• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO DENGAN METODE DILUSI TABUNG DAN DILUSI AGAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO DENGAN METODE DILUSI TABUNG DAN DILUSI AGAR"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Shigellosis merupakan salah satu masalah kesehatan yang

ditemukan diseluruh dunia terutama pada negara berkembang termasuk Indonesia. Di negara maju diperkirakan insiden sekitar 0,5-2 episode/orang/tahun sedangkan di negara berkembang lebih dari itu. Shigellosis disebabkan oleh bakteri Shigella sp dan dapat menyebabkan

penyakit disentri yaitu diare akut yang disertai oleh darah dan lendir. Disentri basiler yang berat pada umumnya disebabkan oleh Shigella dysenteriae, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh Shigella flexneri, Salmonella dan Enteroinvasive E.coli (EIEC). Penyakit ini menyerang semua golongan umur dengan jumlah penderita baru terbanyak pada golongan umur 1-4 tahun yang jumlahnya mencapai 5.231 orang (Subekti et al, 2001). Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000-2010 terlihat kecenderungan insiden naik. Pada tahun 2000 terdapat 301 kasus diare/1000 penduduk, pada tahun 2003 naik menjadi 341/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk (Subdit Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan Kemenkes RI, 2011).

Shigella dysenteriae merupakan bakteri pathogen penyebab shigellosis atau disentri basiler yang merupakan penyakit peradangan akut

(2)

2

usus, diare tiba-tiba disertai nanah, darah dan lendir. Bakteri ini menyebar lewat kontaminasi feses pada makanan dan air, menyebabkan disentri karena toksin Shiga yang dihasilkan. Toksin yang diproduksi dapat menyerang lapisan usus besar, menyebabkan pembengkakan, timbulnya nanah pada dinding usus dan diare berdarah. Gejala lain yang ditimbulkan antara lain kejang perut, demam tinggi, hilangnya nafsu makan, mual, muntah dan nyeri saat buang air besar setelah 1-2 hari terinfeksi bakteri ini. Terapi antibiotik diberikan untuk mempersingkat berlangsungnya penyakit dan penyebaran penyakit (Procop, 2003).

Hasil survei pada balita di rumah sakit di Indonesia menunjukkan proporsi Shigella sp sebagai etiologi diare yaitu S.dysenteriae 5,9%; S.flexneri 70,6%; S.boydii 5,9%; S.sonnei 17,6%. Meskipun proporsi S. dysenteriae rendah tetapi kita harus selalu waspada karena S. dysenteriae dapat muncul sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa). Lebih berbahaya lagi, KLB ini dapat disebabkan oleh Shigella dysenteriae yang telah resisten terhadap berbagai antibiotik (Sapardiyah dkk, 2004). Pada tahun 2002 di India telah dilaporkan bahwa S. dysenteriae telah resisten terhadap asam nalidixat, siprofloksasin, norfloksasin, ofloksasin dan fluorokuinolon. Pada tahun 2004 S. dysenteriae telah mengalami resistensi silang tehadap kloramfenikol, trimetoprim, kuinolon dan tetrasiklin (Uppal and Arora, 2004).

Saat ini dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature), kecenderungan penggunaan bahan obat alam atau herbal di

(3)

3

lingkungan, pola hidup manusia, dan perkembangan pola penyakit. Kondisi perekonomian yang terpuruk yang dialami bangsa kita berdampak juga dengan melonjaknya biaya pengobatan dan harga obat-obatan. Di sisi lain, adanya kenyataan bahwa tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pengobatan semakin meningkat. Sementara taraf kehidupan sebagian masyarakat kita masih banyak yang kemampuannya pas-pasan. Maka dari itu, pengobatan tradisional yang ekonomis merupakan solusi yang baik untuk menanggulangi masalah tersebut (Khalid, 2009).

Salah satu tanaman tradisional yang diduga dapat digunakan sebagai antimikroba adalah daun pepaya. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa secara in vitro ekstrak daun pepaya memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan terhadap bakteri gram positif dan gram negative (Anibijuwon, 2009). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Tadhfirah (2010) ekstrak etanol daun pepaya memilki aktivitas antibakteri secara in vitro terhadap bakteri Shigella dysenteriae. Semakin besar konsentrasi larutan ekstrak etanol daun pepaya maka semakin sedikit jumlah koloni Shigella dysenteriae yang tumbuh pada media NAP.Peran itu dimungkinkan oleh kandungan senyawa yang terdapat pada daun pepaya, seperti alkaloid carpaine, asam organik, β sitosterol, flavonoid, saponin, tannin, dan polifenol (Masenchipz, 2010).

