• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RASA TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 GALANG KABUPATEN DELI SERDANG T.A. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RASA TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 GALANG KABUPATEN DELI SERDANG T.A. 2014/2015."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RASA TANGGUNG JAWAB BELAJAR

SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 GALANG KABUPATEN DELI SERDANG

T.A. 2014/2015

SKRIPSI

OLEH :

MAYRICA ARYANI GURNING NIM : 1113351015

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RASA TANGGUNGJAWAB BELAJAR

SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 GALANG KABUPATEN DELI SERDANG

T.A. 2014/2015

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH :

MAYRICA ARYANI GURNING NIM : 1113351015

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

MAYRICA ARYANI GURNING, NIM: 1113351015,” Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Terhadap Peningkatan Rasa Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2015.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Layanan Konseling kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.Populasi penelitian ini adalah 120 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015. Sedangkan subyek penelitian ini berdasarkan wawancara dengan guru BK,diketahui ada 10 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang tanggung jawab belajar yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Teknik analisis data menggunakan Uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh layanan konseling kelompok terhadap tanggung jawab belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015, hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga > yaitu =10,87 >

1,812.Berarti Hipotesa yang berbunyi :”Terdapat pengaruh yang signifikan dalam layanan

konseling kelompok terhadap tanggung jawab belajar pada siswa dikelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015,dapat diterima.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Terhadap

Peningkatan Rasa Tanggung Jawab Belajar Siswa di Kelas VIII SMP Negeri 2 Galang”, dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan, kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof Dr.Syawal Gultom, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

(9)

3. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi dan kepada Ibu. Dra Nur Arjani,, M.Pd selaku Serketaris Jurusan

4. Ibu Dra.Rahmulyani, M.Pd,Kons selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini. Terimakasih banyak atas bantuan dan pengorbanan ibu selama ini.

5. Ibu. Dra. Nur Arjani, M.Pd, ibu Dra. Zulhaini S, dan Bapak Dr.. Nasrun, MS selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

7. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.

(10)

iv

penulis melakukan penelitian dan melakukan Penelitian di sekolah tersebut.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Bapak Surya Gurning dan Mama Ramlah Ginting terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan, motivasi dan materi yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

10.Kepada saudara-saudariku tercinta, Keluarga besar S.Gurning/R.Ginting (Arya Perwira Gurning/Abang, Ayu suci Miranda Gurning/Kakak dan Adik-adikku Cily Pertiwi, Riski Arjunanda, Intan Maya Devi, Juanda Sapta Wiguna Gurning) dan Keluarga besar Gurning dan Ginting yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

11.Buat yang Tercinta dan Terkasih Hiskia Mangapoi Ujung beserta Keluarga yang sudah banyak memberikan motivasi dan dorongan hingga sampai saat ini, penulis ucapkan banyak terima kasih.

(11)

motivasi dan semangat sampai saat ini, Penulis ucapkan banyak terimakasih.

13.Tak lupa penulis ucapan terima kasih kepada siswa/I SMP Negeri 2 Galang khususnya siswa/I kelas VIII yang telah membantu penulis dalam penelitian.

14.Seluruh Teman-teman jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/BK 2011 terkhusus BK Ekstensi A, dan Teman-teman seperjuangan pada masa PPLT 2011 di SMP NEGERI 2 GALANG terimakasih atas doa dan motivasinya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skirpsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya Pustaka belajar ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya pada bidang Pendidikan dan Bimbingan Konseling.

