ANALISIS LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG
PERIODE (2007-2011)
LIQUIDITY ANALYSIS ON REGIONAL WATER COMPANY (PDAM) TIRTAWENING BANDUNG CITY PERIOD (2007-2011)
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh :
Yudistira Esa Harpa
21509036
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
LEMBAR PENGESAHAN
Analisis
Likuiditas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirtawening Kota Bandung Periode 2007-2011
Yudistira Esa Harpa
21509036
01 September 2013
Menyetujui,
Pembimbing
Windi Novianti, SE.,MM NIP. 4127.34.02.021
Mengetahui,
Ketua Program Studi Dekan Fakultas Ekonomi Keuangan dan Perbankan
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………..i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN……….……..ii
ABSTRACT………iii
ABSTRAK. ……….iv
MOTTO………v
KATA PENGANTAR………vi
DAFTAR ISI………...ix
DAFTAR GAMBAR………xiii
DAFTAR GRAFIK………..xiv
DAFTAR TABEL……….xv
DAFTAR LAMPIRAN……….xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian………..1
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah………3
1.2.2 Identifikasi Masalah………...3
1.2.3 Rumusan Masalah………..3
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………..4
1.3.1 Maksud Penelitian……….4
1.3.2 Tujuan Penelitian………...4
1.4Kegunaan Penelitian………..4
x
1.4.2 Kegunaan Akademis………..5
1.5Lokasi dan Waktu Penelitian……….6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1Kajian Pustaka………...7
2.1.1 Landasan Teori………..7
2.1.1.1Laporan Keuangan………...7
2.1.1.2Neraca………..8
2.1.1.3Laporan Rugi Laba ………9
2.1.1.4Modal Kerja………...9
2.1.1.5Rasio Lancar (Current Ratio)...……….10
2.1.1.6Cash Ratio………...11
2.1.1.7Rasio Cepat (Quick Rasio)..………..12
2.1.1.8Rasio Likuiditas………12
2.1.1.9Rasio Solvabilitas………..13
2.1.1.10 Rasio Rentabilitas………13
2.2Kerangka Pemikiran………....14
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian………...16
3.2Metode Penelitian………16
xi
3.2.2 Operasionalisasi Variabel………18
3.2.3 Sumberdan Teknik Penentuan Data……….19
3.2.3.1Sumber Data………..19
3.2.3.2Teknik Penentuan Data……….20
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data………..21
3.2.5 Rancangan Analisis……….21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Perusahaan……….23
4.1.1 Sejarah Perusahaan………..23
4.1.2 Srtuktur Organisasi Perusaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung………29
4.1.3 Job Description Perusaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung……….30
4.1.4 Aktivitas Perusahaan………...38
4.2Hasil Pembahasan……...………..……….39
4.2.1 Perkembangan Likuiditas Periode 2007-2011 Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung …………..39
4.2.2 Upaya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Untuk Mempertahankan Tingkat Likuiditas………42
xii
5.1Kesimpulan………..44
5.2Saran………....45
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan
judul “Analisis Likuiditas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Bandung Periode 2007-2011”. Laporan ini disusun untuk memenuhi dan
melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan Jenjang Diploma (D3),
Program Studi Keuangan dan Perbankan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan
dorongan serta saran-saran dari berbagai pihak dalam penyusunan Laporan Tugas
Akhir ini. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada
yang terhormat :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto sebagai Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Dr. Dedi Sulistiyo. S., MT. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeni Dwisanty, SE., M.Si. selaku ketua program studi Keuangan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Windi Novianti, SE.,MM selaku dosen pembimbing dan sebagai
vii
perhatian dalam membimbing dan memberikan pengarahan-pengarahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
5. Ibu Hj.Maria Soerti Inesti, SH, S.PI selaku pembimbing di Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung yang telah membimbing dan
mambantu penulis dalam mengumpulkan data untuk menyelesaikan
laporan tugas akhir ini.
