• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN

PENERBANGAN PT. METRO BATAVIA AIRLINES.

KERTAS KARYA

Dikerjakan

O

L

E

H

SURYATI TAMPUBOLON

NIM : 062204034

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PENDIDIKAN NON GELAR

DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA

MEDAN

(2)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN

PENERBANGAN PT. METRO BATAVIA AIRLINES.

DIAJUKAN OLEH :

SURYATI TAMPUBOLON

NIM : 062204034

Kertas Karya Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU, Medan. Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Program Studi Pariwisata.

Pembimbing :

(Tetty Lisnawati, S.Sos)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PENDIDIKAN NON GELAR

DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA

MEDAN

2009

(3)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

Medan, Maret 2009

Program Studi Pariwisata

Ketua,

Drs. Ridwan Azhar, M.Hum

(4)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. Pengesahan

Diterima Oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Sastra Dan Budaya

Fakultas Sastra USU, Medan,

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III

Dalam Bidang Studi Pariwisata

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra dan Budaya

Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Dekan

Drs. Syaifuddin, MA, Ph.D

NIP.032098531

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan

1. Tetty Lisnawati, S.Sos (Pembimbing)

2. Dr.Asmyta Surbakti, M.Si (Pembaca)

3. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum (Ketua Program)

(5)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang

senantiasa melimpahkan kasih setiaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

kertas karya yang berjudul “Sistem Pelayanan Pada PT. Metro Batavia Medan”.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini tidak sedikit penulis mengalami

banyak kendala, tetapi penulis bersyukur dan berterima kasih kepada banyak

pihak yang selalu membantu dan memberi memotivasi sehingga kertas karya ini

dapat terselesaikan. Untuk itu, dengan rasa haru dan bangga penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada :

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A.,Ph.D. Dekan Fakultas Sastra USU, Medan.

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar, M.Hum, Ketua Program Studi Diploma III

Pariwisata USU, Medan.

3. Bapak Drs. Mukhtar Madjid, S.Sos., M.P.,AMP., selaku sekretaris

Program Studi Diploma III Pariwisata USU, Medan

4. Ibu Tetty Lisnawati, S.Sos, selaku dosen pembibing yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis bagi kesempurnaan kertas karya

ini.

5. Ibu Dr. Asmyta Surbakti, M.Si, selaku dosen pembaca yang telah

memberikan koreksi dan perbaikan bagi kesempurnaan kertas karya ini.

6. Bapak Koko Sujatmoko, SE, selaku dosen wali penulis, yang

memperhatikan dan membantu penulis selama masa perkuliahan.

7. Seluruh Dosen dan Staf pengajar jurusan pariwisata yang telah mendidik

dan membimbing penulis selama masa perkuliahan.

8. Seluruh pekerja dan petugas PT. Metro Batavia Medan yang telah banyak

(6)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

9. Terkhusus bagi orang-orang yang paling kusayangi, Bapak (E.

Tampubolon), Mama(R.Simbolon), Kakak Hotmauli, Bang Hermantoni,

Bang Frengki, Bang Jefri dan adek ku Rudi yang paling ku sayang. Aku

ucapkan banyak trima kasih , Tuhan Yesus memberkati kita semua.

10. Buat sahabatku Florence “GOD BELSS YOU FREN”, Dewi,friska dan

teman-teman UW 06 yang sulit untuk kusebutkan satu per satu ku .

11. Buat tante anaQ yang amat baik kepada ku dan tak lupa kak dina yang

slalu menyemangati ku.”JESUS LOVE U ALL”

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat

dalam kertas karya ini, baik dari segi penulisan maupun isinya. Karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan

kertas karya ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga kertas karya ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 2 Juli 2009

Penulis

Suryati Tampubolon

(7)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

ABSTRAKSI BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 3

1.4 Metode Penelitian ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata ... 6

2.2 Pengertian Industri Pariwisata ... 8

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan ... 10

2.3.1 Sarana kepariwisataan ... 10

2.3.2 Prasarana kepariwisataan ... 11

2.4 Pengertian Produk Indusrti Pariwisata ... 13

2.5 Motif bersenang- senang atau Tamasya ... 15

2.6 Transportasi Pariwisata……… ... 17

2.6.1 IATA ... ... 18

(8)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG PT.METRO BATAVIA

AIRLINES

3.1 Sejarah Singkat PT.Metro Batavia Perwakilan Medan ... 21

3.2 Stuktur Organisasi PT.Metro Batavia Airlines ... 23

3.3 Ruang Lingkup kerja di Polonia ... 28

BAB IV : PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN PT.METRO BATAVIA AIRLINES MEDAN. 4.1 Hal- hal yang perlu di persiapkan petugas check in ...36

4.5 Proses Embarkation/Disembarkation ………….. ... 51

(9)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

4.5.2 Proses Disembarkation……….. ... 52

4.6 Masalah yang dihadapi pada saat check in……….. ... 54

4.7 Keterlambatan Pesawat………. ... 56

4.8 Hubungan kerjadengan Perusahaan lain……….. ... 57

BAB V : PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 59

DAFTAR ISITILAH

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. DAFTAR GAMBAR

(11)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. ABSTRAKSI

Perkembangan bisnis kepariwisataan di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara tidak terlepas dari peran serta berbagai sektor usaha, terutama sektor transportasi, karena transportasi berperan penting dan berdampak langsung di dunia kepariwisataan dalam mengantarkan wisatawan ke Daerah Tujuan Wisata.

Abad ini pesawat terbang merupakan salah satu alat transportasi yang banyak diminati oleh wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Wisatawan memilih transportasi udara karena memiliki kelebihan dibandingkan jenis transportasi lainnya. Selain dari segi waktu yang relatif singkat dan tingkat kenyamanan yang cukup bervariasi, transportasi juga memberikan suatu pelayanan yang memuaskan bagi penumpang, sehingga penumpang merasa betah dan nyaman di dalam melakukan perjalanan.

PT.Metro Batavia Air sebagai salah satu perusahaan penerbangan komersial yang bergerak di bidang transportasi udara yang terbesar di Indonesia, berupaya untuk meningkatkan jumlah penumpang dengan meningkatkan mutu pelayanannya kepada konsumen sehingga masyarakat tertarik untuk menggunakan jasa transportasi udara milik PT. Metro Batavia Air.

(12)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. BAB I

PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul.

Perkembangan kepariwisataan di Sumatera Utara yang diikuti dengan

kemajuan teknologi bidang penerbangan, khususnya di Sumatera Utara sehingga

setiap perusahaan penerbangan saling berlomba untuk menarik konsumen jasa

angkutan termasuk PT Metro Batavia Airlines Medan. Kepariwisataan Indonesia

sangatlah penting memperhatikan kondisi pengangkutan, misalnya : angkutan

darat, laut dan udara. Sebab angkutan sangat berperan dalam mendukung industri

pariwisata. Transportasi yang lancar akan memudahkan peran wisatawan untuk

mengadakan perjalanan.

Industri transportasi saat ini sangat mengalami perkembangan yang pesat

dengan berkembangnya teknologi informasi yang canggih. Perusahaan

penerbangan PT Metro Batavia Medan merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang penjualan jasa, yakni jasa pengangkutan PT. Metro Batavia yang lebih

dikenal dengan sebutan BATAVIA AIR khususnya di Perwakilan Medan berada

di wilayah pemasaran yang luas. Dikarenakan banyak rute penerbangan yang

melayani keberanagkatan dari Medan – Jakarta, Medan – Batam, Medan – Padang

atau sebaliknya.

Wilayah ini juga memilki beberapa competitor diantaranya seperti Garuda

Indonesia, Lion Air, Mandala Airlines, Sriwijaya Air yang beroperasi diwilayah

tersebut.Sebagai salah satu perusahaan penerbangan nasional yang memiliki

(13)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

mendukung serta memperlancar arus penerbangan antar propinsi dan juga mampu

untuk meningkatkan arus kunjungan kedatangan wisatawan baik domestic

maupun internasional.

