• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR,

ANGKATAN KERJA DAN PENANAMAN MODAL ASING

TERHADAP PDB INDONESIA

SKRIPSI

DIAJUKAN OLEH :

ISNESIA A. SIMBOLON

070501091

EKONOMI PEMBANGUNAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Medan

(2)

Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi

Medan

Penanggung Jawab Skripsi Nama : Isnesia A. Simbolon

NIM : 070501091

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia.

Tanggal,___________________

Pembimbing

(3)

Fakultas Ekonomi Medan

Persetujuan Administrasi Akademik Nama : Isnesia A. Simbolon

NIM : 070501091

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia

Tanggal,___________________ Ketua

Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D NIP: 19710503 200312 1 003

Tanggal,___________________ Dekan

(4)

Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi

Medan

Berita Acara Ujian

Hari : Sabtu

Tanggal : 4 Juni 2011

Nama : Isnesia A. Simbolon

NIM : 070501091

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia.

Ketua Program Studi Pembimbing

Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D Drs. A. Samad Zaino, M.Si NIP: 19710503 200312 1 003 NIP: 19460810 197412 1 001

Penguji I Penguji II

(5)

ABSTRACT

The main purpose of this analyzing is to analyze the fluence of money supply (X1), labour force (X2), and foreign direct investmen (X3) to the Gross Domestic Product (GDP) (Y) in Indonesia. This analyzing use time series data from 1989 untul 2009. The method that used is Ordinary Least Square (OLS).

The result of estimation show that money supply, labour force, and foreign direct investment have a significant influence to the GDP in Indonesia and also have a positive influence to the GDP. The R-Squared is 95%. It means that independent variable can explain dependent variable as mauch as 95%, while the rest 5% are explained by other variables are not included in estimasion model. F statistic > F tabel ( 110,8541>3,20), it means that money supply, labour force, and FDI as together influence PDB in Indonesia, significantly at α = 5%.

(6)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan kerja (X2), dan Penanaman Modal Asing (X3) terhadap PDB di Indonesia (Y). penelitian ini menggunakan data runtun waktu darit tahun1989 sampai 2009. Metode yang digunakan adalah regresi kuadrat terkecil.

Hasil estimasi memperlihatkan bahwa jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal asing berpengaruh signifikan terhadap PDB di Indonesia dan juga mempunyai pengaruh yang positif terhadap PDB. Koefisien determinan adalah 95%. Ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 95%, sementara itu sisanya 5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model estimasi. F hitung > F tabel ( 110,8541 > 3,20). Ini berarti bahwa JUB, angkatan kerja, dan PMA secara bersama – sama

mempengaruhi PDB di Indonesia yang signifikan pada α = 5%.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “ Analisis Pengaruh Jumlah Uang

Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.” Ditujukan sebagai salah satu syarat

dalam rangka meraih gelat Sarjana Ekonomi dari Program pendidikan Strata-1

Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan baik

berupa dorongan semangat dan sumbangan materi maupun pemikiran dari

berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada semua pikah terutama kepada:

1. Orang tua penulis (M. Simbolon dan P Girsang) yang telah mengasuh,

mendidik, dan memberikan motivasi dan dukungan baik berupa moril maupun

materi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan juga kepada

saudara penulis (bang simon, bang deo, dan bang hendri) yang sudah

menberikan dukungan kepada penulis.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec sebagai dekan Fakultas Ekonomi

Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec, selaku ketua dan Bapak Drs. Syahrir

Hakim Nasution, M.Si selaku sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan

(8)

4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua dan Bapak Paidi

Hidayat, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. A. Samad Zaino, M.si sebagai Dosen Pembimbing yang telah

bersedia memberikan masukan dan bimbingan mulai dari awal pengerjaan

skripsi sampai selesainya skripsi ini.

6. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc., Ph.D dan Bapak Walad Altsani, SE, M.Ec

selaku Dosen Pembanding I dan Dosen pembanding II yang telah memberikan

saran dan masukan bagi penulis dalam rangka penyempurnaan skripsi ini.

7. Bapak Kasyful Mahalli, SE, M.Si selaku Dosen Wali dan seluruh staf pengajar

dan staf administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya

Departemen Ekonomi Pembangunan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

(9)

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Mei 2011

Penulis

Isnesia A Simbolon

(10)

DAFTAR ISI

BAB II URAIAN TEORITIS……….. 8

2.1 PDB (Produk Domestik Bruto)...………. 8

2.1.1 Pengertian PDB……….……….. 8

2.1.2 Metode Perhitungan PDB……….... 10

2.1.3 Komponen-komponen Pengeluaran………. 12

2.1.4 Manfaat dan Keterbatasan Perhitungan PDB…………... 13

2.2 Uang………... 15

2.2.1 Pengertian Uang……….... 15

2.2.2 Pengertian Jumlah Uang Beredar……….…. 18

2.2.3 Komponen – komponen M1……….…. 20

2.2.4 Teori Kuantitas Uang……….………... 20

2.3 Angkatan Kerja……….. 23

2.3.1 Teori Tentang Angkatan Kerja……….……….... 25

2.4 Penanaman Modal Asing………...… 28

2.4.1 Tujuan dari Pelaksanaan Modal asing………..… 29

(11)

BAB III METODE PENELITIAN……….….. 35

3.1 Ruang Lingkup Penelitian……….………. 35

3.2 Jenis dan Sumber Data………... 35

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data………. 35

3.4 Pengolahan Data………. 36

3.5 Model Analisis Data………...… 36

3.6 Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit)………37

3.6.1 Koefesien Determinasi………... 37

3.6.2 Uji T statistik……….. 37

3.6.3 Uji F statistik……….. 39

3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik……….. 41

3.7.1 Multikorelasi……….. 41

3.7.2 Autokorelasi……….. 42

3.8 Defenisi Operasional………... 43

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN……….. 45

4.1 Perkembangan PDB Indonesia………...… 45

4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia……….48

4.3 Perkembangan Angkatan Kerja di Indonesia ……… 50

4.4 Perkembangan Penanaman Modal Asing ………. 53

4.5 Analisis dan pembahasan……… 55

4.5.1 Intepretasi Model……… 55

4.5.2 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian)………... 57

4.5.3 Uji Asumsi Klasik………...… 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 66

5.1 Kesimpulan……….. 66

5.2 Saran……….... 67

(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

4.1 PDB di Indonesia berdasarkan harga konstan 2000………... 47

4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia……….... 49

4.3 Perkembangan Angkatan Kerja di Indonesia………. 51

4.4 Perkembangan PMA di Indonesia……….. 54

4.5 Hasil Regresi………... 55

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

3.1 Kurva Uji T statistik………... 39

3.2 Kurva Uji F statistik……….... 41

3.3 Kurva Durbin Watson………. 43

4.1 Uji F statistik………...… 58

4.2 Uji T statistik terhadap JUB………..…. 59

4.3 Uji T statistik terhadap Angkatan Kerja………...… 60

4.4 Uji T statistik terhadap PMA………..…… 61

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Variabel

2. Hasil Regresi PDB (Y), Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan Kerja (X2),

dan PMA (X3)

