UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI D III KEUANGAN
PERENCANAAN BISNIS
CUPCAKES JELITA
TUGAS AKHIR
OLEH :
ULFA MAWADDAH
092101035
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI D III KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : ULFA MAWADDAH
NIM : 0892101035
PROGRAM STUDI : Diploma III Keuangan
JUDUL : Perencanaan Bisnis Cupcakes Jelita
Tanggal : April 2012 Dosen Pembimbing
Nip. 19810628 200604 1 005 Fadli, SE., M.Si
Tanggal : April 2012 Ketua Program Studi
Nip. 19591229 198903 1 002 Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si
Tanggal : April 2012 Dekan,
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam
menyelesaikan program studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Serta salawat beriring salam kepada junjungan besar
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat-Nya dari alam yang penuh
kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “PERENCANAAN BISNIS
CUPCAKES JELITA”.
Dengan selsesainya Tugas Akhir ini,teristimewa penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ayahanda Alm.Darwis dan Ibunda Hj.Ariani Afrida serta
keluarga penulis yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik secara
moril dan materiil.
Dan selanjutnya dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, SE, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
4. Bapak Fadli, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah berbaik
hati meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan,
arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan
tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Terima kasih untuk sahabat-sahabatku Tarida, Enjel, Desryl, Nova, Sari, Ayu,
Kiki yang telah memberikan semangat yang luar biasa, sehingga Tugas Akhir
ini dapat selesai dengan baik serta kepada teman magang dan
teman-teman jurusan keuangan stambuk 2009 lainnya yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Akhir kata, dengan kemampuan yang masih terbatas penulis menyadari
bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan Tugas Akhir ini. Dan besar harapan penulis semoga Tugas
Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Medan, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Perencanaan Bisnis ... 6
1.3.1 Tujuan ... 6
1.3.2 Manfaat ... 7
BAB II PERENCANAAN BISNIS CUPCAKES JELITA ... 8
2.1 Data Perusahaan ... 8
2.2 Biodata Pemilik dan Anggota ... 9
2.3 Struktur Organisasi ... 9
2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 12
2.4.1 Produk yang dihasilkan ... 12
2.4.2 Keunggulan Produk ... 13
2.4.3 Gambaran Pasar ... 14
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 16
2.4.6 Proyeksi Penjualan ... 17
2.4.7 Analisis Pesaing ... 17
2.5 Aspek Produksi ... 20
2.6 Aspek SDM ... 23
2.7 Pemanfaatan IT ... 25
2.8 Analisis Keuangan ... 25
2.8.1 Proyeksi Keuangan ... 25
BAB III PENUTUP ... 35
3.1 Kesimpulan ... 35
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan ... 17
Tabel 2.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 21
Tabel 2.3 Peralatan Baku dan Penolong ... 22
Tabel 2.4 Sarana Penunjang ... 22
Tabel 2.5 Bahan Baku & Bahan Penolong selama 1 Bulan ... 26
Tabel 2.6 Cash Inflow ... 27
Tabel 2.7 Cash Outflow ... 28
Tabel 2.8 Laporan Arus Kas Cupcakes Jelita... 30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak
perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi perusahaan lebih
besar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada di
perusahaan juga bertambah banyak, begitu juga volume kegiatan yang
dilaksanakan. Jika dalam perusahaan kecil, jenis kegiatan yang dilakukan terbatas
sehingga akan mudah untuk direncanakan dan diawasi, setelah perusahaan mulai
berkembang dan semakin besar, volume kegiatan meningkat dan semakin sulit
untuk direncanakan dan diawasi.
Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dagang maupun industri
pada umumnya, bertujuan untuk memperoleh peningkatan kemajuan usaha yang
semakin baik, kelangsungan hidup perusahaan serta gambaran positif dari
masyarakat mengenai perusahaan tersebut. Dengan banyaknya produk yang
ditawarkan oleh produsen kepada masyarakat maka pesaingan didalam industri ini
semakin tajam. Akibatnya produsen dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi lain
produk yang baru, yang berbeda dari pesaing-pesaingnya untuk merebut minat
konsumen dan menguasai pasar. Distribusi merupakan hal yang sangat penting
diperhatikan dalam aktivitas sebuah perusahaan. Jika perusahaan ingin tetap hidup
produk yang dihasilkan kepada konsumen agar dikonsumsi dan otomatis
perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari produk yang dikonsumsi tersebut.