6. Karyawan dan karyawati Pegawai perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Bandung.
7. Untuk ibu dan bapak tercinta terimakasih atas doa dan kasih sayangnya
yang telah diberikan. Berkat doa mama dan ayah, saya bisa menyelesaikan
laporan ini.
8. Untuk adik saya semoga kalian bisa seperti kakak dapat menyelesaikan
studi dengan nilai yang sangat memuaskan.
9. Untuk semua keluargaku yang di Pangalengan, terimakasih atas doa dan
dukungannya selama ini.
10.Untuk Yanti Febryanti, terimakasih banyak atas doa, dukungan dan
kebaikan kamu selama ini. Maaf kalau saya selalu merepotkan kamu.
11.Buat semua sahabat-sahabatku terimakasih atas kebaikan dan kesetiaan
kalian selama ini yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan
ini.
12.Buat anak KP-1 terimakasih atas kebersamannya selama ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir
viii
dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan tugas akhir ini. Akhir
kata penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat membawa manfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Bandung, Juli 2012
DAFTAR PUSTAKA
DWI PRASTOWO D. Akuntan 1995. Analisi Laporan Keuangan konsep dan aplikasi
Erich A. Helfert (1996:95). Teknis Analisi Laporan Keuangan Edisi Kedelapan
Kasmir. (2007). Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit PT.Raja Grafindo
Meyer (1979:5) dalam S. Munawir 1979 Analisi Laporan Keuangan Yogyakarta: Penerbit
Liberty
Menurut Sugiyono (2009:137) dalam Umi Narimawati. Penulisan Karya Ilmia : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Penerbit Genesis.
Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37). Penulisan Karya Ilmia : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Penerbit Genesis.
Moh.Nazir (2003:84) dalam Umi narimawati. Penulisan Karya Ilmia : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Penerbit Genesis.
Sugiyono (2005:21) dalam Umi Narimawati. Penulisan Karya Ilmia : Panduan Awal
Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Penerbit Genesis.
Soegiono, (2002:20). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D: Penerbit Alfabeta.
Umi Narimawati, 2008. Penulisan Karya Ilmia : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas
Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Penerbit Genesis.
Umi Narimawati, dkk. (2010). Penulisan Karya Ilmia : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan
1
perusahaan ataupun lembaga usaha baik milik pemerintah maupun swasta
dituntut untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal. Dalam
melakukan hal tersebut di dalam sebuah perusahaan atau lembaga usaha
diperlukan manajemen yang baik, yang bisa mengelola semuanya dengan
maksimal.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memulihkan kondisi
perekonomian tersebut karena terdapat banyak rintangan yang harus dihadapi.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan ditetapkannya suatu
dasar kebijakan untuk memberikan kewenangan yang lebih luas kepada
masing-masing daerah agar dapat menggali, memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin.
Berdasarkan kebijakan tersebut daerah diberikan kekuasaan
sepenuhnya untuk mengembangkan wilayahnya, dimana pemerintah pusat
hanya memiliki sedikit andil untuk memberikan bantuan pada pemerintah
daerah. Pemerintah daerah harus berupaya dalam memperbaiki kinerja
keuangannya.
Berdasarkan hal tersebut manajemen yang handal harus ada disetiap
2
perusahaan dalam jangka panjang tergantung dari keputusan tim manajemen.
Selain itu manajemen juga perlu melakukan penilaian atas kinerja
keuangannya per periode sehingga berdasarkan hasil kinerja tersebut tim
manajemen dapat mengetahui maju mundurnya perusahaan tersebut. Yang
nantinya akan berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu unit
usaha milik daerah, yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi
masyarakat. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh pemerintah daerah yang
dapat meningkatkan pendapatan daerah. PDAM sebagai salah satu
perusahaan daerah berupaya untuk menigkatkan kinerja keuangannya yang
salah satunya bercermin dari tingkat keuntungan yang diperoleh per periode.
