;o
PEMBUATAM BAKSO DAN SOSlS
DARI BAHAN DASAR
DAGIMG
I K A N EUEUT HASlL PEMASAKAN
EKSTRUSI SERTA EVALUASI MUTUMYA
Oleh
L E N A H
F 25.1075
F A K U L T A S T E K N O L O G l P E R T A N l A H I N S T I T U T P E R T A N I A N B O G O R
PEMBUATAN BAKSO DAN SOSIS
DARI BAI-IAN DASAR DAGING IKAN CUCUT HASIL PEMASAKAN
EKSTRUSI SERTA EVALUASI
MUTUNYA
Oleh :
L E N A H
F
25.1075SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARIAHA TEKNOLOGI PERTAMAN
pada JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
INSTITUT PERTAPTTAX BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PEMBUATAN BAKSO DAN SOSIS
DARI BAIlAN DASAR DAGING IKAN CUCUT HASIL PEMASAKAY
EKSTRUSI SERTA EVALUASI R/IUTUN'LTA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTAATIAN
pada
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAY DAN GIZI
FAKULTAS TEEYOLOG1 PERTANIAN
INSTITUT PERTAPTTAN BOGOR
Oleh :
L E N A H
Dilahirkan pada tanggal 2 1 Mei 1969
Tanggal lulus : 1 Mei 1 9 9 3
Disetujui :
Lenah. F25.1075.
Dasar aging Ikan Evaluasi Mutunya. Deddy Muchtadi, dan
Pembuatan Bakso dan Sosis dari Bahan Cucut Hasil Pemasakan Ekstrusi Serta Di bawah bimbingan Tien R. Muchtadi, Dede Robiatul A.
Daging ikan cucut merupakan sumber protein yang cukup
potensial di Indonesia, tetapi pemanfaatannya masih sangat
terbatas. Oleh karena itu perlu dilakukan cara pengolahan
yang tepat sehingga daging ikan cucut ini dapat dimanfa-
atkan untuk konsumsi manusia.
Ekstrusi merupakan cara pengolahan yang murah disam-
ping dapat meminimalkan kerusakan zat-zat gizi. Pada pro-
ses ekstrusi ini bahan pangan dipaksa mengalir di bawah
pengaruh satu atau lebih kondisi operasi seperti pencam-
puran (mixing), pemanasan dan pemotongan (shearing), mela-
lui suatu cetakan yang dirancang untuk membentuk hasil
ekstrusi yang gembung dan kering.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh
pemasakan ekstrusi terhadap sifat fungsional serta nilai
gizi protein daging ikan cucut, serta untuk mempelajari
pembuatan produk-produk olahan daging ikan cucut hasil
pemasakan ekstrusi, seperti bakso dan sosis ikan.
Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pene-
litian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Pada peneli-
tian pendahuluan dilakukan analisis proksimat daging ikan
(77 persen, 35 persen, 13 persen), suhu ekstrusi (50, 100, 140, dan 180 OC), jenis bahan campuran (grits beras, grits jagung, tepung beras, tepung jagung) serta jumlahnya ( 1 0
persen, 2 0 persen, 3 0 persen) hingga didapatkan produk ekstrusi yang baik. Penelitian lanjutan meliputi analisis
sifat fungsional protein tepung campuran hasil ekstrusi
serta pengembangan produk olahan dari bahan dasar tepung
hasil ekstrusi tersebut menjadi bakso dan sosis ikan.
Sifat fungsional protein yang diamati meliputi daya
serap air, daya serap minyak, indeks dispersibilitas pro-
tein, stabilitas emulsi, aktivitas emulsi dan sifat gelasi
Dilakukan juga analisis daya cerna protein
&
J
vitro, kom-posisi asam amino dan penentuan skor kimia. Uji organo-
leptik terhadap bakso dan sosis ikan meliputi uji kesukaan
terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur, dengan skala 1
(sangat tidak suka) hingga 5 (sangat suka).
Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa ikan jenis
Lanyam memiliki kandungan protein yang lebih tinggi diban-
dingkan jenis Caping. Kedua jenis ikan cucut ini memiliki
kandungan lemak dalam jumlah rendah, yaitu 0.5 persen. Kadar urea ikan jenis Lanyam adalah 4.3 persen dan jenis Caping sebesar 2.5 persen.
Dari penelitian pendahuluan diketahui bahwa ekstrusi
ringkan terlebih dahulu selama 14 jam menggunakan alat
pengering kabinet.
Diketahui pula bahwa bahan campuran berupa tepung
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan bentuk
grits, Hal ini disebabkan pati dalam bentuk tepung cende-
rung mengembang dengan mudah sehingga menghasilkan produk
ekstrusi yang mempunyai struktur lebih terbuka, porous dan
bertekstur lebih garing. Penambahan bahan campuran berupa
tepung beras dan tepung jagung sebanyak 10 persen sudah
dapat menghasilkan produk ekstrusi yang baik. Oleh karena
itu formulasi yang digunakan adalah daging ikan : bahan
campuran = 9 : 1.