Menurut Kotler (2000:9) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan,menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Pasar dalam situasi permintaan negatif
bila sebagian besar pasar tidak suka produk tertentu dan bahkan mau membayar
asal terhindar dari produk itu.
Tugas pemasaran dalam mengatasi hal ini yaitu menganalisis mengapa
pasar tidak menyukai produk itu dan apakah program pemasaran yang meliputi
rancang ulang produk, harga yang lebih redah dan produksi yang lebih baik akan
menambah kepercayaan dan sikap pasar. Pasar dalam permintaan yang tidak
teratur sebagian besar permintaannya bervariasi sehingga mengakibatkan masalah
kelebihan atau kekurangan kapasitas.
Bisnis adalah Usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang
yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksikan dan menjual
barang atau jasa untuk memenuhi konsumen. Dalam konteks pembicaraan umum,
bisnis tidak terlepas dari aspek produksi, pembelian, penjualan, maupun
pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang ataupun perusahaan.
Globalisasi dan teknologi mendorong seleksi alamiah yang membawa perubahan.
Setiap orang yang meniti karir di bidang bisnis atau banyak bidang lainnya
harus memahami apa yang dapat di lakukan oleh riset pemasaran. Secara
informasi dan riset pemasaran memainkan peranan yang penting dalam
menyediakan informasi yang akurat dan serta berguna. Dalam membuat
keputusan mengenai jalur atau saluran pendistribusian yang akan digunakan,
perusahaan perlu mempertimbangkan jenis produk, karakteristik dan sebagainya.
Dalam mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen, perusahaan
biasanya melibatkan sejumlah perantara pemasaran, yaitu orang yang terlibat
dalam perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Kegiatan-kegiatan pemasaran yang terlibat dengan produk dan penetapan harga tidak akan
berguna jika tidak dilengkapi dengan kegiatan distribusi. Selain itu kegiatan
promosi yang sangat penting pun tidak ada manfaatnya jikalau produk tersebut
tidak tersedia pada saat dibutuhkan karena tidak terdistribusi dengan baik ke
pasar. Dengan menggunakan jalur distribusi yang baik pula perusahaan bisa
menjamin produknya terdistribusi ke tempat-tempat yang mudah diperoleh
konsumen agar konsumen dapat memperoleh produk tersebut dengan mudah.
Seorang wirausahawan (Entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan
sebuah bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan
menggabungkan sumberdaya yang dimiliki (Zimmerer & Scarborough, 2004).
Usaha Kecil Menengah (UKM) atau yang biasanya disebut dengan usaha dagang,
mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik
negara berkembang maupun negara maju.
Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan
diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha
mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi
lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat
Adapun jenis usaha yang sedang marak saat ini yakni usaha disektor
industri. Salah satu industri yang banyak diminati ialah industri makanan , dan
faktanya dapat dilihat disepanjang jalan besar di kota Medan banyak outlet yang
menjual makanan dengan beranekaragam rasa dan kualitas. Perkembangan ini
disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan dan
keinginan masyarakat untuk menikmati berbagai rasa yang berbeda yang
ditawarkan dengan berbagai macam penampilan serta harga yang tidak terlalu
mahal sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu semakin banyak
pebisnis baru yang memiliki jiwa kewirausahaan membuka bisnis makanan
karena bisnis ini adalah bisnis yang tepat untuk dikembangkan.
Salah satu usaha makanan yang cukup marak kita lihat di kota Medan
ialah usaha cupcakes. Awal perkembangannya, cupcakes hanya berbentuk biasa
saja. Tapi kini bentuk cupcakes dapat dijumpai beraneka ragam yang pastinya
menggoda kita untuk membelinya. Cupcakes bagai miniatur dari cake besar yang
ditempatkan dalam cup-cup dari kertas beraneka warna. Cupcakes mempunyai
penampilan yang menarik karena dikemas dalam wadah-wadah kecil nan cantik,
hingga pantas disajikan untuk pesta. Usaha ini memiliki prospek yang sangat
Hal tersebut terutama disebabkan kesibukan orang-orang yang semakin
meningkat. Pada saat ada acara atau hari istimewa cupcakes sangat lah cocok
untuk dihidangkan. Selain itu, pelanggan bisnis ini terdiri dari berbagai kalangan.
