• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN CIRCLE K DI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN CIRCLE K DI YOGYAKARTA"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE OF CONSUMER PERCEPTION ON SERVICE QUALITY, PRICE, AND CUSTOMER SATISFACTION TOWARDS

CUSTOMER’S LOYALTY CIRCLE K IN YOGYAKARTA

Disusun Oleh : SINUNG SUDRAJAD

20120410033

FAKULTAS EKONOMI

(2)

i

THE INFLUENCE OF CONSUMER PERCEPTION ON SERVICE QUALITY, PRICE, AND CUSTOMER SATISFACTION TOWARDS CUSTOMER’S

LOYALTY CIRCLE K IN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi ManajemenFakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DisusunOleh : SINUNG SUDRAJAD

20120410033

FAKULTAS EKONOMI

(3)
(4)
(5)
(6)

v

Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal keberhasilan. Peluh keringatmu

adalah penyedapnya. Tetesan air matamu adalah pewarnanya. Doamu dan doa orang-orang

disekitarmu adalah bara api yang mematangkannya. Kegagalan di setiap langkahmu adalah

pengawetnya. maka dari itu, bersabarlah! Allah selalu menyertai orang-orang yang penuh

kesabaran dalam proses menuju keberhasilan. Sesungguhnya kesabaran akan membuatmu

mengerti bagaimana cara mensyukuri arti sebuah keberhasilan.

Janganlah takut menghadapi masa depan,

j

angan pula menangis untuk masa lalumu

(Percy Bysshe Shelley)

Pengetahuan diperoleh dengan bela

j

ar, kepercayaan dengan kerag

u

an, keahlihan dengan

berla

tih,

dan cintadengan mencintai” (

Thomas Szasz

Psikia

ter

H

ungaria)

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada

kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras

(untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

(7)

vi

Ayah dan Ibu yang PALING AKU SAYANGI dan yang senantiasa selalu mendidikku nilai-nilai

kehidupan, membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan cinta, selalu mendukung di setiap

langkahku dan TIADA HENTI MENDOAKANKU. Semua kerja kerasmu tidak akan mungkin bisa

terbalaskan, tetapi aku akan selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga kita dan aku tidak akan

berhenti untuk berusaha keras membalas semua ini.

Terima kasih ayah dan ibu

Untuk adekku

Anggun Citra Listiani dan seluruh keluarga besarku

terimakasih atas doa dan

dukungan yang telah diberikan selama ini.

Untuk

SEMUA SAHABATKU

dan teman kontrakan yang tak mungkin aku sebutkan

nama-nama kalian karena terlalu banyak, aku ucapkan TERIMA KASIH kepada kalian semua, karena

semangat dari kalianlah maka skripsi ini selesai dan akhirnya aku di wisuda.

Dan terakhir

Untuk ALLAH SAW, KARENA KEHENDAKMU-LAH aku bisa menyelesaikan studi S

1

…Alhamdulillahirobbil’alamin

(8)

vii

penelitian ini adalah Circle K di Yogyakarta, sedangkan subjeknya adalah konsumen/pelanggan yang mengetahui dan pernah membeli di Circle K Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyaltias pelanggan.Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan berperan sebagai variabel mediasi.

(9)

viii

Yogyakarta. The sampling method is purposive sampling. The data analysis is using multiplelinier regression. Before analysing data, the first step is to test the instrument quality by the validity and reliability test.

The research’s result showed service quality has a positive and significant influence towards customer satisfaction. Price has a positive and significant influence towards customer satisfaction. Service quality has a positive and significant influence towards customer loyalty. Price has a positive and significant influence towards customer loyalty.Customer satisfaction has a positive and significant influence towards customer loyalty. Service quality hasa positive and significant influence toward customer loyalty through customer satisfaction. Price has a positive and significant influence toward customer loyalty through customer satisfaction. Thus, customer satisfaction plays role as a mediating variable.

(10)

ix

dan limpahan rahmat-Nya dalam penulis skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi

Konsumen pada Kualitas Pelayanan, Harga, dan Kepuasa Pelanggan Terhadap

Loyalitas Pelanggan Circle K di Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini di susun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan

masukan dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan serta sebagai

masukan bagi penelitian selanjutnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari

bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Dr. Nano Prawoto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petuntuk dan kemudahan

selama penulis menyelesaikan studi.