(4)

4

saja yang diketahui besarnya tetapi besarnya Kadar Hambat Minimum (KHM) belum diketahui secara pasti dikarenakan sifat larutan yang keruh. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan dilusi tabung dan dilusi agar supaya besarnya Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) bisa diketahui.

Dengan dasar di atas perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun pepaya memiliki efek antimikroba terhadap koloni Shigella dysenteriae, dengan mengukur Kadar Hambat Minimum (KHM) dan mengukur Kadar Bunuh Minimum (KBM).

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya, L) memiliki efek antimikroba terhadap Shigella dysenteriae secara in vitro?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk membuktikan bahwa ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya, L) memiliki efek antimikroba terhadap Shigella dysenteriae secara

in vitro.

1.3.2 Tujuan Khusus

(5)

5

2. Untuk mengetahui hubungan konsentrasi antara ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya, L) dengan pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae secara in vitro.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik

1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran. 2. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan daun pepaya. 1.4.2 Manfaat Klinis

Untuk mengetahui bahwa ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L) dapat digunakan sebagai antimikroba alternatif untuk bakteri

Shigella dysenteriae.

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat

1. Memberikan informasi tentang alternatif penyembuhan penyakit karena Shigella dysenteriae yang mudah, murah dan aman bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

(6)

KARYA TULIS AKHIR

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO DENGAN

METODE DILUSI TABUNG DAN DILUSI AGAR

OLEH:

SENJA RISTYA HERTANTI 08020061

(7)

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO DENGAN

METODE DILUSI TABUNG DAN DILUSI AGAR

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

SENJA RISTYA HERTANTI 08020061

(8)

LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 19 Maret 2012

Pembimbing I

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

Pembimbing II

dr. Abi Noor Wahyono, M.Kes, Sp.An

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,

(9)

Karya Tulis Akhir oleh Senja Ristya Hertanti ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal : 19 Maret 2012

Tim Penguji

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK , Ketua

dr. Abi Noor Wahyono, M.Kes, Sp.An , Anggota

dr. Irma Suswati, M.Kes , Anggota

(10)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L) Terhadap Shigella dysenteriae Secara In Vitro Dengan Metode Dilusi Tabung dan Dilusi Agar”. Latar belakang kami mengambil judul tersebut adalah semakin maraknya penggunaan obat tradisional, salah satunya adalah daun pepaya, yang memiliki efek samping minimal dan dikenal khasiatnya sebagai zat antimikroba. Selain itu penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Shigella dysenteriae merupakan salah satu masalah kesehatan yang ditemukan di seluruh

dunia terutama pada negara berkembang. Oleh karena itu, kami ingin menguji efek antimikroba ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L) yang diuji pada bakteri Shigella dysenteriae.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK selaku Pembimbing I yang telah membimbing, memberi banyak masukkan serta memberi dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

(11)

3. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku Penguji I yang telah membantu kami dalam mengevaluasi Tugas Akhir ini.

4. Segenap tim di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (Pak Joko, Mbak Fat, Mas Miftah) yang tidak kenal lelah membantu kami dalam proses penelitian.

5. Segenap Dosen dan Staf Tata Usaha (TU) yang telah banyak membantu dan memberi banyak kemudahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 6. Orang tuaku tercinta, Suhartono dan Mujiati yang telah memberi banyak

dukungan dan doa yang tiada henti.

7. Kakakku Teddy dan Adekku Dama yang telah membantu dalam proses penulisan dan telah memberi support dan hiburan kepada kami.