3. Hasil Regresi X1 terhadap Variabel X2 dan X3

4. Hasil Regresi X2 terhadap Variabel X1 dan X3

5. Hasil Regrasi X3 terhadap Variabel X1 dan X2

(15)

ABSTRACT

The main purpose of this analyzing is to analyze the fluence of money supply (X1), labour force (X2), and foreign direct investmen (X3) to the Gross Domestic Product (GDP) (Y) in Indonesia. This analyzing use time series data from 1989 untul 2009. The method that used is Ordinary Least Square (OLS).

The result of estimation show that money supply, labour force, and foreign direct investment have a significant influence to the GDP in Indonesia and also have a positive influence to the GDP. The R-Squared is 95%. It means that independent variable can explain dependent variable as mauch as 95%, while the rest 5% are explained by other variables are not included in estimasion model. F statistic > F tabel ( 110,8541>3,20), it means that money supply, labour force, and FDI as together influence PDB in Indonesia, significantly at α = 5%.

(16)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan kerja (X2), dan Penanaman Modal Asing (X3) terhadap PDB di Indonesia (Y). penelitian ini menggunakan data runtun waktu darit tahun1989 sampai 2009. Metode yang digunakan adalah regresi kuadrat terkecil.

Hasil estimasi memperlihatkan bahwa jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal asing berpengaruh signifikan terhadap PDB di Indonesia dan juga mempunyai pengaruh yang positif terhadap PDB. Koefisien determinan adalah 95%. Ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 95%, sementara itu sisanya 5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model estimasi. F hitung > F tabel ( 110,8541 > 3,20). Ini berarti bahwa JUB, angkatan kerja, dan PMA secara bersama – sama

mempengaruhi PDB di Indonesia yang signifikan pada α = 5%.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari negara yang bersangkutan.

Begitu juga dengan negara Indonesia memiliki cita – cita untuk mewujudkan

masyarakat yang adil dan makmur, sehingga untuk mewujudkan cita – cita itu,

pelaksanaan pembangunan menjadi sangat penting.

Menurut Todaro, pembangunan harus dimengerti sebagai suatu proses

multi-dimensi yang melibatkan reorganisasi dan reorientasi dari seluruh sistem

sosial dan ekonomi yang ada. Selain masalah – masalah menyangkut peningkatan

pendapatan dan produksi, pembangunan umumnya juga melibatkan perubahan –

perubahan yang radikal dalam struktur kelembagaan, sosial dan administrasi, dan

juga sikap, nilai – nilai bahkan adat kebiasaan dan kepercayaan (Todaro, 1999).

Pembangunan ekonomi merupakan usaha meningkatkan pendapatan

perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi

riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan,

peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan

manajemen. Dan salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah

pertumbuhan ekonomi.

Suatu perekonomian dikatakan bertumbuh jika jumlah barang dan jasanya

meningkat. Tingkat pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertumbuhan produksi

barang-barang dan jasa-jasa oleh suatu negara. Untuk menentukan tingkat

(18)

PDB negara tersebut. Angka yang digunakan untuk menafsir perubahan output

adalah nilai moneternya (uang) yang tercermin dalam nilai Produk Domestik

Bruto (PDB).

Untuk mengukur perumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah

PDB berdasarkan harga konstan. Sebab dengan menggunakan harga konstan,

pengaruh perubahan harga telah dihilangkan, sehingga angka yang muncul adalah

nilai uang dari total output barang dan jasa. Perubahan nilai PDB sekaligus

menunjukkan perubahan jumlah kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan selama

periode pengamatan (Sukirno, 1995).

Pertumbuhan ekonomi berarti kegiatan perekonomian suatu negara

mengalami perkembangan, dimana barang dan jasa yang diproduksi masyarakat

meningkat dan juga masyarakat mengalami perubahan hidup menjadi lebih

sejahtera. Setiap negara khususnya negara berkembang menginginkan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi

yang tinggi diperlukan faktor – faktor pendukung seperti modal, tenaga kerja,

sumber daya alam , budaya, dan stabilitas nasional. Begitu juga dengan negara

Indonesia dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi,

pengendalian jumlah uang beredar sangatlah penting, begitu juga dengan

Penanaman Modal Asing, dan juga angkatan kerja yang memiliki peran dalam

upaya peningkatan perekonomian Indonesia.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997

mengakibatkan nilai PDB mengalami penurunan menjadi 1.314.201 milyar dan

(19)

Sehingga untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, tentu

diperlukan peranan pemerintah yang berkaitan dengan besarnya proporsi dana

yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk membiayai kegiatan perekonomian dan

bagaimana upaya pemerintah dalam menstabilkan jumlah uang yang beredar, serta

bagaimana upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Pemerintah mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia.

Bahkan dalam sejarah Indonesia sejak orde baru hingga sekarang, pemerintah

selalu menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Salah satunya adalah

melalui kebijakan moneter. Dimana pemerintah diupayakan untuk mempengaruhi

kegiatan perekonomian melalui manajemen jumlah uang beredar. Implikasi

kebijakan pemerintah dipengaruhi oleh teori penawaran uang yang dianut. Terlalu

banyak jumlah uang beredar di masyarakat mengakibatkan terlalu banyak

permintaan. Jika terlalu banyak produksi atau penawaran di pasar terbatas, maka

tingkat inflasi akan meningkat, dan inflasi yan terlalu tinggi akan berpengaruh

negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Penambahan jumlah uang beredar dapat menurunkan tingkat bunga.

Selanjutnya dengan penurunan tingkat bunga tentu akan mendorong investasi,

yang akhirnya akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi

inilah yang diharapkan memperkuat kondisi perekonomian makro, karena

terciptanya lapangan kerja, terciptanya skala produksi yang efesien, sehingga

meningkatkan stabilitas harga umum (Manurung, 2005: 37).

Selama periode krisis, tepatnya tahun 1998 jumlah uang yang beredar

(20)

78.343 milyar (Bank Indonesia-SEKI:2009). Peningkatan jumlah uang beredar

tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Maka,

diperlukan peranan pemerintah untuk menstabilkan jumlah uang beredar di

masyarakat melalui lembaga keuangan khususnya Bank Indonesia.

Selain jumlah uang beredar, pemerintah juga membutuhkan dana dalam

upaya melaksanakan kegiatan perekonomian, peran investasi sangatlah

diperlukan. Tetapi karena terbatasnya dana yang dimiliki Indonesia dalam

melakukan investasi, maka diupayakan semaksimal mungkin untuk menarik

Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia.

Bagi negara – negara berkembang seperti Indonesia tujuan dari

dilakukannya Penanaman Modal Asing (PMA) adalah keinginan dari suatu negara

untuk memperkuat ekonomi nasional. Dimana dengan adanya PMA maka

diharapkan perekonomian dapat berkembang. Mengingat PMA sangat penting

dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, maka Indonesia harus dapat menarik

minat investor asing dengan membuat investasi yang kondusif, dan

penyederhanaan mekanisme perijinan. PMA diumumkan pada tahun 1967 melaui

UU PMA No. 1 tahun 1967. Kebijakan baru tersebut dilakukan karena pada tahun

1966 Indonesia tidak mampu untuk membayar utang luar negeri sebanyak US$ 2

milyar.

Sejak tahun 1967 penanaman modal asing mulai berkembang di Indonesia

dimana pada tahun 1967 persetujuan proyek PMA sebesar US$ 20,6 juta. Untuk

tahun – tahun berikutnya PMA di Indonesia mengalami fluktuasi. Namun

(21)

1998 PMA sebesar US$ 13,6 juta hal tersebut dipicu oleh pertumbuhan ekonomi

Indonesia yang sangat rendah yaitu -13,1% (BPS, Statistik Indonesia). Dan pada

tahun 2008 investasi yang tinggi didominasi oleh PMA menjadi US$ 14871,4

juta, sementara PMDN tumbuh melambat. Tingginya pertambahan PMA

didominasi oleh sektor pengangkutan dan telekomunikasi.

Selain investasi, tenaga kerja juga merupakan faktor dalam pembangunan

ekonomi suatu negara. Penambahan tenaga kerja dapat mempengaruhi

peningkatan output. Selain itu, tenaga kerja juga merupakan hal yang diperhatikan

pemerintah. Hal ini disebabkan karena salah satu ukuran untuk kemakmuran

masyarakat adalah memiliki pekerjaan sehingga mampu untuk mencukupi

kebutuhan sehari – hari. Dari tahun ke tahun pertambahan penduduk Indonesia

selalu mengalami peningkatan sehingga mengakibatkan pertambahan Angkatan

Kerja. Dengan demikian jumlah orang yang bekerja maupun menganggur akan

bertambah pula. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2009), angkatan kerja

merupakan penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang telah siap bekerja

untuk memproduksi barang dan jasa.

Namun pertambahan angkatan kerja bukan berarti dapat mempengaruhi

perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Angkatan kerja dapat

menjadi penghambat dalam pembangunan ekonomi apabila penduduk yang

bekerja mendatangkan masalah. Sebagian besar angkatan kerja di Indonesia

berpendidikan rendah dengan keterampilan yang kurang memadai sehingga belum

(22)

Di Indonesia jumlah angkatan kerja selalu mengalami peningkatan begitu

juga dengan penduduk yang memperoleh pekerjaan (bekerja). Pada tahun 2008

jumlah angkatan kerja sebesar 111.947.256 jiwa begitu juga penduduk yang

bekerja meningkat menjadi 102.552.750 jiwa. Kondisi ketenagakerjaan ini tidak

terlepas dari kinerja sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor penyerap

tenaga kerja terbesar.

Berdasarkan uraian – uraian di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Jumlah Uang Beredar, Angkatan

Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap PDB Indonesia”. 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap PDB di Indonesia ?

2. Apakah pengaruh Angkatan Kerja terhadap PDB di Indonesia ?

3. Apakah pengaruh Penanaman Modal Asing terhadap PDB di Indonesia?

1.3Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diambil hipotesis sebagai

berikut:

1. Jumlah Uang Beredar berpengaruh positif terhadap PDB di Indonesia

2. Angkatan Kerja berpengaruh positif terhadap PDB di Indonesia

3. Penanaman Modal Asing berpengaruh positif terhadap PDB di Indonesia

1.4Tujuan Penelitian

(23)

1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah uang beredar terhadap PDB di

Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh angkatan kerja terhadap PDB di Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh penananam modal asing terhadap PDB di

Indonesia.

1.5Manfaat Penelitian

1. Untuk pemerintah, dapat menjadi literatur terhadap pemerintah sehingga

dapat membuat kebijakan baru tentang PDB di Indonesia.

2. Untuk Bank Indonesia, dapat memberikan manfaat kepada bank Indonesia

sehingga dapat menekan laju pertumbuhan jumlah uang yeng beredar di

masyarakat.

3. Untuk dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai perkembangan

ekonomi Indonesia dan juga menjelaskan bagaimana pengaruh JUB,

(24)

5. J. H. Dunning (1977)

Dunning mengajukan pendekatan yang lebih umum yaitu pendekatan

serba elektrik (memilih dari berbagai sumber) yaitu dengan mengintergrasikan

teori – teori perdagangan, lokasi kegiatan ekonomi dan perusahaan internasional.

Dunning berargumen bahwa luasnya keterlibatan ekonomi internasional (melalui

perdagangan dan investasi) antar negara mengakibatkan perusahaan – perusahaan

akan lebih memilih untuk berproduksi di luar negeri yang memiliki ketersediaan

sumber tertentu tetapi tidak dapat digunakan oleh perusahaan dari negara lain.

Faktor – faktor lokasi tertentu yang memiliki peranan penting dan dapat

mempengaruhi pemilihan lokasi investasi adalah biaya – biaya upah komperatif,

sifat – sifat di dalam negeri seperti besarnya pasar, tingkat perkembangan dan

keberadaan persaingan di dalam negeri, kendala – kendala perdagangan baik tarif

maupun non tarif, jarak dari negara yang melakukan investasi, lingkungan politik

sosial dan ekonomi, dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan

dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna menyelesaikan atau

memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh jumlah uang

beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal asing terhadap Produk Domestik

Bruto (PDB) Indonesia dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2009 (21 tahun)

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series

dengan kurun waktu 1989 – 2009 (21 tahun). Sumber datanya adalah dari Badan

Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara dan Bank Indonesia Medan.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan penelitian

kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan –

bahan kepustakaan berupa tulisan – tulisan ilmiah yang ada hubungannya dengan

topik yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa data time

series dari tahun 1989 – 2009. Dan data yang digunakan adalah data sekunder.

3.4 Pengolahan Data

Penulis menggunakan program E-Views 5.1 untuk mengolah data dalam

(26)

3.5 Model Analisis Data

Model analisis yang digunakan dalam menganalisis besarnya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen adalah model ekonometrika.

Metode analisis data yang digunakan adalah kuadrat terkecil biasa (Ordinary

Least Square)

Fungsi persamaannya adalah sebagai berikut:

Y = f (X1, X2, X3).……….………(1)

∂∂ > 0, artinya apabila terjadi kenaikan X1 ( Jumlah Uang Beredar), maka Y

(PDB) akan mengalami kenaikan, cateris paribus.

2

Y

X

(27)

3

Y

X

∂∂ > 0 , artinya apabila terjadi kenaikan X3 (Penanaman Modal Asing), maka Y

(PDB) akan mengaliami kenaikan, cateris paribus.

3.6 Uji Kesesuain (Test of Goodness of Fit) 3.6.1 Koefisien Determinasi (R-square)

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar

variabel-variabel independen secara bersama mampu memberikan penjelasan mengenai

variabel dependen. Dimana nilai R² antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1).

3.6.2 Uji t-statistik

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk

mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak

terhadap variabel dependen, dengan menganggap variabel dependen lainnya

konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut :

Ho : bi = 0

Ha : bi ≠ 0

Dimana bi adalah koefisien variabel independen ke-i adalah nilai

parameter hipotesis, biasanya b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel

Xi terhadap Y bila nilai t-hitung > t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu

Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh

secara nyata (signifikan) terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh

dengan rumus:

t-hitung =

(

)

(28)

H0 diterima

Ha diterima Ha diterima

Dimana :

bi = Koefisien variabel independen ke-i

b = Nilai hipotesis nol

Sbi = Simpangan baku dari variabel independen ke-i

Kriteria pengambilan keputusan

H0: β =0 H0 diterima (t-hitung<t-tabel) artinya variabel independen

secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pariabel

dependen.

Ha: β ≠0 Ha diterima (t-hitung>t-tabel) artinya variabel independen

secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel

dependen.

Gambar 3.1 Kurva uji t-statistik 3.6.3 Uji F-statistik

Uji F ini adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

independen mampu secara bersama-sama mempengaruhi peningkatan variabel

dependen.

Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :

(29)

Ha : bi≠ 0 ……..………... (ada pengaruh)

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-statistik dengan

F-tabel . Jika F-hitung>F-tabel maka H0 ditolak, yang berarti variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen, Nilai F-hitung dapat

diperoleh dengan rumus :

k = Jumlah Variabel independen

n = Jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 : β12 =0 H0 diterima (F-hitung<F-tabel) artinya variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh nyata

terhadap variabel dependen

Ha : β1 ≠β2 ≠0 Ha diterima (F-hitung>F-tabel) artinya variabel

independen secara parsial berpengaruh nyata

(30)

3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.7.1 Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi apakah

terdapat korelasi variabel indepenen diantara satu sama lainnya.Untuk mengetahui

ada tidaknya multikolinearity dapat dilihat dari nilai R2 , F-hitung,t-hitung , dan

standart error .

Adanya multikolinearity ditandai dengan :

• Standart error tidak terhingga

• Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α =1 %. ⍺ = 5 %, ⍺

=10 %

• Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori

• R2 sangat tinggi.

3.7.2 Autokorelasi (Serial Correlation)

Serial correlation didefenisikan sebagai korelasi antara anggota

(31)

linear klasik mengasumsikan autokorrelasi tidak terdapat didalamnya

distribusiatau gangguan µi dilambangkan dengan :

(

)

i j

E µij =0 ≠

Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan autokorrelasi, yaitu:

1. Dengan menggunakan atau memplot grafik

2. Dengan D-W Test (Uji Durbin-Watson ) Uji D-W ini dirumuskan sebagai

berikut:

Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu

diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin-Watson untuk

(32)

Gambar 3.3 Uji Durbin Watson

Keterangan:

H0 : Tidak ada korelasi

DW<dl : Tolak H0 ( ada korelasi positif )

DW>4-dl : Tolak H0 (ada kolerasi negatif)

Du<DW<4-du : Tolak H0 (tidak ada kolerasi )

dl≤DW<4-du : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive)

(4-du)≤DW≤(4-dl) : Tidak bisa disimpulkan (inconclusive)

3.8 Defenisi Operasional

1. PDB merupakan total output atau produksi yang dihasilkan oleh suatu

kegiatan perekonomian Indonesia dari tahun 1989 sampai dengan tahun

2009, tanpa memandang kewarganegaraannya, dinyatakan dalam bentuk

milyar rupiah.

2. Jumlah uang beredar merupakan jumlah keseluruhan uang rupiah yang

(33)

3. Angkatan Kerja merupakan penduduk negara Indonesia yang berumur 15

tahun ke atas yang telah siap bekerja untuk memproduksi barang dan jasa,

dan penduduk yang bekerja merupakan penduduk negara Indonesia yang

melakukan pekerjaan dengan maksud untuk memperileh pendapatan atau

keuntungan, dinyatakan dalam bentuk satuan jiwa.

4. Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan kegiatan menanam modal

terhadap perusahan – perusahaan yang ada di Indonesia yang dilakukan

(34)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan PDB Indonesia

Tingkat pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan produksi

barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Untuk

menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu Negara

perlulah dihitung PDB negara tersebut.

Pada tahun 1980-1982 resesi melanda dunia. Indonesia yang pada saat itu

yang perekonomiannya sudah demikian terbuka sangat merasakan dampak resesi

tersebut. Sehingga perekonomian Indonesia mengalami kesulitan berat selama

tahun 1982 sampai tahun 1987. Pada tahun 1988 perekonomian Indonesia mulai

pulih kembali kesehatannya, dimana pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dan

pada tahun 1989 nilai PDB sebesar 885.519,4 milyar . Tahun 1990 PDB

mengalami peningkatan menjadi 949.641,1 milyar, begitu juga pada tahun –

tahun berikutnya yaitu tahun 1991 menjadi 1018062,6 milyar, dan tahun 1992 dan

1993 menjadi 1151490,2 milyar dan 1238312,2 milyar. Pada tahun 1994 dan 1995

pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, yaitu menjadi 7,5% dan 8,2%

yang membuat Indonesia termasuk Negara di ASEAN dengan pertumbuhan yang

tinggi. Tahun 1996 nilai PDB sebesar 1444813,3 milyar. Sejak Juli 1997, kurs

rupiah terhadap dollar AS mulai menunjukkan tanda – tanda melemah. Sejak saat

itu, perekonomian Indonesia dilandai krisis moneter meluas menjadi keuangan

yang dilandai lesunya pasar modal, sistem perbankan yang semakin buruk dan

(35)

yaitu -13,1% begitu juga dengan nilai PDB yang mengalami penurunan menjadi

1314201 milyar. Tahun 1998 hampir semua sektor ekonomi mengalami

pertumbuhan yang negatif. Yang mengalami pertumbuban positif hanya sektor

pertanian sebesar 1,31% , sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 3,11%, dan

sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 16,23%.

Tahun 1999, perekonomian Indonesia mulai membaik dimana PDB

meningkat menjadi 1324599 milyar dan pertumbuhan sedikit diatas 0 persen,

yaitu 0,8%. Dan tahun 2000 PDB meningkat menjadi 1.389.770,2 milyar

sementar pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9% sementara tahun 2001 turun

menjadi 3,8%. Tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 pertumbuhan ekonomi

mengalami peningkatan yaitu 4,4%, 4,9%, 5%, 5,7%, 5,5%, 6,3% begitu juga

dengan nilai PDB.selalu mengalami peningkatan. Dan tahun 2008 PDB sebesar

2.082.104 milyar dan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% dan sedikit lebih

rendah dibandingkan tahun 2007.

Perkembangan pertumbuhan Indonesia selama 21 tahun dari tahun 1989

(36)

Tabel 4.1 PDB Indonesia Berdasarkan Harga Konstan (2000)

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara dalam berbagai tahun (1989-2010)

Dan pada tahun 2009 PDB meningkat menjadi 2.176.916. Tetapi

walaupun PDB mengalami peningkatan, pertumbuhan ekonomi menagalami

(37)

Amerika Serikat pada tahun 2007. Sehingga menyebabkan perekonomian di

seluruh dunia mengalami perlambatan pada tahun 2009, tak terkecuali Indonesia.

4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia

Jumlah uang beredar menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun

selama kurun waktu 1989-2009. Dimana tahun 1989 jumlah uang beredar

sebanyak Rp. 20.144 milyar. Kemudian meningkat setiap tahun hingga tahun

1997, dimana terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan jumlah uang beredar

sebanyak Rp. 78.343 milyar. Dan pada tahun 1998 jumlah uang beredar mencapai

Rp. 101.197 milyar. Hal ini disebabkan oleh situasi abnormal selama awal krisis

yang menyebabkan orang membutuhkan uang untuk berjaga – jaga dan transaksi.

Tahun 2000 sampai tahun 2009 jumlah uang beredar tetap meningkat dari

tahun ketahun.dimana tahun 2008 jumlah uang beredar sebanyak Rp. 456.787

milyar. Selama tahun 2001-2003 Bank Indonesia sebagai pelaksana kebijakan

moneter di Indonesia menempuh kebijakan uang ketat (tight money policy). Hal

ini menyebabkan pertambahan jumlah uang beredar sangat terkendali, menjadi

sekitar 10% per tahun. Ternyata pengetatan pertambahan jumlah uang beredar

tidak menurunkan pertumbuhan ekonomi. Terbukti selama periode 2001-2003

pertumbuhan ekonomi tetap stabil pada angka 4% per tahun. Dan pada tahun

2009, jumlah uang beredar meningkat menjadi Rp. 515.824 milyar.

Perkembangan jumlah uang beredar di Indonesia selama kurun waktu 21

(38)

Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar Tahun 1989 – 2009 (Milyar Rupiah)

Tahun Jumlah Uang Beredar

(Milyar Rp.)

Walaupun ada hubungan searah, ternyata keterkaitan antara jumlah uang

beredar dengan pertumbuhan ekonomi tidak proporsional. Hal ini

mengindikasikan bahwa jumlah uang beredar bukan satu –satunya faktor yang

(39)

4.3 Perkembangan Angkatan Kerja di Indonesia

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) angkatan kerja merupakan penduduk

usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara

tidak bekerja atau pengangguran. Tenaga kerja yang bekerja adalah mereka yang

melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh

pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara

kontinyu dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang

membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).

Pada tahun 1989 jumlah angkatan kerja di Indonesia sebanyak 76.088.756

orang. Dan sebanyak 73.908.204 jiwa dari mereka telah bekerja. Dan pada tahun –

tahun berikutnya yaitu dari tahun 1990-2008 jumlah angkatan kerja selalu

meningkat. Walaupun pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi dan menyebabkan

pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, tetapi angkatan kerja tetap

mengalami peningkatan yaitu dari 91.324.911 jiwa pada 1997 menjadi 92.734.932

jiwa pada 1998. Tetapi hanya 87.672.449 jiwa dari mereka yang bekerja. Atau

mengalami penurunan dari tahun 1997 sebanyak 87.049.759 jiwa.

Pada tahun 2002 jumlah angkatan kerja mencapai angka ratusan juta jiwa.

Namun persentase yang bekerja mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2006

yang bekerja hanya 95.456.935 jiwa sementara angkatan kerja sebanyak

106.338.935 jiwa. Pada tahun 2008, angkatan kerja sebanyak 111.947.256 dan

sebanyak 102.552.750 jiwa dari mereka telah bekerja. Hal itu diakibatkan oleh

(40)

Perkembangan angkatan kerja di Indonesia selama 21 tahun dari tahun

1989 sampai dengan 2009 dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini.

Table 4.3 Perkembangan Angkatan Kerja di Indonesia Tahun 1989-2009

1989 76.088756 73.908.204

1990 77.802.264 75.850.580

1991 78.455.548 76.423.179

1992 80.703.974 78.518.372

1993 80.483.892 79.775.859

1994 85.775663 79.980.165

1995 86.361.261 80.110.060

1996 90.109.582 85.701.813

1997 91.324.911 87.049.759

1998 92.734.932 87.672.449

1999 94.487.178 88.816.859

2000 95.650.961 89.837.730

2001 98.812.448 90.807.411

2002 100.779.270 91.647.615

2003 100.316.007 90.784.917

2004 103.973.387 93.722.036

2005 105.802.372 94.948.118

2006 106.338.935 95.456.935

2007 109.941.359 99.930.217

2008 111.947.256 102.552.750

2009 113.833.280 104.870.663

Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dalam berbagai tahun (1989-2010)

Tahun 2008 penyerapan tenaga kerja terjadi pada seluruh sektor. Dan

(41)

(1,08 juta jiwa), sektor perdagangan (667 ribu jiwa), dan sektor transportasi (220

ribu jiwa). Dan pada tahun 2009 jumlah angkatan kerja mencapai 113.833.280

jiwa, dan sebanyak 104.870.663 jiwa telah bekerja.

4.4 Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA)

Investasi di Indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk investasi, yaitu

investasi portofolio dan investasi langsung. Investasi portofolio dilakukan melalui

pasar modal dengan instrument surat berharga seperti saham dan obligasi.

Sedangkan investasi langsung yang dikenal dengan Penanaman Modal Asing

(PMA) merupakan investasi dengan jalan membangun, membeli total atau

mengakuisisi perusahaan (Pandji, 1995: 48).

Dari tahun 1989 sampai tahun 2009 perkembangan PMA di Indonesia

mengalami fluktuasi. Pada tahun 1989 PMA berada pada posisis US$ 4.718,8

juta. Dan pada tahun – tahun berikutnya PMA selalu mengalami peningkatan,

hingga ketika terjadi krisis ekonomi PMA mengalami penurunanan. Dimana pada

tahun 1997 PMA pada posisi US$ 33.832,5 juta dan tahun 1998 turun menjadi

US$ 13.563,1juta. Hal itu diakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada

saat itu mencapai -13,1% dan dan kondisi inflasi yang sangat tinggi, sehingga

menyebabkan para investor asing menurunkan minatnya untuk menanamkan

modalnya ke Indonesia. Begiru juga dengan tahun 1999 PMA tetap mengalami

penurunan menjadi US$ 10.630,2 juta. Namun pada tahun 2000 PMA mulai

mengalami peningkatan menjadi US$ 15.413,0 juta. Pada tahun 2001, PMA

mengalami sedikit penurunan. Dan pada tahun 2002 sampai 2009 PMA berada

(42)

mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, PMA sebesar US$ 14.871,4 juta yang

pada tahun sebelumnya atau 2007 sebesar US$ 15.624 juta. Peningkatan PMA

tersebut sejalan dengan respon pengusaha terhadap tingginya harga komoditas

ekspor, selain itu juga ditopang oleh keyakinan dunia usaha terhadap prospek

perekonomian ke depan, tercermin dari sentiment bisnis yang meningkat. Pangsa

terbesar realisasi PMA pada tahun 2008 diserap oleh sektor pengangkutan dan

telekomunikasi. Pada tahun 2009, PMA mengalami penurunan menjadi US$

10.815,3 juta. Hal ini diakibatkan krisis ekonomi global sehingga perumbuhan

ekonomi juga ikut mengalami penurunan.

Perkembangan PMA di Indonesia selama kurun waktu 21 tahun dapat

(43)

Tabel 4.4 Perkembangan PMA di Indonesia

Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan program

(44)

Tabel 4.5 Hasil Regresi

Dari hasil estimasi di atas, dapat dijelaskan pengaruh variabel independen

(variabel bebas) yaitu jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal

asing terhadap variabel dependen (variabel terikat) yaitu PDB Indonesia dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1. Jumlah uang beredar mempunyai pengaruh positif terhadap PDB

Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari koefisien X1 sebesar 0,83. Artinya

apabila jumlah uang beredar naik sebesar 1 persen, maka PDB Indonesia

akan mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen, cateris paribus.

2. Angkatan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap PDB Indonesia.

Hal itu dapat dilihat dari koefisien X2 sebesar 0,027. Artinya apabila

angkatan kerja naik 1 persen, maka PDB Indonesia akan mengalami

kenaikan sebesar 0,027 persen, cateris paribus.

3. Penanaman modal asing mempunyai pengaruh positif terhadap PDB

Indonesia. Hal itu terbukti dari koefisien X3 sebesar 2,512. Artinya apabila

penanaman modal asing naik sebesar 1 persen, maka PDB Indonesia akan

(45)

4.5.2 Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) 1. Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil regrasi di atas diperoleh koefisien determinasi (R-Square)

sebesar 0,9514 atau 95,14%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen

(jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan penanaman modal asing) secara

bersama – sama mampu menjelaskan PDB Indonesia sebesar 95,14% sedangkan

sisanya sebesar 4,86% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke

dalam model atau dijelaskan dalam term of error.

2. Uji F-Statistik (Uji Overall)

Uji F-Statistik adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah

variable independen mampu secara bersama –sama mempengaruhi peningkatan

variable dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut:

Hipotesis: Ho : bi = 0

Ha : bi ≠ 0

Dengan kriteria mengambil kesimpulan:

Ho diterima: jika F hitung < F tabel artinya variabel independen secara parsial

tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Ha diterima: jika F hitung > F tabel artinya variabel independen secara parsial

berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

dari hasil analisis regresi, F hitung adalah 110,8541

dimana α = 5%

(46)

V2 = n – k – 1 (21 – 3 – 1 =17)

Maka F tabel = 3,20

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, F statistik > F tabel (110,85 > 3,20)

dengan demikian Ha diterima. Artinya semua variabel bebas, yakni Jumlah Uang

Beredar (X1), Angkatan Kerja (X2), dan Penanaman Modal Asing (X3) secara

bersama – sama mampu menjelaskan perkembangan PDB (Y) Indonesia secara

statistik pada tingkat kepercayaan 95%

Ho diterima Ha diterima

0 3,20 110,85 Gambar 4.1 Kurva Uji F statistik

2. Uji T statistik

Uji T statistik dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Hipotesis : Ho : bi = 0

Ha : bi ≠ 0

Dengan kriteria mengambil keputusan:

(47)

Ha : β1 ≠ 0 Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh

nyata terhadap variabel dependen (T hitung > T tabel).

1. Variabel Jumlah Uang Beredar (X1)

Dari hasil analisa, T hitung adalah 2,115

α = 5%

df = n – k – 1 = 17

maka T tabel = 1,740

Dari hasil estimasi diatas, dapat diketahui variabel Jumlah Uang

Beredar (X1) berpengaruh signifikan pada α = 5%. Dimana T hitung > T

tabel (2,115 > 1,740). Dengan demikian Ha diterima, artinya Jumlah Uang

Beredar berpengaruh nyata (signifikan) terhadap PDB Indonesia pada

tingkat kepercayaan 95%.

Ha diterima

Ho diterima

-1,740 1,740 2,115 Gambar 4.2 Kurva uji T statistik

2. Variabel Angkatan Kerja (X2)

Dari hasil analisa, T hitung adalah 3,961

α = 1%

(48)

maka T tabel = 2,567

Dari hasil estimasi di atas, dapat diketahui variabel Angkatan Kerja

(X2) berpengaruh signifikan pada α = 1%. Dimana t hitung > T tabel

(3,961 > 2,567). Dengan demikian Angkatan Kerja mempunyai pengaruh

yang nyata (signifikan) terhadap PDB Indonesia pada tingkat kepercayaan

99%.

Ha diterima

Ho diterima

-2,567 2,567 3,961 Gambar 4.3 Uji T statistik

3. Variabel Penanam Modal Asing (X3)

Dari hasil analisa, T hitung adalah 2,062

α = 5%

df = n – k – 1 = 17

maka T tabel = 1,740

Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui variabel Penanaman

Modal Asing (X3) mempunyai pengaruh nyata (signifikan) pada α = 5%.

Dimana T hitung > T tabel (2,062 > 1,740). Dengan demikian Penanam

Modal Asing mempunyai pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap PDB

(49)

Ha diterima

Ho diterima

-1,740 1,740 2,062

Gambar 4.4 Uji T statistik

4.5.3 Uji Asumsi Klasik 1. Multikolienearitis

Multikolinearitas yaitu adanya korelasi yang kuat diantara variabel

independen dalam suatu model estimasi. Dalam penelitian ini tidak terdapat

adanya multikolinearitas. Ini terlihat dari setiap koefisien determinasi (R2) sesuai

hipotesis yang tidak terlalu tinggi, F-hitung yang tidak terlalu tinggi, dan nilai

T-hitung semua signifikan.

Model analisis:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3

Hasil pengujian terhadap antarvariable independen:

X1 = α + β2X2 + β3X3……….(1)

R2 = 0,898939 ; F statistik = 80,05490

X2 = α + β1X1 + β3X3……….(2)

R2 = 0,895634 ; F statistik = 77,23509

X3 = α + β1X1 + β2X2……….(3)

(50)

Dari hasil pengujian terhadap sesama variabel independen terlihat bahwa

koefisien R2 dari hasil regresi masing – masing persamaan 1,2,3 lebih kecil dari

pada koefisien R2 hasil regresi variable independen terhadap variabel dependen.

Demikian juga halnya dengan koefisien F statistik. Hal ini menunjukkan bahwa

didalam model estimasi tidak ada ditemukan multikolinearitas. Artinya, tidak ada

terdapat korelasi yang kuat diantara variabel independen dalam suatu model

estimasi.

2. Autokorelasi

Autokorelasi dapat diketahui melalui Uji Durbin-Watson (D-W Test),

yaitu pengujian yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi serial

dalam model estimasi atau untuk mengetahui apakah di dalam model yang

digunakan terdapat autokorelasi diantara variabel – variabel yang diamati.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam uji D-W sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis yang akan diuji

b. Penentuan level pengujian, dimana α = 5%

(51)

Tabel 4.6 Kriteria Pengambilan Keputusan D-W test

Tolak Ho. Terdapat serial korelasi

negative diantara disturbance error.

Tidak ada kesimpulan

Terima Ho

Terima Ha

Tidak ada kesimpulan

Tolak Ho. Terdapat serial korelasi

positif diantara disturbance terms.

Hipotesis: Ho : DW = 0 tidak ada serial korelasi

Ha : DW ≠ 0 ada serial korelasi

Dari hasil analisa, DW-hitung = 1,1460

k = 3; n = 21; α = 5%

dl = 1,03; 4-dl = 4-1,03 = 2,97

(52)

Autokolerasi(-)

Ho diterima

(no serial correlation)

1,03 1,14 1,67 2,33 2,97

Gambar 4.5 Kurva Uji Durbin Watson

Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa DW-hitung = 1.146088,

berada pada posisi dl < dw < du (1,03 < 1,146 <1,67) atau tidak ada kesimpulan

pada tingkat kepercayaan 95%. Autokorelasi

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil estimasi dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Jumlah Uang Beredar (JUB) mempunyai pengaruh positif terhadap PDB

di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi X1 sebesar

0,827900. Artinya setiap kenaikan 1% jumlah uang beredar akan

menaikkan PDB Indonesia sebesar 0,83%.

2. Angkatan kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap PDB di

Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dari koefisien regresi X2 sebesar

0,026833. Artinya setiap kenaikan 1% angkatan kerja akan menaikkan

PDB Indonesia sebesar 0,027%.

3. Penanaman Modal Asing (PMA), mempunyai pengaruh positif terhadap

PDB di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dari koefisien regresi X3

sebesar 2,512030. Artinya setiap kenaikan 1% penanaman modal asing

akan menaikkan PDB Indonesia sebesar 2,51%.

4. Koefesien Determinasi (R-square) sebesar 0.951 atau 95%, hal ini

menunjukkan bahwa secara keseluruhan variasi yang terjadi pada variabel

independen (jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan PMA) dapat

menjelaskan variabel dependen PDB di Indonesia sebesar 95% sedangkan

sisanya sebanyak 5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan

(54)

5. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh bahwa F-hitung > F-tabel

(110,8541 > 3,20). Dengan demikian Ha diterima yang artinya bahwa

variabel Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan Kerja (X2), PMA (X3)

secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap PDB di Indonesia pada

tingkat kepercayaan sebesar 95%.

5.2 Saran

1. Pemerintah selaku penggerak kegiatan perekonomian diharapkan mampu

untuk memberikan perhatian terhadap PMA yang merupakan indikator

ekonomi makro yang dapat meningkatkan pendapatan nasional. Sehingga

pertumbuhan ekonomi juga ikut berkembang.

2. Pemerintah diharapkan lebih memberikan perhatian kepada tenaga kerja

Indonesia. Misalnya dengan mendirikan lembaga – lembaga khusus yang

dapat menciptakan tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Sehingga dapat

menghasilkan produk baik barang maupun jasa yang berkualitas.

3. Dari hasil estimasi, JUB mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

PDB di Indonesia. Dengan demikian Bank Indonesia diharapkan mampu

mengendalikan pertumbuhan jumlah uang beredar, sehingga nilai PDB

dapat bertumbuh dengan baik dan perekonomian Indonesia dapat

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji, 1995. Perusahaan Multinasional Penanaman Modal Asing. Jakarta: Pustaka Jaya.