Medan, Juni 2015

(12)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I: PENDAHULUAN... ii

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 9

1.3Pembatasan Masalah ... 9

1.4Perumusan Masalah... 9

1.5Tujuan Penelitian... 10

1.6Manfaat Penelitian ... 10

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar ... 12

2.1.1 Pengertian Tanggung Jawab Belajar ... 19

2.1.2 Karakteristik Orang Yang Bertanggungjawab ... 23

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tanggungjawab Belajar ... 23

2.2 Bimbingan Kelompok ... 27

2.2.1 Pengertian dan Tujuan Bimbingan Kelompok ... 27

(13)

2.2.3 Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ... 30

2.3 Konseling Kelompok 2.3.1 Pengertian dan Tujuan Konseling Kelompok ... 32

2.3.2 Isi dan Tehnik Layanan Konseling Kelompok ... 35

2.3.3 Asas dan Tahap PelaksanaanKonseling Kelompok ... 38

2.4 Kerangka Konseptual ... 42

2.5 Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 44

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 44

3.3 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian ... 44

3.3.1 Objek penelitian ... 44

3.3.2 Subjek Penelitian ... 45

3.4 Desain Penelitian ... 45

3.5 Langkah-Langkah Penelitian ... 46

3.6 Oprasional Variabel Penelitin ... 46

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.8 Tehnik Analisis Data ... 51

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 52

BAB IV : HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 53

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 54

(14)

viii

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 54

4.3 Analisis Data Penelitian ... 55

4.3.1 Pre-test ... 55

4.3.2 Post-test ... 55

4.4 Pengujian Hipotesis ... 57

4.5 Pembahasan Penelitian ... 57

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran-Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Pemberian Skor Angket ... 47

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Tanggung Jawab Belajar Siswa ... 48

Tabel 3. Hasil Pre-test (Sebelum diberi Layanan Konseling Kelompok) ... 55

Tabel 4. Hasil Post-test (Setelah diberi Layanan konseling Kelompok) ... 55

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Uji Coba Angket Tangung Jawab Belajar ... 62

Lampiran 2. Uji Validitas Tanggung Jawab Belajar ... 64

Uji Reliabilitas Tanggung Jawab Belajar ... 66

Lampiran 3. Sebaran Data Pre-Test Angket Tanggung Jawab Belajar ... 69

Lampiran 4. Perhitungan Kategori Tanggung Jawab Belajar Sebelum Diberi Layanan konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015 ... 70

Lampiran 5. Sebaran Data Post-test Angket Tanggung Jawab Belajar... 73

Lampiran 6. Perhitungan Kategori Tanggung Jawab Belajar Setelah Diberi Layanan konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015 ... ... 74

Lampiran 7. Pengujian Hipotesis ... 77

Lampiran 8. Distribution Critical Values ... 79

Lampiran 9.Tabel r ... 80

Lampiran 10. Angket ... 81

Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok ... 84

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

(18)

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” .

(19)

Oleh sebab itu, agar tanggung jawab belajar siswa disekolah dapat diterapkan, biasanya diperlukan peraturan-peraturan. Tujuannya adalah menjamin lancarnya proses belajar mengajar disekolah. Oleh karena itu setiap guru harus mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab belajar siswa disekolah dan di dalam kelas. Namun, meskipun guru telah berusaha untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab belajar siswa disekolah, tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum dapat melaksanakan tanggung jawab belajarnya. Perilaku seperti ini dapat disebabkan oleh teman, tugas sekolah, dan kebutuhan pribadinya.

Perilaku menyontek disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : Karena adanya tekanan terlalu besar yang diberikan terhadap “hasil belajar” berupa angka atau nilai yang diperoleh siswa dalam ulangan, ujian dan sebagainya. Siswa yang memperoleh angka atau nilai tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik dari pada yang rendah. Peluang untuk masuk ke sekolah lanjutan lebih besar dan mendapat penghargaan dari guru, dan orang tuanya. Keberhasilan belajar siswa tersebut tentunya menjadi motivasi siswa untuk berusaha memperoleh nilai tersebut, walaupun dengan cara tidak benar seperti menyontek.

(20)

siswa beranggapan bahwa dengan menyontek mereka bisa mendapat nilai yang tinggi tanpa memandang tata tertib dan peraturan dan mengesampingkan sikap kejujuran dalam dirinya, dimana bahwa kejujuran sangat berperan penting dalam menumbuhkan sikap rasa tanggung jawab terhadap belajar dan pembentukan pola pikirnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menyontek merupakan indikasi siswa kurang tanggung jawab dalam belajar. Oleh karena itu, masalah ini perlu mendapat perhatian guru.

Manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya ada tanggung jawab, hak dan kewajiiban yang menuntut pengabdian dan pengorbanan.

Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Tetapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Tanggung jawab akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak terlepas dari kehidupan sekitar yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab.

Menurut Fadilah (2013:2) “Tanggung Jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social, dan budaya), Negara dan Allah Yang Maha Esa ”.

(21)

perasaan nurani kita, kata hati sangat besar pengaruhnya dalam mengarahkan sikap kita menuju hal yang positif.

Berdasarkan pengamatan saya saat melaksanakan PPLT di bulan Agustus sampai November tahun 2014 dan informasi dari guru-guru mata pelajaran disekolah kenyataan yang terjadi saat dilapangan, masih banyak siswa yang kurang disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung jawab belajar, masih banyak diantara mereka yang tidak membuat pekerjaan rumah (PR), tidak tepat waktu dalam menyerahkan tugas, mencontek, membolos dan masih banyak lagi perilaku siswa yang jelas-jelas merugikan dirinya sehingga siswa melalaikan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar. Hal seperti ini merupakan salah satu perilaku mendasar dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Jika kebiasan ini tidak segera menemukan pemecahan masalahnya maka tujuan penedidikan nasional akan sulit terwujud.

Faktor–faktor penyebab yang berasal dari sekolah tentang tanggung jawab belajar adalah berhasil tidaknya seseorang dalam belajar yang disebabkan beberapa faktor baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar dirinya. Menurut Slameto (2010:54)

(22)

dan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung dan tugas rumah (c) faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Dari uraian di atas, sangat jelas bahwa banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor tersebut bisa mempengaruhi siswa baik secara positif maupun secara negatif.

McClure (Wibowo, 2005:34) menyatakan bahwa “Layanan konseling

kelompok berorientasi pada perkembangan individu dan usaha menemukan kekuatan–kekuatan yang bersumber pada diri individu itu sendiri dalam memanfaatkan dinamika kelompok”. Layanan konseling kelompok memberikan

kesempatan untuk berinteraksi antar pribadi dengan orang lain, maupun interaksi sosial yang intensif dan dinamis. Selama pelaksanaan layanan konseling kelompok berlangsung diharapkan kebutuhan setiap individu dapat terpenuhi secara mantap. melalui konseling kelompok individu–individu mencapai tujuannya dan berhubungan dengan individu individu lain dengan cara produktif dan inovatif

Menurut Tolbert (Wibowo, 2005:31) Layanan Konseling kelompok adalah “layanan konseling yang merupakan wahana proses bagi klien untk

memahami diri sendiri, membuat rencana masa depan, dan mengatasi masalah”.

(23)

suasana interaksi yang akrab , hangat, terbuka. karena dalam konseling kelompok ada bebarapa asas-asas yang perlu di perhatikan.

Menurut Prayitno (2008:115)

