• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Mutu pada Proses Produksi Venir dan Kayu Lapis Melalui Evaluasi Karakteristik Mutu Terukur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengendalian Mutu pada Proses Produksi Venir dan Kayu Lapis Melalui Evaluasi Karakteristik Mutu Terukur"

Copied!
254
0
0

Teks penuh

(1)

.- .1"_

PENGENDALIAN MUTU PADW PROSES PRODUKSI

VENlR DAN KAVU LAPIS MELWLUI EVALUASI

KARAKIEW I S I I K MUTU TERUKUR

Olch

D A R M A N

F 25. 1578

1 9 9 3

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

arm an.

F251578. Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi Venir dan Kayu Lapis Melalui Ewluasi Karakteristik Mutu Terukur. Di bawah bimbingan R. Muljono Judoamidjojo dan Paribotro Sutigno*)

RINGKASAN

Persaingan mutu dalam bidang usaha kayu lapis menjadi semakin ketat akibat kebijakan yang diambil oleh APKINDO mengenai harga. Oleh karena itu, posisi pengendalian mutu menjadi semakin penting. Metode terbaik untuk menjaga ke- stabilan mutu kayu lapis adalah dengan pengendalian mutu pada aliran proses.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan kendali proses pengolahan kayu lapis berdasarkan karakter- istik mutu terukur dan untuk mengetahui tingkat kemampuan proses dalam upaya memproduksi produk yang sesuai dengan karakteristik mutu yang diinginkan.

Pengamatan dilakukan di sepanjang aliran proses, ya- itu terhadap tebal, panjang, lebar, dan kadar air venir, kemudian dimensi, kadar air, kerapatan, dan keteguhan ge- ser tarik kayu lapis yang dihasilkan. Dasar pengendaLian mutu yang digunakan adalah grafik pengendali rentang dan grafik pengendali nilai tengah, dengan pendekatan rentang n sampel.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa unit proses pro- duksi pada industri kayu lapis yang diamati, berjalan se- cara terkendali, begitu juga dengan mutu produk yang diha- silkan, hampir semuanya terkendali. Mutu produk yang yang tidak terkendali adalah kerapatan. Ragam kerapatan produk- nya relatif besar.

Tingkat kemampuan proses yang dicapai adalah; ukuran tebal venir luar 99.988 persen, tebal venir dalam 100 per- sen, kadar air venir 99.305 persen, panjang venir 99.833 persen, lebar venir 67.842 persen, kesikuan venir 86.692 persen, berat labur 100 persen, panjang kayu lapis 54.6 ' persen, lebar kayu lapis 98.856 persen, kesikuan kayu la-

pis 89.029 persen, tebal kayu lapis 99.664 persen, kadar air kayu lapis 96.648 persen, dan ketequhan geser tarik

100 persen.

* ) Disampaikan pada seminar sarjana pada tanggal 19 ja-

(3)

PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUIiSI VENlR DAN KAYU LAPIS MELALUI EVALUASI

KARAKTERISTIK MUTU TERUKUR

Oleh : DARMAN F25 1578

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknoloqi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

1993

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

INSTI'I'U'I' PER'TANLAN BOCOR

I;I\I<ULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI VENlR DAN

KAYU LAPIS MELALUI EVALUASI KARAKTERISTIK MUTU TERUKUR

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada jurusan Teknologi Industri ~ e r t a n i a n Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

DARMAN F25 1576

Disetu jui

2 2 April 1393

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertani- an, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi ini ada-

lah berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada bulan November 1992 di PT. Surya Dumai Industri, Pekan Baru, Riau

.

Penulis pada kesempatan ini menyampaikan rasa terima

kasih atas segala bantuan yang telah penulis terima sehingga skripsi ini dapat terujudkan, yaitu kepada:

1. Dr. R. Muljono Judoamidjojo, selaku dosen pembimbing I 2. Dr. Paribotro Sutigno, selaku dosen pembimbing I1

3. Bapak Ridwanto, selaku Deputy Ketua Eksekutif Asosiasi Panel Kayu Indonesia beserta staf

4. Bapak Samudra Effendy, selaku Direktur PT. Surya Dumai Industri beserta staf dan karyawannya

5. Staf Pengajar pada Jurusan Teknologi ~ndustri Pertani- an, Fateta, IPB

(6)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, baik dalam cara penyajian maupun materi yang disajikan di dalamnya. Namun demikian, penulis berharap semoya tulisan ini dapat memberikan manfaat bayi pennulis sendiri kususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Januari 1993

(7)

DAFTAR IS1

halaman

KATA PENGANTAR

...

iii

DAFTAR IS1

. . .

V DAFTAR GAMBAR

. . .

vii

DAFTAR LAMPIRAN

. . .

i

x

I

.

PENDAHULUAN

...

1

A

.

Latar Belakang

. . .

1

B

.

Ruang Lingkup

...

2

C

.

Tujuan

. . .

3

I1

.

TINJAUAN PUSTAKA

. . .

4

A

.

Kayu Lapis

. . .

4

B

.

Proses Pembuatan Kayu Lapis

. . .

7

C

.

Karakteristik Mutu Kayu Lapis

. . .

11

D

.

Pengendalian Mutu Statistik

. . .

14

I11

.

BAHAN DAN METODE

. . .

2 3

A

.

Bahan dan Alat

. . .

2 3

1

.

Bahan

. . .

2 3

2

.

Alat

. . .

2 3

B

.

Metode Penelitian

. . .

2 4

1

.

Kerangka Pemikiran

. . .

2 4 2

.

Pengukuran dan Pengujian

. . .

2 7

a

.

Pengukuran Panjang dan Tebal

Venir

...

2 7

b

.

Pengukuran Kadar Air dan Kesikuan

Yenir

. . .

2 7

c

.

Pengukuran Bobot Labur

. . .

2 E
(8)

d

.

Pengukuran Dimensi Kayu Lapis

..

2 9

e

.

Pengukuran Kerapatan dan Kadar Air

Kayu Lapis

...

29

f

.

Pengujian Keteguhan Geser Tarik Kayu Lapis

...

30

3

.

Pengolahan Data

. . .

32

IV

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

36

A

.

Tebal Venir Luar

. . .

36

B

.

Tebal Venir Dalam

. . .

40

C

.

Kadar Air Venir

. . .

44

D

.

Panjanq Venir

. . .

4 6 E

.

Lebar Venir

. . .

52

F

.

Kesikuan Venir

. . .

55

G

.

Bobot Labur Perekat

. . .

60

H

.

Panjang Kayu Lapis

. . .

63

I

.

Lebar Kayu Lapis

. . .

67

J

.

Kesikuan Kayu Lapis

. . .

71

K

.

Tebal Kayu Lapis

. . .

75

L

.

Kadar Air Kayu Lapis

. . .

79

M

.

Kerapatan Kayu Lapis

. . .

6 3 N

.

Keteguhan Geser Tarik Kayu Lapis

. . .

86

.

. . .

V KESIMPULAN DAN SARAN 90 A

.

Kesimpulan

. . .

90

B

.

Saran

. . .

91

DAFTAR PUSTAKA

. . .

92
(9)
[image:9.536.69.492.101.490.2]

Gambar 20.

Gambar 2 1.

Gambar 2 2 .

Gambar 23.

Gambar 2 4 .

Gambar 25. Gambar 26. Gambar 27. Gambar 28. Gambar 29. Gambar 30.

Grafik pengendali nilai tengah lebar kayu lapis

. . .

Grafik pengendali rentang selisih diagonal kayu lapis

. . .

Grafik pengendali nilai tengah selisih dia- gonal kayu lapis

...

Grafik pengendali rentang tebal kayu lapis Grafik pengendali nilai tengah tebal kayu

. . .

lapis

Grafik pengendali rentang kadar air kayu

. . .

lapis

Grafik pengendali nilai tengah kadar air

. . .

kayu lapis

Grafik pengendali rentang kerapatan kayu lapis

...

Grafik pengendali nilai tengah kerapatan

. . .

kayu lapis

Grafik pengendali rentang keteguhan geser

...

tarik kayu lapis

Grafik pengendali nilai tengah keteguhan

...

geser tarik kayu lapis

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4a. Lampiran 4b. Lampiran 4c. Lampiran 4d. Lampiran 4e. Lampiran 4f. Lampiran 4g. Lampiran 4h. Lampiran 4i. Lampiran 4j. Lampiran 4k. Lampiran 41. Lampiran 4m. Lampiran 4n.

Diagram alir pembuatan kayu lapis

. . .

9 3

Faktor guna membentuk grafik pengendali

peubah

. . .

94

Distribusi normal standar kumulatif

. . .

95 Hasil pengukuran ketebalan venir luar

. .

97 Hasil pengukuran ketebalan venir dalam

.

98 Hasil pengukuran kadar air venir

. . .

99

Hasil pengukuran panjang venir

...

100 Hasil pengukuran lebar venir

. . .

101 Hasil pengukuran selisih diagonal venir 102 Hasil pengukuran bobot labur perekat

. .

103 Hasil pengukuran panjang kayu lapis

. . . .

104 Hasil pengukuran lebar kayu lapis

...

105 Hasil pengukuran selisih diagonal kayu

lapis

. . .

106 Hasil pengukuran ketebalan kayu lapis

. .

107 Hasil pengukuran kadar air kayu lapis

. .

108 Hasil pengukuran kerapatan kayu lapis

. .

109

Hasil pengukuran keteguhan geser tarik

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)

.- .1"_

PENGENDALIAN MUTU PADW PROSES PRODUKSI

VENlR DAN KAVU LAPIS MELWLUI EVALUASI

KARAKIEW I S I I K MUTU TERUKUR

Olch

D A R M A N

F 25. 1578

1 9 9 3

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(124)

arm an.

F251578. Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi Venir dan Kayu Lapis Melalui Ewluasi Karakteristik Mutu Terukur. Di bawah bimbingan R. Muljono Judoamidjojo dan Paribotro Sutigno*)

RINGKASAN

Persaingan mutu dalam bidang usaha kayu lapis menjadi semakin ketat akibat kebijakan yang diambil oleh APKINDO mengenai harga. Oleh karena itu, posisi pengendalian mutu menjadi semakin penting. Metode terbaik untuk menjaga ke- stabilan mutu kayu lapis adalah dengan pengendalian mutu pada aliran proses.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan kendali proses pengolahan kayu lapis berdasarkan karakter- istik mutu terukur dan untuk mengetahui tingkat kemampuan proses dalam upaya memproduksi produk yang sesuai dengan karakteristik mutu yang diinginkan.

Pengamatan dilakukan di sepanjang aliran proses, ya- itu terhadap tebal, panjang, lebar, dan kadar air venir, kemudian dimensi, kadar air, kerapatan, dan keteguhan ge- ser tarik kayu lapis yang dihasilkan. Dasar pengendaLian mutu yang digunakan adalah grafik pengendali rentang dan grafik pengendali nilai tengah, dengan pendekatan rentang n sampel.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa unit proses pro- duksi pada industri kayu lapis yang diamati, berjalan se- cara terkendali, begitu juga dengan mutu produk yang diha- silkan, hampir semuanya terkendali. Mutu produk yang yang tidak terkendali adalah kerapatan. Ragam kerapatan produk- nya relatif besar.

Tingkat kemampuan proses yang dicapai adalah; ukuran tebal venir luar 99.988 persen, tebal venir dalam 100 per- sen, kadar air venir 99.305 persen, panjang venir 99.833 persen, lebar venir 67.842 persen, kesikuan venir 86.692 persen, berat labur 100 persen, panjang kayu lapis 54.6 ' persen, lebar kayu lapis 98.856 persen, kesikuan kayu la-

pis 89.029 persen, tebal kayu lapis 99.664 persen, kadar air kayu lapis 96.648 persen, dan ketequhan geser tarik

100 persen.

