ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HAND STAND ROLL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA
KELAS VI SD NEGERI 2 CANDIRETNO PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh NGADINO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar hand stand roll dengan Menggunakan Model Pembelajaran pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Kab. Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Class room Action Reserch), dengan dua siklus, yaitu siklus pertama dengan penggunaan pembelajaran perbagian, dan siklus kedua dengan penggunaan bantuan guru.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Kab. Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 23 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar hand stand roll yang meliputi sikap awal pelaksanaan dan sikap akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar hand stand roll melalui penggunaan alat bantu pada setiap siklusnya, adapun
peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 65,22 %, dan siklus kedua 86,96 %.
ABSTRACT
BASIC SKILLS IMPROVEMENT EFFORTS MOTION HAND STAND ROLL MODEL WITH LEARNING IN CLASS VI
SD STATE 2 CANDIRETNO PAGELARAN LESSONS YEAR 2013/2014
NGADINO
This study aims to determine the learning outcome basic hand stand roll motion by Using Learning Model in the sixth grade students of SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Pringsewu academic year 2013/2014. The method used is the method of Classroom Action Research (Class room Action Reserch), with two cycles, the first cycle with the use of learning in parts, and the second cycle with the use of the help of the teacher.
The subjects in this study were sixth grade students of SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Pringsewu academic year 2013/2014 amounting to 23 students. The collection of data taken from the test observations form the basic motor skills of hand stand roll that includes the beginning of the stance and attitude of late. The results of this study showed an increase in the basic motor skills of hand stand roll through the use of assistive devices at each cycle, while the increase at each cycle is as follows the first cycle of 65.22%, 86.96% and second cycles.
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HAND STAND ROLL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA
KELAS VI SD NEGERI 2 CANDIRETNO PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh NGADINO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
SANWACANA
Asalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul ”Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Hand Stand Roll Dengan Model Pembelajaran Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran
Kab.Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs Ade Jubaedi, M.Pd selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis
4. Bapak Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or. selaku Pembahas atau penguji utama.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.
6. Segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
7. Kepala SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Kab.Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas VI Tahun Pelajaran 2013/2014
8. Siswa-siswi kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Kab.Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014, terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 S1 Dalam jabatan, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, Agustus 2014
Penulis
i
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani ... 7
B. Belajar ... 8
C. Gerak ... 10
D. Model Pembelajaran ... 10
E. Alat Belajar ... 11
F. Keterampilan Gerak Dasar... 12
G. Belajar Motorik ... 13
H Senam Lantai. ... 14
I. Hand Standd Roll ... 15
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 16
G. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Hand Stand Roll ... 21
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 24
B. Pembahasan ... 28
ii V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 31
B. Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 33
i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Instrument Penelitian ... 20 2. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Hand stand roll
Pada Tes Awal ... 24 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Hand stand roll
Pada Tes Siklus 1 ... 25 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Hand stand roll
Pada Tes Siklus 2 ... 26 5. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pembelajaran Gerak
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1 : Gerakan Hand stand roll... 15
Gambar 2 : model siklus menurut Kemmis & Mc Taggart ... 17
Gambar 3 : Bagan Prosentase Nilai ≥ RK dan <RK Disitiap Siklus ... 28
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan pengelolaan
pendidikan dilaksanakan secara terdesentralisasi. Globalisasi menuntut
penyelenggaraan pendidikan yang demokratis dan akuntabel untuk
meningkatkan kualitas pendidikan nasional sehingga dapat bersaing
dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempersiapkan
sumberdaya manusia yang berkualitas. Pemerintah sangat memperhatikan
kualitas sumber daya manusia, salah satu cara yaitu dengan memberikan
sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu para pendidiknya
melalui latihan, kursus, dan seminar loka karya baik di tingkat daerah
2
Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita di atas dilakukan
dengan menetapkan standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional
pendidikan di antaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang
dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat
satuan pendidikan. Melalui lembaga pendidikan dalam proses
mempengaruhi peserta didik akan menimbulkan perubahan secara bertahap
dan menyeluruh ke arah peningkatan kualitas manusia Indonesia, agar
berpungsi dalam kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan
pendidikan tersebut, maka ditempuh upaya melalui berbagai jalur
pendidikan baik formal maupun non formal, salah satunya melalui
pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam
kurikulum di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan
misi pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup
sehat. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah
“membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui
pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan
berbagai aktivitas jasmani” Dari berbagai bentuk dan macam kegiatan
pendidikan jasmani di sekolah salah satunya yaitu senam lantai.
Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai
dengan istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas
yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut dengan
3
Salah satu materi dari senam lantai adalah Handstand roll. Handstand
Rolladalah Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu
pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan dilanjutkan dengan
mengangkat kepalanya dari lantai kemudian membiarkan kedua
kakinya condong kedepan dengan secepatnya menarik kepalanya
kearah dada dan membulatkan badan untuk menguling ke depan.
Dari hasil pengamatan pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno
Pagelaran Kab. Pringsewu, bahwa keterampilan gerak dasar Handstand
Roll masih rendah, dari 23 siswa, hanya 6 orang atau 17,6% yang dapat
dikatakan tuntas. Hal ini dilihat mulai dari sikap awal dan gerakan, siswa
masih belum bisa menerapkan gerak dasar yang benar hal ini diduga
karena kurangnya pemberian model pembelajaran yang di berikan untuk
memudahkan siswa menguasai keterampilan gerak dasar Handstand roll,
dan menyebabkan hasil belajar siswa masih rendah.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian tentang “Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Handstand
Roll Dengan Model Pembelajaran Pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi
Retno Pagelaran Kab. Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang
4
1. Kurangnya pemberian model pembelajaran Handstand roll kepada
siswa.
2. Kurangnya kemampuan siswa melakukan gerak dasar Handstand
roll.
3. Rendahnya hasil belajar siswa dalam keterampilan gerak dasar
Handstand roll.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada
“Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Handstand Roll Dengan Model
Pembelajaran Pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran
Kab. Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka
penelitian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah Keterampilan Gerak Dasar Handstand Roll Dengan Model
Pembelajaran Pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran
5
E. Tujuan
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan pemberian model pembelajaran Handstand Rol lpada
siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Kab. Pringsewu
Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Meningkatkan keterampilan gerak dasar Handstand Roll pada siswa
kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Kab. Pringsewu Tahun
Pelajaran 2013/2014.
3. Memperbaiki hasil proses pembelajaran khususnya keterampilan gerak
dasar Handstand Roll pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno
Pagelaran Kab. Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014.
F. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Peneliti
Sebagai salah satu sarana untuk mengkaji ulang mengenai peran ilmu
biomekanik dalam menunjang peningkatan pembelajaran senam lantai
salah satunya Handstand roll.
b. Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar
Handstand Roll dan untuk meningkatkan proses pembelajaran gerak
6
c. Mahasiswa Penjaskes S1 Dalam Jabatan
Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan keterampilan gerak
dasar Handstand roll dalam pembelajaran senam lantai.
d. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya
pengkajian dalam pengembangan ilmu pembelajaran senam lantai.
G. Ruang Lingkup Penelitian.
Obyek penelitian : Memberikan peningkatan keterampilan gerak
Handstand roll dalam pembelajaran senam lantai.
Subyek peneliti : siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran
Kab. Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum
di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi
pendidikan melalui aktivitas jasmani dan pembiasaan perilaku hidup sehat
sehari-hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran ini adalah
“membantu peserta didik untuk kesegaran jasmani dan kesehatan melalui
pengenalan dan penanaman sikap positif serta kemampuan gerak dasar dan
berbagai aktivitas jasmani” (Depdikbud, 1993: 1).
Aktivitas pendidikan jasmani merupakan gejala yang komplek. Artinya
kegiatan pendidikan jasmani mencakup aspek biologis, sosiologis, dan
budaya. Dari aspek biologis hakikatnya adalah pola gerak fisik manusia
yang terwujud dalam struktur jasmani yang perlu dipahami sebagai pola
perilaku manusia. Dari aspek sosiologis dan budaya seorang pelatih atau
guru dituntut memahami lingkungan belajar yang baik untuk mencapai
8
guna. Karena itu dalam garis-garis besar kurikulum pendidikan dasar
(Depdikbud, 1993: 1) menjelaskan :
“Pendidikan jasmani di sekolah dasar berfungsi untuk (a) merangsang pertumbuhan jasmani dan perkembangan sikap, mental, social, dan
emosional yang serasi, selaras, dan seimbang, (b) memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani dan kesehatan serta memenuhi hasrat bergerak, (c) memacu perkembangan dan aktivitas system peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan saraf, (d) memberikan kemampuan untuk menigkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan”.
Berdasarkan paparan di atas dapat ditegaskan bahwa dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani yang lebih diutamakan adalah
pemahaman tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang
professional dari domain belajar yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.
Oleh karena itu program pendidikan jasmani harus merupakan suatu
program yang memberikan perhatian yang cukup dan seimbang kepada
ketiga domain tersebut. Jika tidak, maka program bersangkutan tidak lagi
bisa disebut pendidikan jasmani.
Salah satu materi pendidikan jasmani di sekolah adalah pelajaran senam
lantai. Senam lantai merupakan suatu keterampilan yang mampu
mengembangkan potensi manusia baik secara fisik maupun mental dan
dapat diberikan kepada peserta didik baik secara formal, informal, maupun
9
B. Belajar
Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan mengumpulkan
berbagai pengalaman tentang ilmu pengetahuan. Belajar juga sebuah
proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan.
Menurut Oemar Hamalik (2003:V7), mengatakan bahwa pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran.
Adapun ciri kegiatan yang disebut “belajar” adalah sebagai berikut
(Noehi, Nasution, 1994:2):
a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan individu yang
belajar, baik aktual maupun potensial
b. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru,
yang berlaku yang relatif lama.
c. Perubahan itu terjadi karena usaha
Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat
adanya interaksi antara individu dengan lingkungan. Tingkah laku ini
mencakup pengatahuan, ketrampilan dan sikap.
Sedangkan menurut A Tabrani Rusyan, 1989: 7 mengatakan bahwa;
10
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa
penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil
dari latihan dan pengalaman belajar.
C. Gerak
Proses belajar gerak berlangsung dalam suatu rangkaian kejadian dari
waktu ke waktu dan dalam prosesnya melibatkan SSP (Sistem Syaraf
Pusat), otak, dan ingatan. Dengan demikian tugas utama peserta didik
dalam proses belajar gerak adalah menerima dan menginterprestasikan
informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian
mengolah dan menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa
sehingga memungkinkan realisasi gerakan secara optimal dalam bentuk
keterampilan.
Pengertian gerak adalah kegiatan atau proses perubahan tempat atau posisi
ditinjau dari titik pandang tertentu, sekali hal ini sudah dilakukan maka
gerak itu, tanpa memikirkan gerak itu transkusi atau rotasi maka dengan itu
dapat ditetukan jarak dan arah dari titik pangkalnya. (Prof. Drs.
Soedarminto 1993-197). Jadi pengertian gerak perpindahan tempat
ketempat lain sesuai dengan tujuan tertentu.
Gerak dasar dalam Handstand Rolladalah keterampilan gerak yang
dilakukan baik yang berkaitan dengan aktivitas dasar mencakup gerakan
11
D. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk
merancang pengajaran (Husdarta, 2000:3V). Isi yang terkandung di dalam
model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan
untuk mencapai tujuan instruksional. Sebagai contoh strategi pengajaran
yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah
manajemen kelas, pengelompokan siswa, dan penggunaan alat bantu
pengajaran.
Kalau kita amati tidak ada model pembelajaran yang baru saat ini. Yang
ada hanya pengembangan dari model-model pendekatan seperti pendekatan
induktif dan deduktif, atau pendekatan langsung dan tidak langsung.
Ada dua pengaruh implementasi suatu model pembelajaran terhadap
perubahan siswa yaitu yang bersifat langsung dan tidak langsung.
Mengetahui kedua jenis pengaruh ini bagi guru sangat penting agar ia dapat
memperkirakan pengunaan model pembelajaran.
Dan model pembelajaran yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah
dengan memberikan pembelajaran perbagian gerak dasar Handstand roll
dengan begini siswa diharapkan dapat menguasai semua gerak dasar
12
E. Alat Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah “yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu“. Alat merupakan bagian dari fasilitas
pendidikan yang digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar.
Dengan alat pembelajaran guru dapat memberikan contoh secara langsung
tentang materi tersebut agar mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.
Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa alat pembelajaran yang
digunaka adalah tiga buah matras tujuan untuk meningkatkan keberanian
siswa untuk melakukan sikap lilin dan meningkatkan pembelajaran
kemudian memperoleh hasil yang lebih baik dan dicapai dengan
sebaik-baiknya.
Alat belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua buah matras.
F. Keterampilan Gerak Dasar
Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan
pertumbuhan dan tingkat kematangan. Keterampilan gerak dasar
merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih
kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada
individu yaitu, 1) lokomotor, (2) gerak non lokomotor, (3) manipulatif.
Rusli (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah “gerak yang
digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau
memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling”.
13
memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkuk badan,
memutar badan, mendorong dan menarik”. Sedangkan gerak manipualtif
adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan
kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang lain.Gerak manipulatif
ini bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan, misalnya
melempar, menangkap dan menendang.
G. Belajar Motorik
Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen.
Seorang yang ingin memiliki keterampilan yang baik harus terlebih dahulu
mengembangkan unsur gerak, kemudian hal ini dapat dilakukan melalui
proses belajar dan berlatih. Lutan (1998) mengatakan “belajar adalah
sebuah prilaku yang relatif permanen sebagai akibat latihan atau
pengalaman masa yang lampau”. Berkaitan dengan belajar keterampilan
motorik suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang
relatif permanen dalam reabilitasnya untuk merespon suatu gerak. Menurut
Lutan belajar motorik adalah “seperangkat proses yang berkaitan dengan
latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan dalam
prilaku terampil”.
Adapun tahap dalam keterampilan motorik yaitu sebagai berikut:
a. Tahap kognitif “merupakan tahap awal dalam belajar motorik”dalam
tahap ini peserta didik harus memahami hakikat kegiatan yang akan
dilakukan, kemudian harus memperoleh gambaran yang jelas baik
14
b. Tahap fiksasi pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan
peserta didik melalui latihan praktik secara teratur agar peubahan
prilaku gerak menjadi permanen, selama latihan peserta didik
membutuhkan semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang
dilakukan itu benar atau salah.
c. Tahap otomatis. Pada tahap otomatis, kontrol terhadap gerak semakin
tepat dan penampilan semakin konsisten serta cermat. Menurut
girimijoyo dalam priyono mengatakan “Secara psikologi hal ini dapat
diartikan bahwa pada diri peserta didik telah terjadi suatu kondisi
refleks bersyarat yaitu terjadi pengerahan tenaga mendekati pola gerak
reflek yang sangat efesien dan hanya akan melibatkan unsur unit yang
benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan”.
H. Senam Lantai
Senam lantai (flour exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai
dengan denga istilah Lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan
di atas yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut
dengan istilah latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau
latihannya pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda, salah
materi pembelajaran senam lantai adalah Handstand roll.
I. Handstand Roll
Handstand Roll adalah Berdiri dengan tangan adalah sikap tegak dengan
15
dilanjutkan dengan mengangkat kepalanya dari lantai kemudian
membiarkan kedua kakinya condong kedepan dengan secepatnya
menarik kepalanya kearah dada dan membulatkan badan untuk
menguling ke depan.
Cara melakukan gerakan Handstand roll sebagai berikut :
a. Sikap permulaan
Membungkuk
Bertumpu pada tangan.
b. Gerakan
Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan.
Panggul ke depan.
Punggung membusur.
Berakhir pada sikap badan tegak
Dan tungkai rapat lurus ke atas.
c. Gerak lanjutan
mengangkat kepalanya dari lantai.
kemudian membiarkan kedua kakinya condong kedepan.
dengan secepatnya menarik kepalanya kearah dada.
dan membulatkan badan untuk menguling ke depan.
16
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan
dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti
tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah
menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata
yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat
di terangkan, (1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati
suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, (2) Tindakan
menujuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukukan dengan tujuan
tertentu dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa,
dan (3) Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
ruang kelas dalam penelitain, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal
dalam bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah
kelas adalah sekelompok siswa sekelas yang sama dari guru yang sama
17
Pada penelitian tidakan ini berciri sebagai berikut:
a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.
b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.
c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral.
Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan
beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan,
pengamatan (0bservasi) dan tahap refleksi.
Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalaui putaran spiral
adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini:
Gambar 2 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991:10V)
Keterangan gambar di atas :
Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
18
Tindakan
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
oleh suatu tindakan.
Refleksi
adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan.
Perbaikan rencana
Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila
tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana.
B. Rencana Penelitian
Pada penelitian ini peneliti melaksanakan penelitian sampai dua siklus (dua
kali pertemuan) kemudian di antara setiap siklusnya penelitian
merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi
setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan
lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.
C. Subjek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2
Candi Retno Pagelaran Kab. Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 yang
19
D. Tempat dan Waktu
1. Tempat penelitian
Di SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Kab. Pringsewu
2. Pelaksanaan penelitian
Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian dua minggu dan
Terdapat dua siklus (dua kali pertemuan).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK
(penelitian kaji tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham
dalam Muhajir (1997;V8) dijelaskan “Alat untuk ukur instrument dalam
PTK dikatakana valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat
berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi”
Alat itu berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar
Handstand roll, bentuk indikatornya adalah: (1) sikap permulaan(2)
20
Format Lembar Penilaian
Keterampilan Gerak Dasar Handstand Roll Nama : ……….
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan disetiap siklusnya, selanjutnya
data dianalisis melalui tabulasi, presentase dan normatif. Tenik penilaian
No Aspek
Handstand Roll Indikator
Skor 1 2 3 1 Sikap permulaan Berdiri tegak, kaki diceraikan ke
depan dan belakang
Bungkukkan badan,
Tangan menumpu selebar bahu, lengan lurus, pandangan agak ked e p a n
2 Gerakan Angkat tungkai ke atas satu per satu.
Panggul ke depan dan Punggung membusur.
Berakhir pada sikap badan tegak
Dan tungkai rapat lurus ke atas.
3 Gerak lanjutan Pertahankan keseimbangan
Turunkan tungkai satu persatu
Kembali dengan sikap tegak
21
dalam proses pembelajaran menggunakan penilaian kwantitatif untuk
melihat kwalitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus
sebagai berikut:
P : Presentase keberhasilan
F : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar
N : Jumlah siswa yang mengikuti tes
G. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Handstand Roll 1. Siklus Pertama
a. Rencana
1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti,
penutup.
2. Menyiapkan alat-alat berupa matras dan instrumen yang
dibutuhkan untuk mengobservasi tindakan.
3. Menyiapkan siswa untuk pembelajaran
b. Tindakan
1. Siswa dijelaskan terlebih dahulu tentang hand stand roll setelah itu
siswa diberi contoh gerakan Handstand roll yang benar siswa
disuruh mencoba terlebih dahulu.
2. Siswa melakukan gerak dasar Handstand Roll dengan
22
dari sikap permulaan, lalu dilanjut kegerakan, dan yang terahir
dilanjutkan dengan menguasai gerakan lanjutan.
3. Setiap siswa melakukan gerakan secara bergantian.
4. Setelah menguasai siswa merangkai semua gerakan kedalam satu
gerakan secara berulang ulang
c. Observasi
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan
waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi
d. Refleksi
1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua
2. Siklus kedua a. Rencana
1. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes
Handstand roll.
2. Menyiapkan alat berupa matras dan yang berkaitan dengan proses
pembelajaran dan instrumen yang dibutuhkan untuk
mengobservasi tindakan.
3. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengevaluasi dan
mengobservasi tindakan.
b. Tindakan
1) Siswa dibariskan dan diperintahkan untuk melakukan Handstand
23
2) Siswa melakukan gerak dasar Handstand Rollsecara bergantian
dengan gerakan keseluruhan mulai dari sikap permulaan, gerakan,
dan gerak lanjutan, ini bertujuan untuk memantapkan pengusaan
keterampilan gerak dasar Handstand roll siswa.
3) Siswa diberikan kesempatan melakukan pengulangan.
4) Siswa melakukan Handstand dengan benar.
c. Observasi
1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu
pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase
keberhasilan sehingga dapat disimpulkan.
d. Refleksi
Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes Handstand Roll dan
31
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:
1. Dengan penggunaan pembelajaran perbagian gerak dasar hand stand roll
pada siklus pertama dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar
hand stand roll pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran
Kab.Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014
2. Dengan penggunaan dengan bantuan Guru pada siklus kedua dapat
memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar hand stand roll pada siswa
kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Kab.Pringsewu Tahun
Pelajaran 2013/2014
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :
1. Kepada para guru pendidikan jasmani, alat bantu pembelajaran ini dapat
dijadikan sebagai acuan ke depan dalam proses pembelajaran gerak dasar
32
2. Untuk siswa kelas VI SD Negeri 2 Candi Retno Pagelaran Kab.Pringsewu
Tahun Pelajaran 2013/2014 agar selalu berupaya meningkatkan gerak
dasar hand stand roll.
3. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini kiranya dapat dikembangkan lebih
lanjut dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar gerak
34
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhaesimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Depdikbud. 1993. Garis Besar Program Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Sekolah Dasar. Jakarta: depdikbud
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara
Husdarta. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataan Setara D-IX
Lutan, Rusli. 1998. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Penjaskes. Jakarta : Depdikbud-Dikdasmen
Muhajir. 1997. Teori Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung. Yudhistira
Nasution, Noehi, Dkk. 1994. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka
Rusyan, Tabrani, A. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya
Soedarminto. 1993. Kinesiologi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan