• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009 - 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009 - 2013."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

THE EFFECT OF INVESTMENT DECISIONS, FINANCING DECISIONS AND DIVIDEND POLICY ON FIRM VALUE IN AUTOMOTIVE COMPANIES

LISTED ON IDX OVER THE PERIOD 2009 TO 2013

AAN DARWATI

Progam Study Manajemen – S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang

URL : http//dinus.ac.id/

Email : 211200901796@mhs.dinus.ac.id

ABSTRACT

The value of the company is very important for the company because the company's value indicates how well the company's performance. There are several factors that affect the value of the company, among others: the investment decisions (investment decision), funding decisions (financing decision), and the decision in the form of dividends (dividend decision). This research is conducted on automotive companies listed on the Indonesia Stock Exchange over the period 2009 to 2013. The purpose of this study is to analyze the influence investment decisions, financing decisions and dividend policy on firm value. The study population is the entire financial data companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling method used in this research is purposive sampling method. The sample used in this study as many as 17 automotive companies that publish an annual report during the observation period in a row (2009-2013). The data used is secondary data from ICMD. The analysis technique used is multiple regression analysis. Based on calculations that have been done, then partially shows investment decisions and dividend policy have a positive effect on firm value. Based on the results of the calculations have been carried out, the decision does not effect the funding on firm value. While variable investment decisions, financing decisions and dividend policy are able to explain the value of the company amounted to 35.2%.

Keywords : investment decisions, financing decisions, dividend policy, firm value

PENDAHULUAN

(2)

perusahaan yang berkaitan dengan hutang pada pemegang saham biasa (Warsono, 2003).

Adapun tujuan dari setiap perusahan adalah sama, yaitu memaksimalisasi nilai bagi pemiliknya. Perusahaan dalam usaha memaksimumkan nilai perusahaan (value of the firm) di bidang keuangan dipengaruhi oleh tiga keputusan yang berperan besar, yaitu keputusan investasi (investment decision), keputusan pendanaan (financing decision), dan keputusan dalam bentuk dividen (dividend decision) kepada para pemegang saham (Van Horne,1995 dalam Basalamah dan Sudiana, 2004). Keterkaitan diantara ketiganya dapat disederhanakan dengan ungkapan mengenai bagaimana mendapatkan modal dan kemudian menginvestasikannya pada produk atau jasa untuk mandapatkan hasil (return) yang optimal, dengan mempertimbangkan bagian yang harus dibayarkan kepada pemilik modal baik dalam bentuk dividen, bunga, atau keduanya..

Keputusan investasi dalam hal ini dapat diproxi dengan menggunakan Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) menurut M. Hanafi dan Abdul Halim (2004:83) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut. Kebijakan deviden dapat diproxi dengan menggunakan rasio Devidend Payout Ratio (DPR). Devidend Payout

Ratio (DPR) adalah rasio pendistribusian laba yang dibagikan kepada pemegang saham.

Sedangkan keputusan pendanaan suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan

Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio untuk menentukan pembelanjaan atas aktiva dan sekaligus menggambarkan kebijakan hutang. Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan Price to Book Value (PBV). Price to Book Value (PBV) mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham dan Houston, 2001).

Dari penelitian terdahulu dan latar belakang tersebut, peneliti memodifikasi penelitian Wijaya (2010), dengan mengikuti saran dari penelitian Wijaya (2010) untuk mengganti proxi variabel Keputusan Investasi dari Price Earning Ratio (PER) dengan

Return On Assets (ROA). Alasan penggantian ini adalah karena PER memiliki

kelemahan, yaitu rasio ini memerlukan penaksiran masa depan yang tidak pasti (Wijaya, 2010:18). Sedangkan modifikasi lain yang dlakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan periode penelitian tahun 2009 hingga 2012 yang berbeda dengan periode penelitian Wijaya (2010).

Selain itu perusahaan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009-2012. Alasan pemilihan perusahaan otomotif sebagai obyek penelitian karena perusahaan otomotif memiliki pertumbuhan cukup pesat sejak tahun 2008 dan komposisi dari perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI tidak berubah sejak tahun 2008 yaitu 17 perusahaan (Swa, 2012). Namun ternyata berdasarkan hasil pengamatan dari data historis, rata-rata nilai perusahaan otomotif tidak menunjukkan peningkatan, dan justru mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan perusahaan dari sektor lain misalkan dari sektor rokok.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Keputusan Investasi (X1)

Menurut (Van Horne, 1998, dalam Fara dan Wirjolukito, 2004:46) keputusan investasi adalah menentukan keseluruhan jumlah aktiva yang ada pada perusahaan, komposisi dari aktiva-aktiva tersebut, serta tingkat risiko usaha. Menurut Fabozzi (2004:3), keputusan investasi adalah investor memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi adalah menentukan keseluruhan jumlah aktiva bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva perusahaan.

Perusahaan adalah kombinasi antara nilai aktiva riil dengan pilihan investasi di masa yang akan datang. Pertumbuhan perusahaan adalah faktor yang diharapkan oleh investor sehingga perusahaan tersebut dapat memberikan imbal hasil yang diharapkan. Pertumbuhan perusahaan yang selalu meningkat dan bertambahnya nilai aset diharapkan dapat mendorong ekspektasi bagi investor karena kesempatan investasi dengan keuntungan yang diharapkan dapat tercapai (Syamsudin, 2002).

Keputusan Pendanaan (X2)

Menurut Husnan (2004:268) keputusan pendanaan adalah keputusan tentang penggunaan hutang ataukah modal sendiri akan memberi dampak yang sama bagi kemakuran pemilik perusahaan. Menurut Modigliani dan Miller dalam Haruman (2008:153) keputusan pendanaan adalah perusahaan mengunakan adanya kelangsungan operasinya dan pertumbuhannya dimasa akan datang.salah satunya kepentingan yang harus dilakukan manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan.

Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan keputusan pendanaan adalah menentukan sumber dana yang akan digunakan apakah dana tersebut dari luar atau dari dalam dan kapan dana tersebut diperoleh dalam kaitanya dengan kelangsungan operasi pendanaan. Berdasarkan proksi diatas yang digunakan untuk mengukur keputusan pendanaan dalam penelitian ini dipresentasikankan dalam bentuk rasio leverage mengukur tingkat solvabilitas. Solvabillitas berarti kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek Sawir (2005 :13).

Kebijakan Dividen (X3)

Menurut Harjito (2003:253) kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Pengertian kebijakan dividen menurut Sartono (2001:281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang. Sedangkan menurut Ahmad (2004:174) kebijakan dividen adalah keputusan keuangan yaitu dengan mempertimbangkan apakah pembayaran dividen akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham.

(4)

menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Terhadap berbagai bentuk pembayaran dividen, banyak orang merasa bahwa stabilitas dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar perusahaan. Dividen stabil mungkin cenderung memecahkan masalah ketidakpastian yang melekat dalam pikiran investor. Banyak pula emiten menganut target rasio pembayaran, yang menaikkan dividen jika merasa tingkat kenaikan laba dapat dipertahankan (Fabozzi, 2004:112).

Nilai Perusahaan (Y)

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar saham perusahaan karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor penilaian atas setiap ekuitas yang dimiliki. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Wahyudi, 2004:11). Menurut Wahyudi (2004:7), nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan itu dijual. Menurut Fama (1978) dalam Wahyudi dan Prawestri (2005), nilai perusahaan akan tercemin dari harga sahamnya.dengan demikian semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya.

Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral di semua pelaku pasar, harga pasar saham merupakan barometer kinerja perusahaan (Munawir, 1995:19). Alasannya karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran atau keuntungan bagi pemegang saham secara maksimum jika harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi keuntungan pemegang saham sehingga keadaan ini akan diminati oleh investor karena dengan permintaan saham yang meningkatkan menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat. Nilai perusahaan dapat dicapai dengan maksimum jika para pemegang saham menyerahkan urusan pengelolaan perusahaan kepada orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya, seperti manajer maupun komisaris (Husnan, 2004:21).

Penelitian Terdahulu

1. Lihan Rini Puspo Wijaya (2010)

Keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

2. Semuel Edwin Allein Mandagi (2012)

Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

3. Yulia Efni (2011)

Keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4. Stevanus Adree Cipto Setiawan (2009)

Keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

(5)

Keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan deviden berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Faktor eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

6. Wahyudi dan Pawestri (2006)

Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Keputusan investasi dan kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

KERANGKA KONSEPTUAL

HIPOTESIS

H1 : Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

H2 : Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

H3 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

METODE PENELITIAN Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel independen yaitu : 1. Keputusan Investasi (X1)

Keputusan investasi adalah keputusan tentang bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. (Fabozzi, 2004:61).

Keputusan Investasi (X1) diukur melalui Return on Equity (ROE) (Kasmir,

2009:196).

2. Keputusan Pendanaan (X2)

Keputusan pendanaan adalah keputusan tentang penggunaan hutang ataukah modal sendiri yang akan memberi dampak yang sama bagi kemakmuran pemilik perusahaan (Husnan, 2004:154).

Keputusan Pendanaan (X2) diukur melalui Debt to Equity Ratio (DER) (Wijaya,

(6)

Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Harjito, 2003:83).

Kebijakan Dividen (X3) diukur melalui Dividend Payout Ratio (DPR) (Wijaya,

Bandi dan Wibawa, 2010).

Variabel dependen dalam terdiri dari : 4. Nilai Perusahaan (Y)

Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan itu dijual (Wahyudi, 2004:22).

Nilai Perusahaan (Y), diukur melalui Price to Book Value (PBV) (Wijaya, Bandi dan Wibawa, 2010).

Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI yang menerbitkan laporan tahunan selama tahun 2009-2013.

Sampel dalam penelitian ini adalah 17 perusahaan sampel terdaftar di BEI dalam kelompok industri manufaktur otomotif yang menerbitkan laporan tahunan selama periode pengamatan (2009-2013). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah metode purposive sampling.

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari luar data primer yang mendukung dalam penelitian. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari buku-buku / literatur-literatur atau dari sumber lain yang mempunyai hubungan yang erat dengan masalah penelitian. Data yang diperoleh berupa data mengenai rasio keuangan maupun nilai perusahaan-perusahaan sampel yang terdaftar di BEI (Umar,2013:42).

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara membuat suatu daftar (checklist) perusahaan. Selain itu juga dengan melakukan studi dokumentasi atau dengan cara menelusuri yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yaitu data laporan tahunan perusahaan periode tahun 2009-2013. Data yang digunakan merupakan data yang dapat diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan annual report yang didapat dari website www.idx.co.id.

Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Berganda

Regresi berganda digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali,2009:86).

Rumus (Ghozali,2009:89) Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan

(7)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) .670 .267 2.511 .015

ROE .050 .012 .453 4.345 .000 .485 .486 .437 .933 1.072

DER -.216 .165 -.137 -1.308 .196 -.123 -.165 -.132 .927 1.079

DPR .029 .009 .336 3.213 .002 .435 .380 .323 .927 1.079

a. Dependent Variable: PBV

b0 : Konstanta

b1, b2, dan b3 : Koefisien Regresi

X1 : ROA

X2 : DER

X3 : DPR

e : error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Regresi

Regresi Berganda

Sumber : Data Primer Yang Diolah (2015)

Berdasarkan hasil regresi yang didapat maka dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = 0,670 + 0,050X1 - 0,216X2 + 0,029X3

Persamaan regresi linear berganda di atas mempunyai arti sebagai berikut : a. a (nilai konstanta) sebesar 0,670 mempunyai arti jika variabel bebas tidak

diperhitungkan maka nilai PBV perusahaan sampel adalah 0,670 kali..

b. b1 (nilai koefisien regresi ROE) sebesar 0,050 mempunyai arti jika ROE

meningkat 1%, sedangkan variabel yang lain adalah tetap (konstan), maka PBV akan meningkat sebesar 0,050 kali.

c. b2 (nilai koefisien regresi DER) sebesar -0,216 mempunyai arti jika DER

meningkat 1 kali, sedangkan variabel yang lain adalah tetap (konstan), maka PBV akan menurun 0,216 kali.

d. b3 (nilai koefisien regresi DPR) sebesar 0,029 mempunyai arti jika DPR

(8)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 28.295 3 9.432 12.597 .000b

Residual 45.671 61 .749

Total 73.966 64

a. Dependent Variable: PBV

b. Predictors: (Constant), DPR, ROE, DER

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .619a .383 .352 .86527 .383 12.597 3 61 .000 1.796

a. Predictors: (Constant), DPR, ROE, DER

b. Dependent Variable: PBV

Uji – t

Berdasarkan hasil uji – t dapat dilakukan analisa sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai t hitung untuk ROE adalah 4,345 dengan hasil signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan ROE berpengaruh positif terhadap PBV. Sehingga dapat dikatakan hipotesis yang menyatakan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dapat diterima.

2. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai t hitung untuk DER adalah -1,308 dengan hasil signifikansi sebesar 0,196 > 0,05. Hal ini menunjukkan terdapat DER tidak berpengaruh terhadap PBV. Sehingga dapat dikatakan hipotesis yang menyatakan keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ditolak.

3. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai t hitung untuk DPR adalah 3,213 dengan hasil signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Hal ini menunjukkan DPR berpengaruh positif terhadap PBV. Sehingga dapat dikatakan hipotesis yang menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan diterima.

Uji – F

Hasil uji F menunjukkan bahwa hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung sebesar 12,597 dengan hasil signifikasinya sebesar 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa ROE, DER, dan DPR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap PBV atau model regresi dapat dipergunakan untuk memprediksi nilai perusahaan

Koefisien Determinasi

(9)

independen sebesar 35,2%. Sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pembahasan

1. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan uji t yang telah dilakukan, maka secara parsial menunjukkan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sehingga hipotesis 1 diterima. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja perusahaan dimasa akan datang. Apabila perusahaan salah dalam melakukan investasi, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu dan hal ini akan mempengaruhi penilaian investor terhadap nilai perusahaan. Investasi yang dilakukan perusahaan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan hasil ini terlihat bahwa dari proksi Return on Equity (ROE), perusahaan sebaiknya dapat meningkatkan laba setelah pajaknya dan menurunkan ekuitasnya untuk meningkatkan nilai perusahaannya. Peningkatan laba setelah pajak dapat dihasilkan dengan cara menurunkan biaya operasional dan biaya penjualan. Hal ini akan meningkatkan efektivitas perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Wijaya et al (2010), Mandagi (2012), Efni (2011), Setiawan (2009), dan Darminto (2008) yang menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan

(10)

bukan memperhatikan pada seberapa besar hutang perusahaan, namun lebih memperhatikan bagaimana perusahaan mampu secara efektif menggunakan hutang-hutangnya secara efektif dalam operasional perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Berdasarkan proksi debt to equity ratio (DER), untuk meningkatkan nilai perusahaan, sebaiknya perusahaan mengurangi hutang-hutangnya sehingga dengan mengurangi hutang tersebut, investor dapat melihat bahwa perusahaan tersebut sehat. Hasil ini sesuai dengan penelitian Mandagi (2012) yang menunjukkan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil perhitungan uji t yang telah dilakukan, maka secara parsial menunjukkan Kebijakan Deviden berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan sehingga hipotesis 3 diterima. Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah yang cukup dan teratur dianggap sebagai perusahaan yang besar dan memiliki keuntungan yang dapat dibagikan kepada pemegang saham sehingga dapat dikatakan semakin besar dividen payout ratio

maka semakin tinggi nilai perusahaan. Berdasarkan proksi dividen payout ratio

(DPR), maka untuk meningkatkan nilai perusahaan sebaiknya perusahaan meningkatkan dividen per sharenya. Peningkatan dividend per share ini akan membuat investor tertarik untuk melakukan investasi dan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai earning per share merupakan sesuatu yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan karena merupakan reaksi pasar atas kinerja perusahaan yang terbentuk menjadi harga saham perusahaan, sehingga dalam hal ini perusahaan tidak dapat meningkatkan atau menurunkan EPS. Hasil ini sesuai dengan penelitian Wijaya (2010) dan Darminto (2008) yang menyatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

KESIMPULAN

1. Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja perusahaan dimasa akan datang. Apabila perusahaan salah dalam melakukan investasi, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu dan hal ini akan mempengaruhi penilaian investor terhadap nilai perusahaan. Investasi yang dilakukan perusahaan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan hasil ini terlihat bahwa dari proksi Return on Equity (ROE), perusahaan sebaiknya dapat meningkatkan laba setelah pajaknya dan menurunkan ekuitasnya untuk meningkatkan nilai perusahaannya. Peningkatan laba setelah pajak dapat dihasilkan dengan cara menurunkan biaya operasional dan biaya penjualan. Hal ini akan meningkatkan efektivitas perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. 2. Keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dalam pada

(11)

berarti investor menilai bahwa sebagian perusahaan dapat menggunakan hutang-hutangnya dengan baik untuk kemudian dapat menghasilkan profit bagi perusahaannya sedangkan perusahaan lainnya mengambil hutang untuk menutup hutang lainnya. Berdasarkan proksi debt to equity ratio (DER), untuk meningkatkan nilai perusahaan, sebaiknya perusahaan mengurangi hutang-hutangnya sehingga dengan mengurangi hutang tersebut, investor dapat melihat bahwa perusahaan tersebut sehat.

3. Kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah yang cukup dan teratur dianggap sebagai perusahaan yang besar dan memiliki keuntungan yang dapat dibagikan kepada pemegang saham sehingga dapat dikatakan semakin besar dividen payout ratio

maka semakin tinggi nilai perusahaan. Berdasarkan proksi dividen payout ratio

(DPR), maka untuk meningkatkan nilai perusahaan sebaiknya perusahaan meningkatkan dividen per sharenya. Peningkatan dividend per share ini akan membuat investor tertarik untuk melakukan investasi dan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai earning per share merupakan sesuatu yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan karena merupakan reaksi pasar atas kinerja perusahaan yang terbentuk menjadi harga saham perusahaan, sehingga dalam hal ini perusahaan tidak dapat meningkatkan atau menurunkan EPS

SARAN

1. Penilaian perusahaan hendaknya mempertimbangkan kinerja perusahaan tersebut dengan mencari informasi tentang keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden dan nilai perusahaan tersebut. Penilaian perusahaan tersebut hendaknya juga mempertimbangkan kondisi ekonomi secara global maupun nasional. Manajemen perusahaan perlu memperhatikan struktur modal dari perusahaan, hutang piutang dan juga biaya operasional, karena hal itu diperhatikan secara mendetail oleh investor dan pengamat secara keseluruhan.

2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kepada investor tentang bagaimana melihat nilai perusahaan. Dengan melihat nilai hasil keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen, diharapkan investor mampu membandingkan variabel apa saja yang mampu menghasilkan keuntungan perusahaan. dengan demikian investor akan memiliki informasi yang relevan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan yang tepat dalam menginvestasikan dananya.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin. 2004. Dasar – Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Rineka Cipta. Jakarta

Basalamah dan Sudiana, I Putu. 2004. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan pendanaan dan kebijakan Deviden terhadap Nilai Saham : Studi Kasus pada Perusahaan di Bursa Efek Jakarta Periode 1998 – 2003. Jurnal keuangan Publik Vol. 2 No. 1 September:89-108.

Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. BPFE, Yogyakarta. Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2005. Dasar – Dasar Manajemen

Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Darminto. 2008. Pengaruh Faktor Eksternal dan Berbagai Keputusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. ISSN:1693-5241.

Efni, Yulia. 2011. Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Deviden : Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia). ISSN:1693-5241.

Fabozzi, Frank J. 2004. Manajemen Investasi. Salemba Empat. Jakarta

Fara D, Ch dan Wirjolukito, Aruna. 2004. Analisis Pengaruh Faktor – Faktor Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di BEJ. Jurnal Manajemen, Vol. 1, No. 1, Mei:43-60.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 2. BP Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Semarang.

Halim, Abdul. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama, UPP STIE YKPN, Yogyakarta.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta. Hanafi, Mamduh, 2003. Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta

Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. YKPN. Yogyakarta.

Harjito, Agus. 2003. Manajemen Keuangan. EKONISIA. Yogyakarta.

Haruman, Tendi. 2008. Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan dan Nilai Perusahaan. Finance and Banking Journal, Vol. 10, No. 2, Desember 2008. Hasnawati, Sri. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan

Publik di Bursa Efek Jakarta. Journal Accounting and Auditing Indonesia Vol. 27. No. 2:117-126.

(13)

Hodijah, 2010. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Melalui Pendekatan Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas Pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Dan Bank Mega Syariah Indonesia. Jurnal Fakultas Ekonomi Gunadarma No. 2 2010

Husnan, Suad. 2004. Manajemen Keuangan : Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). BPFE. Yogyakarta.

Indriyo, Gitosudarmono. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Kedua. Cetakan Ketujuh. BPFE. Yogyakarta.

Jogiyanto. 2003. Teori Fortofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.

Kasmir. 2009. Analisa Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta.

Mandagi, Semuel Edwin Allein. 2011. Pengaruh Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2010.

Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. STIE YKPN, Yogyakarta

Munawir. 1995. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Empat. Liberty, Yogyakarta. Murtini, Umi. 2008. Pengaruh Kebijakan Manajemen Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 1, Februari 2008:32-47.

Nur, Andi Nirwana. 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Keputusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 8, Nomor 1, Pebruari 2010.

Orniati, Yuli. 2009. Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun 14 Nomor 3 November 2009, ISSN:0853-7283.

Poerwanti, Endang. 2000. Dimensi-dimensi Riset Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Malang.

Prayitno, Ryanto Hadi, 2010. Peran Analisa Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan X). Jurnal Manajemen UNNUR Bandung Volume 2 No.1 Maret 2010.

Henry Simamora. 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Empat. BPFE. Yogyakarta.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Kelima. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

(14)

Skousen, Fred et al. 2004. Intermediate Accounting. Salemba Empat. Jakarta. Sutrisno, MM. 2000. Manajemen Keuangan. Edisi 1, BPFE, Yogyakarta.

Syamsudin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi tiga. Jilid satu. Bayu Media Publishing. Malang.

Wahyudi, Untung dan Pawestri, Hartini Prasetyaning. 2005. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9.KAKPM 17. Wahyudi, Sugeng. 2004. Perkembangan dan Prospek Pasar Modal di Indonesia

Tahun 2005 (Event Study: Pendekatan Manajemen Startegik). Jurnal Bisnis Strategi, Vol 13/Juli.

Weston, J.F dan Copeland. 2008. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Jilid Kedua. Erlangga. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Fenandar (2012) yang berjudul “ Pengaruh Keputusan Invesatasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan ”1. Penelitian ini akan menganalisis

Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keputusan investasi (KI), keputusan pendanaan (KP), kebijakan dividen (KD), dan kinerja keuangan (KK)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar

Keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar

Pengaruh Keputusan Pendanaan dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Sektor Manufaktur yang

Pengaruh Keputusan Pendanaan dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Sektor Manufaktur yang