* ) Disampaikan pada seminar sarjana pada tanggal 19 ja-

(125)

PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUIiSI VENlR DAN KAYU LAPIS MELALUI EVALUASI

KARAKTERISTIK MUTU TERUKUR

Oleh : DARMAN F25 1578

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknoloqi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

1993

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(126)

INSTI'I'U'I' PER'TANLAN BOCOR

I;I\I<ULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI VENlR DAN

KAYU LAPIS MELALUI EVALUASI KARAKTERISTIK MUTU TERUKUR

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada jurusan Teknologi Industri ~ e r t a n i a n Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

DARMAN F25 1576

Disetu jui

2 2 April 1393

(127)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertani- an, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi ini ada-

lah berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada bulan November 1992 di PT. Surya Dumai Industri, Pekan Baru, Riau

.

Penulis pada kesempatan ini menyampaikan rasa terima

kasih atas segala bantuan yang telah penulis terima sehingga skripsi ini dapat terujudkan, yaitu kepada:

1. Dr. R. Muljono Judoamidjojo, selaku dosen pembimbing I 2. Dr. Paribotro Sutigno, selaku dosen pembimbing I1

3. Bapak Ridwanto, selaku Deputy Ketua Eksekutif Asosiasi Panel Kayu Indonesia beserta staf

4. Bapak Samudra Effendy, selaku Direktur PT. Surya Dumai Industri beserta staf dan karyawannya

5. Staf Pengajar pada Jurusan Teknologi ~ndustri Pertani- an, Fateta, IPB

(128)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, baik dalam cara penyajian maupun materi yang disajikan di dalamnya. Namun demikian, penulis berharap semoya tulisan ini dapat memberikan manfaat bayi pennulis sendiri kususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Januari 1993

(129)

DAFTAR IS1

halaman KATA PENGANTAR

...

iii DAFTAR IS1

. . .

V

DAFTAR GAMBAR

. . .

vii DAFTAR LAMPIRAN

. . .

i

x

I

.

PENDAHULUAN

...

1

A

.

Latar Belakang

. . .

1

B

.

Ruang Lingkup

...

2

C

.

Tujuan

. . .

3

I1

.

TINJAUAN PUSTAKA

. . .

4

A

.

Kayu Lapis

. . .

4

B

.

Proses Pembuatan Kayu Lapis

. . .

7

C

.

Karakteristik Mutu Kayu Lapis

. . .

11

D

.

Pengendalian Mutu Statistik

. . .

14

I11

.

BAHAN DAN METODE

. . .

2 3

A

.

Bahan dan Alat

. . .

2 3

1

.

Bahan

. . .

2 3

2

.

Alat

. . .

2 3

B

.

Metode Penelitian

. . .

2 4

1

.

Kerangka Pemikiran

. . .

2 4 2

.

Pengukuran dan Pengujian

. . .

2 7

a

.

Pengukuran Panjang dan Tebal

Venir

...

2 7

b

.

Pengukuran Kadar Air dan Kesikuan

Yenir

. . .

2 7

c

.

Pengukuran Bobot Labur

. . .

2 E
(130)

d

.

Pengukuran Dimensi Kayu Lapis

..

2 9

e

.

Pengukuran Kerapatan dan Kadar Air Kayu Lapis

...

29 f

.

Pengujian Keteguhan Geser Tarik

Kayu Lapis

...

30

3

.

Pengolahan Data

. . .

32 IV

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

36 A

.

Tebal Venir Luar

. . .

36 B

.

Tebal Venir Dalam

. . .

40

C

.

Kadar Air Venir

. . .

44

D

.

Panjanq Venir

. . .

4 6

E

.

Lebar Venir

. . .

52 F

.

Kesikuan Venir

. . .

55 G

.

Bobot Labur Perekat

. . .

60

H

.

Panjang Kayu Lapis

. . .

63

I

.

Lebar Kayu Lapis

. . .

67

J

.

Kesikuan Kayu Lapis

. . .

71 K

.

Tebal Kayu Lapis

. . .

75 L

.

Kadar Air Kayu Lapis

. . .

79 M

.

Kerapatan Kayu Lapis

. . .

6 3 N

.

Keteguhan Geser Tarik Kayu Lapis

. . .

86

.

. . .

V KESIMPULAN DAN SARAN 90

A

.

Kesimpulan

. . .

90

B

.

Saran

. . .

91 DAFTAR PUSTAKA

. . .

92
(131)
[image:131.536.69.492.101.490.2]

Gambar 20.

Gambar 2 1.

Gambar 2 2 .

Gambar 23.

Gambar 2 4 .

Gambar 25. Gambar 26. Gambar 27. Gambar 28. Gambar 29. Gambar 30.

Grafik pengendali nilai tengah lebar kayu lapis

. . .

Grafik pengendali rentang selisih diagonal kayu lapis

. . .

Grafik pengendali nilai tengah selisih dia- gonal kayu lapis

...

Grafik pengendali rentang tebal kayu lapis Grafik pengendali nilai tengah tebal kayu

. . .

lapis

Grafik pengendali rentang kadar air kayu

. . .

lapis

Grafik pengendali nilai tengah kadar air

. . .

kayu lapis

Grafik pengendali rentang kerapatan kayu lapis

...

Grafik pengendali nilai tengah kerapatan

. . .

kayu lapis

Grafik pengendali rentang keteguhan geser

...

tarik kayu lapis

Grafik pengendali nilai tengah keteguhan

...

geser tarik kayu lapis

(132)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4a. Lampiran 4b. Lampiran 4c. Lampiran 4d. Lampiran 4e. Lampiran 4f. Lampiran 4g. Lampiran 4h. Lampiran 4i. Lampiran 4j. Lampiran 4k. Lampiran 41. Lampiran 4m. Lampiran 4n.

Diagram alir pembuatan kayu lapis

. . .

9 3

Faktor guna membentuk grafik pengendali

peubah

. . .

94

Distribusi normal standar kumulatif

. . .

95 Hasil pengukuran ketebalan venir luar

. .

97 Hasil pengukuran ketebalan venir dalam

.

98 Hasil pengukuran kadar air venir

. . .

99

Hasil pengukuran panjang venir

...

100 Hasil pengukuran lebar venir

. . .

101 Hasil pengukuran selisih diagonal venir 102 Hasil pengukuran bobot labur perekat

. .

103 Hasil pengukuran panjang kayu lapis

. . . .

104 Hasil pengukuran lebar kayu lapis

...

105 Hasil pengukuran selisih diagonal kayu

lapis

. . .

106 Hasil pengukuran ketebalan kayu lapis

. .

107 Hasil pengukuran kadar air kayu lapis

. .

108 Hasil pengukuran kerapatan kayu lapis

. .

109

Hasil pengukuran keteguhan geser tarik

(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)
(190)
(191)
(192)
(193)
(194)
(195)
(196)
(197)
(198)
(199)
(200)

Gambar

Gambar 20. Grafik pengendali nilai tengah lebar kayu ..................................
Gambar 20. Grafik pengendali nilai tengah lebar kayu ..................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu bahan pada setiap tahap proses sampai menjadi sumpit makan dan kemampuan proses produksi dalam mengha- silkan

Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada kajian proses produksi pengemasan pupuk urea pada pabrik 1B Kujang dan pengendalian mutu yang diterapkan pada kegiatan pengemasan produk

Aplikasi Metode Six Sigma pada Pengendalian Mutu Proses Produksi AMDK; Novi Ayu Permatasari, 091710201041; 2013: 76 halaman; Jurusan Teknik Pertanian

KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai penugasan personel untuk memberikan keyakinan memadai bahwa perikatan akan dilaksanakan oleh

Seperti pada diagram alir pembuatan kue lapis, hal yang dilakukan pertama adalah pencampuran dari bahan baku berupa tepung tapioka, tepung beras, santan kelapa dan gula

Tanpa adanya perencanaan dan pengendalian yang ketat, resiko ketepatan waktu dalam pemasokan dan penerimaan material (bahan baku dan bahan pendukungnya) akan menjadi

Strategi produksi bersih yang akan diterapkan adalah sosialisasi serta pelatihan penerapan produksi bersih dan peningkatan mutu kayu lapis; pengembangan teknologi

pembuatan drum shell, maka semakin lama waktu pengempaan akan semakin baik karena menyebabkan kadar air dalam kayu lapis akan berkurang, berat jenis meningkat, dan