Tepung hasil ekstrusi dari ikan cucut jenis Caping
memiliki warna yang relatif lebih gelap. Hal ini disebab-
kan daginq ikan jenis Caping memang berwarna lebih merah
dibandingkan ikan jenis Lanyam.
Kadar prorein tepung hasil ekstrusi rata-rata menga-
lami penurunan sebanyak 10 persen dari kadar protein awal-
nya akibat proses perlakuan sebelum daginq diekstrusi dan
akibat pencampuran dengan tepung beras dan tepung jagung.
Pencucian yanq berulang-ulang melarutkan protein-protein
yang larut dalam air. Pengeringan dan suhu ekstrusi yanq
tinggi menyebabkan denaturasi protein.
Tepung hasil ekstrusi ini memiliki daya serap air dan
minyak yang cukup baik, tetapi tidak memiliki kemampuan
emulsi yang rendah. Oleh karena itu, dalam pembuatan pro-
duk bakso dan sosis ikan perlu ditambahkan emulsifier.
Daya cerna protein in vitro tepung hasil ekstrusi ini
cukup tinggi, yaitu berkisar antara 84.7 - 90.0 persen.
Dari hasil analisis komposisi asam amino diketahui bahwa
tepung hasil ekstrusi ini memiliki kandungan asam amino
esensial yang lengkap. Skor kimia asam amino esensial
dari tepung hasil ekstrusi menunjukkan bahwa asam amino
pembatas utama adalah leusin serta asam-asam amino methio-
nin dan sistin sebagai asam amino pembatas kedua. Dari
keempat perlakuan, tepung hasil ekstrusi Caping-jagung
memiliki nilai gizi yang terbaik. Hal ini ditunjukkan de-
ngan skor kimia yang tertinggi (79).
Analisis proksimat produk bakso dan sosis ikan menun-
jukkan bahwa pengolahan yang dilakukan dapat menurunkan
kadar urea daging sebesar 60 persen (dari 3.4 persen men-
jadi 1.4 persen). Tingkat penurunan ini masih menyebabkan tingginya kandungan urea dalam bakso dan sosis sehingga
menimbulkan bau dan rasa yang tidak disukai oleh panelis
(skor 2.9 dan 2.2).
Uji hedonik bakso dan sosis terhadap warna, bau, rasa
dan tekstur menunjukkan skor yang rendah, yaitu berkisar
antara 2 - 3 (tidak suka
-
biasa). Hasil uji organoleptikterhadap rasa menunjukkan bahwa sosis ikan (skor 2.35)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.,
atas segala rahmat yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Mama, Papa, kakak
-
kakak dan adik tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materiilselama penulis menyelesaikan studi ini.
2. Ibu Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, MS., selaku dosen
pembimbing I, Bapak Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS
selaku dosen pembimbing I1 serta Ibu Ir. Dede
Robiatul A, selaku dosen pembimbing I11 yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pro-
yek Pembangunan Pertanian Nasional yang telah
membiayai penelitian ini
4. Gunawan, Lisa, Iwan, Mas Agus, Eko, Andin, Dedi,
Utami dan Wronkgank yang telah banyak membantu.
5. Semua pihak yang telah membantu penulis selama
penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari
kekurangan, karena itu penulis menghargai bila ada kritik
dan saran untuk perbaikan skripsi ini selanjutnya.
DAFTAR
IS1H a l a m a n
KATA PENGANTAR
...
iDAFTAR I S 1
...
iiD A F T A R T A B E L
. . .
V DAFTAR GAMBAR...
v i D A F T A R L A M P I R A N...
v i i i I.
PENDAHULUAN. . .
1A
.
LATAR BELAKANG. . .
1B
.
T U J U A N. . .
2I1
.
T I N J A U A N PUSTAKA. . .
3A
.
I K A N CUCUT. . .
3B
.
E K S T R U S I...
7C
.
S O S I S I K A N. . .
1 0 D.
BAKSO I K A N. . .
1 3 E.
T E P U N G B E D 3. . .
1 4 F.
TEPUNG JAGUNG. . .
1 6 I11.
BAHAN DAN METODE P E N E L I T I A N...
1 8 A.
BAHAN DAN ALAT...
1 8 1.
B a h a n. . .
182
.
A l a t. . .
2 0B
.
METODE P E N E L I T I A N. . .
2 01
.
P e n e l i t i a n P e n d a h u l u a n. . .
2 02
.
P e n e l i t i a n L a n j u t a n. . .
2 3;o
PEMBUATAM BAKSO DAN SOSlS
DARI BAHAN DASAR
DAGIMG
I K A N EUEUT HASlL PEMASAKAN
EKSTRUSI SERTA EVALUASI MUTUMYA
Oleh
L E N A H
F 25.1075
F A K U L T A S T E K N O L O G l P E R T A N l A H I N S T I T U T P E R T A N I A N B O G O R
PEMBUATAN BAKSO DAN SOSIS
DARI BAI-IAN DASAR DAGING IKAN CUCUT HASIL PEMASAKAN
EKSTRUSI SERTA EVALUASI
MUTUNYA
Oleh :
L E N A H
F
25.1075SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARIAHA TEKNOLOGI PERTAMAN
pada JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
INSTITUT PERTAPTTAX BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PEMBUATAN BAKSO DAN SOSIS
DARI BAIlAN DASAR DAGING IKAN CUCUT HASIL PEMASAKAY
EKSTRUSI SERTA EVALUASI R/IUTUN'LTA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTAATIAN
pada
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAY DAN GIZI
FAKULTAS TEEYOLOG1 PERTANIAN
INSTITUT PERTAPTTAN BOGOR
Oleh :
L E N A H
Dilahirkan pada tanggal 2 1 Mei 1969
Tanggal lulus : 1 Mei 1 9 9 3
Disetujui :
Lenah. F25.1075.
Dasar aging Ikan Evaluasi Mutunya. Deddy Muchtadi, dan
Pembuatan Bakso dan Sosis dari Bahan Cucut Hasil Pemasakan Ekstrusi Serta Di bawah bimbingan Tien R. Muchtadi, Dede Robiatul A.
Daging ikan cucut merupakan sumber protein yang cukup
potensial di Indonesia, tetapi pemanfaatannya masih sangat
terbatas. Oleh karena itu perlu dilakukan cara pengolahan
yang tepat sehingga daging ikan cucut ini dapat dimanfa-
atkan untuk konsumsi manusia.
Ekstrusi merupakan cara pengolahan yang murah disam-
ping dapat meminimalkan kerusakan zat-zat gizi. Pada pro-
ses ekstrusi ini bahan pangan dipaksa mengalir di bawah
pengaruh satu atau lebih kondisi operasi seperti pencam-
puran (mixing), pemanasan dan pemotongan (shearing), mela-
lui suatu cetakan yang dirancang untuk membentuk hasil
ekstrusi yang gembung dan kering.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh
pemasakan ekstrusi terhadap sifat fungsional serta nilai
gizi protein daging ikan cucut, serta untuk mempelajari
pembuatan produk-produk olahan daging ikan cucut hasil
pemasakan ekstrusi, seperti bakso dan sosis ikan.
Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pene-
litian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Pada peneli-
tian pendahuluan dilakukan analisis proksimat daging ikan
(77 persen, 35 persen, 13 persen), suhu ekstrusi (50, 100, 140, dan 180 OC), jenis bahan campuran (grits beras, grits jagung, tepung beras, tepung jagung) serta jumlahnya ( 1 0
persen, 2 0 persen, 3 0 persen) hingga didapatkan produk ekstrusi yang baik. Penelitian lanjutan meliputi analisis
sifat fungsional protein tepung campuran hasil ekstrusi
serta pengembangan produk olahan dari bahan dasar tepung
hasil ekstrusi tersebut menjadi bakso dan sosis ikan.
Sifat fungsional protein yang diamati meliputi daya
serap air, daya serap minyak, indeks dispersibilitas pro-
tein, stabilitas emulsi, aktivitas emulsi dan sifat gelasi
Dilakukan juga analisis daya cerna protein
&
J
vitro, kom-posisi asam amino dan penentuan skor kimia. Uji organo-
leptik terhadap bakso dan sosis ikan meliputi uji kesukaan
terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur, dengan skala 1
(sangat tidak suka) hingga 5 (sangat suka).
Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa ikan jenis
Lanyam memiliki kandungan protein yang lebih tinggi diban-
dingkan jenis Caping. Kedua jenis ikan cucut ini memiliki
kandungan lemak dalam jumlah rendah, yaitu 0.5 persen. Kadar urea ikan jenis Lanyam adalah 4.3 persen dan jenis Caping sebesar 2.5 persen.
Dari penelitian pendahuluan diketahui bahwa ekstrusi
ringkan terlebih dahulu selama 14 jam menggunakan alat
pengering kabinet.
Diketahui pula bahwa bahan campuran berupa tepung
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan bentuk
grits, Hal ini disebabkan pati dalam bentuk tepung cende-
rung mengembang dengan mudah sehingga menghasilkan produk
ekstrusi yang mempunyai struktur lebih terbuka, porous dan
bertekstur lebih garing. Penambahan bahan campuran berupa
tepung beras dan tepung jagung sebanyak 10 persen sudah
dapat menghasilkan produk ekstrusi yang baik. Oleh karena
itu formulasi yang digunakan adalah daging ikan : bahan
campuran = 9 : 1.
Tepung hasil ekstrusi dari ikan cucut jenis Caping
memiliki warna yang relatif lebih gelap. Hal ini disebab-
kan daginq ikan jenis Caping memang berwarna lebih merah
dibandingkan ikan jenis Lanyam.
Kadar prorein tepung hasil ekstrusi rata-rata menga-
lami penurunan sebanyak 10 persen dari kadar protein awal-
nya akibat proses perlakuan sebelum daginq diekstrusi dan
akibat pencampuran dengan tepung beras dan tepung jagung.
Pencucian yanq berulang-ulang melarutkan protein-protein
yang larut dalam air. Pengeringan dan suhu ekstrusi yanq
tinggi menyebabkan denaturasi protein.
Tepung hasil ekstrusi ini memiliki daya serap air dan
minyak yang cukup baik, tetapi tidak memiliki kemampuan
emulsi yang rendah. Oleh karena itu, dalam pembuatan pro-
duk bakso dan sosis ikan perlu ditambahkan emulsifier.
Daya cerna protein in vitro tepung hasil ekstrusi ini
cukup tinggi, yaitu berkisar antara 84.7 - 90.0 persen.
Dari hasil analisis komposisi asam amino diketahui bahwa
tepung hasil ekstrusi ini memiliki kandungan asam amino
esensial yang lengkap. Skor kimia asam amino esensial
dari tepung hasil ekstrusi menunjukkan bahwa asam amino
pembatas utama adalah leusin serta asam-asam amino methio-
nin dan sistin sebagai asam amino pembatas kedua. Dari
keempat perlakuan, tepung hasil ekstrusi Caping-jagung
memiliki nilai gizi yang terbaik. Hal ini ditunjukkan de-
ngan skor kimia yang tertinggi (79).
Analisis proksimat produk bakso dan sosis ikan menun-
jukkan bahwa pengolahan yang dilakukan dapat menurunkan
kadar urea daging sebesar 60 persen (dari 3.4 persen men-
jadi 1.4 persen). Tingkat penurunan ini masih menyebabkan tingginya kandungan urea dalam bakso dan sosis sehingga
menimbulkan bau dan rasa yang tidak disukai oleh panelis
(skor 2.9 dan 2.2).
Uji hedonik bakso dan sosis terhadap warna, bau, rasa
dan tekstur menunjukkan skor yang rendah, yaitu berkisar
antara 2 - 3 (tidak suka
-
biasa). Hasil uji organoleptikterhadap rasa menunjukkan bahwa sosis ikan (skor 2.35)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.,
atas segala rahmat yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Mama, Papa, kakak
-
kakak dan adik tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materiilselama penulis menyelesaikan studi ini.
2. Ibu Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, MS., selaku dosen
pembimbing I, Bapak Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS
selaku dosen pembimbing I1 serta Ibu Ir. Dede
Robiatul A, selaku dosen pembimbing I11 yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pro-
yek Pembangunan Pertanian Nasional yang telah
membiayai penelitian ini
4. Gunawan, Lisa, Iwan, Mas Agus, Eko, Andin, Dedi,
Utami dan Wronkgank yang telah banyak membantu.
5. Semua pihak yang telah membantu penulis selama
penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari
kekurangan, karena itu penulis menghargai bila ada kritik
dan saran untuk perbaikan skripsi ini selanjutnya.
DAFTAR
IS1H a l a m a n
KATA PENGANTAR
...
iDAFTAR I S 1
...
iiD A F T A R T A B E L
. . .
VDAFTAR GAMBAR
...
v iD A F T A R L A M P I R A N
...
v i i iI
.
PENDAHULUAN. . .
1A
.
LATAR BELAKANG. . .
1B
.
T U J U A N. . .
2I1
.
T I N J A U A N PUSTAKA. . .
3A
.
I K A N CUCUT. . .
3B
.
E K S T R U S I...
7C
.
S O S I S I K A N. . .
1 0D
.
BAKSO I K A N. . .
1 3E
.
T E P U N G B E D 3. . .
1 4F
.
TEPUNG JAGUNG. . .
1 6I11
.
BAHAN DAN METODE P E N E L I T I A N...
1 8A
.
BAHAN DAN ALAT...
1 81
.
B a h a n. . .
182
.
A l a t. . .
2 0B
.
METODE P E N E L I T I A N. . .
2 01
.
P e n e l i t i a n P e n d a h u l u a n. . .
2 02
.
P e n e l i t i a n L a n j u t a n. . .
2 3