Asas-asas yang dimaksud adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan tut wuri handayani. (1) kerahasiaan yaitu segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disampaikan kepada orang lain, atau lebih-lebih hal atau keterangan yang tidak boleh atau tidak layak di ketahui orang lain. Asas kerahasiaan ini merupakan kunci dalam suatu konseling kelompok jika asa ini benar-benar dilaksanakan, maka penyelenggaraan atau pemberian konseling akan mendapat kepercayaan dari semua pihak. (2) asas kesukarelaan yaitu mengungkapkan segenap fakta, data, dan seluk-beluk berkenaan dengan masalahnya itu kepada konselor, dan konselor juga hendaknya dapat memberikan bantuan dengan tidak terpaksa, atau dengan kata lain konselor memberikan bantuan dengan ikhlas. (3) asas keterbukaan, keterbukaan ini bukan hanya sekedar bersedia menerima saran-saransari luar, malahan lebih dari itu, di harapkan masing-masing pihak yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah. (4) asas kekinian, masalah individu yang ditanggulangi ialah masalah-masalah yang sedang dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dan juga bukan masalah yang mungkin akan dialami di masa yang akan datang. (5) asas kemandirian, pelayanan konseling bertujuan menjadikan si terbimbing dapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain atau tergantung pada konselor.(6) asas kegiatan, asas ini merujuk pada pola konseling”multi dimensional” yang tidak hanya mengandalkan transaksi verbal antar klien dengan konselor. (7) asas kedinamisan, mengacu pada hal-hal baru yang hendaknya terdapat pada dan menjadi cirri-ciri dari proses konseling dan hasil-hasilnya. (8) asas keterpaduan yaitu memadukan wawasan tentang klien agar dalam keadaan serasi dan saling menunjang dalam upaya konseling. (9) asas kenormatifan yaitu seluruh isi layanan konseling harus sesuai dengan norma-norma yang ada. Demikian pula prosedur, tehnik, dan peralatan yang di pakai tidak menyimpang dari norma-norma yang dimaksudkan. (10) asas keahlian, asas keahlian selain mengacu kepada kualifikasi konselor

(misalnya pendidikan sarjana bidang bimbingan dan konseling), juga kepada pengalaman. (11) asas alih tangan, jika konselor sudah mengerahkan

(24)

Di dalam kelompok ini anggota akan saling menolong, menerima dengan tulus. Membantu temannya agar dapat mengatasi masalahnya sendiri. Kegiatan layanan konseling kelompok ini tentu tidak hanya ditujukan kepada siswa pada tingkat SD maupun SMP saja, akan tetapi pada tingkat SMA pun program layanan konseling kelompok ini juga sangat diperlukan. Siswa/siswi pada tingkat SMP tidak luput dari berbagai masalah dalam studinya terutama dalam hal tanggung jawab yang masih rendah yang dapat menyebabkan kegagalan dalam studinya.

Untuk menangani berbagai masalah seperti di uraikan di atas dapat dilaksanakan melalui kegiatan konseling baik sifatnya individu maupun konseling kelompok. Layanan konseling kelompok dilaksanakan secara kelompok maksudnya disini yaitu, pada waktu dan tempat yang sama diberikan layanan konseling kepada beberapa siswa secara bersamaan dengan membentuk suatu kelompok. Jadi konseling kelompok dimaksudkan sebagai suatu himpunan individu-individu yang tergabung bersama dalam suatu kelompok yang mempunyai tujuan yang sama untuk dicapai. Berinteraksi dan berkomunikasi secara intensif satu sama lain pada saat berkumpul, bekerja sama dalam satu kelompok dan mendapat kepuasaan pribadi dari interaksi psikologi dengan seluruh anggota yang tergabung dalam kelompok tersebut. Layanan konseling kelompok di SMP Negeri 2 Galang jarang dilakukan dan bahkan hampir tidak pernah.

(25)

Untuk membantu meningkatkan tanggung jawab belajar pada siswa, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menetapkan judul penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Terhadap

Peningkatan Rasa Tanggung Jawab Belajar Siswa di Kelas VIII SMP Negeri 2 Galang”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan fokus masalah, maka peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa masih kurang memuaskan

2. Kurangnya Pemberian Layanan Konseling kelompok bagi siswa SMP Negeri 2 Galang dan bahkan hampir tidak pernah dilakukan

3. Kurangnya pelaksanaan tanggung jawab belajar siswa walaupun guru sudah berusaha untuk menegakkan tanggung jawab belajar didalam sekolah

1.3. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini lebih efektif, efisien dan terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok terhadap peningkatan rasa

tanggung jawab belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.4. Perumusan Masalah

(26)

Kelompok Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.5. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: “Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Layanan Konseling kelompok terhadap

tanggung jawab belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi peneliti, bermanfaat sebagai bahan pegangan dalam menjalankan tugas sebagai guru BP/BK di masa yang akan datang.

2. Guru Bimbingan dan Konseling (BK)

 Guru BP / BK dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah

satu cara dalam mengatasi masalah tanggungjawab yang sedang di hadapi siswa

 Guru BK dapat mengetahui masalah yang sedang dihadapi siswa dalam

belajar

 Melalui layanan konseling kelompok, masalah kurangnya

tanggungjawab belajar siswa dapat terasasi.

3. Bagi Sekolah Bermanfaat untuk :

 Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa, dengan tumbuhnya

(27)

pembelajaran akan dapat berlangsung dengan lancar dan pada akhirnya diharapkan akan tercapainya tujuan instutusional dengan baik.

 Dapat membuat kebijakan dan peraturan tata tertib sekolah maupun

tata tertib kelas yang dapat mengayomi siswa sehingga proses pendidikan dan proses belajar mengajar di sekolah berlangsung dengan lancar.

 Sebagai bahan masukan bagi sekolah. Dengan penelitian ini

diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya konselor dan guru mata pelajaran dalam upaya meningkatkan rasa tanggung jawab belajar siswa di kelas.

4. Peneliti Lain bermanfaat untuk :

 Penelitian lain khususnya peneliti Bimbingan dan Konseling dapat

menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar untuk meneliti tentang kegiatan Bimbingan dan konseling.

 Memberikan masukan kepada jurusan BK agar mengetahui

(28)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok terhadap rasa tanggung jawab belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015, hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga thitung > ttabel yaitu = 10,87 > 1,812. Maka hipotesa yang menyatakan, terdapat pengaruh yang signifikan dalam layanan konseling kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Galang Tahun Ajaran 2014/2015, dapat diterima.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu :

Diharapkan guru Bimbingan Konseling dapat lebih peduli dalam upaya meningkatkan rasa tanggung jawab belajar siswa, antara lain melalui kegiatan konseling kelompok.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2002. Manajemen Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta.

Dewi, Rosmala. 1990. Keefektifan Gaya Kepemimpinan Dan Intensitas Konflik Merupakan Dua Faktor Pendukung Rasa Tanggung Jawab Guru. Tesis Fakultas Pasca Sarjana. Ikip Jakarta

Fadilah. 2013. Pendidikan karakter anak usia dini. Gunung Mulia

Hartinah. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.

http://klik-sini-sob.blogspot.com/2013/10/prinsip-prinsip-belajar.html, (diakses 12

Februari 2013).

http://www.tanggungjawab.belajar.co.id.//:2012, (diakses 10 Januari 2012).

Prayitno. 2008. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta:Ghalia Indonesia

Purwanto, Ngalim. 1992. Pendidikan Karakter. Bandung Gravindo

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :Rineka Cipta.

Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. PT Asdi Mahasatya, Jakarta.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling. Divisi Buku Perguruan Tinggi : Raja Grafindo Persada.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta Sinar Grafika.

Wibowo, Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan.UNNES PRESS

(30)

Y, Rintyatini, dan Suzi Yulia Charlotte S. 2005. Pendidikan Karakter. Gunung Mulia

Gambar

Tabel 4. Hasil Post-test (Setelah diberi Layanan konseling Kelompok) ..........................

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan terjadinya perubahan penggunaan lahan secara drastis, terutama di daerah-daerah estuaria. Estuaria memiliki peran yang sangat

[r]

Sehubungan dengan latar belakang dan permasalahan yang dihadapi, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk makanan jajanan (biskuit dan snack) dengan penambahan konsentrat protein

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan bagi Sentra Pasar Batik Danar Hadi Surakarta tentang apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan

Di atas telah disebutkan perihal hubungan timbal balik antara kompetensi penerjemahan dan kualitas terjemahan. Jika kompetensi penerjemahan yang dimiliki seseorang

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses mampu meningkatkan hasil belajar siswa

[r]