Adapun Laporan Rugi/Laba dan Neraca per 31 Desember (tahun
2007-2011) dapat dihitung tingkat likuiditas rasio lancar yang membandingkan
total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar, yang dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 1.1
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung
Current Ratio
Tahun 2007-2011
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Likuiditas
2007 80.083.488.418,92 322.616.486.148,10 24,82
2008 96.684.416.345,85 371.684.668.813,48 26,01
2009 138.108.507.536,47 35.407.032.614,30 390,05
2010 82.710.944.825,37 31.388.489.108,18 263,50
3
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa Current Ratio
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung
mengalami peningkatan dalam kisaran yang tinggi yaitu pada tahun 2009
yaitu 390,05 % dari tahun sebelumnya. kemampuan likuiditas Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) sudah stabil, kemudian pada tahun 2010
mengalami penurunan tingkat likuiditas yang berakibat terlambatnya
perusahaan memenuhi finansial jangka pendeknya. Dikarenakan adanya
penunggakan pembayaran masyarakat pada perusahaan maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Likuiditas Pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirtawening Kota Bandung Periode 2007-2011”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas maka penulis mencoba
mengemukakan rumusan masalah dari Analisis Likuiditas pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung.
1.2.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas maka penulis mencoba
mengemukakan rumusan masalah dari Analisis Likuiditas pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung adalah sebagai
4
1. Bagaimana perkembangan current ratio pada (PDAM) Tirtawening kota bandung.
2. Bagaimana (PDAM) Tirtawening Kota Bandung dapat mempertahankan
Likuiditas .
1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas maka
maksud dan tujuan diadakannya diadakannya penelitian ini adalah untuk
memperoleh data dan informasi mengenai Likuiditas pada Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan current ratio pada (PDAM) Tirtawening kota bandung.
2. Bagaimana (PDAM) Tirtawening kota bandung dapat mempertahankan
Lukuiditas.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna
bagi semua pihak yang ada hubungannya dalam pelaksanaan penelitian ini.
5
1.4.1. Kegunaan Praktis
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perusahaan penelitian ini
dapat dijadikan tambahan bagi perusahaan dalam mencari jalan keluar untuk
menghadapi permasalahan dalam bidang keuangan. Hasil penelitian ini
diharapkan berguna bagi:
a) Bagi perusahaan
Sebagai tolak ukur kegiatan operasional Perusahaan dalam sistem
Likuiditas dan dapat dijadikan landasan bagi penulis untuk memberikan saran
kepada perusahaan dalam melakukan kegiatannya.
b) Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat dijadiakan masukan dan sumber informasi yang
bermanfaat dalam hal Likuiditas Pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirtawening Kota Bandung.
1.4.2. Kegunaan Akademis
a) Bagi pengembangan ilmu
Diharapkan dapat dijadikan masukan yang bermanfaat dan bernilai
khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama tentang
Likuiditas.
b) Bagi pembaca
Diharapkan dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan
6
c) Bagi Peneliti lain
Diharapkan dapat dijadikan sebuah pemikiran baru dan menjadi
referensi awal dibidang Likuiditas.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk keperluan kegiatan ini penulis melakukan penelitian di
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung di Jl.
Badaksinga No. 10 untuk mendapatkan data tertulis dan dan informasi
lainnya sebagai bahan penyusunan penelitian.
Tabel 1.2.
Time schedule Penelitian Tahun akademik 2012/2013
NO Uraian
WAKTU KEGIATAN
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pra Survei
2 Mercari Data
3 Bimbingan
4
Penyusunan
Laporan
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1. Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan menurut:
KASMIR, S.E., MM. menyatakan bahwa laporan keuangan adalah
memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik
manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan
tersebut (2000;5)
Meyer dalam Drs. S. Munawir,akuntan, menyatakan bahwa laporan
keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode
untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca, atau daftar
posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi (1979;5).
Kegunaanya adalah untuk memberikan gambaran mengenai prestasi yang
dicapai perusahaan selama periode tertentu kepada pihak-pihak yang
8
pemilik atau pemegang saham, lembaga keuangan atau Badan-Badan Lembaga
Pemerintah.