2. Ibu Retno Widowati PA., SE, M.Si. Ph.D. selaku Ketua Prodi Manajemen dan

sekaligus selaku Dosen Pembimbing, terima kasih atas segala waktu, pengertian

dan kesabaran yang telah memberikan bimbingan dan masukan selama proses

penyelesaiaan karya tulis ini, dan kemudahan selama penulis menyelesaikan

(11)

x

4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan

semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.

Penulismenyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna karena

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Yogyakarta, 04 Mei 2016

(12)

xi

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Landasan Teori ... 9

1. Loyalitas Pelanggan ... 9

2. Kualitas Pelayanan ... 11

3. Harga ... 13

4. Kepuasa pelanggan... 14

B. Penelitian Terdahulu ... 16

C. Hipotesis ... 17

(13)

xii

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 26

F. Uji Kualitas Instrumen ... 32

1. Uji Validitas ... 32

2. Uji Reliabilitas ... 32

G. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 33

1. Analisis Data ... 33

2. Uji Statitik t ... 34

3. Koefisien Determinasi ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Gambaran Umum Objek Penelitia ... 35

B. Hasil Pengumpulan Data ... 39

C. Uji Kualitas Instrumen ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 40

D. Profil Responden ... 41

E. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 42

1. Pengujian Hipotesis 1, 2 dan 3 ... 42

2. Pengujian Hipotesis 4, dan 5 ... 44

3. Pengujian Hipotesis 6 dan 7... 45

F. Pembahasan ... 48

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN.. 52

A. Simpulan ... 52

B. Keterbatasan Penelitian ... 53

C. Saran ... 53

(14)

xiii

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 41

Tabel 4.3 Deskripsi Responden ... 42

Tabel 4.4 Hasil Regresi Berganda Hipotesis 1, 2 dan 3... 42

(15)
(16)
(17)
(18)

Circle K di Yogyakarta, sedangkan subjeknya adalah konsumen/pelanggan yang mengetahui dan pernah membeli di Circle K Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyaltias pelanggan. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan berperan sebagai variabel mediasi.

(19)

purposive sampling. The data analysis is using multiple linier regression. Before analysing data, the first step is to test the instrument quality by the validity and reliability test.

The research’s result showed service quality has a positive and significant influence towards customer satisfaction. Price has a positive and significant influence towards customer satisfaction. Service quality has a positive and significant influence towards customer loyalty. Price has a positive and significant influence towards customer loyalty. Customer satisfaction has a positive and significant influence towards customer loyalty. Service quality has a positive and significant influence toward customer loyalty through customer satisfaction. Price has a positive and significant influence toward customer loyalty through customer satisfaction. Thus, customer satisfaction plays role as a mediating variable.

(20)

1 A. Latar Belakang

Dengan kondisi persaingan yang semakin banyak antar perusahaan,

setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari

adanya perluasan pasar secara langsung adalah meningkatnya penjualan,

sehingga perusahaan akan memiliki lebih banyak konsumen. Namun ada

beberapa hal yang harus dipahami oleh perusahaan selaku produsen,

bahwa semakin banyak konsumen maka perusahaan akan semakin sulit

mengenali konsumennya secara teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya

konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan dan alasan yang

mendasarinya.

Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan

yang dapat menyediakan produk atau jasa berkualitas, sehingga

perusahaan dituntut untuk terus melakukan beberapa perbaikan terutama

pada kualitas pelayanannya. Hal ini dimaksudkan agar seluruh barang atau

jasa yang ditawarkan akan mendapat tempat yang baik di mata masyarakat

selaku konsumen dan calon konsumen. Karena konsumen dalam memilih

barang dan jasa di dasari motivasi yang nantinya mempengaruhi jenis, cita

rasa barang dan jasa berkualitas yang dibelinya. Dengan adanya kualitas

pelayanan yang baik di dalam suatu perusahaan, akan menciptakan

(21)

produk atau jasa yang diterimanya, konsumen akan membandingkan

pelayanan yang diberikan oleh produk lain. Apabila konsumen merasa

benar-benar puas, mereka akan membeli ulang serta memberi rekomendasi

kepada orang lain untuk membeli di tempat yang sama.