PT Metro Batavia Airlines Medan yang diresmikan pada tanggal 5 Januari

2002 berusaha dalam memberikan pelayanan yang baik dengan menggunakan

system teknologi informasi kepada pengguna jasa transportasi udara baik dalam

penjualan ticket/tempat duduk dalam pesawat udara. Untuk meningkatkan

pelayanan, pihak PT Metro Batavia Airlines Medan telah menggunakan system

komputerisasi dalam melayani check in dan boarding pass. PT Metro Batavia

Airlines Medan berusaha keras agar memberikan pelayanan sebaik-baiknya,

walaupun masih menghadapi kendala seperti: system computer down. Dengan

demikian pihak PT Metro Batavia Airlines Medan berusaha meminimalkan

masalah ini dengan cara manual, apabila terjadi hal tersebut.

Sesuai dengan kenyataan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas

masalah ini dalam kertas karya. Penulis mencoba untuk menerapkan ilmu yang di

peroleh selama perkuliahan dan ditambah dengan pengalaman selama praktek

kerja lapangan di PT Metro Batavia Airlines Medan.

1.2PEMBATASAN MASALAH.

Adapun pembatasan masalah yang dimaksudkan adalah untuk meluruskan

(14)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

yang ada, dengan harapan semoga nantinya kertas karya ini dapat menjadi

menjadi panduan baik pengguna jasa angkutan udara mengenai hak dan kewajiban

serta prosedurnya.

1.3Tujuan penelitian.

Adapun tujuan penulisan adalah:

1. Untuk mengetahui prosedur check in dan boarding pass.

2. Mendeskripsikan permasalahan yang di hadapi petugas dan pemecahan

masalah pada saat check in.

3. Untuk memberikan masukan dan gambaran kepada instansi terkait akan arti

pentingnya peranan penanganan penumpang dan barang dalam memperlancar

arus kedatangan pengguna jasa angkutan udara.

4. Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang penulis peroleh selama

perkuliahan dan kenyataan yang penulis hadapi ketika melakukan peninjauan

lapangan.

5. Sebagai salah satu kelengkapan akademis untuk meraih gelar Ahli Madya

Pariwisata Program Diploma III Pariwisata Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara.

(15)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Dalam menyusun kertas karya ini penulis mengumpulkan data dengan dua

cara yaitu:

1. Studi Kepustakaan (library research).

Penulis melakukan pengumpulan data /teori dengan membaca buku –buku

perkuliahan dan bahan yang yang berkaitan dengan masalah yang penulis hadapi

serta buku panduan yang dimiliki dalam penyusunan kertas karya ini.

2. Studi lapangan (field research).

Disamping mendapat resensi dari bahan-bahan perpustakaan, penulis juga

melakukan riset langsung serta melakukan interview (wawancara) dengan pihak

yang terkait selama praktek kerja lapangan di PT Metro Batavia Airlines Medan.

1.5Sistematika Penulisan.

Dalam menyusun kertas karya ini,penulis memilih judul ”Prosedur check

in pada Perusahaan Penerbangan PT Metro Batavia Airlines Medan” Adapun

sistematika yang dibahas dalam kertas karya ini adalah sebagai berikut :

BAB I. : PENDAHULUAN

Merupakan bab yang memuat tentang alasan pemilihan judul,

batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan

sistematika penulisan.

(16)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Mencakup uraian teoritis tentang pengertian pariwisata,

pembahasan pariwisata, pengertian kepariwisataan, sarana dan

prasarana kepariwisataan, produk industri pariwisata, motif

perjalanan wisatawan, jenis dan macam pariwisata serta

transportasi pariwisata.

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG PT. METRO BATAVIA

AIRLINES MEDAN.

Berisikan tentang sejarah singakat PT. Metro Batavia Airlines

Medan, struktur organisasi, dan ruang lingkup kerja di Bandara

Polonia Medan.

BAB IV : PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN

PENERBANGAN PT. METRO BATAVIA AIRLINES

MEDAN”

Dalam penulisannya memuat tentang hal-hal yang perlu

dipersiapkan petugas check in, pelayanan check in, proses

pelaksanaan check in, dan masalah yang dihadapi selama proses

check in, keterlambatan pesawat serta hubungan kerja penanganan

penumpang dengan departemen lain.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi rangkuman dari keseluruhan isi kertas karya ini yang

(17)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. BAB II

URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Pariwisata

Istilah kata pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa sansekerta yang

terdiri dari dua suku kara ”pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar

atau berkeliling, dan ”wisata” yang berarti perjalanan atau berpergian. Secara

garis besarnya maka dapat kita artikan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan

yang dilakukan berkali-kali dari satu tempat ke tempat yang lain.

Sesuai dengan perkembangannya maka para ahli juga memberikan batasan

atau defenisi pariwisata tersebut. Banyak para ahli pariwisata memberikan

pengertian ilmu pariwisata dan defenisi pariwisata yang berbeda-beda, tetapi dari

kesemuanya dari defenisi itu hampir mempunyai tujuan yang sama.berikut ini

beberapa pendapat para ahli tentang defenisi pariwisata :

1. Menurut Hunzieker dan K.Krapf (Yoeti, 1996 : 5) dari Swiss,

pengertian ilmu pariwisata itu adalah : suatu ilmu yang mempelajari tentang

keseluruhan dari pada gejala-gejala yang di timbulkan oleh perjalanan dan

pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan

pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari

aktivitas yang bersifat sementara.

2. Menurut E.Guyer Frueler, (Yoeti, 1996 : 5) pariwisata dalam arti

modern merupakan fenomena dari jaman sekarang yang berdasarkan atas

(18)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

terhadap keindahan alam, dan pada khususnya disebabkan oleh berkembangnya

pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat sebagai hasil perkembangan,

perniagaan, industri, serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan.

3. Menurut Herman V. Schulalard (Siringoringo, 2002 : 2) “pariwisata “

adalah keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal dan

pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara kota atau wilayah

tertentu.

4. Menurut Prof.Salah Wahab, (Yoeti, 1996 : 8) dalam bukunya yang

berjudul An Introduction On Tourism Theory mengembangkan bahwabatasan

pariwisata dengan berdasarkan pemikirannya yang terdiri dari tiga unsure yaitu

manusia (man), yaitu orang yang melakukan perjalanan pariwisata,ruang space),

yaitu waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan

wisata.

Salah Wahab merumuskan pengertian pariwisata adalah suatu aktivitas

manusia yang dilakukan secara sadar yang didapat pelayanan secara bergantian

diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri (di luarnegri, meliputi

pendiaman orang-orang dari daerah lain) untuk sementara waktu dalam mencari

kepuasan yang beranekaragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana

dia memperoleh pekerjaan tetap.

Berdasarkan perngertian diatas, maka pariwisata secara lengkap dapat

didefenisikan sebagai berikut : ”Pariwisata adalah suatu perjalanan yang

dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat

(19)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

di tempat yang di kunjunginya tetapi semata-mata untukmenikmati perjalanan

tersebut”.

2.2 Pengertian Industi Pariwisata

Industri pariwisata adalah kumpulan dari berbagai macam perusahaan

yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa (goods and service)

yang dibutuhkan oleh wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya

selama mereka melakukan perjalanan dari tempat asal ke arah tujuannya.

Berdasarkan ahli kepariwistaan luar negri mengatakan memberikan

batasan yang bervariasi tentang industri pariwisata, tetapi walaupun demikian

terdapat suatu persamaan bahwa perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa

terdiri dari bermacam-macam perusahaan bahkan dikatakan berbeda baik

besarnya, fungsinya, bentuk organisasinya maupun lokasinya atau tempat

kedudukannya.

W.Hunzieker dari Bern University, memberikan rumusan tentang industri

pariwisata sebagai berikut : tourism enterprises are all business entities which by

combining various means of production, provide good and services of a specially

tourist nature.

Yoeti (1996 : 115) ”Industri pariwisata adalah usaha yang menggabungkan

bermacam-macam produksi yang menyediakan barang dan jasa khususnya kepada

(20)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Pengertian Industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari jasa

atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wisatawan ketika

dalam perjalanan. Cara ini akan terlihat ketika wisatawan sebagai konsumen

memerlukan pelayanan (service) tertentu. Pendekatan ini beranggapan bahwa

produk dari indusrti adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-macam

perusahaan, ketika wisatawan meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah

tujuan wisata yang menjadi pilihannya, dan sampai kembali kerumah tempat

tinggalnya.

Dapat dibayangkan betapa banyaknya jasa yang di perlukan wisatawan.

Bila melakukan perjalanan wisata. Jasa yang di gunakan tidak hanya dari satu

perusahaan saja tetapi juga dihasilkan oleh perusahaan lain yang berbeda fungsi

dan proses pemberian pelayanannya.

Kalau dapat disimpulkan ,yang termasuk dalam industri pariwisata utama

adalah sebagai berikut :

1. Travel Agent dan Tour Operator.

2. Perusahaan Pengangkutan.

3. Akomodasi Perhotelan.

4. Bar dan Restaurant.

5. Local Tour Operator/Guide.

6. Toko Cendramata

7. Money changer.

(21)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Serangkaian industri pariwisata /perusahaan tersabut diatas menghasilkan

produk yang berbeda, sehingga produk pariwisata merupakan suatu package baik

perjalanan yang diurus sendiri (independent tour) atau di urus oleh tour operator

dalam suaru packages dengan itinerary yang telah di persiapkan terlebih dahulu.

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan.

2.3.1 Sarana Kepariwisataan

Adapun yang di maksud dengan arena kepariwisataan adalah

perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung

maupun tidak langsung dan kehidupan banyak bergantung pada kedatangan

wisatawan.

Kita dapat membagi atas tiga bagian yang penting sarana kepariwisataan, yaitu :

1. Sarana pokok Kepariwisataan (main tourism suprasttuction), yaitu

perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada arus

kedatangan orang yang melakukan kedatangangan orang yang melakukan

perjalanan wisata.Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah : Travel

Agent dan Tour Operator, Hotel Bar dan Restoran, Perusahaan Transportasi,

Objek dan Antraksi Wisata.

2. Sarana pelengkap kepariwisataan (Supplementing Tourism Suprastructure)

yaitu perusahaan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas untuk

rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok

(22)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

wisatawan dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata. Yang

termasuk dalam kelompok ini adalah : sarana olah raga seperti lapangan

tennis, golf, kolam renang, daerah perburuan, berlayar dan selancar.

3. Sarana penunjang kepariwisataan, (supporting tourism suprastructure), yaitu

perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan sarana pokok dan tidak

hanya berfungsi untuk membuat wisatawan lebih lama tinggal tetapi fungsi

yang paling penting adalah agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan atau

membelanjakan uangnya ditempat yang dikunjunginya,yang termasuk dalam

kelompok ini adalah Night Club, Karoke, Bar dan Casino.

2.3.2 Prasarana Kepariwisataan(Tourism Infrastructure).

Prasarana (infrastructure) adalah semua yang dapat memungkinkan proses

penyelenggaraan kepariwisataan agar dapat berjalan dengan lancar sedemikian

rupa sehingga memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut Lothat A Krect dalam bukunya international tourism, membagi

prasarana dalam dua bagian penting, yaitu:

1. Prasarana perekonomian yang terdiri dari

- Pengangkutan/Transportasi, yaitu transportasi laut, darat dan udara.

- Prasarana komunikasi

- Prasarana utilities, seperti listrik, air bersih dan lain-lain.

- Prasarana system perbankan:

2. Prasarana Sosial.

- Sistem Pendidikan

(23)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. - Pelayanan keamanan.

- Petugas yang langsung terlibat dalam pelayanan wisatawan.

Wahab juga membagi prasarana ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:

1. Prasarana umum ( general infrastructure) yaitu prasarana yang

menyangkut kebutuhan umum seperti air bersih, listrik, jalanraya,

pelabuhan, terminal dan sebagainya.

2. Prasarana kebutuhan masarakat banyak (basic need of civilzed life)

yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masarakat banyak:rumah

sakit, bank, kantor pos, pompa bensin, kantor polisi, money changer

dan sebagainya.

3. Prasarana kepariwisataan (Tourism Infrastructure), yaitu prasarana

yang menyangkut dalam bidang kepariwisataan.

2.4 Pengertian Produk Industri Pariwisata.

Setelah kita mengetahui produk pariwisata dan industri pariwisata, maka

selanjutnya kita akan membahas pengertian produk industri pariwisata.

Pengertian produk industri pariwisata secara umum adalah keseluruhan pelayanan

yang diterima oleh wisatawan sejak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai

ditempat tujuan wisata dan kembali ketempat asalnya.

(24)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

1. Biro Perjalanan Wisata, merupakan perusahaan yang menjual paket

wisata dan agen perjalanan yang mengurus keperluan wisatawan serta

memberikan infotmasi yang berhubungan dengan perjalanan.

2. Perusahaan Angkutan Wisata, adalah perusahaan yang memberikan

pelayanan jasa apengangkutan bagi wisatawan baik melalui darat, laut

maupun udara, mulai dari saat berangkat hingga kembali ketempat

tujuan semula.

3. Akomodasi, merupakan perusahaan yang menyediakan jasa

penginapan kepada wisatawan selama melakukan perjalanan di daerah

objek wisata.

4. Bar dan Restoran, adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan

makanan dan minuman bagi wisatawan selama berada di daerah

wisatawan.

5. Cendramata dan handicraft, adalah perusahaan yang menyediakan

barang –barang berupa kerajinan tangan yang dapat menjadi

kenangan-kenangan bagi wisatawan.

Perusahaan - perusahaan yang disebut diatas adalah perusahaan yang

langsung, artinya bilamana seseorang berpergian sebagai wisatawan maka

minimal ia akan membutuhkan jasa-jasa perusahaan di atas. Di samping itu kita

mengenal jasa-jasa perusahaan yang tidak langsung seperti kantor pos, bank,

perusahaan air minum dan sebagainya.

Adapun yang menjadi cirri-ciridari suatu produk industri pariwisata adalah:

1. Pada umumnya peranan perantara tidak di butuhkan karena proses

(25)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

perantara yang merupakan saluran penjualan jasa-jasa industri pariwisata

hanyalah travel agent atau tour operator saja.

2. Hasil atau produk industri pariwisata itu tidak mempunyai standard atau

ukuran yang objektif, seperti halnya industri barang lainnya yang

mempunyai ukuran standard. Disini hanya memakai patokan bagus, jelek

atau puas dan tidaknya orang di beri pelayanan.

3. Permintaan terhadap hasil atau produk industri pariwisata tidak tetap dan

sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis.

a. Calon konsumen tidak dapat mecoba atau mencicipi produk yang

dibelinya. Dia hanya dapat melihat dari brosur, slides atau film

yang kusus dibuat untuk itu.

b. Hasil atau produk pariwisata itu banyak tergantung pada manusia

dan sedikit sekali yang di gantikan dengan mesin.

2.5 Motif perjalanan wisatawan.

Perjalanan wisatawan mempunyai berbagai macam motif dan dengan

tujuan tertentu pula. Perbedaan motif-motif tersebut menyebutkan berbagai

macam atau jenis pariwisata yang dapat di bedakan dalam beberapa jenis, antara

lain:

1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure toursm)

Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan

tempat itnggalnya, yaitu untuk keperluan berlibur, mencari udara segar,

menikmati keindahaan alam, medapatkan ketenangan dan kedamaian di

(26)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. 2. Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism)

Pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yagn menghendaki pemanfaatan

hari-hari liburnya untuk istrahat dan memulihkan kembali kesegaran

jasmani dan rohani serta ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya.

Bentuk kegiatan pariwisata yang cocok untuk ini adalah pariwisata

agrowisata, berwisata kedaerah pegunungan dan tempat yang jauh dari

kebisingan kota.

3. Pariwisata Kebudayaan (Culture Tourism).

Pariwisata ini ditandai dengan adanya rangkaian motivasi seperti

keiinginan untuk mempelajari adat-istiadat, untuk mengunjungi monumen

bersejarah dan pusat kesenian dan lain sebagainya.

4. Pariwisata Olahraga (Sport Tourism)

Kegiatan pariwisata ini bertujuan untuk melihat dan menyaksikan suatu

pesta /event olahraga di suatu negara seperti penyelenggaraan olympiade,

sepak bola dunia dan lain-lain.

5. Pariwisata untuk Urusan Usaha (Business Tourism).

Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung yang datang untuk tujuan dinas,

usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya.

6. Pariwisata untuk tujuan konfrensi (convention tourism)

kegiatan pariwisata dimana rangkaian motif perjalanan tersebut adalah

untuk tujuan kongres, seminar, convention, symposium maupun

(27)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. 7. Pariwisata untuk tujuan keagamaan (religion tourism)

Kegiatan pariwista ini dilakukan untuk menyasikan atau mengadakan

upacara-upacara keagamaan seperti ibadah haji dan umroh ke tanah suci

mekah bagi umat islam, Ziarah ke Jerusalem (Israel) bagi umat Kristen,

upacara agama hindu di bali dan lain sebagainya.

2.6 Transportasi Pariwisata

Secara sederhana transportasi di defenisikan sebagai penjelasan dari suatu

tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu alat. Kegiatan transportasi

dilakukan seiring dengan keinginan manusia untuk memenuhi kepentingannya

dan kebutuhan hidupnya. Sebagai makluk yang berfikir, manusia berusaha untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menggunakan sarana transportasi yang

baik didalam hal ini yang mengakibatkan transportasi berkembang sesuai dengan

kebutuhan manusia dan perkembangan teknologi.

Transportasi dalam kepariwisataan sangat penting kedudukannya sehingga

jika transportasi ini melemah atau tidak dapat terpenuhi maka kelancaran

mobilitas wisatawan pun akan terlambat yang menyebabkan kepariwisataan tidak

akan maju dan berkembang.

(28)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. 1. Transportasi udara, yang terdiri dari dua bagian, yaitu :

- International Flight (penerbangan luar negri)

- Domestic Flight (penerbangan dalam negri)

2. Transportasi laut, pelayanan kapal Ferry, pesiar ( cruise,dll)

3. Transportasi darat, menggunakan sepeda, sepedamotor, taksi, bus, mobil,

kereta api, dan lain sebagainya.

Oleh karena transportasi udara merupakan sarana yang paling efisien,

maka tidak heran bila persentase penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak

jauh sangat tunggi memilih untuk menggunakan jasa angkutan udara sebagai

sarana transportasinya.

Bila kita adakan sedikit analisa secara umum, hubungan antara pariwisata

dan transportasi, maka secara kualitif maka kita dapat mengasumsikan bahwa

pariwisata tidak dapat berkembang tanpla tersedia sarana transportasi khusunya

pengangkuatan melalui udara.

Ada 2 (dua) organisasi di dunia yang mengatur masalah transportasi udara, yaitu :

IATA (International Air Transport Associatoin)

ICAO(International civil Aviation Organization)

(29)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Yaitu sebuah organisasi yang mengatur mengenai keseragaman tarif dalam

memberikan service dan fasilitas kepada penumpang, membuat peraturan

dan yang berkenaan dengan penumpang tersebut.

2.6.2 ICAO(International civil Aviation Organization)

Yaitu organisasi yang berada dibawah pengawasan PBB yang mengatur

mengenai fasilitas Bandara Udara (Airport), perlengkapannya, ketentuan

layak terbang dan pengaturan-peraturan keselamatan dalam penerbangan.

Adapun maksud dan tujuan di bentuknya organisasi ini tidak lain adalah:

1. Untuk memajukan pengangkutan udara yang aman, teratur, ekonomis, dan

untuk memlihara perniagaan udara dan mempelajari masalah yang

berhubungan dengan itu.

2. Sebagai alat untuk bekerjasama bagi perusahaan-parusahaan pengangkutan

udara baik yang berkecimpung langsung maupun tidak langsung di dalam

pelayanan pengangkutan international.

Semua perusahaan penerbangan yang menjadi anggota dari IATA harus

mengikut peraturan lainnya. Biasanya tarif penerbangan udara di tetapkan

seragam untuk maskapai penerbangan pada suatu rute yang sama, tetapi tarif akan

berbeda-beda di atas tarif standar yang telah disetujui bersama.

Diantara banyak tarif yang kita kenal ke dalam dunia penerbangan, yang

terpenting adalah :

(30)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Yaitu tarif biasa yang merupakan standar, baik untuk kelas utama maupun

kelas ekonomi. Normal fare merupakan biaya angkutan udara yang resmi

dan tercantup dalam air passenger tarif dimana harganya berlaku untuk

satu periode tertentu dan bila ada perubahan akan di umumkan secara

resmi melalui saluran-saluran yang lazim di gunakan untuk itu.

2. Special Fare

Yaitu tarif perjalanan atau biaya angkutan udara yang oleh karena adanya

ketentuan-ketentuan khusus yang berlaku (atas kebijaksanaan airlines

yang bersangkutan) di perhitungkan menjadi lebih rendah dari tariff

nominal.Adanya special fare ini merupakan suatu Prie Policy dari airlines

yang bersangkutan untuk dapat menarik lebih banyak penumpang yang

menggunakan sebanyak mungkin fasilitas airlines tersebut untuk

berpergian.umumnya hanya di berikan untuk kelas ekonomi saja dan

jangaka waktu; berlakunya juga di batasi, ada dua minggu, tiga minggu,

(31)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PT. METRO BATAVIA AIRLINES

3.1 Sejarah Singkat PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan

PT. Metro Batavia Airlines yang lebih akrab disebut Batavia Air

merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa penerbangan.

Perusahaan ini beroperasi secara resmi pada tanggal 5 Januari 2002, namun ijin

Dirjen Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan sudah ada sejak tanggal 26

November 2001.

Misi PT. Metro Batavia Airlines adalah berusaha untuk selalu

mengutamakan keselamatan penerbangan dengan menjalankan kegiatan

perusahaan secara efektif dan efisien dengan mengoktimalkan penggunaan biaya

dalam mencapai nilai menguntungkan bagi pelangganl. Slogan dari PT. Metro

Batavia Airlines Adalah Trust Us To Fly. PT. Metro Batavia saat ini

empekerjakan 150 Pilot, 231 Pramugarai dan tenaga-tenaga professional lain

Batavia Airlines.

Batavia Airlines mempunyai konsep Low Cost Carrier (LCC) yaitu

konsisten sebagai masakapai berkonsep murah sehingga terjangkau oleh

masyarakat. Pangsa pasar dari awal berdirinya PT. Metro Batavia Airlines adalah

masyarakat ekonomi menengah kebawah. Komitmen untuk memberikan

pelayanan jasa penerbangan bagi masayarakat tidak sekedar berorientasi pada

profit oriented, namun juga sebagai upaya untuk melayani masyarakat dari

(32)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Dalam melakukan strategi pemasarannya, Batavia Airlines tidak

menggunakan promosi besar-besaran. Perusahaan ini menyadari bahwa hal yang

terpenting dari bisnis jasa penerbangan adalah memberikan pelayanan yang

maksimal bagi para pengguna jasa. Apabila pengguna jasa merasa puas

menggunakan pesawat Batavia Airlines, maka pengguna jasa penerbangan akan

kembali memilih Batavia Airlines sebagai alternatif utama penyelenggaraan

penerbangan

1. Boeing 737-200 Adv

2. Boeing 737-300 Adv

3. Boeing 737-400 Adv

4. Airbus A-319

5. Airbus A-320

Batavia Airlines melayani 29 route penerbangan domestic dan 2

penerbangan internasional. Batavia Airlines mengoperasikan 98 penerbangan

setiap harinya dan melayani 45 tujuan di seluruh Indonesia, Guangzhou, Kuching.

Guna meningkatkan pelayanannya, Batavia Airlines akan selalu meningkatkan

jumlah armadanya dan pelayanan untuk menjamin kenyamanan penumpang.

Kemudahan yang diberikan kepada pelanggan Batavia Air juga diwujudkan

dengan dibangunnya website Batavia Airlines yang beralamatkan di

dapat memesan tiket secara on-line melalui:

(33)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

3.2 Struktur Organisasi PT. Metro Batavia Airlines Medan dan

tugas-tugasnya.

Organisasi merupakan suatu hal yang penting dalam mengatur manajemen

kepemimpinan, kinerja maupun administrasi. PT. Metro Batavia Airlines

merupakan perusahaan yang memiliki perwakilan-perwakilan di beberapa daerah

di Indonesia. Kantor pusat PT. Metro Batavia Airlines berada di Jakarta pusat.

Presiden Direktur PT. Metro Batavia Airlines adalah Yudiawan Tansari.

Secara Organisatoris, Perwakilan-perwakilan daerah senantiasa

mengadakan kontak setiap harinya dengan PT. Metro Batavia Pusat. Koordinasi

yang menyeluruh antara pusat dan perwakilan di berbagai daerah tetap terjaga

sebagai upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat

dalam menggunakan jasa penerbangan. Setiap perwakilan PT. Metro Batavia

Airlines di daerah memiliki struktur organisasi sendiri yang disesuaikan dengan

daerah lain.

Struktur Organisasi PT. Metro Batavia Airlines khususnya perwakilan

Medan mempunyai struktur lini. Setiap bagian mempunyai garis kepemimpinan

tersendiri sehingga memperjelas sistem pertanggung jawaban antar bagian.

Keseluruhan bagian tersebut mempunyai tanggung jawab dan wewenang

tersendiri sebagai konsekuensi pada bidang yang diposisikan kepadanya. Job

(34)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. A. Kepala Perwakilan (District manager)

Berfungsi sebagai Controller pada kegiatan perusahaan dan bertanggung

jawab penuh atas semua kejadian baik yang akan dilaksanakan maupun yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan, terutama di kantor perwakilan.

Tugasnya adalah:

a) Sebagai Pimpinan perusahaan,menguasai seluruh kegiatan

perusahaan dan juga melaksanakan peratuaran-peraturan yang telah

di tetapkan kantor pusat Batavia di Jakarta seperti membuat

rencana perusahaan terpadu (coorperate plan).

b) Mengadakan kerjasama dengan perusahaan swasta, instansi

pemerintah dan seluruh mitra Batavia.

c) Mengadakan pertemuan dengan pimpinan perhubungan udara yang

ada di medan.

d) Memperhatikan kesejahteraan seluruh karyawan menurut peraturan

yang berlaku di perusahaan Batavia.

B. Accounting

Berfungsi untuk membantu dalam melaksanakan tugas rutin di bidang

penerimaan dan pengeluaran uang serta Bertanggung jawab atas pengaturan

keuangan perusahaan dan merangkum semua bentuk transaksi perusahaan .

(35)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

a) Meneriama /menyimpan dan mengeluarkan uang yang ada di petty

cash setelah di cek dan disetujui aparat yang di tunjuk dan

berwewenang.

b) Mencatat mutasi cash melalui petyy cash dari bank secara harian.

c) Bertanggung jawab atas keselamatan seluruh bukti cash bank.

d) Melaporkan posisi saldo cash secara harian /mingguan ke Distric

Manager melalui Accounting section.

e) Mencocokan pembuktian saldo yang ada di rekening Koran yang

di terima setiap bulan.

C. Kasir Passengger

Bertugas menerima pembayaran penjualan tiket passenger untuk di

pertanggungjawabkan ke bagian accounting.

D. Kasir Agent

Bertugas menerima deposit agent, pembayaran laporan agent cargo serta

menerima pembayaran penjualan tiket sub agent untuk dipertanggungjawabkan ke

bagian accounting

E. Entry Data (E. D. P)

Bertugas memasukkan hasil penjualan berupa distribusi tiket, cargo,

bagasi lebih, kedalam sistem laporan.

(36)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Berfungsi melaksanakan strategi penjualan sekaligus memonitorinya serta

bertanggung jawab atas seat available yang harus dijual dan mengontrol reservasi

dan tiketing yang telah dilakukan.

Tugasnya adalah:

a) Mendiskusikan rencana berjalandan strategi penjualan drngan atsan

dalam meningkatkan penjualan untuk menyelesaikan penjualan.

b) Menyusun statistik penjualan

c) Memproses harga diskon dan insentitif (kemudahan)

d) Melayani permintaan grup dan melayani harga diskon.

e) Membagi barang-barang souvenir kepada perorangan dan agen.

f) Menghadiri pertemuan dan seminar yang berhubungan dengan

kegiatan penjualan.

g) Menyelesaikan complain dan masalah yang berhubungan dengan

penjualan.

G. Reservation

Bertugas melakukan reservasi (pemesanan) dari Customer untuk

dimasukkan kedalam sistem reservasi.

H. Ticketing

Bertugas melakukan proses issued ticket (cetak tiket) stelah melakukan

tahap reservasi

(37)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Bertugas melihat kondisi jaringan dari kantor kota, airport, dan travel

agent.

H. Station Manager

Penanggung jawab operasional di airport untuk dipertanggung jawabkan

kepada kepala perwakilan.

I. Sales Airport

Bertugas melayani penjualan tiket di bandara

J. Pasasi

Bertugas Melayani penumpang Chek in dan Boarding di bandara

H. F.O.O

Bagian yang bertugas melakukan perhitungan-perhitungan baik berupa

muatan penumpang ataupun barang guna menjaga keseimbangan pesawat.

I. Tehnik

Bagian yang bertanggung jawab terhadap kondisi fisik pesawat terutama

mesin beserta komponen-komponennya.

J. Cargo

Bagian yang bertugas mengurusi barang kiriman yang akan diangkat

dengan menggunakan pesawat udara.

(38)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Bagian yang bertugas sebagai protokol lapangan selama pesawat berada di

apron.

Bertanggung jawab atas pengaturan Boarding, Unboarding, loading, Unloading,

dan lain-lain.

Bagian-bagian dari struktur Organisasi PT. Metro Batavia Airlines

Perwakilan Medan telah disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk

peningkatan kinerja maupun administrasi dari perusahaan.

3.3 Ruang Lingkup Kerja Penerbangan di Polonia Medan.

Pada departemen penerbangan terdapat bagian-bagian yang mempunyai

tugas dan aktivitas sendiri akan tetapi mempunyai hubungan dengan departemen

lainnya.adapun ruang lingkup kerja dari departemen airport adalah:

Cargo

Catrering

• Oprerasi lapangan

3.3.1 Cargo

Bagian yang menangani barang –barang yang bukan termasuk dalam bagasi

(39)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

keluar gudang yang mana cargo tersebut akan di terbangkan oleh Batavia Airlines

Medan.

3.3.2 Catrering

Bagian yang menangani pada bagian makanan penumpang selama dalam

prjalananan, dalam hal ini PT METRO BATAVIA bekerjasama dengan PT

Aerindo Satria Catring Services.

3.3.3 Oprerasi lapangan

Tugas –tugas pada bagian operasi lapangan adalah sebagai berikut:

1. Mengawasi dan mengkoordinasikan para pegawai lapangan seperti

Marshalin, loading dan unloading, Brfeing dan Debriefing crew,refueling,

cobin cleaning ,catring up lift, cargo dan pengaturan barang, security dan

lain sebagainya.

2. Mengawasi dan mengatur kabin penumpang pada waktu transit maupun

yang akan berangkat dalam pesawat.

3. Mengawasi seluruh peralatan yang di gunakan di lapangan agar siap pakai.

4. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada penumpang baik yang

tiba, berangkat maupun transit, serta mengawasi bagasi, cargo, dan nilai yang

di turunkan atau dinaikan selama transit.

5. Menyusun laporan kepada chif station service mengenai kegiatan – kegiatan

(40)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. 3.4 Jenis produk yang dipasarkan

PT. Metro Batavia Airlines sebagai perusahaan jasa angkutan udara, tidak

hanya melayani jasa angkutan penumpang (Passangger) akan tetapi juga

merambah bisnis lain yaitu cargo angkutan pos (Mail Carried). Dalam kegiatan

penjualan jasa angkutan udara, PT. Metro Batavia menjual seat dan space, dimana

seat PT. Metro Batavia menggunakan dokumen yang disebut tiket, dan space

menggunakan dokumen yang disebut Surat Muatan Udara (SMU).

Dokumen-dokumen diatas tersedia untuk perjalanan dalam negeri dan luar negeri, antara

lain:

a. Angkutan Penumpang

Untuk mendapatkan layanan angkutan ini, penumpang menggunakan tiket

yang dapat diperoleh pada sales office yang berada di kantor perwakilan

PT. Metro Batavia dan Sales Airport yang ada di bandara, atau agen-agen

perjalanan yang telah bekerja sama dengan Batavia Airlines untuk

penjualan tiket.

b. Angkutan Barang

Untuk penjualan kargo PT. Metro Batavia Airlines menggunakan dua

(41)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

berada di bandara atau juga bias melalui agen-agen kargo yang

bekerjasama Batavia Airlines

c. Jasa Angkutan Pos

Untuk jenis jasa ini PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan

melayani angkutan pos yang dikategorikan sebagai angkutan barang

tidak hanya surat-surat, tetapi juga media massa yang menjalin

kerjasama dengan PT. Metro Batavia Airlines untuk

pendistribusiannya.

PT.Metro Batavia Airlines Medan juga menawarkan special fare antara lain

untuk:

1. Pelajar/Mahasiswa/Guru/Anggota DPR :25%

2. Pelajar Berprstasi/cacat Veteran ::45%

3. Usia Lanjut 60 tahun keatas) : 35%

4. Angkatan ’45 : 30%

5. Organisasi : 45%

6 .Bayi dan anak-anak

Bayi adalah kelompok usia di bawah 2 tahun, sedangkan anak-anak adalah

kelompok usia antara 2 sampai dengan 12 tahun.

(42)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

 Tarif bayi dihitung sebesar 10 persen dari tarif orang dewasa. sang bayi

tidak menempati tempat duduk sendiri dan harus ditemani oleh orang

dewasa yang membayar penuh.

 Bagi anak-anak yang mencapai usia lebih dari 2 tahun menempati tempat

dudu sendiri dan dikanakan tarif sama dengan tarif orang dewasa.

.

3.5 Gambar Bagan Organisasi

(43)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. Sumber: PT. Metro Batavia Airlines Perwakilan Medan ( 2009)

Struktur Organisasi PT. Metro Batavia Perwakilan Medan adalah:

Kepala Perwakilan : Susanti

Accounting : Dewi Prameswari

Kasir Passengger : Sartika Marina Lubis

Kasir Agent : Sari Mahfuzza

E.D.P (Entry Data) : Nur Oktorida

I. T (Informatika Teknologi) : Eko Pandu Utomo

Chief of Reservation & Ticketing : 1. Ahmad Fauzi Lubis

2. Muhammad Fadly

Station Manager : Arviyanto

(44)
(45)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. BAB IV

PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN PT.METRO BATAVIA AIRLINES MEDAN.

Kelancaran seluruh proses bagi penumpang yang hendak naik pesawat

sangatlah penting, baik bagi penumpang itu sendiri maupun bagi perusahaan

penerbangan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang diinginkan (seperti

misalnya penumpang yang kompalain karena pelayanan petugas yang sangat

lamban). Karena itu, para petugas haruss di training dengan baik sehingga

menguasai pekerjaannya dan beberapa hal lain yang masih terkait dengannya.

4.1 Hal-hal yang perlu di persiapkan petugas check in counter.

Passenger Manifest yaitu berisi Passenger name list (PNL), dengan

destination (tujuan)nya, special service sepecial invormation dan

sebagainya.

Boarding Pass yaitu berisi flight date, name, gate, seat (smoking, non

smoking), boarding pass number (BN), dan destination.

Bagage tag yaitu tanda pengenal dari bagasi misalnya Rush tag, security

Tag,Fragile, dan damage tag.

Excess baggage ticket yaitu bagaimana menghitung excess baggage, baik

menurut weight system maupun piece system. Beberapa kelebihannya,

harga perkilo atau perpotong, jumlah yang harus dibayar, tax, total yang

akan di bayar dan bagai mana bentuk pembayaran (cash, cards) dan

(46)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Mengecheck travel dokumen yaitu apakah namanya ada di passenger

manifest, calss, carier, validity ,booking satatus.

Seat yaitu apakah sudah reguest, pergi sendiri atau dengan keluarga, pacar

dan lain-lain.

Formulir yang di perlukan yaitu petugas harus tau cara menulis formulir.

Pruser information yaitu untuk special food, UM, VIP, dan sebagainya.

Yang harus diketahui oleh petugas sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang

tidak di inginkan, antara lain:

a. Apa yang boleh atau tidak boleh di bawa penumpang.

b. Biasanya penumpang membawa hanya satu potong saja kedalam

kabin

c. Peraturan tentang hewan peliaraan.

d. Bagasi yang dalam keadaan rusak.

e. Tahu cara menghitung waktu terbang,sehingga tahu bila ada

penumpang yang menanyakan berapa lama perjalanannya, jam

berapa sampai di tujuan.

f. Bagasi yang termasuk dengeraus goods yaitu barang bawaan yang

berbahaya.

Dalam melaksanakan tugasnya check in perlu memperhatikan hal-hal sebagai

brikut:

a. Penampilan yang rapi ramah, banyak senyum, sopan.

b. Penguasaan materi check in

(47)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. d. Cepat dan tegas dalam pengambilan keputusan dan sebagainya.

4.2 Pelayanan Check in .

Pelayanan pada check in adalah menangani segala urusan penumpang

seperti ticket, bagasi, cabin, airpot tax, boarding pass, dan lain sebagainya.

Dalam melakukan check in penumpang dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Sistem komputerisasi yaitu check in dengan computer dan kerjanya sistem

jaringan/online.

2. Sistem manual yaitu dengan menggunakan tulis tangan dan kerjanya kurang

cepat dan rumit.

Pelayanan pada check in PT Metro Batavia menggunakan system

komputerisasi untuk memperlancar pelayanan agar cepat, tepat dan memuaskan

penumpang.

Pelayanan pada check in biasanya memberikan pelayanan yang meliputi:

1. Mengecheck dan merobek bagasi ticket sesuai rute perjalanannya.

2. Menimbang bagasi dan mendenda bagasi yang melebihi berat yang

ditentukan, yaitu 1% dari tarif first class per kg (excess baggage).

3. Memberikan label pada bagasi tiap-tiap penumpang

4. Mencatat berat bagasi dan jumlah bagasi pada tiket tiap-tiap penumpang

yang akan berangkat.

5. Mencatat dan mengecek dokumen perjalanan.

6. Mengumpulkan airport tax

(48)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. 8. Mengeluarkan boarding pass.

9. Memberi snack dan pelayanan makanan pada penumpang yang

penerbangannya tertunda (delay).

4.2.1 Pelayanan Check in Penumpang.

Pelayanan check in penumpang adalah pelayanan yang di berikan secara

khusus kepada penumpang sebelum keberangkatan pesawat di stasiun atau air

port.

Pelayanan check in penumpang ini diberikan untuk penyelesaian pelayanan

penumpang seperti:

a. Mengumumkan boarding agar penumpang yang akan berangkat

berkumpul diruang tunggu.

b. Mengumumkan keberangkatan pesawat kepada penumpang.

c. Menangani tamu-tamu khusus dalam penerbangan

d. Mengecek dan merobek boarding pass

e. Mengantar penumpang kepesawat.

f. Menangani penumpang yang tertunda keberangkatannya pada saat tiba

dibandara (Stasiun)

g. Meng-handle penumpang yang tidak diperbolehkan mendarat karena

dokumen perlengkapannya tidak lengkap.

h. Memperhatikan dan menjaga penumpang khusus yang perlu wheelchair

(49)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Petugas check in harus memperhatikan penumpang yang memerlukan

perhatian khusus dalam check in penumpang perlu di perhatikan oleh petugas

check in penumpang seperti :

Uncompained Miror atau Anak Tanpa Pengantar (UM)

Maksudnya adalah pengangkutan anak di bawah umur di bawah umur 12

tahun harus disertain dengan pengisian from of uncompained minor dan

di tandatangani oleh orang tua /wali yang memuat ketentuan-ketentuan

sesuai dengan peraturan yang berlaku di Batavia. Apabila syarat itu tidak

dapat di penuhi oleh pihak penumpang, Batavia Airlines dapat menolak

pengangkutan dan sebaliknya jika pengangkutan UM di terima maka

selesai check in biasanya penumpang tersebut di berikan tanda pengenal

sebagai penumpang UM yang di gantung pada leher anak tersebut.

• Penumpang VIP/CIP.

Yang di maksud VIP/CIP antara lain, presiden, perdana mentri, mentri

Duta besar, gubernur, kepala staff Angkatan bersenjata yang sedang dalam

perjalanan tugas /dinas dan sebagainya. Pihak Batavia Airlines dalam

check in VIP/CIP harus memberi salam hangat /sopan dan di tangani

secara khusus. Pada waktu menangani penumpang VIP/CIP penumpang di

berikan:

1. Label pengenal bagasi.

2. Label VIP atau CIP.

3. Label door side untuk pesawat wide body.

(50)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Setelah check in penumpang VIP/CIP dilakukan, petugas bandara setempat

memberitahukan pada bandara selanjutnya yang akan disinggahi dengan teleks,

bahwa ada penumpang VIP/CIP yang turut dalam penerbangan tersebut. Petugas

harus melayani penumpang VIP/CIP yang turut dalam penerbangan tersebut.

Petugas harus melayani penumpang VIP/CIP dan menunjukan ruang tunggu VIP

pada mereka.

Penumpang cacat (handicapped passenger).

Maksudnya adalah mereka yang menurut medis, secara fisik atau mental

memerlukan bantuan khusus misalnya penumpang lumpuh yang waktu check in di

berikan kursi roda untuk di tempat duduk,penumpang buta, penumpang tuli, dan

sebagainya.

• Penumpang Ibu hamil.

Adalah mereka yang ketika hamil melakukan penerbangan.penumpang

seperti ini harus memnuhi syarat sebagai berikut:

1. Perkiraan kelahiran lebih dari 4 minggu

2. Tidak ada gejala lahir Premature.

3. Data kelahiran sebelumnya normal.

4. Berbadan sehat maksudnya kondisinya tetap stabil tidak ada resiko

terhadap kesehatan.

5. Menunjukan surat keterangan dokter yang harus sudah di serahkan 7 hari

sebelum keberangkatan dan baru dinyatakan sah setelah di tandatangani

oleh dokter Batavia.

(51)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Maksudnya adalah service yang di berikan PT Batavia Air yang khusus di

berikan kepada bagasi penumpang saja. Adapun Service yang di berikan oleh

petugas adalah:

a. Memisah-misahkan koper dari pesawat yang akan berangkat .

b. Meyakinkan kembali bahwa tas dan koper telah di masukkan di dalam

kontainer dengan baik.

c. Mengidentifikasikan tas atau koper yang tampa label.

d. Mengambil tindakan segera dalam menangani barang yang salah ambil

(membuat PIR=Property Irregurality Report)

e. Mengembalikan barang yang hilang kepada penumpang.

f. Mengatur barang yang rusak tas/koper yang akan di ganti.

g. Mendatangkan dan menyediakan statistik sehubungan dengan kesalahan

terhadap barang –barang bawaan penumpang tas/koper.

Dalam memberikan pelayanan bagasi, perlu di perhatikan dan dipedomani

bahwa bagasi yang di maksudkan adalah barang pribadi untuk keperluan

sehari-hari seperti:pakaian, alat berhias, dan sebagainya yang di butuhkan penumpang

selama dalam penerbangan.

Setiap penumpang Batavia di berikan bagasi Cuma-Cuma dalam

melakukan penerbangan yang di periksa/di timbang saat check in bagasi yaitu:

a. Untuk penumpang dewasa, penerbangan komersial 20 kg.

b. Untuk penumpang anak-anak yang membayar tarif penuh orang dewasa

(52)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

c. Penumpang bayi yang di bawah dari umur 2 tahun tidak mendapatkan hak

bgasi Cuma-Cuma.

Pada dasarnya bagasi Cuma-Cuma di buat dalam ruang bagasi (checked

baggage). Untuk bagasi ini penumpang mendapat tanda bukti (baggage tag), yang

di perlukan utuk pengambilan di stasiun tujuan. Bagasi kabin utnuk penumpang

hanya di izinkan 1 koli dengan berat 5 kg dan ukuran maksimum 23 x 36 x 56

(115 cm²). Bagasi yang kecil ukurannya setra ringan boleh di bawa penumpang

kedalam kabin(cabin baggage atau unchecked baggage). Berat kabin itu di

tetapkan maksimum 5kg dan kabin harus berada dalam pengawasan dan tanggung

jawab penumpang.

Selain bagasi Cuma-Cuma yang berupa barang-barang sehari-hari, guna

keperluan selama dalam penerbangan tiap penumpang juga di izinkan membawa

dengan Cuma-Cuma :

a. Sebuah tas tangan wanita .

b. Sebuah payung dan tongkat

c. Sebuah kamera

d. Bahan bacaan seperlunya selama dalam penerbangan

e. Sehelai selandang atau baju dingin.

f. Kursi roda lipat utuk penumpang lumpuh atau alat penolong

berjalan.

g. Keranjang bayi beserta persediaan makanan.

h. Barang-barang kecil lainnya seperti: kotak, alat kecantikan, radio

(53)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Dalam check in bagasi ada juga barang-barang yang harus melalui syarat –

syarat tertentu misalnya:

a. Senjata api/tajam dan mesin.

Penumpang sipil maupun militer yang membawa senjata api, senjata

tajam, untuk keperluan olah raga, berburu atau keperluan lainnya harus tunduk

kepada peraturan yang telah di tentukan oleh pihak PT Metro Batavia Airlines.

Senjata api /senjata tajam tersebut haus di serahkan kepada petugas pasasi

di stasiun tujuan dengan syarat harus ada surat izin dari kepolisian.senjata harus

dalam keadaan kosong dan di masukan ke dalam sebuah peti, peluru harus di pak

dalam kotak dari karton yang cukup kuat sehingga tidak mudah rusak /terbuka.

Selama pengangkutan jumlah peluru tidak boleh lebih dari 50 butir peluru.

Meskipun pegawai PT Metro Batavia Airlines memberikan bantuan

sebaik-baiknya dalam bongkar muat bagasi tetapi pihak Batavia tidak

bertanggung jawab bila:

a. Kehilangan bagasi kabin.

b. Isi bagasi yang hilang/kurang, karena bocor atau koper/tas tidak di

kunci.

c. Adanya barang yang hilang ketika di tinggalkan di dalam pesawat

pada waktu persinggahan di stasiun transit.

Karena itu dalam penerbangan setiap penumpang di anjurkan supaya

mengunci bagasi yang di bawa dengan demikian selama dalam pengangkutan dan

(54)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

Berat barang bawaan lebih dari ketentuan bagasi Cuma-Cuma dikenakan

biaya bagasi lebih besarnya 1% darii tarif penuh orang dewasa kelas tertinggi atau

tarif yang di tetapkan perjalanan tunggal.

4.3Proses Pelaksanan Check in

Maksudnya adalah bagaimana cara menangani check in yang di lakukan

oleh Batavia baik kepada penumpang.Apakah bagasi sudah sesuai dengan

ketentuan yang telah di tetapkan oleh pihak PT Metro Batavia Airlines yang

berdasarkan prosedur pelaksanaannya yang telah di tetapkan atau tidak/belum.

Pelaksanaan check in di buka/dilakukan 2 jam sebelum keberangkatan

(Esttimated time Departure/ETD) pesawat sekaligus waktu lapor penumpang

untuk penerbangan dan penutup check in counter dilakukan 30 menit sebelum

keberangkatan (ETD).

4.3.1 Proses Pelaksanaan Check in Penumpang.

Proses pelaksanaan check in penumpang-penumpang oleh PT Metro

Batavia Airlines dilakukan dengan system komputerisasi /online yaitu dengan

peralatan computer yang bertujuan untuk pelayanan yang cepat dan tepat di

banding menggunankan system manual.

Meskipun dengan menggunakan computer online belum tentu baik,

kebaikan suatu pelayanan harus di dukung dengan hospitality (keramahtamahan)

oleh petugas check in. Pihak PT Metro Batavia Airlines mempunyai greeting

(55)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009.

melapor sekaligus meminta tiket penumpang dan memberikan kepada petugas

check in untuk di periksa namanya:

Pelaksanaan pemeriksaan proses check in penumpang sebagai berikut:

Membuka Menu Utama pada layar computer. Pilih menu input data check in

Isi nomor flght (penerbangan )  Isi dari dan ke, tujuan penerbangan.  Isi gate dan tanggal check in. Klik submit.

Pelaksanaan pencarian nama penumpang sebagai berikut:

 Membuka Menu Utama pada layar komputer.  Pilih menu Check in

Isi kode booking pada tabel. Klik search.

Pencarian nama penumpang menggunakan kode booking yang akan di

isikan pada tabel check in daerah maka akan di tampilkan nama penumpang

tersebut dan petugas akan menanyakan kepada penumpang seat yang diinginkan

sesuai seat yang masih kosong atau di window seat yaitu tempat duduk didekat

jendela atau aisle seat yaitu tempat duduk pada gang.

Pelaksanaan proses pengeluaran boarding pass:

(56)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. Pilih menu cetak Boarding pass.

Isi kode booking. Klik submit

4.3.2 Pelaksanaan Check in Bagasi

Pelaksanaan check in Bagasi yang dilakukan oleh PT Metro Batavia

Airlines adalah dengan mempersilahkan kepada penumpang agar meletakkan

bagasi utntuk di timbang terlebih dahulu oleh petugas untuk mengetahui berapa

berat, dan berapa koli bagasi penumpang .

Dalam penimbangan bagasi penumpang petugas harus berpedoman pada

ketentuan yang di tetapkan oleh PT Metro Batavia Airlines seperti:memberikan

bagasi Cuma-Cuma (allowance) 20 kg, jika melebihi batas tersebut PT Metro

Batavia Airlines memberikan Excess Baggage sebesar 1%dari harga tiket sekali

jalan sesuai dengan rute penerbangannya.

Cara yang dilakukan oleh pihak PT Metro Batavia airlines dalam check in

bagasi adalah sebagai berikut:

 Membuka Menu Utama pada layar computer.  Pilih Input Bagasi

Pilih nomor flight (penerbangan ) pada Tabel Input bagasi. Pilih dari dan ke tujuan penerbangan pada Tabel Imput bagasi. Isi tanggal dan lik pada Submit.

Menu untuk checkin penumpang yang akan terbang:

(57)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. CHECK IN E-TICKET.

CANCEL CHECK IN. BOARDING.

 UBAH JENIS PESAWAT.  MANIFEST.

MANIFEST INTERNATIONAL.  LIHAT DATA TIKET

CETAK BOARDING PASS TIME BOARDING PASS TAMPIL DATA PAX

TAMPIL DATA PAX PER SECTOR.  CEK TIKET .

INPUT BAGASI.

(58)

Suryati Tampubolon : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan PT. Metro Batavia Airline, 2009. 4.2 Prosedur Check-in dan Boarding.

4.4.1 Prosedur Check In (Waktu Lapor Penumpang)

Check in di buka 2 jam sebelum keberangkatan penumpang.

Penutupan 30 Menit sebelum keberangkatan

4.4.2 Penanganan penumpang seat check in

Memberi salam kepada penumpang yang akan melakukan check in.

• Menanyakan dengan sopan dokumen perjalanannya (seperti tiket,

passport, surat kesehatan, dsb)

• Mempersilahkan untuk meletakan bagasi dan bagasi kabin pada

timbangan.

• Memeriksa apakah nama yang tertera pada tiket sesuai dengan PNL

(Passanger Name List).

• Memerikasa tarif, tujuan dan sebagainya.

• Jika perlu periksa Visa Negara mana, perhatikan masih berlaku atau tidak .

• Pastikan bahwa semua bagasi sudah di beri stasiun yang di tuju.

• Jumlahkan barang –barang bawaan yang bebas bayaran.

• Setiap penumpang hanya diijinkan untuk membawa satu bagasi yang

sudah di periksa dan tidak di periksa pada kotak yang disediakan, jauh

kan semua kupon sebelum merobek kupon.

• Bila berat bagasi melebihi, minta penumpang untuk membayar kelebihan

bagasi .

• Berikan kembali boarding pass, tiket, dan dokumen kepada penumpang

Referensi

Dokumen terkait

Hampir setiap transaksi perusahaan dengan pihak luar menggunakan kas, salah satu perusahaan yang menggunakan prosedur pengeluaran kas untuk pembelian barang adalah PT

Dasar penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ditujukan untuk meneliti pengaruh dari kualitas pelayanan dalam penerbangan terhadap kepuasan pelanggan

Di tengah iklim kompetisi airlines yang sangat tinggi baik di sektor domestik terlebih lagi di sektor internasional, perusahaan airline dituntut untuk melakukan,

Setiap kerugian yang dialami oleh penumpang merupakan masalah hukum khususnya merupakan tanggung jawab perusahaan penerbangan atau pengangkut ( carrier ) terhadap penumpang

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN DALAM UPAYA PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN.. (Studi Kasus pada Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara

Dari hasil pembahasan dan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa prosedur akad murabahah pada produk pembiayaan konsumtif di BPRS Metro Madani Kantor

Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan Cabang Medan melaksanakan kegiatan dalam Prosedur Penerbitan Delivery Order dalam Pengambilan Container, maka perusahaan