Badan Pusat Statistik, Statistik Indonesia

Bank Indonesia, 2009. Statistik Keuangan Indonesia

Basri, Yuswar Zainul dan Mulyadi Subri, 2005. Keuangan Negara dan Analisis

kebijakan Utang Luar Negeri. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir, 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Rajagrfindo

Persada.

Mankiw, N. Gregory, 2003. Teori Makroekonomi-edisi kelima. Jakarta: Penerbit

Eralangga

Murni, Asfia SE.,MPd, 2006. Ekonomika Makro. Bandung: Refika Aditama

Panglaykim, J, 1984. Investasi Langsung Jepang di Kawasan ASEAN. Andi

offset, Yokyakarta

Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007. Pedoman Praktis Penggunaan

Eviews dalam Ekonometrika. Medan. USU Press.

Putong, Iskandar dan N.D. Anjaswati, 2008. Pengantar Ekonomi Makro – edisi 1.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung, 2004. Teori Ekonomi Makro Suatu

Pengantar-edisikedua. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rajagukguk, Erman, 1985. Indonesianisasi saham. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Saleh, Sofyan, Nurdjaman Arsjad, R.I Wahono, 2000. Indonesia dalam

Persperpektif Waktu. Jakarta: PT. Pamator

Salvatore, Ph.D. Dominic dan Eugene A. Diulio, Ph.d, 2004. Prinsip-prinsip

Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sukirno, Sadono, 1995. Pengantar Teori Makroekonomi – edisi kedua. Jakarta:

Grafindo Persada.

Sumarsono, Sonny, 2009. Teori dan kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Graha Ilmu.

(56)

--- 2001. Transformasi Ekonomi di Indonesia (Teori dan

Penemuan Impiris). Jakarta: Salemba Empat

Todaro, Michael P, 1994. Ekonomi untuk Negara Berkembang-edisi ketiga.

Jakarta: Bumi Aksara

www. Wikipedia.com

(57)

LAMPIRAN

1991 1.018.062,6 16.341 76.433.119 8778,0

1992 1.081.248 28.779 78.518.372 10.340

1993 1.551.490,2 36.805 79.775.859 8141,8

(58)

2. Hasil regresi PDB (Y), Jumlah Uang Beredar (X1), Angkatan Kerja (X2), dan PMA (X3)

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:33 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1088718. 530810.9 -2.051047 0.0560

X1 0.827900 0.391272 2.115922 0.0494

X2 0.026833 0.006773 3.961535 0.0010

X3 2.512036 1.217983 2.062456 0.0548

R-squared 0.951368 Mean dependent var 1463969.

Adjusted R-squared 0.942786 S.D. dependent var 363503.4

S.E. of regression 86948.32 Akaike info criterion 25.75366

Sum squared resid 1.29E+11 Schwarz criterion 25.95262

Log likelihood -266.4134 F-statistic 110.8541

(59)

3. Hasil regresi X1 Terhadap Variabel X2 dan X3

Dependent Variable: X1 Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:33 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1250730. 123854.5 -10.09838 0.0000

X2 0.016326 0.001357 12.03104 0.0000

X3 -0.680736 0.715954 -0.950810 0.3543

R-squared 0.898939 Mean dependent var 173524.3

Adjusted R-squared 0.887710 S.D. dependent var 156305.9

S.E. of regression 52377.71 Akaike info criterion 24.70191

Sum squared resid 4.94E+10 Schwarz criterion 24.85113

Log likelihood -256.3701 F-statistic 80.05490

(60)

4. Hasil Regresi X2 Terhadap Variabel X1 dan X3

Dependent Variable: X2 Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:34 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 78132565 1428045. 54.71295 0.0000

X1 54.47793 4.528116 12.03104 0.0000

X3 23.22881 42.02858 0.552691 0.5873

R-squared 0.895634 Mean dependent var 88021700

Adjusted R-squared 0.884038 S.D. dependent var 8885073.

S.E. of regression 3025652. Akaike info criterion 32.81472

Sum squared resid 1.65E+14 Schwarz criterion 32.96393

Log likelihood -341.5545 F-statistic 77.23509

(61)

5. Hasil Regresi X3 Terhadap Variabel X1 dan X2

Dependent Variable: X3 Method: Least Squares Date: 04/15/11 Time: 22:34 Sample: 1989 2009

Included observations: 21

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -32278.14 102439.6 -0.315094 0.7563

X1 -0.070251 0.073886 -0.950810 0.3543

X2 0.000718 0.001300 0.552691 0.5873

R-squared 0.101509 Mean dependent var 18764.96

Adjusted R-squared 0.001676 S.D. dependent var 16840.23

S.E. of regression 16826.11 Akaike info criterion 22.43082

Sum squared resid 5.10E+09 Schwarz criterion 22.58003

Log likelihood -232.5236 F-statistic 1.016790

(62)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Isnesia A. Simbolon

NIM : 070501091

Departemen : Ekonomi Pembangunan

Fakultas : Ekonomi

Adalah benar telah membuat skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh

Jumlah Uang Beredar, Angkatan Kerja, dan Penanaman Modal Asing Terhadap

PDB Indonesia” guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan seperlunya.

Medan, Juni 2011

Yang Membuat Pernyataan

Gambar

Gambar 3.3 Uji Durbin Watson
Tabel 4.1 PDB Indonesia Berdasarkan Harga Konstan (2000)
Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar
Table 4.3 Perkembangan Angkatan Kerja di Indonesia
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Pasal 30 ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa susunan, kedudukan, hubungan, dan kewenangan Tentara Nasional

[r]

When you’ve made a selection with a lasso, a marquee tool, or the magic wand and you then want to add onto it or take away from it with the selection brush, it’s a no-brainer.

Berdasarkan latar belakang yang ada, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Sumber daya Manusia dan Pemanfaatan teknologi informasi

Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Muria Kudus. Kata Kunci: Etika Pergaulan dengan Lawan Jenis; Sosiodrama Format Klasikal. Penelitian ini dilatar belakangi masih

Total jumlah subjek untuk kelompok urea dan niasinamid adalah sama yaitu 33 subjek mendapatkan krim urea 10% atau niasinamid 4% berdasarkan random alokasi menggunakan

Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui pemetaan loyalitas karyawan PT

Setiap keluarga pasti mendambakan kehidupan dengan keluarga kecil yang bahagia. Untuk mencapai hal tersebut dapat didasari dengan sikap saling menghargai dan pengertian