• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI TERHADAP

PEMANFAATAN KOLEKSI PADA PERPUSTAKAAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

YAYANG HUMAIRO NASUTION 100709047

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara

Oleh : Yayang Humairo Nst

NIM : 100709047

Pembimbing I : Drs. Jonner Hasugian, M.Si NIP. 19591122 198702 1 002

Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd NIP. 19511119 198601 2 001

Tanda Tangan :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara Oleh : Yayang Humairo Nst

NIM : 100709047

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd

NIP. 19511119 198601 2 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A NIP. 19511013 197603 1 001

Tanda Tangan :

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip pada karya ini.

Medan, Januari 2015 Yayang Humairo Nst

(5)

ABSTRAK

Yayang Humairo Nasution 2015. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan IAIN SU. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian dilakukan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi Perpustakaan IAIN SU.

Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Populasi penelitian adalah anggota Perpustakaan IAIN SU yang terdiri dari beberapa Fakultas yang berjumlah 8.214 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat tolerir sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ketersediaan koleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pemanfaatan koleksi. Koefisien determinasi R Square sebesar 0,408. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel ketersediaan koleksi (X) menjelelaskan pengaruhnya terhadap pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan IAIN SU sebesar 40,8%. Sedangkan, sebesar 59,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Peneliti ucapkan kehadirat Allah Subhana Wata’ala yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya.

Pada kesempatan ini Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua Peneliti, Buya Drs. H. Ramli Nasution dan Ummi Nunung Elviena, BA yang telah memberikan segalanya serta kesabaran menunggu Peneliti untuk wisuda. Kepada Abang Raf Sanjani Nasution, S.ST dan adik-adik Penulis, Bahril Habib Nasution serta Mutiara Cinta Kasih Nasution, terima kasih atas dukungan dan semangat tanpa batas kepada Peneliti.

Peneliti juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU. 2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, Selaku ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya.

3. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabaran membimbing Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta kesabaran dalam membimbing Peneliti menyelesaikan skripsi ini.

(7)

6. Kepada Kepala Perpustakaan beserta Staf Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara yang telah mengizinkan serta membantu dalam memberikan data yang Peneliti butuhkan.

7. Kepada keluarga Bapak Drs. Arbain Daulay, M.Si dan Ibu Nona Faziera Sari M.Si yang tanpa henti menagih “Wisudamu Kapan?” kepada Peneliti.

8. Kepada sahabat-sahabat Peneliti yaitu Dika, Una’, Jongsii, Yhenongsii, Tya, Ulin, Sisbod, Reza, Arief, Lely, Popo, Kak Pohan dll. Terima kasih atas kebersamaan, semangat, serta persaudaraan yang terjalin entah sampai kapan nanti.

9. Semua pihak yang tidak dapat Peneliti sebutkan satu persatu, yang telah membantu serta memberikan semangat kepada Peneliti sehingga skripsi ini dapat selesai.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu Peneliti mengharapkan adanya masukan positif untuk memperbaiki skripsi ini selanjutnya. Akhir kata Peneliti mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Januari 2015

(8)

DAFTAR ISI

2.1. Ketersediaan Koleksi ... 5

2.1.1 Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 8

2.1.2 Relevansi koleksi ... 13

2.2 Pemanfaatan Koleksi ... 15

2.2.1 Tujuan pemanfaatan koleksi ... 16

2.2.2 Frekwensi pemanfaatan koleksi ... 19

2.2.3 Bentuk pemanfaatan koleksi ... 20

2.2.4 Alat bantu penelusuran koleksi ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1. Metode Penelitian ... 27

3.3. Populasi ... 27

3.3.1. Sampel... 28

3.4. Definisi Operasional Variabel ... 30

3.5. Instrumen Penelitian ... 31

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.7. Jenis dan Sumber Data ... 33

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 33

(9)

3.8.2. Uji reliabilitas instrumen ... 34

3.9. Analisis Data ... 35

3.9.1. Analisis data deskriptif... 35

3.9.2. Analisis regresi sederhana ... 36

3.9.3 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t) ... 36

3.9.4. Koefisien Determinasi (��) ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Pengumpulan Data ... 38

4.2 Pengujian Validitas Instrumen ... 38

4.3 Pengujian reliabilitas instrumen ... 40

4.3.1 Variabel ketersediaan koleksi (x) ... 40

4.3.2 Variabel Pemanfaatan Koleksi (Y) ... 41

4.4 Analisis Deskriptif ... 42

4.4.1 Tanggapan responden terhadap ketersediaan koleksi (variabel x) ... 42

4.4.2 Tanggapan responden terhadap pemanfaatan koleksi (variabel y) ... 54

4.4.3 Analisis regresi linier sederhana ... 64

4.4.4 Uji signifikansi secara parsial (Uji-t) ... 65

4.3.5 Pengujian koefisien determinasi (��) ... 66

BABV KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Anggota Aktif Perpustakaan IAIN Sumatera Utara ... 28

Tabel 3.2 Penentuan Sampel Berdasarkan Strata ... 30

Tabel 3.3 Kisi-kisi variabel penelitian ... 32

Tabel 3.4 Interpretasi terhadap Pengaruh antar Variabel ... 37

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Ketersediaan Koleksi (X) ... 39

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pemanfaatan Koleksi (Y) ... 40

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Ketersediaan Koleksi (X) ... 41

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Pemanfaatan Koleksi ... 41

Tabel 4.5 Koleksi Perpustakaan Mencukupi ... 42

Tabel 4.6 Mengetahui Jenis Koleksi di Perpustakaan ... 43

Tabel 4.7 Koleksi Perpustakaan Beragam dan Bervariasi ... 45

Tabel 4.8 Jenis Koleksi Tersedia Saat dibutuhkan... 46

Tabel 4.9 Kondisi Fisik Koleksi Perpustakaan baik ... 47

Tabel 4.10 Koleksi Perpustakaan Up To Date/Mutakhir ... 48

Tabel 4.11 Koleksi Referensi Memenuhi Kebutuhan Informasi ... 49

Tabel 4.12 Buku Teks Membantu Menyelesaikan Tugas Kuliah ... 50

Tabel 4.13 Koleksi Terbitan Berkala Menambah Wawasan ... 51

Tabel 4.14 Koleksi Perpustakaan Mendukung Kemudahan Pembelajaran ... 52

Tabel 4.15 Koleksi Buku Fiksi Sesuai dengan Kebutuhan ... 54

Tabel 4.16 Meluangkan Waktu Untuk Membaca Buku di Perpustakaan ... 55

Tabel 4.17 Memanfaatkan Koleksi Setiap Ada Tugas Kuliah ... 56

Tabel 4.18 Sering Berkunjung ke Perpustaan ... 57

Tabel 4.19 Sistem Layanan Perpustakaan Memudahkan dalam Memanfaatkan Koleksi ... 58

Tabel 4.20 Memanfaatkan Koleksi Dengan Cara Meminjam ... 59

Tabel 4.21 Memanfaatkan Koleksi Dengan Cara Memfotokopi ... 60

Tabel 4.22 Memanfaatkan Koleksi dengan Membaca Di Tempat ... 61

Tabel 4.23 Pustakawan Memberikan Bantuan ... 62

Tabel 4.24 Pustakawan Memberikan Bimbingan ... 63

Tabel 4.25 Hasil Uji Statistik Koefisien Linier ... 64

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Penelitian ... 72

Lampiran 2 : Hasil Uji Validitas ... 75

Lampiran 3 : Hasil Uji Reliabilitas ... 79

Lampiran 4 : Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 80

(12)

ABSTRAK

Yayang Humairo Nasution 2015. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan IAIN SU. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian dilakukan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi Perpustakaan IAIN SU.

Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Populasi penelitian adalah anggota Perpustakaan IAIN SU yang terdiri dari beberapa Fakultas yang berjumlah 8.214 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat tolerir sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 99 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ketersediaan koleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pemanfaatan koleksi. Koefisien determinasi R Square sebesar 0,408. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel ketersediaan koleksi (X) menjelelaskan pengaruhnya terhadap pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan IAIN SU sebesar 40,8%. Sedangkan, sebesar 59,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan jantung bagi Perguruan Tinggi. Pusat ilmu pengetahuan serta sumber informasi yang dihimpun dan dikelola dalam berbagai bentuk seperti buku, jurnal, baik tercetak maupun elektronik. Pengelolaan yang baik terhadap perpustakaan kemudian akan menghasilkan pusat informasi bagi para sivitas akademika Perguruan Tinggi. Untuk menjadi pusat informasi yang berguna maka seluruh informasi yang disimpan oleh perpustakaan harus dapat ditemukembali oleh pengguna. Dalam buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994, 3) dinyatakan bahwa: Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perguruan Tinggi, yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Oleh karena itu, perpustakaan harus memiliki layanan yang baik karena perannya yang sangat penting bagi Perguruan Tinggi.

(14)

Pemanfaatan koleksi akan maksimal apabila ketersediaan koleksi yang dibutuhkan pengguna perpustakaan tersedia dan juga relevan dengan kebutuhan informasi mereka. Ketersediaan koleksi bukan hanya menyediakan koleksi tanpa terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Artinya, apabila ketersediaan koleksi relevan dengan kebutuhan pengguna maka pemanfaatan koleksi akan maksimal oleh pengguna perpustakaan.

Pada observasi awal, Peneliti telah mengumpulkan data dari Bagian sirkulasi, pengadaan, dan tata usaha Perpustakaan IAIN SU didapatkan data yaitu selama tiga tahun berturut-turut jumlah anggota perpustakaan pada tahun 2011 sebanyak 6.248, sedangkan pada 2012 sebanyak 6.641, dan tahun 2013 sebanyak 8.214. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 jumlah pengguna yang harus dilayani oleh perpustakaan meningkat sebanyak kurang lebih 2.000 orang. Jumlah koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan IAIN dari tahun 2011 yaitu 261.025 eksemplar, 2012 yaitu 281.175 eksemplar dan 2013 sebanyak 284.238 eksemplar. Bila dilihat dari tiga tahun berturut-turut, jumlah koleksi yang dipinjam keluar perpustakaan mengalami penurunan yaitu pada tahun 2011 koleksi yang dipinjam sebanyak 32.469, dan pada tahun 2012 sebanyak 26.084 eksemplar, sedangkan pada tahun 2013 koleksi yang dipinjam menurun drastis yaitu sebanyak 19.289 eksemplar.

(15)

yaitu 2 eksemplar. Artinya, rata-rata anggota perpustakaan meminjam lima eksemplar dari koleksi Perpustakaan pada tahun 2011, empat eksemplar pada tahun 2012 dan tiga eksemplar pada tahun 2013. Kemudian, Penulis menghitung jumlah koleksi yang dipinjam ke luar gedung perpustakaan per tahun dibanding terhadap jumlah seluruh koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan yang kemudian akan menghasilkan frekuensi rata-rata koleksi dipinjam ke luar gedung perpustakaan selama satu tahun. Maka, hasil yang didapat adalah frekuensi rata-rata koleksi yang digunakan pengguna perpustakaan pada tahun 2011 yaitu 12%, tahun 2012 yaitu 9%, dan pada tahun 2013 yaitu 6%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan semakin rendahnya rata-rata koleksi yang digunakan baik dipinjam ke luar perpustakaan ataupun di dalam Perpustakaan serta rendahnya ketersediaan koleksi bagi pengguna.

Data di atas menggambarkan pemanfaatan dan ketersediaan koleksi pada Perpustakaan IAIN rendah. Hal tersebut terbukti dari perhitungan sirkulasi per kapita dan juga Turn Over Rate yang telah dihitung.

Oleh karena itu, Peneliti tertarik untuk meneliti masalah tersebut diatas dan mengambil judul yaitu “Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

(16)

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi pada Peprustakaan IAIN SU.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Instansi yang diteliti, dalam hal ini Perpustakaan IAIN Sumatera Utara. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan ketersediaan koleksi guna meningkatkan pemanfaatan koleksi.

2. Peneliti lain, penelitian ini sebagai rujukan untuk melakukan penelitian pada topik yang sama dan aspek yang berbeda.

3. Penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman Penulis tentang ketersediaan koleksi yang dikaitkan dengan pemanfaatan koleksi.

1.5. Hipotesis

(17)

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Ketersediaan Koleksi

Pengertian ketersediaan koleksi menurut Sutarno (Sutarno 2007, 85) yaitu “Ketersediaan koleksi perpustakaan adalah sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut”.

(18)

Perpustakaan menyediakan koleksi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang dilayaninya. Tentunya, koleksi yang disediakan adalah koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Perpustakaan harus mengetahui koleksi atau informasi apa yang dibutuhkan oleh pengguna yang akan dilayaninya. Perpustakaan harus mengupayakan untuk menyediakan koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna sehingga pemanfaatan koleksi akan maksimal.

Menurut Sutarno (Sutarno 2006, 75) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan ketersediaan koleksi sebuah perpustakaan antara lain:

1. Kerelevanan, koleksi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.

2. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan. 3. Kelengkapan koleksi.

4. Kemutakhiran koleksi.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan ketersediaan koleksi yaitu koleksi harus relevan dan berorientasi dengan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan, serta memperhatikan kelengkapan dan kemutakhiran koleksi yang akan disediakan.

Pernyataan di atas sejalan dengan yang dinyatakan Lasa, dalam menyediakan koleksi atau bahan informasi suatu perpustakaan terdapat beberapa hal yang hendaknya dipertimbangkan :

1. Relevansi, yaitu kesesuaian bahan informasi dengan keperluan pengguna, hal ini dimaksudkan agar perpustakaan memiliki nilai dan berdaya guna bagi pengguna, terutama para pengguna potensial.

(19)

3. Rasio judul, pemakai, dan spesialis bidang, yaitu banyak sedikitnya bahan informasi atau koleksi yang harus dimiliki oleh suatu perpustakaan hendaknya dipertimbangkan dengan jumlah pengguna, banyaknya judul, spesialis bidang, dan anggaran.

4. Tidak bertentangan dengan politik, ideologi, agama/keyakinan, ras, maupun golongan.

5. Kualitas, yaitu bahan informasi yang direncanakan hendaknya memnuhi syarat-syarat kualitas, misalnya berkaitan dengan subjek, reputasi pengarang, dan reputasi penerbit. Perlu diperhatikan pula fisik bahan informasi seperti kertas, pita, lay out, label, warna, sampul, dan lainnya. 6. Objek keilmuan, yaitu koleksi atau bahan informasi suatu perpustakaan

diharapkan menunjang keilmuan anggota potensial dan sesuai dengan visi misi lembaga induknya. (Lasa 2005, 122)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa dalam menyediakan koleksi, hal yang dipertimbangkan adalah relevansi koleksi dengan kebutuhan informasi pengguna, kemutakhiran koleksi yaitu perpustakaan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan untuk koleksi terbarunya, serta jumlah koleksi yang harus dimiliki sesuai dengan jumlah pengguna yang dilayani, banyaknya judul, spesialis bidang, dan anggaran perpustakaan, koleksi tidak bertentangan dengan agama, ideologi serta ras, kualitas koleksi yaitu terkait dengan reputasi penerbit serta pengarang serta kualitas fisik koleksi seperti kertas, lay out, label, warna, dll serta yang terakhir yang menjadi pertimbangan adalah koleksi diharapkan menunjang keilmuan anggota potensial perpustakaan serta visi misi lembaga induknya.