Bagi setiap perusahaan mini market perlu berupaya memberikan

yang terbaik kepada pelanggannya. Untuk itu dibutuhkan identifikasi

determinan utama kualitas jasa dari sudut pandang pelanggan. Oleh karena

itu perlu dilakukan riset untuk mengidentifikasi determinan jasa yang

paling penting bagi pasar sasaran dan memperkirakan penilaian yang

diberikan pasar sasaran terhadap perusahaan dan pesaing berdasarkan

determinan-determinan tersebut. Dengan menganalisa tanggapan

konsumen terhadap variabel-variabel tersebut maka perusahaan mini

market dapat menilai variabel mana yang belum sesuai dengan harapan

konsumen, dengan demikian dapat diketahui posisi relatif perusahaan

dimata pelanggan. Selanjutnya perusahaan dapat memfokuskan upaya

peningkatan kualitasnya pada determinan-determinan tersebut sepanjang

waktu karena sangat mungkin terjadi prioritas pasar mengalami

perubahan.

Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri retail

food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

negeri paman Sam. Ketersediaan produk produk berkualitas dan pelayanan

(22)

menyenangkan memberikan nilai lebih franchise Circle K dibanding store

store lainnya.

Dalam mengembangkan jaringannya, dengan menggunakan sistem

waralaba/franchise, franchisor mendukung para franchisee dengan

memberikan pelatihan, dukungan marketing, supplier partnership, serta

membantu dalam membangun bisnis mulai dari tahap perencanaan, store

set-up hingga konsultasi pada saat operasional serta pengembangan.

Circle K memiliki program markting dan merchandising yang kuat

dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mengerti pola pikir,

perilaku, pola kerja dan belanja pelanggan di outlet Circle K. Oleh sebab

itu, franchise Circle K mampu memberikan disain store yang menarik

berkat pengalaman para franchisee dari berbagai negara. Selain itu,

kerjasama yang erat dengan para supply partner mampu memberikan

harga yang menarik bagi pelanggan warlaba Circle K. Dalam meraih

keberhasilan yang dimiliki nama besar Circle K, franchisor juga

berpartisipasi dalam pemilihan lokasi dengan melakukan market analysis,

site selection, sales forecasting model dan market strategy planning.

Selain itu selama masa store set up (tahap perencanaan proyek, design

arsitektur, manajemen konstruksi, pengurusan perijinan dan advisor saat

renovasi store), franchisor akan selalu mendampingi franchisee.

Bisnis franchise memiliki berbagai keunggulan baik dari sisi

(23)

Dengan berbagai keunggulan tersebut, maka tingkat resiko kegagalan

dalam membangun bisnis dapat dikurangi. Manajemen perusahaan dituntut

untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bersaingnya, serta

diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan kepuasan

pelanggan sehingga akan dapat tercipta loyalitas pelanggan yang mana

merupakan salah satu tujuan dari suatu perusahaan. Tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, harga

dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan Circle K di

Yogyakarta. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang

melakukan pembelian di Circle K di Yogyakarta. Alat analisis yang

digunakan adalah regresi linier berganda yang terlebih dahulu diuji dengan

menggunakan uji validitas dan Reliabilitas. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara harga terhadap kepuasan pelanggan, terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan pelanggan terhadap

loyalitas pelanggan.

Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang

semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan

tantangan bisnis yang baru bagi setiap perusahaan. Terutama dalam bisnis

waralaba (franchise) yang kini semakin berkembang di Indonesia. Hal ini

karena Indonesia merupakan negara besar yang menurut publikasi BPS

(24)

jiwa (www.bps.go.id). Hal ini merupakan peluang pasar bagi pebisnis

waralaba. Sebagian pengusaha juga berpendapat bahwa mengembangkan

bisnis waralaba relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan memulai

bisnis dari awal. Bisnis franchise memiliki berbagai keunggulan baik dari

sisi brand, system support, sharing experience, promosi nasional dan

lainnya. Dengan berbagai keunggulan tersebut, maka tingkat resiko

kegagalan dalam membangun bisnis dapat dikurangi. Manajemen

perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan strategi

bersaingnya, serta diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan

kepuasan pelanggan sehingga akan dapat tercipta loyalitas pelanggan yang

mana merupakan salah satu tujuan dari suatu perusahaan. Salah satu

pemasaran yang dapat dilakukan oleh para pelaku bisnis yaitu dengan

experiential marketing. Menurut Schmitt (2012), pengalaman yang didapat

pelanggan menyangkut lima pendekatan, yakni: sense, feel, think, act, dan

relate. Jadi, jika pemasar berfokus pada pengalaman pelanggan (Customer

Experience), maka kepuasan konsumen akan tercipta secara alamiah.

Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat,

hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis

memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya

loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke

mulut (Tjiptono, 2011).

(25)

Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Circle K Di Yogyakarta.

Adapun alasan peneliti mengambil judul tersebut karena pada jaman

sekarang ini banyak masyarakat yang berbelanja di swalayan, minimarket

dan supermarket sehingga pasar tradisional sudah mulai di tinggalkan

sebagian masyarakat, sehingga penelitian ini sangat menarik untuk

dilakukan guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah

tersebut.

B. Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas dan merujuk pada penelitian

yang diacu, peneliti membatasi penelitian dengan hanya menggunakan tiga

variabel independen yaitu : kualitas pelayanan, harga, kepuasan

pelanggan. Pembatasan ini dilakukan agar memperjelas arah penelitian.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan maka peneliti merumuskan

pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Apakah kualitas pelayanan mempengaruhi loyalitas pelanggan

Circle K di Yogyakarta ?

b. Apakah harga mempengaruhi loyalitas pelanggan Circle K di

Yogyakarta ?

c. Apakah kepuasan pelanggan mempengaruhi loyalitas

(26)

d. Apakah kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan pelanggan

Circle K di Yogyakarta?

e. Apakah harga mempengaruhi kepuasan pelanggan Circle K di

Yogyakarta?

f. Apakah kepuasan pelanggan berperan sebagai pemediasi

pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan?

g. Apakah kepuasan pelanggan berperan sebagai pemediasi

pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian diatas,

maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menganalisis kualitas pelayanan terhadap loyalitas

pelanggan Circle K di Yogyakarta.

b. Untuk menganalisis harga terhadap loyalitas pelanggan Circle

K di Yogyakarta.

c. Untuk menganalisis kepuasan pelanggan terhadap loyalitas

pelanggan Circle K di Yogyakarta.

d. Untuk menganalisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan

(27)

e. Untuk menganalisis harga terhadap kepuasan pelanggan Circle

K di Yogyakarta.

f. Untuk menganalisis kepuasan pelanggan berperan sebagai

pemediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas

pelanggan.

g. Untuk menganalisis kepuasan pelanggan berperan sebagai

pemediasi pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan.

E. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teori bagi si penulis yaitu sangatlah berpengaruh besar untuk

membuat laporan. Penulis harus benar–benar mengetahui tentang

teori–teori yang akan diteliti, supaya hasilnya bisa maksimal dan

sesuai dengan kenyataanya. Manfaatnya teorinya yaitu :

1. Untuk referensi dan sebagai bahan masukan.

2. Untuk menambah khasanah penelitian.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis bagi penulis juga berperan untuk menganalisis data

atau mengetahui data secara pasti dan memudahkan penulis untuk

membuat laporan dengan pasti. Manfaat dari praktis yaitu

(28)

9 1. Loyalitas Pelanggan

Secara harfiah loyal berarti setia, sedangkan loyalitas dapat

diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya

paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri dikarenakan pada

pengalaman masa lalu. Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan

terhadap suatu merek, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat

positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten (Tjiptono,

2006). Rahmayanty (2010), mendefinisikan loyalitas adalah tentang

persentase dari orang yang pernah membeli dalam kerangka waktu tertentu

dan melakukan pembelian ulang sejak pembelian yang pertama.

Sedangkan Menurut Barnes (2005), Pelanggan dalam berbisnis akan

mendefinisi loyalitas dalam berbagai cara yang berbeda. Sering kali

lamanya pelanggan berbisnis dengan perusahaan tersebut dan pembelian

secara berulang, digunakan sebagai ukuran loyalitas. Dalam hal ini,

loyalitas disamakan atau bahkan didefinisi sebagai presentase dari total

pembelanjaan dalam katagori produk atau jasa. Menurut Kotler, Hayes,

dan Bloom (dalam Buchari Alma 2002) ada enam alasan mengapa

(29)

1. Pelanggan yang sudah ada memiliki prospek yang lebih besar untuk

memberikan keuntungan kepada perusahaan.

2. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menjaga dan

memperthankan pelanggan yang sudah ada, jauh lebih kecil daripada

mencari pelanggan baru.

3. Pelanggan yang percaya kepada suatu lembaga dalam suatu urusan

bisnis, cenderung akan percaya juga pada urusan bisnis yang lain.

4. Jika sebuah perusahaan lama memiliki banyak pelanggan lama, maka

perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan karena adanya

efisiensi. Pelanggan lama sudah barang tentu tidak akan banyak lagi

tuntutan, perusahaan cukup menjaga dan mempertahankan mereka.

