PENERAPAN MODEL PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR PPKN SISWA
KELAS V SD NEGERI NGKERAN TP. 2014 / 2015
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu syarat Untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
OLEH :
KHIYARUDDIN
NIM : 8136181013
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
KHIYARUDDIN. Efek Penerapan Model PAIKEM Untuk Meningkatkan Motivasi dan Aktivitas Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn kelas V SD Negeri Ngkeran T.P 2014/2015. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) penerapan model pembelajaran PAIKEM dapat meningkatan motivasi belajar siswa melalui, (2) penerapan model PAIKEM dapat meningkatan aktivitas siswa pada mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri Ngkeran T.P 2014/2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terjadi selama dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD negeri Ngkeran yang berjumlah 34 orang siswa. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa serta angket motivasi belajar siswa. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif dengan menentukan persentase skor rata-rata aktivitas guru, aktivitas siswa, skor rata-rata motivasi belajar siswa dan kemudian menentukan kriteria keberhasilannya. Berdasarkan analisis data diperoleh temuan data hasil penelitian : (1) Terjadi peningkatan pada aktivitas guru. Hal ini dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1,2, dan 3 masing-masing sebesar 48,86%; 49,43%; dan 72,16% dengan kategori sedang. Pada siklus II pertemuan 1,2 dan 3 sebesar 81,82%; 88,07%, dan 93,18% dengan kategori baik. (2) Terjadi peningkatan pada motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I sebesar 69,88% pada kategori baik dengan rata-rata 3,42 kategori termotivasi. Pada siklus II sebesar 87,54% kategori sangat baik dengan rata-rata 4,38 kategori sangat termotivasi. (3) Terjadi peningkatan pada aktivitas siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1, 2 dan 3 sebesar 50,32%; 64,02%; dan 73,62%. Pada siklus II pertemuan 1, 2 dan 3 sebesar 80,93%; 85,34%; dan 89,25% dengan kategori baik. Melalui hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa model PAIKEM dapat meningkatkan motivasi belajar serta aktivitas siswa pada pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri Ngkeran T.P. 2014/2015.
ABSTRACT
KHIYARUDDIN : The effect of PAIKEM model application in improving student’s motivations and activities on civic subject in the fifth grade of Ngkeran elementary school the year 2014/2015. Thesis. Medan : postgraduate program of state university of medan.
The aims of this study to determine : (1) improving the student’s motivations throught the PAIKEM model application, (2) improving the student’s activities throught the PAIKEM model application on civic subject in the fifth grade of ngkeran elementary school the year 2014/2015. The type of this research is a class action research that consist of of two cycles. The subject of this research is the fifth grade of ngkeran elementary school students by totaling 34 students. The data collection throught the observation of the teacher’s activities and student activities As well as student’s learning motivations questionnaire. Data analysis using quantitative and qualitative descriptive analysis by determing the percentage of the average score of the teacher’s activities, students’ activities, the average score students’ motivations and the determine the success criteria. Based on data analysis it conclude : (1) an increase in the activities of teacher’s. This can be seen in the first cycle of meetings 1,2 and 3 Respectively by 48,86%, 49,43% and 72,16% called by “medium” category. In the second cycle of meeting 1,2 and 3 respectively 81,82, 88,07 and 93,18 called by “good” category. (2) an increase in student motivation. This can be seen in the first cycle of 69,88% in good category with an average of 3,42 category motivated. In the second cycle of 87.54% very well with the category average of 4,38 category of highly motivated. (3) An increase the activitiy of students. This can be seen in the first cycle of meetings 1,2 and 3 by 30,32%, 64,02 and 73,62%. In the second cycle of meetings 1,2 and 3 amounted to 80,93%,85,34% and 89,25% in good categories. Throught these results it can be concluded that the PAIKEM model can improve learning motivation and learning activities of students on civic subject at the fifth grade of Ngkeran elementary school the year 2014/2015
iii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmannirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tesis ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis
ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan dari berbagai
pihak.
Maka pada kesempatan ini juga dengan rasa hormat, ketulusan dan
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan,
yang telah memberi fasilitas dan pelayanan belajar dengan baik.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea M.Pd, selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta Bapak Dr. Arif Rahman M.Pd,
selaku Asisten Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan Prof. Dr.
Sahat Siagian M.Pd selaku Asisten Direktur Pascasarjan Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar
Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan Narasumber penulis yang sangat
banyak memberikan bantuan moril dalam membantu kelayakan tesis ini dan
dalam penyelesaian seluruh proses akademik penulis.
4. Ibu Dr. Hj. Anita Yus M.Pd Selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Dasar dan
Narasumber Penulis yang telah memberikan banyak pengaruh dalam penyelesaian
5. Bapak Dr. Hidayat M.Si selaku dosen Narasumber penulis yang banyak
memberikan pengaruh baik dalam membantu kelayakan tesis ini.
6. Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi M.Pd, Kons, Yang telah banyak meluangkan waktu
dalam memberikan arahan bermula dari membuat tulisan ini hingga kepada
kelayakan tesis ini untuk dijadikan sebuah karya ilmiah yang dapat dipertanggung
jawabkan sehingga syafaatnya dapat dijadikan refrensi untuk memajukan dunia
pendidikan khususnya Indonesia.
7. Ibu Prof. Dr. Alesyanti M.Pd Yang telah banyak membantu dalam memberikan
arahan dan bimbingan dalam penyelesaian tesis ini.
8. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar di Program Studi Pendidikan Dasar
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan
pengetahuan sehingga menjadi bekal yang baik dalam berbangsa dan bernegara.
9. Kepada Kedua Orang Tua Tercinta dan Tersayang yang tak hingga yakni,
Ayahanda Ramidin dan Ibunda Raiyah yang tak henti – hentinya mendukung,
membantu baik dari segi apapun dan ucapan terima kasih juga kepada adik saya
Afifuddin, Ahmad Khair Selian dan Mhd. Afdhal Selian yang telah
membangkitkan semangat dan mendo’akan saya.
10. Teruntuk orang yang kusayangi Syska Manyatika S.Pd dan Sayid Al Mushaffa
Hudaiby yang telah banyak memberikan dukungan moril, Do’a kepada penulis
dan atas kesabaran dalam menunggu yang rasanya sulit untuk kalian hadapi..
11. Bapak Amis, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Ngkeran.
Bapak Supriadi Ama selaku wali kelas V SDN Ngkeran dan seluruh dewan guru
v
12. Seluruh kawan – kawan seperjuangan saya di Program Pascasarjana Prodi
Pendidikan Dsar Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulis adalah manusia biasa ciptaan Allah SWT
yang memiliki kekurangan dan kekhilapan dalam hal apapun begitu juga
penulisan tesis ini banyak kekurangan dan kelemahan dari segi tulisan ataupun
tatar bahasa di tesis ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran untuk kesempurnaan tesis ini.
Medan, Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Batasan Masalah ... 9
1.4 Rumusan Masalah ... 9
1.5 Tujuan Penelitian ... 9
1.6 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Kerangka Teoritis ... 12
2.1.1 Motivasi Belajar... 28
2.1.2 Aktivitas Belajar ... 28
2.2 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan... 32
2.3 Hakikat Model PAIKEM ... 35
2.4 Penelitian Yang Relevan... 45
2.5 Kerangka Konseptual... 46
2.6 Hipotesis Tindakan ... 49
BAB III METODE PENELITIAN ... 50
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50
3.2 Subjek dan Objek Penelitian... 50
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Indikator... 50
vii
3.5 Prosedur Penelitian...54
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 59
3.7 Ujicoba instrumen... 63
3.8 Teknik Analisis Data ... 68
3.9 Indikator Keberhasilan... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72
4.1 Hasil Penelitian... 72
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 72
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 95
4.2 Pembahasan ... 116
4.3 Keterbatasan Penelitian ... 119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 120
5.1 Simpulan ... 120
5.2 Implikasi ... 120
5.3 Saran ... 121
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai semester Mata Pelajaran PPKn SD Negeri Ngkeran ... 5
Tabel 2. 1 Sintak Model PAIKEM ... 42
Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas siswa ... 60
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas guru ... 61
Tabel 3.3 Kisi–Kisi Angket Motivasi Belajar ... 63
Tabel 3.4 Hasil Validasi Perangkat pembelajaran ... 64
Tabel 3.5 Rangkuman Hasli validitas Angket Motivasi Belajar ... 66
Tabel 3.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa... 69
Tabel 3.7 Kriteria AktivitasBelajar... 70
Tabel 4.1 Hasil Observasi Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 76
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I... 81
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 88
Tabel 4.4 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 100
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 104
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema kerangka berpikir ... 48
Gambar 3.1 Skema PTK Model Hopskin ... 52
Gambar 4.1 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 86
Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi AKtivitas Siswa Siklus I ... 93
Gambar 4.3 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 109
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ... 125
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II... 134
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III ... 142
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa I... 150
Lembar Kerja Siswa II ... 155
Lembar Kerja Siswa III... 160
Lampiran 3 Angket Motivasi Belajar Siswa... 164
Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas Guru... 167
Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 170
Lampiran 5 Lembar validasi RPP... 172
Lembar validasi LAS ... 173
Lembar validasi Observasi Aktivitas Guru... 174
Lembar validasi Observasi Aktivitas Siswa ... 175
Lembar validasi Angket Motivasi Siswa ... 176
Lampiran 6 Tabulasi Perhitungan Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Siswa ... 177
Tabulasi Perhitungan Uji Realibilitas Angket Motivasi Belajar Siswa .... 180
Lampiran 7 Skor Pengamatan Aktivitas guru pada siklus I ... 184
Skor Pengamatan Aktivitas guru pada siklus II ... 187
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 190
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II... 193
Lampiran 8 Tabulasi Hasil Angket Motivasi Belajar siswa siklus I ... 196
Tabulasi Hasil Angket Motivasi Belajar siswa siklus II ... 198
Lampiran 9 Catatan Lapangan Penelitian ... 198
Catatan Lapangan Motivasi Belajar siswa... 198
Catatan Lapangan Aktivitas guru ... 205
Catatan Lapangan Aktivitas siswa... 229
Lampiran 10 Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri Ngkeran... 247
1
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara” (Muhibbin Syah, 2010 : 1).
Menurut Poerbakawatja dan harahap (Dalam Muhibbin Syah 1981 : 11),
pendidikan adalah :
“usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya
meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya” . . . “orang
dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang tua yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik misalnya guru sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan, kepala – kepala
asrama dan sebagainya”.
Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dengan nilai karakter seperti yang diharapkan kurikulum dewasa ini dan mampu bersaing dalam era globalisasi. Disiplin ilmu yang dipelajari harus memiliki materi yang tepat dengan menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman dan daam penyampaian hendaknya menggunakan strategi yang tepat sehingga dapat menumbuh kembangkan kreativitas dan keterampilan siswa untuk dapat memecahkan setiap permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan nyatanya.
Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
2
oleh siswa sebagai anak didik. Dalam proses pembelajaran, selain kajian teori
belajar dan teori pembelajaran, yaitu berkenan dengan motivasi karena motivasi
salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam belajar
(Eveline, Hartini : 2010:51). Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi
dalam belajar, Pertama motivasi merupakan daya penggerak psiskis dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi
mencapai suatu tujuan. Kedua, motivasi memegang peranan penting dalam
memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang
mempunya motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk kegiatan
belajar.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya
motivasi belajar adalah sebagai berikut. (1) Menyadarkan kedudukan pada awal
belajar, proses dan hasil akhir, (2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha
belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya (3) Mengarahkan kegiatan
belajar, (4) Membesarkan semangat belajar, (5) Menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di sela – selanya adalah istirahat atau
bermain) yang berkesinambungan; individu dilatih untuk menggunakan
kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Motivasi belajar juga
penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang
motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut: (1)
Membangkitkan, meningkatkan, dan memlihara semangat siswa untuk belajar
sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila
semangat belajarnya timbul tenggelam; memlihara, bila semangatnya telah kuat
3
pemicu semangat dapat digunakan unutk mengorbankan semangat belajar. (2)
Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam – ragam;
ada yang acuh tak acuh, ada yang tidak berhasil dan berhasil. Dengan bermacam
ragamnya motivasi belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam –
macam strategi belajar – mengajar. (3) Meningkatkan dan menyadarkan guru
untuk memilih satu di antara bermacam –macam peran seperti sebagai penasihat,
fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik.
Peran pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan prilaku siswa. (4)
Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas guru
adalah membuat siswa belajar sampai berhasil. Tantangan profesionalnya justru
terletak pada mengubah siswa tak berminat menjadi bersemangat belajar, siswa
cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar. Dengan kata lain guru
merupakan komponen belajar yang penting dalam upaya meningkatkan motivasi
siswa. Motivasi siswa akan meningkat bila guru menciptakan iklim pembelajaran
yang kondusif. (Mudjiono, Dimyati : 2006:85 )
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran wajib pada
semua satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Aspek-aspek yang
menjadi lingkup mata pelajaran ini, mencakup persatuan dan kesatuan bangsa,
norma hukum dan peraturan, hak asasi manusia, kebutuhan warga negara,
kekuasaan dan politik, pancasila, dan globalisasi (Depdiknas, 2007). Substansi
kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencakup: (1) pengantar; (2) hak asasi
manusia; (3) hak dan kewajiban warga negara; (4) bela negara; (5) demokrasi; (6)
wawasan nusantara; (7) ketahanan nasional; (8) politik strategi nasional,
4
yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam, baik dari segi agama,
sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter, Aryani dan Susantim (2010:18).
Namun pada kenyataan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran PPKn
ternyata kurang menggembirakan. Hal ini di perkuat oleh hasil penelitian
Wahyudin (dalam jarnawi, 2003) menemukan bahwa : rata – rata tingkat
penguasaan siswa dalam mata pelajaran PPKn adalah 19,4% dengan simpang
baku 9,8% juga diketahui bahwa kurva berkaitan dengan tingkat penguasaan
siswa adalah positif (miring ke kiri) yang berarti sebaran tingkat penguasaan para
siswa.
Dari beberapa hasil penelitian juga seperti Berdasarkan hasil temuan
kajian kurikulum (dalam Depdiknas, 2007) menunjukkan bahwa terdapat ketidak
seimbangan ranah kompetensi PPKn sebagai muatan KD untuk tiap-tiap SK baik
di SD, SMP, maupun SMA. Pada tiga jenis pendidikan ini, aspek sikap dan
perilaku yang menjadi “stressing” PPKn proporsinya relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan ranah pengetahuan. Untuk SD dari 57 KD, hanya 4 (7,02%)
KD yang termasuk ranah afeksi dan hanya 16 (28,07%) KD yang termasuk ranah
perilaku, sementara yang termasuk ranah pengetahuan 37 (64,91%) KD. Selain
itu, pembelajaran PPKn juga cenderung kurang bermakna karena hanya
berpatokan pada penilaian aspek kognitif saja, tidak pada aspek afektif. Guru
PPKn mengajar lebih banyak mengejar target yang berorientasi pada nilai ujian
akhir. Hal ini berkaitan pada pembentukan karakter, moral, sikap serta perilaku
murid yang hanya menginginkan nilai yang baik tanpa diimbangi dengan
5
Fenomena ini juga dapat dilihat dari perolehan nilai semester PPKn siswa
SD Negeri Ngkeran yang tergolong masih rendah seperti terlihat pada tabel
berikut ini :
Table 1.1 Nilai Semester Mata Pelajaran PPKn SD Negeri Ngkeran
No Tahun
Pelajaran
Nilai rata–rata
Semester I Semester II
1 2012 / 2013 60 65
2 2013 / 2014 66 64
Ini membuktikan selama ini kualitas pendidikan mata pelajaran PPKn di
sekolah belum mencapai hasil yang maksimal khususnya di SDN Ngkeran mata
pelajaran PPKn kurang diperhatikan dikarenakan mata pelajaran ini tidak masuk
dalam rumpun mata pelajaran yang masuk dalam ujian nasional dan pelajaran ini
juga mudah membosankan karena materi pelajaran yang bersifat abstrak sehingga
kurang adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar PPKn siswa, seharusnya
hasil belajar PPKn lebih tegas diperhatikan oleh berbagai pihak baik oleh
pemerintah, pemerhati pendidikan baik dari segi fasilitas seperti buku dan oleh
guru sebagai pelaku pendidikan itu sendiri seperti kreativitas guru dalam
merancang pola, pendekatan atau media pembelajaran untuk meminimalisir
kejenuhan dalam kelas karena Mata pelajaran PPKn di pendidikan tingkat dasar
bertujuan untuk pengembangan kemampuan berpikir siswa, pengembangan nilai
dan etika sosial, pengembangan tanggung jawab dan partisipasi social dan
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang
sehari-6
hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang terjadi di masyarakat dan
mendidik agar menjadi insan yang berakarakter.
Selain itu ada beberapa faktor lain yang lebih penting menyebabkan
motivasi belajar PPkn siswa SDN Ngkeran tergolong rendah antara lain : (1)
Ketidaksiapan dari guru-guru yang ada di sekolahnya untuk membelajarkan PPkn,
mengingat terbatasnya tenaga guru yang ada. Sehingga guru tidak mampu
memilih strategi pembelajaran mana yang cocok digunakan untuk meningkatkan
motivasi dan aktivitas belajar siswa. (2) Minimnya fasilitas pendukung
pembelajaran PPkn yang sesuai dengan kebutuhan mengingat pelajarajan PPkn
adalah salah satu pelajaran materi – materi yang abstrak sehingga dapat
memberikan kebosanan kepada anak didik. (3) Kurangnya kreativitas guru dan
kemauan siswa dalam pemahaman mengenai pelajaran PPKn.
Dari Fakta di atas, tingkat keprofesionalisme guru menjadi salah satu
penunjang berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan. Sehingga Guru
diharapkan mampu meningkatkan keprofesionalisme agar pendidikan menjadi
berkualitas. Pendidikan yang berkualitas salah satunya dapat dilihat dari proses
pembelajarannya. Pembelajaran di kelas selama ini berpusat pada guru dan tidak
memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga
siswa menjadi jenuh dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Terkait hal
tersebut, maka guru harus mengembangkan metode pembelajaran yang bervariasi
untuk meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Aktivitas siswa di kelas antara lain
tanya jawab, memperhatikan guru, mau mengemukakan pendapat, bersemangat
mengikuti pelajaran. Aktivitas-aktivitas belajar siswa tersebut dapat terwujud jika
7
Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, salah satu model
pemebelajaran yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan Model
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan. Alasan perlunya
penerapan PAIKEM dalam pembelajaran PPKn di sekolah SD Negeri Ngkeran
ini, yakni: (1) Paikem lebih memungkinkan perserta didik dan guru sama-sama
aktif terlibat dalam pembelajaran. selama ini sekolah lebih banyak mengenal
pendekatan pembelajaran konvensional. hanya guru yang aktif (monologis),
sementara para siswanya pasif, sehingga pembelajaran menjemukan, tidak
menarik, tidak menyenangkan, bahkan kadang-kadang menakutkan siswa. (2)
Paikem lebih memungkinkan guru dan siswa berbuat kreatif bersama. guru
mengupayakan segala cara secara kreatif untuk melibatkan semua siswa dalam
proses pembelajaran. sementara itu, peserta didik juga didorong agar kreatif
dalam berinteraksi dengan sesama teman, guru, materi pelajaran dan segala alat
bantu belajar, sehingga hasil pembelajaran dapat meningkat.
Paikem dilandasi oleh falsafah konstruktivisme yang menekankan agar
peserta didik mampu mengintegrasikan gagasan baru dengan gagasan atau
pengetahuan awal yang telah dimilikinya, sehingga mereka mampu membangun
makna bagi fenomena yang berbeda. Falsafah pragmatisme yang berorientasi
pada tercapainya tujuan secara mudah dan langsung juga menjadi landasan
paikem, sehingga dalam pembelajaran peserta didik selalu menjadi subjek aktif
sedangkan guru menjadi fasilitator dan pembimbing belajar mereka.
Melalui pembelajaran inilah interaksi antara siswa dengan siswa dan
interaksi guru dengan siswa harus ditekankan dalam proses belajar mengajar.
8
penyampaian tujuan pembelajaran akan lebih efektif. Disadarai bahwa setiap
siswa memiliki cara belajar yang berbeda – beda dalam menerima pelajaran di
sekolah. Untuk meminimalkan perbedaan cara belajar itu, maka digunakanlah
Model Paikem karena Model pembelajaran ini tidak membatasi cara belajar murid
di sekolah contohnya seperti belajar di luar kelas ketika materi pembelajaran
menggharuskan cara murid belajar untuk langusng ke lokasi belajar yang
dimaksud dan sumber belajarpun tidak hanya terbatas pada buku pegangan siswa
dan guru ataupun perpusatakaan yang ada di sekolah tersebut.
Berdasarkan dari uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan
penelitian tentang “Penerapan Model PAIKEM Untuk Meningkatkan Motivasi
dan Aktivitas Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn kelas V SD Negeri Ngkeran T.P
2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi
permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran PPKn siswa di SD sebagai
berikut :
1. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
PPKn.
2. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung masih dalam taraf
minimal.
3. Hasil belajar PPKn siswa yang masih tergolong rendah.
4. Belum bervariasinya model pembelajaran dalam mengajarkan
9
5. Proses belajar dan mengajar yang searah sehingga mengakibatkan
kejenuhan.
6. Minimnya media pembelajaran yang inovatif dalam mendukung
pembelajaran PPKn.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas,
perlu dilakukan pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus
pada masalah yang akan di teliti. Oleh karena itu masalah penelitian ini di batasi
pada Motivasi dan Aktivitas belajar PPKn dengan Menerapkan Model PAIKEM
Tema Sehat Itu Penting kelas V SD Negeri Ngkeran T.P 2014/2015.
1.4.Rumusah Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Penerapan Model PAIKEM dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa
Pada Mata Pelajaran PPKn kelas V SD Negeri Ngkeran T.P2014/2015.”?
2. Penerapan Model PAIKEM dapat meningkatkan Aktivitas belajar siswa
Pada Mata Pelajaran PPKn Tema Sehat Itu Penting kelas V SD Negeri
Ngkeran T.P 2014/2015.”?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Melaui Model PAIKEM meningkatkan motivasi siswa Pada Mata
10
2. Melaui Model PAIKEM meningkatkan Aktivitas siswa pada pembelajaran
PPKn Tema Sehat Itu Penting di kelas V SD Negeri Ngkeran T.P
2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang bertujuan untuk
kemajuan pendidikan, antara lain:
1. Manfaat teoritis
a. Memberikan gambaran yang jelas tentang Model PAIKEM untuk
meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran
PPKn.
b. Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
khususnya pada bidang mata pelajaran PPKn dan dapat dijadikan
literature untuk penelitian yang relevan selanjutnya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti dan merupakan
sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama proses
perkuliahan.
b. Bagi sekolah
Penerapan Model PAIKEM mampu memberikan kontribusi bagi
sekolah tersebut berupa kualitas pembelajaran yang lebih baik dan
mampu meningkatkan hasil belajar peserta didiknya. Selain itu,
11
referensi bagi sekolah dalam meningkatkan Motivasi dan Aktivitas
belajar siswa khususnya mata pelajaran PPKn.
c. Bagi guru
Penerapan Model PAIKEM mampu menumbuhkan pengetahuan
tentang pembelajaran inovatif. Memberikan wawasan tentang
bagaimana menciptakan suasana pembelajaran yang melibatkan
aktivitas seluruh siswa dan guru hanyalah sebagai fasilitator. Selain
itu, guru akan termotivasi untuk menggunakan model dan media
pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan demi menggali
pengetahuan peserta didik secara maksimal.
d. Bagi siswa
Model PAIKEM, menjadikan siswa aktif karena terlibat dalam setiap
kegiatan. Melatih siswa untuk bekerjasama dan mengemban tanggung
jawab, serta melatih persaingan sehat yang ditunjukkan pada kegiatan
Kelompok. Selanjutnya, meningkatkan motivasi siswa untuk belajar PPKn karena Model PAIKEM merupakan pembelajaran yang menarik
dan akan menggugah motivasi siswa untuk berperan aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, dengan adanya pemberian
hadiah bagi tim yang menjadi pemenang mampu membuat para siswa
termotivasi untuk belajar dengan serius sehingga dengan
dilaksanakannya penelitian ini, siswa dapat meningkatkan motivasi
92
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Model PAIKEM dapat meningkatkan motivasi siswa Pada Mata Pelajaran
PPKn kelas V SD Negeri Ngkeran T.P 2014/2015 dimana motivasi belajar
siswa mengalami peningkatan dari rata-rata 3,42 dengan persentase 69,88%
kategori cukup termotivasi pada siklus I menjadi 4,38 persentase 87,53%
dengan kategori sangat termotivasi.
2. Model PAIKEM dapat meningkatkan Aktivitas siswa pada pembelajaran PPKn
Tema Sehat Itu Penting di kelas V SD Negeri Ngkeran T.P 2014/2015.
Aktifitas siswa mengalami peningkatan dimana persentase aktifitas di
pertemuan ketiga siklus yang awalnya 73,62% menjadi 89,25% pada akhir
pertemuan siklus II.
5.2 Implikasi
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan
motivasi dan aktifitas belajar PKn dengan menerapkan model pembelajaran
PAIKEM. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa penggunaan
strategi/pendekatan/metode/model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang
menjadi perhatian untuk meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar siswa. Hal ini
93
meningkatkan motivasi dan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran yang pada
gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu implikasi hasil penelitian ini bagi pendidikan adalah:
1. Bagi siswa, penerapan model pembelajaran PAIKEM membawa dampak positif
yakni dapat meningkatkan motivasi dan aktifitas siswa dalam pembelajaran
dikarenakan model ini didominasi oleh aktifitas siswa dalam pembelajaran.
2. Bagi guru, penerapan model pembelajaran PAIKEM dalam pembelajaran PKn
dapat digunakan guru sebagai acuan dalam meningkatkan motivasi dan aktifitas
belajar siswa.
5.3 Saran
Setelah melakukan penelitian, pengolahan, serta interpretasi data, peneliti
menyarankan :
1. Bagi guru, agar dapat menerapkan model PAIKEM dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya di tingkat dasar. Model ini terbukti dapat
meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa sehingga cocok untuk
diterapkan dalam pembelajaran.
2. Bagi siswa, agar terus meningkatkan motivasi serta aktivitasnya dalam belajar.
Siswa terus memperhatikan dan mendukung pembelajaran yang dilakukan oleh
guru agar terwujud pembelajaran yang berpusat pada siswa.
3. Bagi sekolah, agar terus memberikan bimbingan kepada para guru dalam rangka
peningkatan kualitas pembelajaran. Bimbingan dapat berupa pelatihan model
94
bimbingan diharapkan sekolah juga terus meningkatkan sarana dan prasarana
untuk mendukung model pembelajaran yang diterapkan guru.
4. Bagi peneliti selanjutnya, agar lebih memperhatikan pengelolaan waktu
pembelajaran dalam menerapkan model PAIKEM. Model ini membutuhkan
123
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2005, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
_________________, 2006, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aryani, Ine Kusuma dan Susantim, Markum. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan
Berbasis Nilai. Bogor: Ghalia Indonesia
Ahmadi, Iif K. dan Amri, Sofan. 2011. PAIKEM GEMBROT. Jakarta: Prestasi Pustaka
Darsono, Max., 2003. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang. Djamarah, S.B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2007. Naskah akademik kajian
kebijakan kurikulum mata pelajaran Pkn. Jakarta: Depdiknas
Eveline dan Hartini, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia.
Fan, Weihua, Williams, Cathy M., and Wolters, Christopher A. 2012. Parental Involvement in Predicting School Motivation: Similar and Differential Effects across Ethnic Groups.Journal of Educational Research, v105 n1 p21-35.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hasan, A. 2002. Meningkatkan Motivasi Belajar. Bandung : Grasindo. Jauhar, Muhammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai
Konstruktivistik.Prestasi Pustaka: Jakarta.
Keller, J. M. 1987. Development and use of the ARCS model of motivational design.
Journal of Instructional Development, 10(3), 2-10.
Muhibbinsyah, 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
124
Ramadhan, Tarmidzi. 2008. Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif dan
\Menyenangkan.http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelajaranaktif-inovatif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan/. Diakses 28/10/2014.
Soemardyono. 2004. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Grafindo. Soedjadi, 2000. Motivasi dan Minat Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Setiawan, Deny. 2014. Pendidikan Karakter Dalam Persfektif Kewarganegaraan. Medan Larispa Indonesia
Susanto, Aris. 2013. peningkatan kualitas pembelajaran pkn melalui model kooperatif tipe tgt dengan menggunakan media audiovisual pada siswa kelas III sdn mangkangkulon 02 semarang. Terdapat dalam http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=52548. (5 oktober 2014) Trianto, 2005. Mode pembelajaran terpadu dalam praktik, Jakarta : Presatasi Pustaka Uno, Hamzah B. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta :
Kencana
Wuryandani, Wuri dan Fathurrohman. 2011. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Ombak