• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS ANALISA USAHA DENGAN BERBAGAI POLA PADA PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN SUKOMORO MAGETAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KASUS ANALISA USAHA DENGAN BERBAGAI POLA PADA PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN SUKOMORO MAGETAN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KASUS ANALISA USAHA DENGAN BERBAGAI POLA

PADAPETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN SUKOMORO

MAGETAN

Oleh: Amin Wahyudi ( 02910020 )

Animal Husbandry

Dibuat: 2008-08-08 , dengan 3 file(s).

Keywords: Analisa Usaha, Peternakan Sapi Potong

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juni sampai dengan Agustus 2007, yang bertempat di Di Kecamatan Sukomoro Magetan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan para peternak, Nilai Revenue Cost Ratio ( R/ C ), besar Break Event Point ( BEP ), Nilai Return Of Investment ( ROI ), dan Nilai Payback Periode Cost ( PPC ) yang diperoleh para peternak. Kegunaan dari

penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang nilai pendapatan, besarnya Break Event Point ( BEP ), Return Of Investment

( ROI ), Revenue Cost Ratio ( R/ C ), serta niilai Payback Periode Cost ( PPC ) yang ada dalam peternakan pada pola pengembangan petrnakan sapi potong.

Hasil dari penelitian ini adalah Peternak sapi potong dengan berbagai pengembangan di Kecamatan kecamatan sukomoro sudah cukup baik dalam mengelola usahanya, hal ini bisa dilihat dari management pemberian pakan dan pemeliharaan ternak. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa usaha ternak sapi potong cukup menguntungkan. Biaya produksi rata-rata perekor untuk Pengembangan Mandiri sebesar Rp. 213.216.666, Pola Pengembangan Subsidi sebesar Rp. 33.997.600 dan Pola Pengembangan Terpadu sebesar 46.091.100. Keuntungan yang didapatkan peternak perekor/ bulan pada Mandiri sebesar Rp. 364.574, Pola Pengembangan Subsidi sebesar Rp. 133.629 dan Pola Pengembangan Terpadu sebesar 94.263 Nilai BEP rata-rata pada pola pengembangan mandiri sebesar Rp. 7.107.222 pola pengembangan subsidi Rp. 7.856.443 dan pola pengembangan terpadu Rp. 8.231.002. Nilai R/C rata-rata pada setiap periode pemeliharaan untuk pola pengembangan mandiri sebesar 3.75 pada pola pengembangan subsidi sebesar 1.66 dan pola pengembangan terbadu sebesar 1.13. Nilai ROI rata-rata pada pola pengembangan mandiri sebesar 31.29% sedangkan pada pola pengembangan subsidi 21.61% dan terpadu 13.44%. Nilai PPC rata-rata untuk pola pembangan mandiri sebesar 3.41, pola

pengembangan subsidi sebesar 6,60 dan pola pengembangan terpadu sebesar 8,08. Setiap periode pemeliharaan, Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan sapi potong telah memberikan keuntungan dari analisis ekonomi.Saran yang

diberikan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar adalah dengan memperbesar jumlah populasi ternak yang dipelihara dan peternak sudah dapat beternak secara mandiri.

This research is executed on 20 June up to August 2007, which is have place In District Of Sukomoro Magetan.

(2)

Result of this research is Breeder of crosscut ox by various development in District of district of sukomoro have good enough in managing the effort him, this matter can be seen from

management giving of meal and conservancy of livestock. Result of research indicate that the effort enough crosscut ox livestock profit. Mean production cost of once for Self-Supporting Development equal to Rp. 213.216.666, Pattern Development of Subsidy equal to Rp.

33.997.600 and Inwrought Pattern Development equal to 46.091.100. got by advantage breeder of one/ month of at Self-Supporting equal to Rp. 364.574, Pattern Development of Subsidy equal to Rp. 133.629 and Inwrought Pattern Development equal to 94.263 Value of BEP mean at self-supporting development pattern equal to Rp. 7.107.222 pattern development of subsidy of Rp. 7.856.443 and inwrought development pattern of Rp. 8.231.002. Value of R / mean c in each period of conservancy for the pattern of self-supporting development equal to 3.75 pattern development of subsidy equal to 1.66 and pattern development of terbadu equal to 1.13. Value of ROI mean self-supporting development pattern equal to 31.29% while pattern development of subsidy 21.61% and inwrought 13.44%. Value of PPC mean for the pattern of self-supporting pembangan equal to 3.41, pattern development of subsidy equal to 6,60 and inwrought

development pattern equal to 8,08.

Referensi

Dokumen terkait

▪ Satu jeruk dipotong menjadi dua bagian sama besar dinyatakan dalam lambang pecahan biasa.. dibaca satu

Sarolangun Sport Center pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2012, dengan ini diumumkan bahwa

Program peningkatan mutu guru dibutuhkan oleh para guru SMP se- Kabupaten Banyumas. Agar efektif, program peningkatan mutu guru hendaknya berbasis pada kebutuhan

Dalam kaitan dengan upaya yang sedang dilakukan, para informan mengungkapkan bahwa hal yang paling penting adalah memahami komunikasi interpersonal, menempatkan baik orang tua

‘They’re looking for us, then,’ Father Kreiner said, peering at the immobile Type 102, poking her as if to see what a walking TARDIS felt like, ‘the Doctor’s friends.’..

penelitian ini penulis meneliti pengaruh Investment opportunity set berbasis pada harga saham terhadap real growth pada perusahaan properties dan real estate dengan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah pelaksanaan monitoring dan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL). Sementara itu hasilnya adalah tertatanya lokasi-lokasi PKL yang

Dilakukan beberapa pengerjaan yang parallel, Rf nya tidak boleh berbeda lebih dari ± 0,02 (Khopkar, 1990). Bila permukaan pelarut telah mengembang atau bergerak pada batas