Untuk melayani merekabisa digunakan karyawan-karyawan baru

dalam rangka melatih mereka, sehingga biaya pelayanan lebih murah.

5. Pelanggan lama tentunya telah banyak memiliki pengalaman

positifyang berhubungan dengan perusahaan, sehingga mengurangi

biaya psikologis dan sosialisasi.

6. Pelanggan lama akan berusaha membela perusahaan, dan

mereferensikan perusahaan tersebut kepada teman-teman maupun

(30)

2. Kualitas Pelayanan (service quality)

Kualitas pelayanan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk atau jasa. Perusahaan perlu

meningkatkan kualitas layanan untuk mengembangkan loyalitas

pelanggannya, karena produk atau jasa yang berkualitas rendah akan

membuat pelanggan menjadi tidak setia. Artinya, dapat disimpulkan jika

kualitas diperhatikan, maka loyalitas pelanggan akan lebih mudah

diperoleh (Lupiyoadi, 2006).

Kualitas Pelayanan menurut Christina (2013) merupakan perspektif

konsumen dalam jangka panjang dan merupakan evaluasi kognitif dari jasa

transfer. Perusahaan yang memberikan komitmen pada kualitas dan secara

konsisten memberikan kualitas pelayanan akan menikmati keunggulan

persaingan sehingga perusahaan dapat dengan mudah membina loyalitas

pelanggan dan membina hubungan pelanggan dengan sukses. Ini berarti

kualitas jasa (service quality) merupakan salah satu aspek yang

memberikan kontribusi pada keberhasilan suatu organisasi. Dengan

demikian baik buruknya kualitas pelayanan yang diberikan tergantung

pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya

secara konsisten. Dalam bisnis jasa, sikap dan pelayanan merupakan aspek

yang sangat penting dalam menentukan kualitas jasa yang dihasilkan. Bila

aspek tersebut dilupakan atau bahkan sengaja dilupakan, maka dalam

waktu yang tidak terlalu lama perusahaan yang bersangkutan bisa

(31)

Pengertian kualitas dapat pula dibedakan menurut pandangan

produsen dan konsumen. Definisi kualitas menurut produsen adalah

kesesuaian terhadap spesifikasi, dimana produsen memberikan toleransi

tertentu yang dispesifikasikan untuk dimensi-dimensi kritis dan tiap bagian

yang dihasilkan. Pada bidang jasa, kualitas dipertahankan dengan

memenuhi standar pelayanan. Dari sudut pandang konsumen, kualitas

berarti nilai yaitu seberapa baik suatu produk atau jasa menyajikan tujuan

yang dimaksudkan dengan tingkat harga yang bersedia dibayar oleh

konsumen. Menurut Kotler (2002) pelayanan adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang

pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk

fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada

konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut

dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada

umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan

yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas

mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan

mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat

kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara

(32)

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan

pelanggan.

2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.

3. Harga

Harga mengandung pengertian, suatu nilai tukar dari produk barang

atau pun jasa yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah,

Dollar, Yen dll). Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan

moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang dapat

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu

barang atau jasa (Tjiptono, 2011). Menurut Monroe dalam Ellena (2011),

harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk

memperoleh produk atau jasa. Harga dikatakan mahal, murah atau

biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari

persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan

kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001). Monroe (1990) menyatakan

bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan

untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu

faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk

melakukan transaksi atau tidak. Sedangkan menurut Kotler (2001) harga

(33)

jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena

memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga

adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk

mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan

dan keinginannya.

4. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan Pelanggan adalah tingkat perasaan pelanggan setelah

membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Seorang

pelanggan jika telah merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk

atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan yang loyal

kepada perusahaan dalam waktu yang lama (Umar, 2005). Kepuasan

pelanggan merupakan tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan

kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya

(Kotler, 2004). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan

pelanggan adalah hasil penilaian dari konsumen bahwa produk atau jasa

yang dirasakan dapat memenuhi harapan dari konsumen tersebut. Dari

pengertian kepuasan pelanggan di atas terdapat beberapa kesamaan yaitu

menyangkut komponen kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja/hasil

yang dirasakan). Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau

keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterima bila ia membeli atau

(34)

dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah

mengkonsumsi produk atau jasa yang dibeli.