Adapun pihak-pihak yang biasanya membutuhkan laporan keungan adalah
sebagai berikut:
1. Manajer Perusahaan, untuk mengetahui keadaan atau posisi pada masa lalu
untuk dijadikan sebagai dasar mengambil langkah-langkah atau
kebijaksanaan pada masa yang akan dating dan mengetahui penyimpangan
yang terjadi dalam perusahaan agar dapat diatasi dan dilakukan perbaikan
dimasa mendatang.
2. Para Pemilik atau Pemegang Saham, untuk mengetahui keadaan perusahaan
dan menjaga keamanan dana yang ditanamkannya pada perusahan tersebut
serta untuk mengetahui kondisi tersebut.
3. Lembaga-lembaga Keuangan atau Bank, untuk mengetahui perkembangan
dan kemampuan perusahaan tersebut dan keadaan finansialnya, agar
pihak-pihak lembaga keuangan dan bank dapat terjamin dalam pemberian jaminan.
4. Lembaga-Lembaga Pemerintah serta Dinas Perpajakan berkepentingan
sebagai dasar dalam menentukan tingat persentase pajak yang dibebankan
terhadap perusahaan yang bersangkutan.
2.1.1.2. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan atau melaporkan
keadaan atau jumlah kekayaan, kewajiban keuangan dan modal sendiri
9
perusahaan pada saat tertentu, biasanya pada awal dan akhir tahun pada periode
tertentu. Pada sebelah debet menggambarkan susunan aktiva dan modal
perusahaan.
2.1.1.3. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba adalah sebuah laporan yang sistematis mengenai
penghasilan, pendapatan, biaya, rugi-laba yang diperoleh suatu perusahaan selama
periode tertentu. Prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan pada laporan rugi/laba
adalah:
a. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha
pokok perusahaan diikuti dengan harga pokok dari barang atau jasa yang
dijual, sehingga diperoleh harga kotor.
b. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya
administrasi, biaya penjualan dan biaya umum.
c. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh diluar pokok operasi
perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar pokok
perusahaan.
d. Bagian terakhir menunjukkan laba atau rugi dengan insendentil sehingga
akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
2.1.1.4 Modal Kerja.
Modal kerja merupakan hal yang paling utama dalam mendirikan sebuah
perusahaan. Modal kerja merupakan selisih antara total aktiva lancar dengan utang
10
kreditor jangka pendek, karena angka ini menunjukkan jumlah aktiva yang
dibelanjai dari sumber dana jangka panjang, yang tidak memerlukan pembayaran
kembali jangka pendek. Makin besar angka modal kerja ini, berarti semakin besar
kepastian bahwa utang jangka pendek akan dilunasi tepat waktu.
Modal kerja yang tinggi tidak memberikan jaminan bahwa utang akan
dapat dibayar pada saat jatuh temponya. Tingginya angka modal kerja dapat
disebabkan adanya persediaan yang tidak laku terjual atau telah using. Oleh
karena itu, untuk memperoleh perspektif yang benar, angka modal kerja harus
dilengkapi dengan angka-angka cureent ratio, quick ratio, perputaran piutang dan
perputaran persediaan.
2.1.1.5 Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar (current ratio) merupakan salah satu metode yang paling
sering digunakan dalam menganilisis tingkat likuiditas suatu perusahaan.
Elemen-elemen yang digunakan dalam perhitungan modal kerja dapat dinyatakan dalam
ratio, yang membandingkan antara total aktiva lancar dan utang lancar. Aktiva
lancar membandingkan alat bayar dan diasumsikan semua aktiva lancar
benar-benar bisa digunakan untuk membayar. Sedangkan utang lancar menggmbarkan
yang harus dibayar dan diasumsikan semua utang lancar benar-benar dibayar.
Current ratio sangat berguna untuk mengukur likuiditas perusahaan, akan tetapi dapat menjebak. Hal ini dikarenakan current ratio yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih yang tentu saja tidak dapat dipakai
11
likuid perusahaan harus menentukan alat bayar yang mana yang kurang atau tidak
sesuai harus dikeluarkan dari aktiva lancar. Alat bayar yang kurang likuid ini
misalnya persediaan dan pos-pos yang analog dengan persediaan.
