MAKALAH
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI
“PENGUAT KELAS A“
Disusun oleh:
ACHMAD FAHMI A
(1231130084)
IRMA RAHMAWATI (1231130091)
JEREMY GABRIEL (1231130012)
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2012/2013
▸ Baca selengkapnya: penguat gambar harus menguatkan sinyal gambar dengan frekuensi
(2)PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Voice atau suara manusia output frekuensinya berkisar antara 300 sampai 3.4 KHz. Agar dapat didengar di manusia maka voice tersebut harus dimasukkan ke dalam mikrofon, di dalam mikrofon tersebut terdapat sebuah alat yang dinamakan tranduser yang mampu merubah getaran suara menjadi sinyal listrik. Namun, dalam mikrofon hanya mampu membangkitkan sinyal AC sebesar 100 mV. Sinyal tersebut sangat rendah sehingga tidak dapat di modulasi. Agar dapat di modulasi maka di perlukan penguatan yang mampu membangkitkan sinyal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana menentukan komponen nilai penunjang penguat kelas A?
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Definisi Penguat Daya Kelas A
Penguat kelas A didefinisikan sebagaisuatu penguat yang mempunyaikemampuan terbesar dalammereproduksi masukan dengan distorsi yang terkecil, denganatautanpa rangkaian umpan balik negatif. Namun demikian,efisiensi penguat kelas A adalahpaling kecil dibandingkandengan penguat daya kelas lainnya. Rangkaian penguat kelasAdengan umpan balik emitor ditunjukan dengan gambarberikut:
Gambar 2.1.1 Penguat kelas A
Persamaanyang digunakan adalah sebagai berikut :
o ICsat=VCC/RC+RE
o IB=VB/RB
o VCEcutoff=VCC
o VB=VCC.R2/R1+R2
2.2 Klasifikasi Penguat Daya Kelas A
Berdasarkan titik kerjanya penguat daya kelas A diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Penguat dengan letak titik Q di tengah-tengah garis beban
2) Mempunyai sinyal keluaran yang paling bagus diantara penguat jenis yang lain.
3) Efisiensinya paling rendah, karena banyaknya daya yang terbuang di transistor.
Berdasarkan tipe pembiasannya yang dilakukan oleh penguat, penguat daya kelas A diklasifikasikan sebagai berikut:
Penguat Daya kelas A : Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatursedemikian rupa sehingga seluruh fasa arus output selalumengalir. Penguat ini beroperasi pada daerah linear.
2.3 Sifat – Sifat Penguat Daya Kelas A 1. Dirangakai Secara common emiter.
dari rangkaian penguat tersebut dan sebut saja titik ini titik A.
Apabila sebuah transistor mempunyai titik kerja Q di dekat tengah-tengah garis beban DC, suatu sinyal AC yang kecil mengakibatkan transistor bekerja didaerah yang aktif dalam seluruh siklusnya. Apabila sinyal membesar, transistor terus bekerja didaerah aktif selama waktu mencapai puncak-puncaknya sepanjang garis beban titik jenuh dan titik pancung (cut off) tidak terpotong. Untuk membedakan cara operasi ini dari jenis-jenis lainnya, operasi tersebut disebut dari kelas A. Pada gambar 2.1.1, titik Q diambil ditengah atau dipusat garis beban AC, dari sini kita mendapatkan sinus output yang tak tergunting dengan kemungkinan yang terbesar.
Gambar 2.2.1 Garis beban CE kelas A
maka dapat diperoleh dengan langkah-langakh berikut. Untuk garis beban DC
IC(sat)= VCC
(Rc+RE)
VCE(cutoff)=VCC
ICQ=(VB−VBE) RE
VCEQ=VCC−IC.(RC+RE)
Untuk menggambar garis beban AC dapat dilakukan dengan cara berikut:
Gambar 2.2.2 Garis beban AC Dengan :
RL=RE/¿RL
∆ VCE=∆ . IC.(RC+RE)
ICC(cutoff)=VCEQ+ICQ.rL
memiliki tingkat fidelitas yang tinggi. Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif, bentuk sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input. Namun penguat kelas A ini memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25% - 50%. Ini tidak lain karena titik Q yang ada pada titik A, sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan. Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang menjadi panas. Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar.
1) Digunakan Untuk Daya Yang Sedang < 10 Watt.
2) Input dan output berbeda 180
Selain ketiga sifat penguat pada kelas A tersebut, ada beberapa sifat-sifat penguat kelas A yang dijelas oleh Albert Paul Malvino, Ph. D. dalam bukunya yang berjudul Prinsip-Prinsip Elektronika Jilid Iantara lain sebagai berikut :
1)Bati Tegangan dengan Beban
A=−Rc re
Gambar 2.2.3Penguat CE
Karena resistansi yag dilihat oleh kolektor adalah
r
C = RC // RLSehingga dapat dihitung bati tegangan terhadap beban dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
AV=− rc
r 'c
Dimana :
r’c= Resistansi emiter ac
rc = Resistansi kolektor ac
RC = Resistansi kolektor dc A = Bati Tegangan tanpa beban RL = Resistansi beban
AV= Bati tegangan dengan beban
Pada gambar 2.2.3, bati arus sebuah transistor adalah perbandingan arus kolektor ac terhadap arus basis ac. Persamaannya adalah sebagai berikut:
Ai=ic
ib
Dimana : Ai = Bati arus
ic = Arus kolektor ac ib = Arus basis ac
3)Bati Daya
Pada gambar 2.2.3, daya masuk ac pada basis adalah
Pin=Vin Ib
Daya keluar ac dari kolektor adalah Pout=-Vout Ic
Tanda minus (-) diperlukan karena adanya
pembalikan fasa. Perbandingan Pout/Pin disebut sebagai bati daya dan ditulis dengan Ap.
dengan mengambil perbandingan tersebut, didapatkan:
Ap=Pout
P¿
=−Voutic
Karena Av=Vout/Vin dan Ai = ic/ib , maka : Ap =
-AvAi
Dimana :
Pin = Daya input ac
vin = Tegangan melintas pada resistansi emiter
ib = Arus basis ac ic = Arus kolektor ac
vout = Tegangan keluar Pout = Daya output ac Ap = Bati daya
Av = Bati tegangan Ai = Bati arus
2.4 Menentuka Nilai Komponen
Untuk menentukan nilai suatu komponen pada penguat kelas kita harus menggunakan rumus yang ditentukan. Pertama menentukan nilai Vcc, β, dan Ic tetapi untuk menentukan nilai tersebut kita bisa melihat di data sheet. Lalu yang kedua kita menentuka nilai Ib, Ie, Id, Ve, Re, Rc, R2, R1, Av, dan RL. Untuk mencarinya kita menggunakan rumus sebagai berikut :
Ie = Ic + Ib Id = Vcc x Ib Ve = 0,1 x Vcc
Re = VeIe
Rc = 4 x Re
Rtotal = Vcc Ib
R2= Vb
Id
R1 = Rtotal – R2
Av = RL
ℜ
RL = Av x re
BAB III
PERENCANAAN
C1
Gambar 3.1.1 Penguat Kelas A sebelum diberi nilai komponen penunjang penguat kelas A
Berdasarkan data yang ada pada teori dasar 2.4 ,untuk menentukan nilai komponen penunjang penguat kelas A kita harus melihat data sheet transistor yang kita gunakan pada penguat kelas A. Dan kami mengambil data sheet transistor NPN 2N2222 dan diperoleh data:
Ic = 10 mA
Dan berdasarkan rumus 2.4 diperoleh nilai:
Ib=Ic β =
10
75=0.13mA
= (β + 1) Ib
Setelah di hitung maka diperoleh nilai komponen penunjang penguat kelas A
Dimana R1 = 5.69 kΩ, R2 = 1.23kΩ, RC = 0.36 kΩ, Re= 0.09 kΩ
Gambar 3.1.2 Penguat Kelas A setelah diketahui nilai komponen penunjang penguat kelas A
3.2 Merancang penguatan penguat kelas A dengan penguatan sebesar 2x
Berdasarkan rumus 2.8 untuk merancang sebuah penguatan kelas A digunakan rumus:
= RC x RLRC+RLx β Ic
= 0.360.36kΩ xkΩ+11kΩkΩx75
10
= 1.360.36kΩkΩx75
10
= 13.627
= 1.9 = 2x
Jadi, penguatan yang terjadi sebesar 2x