Menurut Kotler (2000), konsumen didefinisikan sebagai individu

atau kelompok yang berusaha memenuhi atau mendapatkan barang atau

jasa yang dipengaruhi untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya.

Dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti hanya

sampai proses konsumsi karena konsumen akan melakukan proses

evaluasi atau penilaian secara kognitif menyangkut kinerja produk atau

jasa relatif baik atau buruk atau apakah produk atau jasa yang

bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan harapan konsumen. Hasil

dari proses evaluasi pasca konsumsi tersebut berupa kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap pengkonsumsian suatu produk maupun jasa.

Agar perusahaan dapat memenangkan persaingannya, perusahaan harus

mampu memberikan kepuasan pada konsumennya. Kata kepuasan

atau satisfaction berasal dari bahasa Latin “satis” yang berarti cukup

baik, memadai dan facio yang berarti melakukan atau membuat. Menurut

pakar pemasaran Kotler dan Keller (2009), menandaskan bahwa

kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul

karena membandingkan kinerja yang dipresepsikan produk (atau hasil)

terhadap ekspektasi mereka. Apabila kinerja berada di atas presepsi

konsumen, maka konsumen akan sangat puas dan demikian pula

sebaliknya apabila kinerja yang ada berada di bawah presepsi konsumen,

(35)

Kotler dan Keller (2009) yaitu konsumen yang sangat puas biasanya akan

tetap setia untuk waktu yang lebih lama, membeli lagi ketika perusahaan

memperkenalkan produk baru dan memperbaharui produk yang lama,

membicarakan hal-hal baik tentang perusahaan dan produknya kepada

orang lain dan tidak terlalu sensitif terhadap harga.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Yuda ramadani (2014) dengan judul penelitian tentang: Pengaruh

Kualitas Pelayanan, Harga, dan Kepuasan Pelanggan Terhadap

Loyalitas Pelanggan. (Studi pada PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir

Agen Galunggung Kota Malang). Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, harga dan kepuasan terhadap

loyalitas pelanggan. Sampel penelitian ini yaitu sebanyak 100

pelanggan PT.TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Agen Galunggung Kota

Malang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier

berganda. Untuk memperoleh hasil regresi yang baik terlebih dahulu

dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan, harga dan

kepuasan pelanggan secara simultan maupun parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas pelanggan PT.TIKI Jalur Nugraha

Ekakurir Agen Galunggung Malang. Variabel harga merupakan

(36)

2. Dwi Aryani dan Febrina Rosinta, dengan judul penelitian tentang:

pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dalam

membentuk loyalitas pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji

apakah ada pengaruh antara kualitas layanan terhadap loyalitas

pelanggan yang dimediasi oleh kepuasan pelanggan. Hasil penelitian

menunjukan bahwa semua variabel yang diteliti berpengaruh positif dan

signifikan.

C. Hubungan antar variabel-variabel penelitian

1. Hubungan antar variabel kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan

ketika pelanggan menerima kualitas pelayanan yang lebih baik dari

uang yang dikeluarkannya, mereka percaya menerima nilai yang baik

(good value), dimana hal ini akan meningkatkan loyalitasnya.

Konsumen juga seringkali dapat menarik kesimpulan mengenai kualitas

pelayanan berdasarkan penilaian mereka terhadap tempat atau lokasi,

orang, peralatan, alat komunikasi dan harga yang mereka lihat sebelum

mereka memutuskan untuk melakukan pembelian kembali dimasa

mendatang (Kotler, 2003). Kualitas pelayanan dapat memberikan suatu

dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat

dengan swalayan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini

memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan

pelanggan serta kebutuhan mereka (Kotler, 2003). Dengan demikian

(37)

melalui peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan harapan

pelanggan sehingga memiliki daya saing di pasar.

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis pertama menyatakan :

H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Circle K di Yogyakarta.

2. Hubungan antar variabel harga dengan loyalitas pelanggan.

Harga merupakan faktor penting bagi konsumen sebagai bahan

pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk atau jasa

(Kotler, 1994) karena bagi pelanggan harga sering kali digunakan

sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan

manfaat yang dirasakan atas barang/jasa yang dikonsumsi. Pelanggan

merasa cocok dengan harga yang dibayarkan atas barang yang mereka

beli, maka pelanggan otomatis akan loyal untuk membeli ulang

ditempat tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis kedua menyatakan :

H2 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Circle K di Yogyakarta.