Jika sebuah perusahaan mengalami kesulitan keuangan, maka perusahaan
tersebut mulai membayar tagihannya (utang usaha) dengan lebih lambat,
meminjam dari bank, dan lain sebagainya. Jika kewajiban lancar meningkat lebih
cepat dibandingkan aktiva lancar, maka rasio lancar akan turun dan hal ini akan
menimbulkan permasalahan. Karena rasio lancar memberikan indicator terbaik
atas besarnya klaim kreditor jangka pendek yang dapat ditutup oleh aktiva yang
diharapkan akan dikonversi menjadi kas relative lebih cepat, maka hal ini paling
banyak digunakan dalam mengukur solvensi jangka pendek.
Rasio total kas perusahaan dan setara kas terhadap kewajiban lancar
nya.Rasio kas ini paling sering digunakan sebagai ukuran likuiditas perusahaan.
Oleh karena itu dapat menentukan apakah, dan seberapa cepat, perusahaan dapat
melunasi utang jangka pendek nya. Rasio kas yang kuat berguna untuk kreditor
ketika memutuskan berapa banyak utang, jika ada, mereka akan bersedia untuk
memperluas ke pihak bertanya.
2.1.1.6 Cash Ratio
Rasio kas umumnya tampilan yang lebih konservatif pada kemampuan
perusahaan untuk menutup kewajibannya daripada banyak rasio likuiditas lainnya.
Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa persediaan dan piutang yang tersisa dari
12
perusahaan, rasio ini tidak boleh digunakan dalam menentukan nilai perusahaan,
tetapi hanya sebagai salah satu faktor dalam menentukan likuiditas.
2.1.1.7 Rasio Cepat (Quick Rasio)
Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih teliti dapat ditemukan pada angka
ratio yang disebut rasio cepat (quick ratio). Pada rasio ini persediaan dan persekot
biaya dikeluarkan dari total aktiva lancar, dan hanya menyisakan pos-pos aktiva
lancar yang likuid saja yang dapat dibagi dengan utang lancar.
Rasio cepat dirancang untuk mengukur seberapa baik perusahaan dapat
memenuhi kewajibannya, tanpa harus melikuidasi atau bergantung pada
persediaannya. Persediaan tidak sepenuhnya diandalkan, karena persediaan
bukanlah sumber kas yang bias segera diperoleh, dan bahkan mungkin tidak
mudah dijual pada kondisi ekonomi yang lesu.
Persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak likuid, dan bila
terjadilikuidasi maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita
kerugian. Oleh karena itu, pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan merupakan hal yang
penting.
2.1.1.8 Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva
lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Likuiditas perusahaan menggambarkan
13
kepada kreditor jangka pendek. Untuk mengukur kemampuan ini biasanya
digunakan angka ratio modal kerja, cureent ratio, acid-test/quick rasio, perputaran
piutang (account receivable turnover) dan perputaran persediaan.
Analisis likuiditas yang lengkap membutuhkan penggunaan anggaran kas,
tetapi dengan menghubungkan jumlah kas aktiva lancar lainnya terhadap
kewajiban lancar, analisis rasio memberikan pengukuran likuiditas yang cepat dan
mudah Terdapat dua macam rasio likuiditas yang sering digunakan yaitu rasio
lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio).
2.1.1.9Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Solvabilitas dapat diukur dengan
cara membandingkan jumlah aktiva dengan jumlah hutang
2.1.1.10 Rasio Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan anatara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Perhitungan
rentabilitas berbeda-beda untuk setiap perusahaan. Hal ini terjadi karena
perbedaan antara aktiva dan laba yang mana yang akan dibandingkan dengan yang
14
2.2 Kerangka Pemikiran
Pentingnya penggunaan modal kerja dan asset perusahaan sangat
berpengaruh dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan. Tingkat penggunaan
modal dan kewajiban yang tepat dapat memaksimalkan kinerja keuangan suatu
perusahaan. Dengan menggunakan analisis rasio likuiditas yang terdiri dari rasio
lancar dan rasio cepat. Kita dapat melihat faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya.
Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis
likuiditas suatu perusahaan. Dari variabel-variabel di dalam analisis likuiditas ini
menggunakan alat analisis current ratio.
Dari analisis ini dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan sehingga
dapat digunakan untuk membantu pihak manajemen dalam menetapkan
kebijakan-kebijakan untuk memperbaiki keadaan keuangannya. Dengan kebijakan
serta langkah yang tepat maka diharapkan dapat membantu dalam proses
pencapaian tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek, menengah dan panjang.
Salah satu cara untuk mengetahui penempatan perusahaan yang sehat
dapat dilihat dari segi likuiditas. Likuiditas adalah suatu cara untuk menguji
tingkat proteksi yang diperoleh pemberi pinjaman berpusat pada kredit jangka
pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk mendanai operasi (Erich A.
15
Likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut
dalam memenuhi kewajjiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek
(Drs. DWI PRASTOWO D., MM., Akuntan 1995).
Tabel 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Laporan Keuangan
Rasio Solvabilitas Rasio - Rasio
Rasio Likuiditas Rasio Rentabilitas
Current Ratio Cash Ratio Quick Ratio
Analisi Likuiditas Pada PDAM TIRTAWENING KOTA
16
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data yang mengenai
data-data yang bersangkutan yang kemudian di analisis diharapkan dapat
mengetahui bagaimana perkembangan Likuiditas Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirtawening Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Badaksinga No. 10
Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Umi Narimawati (2008:127) mengemukakan
bahwa: “Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu”.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun Tugas akhir
ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2005:21) dalam Umi
Narimawati : “Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan
17
3.2.1 Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PDAM dimana data yang diteliti adalah data
mengenai bagaimana tingkat likuiditas di PDAM
Desain penelitian menurut Moh.Nazir (2003:84) dalam Umi narimawati :
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian”.
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi narimawati adalah :
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,
selanjutnya menetapkan judul penelitian,
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi,
3. Menetapkan rumusan masalah,
4. Menetapkan tujuan penelitian,
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan
teori,
6. Menetapkan konsep variable sekaliguspengukuran variable penelitian yang
digunakan,
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik
pengumpulan data,
8. Melakukan analisis data,
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Metode penelitian yang akan digunakan penulis dalam penyusunan tugas
18
bertujuan menggambarkan, memaparkan keadaan atau suatu masalah, dimana data
yang diambil dianalisis keadaannya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan dengan cara
melakukan pengukuran secara cermat terhadap fenomena tertentu. Penelitian akan
dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota
Bandung dimana data yang diteliti adalah data tentang perkembangan Likuiditas.
Berdasarkan pejelasan diatas, maka dapat di gambarkan desain dari
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
Table 3.1
T-1 Descriptive Descriptive dan survey
Dari penulisan Usulan Penelitian “Analisis Likuiditas Pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung”. Penulis akan
menjelaskan mengenai Likuiditas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
19
Variabel penelitian adalah segala suatu berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan” (Soegiono, 2009:38).
Dalam Usulan Penelitian ini penulis menggunakan satu (1) variabel yang
mempengaruhi variable lain dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan metode penyusunan Usulan Penelitian yang digunakan oleh penulis,
maka penulis menetapkan variable Likuiditas.
TABEL 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel/Sub
Variabel
Konsep Variabel Indikator Skala
Likuiditas
Likuiditas perusahaan
menggambarkan kemampuan
perusahaan tersebut dalam
memenuhi kewajjiban jangka
pendeknya kepada kreditor jangka
pendek (Drs. DWI PRASTOWO
3.2.3 Sumber Dan Tehnik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan
20
a. Data Primer
Menurut Sugiyono (2009:137) dalam Umi Narimawati menyatakan bahwa
: “Sumber premier adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.”
Data permier dalam penelitian ini adalah data perkembangan tingkat
likuiditas dari hasil survey dan observasi di PDAM.
b. Data Sekunder
Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:37) yang dimaksud data
sekunder adalah sebagai berikut: “Data sekunder adalah sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data”
Data sekunder dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PDAM dari
periode 2007-2011 dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Pada Periode
Tahun 1916 – 2013.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang tepilih untuk menjadi unit
21
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perkembangan tingkat
Likuiditas periode tahun 2007-2011.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari
kegiatan-kegiatan mengenai masalah-masalah yang akan penulis bahas yaitu bagaimana
Likuiditas Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota
Bandung.
b. Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan karyawan yang dinilai
berkaitan langsung dengan masalah yang dibahas serta bertanggung jawab atas
instansi tersebut.
c. Dokumentasi
Penulis melakukan pengumpulan data-data melalui buku-buku, serta bahan
kuliah yang ada hubungannya dengan judul penelitian ini.
3.2.5 Rancangan Analisis
Dalam menganalisis data penulis menggunakan analisis deskriptif
22
PDAM Tirtawening Kota Bandung dan menguji teori-teori melalui pengukuran
variable-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian deskriptif kuantitatif
adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data dan informasi dari hasil observasi lapangan.
2. Mengelompokan data kedalam kategori dan menjabarkan kedalam
unit-unit.
3. Menyusun dan memelilah data yang penting,
4. Menganalisis perkembangan tingkat likuiditas di PDAM.
5. Menganalisis hambatan dan upaya PDAM dalam menjaga likuiditas.
6. Menarik kesimpulan dari data yang telah dianalisis.
7. Untuk mengetahui perkembangan Likuiditas dapat menggunakan
rumus sebagai berikut :
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di (PDAM) Tirtawening Kota
Bandung dimana,maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari tahun ke tahun terjadi fluktuasi tingkat likuiditas yakni sebagai berikut :
Pada tahun 2010 tingkat likuiditas dikatakan menurun dikarenakan pasiva
lancar tahun 2009 meningkat cukup tinggi karena banyaknya masyarakat
yang melakukan pembayaran.
Pada tahun 2009 tingkat Likuiditas mengalami kenaikan dari tingkat
likuiditas pada tahun 2007 sampai dengan 2008 dikarenakan peningkatan
jumlah aktiva lancar baik itu pada kas maupun piutang.
Pada tahun 2010 tingkat Likuiditas mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya dikarenakan terjadinya penurunan pada Laporan Keuangan.
Pada tahun 2011 tingkat likuiditas mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya.
Fluktuasi tingkat likuiditas cenderung berubah karena perubahan jumlah
pada aktiva lancar dan pasiva lancar yang terjadi tiap tahunnya di PDAM.
2. Dalam menjaga tingkat likuiditas PDAM mampu mengelola sumber-sumber
45
5.2 Saran
PDAM Tirtawening Kota Bandung di merupakan perusahaan Daerah yang
bergerak dibidang pengelolaan air minum dan pengelolaan sarana air kotor. Salah
satu kegiatan utama yang terdapat di PDAM Tirtawening Kota Bandung adalah
memberikan pelayanan terhadap pelanggan.oleh karena itu penulis ingin
memberikan saran sebgai berikut :
1. PDAM hendaknya lebih cermat dan teliti dalam menghimpun dan
mengalokasikan dana anggotanya agar kewajiban baik itu jangka pendek maupun
jangka panjang dapat terpenuhi sehingga tingkat likuiditas pun tetap stabil.
2. Dalam meningkatkan dan mempertahankan tingkat likuiditas PDAM harus
mampu mengelola aktiva lancar dengan baik agar aktiva lancar dapat menjamin
RIWAYAT HIDUP
Nama : Yudistira Esa Harpa
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 26 Juni 1991
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Kp. Citere 001/016 Sukamanah Pangalengan
Kab. Bandung
Telepon : 085721063966
E-mail : dhiez_miyamoto@yahoo.co.id
Pendidikan
1. 1995 - 2001 : SDN Pintu 1
2. 2001 - 2004 : SMPN 1 Pangalengan
3. 2005 - 2008 : SMAN 1 Pangalengan
4. 2009 – 2013 : D3 Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)