• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB DAN PENGENDALIAN MUTU AKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TANGGUNG JAWAB DAN PENGENDALIAN MUTU AKU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNG JAWAB DAN PENGENDALIAN MUTU AKUNTAN DI PASAR MODAL

Ayu Levia Tryana Universitas Islam Indonesia

1.1 PENDAHULUAN

Dalam perkembangan dunia bisnis belakangan ini terjadi adanya suatu dinamika jatuh bangunnya perusahaan publik dalam sektor ekonomi nasional bahkan dunia. Dalam perkembangan tersebut, tidak hanya berimbas pada sektor ekonomi saja akan tetapi hal tersebut berimbas pula pada sistem pengelolaan perusahaan publik dan kebijakan pemegang saham terutama dalam hal menilaireturnyang mereka harapkan dari suatu perusahaan publik sehingga tingkat kualitas pengelolaan perusahaan pun idealnya harus memenuhi standar kebutuhan informasi para pemegang saham dalam membuat kebijakannya.

Peran profesi akuntan dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting guna meningkatkan nilai informasi bagi pemegang saham dan menciptakan tata kelola yang baik dalam sistem informasi yang berjalan dari suatu perusahaan. Di samping itu kebutuhan dan peran informasi akuntansi menjadi semakin penting. Keahlian-keahlian khusus seperti pengelolaan data bisnis menjadi informasi berbasis komputer, pemeriksaan keuangan maupun non keuangan, penguasaan materi perundang-undangan perpajakkan adalah hal-hal yang dapat memberikan nilai lebih bagi profesi akuntan.Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan semakin baik, maka profesi akuntan sangat dibutuhkan dalam membantu mewujudkannya.Kondisi ini, membawa pada suatu konsekuensi bahwa masih terbuka lebar bagi setiap orang untuk memasuki profesi sebagai akuntan, dan profesi akuntan sebagai pilihan karir yang menjanjikan

1.2 PEMBAHASAN

2.1 Tanggung Jawab Akuntan di Pasar Modal

(2)

relevan. Olehkarena itu, akuntan yang bergerak di pasar modal harus memahami bahwa kepentingan publik jauh lebih besar dan harus lebih diutamakan.

Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksalaporan keuangan dinyatakan secara eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwaakuntan yang terdaftar di Bapepam yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa efek,lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP), danpihak lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib menyampaikan pemberitahuanyang sifatnya rahasia kepada Bapepam jika ditemukan adanya:

a. Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau peraturan pelaksanaannya.

b. Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud ataukepentingan para nasabahnya.

Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang melakukanhal-hal sebagai berikut:

 Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya;

 Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian laba dari emiten;

 Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran atas jasa yang diberikan terdahulu;

 Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah dilakukan

bagiemiten; dan

 Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran jasanyatergantung pada pekerjaannya.

2.2Ruang Lingkup Kegiatan Akuntan di Pasar Modal Bidang jasa Akuntan di Pasar Modal adalah:

 Perikatan Atestasi; dan

(3)

oleh akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen. Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan historis suatu entitas, auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Jenis jasa atestasi lain yang dapat dilakukan oleh KAP, antara lain: Pemeriksaan (examination), Review, dan Prosedur yang Disepakati (agreed-upon procedures).Jasa atestasi, khususnya jasa audit yang disediakan oleh KAP ini sangat berguna bagi emiten maupun bagi investor. Selain meningkatkan kredibilitas perusahaan, laporan keuangan yang telah diaudit ini akan memberikan keyakinan lebih bagi para investor bahwa mereka telah memperoleh informasi yang andal karena laporan keuangan tersebut telah bebas dari salah saji material

 Perikatan Non-atestasi.

Perikatan atestasi adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Walaupun perikatan non-atestasi tidak memberikan suatu pendapat, namun jasa ini juga berguna untuk membantu perusahaan menyajikan informasi keuangan yang lebih berkualitas bagi investor. Jenis jasa ini antara lain:

a. Jasa Kompilasi: Dalam jasa kompilasi, akuntan publik melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya, seperti pencatatan (baik dengan manual maupun dengan komputer) transaksi akuntansi bagi kliennya sampai dengan penyusunan laporan keuangan.

b. Jasa Perpajakan: Jasa perpajakan meliputi bantuan yang diberikan oleh akuntan publik kepada kliennya dalam pengisian Surat Pemberitahuan Pajak (SPT). Pajak Penghasilan, perencanaan pajak, dan bertindak mewakili kliennya dalam menghadapi masalah perpajakan.

c. Jasa Konsultasi: Dalam jasa ini, akuntan dapat memberikan konsultasi atau saran profesional (professional advice) yang memerlukan respon segera, berdasarkan pada pengetahuan mengenai klien, keadaan, masalah teknis terkait, representasi klien, dan tujuan bersama berbagai pihak.

2.2 Pengendalian Mutu KAP di Pasar Modal

(4)

melaksanakan auditnya sesuai standar yang berlaku dengan berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Selain itu untuk meningkatkan kualitas jasa dan memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap para pengguna informasi, Kantor Akuntan Publik (KAP) juga harus melakukan pengendalian atas mutu KAP secara rutin. Setiap Kantor Akuntan Publik memiliki Pengendalian Mutu dimana Akuntan wajib mengikuti dan menerapkan Pengendalian Mutu dimaksud pada setiap penerimaan penugasan. Pengendalian mutu merupakan cerminan KAP yang berkualitas yang menghasilkan informasi yang berkualitas.

Pedoman Pengendalian Mutu tersebut sekurang-kurangnya mencakup:

 Pedoman penerimaan dan penolakan klien.

KAP tidak bisa serta merta menerima atau menolak klien begitu saja. KAP harus memastikan apakah klien tersebut layak diaudit dan tidak memberikan risiko yang berbahaya bagi KAP. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) sendiri sudah menghimbau agar KAP lebih selektif dalam menerima klien. Menurut SPM Seksi 100 tentang Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik dinyatakan bahwa penerimaan dan keberlanjutan klien, memberikan keyakinan memadai bahwa perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas. Adanya keharusan bagi KAP untuk menetapkan prosedur dengan tujuan seperti tersebut, tidak berarti bahwa KAP bertugas untuk menentukan integritas atau keandalan klien, dan tidak juga berarti bahwa KAP berkewajiban kepada siapa pun, kecuali kepada dirinya, untuk menerima, menolak atau mempertahankan kliennya. Namun, dengan berdasarkan pada prinsip pertimbangan hati-hati (prudence), KAP disarankan selektif dalam menentukan hubungan profesionalnya. Prosedur yang dapat dilakukan oleh KAP terkait dengan penerimaan dan penolakan klien antara lain:

1. Tentukan prosedur evaluasi calon klien dan persetujuan mereka menjadi klien. 2. Lakukan evaluasi klien, pada akhir periode tertentu atau pada saat terjadinya

peristiwa khusus, untuk menentukan apakah hubungan dengannya perlu dilanjutkan.

 Kepastian mutu dan kebijakan etika.

(5)

(SPAP), dan praktek yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika sesuai dengan yang tertuang dalam Kode Etik Akuntan Publik. Dalam perikatan jasa profesional, KAP bertanggung jawab untuk mematuhi SPAP. Dalam pemenuhan tanggung jawab tersebut, KAP wajib mempertimbangkan integritas stafnya dalam menentukan hubungan profesionalnya; bahwa KAP dan para stafnya akan independen terhadap kliennya sebagaimana diatur oleh Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik; dan bahwa staf KAP kompeten secara profesional, objektif, dan akan menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care). Oleh karena itu, KAP harus memiliki sistem pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesional dengan SPAP.

 Pengendalian mutu penugasan.

Ada banyak aspek pengendalian mutu penugasan yang perlu diperhatikan oleh KAP. Menurut SPM Seksi 100 tentang Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik, KAP wajib membuat kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai:

a. Independensi

KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur untuk memberikan keyakinan memadai bahwa, pada setiap tingkat organisasi, semua personel mempertahankan independensi sebagaimana diatur oleh Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik. Menurut SPM Seksi 200 tentang Perumusan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu, KAP harus mempertimbangkan perumusan kebijakan tentang independensi berikut untuk mencapai tujuan:

(6)

2. Komunikasikan kebijakan dan prosedur mengenai independensi kepada personel pada semua tingkat organisasi.

3. Pada waktu berperan sebagai auditor utama, konfirmasikan independensi KAP lain yang mengadakan perikatan untuk melaksanakan bagian dari suatu kontrak perikatan. 4. Lakukan pemantauan atas kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur mengenai independensi.

 Prosedur penugasan.

KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai penugasan personel untuk memberikan keyakinan memadai bahwa perikatan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk perikatan tersebut. Dalam proses penugasan personel, sifat dan lingkup supervisi harus dipertimbangkan. Umumnya, apabila personel yang ditugasi semakin cakap dan berpengalaman, supervisi secara langsung terhadap personel tersebut, semakin tidak diperlukan. Menurut SPM Seksi 200 tentang Perumusan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu, prosedur pengendalian mutu mengenai penugasan personel yang harus dilakukan KAP adalah sebagai berikut:

1. Jelaskan pendekatan yang digunakan oleh KAP dalam penugasan personel, termasuk perencanaan kebutuhan untuk KAP secara keseluruhan dan untuk masing-masing kantor cabangnya, dan ukuran yang diterapkan untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan, keahlian, pengembangan, dan pemanfaatan personel dalam pelaksanaan perikatan.

2. Tunjuk satu atau lebih personel yang tepat untuk bertanggung jawab dalam penugasan personel.

3. Selenggarakan pengesahan penjadwalan waktu pelaksanaan dan kebutuhan personel untuk perikatan, oleh personel yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perikatan tersebut.

 Penelaahan mutu.

Pada dasarnya, saat ini SPAP telah mensyaratkan agar setiap KAP wajib mengikuti program review mutu tanpa kecuali. SPM Seksi 300 tentang Standar Pelaksanaan Dan Pelaporan Review Mutu menyatakan bahwa perlunya dilakukan penelaahan mutu terhadap KAP adalah untuk:

a. Memahami apa yang dibutuhkan untuk mencapai praktik bermutu.

(7)

c. Memiliki prosedur review secara independen atas praktik akuntansi dan audit mereka dan dilaksanakan paling tidak sekali dalam tiga tahun.

d. Melakukan tindakan perbaikan dan koreksi yang diperlukan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arens, Alvin A., Randy J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2001. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Edisi 9. Jilid 1. Terjemahan Tim Dejacarta. 2003. Jakarta: PT Indeks

Referensi

Dokumen terkait

O trabalho de Hack faz parte de uma série de perfis biográficos que os mestrandos e doutorandos da Universidade Metodista de São Paulo estão elaborando sobre os cientistas

Arikunto mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber

banyak, namun BAZNAS Kabupaten Gresik juga tidak mau kalah untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Kabupaten Gresik. Sosialisasi merupakan bagian dari program pengumpulan

 *ebagian besar dari bahaya instalasi pen<"<ian diakibatkan oleh ?at kimia seperti detergen, desin;ektan, ?at pem"tih, dll. Tingkat risiko yang diakibatkan

Hidroksiprolin yang terbentuk mempunyai peranan penting dalam stabilisasi ikatan triple helix yang terbentuk, sedangkan hidroksilisin berperan dalam stabilisasi ikatan cross link

Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK),

Produsen dalam kegiatan ekspor kopi arabika di Sumatera Utara yaitu pada tingkat eksportir dan konsumen dalam kegiatan ekspor kopi arabika di Sumatera Utara adalah

Hutama Karya (Persero) Wilayah III dalam melakukan pembelian bahan baku/material selalu berupaya untuk melakukan pengendalian persediaan kuantitas bahan