Hal ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan Qalyubi (Qalyubi 2003, 4) yang menyebutkan bahwa :

(20)

Pernyataan di atas dapat dipahami bahwa ketersediaan koleksi bukan hanya menyediakan koleksi seadanya. Namun, menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dilayani oleh perpustakaan. Penyelenggara perpustakaan harus terlebih dahulu mengenali serta mengkaji pengguna yang akan dilayaninya. Pada perpustakaan Perguruan Tinggi yang dilayani adalah mahasiswa dari tingkat S1, S2, dan juga S3, dan juga para dosen dan staf Perguruan tinggi. Setiap pengguna tersebut memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis kebutuhan dan ketersediaan koleksi ditujukan untuk pengembangan koleksi di perpustakaan demi tersedianya koleksi perpustakaan yang lebih mutakhir dan relevan dengan kebutuhan pemustaka yang dilayani serta memenuhui akan jasa-jasa yang diperlukan oleh pemustaka.

Penyelenggara perpustakaan harus mengusahakan tersedianya jasa pada saat diperlukan serta mendorong dan memperkenalkan kepada pengguna fasilitas atau layanan yang akan memudahkannya dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Begitu pentingnya analisis terhadap kebutuhan informasi pengguna sebagai seorang penyelenggara perpustakaan.

2.1.1 Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi

(21)

dengan pendapat (Sutarno 2006, 113) yang menyatakan bahwa “Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama (pilar) sebuah perpustakaan”.

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa koleksi perpustakaan dapat berupa rekaman informasi yang tercetak dan tidak tercetak. Tidak terbatas hanya pada buku, rekaman informasi dengan berbagai bentuk dapat menjadi koleksi perpustakaan.

Tujuan mahasiswa ke perpustakaan adalah mencari informasi mengenai pembelajaran mata kuliah yang mereka jalani. Informasi-infromasi tersebut terekam dalam koleksi bahan pustaka perpustakaan. Koleksi bahan pustaka yang telah dikumpulkan serta diolah oleh penyelenggara perpustakaan dengan baik akan memudahkan para mahasiswa untuk menemukan dan memanfaatkan koleksi dengan baik. Oleh karena itu, koleksi merupakan faktor utama perpustakaan.

Berdasarkan SK Mendikbud 0685 tahun 1991 Pasal 11 ayat 1 butir 3 yang berisi persyaratan minimal koleksi yang harus dimiliki suatu Pendidikan Tinggi yaitu :

1. Diploma dan Sarjana

a. Buku mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) 1 judul per matakuliah

b. Buku mata kuliah keterampilan dan keahlian (MKK) 2 judul per matakuliah

c. Jumlah buku sekurang-kurangnya 10% dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi jenis judul

d. Berlangganan jurnal ilmiah sekurang-kurangnya 1 judul untuk setiap program studi.

2. Pasca Sarjana

a. Memiliki 500 judul pustaka per program studi

b. Melanggan 2 (dua) jurnal ilmiah untuk setiap program studi

(22)

persyaratan koleksi tersebut. Untuk jenjang Diploma dan Sarjana, jumlah buku yang harus disediakan adalah sekurang-kurangnya 10% dari jumlah mahasiswa dengan tetap memperhatikan komposisi jenis judul. Dalam 10% koleksi tersebut harus terdapat buku matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) satu judul per matakuliah dan dua judul per matakuliah buku keterampilan dan keahlian (MKK). Serta melanggan sekurang-kurangnya satu judul jurnal untuk setiap program studi yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi.

Untuk jenjang Pasca Sarjana, persyaratan minimal koleksi yang harus dimiliki perpustakaan adalah memiliki 500 judul pustaka per program studi dan melanggan sedikitnya dua jurnal ilmiah untuk setiap program studi.

a. Jenis Koleksi

Koleksi perpustakaan tidak hanya bentuk tercetak seperti buku. Beragam jenis koleksi yang dapat mendukung pembelajaran dan pendidikan sivitas akademis perguruan tinggi akan menambah keragaman koleksi yang dimiliki perpustakaan. Jenis koleksi yang biasanya di temui di perguruan tinggi adalah koleksi tercetak, dan terekam.

(23)

Jenis bahan pustaka yang biasanya tersedia pada Perpustakaan Perguruan Tinggi menurut (Prianto 2007, 3) adalah

a. Buku Teks ( Print Books)

1. Buku wajib, merupakan buku-buku referensi dari mata kuliah/berbasis mata kuliah.

2. Buku referensi, merupakan bahan rujukan umum, koleksi tersebut hanya untuk baca di tempat dan difotokopi sebagian, tidak dipinjamkan keluar. b. Terbitan Berkala, berisi informasi terkini (current information).

c. Terbitan Pemerintah, perlu diadakan karena berisi informasi penting yang terkait dengan aturan, Undang-Undang Pemerintah dan sebagainya.

d. Buku-buku hiburan/rekreatif, untuk bacaan refreshing bagi pemakai yang membutuhkan. Misalnya, cerpen, novel, kumpulan anekdot, cerita lucu, dan sebagainya.

e. Koleksi AV (Audio Visual), perlu diadakan untuk melengkapi koleksi perpustakaan dan mendukung kegiatan belajar mengajar. Misalnya, VCD, CD, microfilm, mikrofis, kaset, dan sebagainya.

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa jenis bahan pustaka yang biasanya dapat ditemui pada Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu buku teks yang terdiri dari buku wajib dan buku referensi, terbitan berkala, terbitan pemerintah, buku-buku hiburan/rekreatif, dan koleksi Audio Visual.

Sejalan dengan pendapat Prianto, di dalam buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi juga dijelaskan tentang ragam koleksi yang ada di perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut :

a. Koleksi Rujukan, merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Seperti ensiklopedi dan kamus.

b. Bahan Ajar, berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar untuk setiap mata kuliah bisa lebih dari satu judul karena cakupan isinya yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. c. Terbitan Berkala, memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau

kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan.

(24)

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi di atas dapat dipahami bahwa pentingnya ragam koleksi yang harus ada di perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademis yang dilayaninya. Ragam koleksi seperti jenis koleksi rujukan yang merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat karena memberikan informasi data, fakta, dan lain-lain.

Untuk memenuhi tujuan kurikulum, perpustakaan wajib memenuhi bahan ajar untuk setiap mata kuliah yang diajarkan di Perguruan Tinggi. Selain bahan ajar wajib, perpustakaan juga harus memenuhi bahan ajar untuk menambah wawasan serta memperkaya informasi mengenai mata kuliah yang diajarkan.

Terbitan berkala sebagai pelengkap informasi juga sedikitnya dilanggan oleh perpustakaan satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan di Perguruan Tinggi. Karena terbitan berkala merupakan informasi terbaru yang tidak dapat ditemukan di bahan ajar. Hal tersebut juga penting untuk mewujudkan research university.

Perpustakaan juga harus mengantisipasi kebutuhan pemakai dengan menambah ragam koleksi terbitan pemerintah. Berbagai terbitan pemerintah sering juga dimanfaatkan oleh para sivitas akademis. Terbnitan ini perlu diadakan karena berisi informasi penting yang terkait dengan aturan, Undang-Undang Pemerintah dan sebagainya.

(25)

Koleksi perpustakaan didapat dengan berbagai cara. Selain dengan pembelian melalui anggaran yang telah ditetapkan oleh Perguruan Tinggi, perpustakaan juga bisa mendapatkan koleksi dari sumbangan, hadiah, tukar-menukar, kerjasama dan terbitan sendiri.

Penyelenggara perpustakaan harus mengetahui apa saja program studi atau bidang-bidang yang diajarkan, serta perkembangan kurikulum perkuliahan dan juga perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang sedang berlangsung untuk menyediakan koleksi yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran dan pengajaran oleh sivitas akademis.

Perpustakaan juga sebagai pendukung penelitian pada Perguruan Tinggi. Dalam meneliti tentu diperlukan rujukan atau literatur pendukung. Oleh karena itu, perpustakaan harus berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan oleh peneliti, serta memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak. Menyediakan akses yang mudah kepada sivitas akademis untuk mendapatkan informasi dengan cara lebih mudah.

2.1.2 Relevansi koleksi

Relevansi koleksi erat kaitannya dengan ketersediaan koleksi dan pemanfaatan koleksi. Koleksi yang relevan dengan kebutuhan informasi pengguna maka akan dimanfaatkan dengan baik. Seperti yang dinyatakan oleh Reitz (Reitz 2007) Online Dictionary for Library and Information Science bahwa “Relevance the extent to which information retrieved in a search of a library collection or

(26)

diartikan bahwa relevansi adalah kesesuaian antara permintaan informasi pada perpustakaan atau sumber informasi lainnya seperti katalog online atau database bibliographi.

Dapat dipahami dari pengertian di atas bahwa koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna adalah saat pengguna memasukkan kata kunci bahan pustaka yang dicari dan kemudian katalog menunjukkan bahan pustaka tersebut tersedia di perpustakaan.

Penggunaan katalog online dapat menjadi salah satu bantuan perpustakaan sebagai masukan bahan pustaka apa yang dipaling banyak dicari oleh pengguna. Perpustakaan dapat melihat kata kunci yang paling sering dimasukkan pengguna untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkannya.

Banyaknya koleksi yang dimiliki perpustakaan tidak menjamin tingkat pemanfaatan yang tinggi terhadap koleksi perpustakaan. Meskipun penyelenggara perpustakaan menyediakan keragaman terhadap koleksi. Apabila koleksi tidak relevan dengan kebutuhan informasi pengguna, maka pemanfaatan koleksi akan rendah.

Sintesis :

(27)

2.2 Pemanfaatan Koleksi

Penjelasan mengenai pemanfaatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 711) bahwa “Pemanfaatan adalah suatu cara atau proses dalam memanfaatkan suatu benda atau objek”. Menurut Sutarno (Sutarno 2006, 220) mengenai pemanfaatan koleksi yaitu, ‘’Agar perpustakaan tersebut dibaca dan dipergunakan secara maksimal oleh masyarakat, maka perpustakaaan harus menyediakan berbagai jenis koleksi dan layanan beserta sarana dan prasarananya’’. Berdasarkan pernyataan ini, dapat dipahami bahwa masyarakat akan membaca dan mempergunakan perpustakaan dengan maksimal apabila perpustakaan menyediakan koleksi dan layanan serta sarana dan prasarana yang mendukung kemudahan masyarakat dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan.

Sehingga, dapat dipahami juga bahwa pemanfaatan koleksi adalah suatu cara untuk menggunakan bahan pustaka yang telah disediakan perpustakaan, baik dengan cara membaca maupun meminjam. Hal yang disebut memanfaatkan koleksi perpustakaan adalah dengan menggunakan secara maksimal koleksi yang telah dilayankan oleh perpustakaan. Dengan membaca di tempat, memfotokopi, meminjam dan lain-lain.

Lancaster (Lancaster 1993, 77) membatasi pengertian pemanfaatan di ruang baca dengan bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Jika koleksi diambil dari rak, dan dikembalikan lagi, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan?

2. Jika koleksi diambil dari rak dan sebagian dibaca, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan?

(28)

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa pemanfaatan koleksi berlangsung apabila koleksi keluar dari rak dan koleksi dipinjam keluar dari gedung perpustakaan. Koleksi yang keluar dari rak dan dibaca diruang baca (in-library use) serta koleksi yang dipinjam keluar gedung perpustakaan melalui sirkulasi (out-library use).

Namun, Koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan belum tentu dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna apabila perpustakaan tidak mengolah, dan melayankan koleksi tersebut kepada pengguna dengan tepat, dan kemudian pengguna tidak dapat menemukan koleksi yang dibutuhkannya.

2.2.1 Tujuan pemanfaatan koleksi

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tujuan pengguna memanfaatkan koleksi perpustakaan. Handoko dalam Handayani (Handayani dan Laugu 2007, 28) menyatakan bahwa dari segi pengguna, pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sebagai berikut :

1. Faktor Internal, meliputi :

a. Kebutuhan, yang dimaksud dengan kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi

b. Motif, merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu

c. Minat, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu 2. Faktor Eksternal, meliputi :

a. Kelengkapan koleksi. Banyaknya koleksi referensi yang dapat dimanfaatkan informasi oleh pengguna

b. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dapat dilihat melalui kecepatan mereka memberi layanan

(29)

Berdasarkan pendapat di atas dinyatakan bahwa kebutuhan akan informasi serta motif yang menjadi dorongan dan minat terhadap pemanfaatan koleksi adalah faktor internal (dari dalam diri pengguna) yang muncul untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu salah satunya adalah kebutuhan pengguna akan informasi. Selain dari faktor yang berasal dari dalam diri, ada juga faktor eksternal yang merupakan faktor dari luar diri pengguna yang dapat mempengaruhi dalam memanfaatkan koleksi yaitu kelengkapan koleksi, hal yang tentu menjadi ketertarikan pengguna untuk memanfaatkan koleksi di perpustakaan adalah tersedianya koleksi atas informasi yang dibutuhkan pengguna. Pelayanan yang diberikan pustakawan yang terampil dalam melayani kebutuhan pengguna serta fasilitas pencarian kembali koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna menjadi faktor eksternal atas pemanfaatan koleksi di perpustakaan.

Terdapat banyak jenis layanan pengguna yang ada di perpustakaan. Layanan pada setiap perpustakaan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna pada perpustakaan tersebut. Jenis-jenis layanan pengguna yang biasanya ditemui adalah layanan sirkulasi, referensi, pendidikan pemakai, fotokopi, anak, remaja, kelompok pembaca khusus, perpustakaan keliling dan lain-lain.

Menurut Kosmayadi (Kosmayadi dan Andriaty 2006, 51) bahwa:

(30)

pengguna, baik yang datang langsung maupun tidak langsung ke perpustakaan. Sehingga, kinerja suatu perpustakaan tercermin dari tingkat dan kualitas layanan perpustakaan yang diberikan.

Layanan yang baik dalam melayani pengguna juga menjadi suatu ketertarikan bagi pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan. Menyajikan informasi kepada pengguna melalui suatu layanan yang mudah untuk digunakan oleh pengguna. Layanan yang biasanya diberikan di perpustakaan menyangkut fasilitas dan juga koleksi.

Sejalan dengan pernyataan di atas Rubianti (Rubianti 2008, 3) menjelaskan bahwa “Pelayanan perpustakaan adalah seluruh kegiatan penyampaian bantuan kepada pemakai melalui berbagai fasilitas, aturan, dan cara tertentu pada sebuah perpustakaan agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin”.

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa pelayanan di perpustakaan mempengaruhi pemanfaatan pengguna perpustakaan. Pelayanan perpustakaan meliputi kegiatan menyampaikan bantuan kepada pengguna agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin oleh pengguna.

(31)

2.2.2 Frekwensi pemanfaatan koleksi

Setiap pengguna mempunyai perbedaan frekwensi atau kekerapan dalam memanfaatkan koleksi di perpustakaan. Menurut Salim (Salim dan Yenny 2002, 425) bahwa “Frekuensi adalah sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang teratur”. Frekwensi yang dimaksud adalah kekerapan atau keseringan pengguna datang ke perpustakaan untuk memanfaatkan koleksi baik hanya dibaca ditempat atau meminjam bahan pustaka.

Frekwensi pengguna memanfaatkan koleksi dapat menjadi indikator bagi perpustakaan. Ketersediaan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna tentu akan meningkatkan frekwensi pemanfaatan koleksi oleh pengguna tersebut. Jadi, frekwensi pemanfaatan koleksi berhubungan erat dengan ketersediaan serta relevansi koleksi dengan kebutuhan infromasi pengguna.

(32)

2.2.3 Bentuk pemanfaatan koleksi

Koleksi perpustakaan Perguruan Tinggi dapat berupa koleksi tercetak dan tidak tercetak. Berdasarkan perbedaan tersebut, tentunya perbedaan juga terdapat dalam bentuk pemanfaatan setiap koleksi. Berikut ini adalah bentuk-bentuk pemanfaatan koleksi di perpustakaan yang dibedakan antara koleksi tercetak dan elektronik.

1. Koleksi Tercetak a. Peminjaman

Peminjaman dilakukan di meja sirkulasi setelah pengguna mendapatkan bahan pustaka yang dibutuhkannya. Peminjaman merupakan salah satu cara untuk pengguna memanfaatkan bahan pustaka yang dipinjamnya. Dengan meminjam maka pengguna mempunyai waktu yang lebih banyak untuk memanfaatkan bahan pustaka. Terdapat batas waktu peminjaman pada setiap perpustakaan. Sejalan dengan pendapat Salim (Salim 2002, 1165), “Makna meminjam adalah memakai barang (dalam hal ini buku) orang lain untuk sementara waktu”.

b. Baca di tempat

(33)

c. Mencatat Informasi dari buku

Beberapa pengguna melakukan pencatatan informasi yang dianggapnya penting pada suatu bahan pustaka. Hal ini biasanya dilakukan dengan berbagai bahan pustaka sehingga pengguna mendapatkan informasi yang dibutuhkannya dari berbagai sumber. Seperti pendapat Salim (Salim 2002, 263), “Makna mencatat adalah menulis atau memasukkan sesuatu dalam buku sebagai peringatan”.

d. Memperbanyak (Foto Copy)

Salim (Salim 2002, 425) berpendapat bahwa, “Menjelaskan makna memfotokopi adalah membuat salinan bahan cetakan atau barang tulisan lainnya dengan menggunakan mesin fotokopi”. Dengan jasa layanan foto copy yang disediakan oleh pepustakaan, tentu pengguna dapat memilih-milih setiap lembar bahan pustaka yang berisi informasi yang dibutuhkannya. Dengan cara ini, pengguna yang memiliki waktu terbatas akan dapat memanfaatkan bahan pustaka. Namun, dengan cara memperbanyak bahan pustaka cenderung akan melanggar hak cipta karena kebanyakan dari pengguna lupa untuk mengikutsetakan cover atau halaman judul yang berisi bibliografi buku tersebut yang berguna untuk diajadikan sumber atau daftar pustaka atas dokumen tercopy tersebut.

2. Koleksi elektronik

(34)

terlebih dahulu tersambung untuk mengakses web ataupun database koleksi elektronik. Kemudian memilih pilihan view untuk hanya melihat dokumen elektronik tersebut atau memilih download pada koleksi elektronik untuk mengunduh dokumen elektronik yang diinginkan, setelah melakukan download, file dapat disimpan maupun dicetak.

Akses terhadap koleksi elektronik di perpustakaan biasanya dibatasi dengan keanggotaan perpustakaan atau yang telah mendaftar untuk mendapatkan akses saja yang bisa melakukannya. Hal ini dibuat dengan tujuan untuk menjaga hak cipta koleksi elektronik yang cenderung lebih mudah untuk disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Beberapa Perpustakaan Perguruan Tinggi yang tidak lagi mempublikasikan koleksi seperti skripsi, tesis, dan disertasi menjadi koleksi elektronik karena kecenderungan semakin meningkatnya plagiatisme dalam penulisan kaya ilmiah. Namun, hal ini tetap dapat berjalan dan menjadi suatu hal yang berguna jika perpustakaan menemukan cara yang tepat dalam publikasi koleksi elektronik.

Kesenjangan informasi serta pemahaman yang tidak cukup baik yang dimilki pengguna perpustakaan, memerlukan adanya bantuan serta peran pustakawan untuk membantu pengguna memanfaatkan koleksi perpustakaan.

(35)

Pustakawan juga bekerjasama dengan pengguna untuk memilih bahan pustaka yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Dalam dunia pendidikan tinggi dengan sivitas akademika sebagai masyarakat yang dilayani, maka tenaga pengelola perpustakaan harus memiliki kriteria tertentu. Pengelola perpustakaan harus dapat merubah image dan paradigma bahwa pustakawan adalah seorang dengan kacamata tebal, tua, dan tidak bersahabat.

Peran pustakawan harus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini. Pustakawan membantu mengarahkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang berorientasi kebutuhan pengguna serta informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu indikator peningkatan mutu pelayanan yang terkait dengan kompetensi dan peran pustakawan dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah peningkatan jumlah pengunjung ke perpustakaan.

Menurut Hadi (2005, 17) bahwa :

Peran pustakawan yang penting adalah sebagai penyaji informasi yang relevan dan berkualitas. Pustakawan harus mampu menyediakan fasilitas, suasana, dan sistem yang memungkinkan pencarian dan penemuan informasi yang relevan dan berkualitas di tengah banjir informasi yang semakin deras melanda para pengguna perpustakaan dan pencari informasi pada umunya.

(36)

pengguna untuk melakukan pencarian dan penemuan terhadap informasi yang relevan dan berkualitas tersebut. Selain itu pustakawan juga berperan dalam menyediakan fasilitas serta suasana perpustakaan yang nyaman bagi pengguna.

Selain itu Hasanah (Hasanah 1993, 47) menyatakan bahwa “Pendidikan pemakai merupakan salah satu kegiatan pemanduan dari perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan dalam meningkatkan keterampilan pemakai menemukan informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat”.

Tidak hanya dalam ruang lingkup pencarian koleksi di perpustakaan, Pustakawan juga harus dapat membantu pengguna dalam melakukan penelusuran informasi melalui internet. Memandu pengguna menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya serta menunjukkan informasi-informasi yang berkualitas.

2.2.4 Alat bantu penelusuran koleksi

Untuk menemukan bahan pustaka dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, maka pengguna perlu melakukan penelusuran terlebih dahulu. Alat bantu penelusuran membantu untuk menemukan bahan pustaka yang dicari sehingga hasil penelusuran akan lebih efektif dan efisien daripada pengguna datang ke rak dan mencari bahan pustaka secara langsung.

Pengertian katalog menurut Arif dalam Kosmayadi (Kosmayadi dan Andriaty 2006, 52) mennyatakan bahwa:

(37)

Alat bantu penelusuran koleksi yang biasanya dipakai perpustakaan adalah Online Public Access Catalog. Menurut Hafiah (Hafiah 2011, 168) menyatakan bahwa:

OPAC adalah katalog terpasang, yaitu suatu database dari record-record katalog yang dapat diakses oleh umum atau pencari informasi. OPAC dapat mengetahui koleksi tertentu di perpustakaan, sehingga pemustaka dengan cepat, tepat dan akurat dalam mencari koleksi yang dibutuhkan. Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa OPAC berisi cantuman bibliografi koleksi bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan sistem temu balik informasi berbasis komputer. Dengan OPAC, pencarian pada suatu bahan pustaka akan lebih tepat. Pengguna dapat melakukan penelusuran dengan kata kunci nama pengarang, judul, subyek, dan kata kunci yang berkaitan dengan bahan pustaka yang dicari.

Menurut Kosmayadi (Kosmayadi dan Andriaty 2006, 53), tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan OPAC adalah:

(1) Pengguna dapat mengakses secara langsung ke dalam pangkalan data yang dimiliki perpustakaan,

(2) Mengurangi beban biaya dan waktu yang diperlukan dan yang harus dikeluarkan oleh pengguna dalam mencari informasi,

(3) Mengurangi beban pekerjaan dalam pengelolaan pangkalan data sehingga dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja,

(4) Mempercepat pencarian informasi, dan

(5) Dapat melayani kebutuhan informasi masyarakat dalam jangkauan yang luas.

(38)

mereka cari tidak tersedia di perpustakaan tersebut, pengguna tidak perlu datang ke perpustakaan, dengan memastikan kesediaan bahan pustaka melalui OPAC membantu pengguna menghemat biaya dan menghemat waktu.

Kemudahan mendapatkan informasi melalui internet saat ini seharusnya menjadi kemajuan bagi Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk mengembangkan perpustakaanya karena yang dilayaninya saat ini adalah sivitas akademis yang ingin kecepatan, ketepatan, serta kemudahan dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Tidak tersedianya alat bantu penelusuran koleksi di perpustakaan dapat menyebabkan pemanfaatan koleksi semakin menurun drastis. Sintesis :

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah teknik yang digunakan penulis di dalam melakukan penelitian untuk memperoleh hasil penelitian yang benar atau mendekati kebenaran, proses penelitian harus dilakukan dengan teknik-teknik tertentu sehingga metode dapat dipilih dan ditentukan dari berbagai macam teori ilmiah yang membahas tentang metode penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan analisis regresi sederhana dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini merupakan metode yang menganalisis tentang pengaruh antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap vaiabel lain. (Arikunto 2006, 296)

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Wiliam Iskandar pasar V Medan Estate 20731.

3.3. Populasi

(40)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa IAIN Sumatera Utara yang terdaftar sebagai anggota aktif perpustakaan. Berdasarkan hasil wawancara Peneliti dengan Staf Tata Usaha Perpustakaan IAIN, anggota Perpustakaan IAIN berjumlah 8.214 orang yang berasal dari beberapa Fakultas.

Tabel 3.1

Jumlah Anggota Aktif Perpustakaan IAIN Sumatera Utara

No. Fakultas Jumlah

1. Tarbiyah 3120

2. Syari’ah 1035

3. Ekonomi Bisnis Islam 1395

4. Ushuluddin 850

5. Dakwah 1814

Total 8.214

Sumber : Laporan Tahunan Perpustakaan IAIN SU, 2013 3.3.1. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiono (Sugiono 2006, 73) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Mengingat populasi perpustakaan yang besar dan Peneliti tidak mungkin mempelajari semua, maka untuk menghemat waktu, dana dan tenaga maka Peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menghitung banyaknya sampel penelitian, yaitu sebagai berikut :

�= N

(41)

Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Taraf kesalahan sebesar 10%. Umar (Umar 2008, 78) Sesuai dengan rumus diatas maka sampel penelitian berjumlah :

n = N 1+N(e²)

= 8.214 1+8.214(0,1)2

= 8.214

1+8.214.0,01

= 8214

83

= 98, 9 dibulatkan menjadi 99 orang

Untuk menentukan banyaknya sampel, peneliti menggunakan batas kesalahan yang dapat ditolerir sebesar 10% maka diperoleh sampel adalah sebanyak 99 orang. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Proportionate Stratified Random Sampling .

(42)

�1 =�1

Keterangan :

f1 = Sampling fraction stratum

Besarnya sub sampel per stratum yaitu : n1 = f1.n

n1 = Sub sampel per stratum. Nazir (Nazir 1999, 355) Tabel 3.2

Penentuan Sampel Berdasarkan Strata No

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya yaitu agar Peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefenisikan konsepnya, maka Peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. (Chourmain 2008, 36)

(43)

koleksi sebagai variabel terikat atau dependent variable (Y). Defenisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Ketersediaan Koleksi (X)

Ketersediaan koleksi adalah kesiapan perpustakaan dalam menyediakan koleksi guna memenuhi kebutuhan pengguna yang dilayaninya.

Indikator ketersediaan koleksi (variabel X) adalah : a. Keragaman koleksi

b. Kemutakhiran koleksi c. Relevansi koleksi

2. Variabel Pemanfaatan Koleksi (Y)

Pemanfaatan koleksi adalah suatu cara untuk menggunakan bahan pustaka yang telah disediakan perpustakaan, baik dengan cara membaca atau meminjam koleksi perpustakaan.

Indikator pemanfaatan koleksi (variabel Y) adalah : a. Frekuensi pemanfaatan koleksi

b. Layanan

c. Bentuk pemanfaatan koleksi d. Peran Pustakawan

3.5. Instrumen Penelitian

(44)

1. Instrumen untuk metode tes adalah soal

2. Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner.

3. Instrumen untuk metode observasi adalah check list.

4. Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi atau check list. Arikunto (Arikunto 2003, 126)

Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan angket sebagai instrumen dalam mengumpulkan data penelitian. Dimana angket terdiri atas pernyataan yang memuat indikator-indokator yang dapat menjelaskan setiap variabel.

Untuk menentukan skor jawaban dari responden, Peneliti menggunakan skala Likert, menurut Sugiono (Sugiono 2006, 86) ‘’Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial’’. Dalam penelitian ini jawaban responden diberi skor :

1. Jawaban sangat setuju mempunyai bobot 4 2. Jawaban setuju mempunyai bobot 3

3. Jawaban tidak setuju mempunyai bobot 2

(45)

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Angket, yaitu memberikan daftar pernyataan yang berkaitan dengan

masalah penelitian kepada responden

2. Studi kepustakaan dan dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui bahan perpustakaan yang dijadikan sebagai sumber informasi.

3.7. Jenis dan Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari :

1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui angket.

2. Data sekunder, adalah data yang mendukung data primer diperoleh melalui studi kepustakaan seperti buku, jurnal, majalah dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.8.1. Uji validitas instrumen

(46)

�= �(∑ ��)−(∑ � ∑ �)

�[� ∑ �²−(∑ �)²][� ∑ �²−(∑y)²]

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Product Moment n = Jumlah individu dalam sampel x = Angka mentah untuk variabel X y = Angka mentah untuk variabel Y

Pengukuran Uji Validitas menggunakan software SPSS Versi 16.0 dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r hitung > r tabel maka instrumen dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka instrumen dinyatakan tidak valid. 3.8.2. Uji reliabilitas instrumen

“Uji relaibilitas adalah salah satu alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tersebut.” Sinulingga (Sinulingga 2011, 205)

Pengujian reliabilitas pada umumnya digunakan untuk pengujian stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Untuk menguji reliabilitas yaitu dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach’s Alpha. Digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang pernyataannya menggunakan skor dalam rentangan tertentu.

Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut :

�= � � (� −1)� �

∑ σ�2

(47)

Keterangan:

r = Koefisien reliabilitas instrumen (Cronbach’s Alpha) k = Banyaknya butir pernyataan atau soal.

∑ σi2 = Total varian butir σt2 = Total varian

Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan relaibilitasnya dengan kriteria :

Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel, maka pernyataan reliabel. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel, maka pernyataan tidak reliabel.

Pengukuran uji validitas dan reliabilitas menggunakan software SPSS versi 16.0.

3.9. Analisis Data

3.9.1. Analisis data deskriptif

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara penyusunan dan pengelompokkan data kemudian dianalisis berdasarkan rumus :

P =�

�× 100%

Keterangan :

P = Persentase

(48)

Dalam menginterpretasikan besarnya presentase yang didapat, peneliti menggunakan metode sebagai berikut :

1 - 25% : Sebagian Kecil 26 – 49% : Hampir Setengah 50% : Setengah

51 – 75% : Sebagian besar 76 – 99% : Pada Umumnya

100% : Seluruhnya. (Supardi 1979, 20) 3.9.2. Analisis regresi sederhana

Untuk mengukur pengaruh ketersediaan koleksi Perpustakaan terhadap pemnafaatan koleksi perpustakaan, digunakan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0. Regresi Linier Sederhana yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ŷ = a + bX Keterangan :

Ŷ = Pemanfaatan Koleksi

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi X = Ketersediaan Koleksi

Untuk mengukur analisis regresi linier menggunakan software program SPSS versi 16.0.

3.9.3 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t)

(49)

Kriteria pengujian :

Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial ketersediaan koleksi peprustakaan berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan koleksi perpustakaan. Sebaliknya, jika nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya ketersediaan koleksi perpustakaan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan koleksi perpustakaan.

3.9.4. Koefisien Determinasi (��)

Koefisien determinasi (�2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel ketersediaan koleksi (variabel bebas) mampu memberikan pengaruh terhadap variabel pemanfaatan koleksi (variabel terikat). Menurut Sugiyono (2005, 186) “koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ (�2) ≥ 1 ). Jika �2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Jika �2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.”

Untuk mengukur pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi berpengaruh kuat atau lemah, maka dapat berpedoman pada tabel berikut ini (Sugiyono 2005, 186) :

Tabel 3.4

Interpretasi terhadap Pengaruh antar Variabel Nilai Interpretasi

0,0 – 0, 19 Sangat Lemah 0, 2 – 0, 39 Lemah

0, 4 – 0, 59 Sedang 0, 6 – 0, 79 Kuat

(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengamatan, angket dan studi kepustakaan. Pada bab ini, yang menjadi pembahasan adalah pengumpulan data berdasarkan angket, dengan cara memberi daftar pernyataan tertulis kepada Responden untuk dijawab. Angket diberikan kepada pengguna Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara sebanyak 99 orang responden yang merupakan sampel penelitian.

Penyebaran angket dilakukan untuk mengukur pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi Perpustakaan IAIN SU. Setiap variabel penelitian memiliki indikator yang kemudian menjadi beberapa butir pernyataan yang akan diolah menggunakan metode statistik.

4.2 Pengujian Validitas Instrumen

(51)

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation (r hitung) pada setiap butir pernyataan dengan nilai r tabel. Setiap butir pernyataan diketahui valid harus dikonversikan ke r tabel. Berdasarkan jumlah sampel 30 pada tingkat signifikan 5% (0,05), maka nilai r tabel adalah df = N-2 yaitu df = 30-2 = 28 sehingga r tabel adalah 0,361. Jika nilai r hitung > 0,361 maka pernyataan adalah valid. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0.

Adapun hasil dari pengujian validitas instrumen pada setiap indikator ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan koleksi dalam penelitian ini adalah:

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Ketersediaan Koleksi (X)

Indikator Butir Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16.0

(52)

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pemanfaatan Koleksi (Y)

Indikator Butir Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16.0

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan instrumen variabel dependent adalah valid, hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung antara tiap item lebih besar dari nilai r tabel yang telah ditetapkan yaitu 0,361. Sehingga, 9 pernyataan variabel instrumen independent dapat digunakan untuk penelitian.

4.3 Pengujian reliabilitas instrumen

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha. Variabel dikatakan riliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60

4.3.1 Variabel ketersediaan koleksi (x)

(53)

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Ketersediaan Koleksi (X) Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.894 11

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Versi 16.0

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas data yang diteliti bahwa variabel ketersediaan koleksi (X) dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha, diketahui bahwa variabel ketersediaan koleksi (X) adalah reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Nilai Cronbach’s Alpha variabel X yaitu 0,894.

4.3.2 Variabel Pemanfaatan Koleksi (Y)

Pengujian reliabilitas variabel pemanfaatan koleksi (Y) dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Pemanfaatan Koleksi Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.830 9

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Versi 16.0

(54)

4.4 Analisis Deskriptif

4.4.1 Tanggapan responden terhadap ketersediaan koleksi (variabel x)

Ketersediaan koleksi adalah tersedianya koleksi yang siap digunakan atas kesiapan perpustakaan yang telah menyediakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna sehingga bisa dimanfaatkan. Beberapa indikator untuk mengukur variabel ketersediaan koleksi yaitu (1) Keragaman Koleksi, (2) Kemutakhiran Koleksi, (3) Relevansi Koleksi. Untuk mengetahui tanggapan Responden terhadap ketersediaan koleksi di Perpustakaan IAIN SU dapat dilihat melalui jawaban yang telah dijawab Responden pada angket yang telah disebarkan.

4.4.1.1 Jumlah Koleksi Perpustakaan Sudah Mencukupi

Jumlah koleksi yang mencukupi dengan banyaknya pengguna yang dilayani menjadi salah satu hal yang harus di penuhi suatu perpustakaan. Analisis ketersediaan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan banyaknya pengguna harus dilakukan dengan baik sehingga koleksi dapat dimanfaatkan dengan merata kepada penggunanya.

Pernyataan responden mengenai koleksi Perpustakaan IAIN SU dapat dilihat dari Tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 1. Jumlah koleksi yang

(55)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diinterpretasikan jawaban responden atas pernyataan nomor 1 yaitu sebanyak 25 responden (25,3%) atau sebagian kecil responden menyatakan setuju bahwa jumlah koleksi yang tersedia di Perpustakaan IAIN SU sudah mencukupi. Sedangkan, 64 responden (64,6%) atau sebagian besar responden menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil yaitu 10 responden atau 10,1% menyatakan sangat tidak setuju.

Berdasarkan hasil interpretasi di atas diketahui bahwa, sebagian kecil responden menyatakan setuju bahwa jumlah koleksi yang tersedia di Perpustakaan IAIN SU sudah mencukupi yaitu 25 responden (25,3%), sedangkan sebagian besar responden menyatakan tidak setuju jumlah koleksi di Perpustakaan IAIN SU sudah mencukupi yaitu sebanyak 74 responden atau sebesar 74,7%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jumlah koleksi yang tersedia di Perpustakaan IAIN SU belum mencukupi.

4.4.1.2 Mengetahui jenis koleksi di perpustakaan.

Koleksi merupakan faktor utama perpustakaan. Berbagai macam jenis koleksi yang dapat mendukung pembelajaran dan pendidikan di Perguruan Tinggi akan menambah keragaman koleksi perpustakaan.

Pernyataan responden mengenai jenis koleksi Perpustakaan IAIN SU dapat dilihat dari Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Mengetahui Jenis Koleksi di Perpustakaan No Pernyataan

(56)

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pernyataan nomor 2 yaitu 9 responden responden menyatakan sangat setuju atau sebagian kecil responden (9,1%) mengetahui jenis-jenis koleksi yang tersedia di Perpustakaan IAIN SU, dan 48 responden (48,5%) atau hampir setengah menyatakan setuju. Sedangkan, 39 responden atau hampir setengah (39,4%) menyatakan tidak setuju, serta 3 responden atau sebagian kecil (3,0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat diketahui bahwa, sebagian besar responden mengetahui jenis koleksi yang tersedia di Perpustakaan IAIN SU yaitu sebanyak 57 responden atau sebesar 57,6% menyatakan setuju dan 42 responden atau hampir setengah (42,4%) menyatakan tidak mengetahui atau tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengguna perpustakaan mengetahui jenis koleksi yang tersedia di Perpustakaan IAIN SU. 4.4.1.3 Koleksi perpustakaan beragam dan bervariasi

Perpustakaan Universitas harus mempunyai koleksi yang beragam, karena informasi yang dibutuhkan penggunanya dapat berasal dari berbagai jenis koleksi atau sumber informasi. Tersedianya berbagai macam jenis koleksi yang ada di Perpustakaan akan memudahkan pengguna memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

(57)

Tabel 4.7

Koleksi Perpustakaan Beragam dan Bervariasi

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 3. Koleksi Perpustakaan beragam

dan bervariasi

SS 11 11,1%

S 55 55,6%

TS 28 28,3%

STS 5 5,1%

Total 99 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diinterpretasikan jawaban pernyataan nomor 3 yaitu 11 responden atau sebagian kecil (11,1%) menyatakan sangat setuju koleksi perpustakaan beragam dan bervariasi dan 55 responden atau sebagian besar (55,6%) menyatakan setuju. Sedangkan, 28 responden atau hampir setengah (28,3%) menyatakan tidak setuju serta 5 responden atau sebagian kecil (5,1%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa 66 responden atau sebagian besar (66,7%) menyatakan bahwa koleksi Perpustakaan IAIN SU beragam dan bervariasi. Sedangkan, 33 responden atau hampir setengah (33,3%) menyatakan tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa koleksi Perpustakaan IAIN SU beragam dan bervariasi.

4.4.1.4 Jenis koleksi selalu ada saat dibutuhkan.

(58)

Pernyataan Responden mengenai ketersediaan jenis koleksi saat dibutuhkan di Perpustakaan IAIN SU dapat dilihat dari Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Jenis Koleksi Tersedia Saat dibutuhkan No Pernyataan

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pernyataan nomor 4 yaitu 7 responden atau sebagian kecil (7,1%) menyatakan sangat setuju jenis koleksi yang ada di perpustakaan selalu ada disaat dibutuhkan. Dan 26 responden atau hampir setengah (26,3%) menyatakan setuju. Sedangkan, 59 responden atau sebagian besar 59,6% menyatakan tidak setuju serta 12 responden atau sebagian kecil (12,1%) menyatakan sangat tidak setuju.

Dengan demikian berdasarkan interpretasi di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 66 responden (66,7%) menyatakan tidak setuju jenis koleksi yang ada di Perpustakaan IAIN SU selalu ada disaat dibutuhkan. Sedangkan, 33 responden atau hampir setengah (33,3%) menyatakan setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden sering tidak dapat menemukan koleksi yang mereka butuhkan.

4.4.1.5 Kondisi fisik koleksi perpustakaan baik

(59)

koleksi tidak baik yaitu koleksi tersebut memrupakan koleksi yang paling sering dicari pengguna.

Pernyataan responden mengenai kondisi fisik koleksi Perpustakaan IAIN SU dapat dilihat dari Tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9

Kondisi Fisik Koleksi Perpustakaan baik No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 5. Kondisi fisik koleksi yang

tersedia di Perpustakaan

Data dari Tabel 4.9 di atas dapat diinterpretasikan jawaban nomor 5 yaitu 3 responden atau sebagian kecil (3,0%) menyatakan sangat setuju kondisi fisik koleksi yang tersedia di perpustakaan sangat baik. Dan 34 responden atau hampir setengah (34,2%) menyatakan setuju. Sedangkan, 58 responden atau sebagian besar (58,6%) menyatakan tidak setuju serta 4 responden atau sebagian kecil (4,0%) menyatakan sangat tidak setuju.

(60)

4.4.1.6 Koleksi perpustakaan up to date/mutakhir

Ilmu pengetahuan terus berkembang, oleh karena itu perlu adanya pengembangan koleksi di suatu Perpustakaan, menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dilayani dengan memperhatikan kemutakhiran koleksi sesuai dengan perkembangan ilmu yang diajarkan di Perguruan Tinggi tempat Perpustakaan bernaung.

Pernyataan responden mengenai kemutakhiran koleksi Perpustakaan IAIN SU dapat dilihat dari Tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10

Koleksi Perpustakaan Up To Date/Mutakhir No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 6. Koleksi yang tersedia di

Perpustakaan up to date/mutakhir

Dari Tabel 4.10 di atas dapat diinterpretasikan bahwa jawaban pernyataan nomor 6 yaitu 3 responden atau sebagian kecil (3,0%) menyatakan sangat setuju koleksi yang tersedia di perpustakaan up to date/mutakhir. Dan 20 responden atau sebagian kecil (20,2%) menyatakan setuju. Sedangkan, 67 responden atau sebagian besar (67,7%) menyatakan tidak setuju. Serta, 9 responden atau sebagian kecil (9,1%) menyatakan sangat tidak setuju.

(61)

to date/mutakhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan IAIN SU tidak up to date/mutakhir.

4.4.1.7 Koleksi referensi memenuhi kebutuhan informasi

Koleksi referensi menyediakan data, fakta, sert ainformasi yang akurat. Seperti ensiklopedia, dan kamus. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna perlu adanya koleksi referensi di Perpustakaan.

Pernyataan responden mengenai koleksi referensi memenuhi kebutuhan informasi pada Perpustakaan IAIN SU dapat dilihat dari Tabel 4.11 berikut :

Tabel 4.11

Koleksi Referensi Memenuhi Kebutuhan Informasi No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 7. Koleksi referensi di

Perpustakaan memenuhi

Dari Tabel 4.11 di atas dapat diinterpretasikan jawaban pernyataan nomor 7 yaitu 3 responden atau sebagian kecil (3,0%) menyatakan sangat setuju koleksi referensi perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi mereka, dan 33 responden atau hampir setengah (33,3%) menyatakan setuju. Sedangkan, 61 responden atau sebagian besar (61,6%) menyatakan tidak setuju, serta 2 responden atau sebagian kecil (2,0%) menyatakan sangat tidak setuju.

(62)

di perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koleksi referensi di Perpustakaan IAIN SU belum memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.

4.4.1.8 Buku teks membantu menyelesaikan tugas kuliah

Buku teks merupakan buku wajib yang harus dipenuhi Perpustakaan, karena buku teks berkaitan dengan bahan ajar atau kurikulum yang sedang dijalani. Sehingga buku teks dapat menjadi rujukan mata kuliah yang diajarkan di Perguruan Tinggi.

Pernyataan responden mengenai buku teks di Perpustakaan IAIN SU dapat dilihat dari Tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.12

Buku Teks Membantu Menyelesaikan Tugas Kuliah No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 8. Koleksi buku teks yang

tersedia di Perpustakaan

(63)

Berdasarkan hasil interpretasi di atas dapat diketahui bahwa pada umumnya (84,9%) atau 84 responden menyatakan setuju koleksi buku teks yang tersedia di Perpustakaan IAIN SU membantu dalam menyelesaikan tugas kuliah. Sedangkan, sebagian kecil (15,1%) atau 15 responden menyatakan tidak setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa koleksi buku teks yang tersedia di Perpustakaan IAIN SU membantu dalam menyelesaikan tugas kuliah mahasiswa IAIN SU.

4.4.1.9 Koleksi terbitan berkala menambah wawasan

Terbitan berkala adalah koleksi yang berisi informasi terkini atau up to date. Sebagai pelengkap informasi, terbitan berkala sedikitnya dilanggan oleh perpustakaan satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan di Perguruan Tinggi.

Pernyataan responden mengenai koleksi terbitan berkala di Perpustakaan IAIN SU dapat dilihat dari Tabel 4.13 berikut :

Tabel 4.13

Koleksi Terbitan Berkala Menambah Wawasan No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 9. Koleksi terbitan berkala

seperti majalah ilmiah dan jurnal di Perpustakaan

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

menyajikan model matematika dari suatu masalah nyata dengan meman$aatkan nilai determinan atau in(ers matriks dalam peme'ahannya.. Diketahui

Konsep perancangan perangkat keras sistem kendali dengan berbasis mikrokontroler Arduino UNO memerlukan beberapa teknik antarmuka yang telah tersedia beberapa modul

Membuat laporan portof,olio dalam berbagai bentuk sepert tulisan, f,oto dan gambar yang mendeskripsikan pengetahuan sumber daya dan proses produksi pembuatan karya

Demikian sehingga diketahui bahwa pemberian terapi permainan peran sandiwara bermain boneka mampu meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah di

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa respirasi tanah pada berbagai lokasi di TNBBS bervariasi, respirasi tanah tertinggi di lokasi Pemerihan dan terendah di

Jenis dan jumlah senyawa Pb yang dikeluarkan dari pembakaran bensin dari kendaraan bermotor dapat dilihat pada tabel 3 di

Proses reformasi yang dipelopori oleh Nabi Muhammad SAW terhadap masyarakat Madinah menjadi contoh bahwa pembangunan peradaban umat manusia bisa dilakukan dengan. 21

Said Sukanto Tahun 2017, telah melaksanakan Rapat Pembukaan Dokumen Penawaran Pengadaan Alkes Ruang Rawat Inap VVIP dan Alkes Lainnya Rumkit Bhayangkara Tk.. Jumlah