8. Teman-teman satu perjuangan di FK’08 yang telah memberi support dan telah banyak bertukar pikiran mengenai Tugas Akhir ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari awal hingga akhir penulisan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri atas segala saran, kritik membangun dari segala pihak. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Malang, 18 Maret 2012

(12)

ABSTRAK

Hertanti, Senja Ristya. 2012. Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya, L.) terhadap Shigella dysenteriae secara In Vitro dengan Metode Dilusi Tabung dan Dilusi Agar. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Diah Hermayanti (2) Abi Noor Wahyono

Latar Belakang: Daun pepaya merupakan salah satu tanaman yang mengandung zat aktif, terdiri dari asam organic dan fitosterol, alkaloid, saponin, flavonoid, tannin, dan polifenol berfungsi sebagai antimikroba terhadap bakteri, salah satunya adalah Shigella dysenteriae. Agen penyebab penyakit diare ini masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia terutama pada negara berkembang. Tujuan Penelitian: Untuk membuktikan efek antimikroba ekstrak etanol daun pepaya terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae secara in vitro.

Metode Penelitian: Penelitian ini memakai rancangan true experiments dengan menggunakan Post Test Only Control. Konsentrasi ekstrak daun pepaya yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, 25%,30% dan 2 kontrol (kontrol bahan dan kontrol kuman). Analisa data menggunakan one way ANOVA, korelasi, dan regresi.

Hasil: Nilai KBM (Kadar Bunuh Minimal) pada konsentrasi 30%. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan antar perlakuan (p=0,004). Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya, semakin besar kemampuan menghambat dan membunuh bakteri Shigella dysenteriae (r=-0,472). Pemberian konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni bakteri Shigella dysenteriae per ml (106) (R2= 22,3%). Nilai KHM (Kadar Hambat Minimal) pada konsentrasi 10%. Hasil uji one way ANOVA (p=0,066), pada uji korelasi (r=-0,564) dan pada uji regresi didapatkan (R2= 31,9%).

Kesimpulan: Ekstrak etanol daun pepaya memiliki efek antimikroba terhadap pertumbuhan koloni Shigella dysenteriae.

(13)

ABSTRACT

Hertanti, Senja Ristya. 2012. The Antimicrobial Effect of Papaya Leaf (Carica papaya L.) Ethanol Extraction to Shigella dysenteriae Growth in-Vitro Using The Agar Dilution And Tube Dilution. Final Assignment, Medical Faculty Muhammadiyah University of Malang. Advisor: (1) Diah Hermayanti (2) Abi Noor Wahyono

Background: Papaya leaf as one of the herbal medicine containing active material such as asam organic dan fitosterol, alkaloid, saponin, flavonoid, tannin, and polifenol that has function as an antimicrobial, one of the bacteria that can be killed is Shigella dysenteriae. It is the causative agent of diarrhea, that still becomes a problems of world health especially in developing country.

Research Purpose: To prove the antimicrobial effect of papaya leaf (Carica papaya) extract to the growth of Shigella dysenteriae.

Research Methodology: This study was using the true experiments design and post test only control. The concentration of papaya leaf extract that used were 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% and 2 controls (material control, and germ control). Analysis of data used one way ANOVA, corellation, and regression.

Result: MBC (Minimum Bactericidal Concentration) was the 30% level. One way ANOVA test showed a significant difference among papaya leaf extract concentration (p=0,004). The higher concentration of papaya leaf extract, the better its ability to reduce the Shigella dysenteriae burdens (r= -0,472). The concentration of papaya leaf extract affected the decrease of the number of Shigella dysenteriae colonies (R2= 22,3%). MIC (Minimum Inhibitory Concentration) was the 10% level. One way ANOVA test (p=0,066), corelation test (r= -0,564) and regresi test (R2= 31,9%).

Conclusion: Papaya leaf ethanol extraction elicited antimicrobial effect to the growth of Shigella dysenteriae colonies.

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Akademik ... 5

1.4.2 Manfaat Klinis ... 5

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

(15)

2.1.1 Taksonomi ... 6

2.1.2 Morfologi ... 6

2.1.3 Habitat dan Distribusi ... 9

2.1.4 Kandungan ... 10

2.1.5 Manfaat ... 17

2.2 Tinjauan Tentang Ekstrak ... 18

2.2.1 Definisi Ekstrak ... 18

2.2.2 Ekstrak Daun Pepaya ... 19

2.2.3 Bahan yang digunakan pembuatan ekstrak ... 19

2.3 Shigella dysenteriae ... 20

2.3.1 Taksonomi ... 20

2.3.2 Morfologi dan Identifikasi ... 20

2.3.3 Struktur Antigen ... 22

2.3.4 Daya Tahan ... 22

2.3.5 Patogenesis dan Patologi ... 23

2.3.6 Toksin ... 23

2.3.6.1 Endotoksin ... 23

2.3.6.2 Eksotoksin ... 23

2.3.7 Tes Diagnostik Laboratorium ... 24

2.3.8 Gambaran Klinik ... 25

2.3.9 Pengobatan ... 26

2.4 Antimikroba ... 26

(16)

2.6 Uji Kepekaan Terhadap Antimikroba In Vitro ... 31

2.6.1 Metode Dilusi ... 31

2.6.2 Metode Difusi ... 33

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 35

3.1 Kerangka Konsep ... 35

3.2 Hipotesis ... 37

BAB 4 METODE PENELITIAN... 38

4.1 Jenis Penelitian ... 38

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

4.3 Populasi dan Sampel ... 38

4.3.1 Populasi ... 38

4.3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 38

4.3.3 Besar Sampel ... 39

4.4 Variabel Penelitian ... 39

4.4.1 Variabel Bebas ... 39

4.4.2 Variabel Tergantung ... 39

4.5 Definisi Operasional ... 40

4.6 Alat dan Bahan ... 41

4.6.1 Alat dan Bahan Identifikasi Bakteri ... 41

4.6.2 Alat dan Bahan Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L) ... 41

4.6.3 Alat dan Bahan Uji Dilusi Tabung ... 42

4.6.4 Alat dan Bahan Uji Dilusi Agar ... 43

(17)

4.7.1 Sterilisasi Alat ... 43

4.7.2 Pembuatan Medium SS (Salmonella-Shigella) ... 44

4.7.3 Prosedur Identifikasi Bakteri... 44

4.7.3.1 Pewarnaan Gram ... 44

4.7.3.2 Perbenihan ... 45

4.7.3.3 Uji Biokimia ... 45

4.7.4 Pembuatan Medium Nutrient Cair ... 47

4.7.5 Pembuatan Perbenihan Cair Bakteri 106 CFU/ml ... 47

4.7.6 Prosedur Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Pepaya ... 48

4.7.7 Uji Keefektifan Ekstrak Etanol Daun Pepaya terhadap Shigella dysenteriae ... 50

4.8 Diagram Alur Penelitian ... 54

4.9 Studi Pendahuluan ... 56

4.10 Analisa Data ... 56

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 58

5.1Identifikasi Bakteri ... 58

5.2 Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Pepaya terhadap bakteri Shigella dysenteriae ... 58

5.2.1 Kadar Bunuh Minimal (KBM) Ekstrak Etanol Daun Pepaya ... 58

5.2.2 Kadar Hambat Minimal (KHM) Ekstrak Etanol Daun Pepaya . 64 BAB 6 PEMBAHASAN ... 69

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

7.1 Kesimpulan ... 73

(18)
(19)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Senyawa yang terkandung dalam daun pepaya... 10 Tabel 2.2 Tes untuk spesies Shigella ... 21 Tabel 2.3 Hasil tes biokimia ... 25 Tabel 5.1 Jumlah koloni rata-rata Shigella dysenteriae per cawan

dalam beberapa konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya

(Carica papaya L.) pada dilusi tabung ... 59 Tabel 5.2 Jumlah koloni Shigella dysenteriae per ml (106)

dalam beberapa konsentrasi ekstrak etanol daun

pepaya (Carica papaya L.) pada dilusi tabung ... 60 Tabel 5.3 Jumlah koloni rata-rata Shigella dysenteriae per plate

dalam beberapa konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya

(Carica papaya L.) pada dilusi agar ... 64

(20)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Morfologi tanaman pepaya... 8

Gambar 2.2 Morfologi daun pepaya ... 8

Gambar 2.3 Perbedaan daun pepaya muda dan daun pepaya tua ... 9

Gambar 2.4 Struktur kimia alkaloid ... 12

Gambar 2.5 Struktur kimia saponin ... 14

Gambar 2.6 Struktur kimia flavonoid ... 15

Gambar 2.7 Struktur kimia tannin ... 16

Gambar 2.8 Morfologi Shigella dysenteriae ... 22

Gambar 2.9 Shigella dysenteriae dengan pengecatan gram... 22

Gambar 2.10 Metode dilusi ... 32

Gambar 2.11 Metode difusi ... 33

Gambar 3.1 Skema kerangka konsep ... 35

Gambar 4.1 Diagram alur penelitian dilusi tabung ... 54

Gambar 4.2 Diagram alur penelitian dilusi agar ... 55

Gambar 5.1 Plot respon pengaruh perlakuan dari variasi konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya terhadap jumlah koloni bakteri Shigella dysenteriae per ml (106) pada dilusi tabung ... 62

(21)

DAFTAR SINGKATAN

ANOVA : Analysis of Variance ASI : Air Susu Ibu

ATP : Adenosine Triphosphate CFU : Colony Forming Units DNA : Deoxyribonucleic Acid EIEC : Enteroinvasive E.coli EMB : Eosin Methylene Blue

IMViC : Indole, Methyl red, Voges-Proskauer, Citrate test KBM : Kadar Bunuh Minimum

KHM : Kadar Hambat Minimum KLB : Kejadian Luar Biasa KOH : Kalium Hidroksida

NCCLS : National Committee for Cinical Laboratory Standard RNA : Ribonucleic Acid

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Adam, 2001, Shigella dysenteriae, diakses 10 Juni 2011, (http://www.adam.com). Anibijuwon, 2009, Antimicrobial Activity of Carica Papaya (pawpaw leaf)on

Some Pathogenic Organisms of Clinical Origin from South-Western Nigeria, Nigeria: Departement of Microbiology University of Ilorin.

Ardiansyah, 2005, Antimikroba dari Tumbuhan, diakses pada 24 Maret 2011, (http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2007-06-09).

Ardina Y, 2007, Pengembangan Formulasi Sediaan Gel Antijerawat serta Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum Ekstrak Daun Pepaya, diakses

15 Oktober 2011,

(http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&node=6489).

Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, 2010, Budidaya Pepaya, diakses 21 Maret 2011, (http://www.bbplembang.com).

Bonang G, 1982, Mikrobiologi Kedokteran: Untuk Laboratorium dan klinik. Jakarta: Gramedia, Hal: 10-15.

Bukhori M.F.M, Rahman N.A, et al, 2005, Carpaine from Carica Papaya L. Var. Eksotika I, Prosiding Simposium Kimia Analisis Malaysia Kelapan Belas, Johor Bahru.

Cowan, 1999, Plant Produk as antimicrobial agents Clinical Microbiology Reviews, California:Addison Wesley Longman Inc. hal 565-582.

Clark J, 2007, Pembuatan Ester, diakses 20 Mei 2011, (http://www.chem-is-try.org/materi kimia/sifat_senyawa_organik/ester1/pembuatan_ester/). Dall A.R, Ferraz A, Bernardi A.P, et al, 2003, Antimicrobial Activity of Some

Hypericum species, Brazil: TANAC SA, Hal: 511-516.

Davidson M.W, 2004, Saponin, diakses pada tanggal 24 Maret 2011, (http://micro.magnet.fsu.edu/phytochemicals/pages/saponin.html).

Doughari J.H, Elmahmood A.M, & Manzara S, 2007, Studies on the

Antibacterial activity of Root Extracts of Carica Papaya L, diakses 15 Juni 2011, (http://www.academicjournals.org/ajmr).

Dzen, Sjoekoer M, Roekistiningsih, et al, 2003, Bakteriologi Medik, Malang: Bayumedia, Hal: 122-187.

Dzen, Sjoekoer M, Roekistiningsih, et al, 2005, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Kedokteran, Malang: Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Hal: 17, 24-27, 43-44.

(23)

faqs.org/patents/app/20090310839+Nan+Dang,+journal,+carica+papaya+ L&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a).

Florakita, 2008, Carica Papaya, telah diakses pada tanggal 20 Juni 2011, (http://www.proseanet.org/florakita).

Gunawan I. W. A, 2009, Potensi Buah Pare (Momordica Charantia L) Sebagai Antibakteri Salmonella typhimurium, Denpasar: Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati.

Hismiogullari, Sahin, Karasartova, et al, 2008, Investigation of Antibacterial and Cytotoxic Effects of Organic Acids Including Ascorbic Acid, Lactic Acid, and Acetic Acid on Mammalian Cells, Journal of Animal and Veterinary Advances 7 (6): 681-684.