Kini sepertinya cupcakes mulai mendapatkan tempat di hati penikmat kue,
termasuk di Indonesia. Apalagi dengan berkembangnya resep dasar cupcakes serta
semakin kreatifnya cara penyajian, bukan tidak mungkin cupcakes suatu saat nanti
bakal menggantikan kue pengantin yang bentuknya bertingkat-tingkat konservatif
sebagaimana yang lazim dijumpai saat ini. Bentuknya yang mungil, dengan hiasan
krim dan fondant aneka warna, sungguh menyenangkan mata. Belum lagi rasanya
yang semakin beragam, siapapun tak akan menolak kenikmatan sebuah cupcakes.
Penggunaan cupcakes sebagai kue pengantin mulai banyak digemari oleh
masyarakat di dunia barat sejak tahun 2004. Di Indonesia juga mulai melirik
bentuk cupcakes sebagai kue pengantin. Cupcake, si manis nan imut ini memang
menggemaskan. Selain lezat, cupcake sangat mengesankan jika dijadikan hadiah
dan goody bag pada berbagai perayaan. Bisnis cupcakes ini cukup menggiurkan
karena pesaingnya tidaklah begitu banyak dibandingkan usaha-usaha makanan
yang lain. Selain itu harga cupcakes ini pun dapat dijangkau dari berbagai
kalangan, mulai dari kalangan menengah bawah sampai kalangan menengah atas.
Usaha cupcakes yang akan direncanakan diharapkan dapat berkembang
dikawasan strategis dan dekat dari daerah perkuliahan maupun anak sekolahan,
karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar sekolahan merupakan ladang yang
sangat subur meskipun didaerah ini banyak yang membuka bisnis makanan,
Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai
dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini, maka dengan ini
penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan
judul Perencanaan Bisnis Cupcakes Jelita.
1.2 Perumusan Masalah.
Sebagaimana yang kita ketahui, rencana bisnis adalah suatu langkah
penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana, tanpa memandang ukuran
bisnis. Untuk memulai suatu usaha, ada baiknya kita terlebih dahulu membuat
perencanaan bisnisnya. Perencanaan bisnis atau business plan merupakan alat
monitoring bagi tim kerja kita dan hal ini juga bisa dijadikan sebagai panduan
bagi semua orang yang terlibat dalam usaha tersebut agar mematuhinya. Maka
dalam perumusan masalah ini penulis ingin mengetahui “Bagaimana menjadi
enterpereneur yang sukses dengan bisnis Cupcakes”.
1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Perencanaan Bisnis.
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari prospek perencanaan bisnis ini dilakukan yaitu :
1. Untuk membuka suatu lapangan bisnis baru bagi pemilik,
2. Untuk mencari keuntungan yang maksimal dan membuka suatu lapangan
pekerjaan bagi masyarakat,
3. Untuk mengembangkan dan menambah jiwa enterpreneurship atau
wirausahawan,
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari prospek perencanaan bisnis ini bila dijalankan yaitu :
1. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri,
2. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan,
3. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas,
BAB II
PERENCANAAN BISNIS
CUPCAKES
2.1 DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : CUPCAKES JELITA
2. Bidang Usaha : Industri Rumahan
3. Jenis Produk / Jasa : Kue
4. Alamat Perusahaan : Jl.Gurilla No.2 Medan
5. Nomor Telepon : 0852 9764 1099
6. Alamat E-mail : Ulfamawaddah@ymail.com
7. Situs Web :
8. Bentuk badan hukum : Usaha dagang
www.cupcakesjelita.com
2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS
1. Nama : Ulfa Mawaddah
2. Jabatan : Pimpinan
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 24 Februari 1990
4. Alamat Rumah : Jl. Gurilla No.2 Medan
5. Nomor Telepon : 0852 9764 1099
6. Alamat E-mail : ulfamawaddah@ymail.com
7. Pendidikan Terakhir : Diploma III
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung
jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap
perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan
jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu
memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan
birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan
kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.
Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan
keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja
individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja yang
menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber
daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian
dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran
komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena
dengan stuktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja masing-masing
setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap
profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 3 orang, termasuk
penulis yang terlibat dalam perencanaan bisnis ini. Diharapkan di masa
mendatang tenaga kerja untuk bisnis cupcakes jelita akan lebih banyak lagi.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Didalam perencanaan bisnis ini, peranan/fungsi dari masing-masing manajemen
tim, diantaranya adalah :
Bagian Pemasaran Andini Putrianti Bagian Produksi
Cyntia Anggraini
A.Pemilik
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan
pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description :
1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha cupcakes hias jelita,
2. Merencanakan dan menyusun program kerja,
B.Produksi
Job description:
1. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada
setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi,
2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi,
3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan
tenaga kerja, peralatan, dan mesin.
C.Pemasaran
Job Description:
1. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan informasi,
2. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran cupcakes jelita, meliputi :
pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran,
serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran,
4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan
keluar/solusi,
5. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta
mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.
2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran
2.4.1 Produk yang dihasilkan :Cupcakes
Cupcakes adalah kue kecil yang dipanggang dalam bentuk mangkuk atau
gelas kecil terbuat dari kertas atau aluminium foil. Cupcakes biasanya terbuat dari
beberapa bahan dasar yakni butter, gula, telur dan tepung. Cupcakes memiliki
aneka rasa, hiasannya juga beragam. Sekarang ini banyak toko kue khusus
menjual cupcakes cantik dengan hiasan yang disesuaikan dengan tema yang
diinginkan oleh pembeli. Pada umumnya cupcakes ada rasa vanila atau cokelat.
Namun seiring berkembangnya zaman kini cupcakes memiliki rasa yang beraneka
ragam.
2.4.2 Keunggulan Produk
a. Serbaguna.
Cupcakes memiliki berbagai keistimewaan dibandingkan kue pernikahan
konservatif, karena dapat disajikan dengan berbagai rasa. Tidak hanya satu rasa
yang biasa terdapat di banyak kue pernikahan. Dengan menggunakan cupcakes
berbagai rasa yang berbeda, maka para tamu dapat menemukan rasa yang mereka
kehendaki. Cupcakes sangat praktis, karena tidak perlu memotong-motong kue
lagi. Sedangkan sebagai suvenir, cukup dikemas dalam wadah kotak atau plastik
mika. Pasangan pengantin yang memilih cupcakes sebagai kue pengantin mereka
pun tetap dapat mengadakan upacara pemotongan kue. Mintalah pembuat kue
untuk membuatkan kue berukuran kecil, untuk diletakkan di bagian atas. Kue
berukuran kecil inilah yang akan digunakan pada acara pemotongan kue.
b. Laris.
Sebagian besar masyarakat sering mengkonsumsi cupcakes. Cupcakes
layaknya kue-kue yang acap kali ditemukan di bakery-bakery tiap daerah.
Cupcakes dapat disajikan sebagai oleh-oleh dan acara seperti pesta, yang sangat
praktis dan tidak merepotkan. Oleh karena itu cupcakes sangat digemari
penikmatnya.
c. Trendi.
Sekarang ini cupcakes ada di mana–mana, terlihat dari beberapa contoh
penataannya cukup banyak pilihan dan tampil memukau. Apalagi ketika ditumpuk
bersama-sama pada setiap lapisan tempat cupcakes pernikahan, maka tampilan
cupcakes akan sangat mengesankan.
d. Mudah dibuat.
Bagi baker atau pembuat kue yang berpengalaman, maka cupcakes dapat
dibuat beberapa minggu sebelumnya dan dibekukan di tempat kedap udara.
Namun demikian, dekorasi untuk menghiasi cupcakes relatif rumit karena
dikerjakan satu persatu dan biasanya dibuat dalam jumlah relatif banyak. Apalagi
bila pesta dihadiri oleh banyak tamu, dan cupcakes akan menjadi bagian dari
jamuan untuk para undangan.
2.4.3 Gambaran Pasar
Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap
tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau
harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang
pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena
tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis cupcakes yang
ditawarkan adalah cupcakes hias fondant.
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami peningkatan
20% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung
Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 80 cupcakes, berarti
dalam sebulan dapat dijual 2400 cupcakes ( 80 cupcakes x 30 hari ), jadi dalam
setahun permintaan konsumen sebesar 28.800 cupcakes ( yaitu 2.400 cupcakes x
12 bulan). Maka peningkatan permintaan tiap tahun menjadi 28.800 x 20% = 5760
cupcakes, sehingga untuk tahun berikutnya dapat dihasilkan 34.560 cupcakes
yaitu berasal dari 90.000 + 18.000, demikian akumulasi tahun berikutnya. Berikut
ini disajikan tabel proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2016.
2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang
sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan
ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila
mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka
membentuk suatu pasar sasaran.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha cupcakes hias ini
pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian
Pasar ialah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi sebuah
produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan atau bahan makanan)
maka segmentasi pasar Cupcakes Hias Jelita ini terdiri beberapa faktor:
Faktor Geografis : Jl. Gurilla No.2 Medan
Faktor Demografis : a. Usia : Anak-anak,remaja,dewasa.
Bidikan pasar di sekitar daerah tersebut telah direncanakan secara cermat
dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar daerah tersebut
merupakan tempat yang sangat baik untuk membuka bisnis baru khususnya
dibidang cupcakes hias ini.
Daerah tersebut tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi
juga terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar rumah.
Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah berkeluarga
dan mempunyai anak-anak kecil. Selain itu didaerah tersebut banyak terdapat
mahasiswa/mahasiswa yang mengontrak didaerah tersebut(anak kost). Peluang ini
dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa
biasanya lebih menyukai cupcakes sebagai cemilan sehari-hari saat santai serta
dapat pula sebagai alternatif makanan sebagai penunda lapar saat perut kosong.
Selain menentukan lokasinya,kita juga harus menentukan dekorasi atau
penampilan toko. Kita harus sekreatif mungkin membuat dekorasi yang dapat
menarik minat pelanggan. Dan masih banyak hal lagi yang dapat kita lakukan
untuk menunjang aspek lokasi dari usaha cupcakes hias ini agar dapat membuat
pelanggan tertarik untuk menikmati cupcakes.
Usaha cupcakes ini cukup menjanjikan, karena masih sedikitnya pesaing
cupcakes di kota Medan. Selain harganya yang terjangkau, bentuk cupcakes ini
sangatlah beragam. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah
masyarakat menengah ke bawah maupun atas. Produk cupcakes disesuaikan
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar
Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual
barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu
Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap
barang dan jasa akan lebih tinggi.
Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun
perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila
dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat
menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau
perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan
2.4.6 Proyeksi Penjualan
Tahun Jumlah Penjualan Harga per cupcakes Proyeksi Penjualan
2013 28.800 Rp 6000 Rp 172.800.000 2014 30.240 Rp 6000 Rp 181.440.000 2015 31.752 Rp 6000 Rp 190.512.000 2016 33.340 Rp 6000 Rp 200.040.000 2017 35.007 Rp 6000 Rp 210.042.000 TABEL 2.1 Proyeksi Penjualan Cupcakes Jelita ( Penjualan diperkirakan
naik 5 % tiap tahunnya)
2.4.7 Analisis Pesaing
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi berbagai jenis
tekanan persaingan yang harus dikendalikan perusahaan. Wheller & Hunger
(2001) mengungkapkan bahwa ada 6 tekanan persaingan yang merupakan pemicu
1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan perusahaan itu
pada pasar yang sama,
2. Tekanan langsung dari barang subtitusi (pengganti),
3. Tekanan pengusaha baru yang potensial,
4. Tekanan kekuatan menawar pembeli,
5. Tekanan kekuatan pemasok bahan atau barang,
6. Tekanan dari masyarakat dan serikat pekerja.
Langkah-langkah untuk menganalis pesaing meliputi:
a. Mengidentifikasi pesaing perusahaan
Perusahaan harus melakukan identifikasi bproduk pesaingnya dalam jenis:
1. Persaingan merek,
2. Persaingan Industri,
3. Persaingan bentuk ( Fisik ),
4. Persaingan generik ( produk sejenis/ semacamnya ).
b. Identifikasi strategi-strategi pesaing
Perusahaan mengidentifikasikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh
pesaing, bisa dengan melihat strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh
pesaing atau strategi pemasaran lainnya yang dilakukan oleh pesaing.
c. Penentuan tujuan pesaing
Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya dan strategi-strategi
mereka maka perusahaan harus menanyakan apa yang dicari oleh
masing-masing pesaing dalam pasar? Apa yang mendorong tiap-tiap perilaku
d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing
Perusahaan harus menilai tiga variabel penting dari perusahaan yaitu:
1) Share of Market, pangsa pasar pesaing di pasar sasaran yaitu, persentasi
penjualan perusahaan dalam lingkungan industri
2) Share of Mind, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam
menanggapi pertanyaan “ sebutkanlah perusahaan yang pertama kali anda
ingat dalam pikiran?”
3) Share of Heart, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam
menanggapi “sebutkanlah perusahaan yang produknya lebih anda sukai
untuk dibeli?”
e. Memperkirakan pola reaksi pesaing
Pola reaksi pesaing dapat dibagi kedalam 4 tipe yaitu:
1) Pesaing yang santai (The Laid Back Competitor) yaitu pesaing yang tidak
bereaksi cepat atau kuat terhadap gerakan lawannya,
2) Pesaing yang selektif (The Selective Competitor) yaitu pesaing yang
bereaksi hanya terhadap jenis serangan tertentu,
3) Pesaing harimau (The Tiger Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi
dengan cepat dan kuat terhadap setiap jalur serangan,
4) Pesaing tak terduga (The Stochastic Competitor) yaitu pesaing yang tidak
menunjukkan pola reaksi yang dapat diramalkan.
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisis SWOT yang
terdiri atas :
1. Strength (Kekuatan)
a. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik,
b. Produk tanpa bahan pengawet,
c. Higienis,
d. Cupcakes yang dilapisi fondant dihias sedemikian rupa agar menarik minat
konsumen,
e. Harga terjangkau dan bersaing,
f. Tenaga kerja yang sudah terlatih,
g. Lokasi penjualan di tempat strategis.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Harga bahan baku yg dapat berubah-ubah sewaktu-waktu,
b. Daya tahan dimana cupcakes hanya bisa bertahan 3 hari saja.
3. Opportunity (Peluang)
a. Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis,
b. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat.
4. Threat (Ancaman)
a. Adanya pesaing yang memiliki inovasi dan kreasi cupcakes yg lebih bagus
dari penulis,
2.5 Aspek Produksi
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per harinya):
No Uraian Banyak Harga per Satuan Jumlah Harga 1 Mentega 3 kg Rp 3.000 Rp 9.000
Tabel 2.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong
Proses Produksi
Berikut ini akan dijelaskan proses produksi cupcakes,yaitu:
1. Panaskan oven pada suhu 180º C,
2. Kocok mentega, gula, garam hingga mengembang dan pucat, kemudian
masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang,
3. Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk secara bergantian, sambil
diaduk hingga rata,
4. Tuang ke dalam loyang cupcakes dan panggang hingga matang selama 30
menit,
Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan
juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu
berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Uraian Banyak Harga per Unit Jumlah Harga Kompor gas 1 unit 219.000 219.000
Tabel 2.3 Peralatan baku dan peralatan penolong
Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi
listrik, air, telepon dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya
2.6 Analisis SDM
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan
hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan
persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif
yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem
penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari
laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan
tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
Untuk tahap awal pemilik membutuhkan empat orang tenaga kerja dan jika
bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga kerjanya.
Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat dari tiga
sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan, kita akan
memantau durasi bekerjanya, tingkat pendidikan dan biaya pelatihan karyawan.
Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa
termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus dilihat karyawan dengan
keahlian tertentu.
Rencana Pengembangan Usaha.
1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari
produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan
mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan
karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada
karyawan yang berprestasi.
3. Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
marketing yang akan dilakukan adalah;
1) Membuat selebaran atau brosur yang kemudian menyebarkannya disekitar sekolah, lingkungan rumah, kantor atau tempat-tempat umum lainnya agar bisnis yang kita buat diketahui orang banyak,
2) Melalui advertising yaitu pemasangan iklan di media massa khususnya dikoran berita seperti waspada,analisa,medan bisnis maupun sumut pos,
3) Memberitahukan kepada kawan-kawan , relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung,
4) Membuat akun Facebook dan Twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh banyak orang,
5) Memberikan sampel atau contoh cupcakes secara gratis, diharapkan konsumen menyukai produk cupcakes sehingga melakukan pembelian berulang-ulang,
6) Memberikan kupon kepada pembeli, sehingga pembeli bisa menghemat dalam membeli produk cupcakes tertentu,
4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk
mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan
yang selama ini didapat.
2.7 Pemanfaatan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT
memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point
adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis
mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu
terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, cupcakes jelita menggunakan jaringan internet
seperti facebook dan twitter untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya
lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena
usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.
2.8 Analisis Keuangan
2.8.1 Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk
di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow.
Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha
A. Sumber Pendanaan
Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal. Modal
ini digunakan untuk membeli peralatan, pembelian bahan baku dan bahan
penolong. Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis cupcakes ini adalah Rp
17.629.500, dimana modal tersebut terdiri dari modal bahan baku dan bahan
penolong sebesar Rp 11.221.500 + modal peralatan sebesar Rp 2.138.000 + biaya
sarana penunjang Rp 120.000 + biaya kemasan sebesar Rp 500.000 + biaya
transportasi sebesar Rp 100.000 + biaya promosi Rp 150.000+ biaya tak terduga
Rp 1.000.000 + gaji karyawan sebesar Rp 1.200.000 + gaji pimpinan sebesar Rp
1.200.000. Modal tersebut berasal dari modal penulis sendiri dan orang tua.
B. Bahan Baku dan Bahan Baku Penolong selama 1 bulan
No Uraian Banyak Harga per Satuan Jumlah Harga 1 Mentega 90 kg Rp 3.000 Rp 270.000
Total Rp 11.221.500
Tabel 2.5 Bahan Baku & bahan penolong selama 1 bulan
C. Laporan Cash Inflow
Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam bisnis
yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow dalam Bisnis
cupcakes jelita adalah penjualan. Penjualan diperkirakan akan naik 1% setiap
bulannya, namun terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data
Tabel 2.6 Cash Inflow
No Bulan Penjualan (cupcake) Penjualan (Rupiah) 1 Januari 2400 Rp 14.400.000 2 February 2424 Rp 14.544.000 3 Maret 2448 Rp 14.688.000 4 April 2472 Rp 14.832.000 5 Mei 2496 Rp 14.976.000 6 Juni 2520 Rp 15.120.000 7 Juli 2495 Rp 14.970.000 8 Agustus 2519 Rp 15.114.000 9 September 2544 Rp 15.264.000 10 Oktober 2569 Rp 15.414.000 11 November 2594 Rp 15.564.000 12 Desember 2620 Rp 15.720.000
D. Laporan Cash Outflow
Laporan cash outflow merupakan laporan arus kas keluar dari bisnis yang dijalankan. Laporan cash outflow cupcakes jelita
adalah sebagai berikut :
Jenis Biaya Jumlah Biaya/bln Biaya/thn % Naik 2014 2015 2016 2017
Bahan Baku & Bahan Penolong
Seluruh bahan
utk 4 kg tepung terigu
141.028.000 3 % 145.259.000 149.617.000 154.106.000 158.730.000
Gas 1 unit 75.000 900.000 2 % 918.000 936.000 955.000 974.000
Total biaya bahan baku & penolong 141.928.000 146.177.000 159.030.000 155.061.000 159.704.000
Biaya Overhead
Listrik, air, Telepon
120.000 1.440.000 2% 1.468.800 1.498.000 1.528.000 1.559.000
Transportasi 100.000 1.200.000 2% 1.224.000 1.248.000 1.498.000 1.528.000
Biaya Tenaga Kerja
Pimpinan 1 orang 1.200.000 14.400.000 3% 14.832.000 15.277.000 15.735.000 16.207.000 Bagian
Total Biaya tenaga kerja 12.000.000 12.360.000 12.730.000 13.082.000 13.474.000
CUPCAKES JELITA
RENCANA ARUS KAS
Tahun 2013
(dalam ribuan rupiah)
I II III VI V VI VII VIII IX X XI XII
A. Penerimaan
Penjualan 14.400 14.544 14.688 14.832 14.976 15.120 14.970 15.114 15.264 15.414 15.564 15.720 Sub Total
Penerimaan
14.400 14.544 14.688 14.832 14.976 15.120 14.970 15.114 15.264 15.414 15.564 15.720
B.Pengeluaran
Pembelian bhn baku 11.244 11.356 11.470 11.581 11.694 11.806 11.689 11.805 11.919 12.036 12.153 12.275
Gaji Pimpinan 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 Gaji Karyawan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Listrik, Air, Telepon
Tabel 2.8 Laporan Arus Kas Cupcakes Jelita
Transportasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Gas 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
Sub Total Pengeluaran
13.739 13.851 13.965 14.076 14.189 14.301 14.184 14.300 14.414 14.531 14.648 14.770
C.SELISIH KAS
661 693 723 756 787 819 786 814 850 883 916 950
D. SALDO KAS AWAL
0 661 1354 2077 2833 3620 4439 5225 6039 6889 7772 8688
E. SALDO KAS AKHIR
Perkiraan Laporan Arus Kas
Cupcakes Jelita
2013-2017
(dalam ribuan rupiah)
Tabel 2.9: Perkiraan Arus Kas Untuk 5 tahun (Penjualan naik 5% per tahun) URAIAN
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 A.Cash Inflow
(Penjualan)
Rp 180.606 Rp 181.440 Rp 190.512 Rp 200.038 Rp 210.040
B.Cash Outflow (Pengeluaran)
Rp 170.968 Rp 161.229 Rp 174.506 Rp 171.169 Rp 176.265
C.Arus Kas Bersih Rp 9.638 Rp 16.755 Rp 16.006 Rp 28.869 Rp 33.775 D.Saldo Kas Awal 0 Rp 9.638 Rp 26.393 Rp 42.399 Rp 71.268 E.Saldo Kas
Akhir
E. Break Even Point (BEP)
Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa uniy yang harus
diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini
perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP
Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah sebagai berikut
Diketahui: VC = Rp 11.244.000 FC = Rp 2.138.000 Q = 2400 unit P = Rp.6.000
=
1625,855513
Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan terjadi
ketika memproduksi 1626 cupcakes. Keadaan seimbang ini akan dibuktikan
dengan rumus sebagai berikut :
TR = TC
P.Q = FC +V.Q
6.000 x 1625,855513 = 11.244.000 + (2.138.000/2400 x1625,855513)
9.755.133 = 9.755.133
Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC) untuk
memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis (TR) harus mampu
menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan tidak untung
atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka
bisnis tersebut mengalami kerugian.
F. Payback Period
Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali
atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi
(initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain,
payback period merupakan ratio antara initial cash investment dengan cash
Pengembalian modal (payback period) bisnis cupcakes jelita adalah
sebagai berikut:
Payback period = (Initial investmet
÷
Cash flow) x 12 bulan= (17.629.500
÷
9.368.000) x 12 bulan= 1,88 x 12 bulan
= 22,5 bulan
BAB III
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
3.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan
yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a) Cupcakes Jelita adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan. Produk yang
dihasilkan harganya terjangkau sehingga target pasarnya tidak hanya berfokus
pada satu kelompok individu saja tetapi produk ini dapat dikonsumsi semua
orang.
b) Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar, keuntungan dan
lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha cupcakes jelita ini layak untuk
dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses karena dapat ditinjau dari
beberapa aspek diantaranya :
1. Lokasi usaha strategis dan banyak konsumen yang berminat untuk
mengkonsumsi cupcakes ini khususnya mahasiwi yag tinggal di daerah
2. Pangsa pasarnya besar dikarenakan harga produk terjangkau sehingga
penghasilan/keuntungan tiap bulan meningkat sejalan dengan peningkatan
penjualan.
c) Gambaran pasar untuk usaha cupcakes jelita ini sangat menjanjikan karena
ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk
ini.
d) Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal sebesar Rp
17.629.500, dimana modal tersebut berasal dari modal penulis sendiri dan
orang tua.
e) Dari Laporan Perkiraan Arus Kas, maka cupcakes ini akan menghasilkan laba
Rp. 661.000 dan akan juga diperkirakan naik sebesar 1% per bulan dan juga
akan diperkirakan turun sebesar 1% dikarenakan perubahan selera konsumen
sehingga akan berakibat pada bertambah atau berkurangnya keuntungan yang
DAFTAR PUSTAKA
Kalangi, Josep Bintang. 2006. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta : Salemba
Empat
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran : Pendekatan Praktis. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Kristanto HC, R.Heru . Kewirausahaan : Pendekatan Manajemen dan Praktik.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis : Edisi Pertama. Jakarta : Salemba
Empat
Tambunan, Putri. 2011. Panduan Mudah Membuat & Menjual Cupcakes. Jakarta: