I. Pendahuluan
Bagian pendahuluan tesis ini memberikan latar belakang masalah yang dihadapi PT. XYZ, yaitu masih menggunakan sistem pencatatan persediaan barang secara manual yang menyebabkan lambatnya akses informasi dan inefisiensi dalam pengambilan keputusan. Tesis ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem informasi persediaan barang berbasis Oracle Power Objects untuk mengatasi permasalahan tersebut. Rumusan masalah difokuskan pada perancangan sistem yang efisien dan efektif, serta metodologi pengembangan yang digunakan. Pembatasan masalah mungkin mencakup cakupan fitur sistem dan jenis barang yang dipertimbangkan. Metodologi penelitian yang digunakan, kemungkinan metode pengembangan sistem terstruktur atau pendekatan object-oriented, dijelaskan secara singkat. Sistematika penulisan memberikan gambaran umum struktur tesis, menunjukkan alur logis pembahasan dari latar belakang hingga kesimpulan dan saran.
1.1. Latar Belakang Masalah
Bagian ini menjelaskan konteks permasalahan yang dihadapi PT. XYZ, yaitu keterbatasan sistem pencatatan persediaan barang manual yang mengakibatkan lambatnya pengambilan keputusan terkait pemesanan ulang barang dan perencanaan persediaan. Dijelaskan bagaimana sistem manual ini berdampak pada efisiensi operasional dan potensi kerugian akibat kehabisan stok atau kelebihan stok. Latar belakang ini memberikan justifikasi atas perlunya sistem informasi terkomputerisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen persediaan di PT. XYZ. Ini merupakan landasan penting bagi keseluruhan penelitian dan menunjukkan nilai praktis dari hasil penelitian.
1.2. Tujuan
Tujuan tesis ini didefinisikan secara spesifik dan terukur. Tujuan utama adalah untuk membangun sistem informasi persediaan barang yang terintegrasi dan efisien, menggunakan Oracle Power Objects sebagai alat pengembangan. Tujuan ini mencakup aspek fungsionalitas sistem, seperti otomatisasi pencatatan transaksi, perhitungan reorder point dan Economic Order Quantity (EOQ), serta pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan manajemen. Tujuan-tujuan spesifik lainnya bisa termasuk peningkatan akurasi data, penghematan waktu, dan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Tujuan yang jelas ini menjadi panduan utama dalam proses penelitian dan evaluasi hasil.
1.3. Perumusan Masalah
Bagian ini merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam tesis. Pertanyaan penelitian diformulasikan berdasarkan latar belakang masalah dan bertujuan untuk mengarahkan penelitian menuju pemecahan masalah yang spesifik. Contohnya, bagaimana merancang sistem informasi persediaan barang yang efektif dan efisien untuk PT. XYZ? Bagaimana mengimplementasikan Oracle Power Objects untuk membangun sistem tersebut? Bagaimana sistem ini dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terkait reorder point dan EOQ? Pertanyaan-pertanyaan ini memastikan fokus dan arah penelitian yang terarah.
1.4. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah mendefinisikan batasan-batasan ruang lingkup penelitian untuk menjaga agar penelitian tetap fokus dan terkelola. Pembatasan ini dapat mencakup aspek fungsionalitas sistem, jenis barang yang dikelola, jumlah user yang dilayani, atau periode waktu yang dikaji. Contohnya, sistem mungkin hanya mencakup barang dagangan tertentu, atau hanya melayani user tertentu di dalam perusahaan. Pembatasan masalah memastikan kelayakan dan keberhasilan penelitian dalam waktu dan sumber daya yang tersedia.
1.5. Metodologi Penelitian
Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian, termasuk metode pengumpulan data, teknik analisis, dan metode pengembangan sistem. Metode pengembangan sistem, kemungkinan menggunakan metode pengembangan sistem terstruktur atau pendekatan object-oriented, dijelaskan secara detail. Diuraikan pula bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Penjelasan metodologi ini memastikan transparansi dan reproduksibilitas penelitian.
1.6. Sistematika Penulisan
Bagian ini memberikan gambaran umum struktur tesis, menunjukkan alur logis pembahasan dari latar belakang hingga kesimpulan dan saran. Ini membantu pembaca untuk memahami organisasi dan isi keseluruhan tesis. Sistematika penulisan memberikan panduan navigasi bagi pembaca dan memastikan alur pembahasan yang koheren dan terstruktur. Setiap bab dijelaskan secara singkat, termasuk isinya dan hubungannya dengan bab-bab lainnya.
II. Landasan Teori
Bagian ini memberikan landasan teori yang relevan dengan topik tesis, meliputi sistem persediaan barang, Oracle Power Objects, sistem basis data, Oracle Database, SQL, dan model client/server. Pembahasan mencakup konsep-konsep kunci, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang mendasari pengembangan sistem informasi persediaan barang. Teori-teori yang dibahas, seperti metode reorder point dan EOQ, serta konsep object-oriented programming, memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil penelitian.
2.1. Sistem Persediaan Barang
Bagian ini membahas berbagai aspek sistem persediaan barang, termasuk metode pencatatan persediaan (perpetual dan fisik), jenis-jenis persediaan (bahan baku, barang dalam proses, barang jadi), dan tujuan pengawasan persediaan. Dibahas pula metode analisis reorder point dan economic order quantity (EOQ) sebagai dasar perhitungan dalam menentukan kapan dan berapa banyak barang yang harus dipesan. Rumus-rumus yang relevan disertakan dan dijelaskan. Pembahasan ini menunjukkan pemahaman penulis terhadap konsep manajemen persediaan dan kaitannya dengan sistem informasi yang akan dibangun.
2.2. Oracle Power Objects
Bagian ini menjelaskan Oracle Power Objects (OPO) sebagai alat pengembangan aplikasi front-end client/server. Dibahas fitur-fitur utama OPO, seperti tools, methods, dan controls yang tersedia untuk membangun aplikasi. Konsep object-oriented programming (OOP) dalam konteks OPO dijelaskan, termasuk classes, properties, dan methods. Kemampuan OPO untuk mengakses berbagai database dan desain grafis juga dibahas. Pembahasan ini memberikan landasan teknis bagi implementasi sistem informasi persediaan barang.
2.3. Sistem Basis Data
Bagian ini menjelaskan konsep dasar sistem manajemen basis data (DBMS), termasuk tujuan, fungsi, dan model data relasional. Dibahas pula teknik perancangan basis data, seperti normalisasi dan Entity Relationship Diagram (ERD). Berbagai bentuk normalisasi (1NF, 2NF, 3NF, BCNF) dijelaskan secara singkat. Pembahasan ini memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip desain basis data yang baik dan efisien untuk menunjang sistem informasi yang akan dikembangkan.
2.4. Oracle Database
Bagian ini menjelaskan arsitektur Oracle Database, termasuk background processes, shared memory areas, dan disk data storage areas. Dibahas pula komponen-komponen memori (SGA, PGA, sort areas) dan jenis-jenis file data yang digunakan. Pembahasan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem database yang digunakan dalam tesis.
2.5. Structured Query Language (SQL)
Bagian ini menjelaskan fungsi dan kegunaan Structured Query Language (SQL) dalam mengelola basis data. Dibahas perintah-perintah dasar SQL untuk memanipulasi data, seperti SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE. Pembahasan ini menunjukkan pemahaman penulis tentang cara berinteraksi dengan basis data menggunakan SQL, yang penting untuk membangun dan memelihara sistem informasi yang dikembangkan.
2.6. Model Client/Server dan Sistem Terdistribusi
Bagian ini menjelaskan arsitektur client/server dan bagaimana model ini mendukung sistem terdistribusi. Dibahas peran client dan server, serta bagaimana mereka berkomunikasi melalui jaringan. Keuntungan dan kerugian model client/server dijelaskan. Pembahasan ini memberikan landasan untuk memahami arsitektur sistem informasi persediaan barang yang dikembangkan, yang menggunakan model client/server.
III. Permasalahan
Bagian ini mendeskripsikan gambaran sistem persediaan barang yang ada di PT. XYZ, menganalisis permasalahan yang dihadapi, dan menjelaskan pemecahan masalah yang diajukan dalam tesis. Gambaran sistem saat ini menunjukkan keterbatasan sistem manual yang digunakan. Analisa permasalahan mengidentifikasi dampak negatif dari sistem manual, seperti keterlambatan informasi, inefisiensi, dan potensi kerugian. Pemecahan masalah mengusulkan pengembangan sistem informasi terkomputerisasi sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
3.1. Gambaran Sistem Saat Ini
Bagian ini memberikan deskripsi rinci tentang sistem persediaan barang yang digunakan PT. XYZ saat ini, yang berbasis manual. Dijelaskan bagaimana proses pencatatan transaksi, penyimpanan data, dan pembuatan laporan dilakukan. Kelemahan dan inefisiensi sistem manual dijabarkan secara detail, memberikan konteks yang jelas tentang permasalahan yang akan diatasi dalam penelitian. Ini menjadi landasan penting untuk membandingkan dengan sistem yang baru.
3.2. Desain Sistem yang Baru
Bagian ini menjelaskan secara umum rancangan sistem informasi persediaan barang yang baru, yang akan dikembangkan menggunakan Oracle Power Objects. Rancangan sistem ini dijelaskan secara garis besar, meliputi fitur-fitur utama dan fungsi-fungsi yang akan ditambahkan. Bagian ini memberikan gambaran awal tentang solusi yang diajukan, tanpa masuk ke detail teknis implementasi. Ini memberikan konteks bagi bagian-bagian selanjutnya yang menjelaskan detail desain dan implementasi.
3.3. Analisa Permasalahan
Bagian ini menganalisis lebih dalam permasalahan yang diidentifikasi pada bagian sebelumnya. Analisis ini menjelaskan secara detail dampak negatif dari sistem manual terhadap efisiensi operasional dan pengambilan keputusan di PT. XYZ. Diidentifikasi secara spesifik bagaimana permasalahan tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan. Analisis ini memberikan justifikasi yang kuat atas perlunya solusi yang diusulkan.
3.4. Pemecahan Masalah
Bagian ini menjelaskan solusi yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan yang telah diidentifikasi. Solusi yang diajukan adalah membangun sistem informasi persediaan barang terkomputerisasi menggunakan Oracle Power Objects. Dijelaskan bagaimana sistem ini akan mengatasi setiap permasalahan yang telah diidentifikasi. Bagian ini menghubungkan analisis permasalahan dengan solusi yang diajukan, dan memberikan gambaran umum tentang bagaimana sistem akan diimplementasikan.
IV. Desain dan Implementasi
Bagian ini menjelaskan detail desain dan implementasi sistem informasi persediaan barang, termasuk sistem flow, data flow diagram (DFD), ER diagram, struktur tabel basis data, desain input dan output, algoritma program, dan implementasi perangkat keras dan lunak. Bagian ini merupakan inti dari tesis, menunjukkan kemampuan teknis penulis dalam merancang dan membangun sistem informasi.
4.1. Sistem Flow
Bagian ini menjelaskan alur proses sistem secara keseluruhan. Diagram alur proses yang menunjukkan bagaimana data mengalir dan diproses dalam sistem. Penjelasan ini menggambarkan proses bisnis yang disederhanakan sehingga mudah dipahami. Bagian ini memberikan gambaran umum tentang bagaimana sistem akan bekerja.
4.2. Data Flow Diagram
Bagian ini menjelaskan data flow diagram (DFD) pada berbagai level, mulai dari konteks diagram hingga level detail. DFD menggambarkan alur data dan proses dalam sistem. Pembahasan ini menunjukkan bagaimana data diproses dan ditransformasikan dalam setiap tahap proses sistem. Detail DFD pada berbagai level menunjukkan kemampuan penulis untuk melakukan analisis sistem secara sistematis.
4.3. E-R Diagram
Bagian ini menjelaskan Entity Relationship Diagram (ERD) yang menggambarkan hubungan antar entitas dalam basis data. ERD menunjukkan struktur basis data yang akan digunakan dalam sistem. Model data conceptual dan physical dijelaskan, menunjukkan perancangan basis data yang terstruktur dan ternormalisasi. Pembahasan ini menunjukkan bagaimana data diorganisasikan dan direlasikan dalam basis data.
4.4. Struktur Tabel
Bagian ini menjelaskan detail struktur tabel basis data, termasuk nama tabel, kolom, tipe data, dan kendala (constraint). Deskripsi tabel yang rinci menunjukkan perancangan basis data yang terstruktur dan ternormalisasi. Pembahasan ini penting untuk memastikan integritas dan efisiensi basis data.
4.5. Desain Input
Bagian ini menjelaskan desain antarmuka pengguna (user interface) untuk memasukkan data. Desain input yang user-friendly memudahkan pengguna untuk memasukkan data dengan akurat dan efisien. Penjelasan ini mencakup setiap form input dan fungsinya, yang membantu memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem.
4.6. Desain Output
Bagian ini menjelaskan desain laporan yang dihasilkan oleh sistem. Desain output yang jelas dan informatif membantu pengguna untuk menganalisis data dan mengambil keputusan yang tepat. Penjelasan ini mencakup setiap jenis laporan dan isinya, menunjukkan fungsi laporan dalam mendukung pengambilan keputusan.
4.7. Algoritma
Bagian ini menjelaskan algoritma yang digunakan dalam program aplikasi. Algoritma yang efisien memastikan sistem berjalan dengan cepat dan akurat. Penjelasan ini mencakup setiap proses dan logika yang digunakan, menunjukkan bagaimana sistem memproses data dan menghasilkan output.
4.8. Implementasi
Bagian ini menjelaskan implementasi sistem, termasuk perangkat keras dan lunak yang digunakan, serta langkah-langkah implementasi. Penjelasan ini mencakup detail teknis implementasi, seperti pembuatan table space dan user di Oracle, serta langkah-langkah instalasi dan konfigurasi perangkat lunak. Pembahasan ini memberikan gambaran lengkap tentang proses implementasi sistem.
V. Kesimpulan dan Saran
Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk pengembangan selanjutnya. Kesimpulan merangkum temuan-temuan utama penelitian dan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Saran memberikan rekomendasi untuk pengembangan dan peningkatan sistem informasi persediaan barang di masa mendatang.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan memberikan ringkasan temuan utama dari penelitian. Kesimpulan ini harus menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan memberikan penilaian terhadap keberhasilan sistem yang telah dibangun. Kesimpulan harus menunjukkan kontribusi penelitian terhadap bidang studi dan manfaat praktis bagi PT. XYZ.
5.2. Saran
Bagian saran memberikan rekomendasi untuk pengembangan dan peningkatan sistem di masa depan. Saran ini dapat mencakup aspek teknis, seperti peningkatan fitur sistem, atau aspek manajerial, seperti pelatihan pengguna dan pemeliharaan sistem. Saran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan sistem informasi persediaan barang.