Jawetz E, Melnick J.L & Adelberg E.A, 2001, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology), Jakarta: Salemba Medika, Hal: 347-350

Jawetz E, Melnick J.L, & Adelberg E.A, 2004, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology) edisi 20, Jakarta: EGC, Hal: 259-260

Jawetz E, Melnick J.L, & Adelberg E.A, 2005, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology) edisi 22, Jakarta: Salemba Medika, Hal: 362-364.

Katzung, Bertram G, 1994, Farmakologi Dasar dan Klinik, Jakarta: EGC, Hal: 699.

Khalid, 2009, Khasiat Daun Pepaya, telah diakses pada tanggal 20 Maret 2011, (http://www.carahidup.um.ac.id).

Laily N, 2009, Mikrobia Patogen, telah diakses pada tanggal 25 Juni 2011, (http://dinkes.kulonprogokab.go.id).

Masenchipz, 2010, Khasiat Pepaya Untuk Wanita, diakses 10 Januari 2011, (http://www.masenchipz.com).

Nuri M.S, & Puspitasari E, 2008, Buku Petunjuk Praktikum Fitokimia. Edisi Revisi III, Jember: Bagian Biologi Farmasi Program Studi Farmasi Universitas Jember.

Procop G.W & Cockerill F.V, 2003, Current Diagnosis and Treatment in Infectious Disease, New York: Lange Medical Books, Hal: 13-603.

Robinson T, 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Terjemahan oleh Prof.Dr.Kosasih Padmawinata FMIPA ITB, Bandung: ITB, Hal. 4, 71-72, 191-202.

(24)

Sabri Luknis, 2006, Statistik Kesehatan, Rajagrafindo, Jakarta, pp. 12-14.

Sastroasmoro Sudigdo, 2005, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta: Binarupa Aksara.

Shuid A.N, Anwar M.S, Yusof A.A, 2005, The Effects of Carica papaya Linn, Latex on the healing of Burn Wounds in Rats, Jurnal Sains Kesihatan Malaysia 3 (2): 39- 47.

Subdit Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan Kemenkes RI, 2011, Situasi Diare di Indonesia, diakses tanggal 8 februari 2012, (www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final(1).pdf).

Subekti D, et al, 2001, Shigella spp. Surveillance in Indonesia: the Emergence or Reemergence of S. Dysenteriae, telah diakses pada tanggal 10 Juni 2011, (http://as.medscape.com).

Tadhfirah F, 2010, Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya ( Carica papaya L.) terhadap Pertumbuhan Shigella dysenteriae secara In Vitro, Skripsi Universitas Brawijaya, Malang.

Uppal B, Arora VM, 2004, India Changing resistence pattern Shigella of isolates in a Delhi hospital: An alarming trend, Department of Microbiology, Maulana Azad Medical College and Associated LN Hospital, New Delhi,

diakses 10 Juni 2011,

(http://www.cria.org.br/sp/index?en+Shigella+dysenteriae).

Referensi

Dokumen terkait

Namun, mekipun aseton bersifat semipolar tetap dapat bercampur dengan larutan heksana yang bersifat nonpolar, karena berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya bahwa

Berdasarkan analisa sistem berjalan dari sistem informasi pada bagian sistem pengarsipan berkas dan pencarian berkas pada kpp pratama Pekanbaru maka pemecahan masalah

Mempersiapkan dan mengerahkan seniman dalam lingkup bidang seni musik dan suara kecuali seniman sebagaimana tersebut pada angka 1 huruf b Romawi IV,

Dokumen Rancangan Awal RKPD ini disusun dengan berpedoman pada dokumen Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017- 2022, dokumen Rancangan

Tender breast of chicken served with French fries, lettuce, tomato, remoulade and cheese on a sesame seed bun.. French Dip Sandwich

Entri data dan validasi data Mengentri data guru ke format microsoft excel yang telah dibuat dan validasi data guru dengan data dapodik untuk pemetaan kebutuhan

Atas dasar inilah, penelitian ini dilakukan, yaitu untuk mencari hubungan antara kejadian batuk pada anak di Sekolah Menengah Kebangsaan Abdul Jalil, Hulu Langat, Selangor

Proton dari suatu molekul tidak akan membalikkan spinnya pada frekuensi resonansi yang sama yang menyebabkan semua spektrum NMR yang diperoleh dari