3. Hubungan antar variabel kepuasan pelanggan dengan loyalitas

(38)

Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan,

harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai

memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan

harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsuman merupakan

elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih

efisien dan lebih efektif, apabila konsuman merasa tidak puas terhadap

suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat

dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Dengan adanya kepuasan

konsumen maka akan dapat menciptakan keputusan pembelian. Sesuai

dengan teoti Kotler (2013) bahwa kepuasan atau ketidakpuasan

konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen.

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis ketiga menyatakan :

H3 : Kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Circle K di Yogyakarta.

4. Hubungan antar variabel kualitas pelayanan dengan kepuasan

pelanggan.

Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik di dalam suatu

perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya.

Setelah konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang

diterimanya, maka konsumen akan membandingkan pelayanan yang

(39)

membeli ulang serta memberi rekomendasi kepada orang lain untuk

membeli di tempat yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus

memulai memikirkan pentingnya pelayanan pelanggan secara lebih

matang melaui kualitas pelayanan, karena kini semakin disadari

bahwa kepuasan pelanggan merupakan aspek vital dalam rangka

bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono, 2004).

Agar dapat bersaing, bertahan hidup, dan berkembang perusahaan

dituntut untuk mampu memberikan pelayanan berkualitas yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk dan jasa yang

tidak memenuhi kualitas dengan sangat mudah ditinggalkan dan

akhirnya pelanggan beralih ke swalayan lain. Untuk mengantisipasi

hal tersebut tentunya akan mengutamakan perluasan produk dan

pelayanan yang berorientasi pada pelayanan yang mengutamakan

kepuasan pelanggan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis keempat menyatakan :

H4 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan Circle K di Yogyakarta.

5. Hubungan antar variabel harga dengan kepuasan pelanggan.

Harga dapat diartikan sebagai jumlah uang yang dibebankan

untuk sebuah produk atau jasa atau jumlah nilai konsumen dalam

pertukaran untuk mendapatkan manfaat dan memiliki atau

(40)

sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual dan tidak dapat

dipungkiri penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari

harga tersebut. Harga merupakan kecenderungan konsumen untuk

menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaian

manfaat produk. Penilaian terhadap harga pada suatu manfaat produk

dikatakan mahal, murah atau sedang dari masing-masing individu

tidaklah sama, karena tergantung dari persepsi individu yang

dilatarbelakangi oleh lingkungan dan kondisi individu itu sendiri.

Pada dasarnya konsumen dalam menilai harga suatu produk tidak

tergantung hanya dari nilai nominal harga saja namun dari persepsi

mereka pada harga (Kotler dan Garry Amstrong, 2008).

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis kelima menyatakan :

H5 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan Circle K di Yogyakarta.

6. Hubungan kepuasan pelanggan berperan sebagai pemediasi pengaruh

kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.

Penelitian yang dilakukan oleh Stank et al dalam Bloemer dan

Kasper (1995) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai

pengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap

loyalitas pelanggan melalui mediasi kepuasan pelanggan. Pelanggan

yang memutuskan untuk loyal terhadap suatu produk atau jasa

(41)

diberikan oleh perusahaan tidak hanya sesuai dengan kebutuhan,

tetapi juga memuaskan dan menyenangkan. Jenis pelayanan ini dalam

dunia pemasaran seringkali disebut dengan pelayanan prima (excellent

service) yang selalu diharapkan oleh pelanggan (Kartajaya, 2006).

Pelanggan yang terpuaskan cenderung punya potensi tinggi untuk

menjadi loyal terhadap suatu produk atau jasa dimana kepuasan

seperti itu mustahil ada tanpa diawali oleh servis yang prima

(Kartajaya, 2006).

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis keenam menyatakan :

H6 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan.

7. Hubungan kepuasan pelanggan berperan sebagai pemediasi pengaruh

harga terhadap loyalitas pelanggan.

Harga yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat mengurangi

tingkat kesalahan atau mengurangi pemborosan terhadap produk.

Suatu produk yang memiliki kualitas adalah produk yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai harapan konsumen bahkan

dapat melebihi apa yang diharapkan oleh konsumen sehingga

konsumen puas. Jika harga yang telah dibeli memenuhi harapan yang

di inginkan konsumen, hal ini akan menimbulkan kepuasan bagi

konsumen. Harga merupakan faktor penting bagi konsumen sebagai

(42)

atau jasa (Kotler, 1994) karena bagi pelanggan harga sering kali

digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut

dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas barang/jasa yang

dikonsumsi. Pelanggan merasa cocok dengan harga yang dibayarkan

atas barang yang mereka beli, maka pelanggan otomatis akan loyal

untuk membeli ulang ditempat tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis ketujuh menyatakan :

H7 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan.

D. Model Penelitian

Gambar 2.1 : Model Penelitian

Sumber : Maria M Minarsih, Azis Fathoni, Lukman Khakim (2014)

Variabel Independen = Kualitas Pelayanan, Harga.

Variabel Dependen = Loyalitas Pelanggan.

Variabel Pemediasi = Kepuasan Pelanggan.

(43)

24 BAB III

METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian

Penelitian ini mempunyai ruang lingkup sebagai berikut:

1. Subjek dalam penelitian ini adalah Konsumen/Pelanggan yang

mengetahui dan pernah membeli di Circle K Yogyakarta.

2. Objek dalam penelitian ini adalah Circle K di Yogyakarta yang menjual

dan memberikan pelayanan.

3. Lokasi penelitian ini berada di wilayah Yogyakarta.

B. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

data yang diperoleh secara langsung dari responden yang dijadikan sampel

penelitian. Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban responden atas

pertanyaan yang terkait dengan variabel-variabel yang diteliti.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Setelah ditentukan populasi untuk penelitian ini, maka diambillah

sejumlah sampel untuk dilakukan penelitian. Sampel adalah bagian dari

populasi yang diambil sebagai responden. Populasi dalam penelitian ini

adalah pelanggan/konsumen Circle K yang mengetahui atau pernah

membeli di toko Circle K. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non probability yaitu setiap elemen dalam populasi tidak memiliki

(44)

pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel

secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Metode

purposive sampling digunakan karena elemen-elemen yang dipilih menjadi

unit sampel dianggap dapat memberi informasi yang dibutuhkan oleh

peneliti. Purposive sampling secara spesifik disebut judgement sampling

yaitu metode yang sengaja digunakan karena informasi yang diambil berasal

dari sumber yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumen Circle K di

Yogyakarta yang pernah membeli 3 kali dalam 1 bulan.

Penentuan jumlah sampel ini didasarkan pada pendapat Rosce yang

menyatakan bahwa jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500

pada sebagian besar penelitian dianggap sudah mewakili populasi (Roscoe

dalam Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini peneliti mengambil sebanyak

100 responden untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survei

menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam hal ini

kuesioner disebarkan kepada pelanggan Circle K di Yogyakarta yang

(45)

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah salah suatu operasional yang diberikan

pada suatu variabel atau dengan cara memberikan arti kegiatan ataupun

membenarkan suatu operasional yang perlu mengukur variabel tersebut

(Umar, 2012). Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan

menjadi indikator empiris yang meliputi:

1. Loyalitas Pelanggan

Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan

sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi

timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan

untuk menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi

sikap konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih

menekankan kepada perilaku pembeliannya

Griffin (dalam Diah Dharmayanti, 2006) berpendapat bahwa

pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang sangat puas dengan produk

atau jasa tertentu sehingga mempunyai antusiasme untuk

memperkenalkannya kepada siapapun yang dikenal.

Menurut Griffin (2009) ada 7 tahap untuk menumbuhkan

pelanggan yang loyalitas :

1. Tersangka (suspect) adalah orang yang mungkin membeli produk atau

jasa. Kita menyebut tersangka karena kita percaya, atau menyangka,

(46)

2. Prospek adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa anda dan

memiliki kemampuan membeli. Meskipun prospek belum membeli

dari anda, ia mungkin telah mendengar tentang anda, membaca

tentang anda, ata ada seorang yang merekomendasikan anda

kepadanya, Prospek tau mungkin siapa anda, di mna anda, dan apa

yang anda jual, tetapi mereka blum mebeli diri anda.

3. Prospek yang diskuialifikasi adalah prospek yang telah cukup anda

pelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan, atau

tidak memiliki kemampuan membeli prodduk anda

4. Pelanggan pertama kali adalah orang yang membeli diri anda satu

kali. Orang tersebut bisa jadi pelanggan anda dan sekaligus pelanggan

pesaing anda

5. Pelanggan berulang adalah orang-orang yang telah membeli diri anda

dua kali atau lebih. Merka mungkin telah membeli produk yang sama

dua kali atau membeli dua produk atau jasa yang berbeda pada dua

kesempatan atau lebih

6. Klien membeli apa yang anda jual dan dapat ia gunakan. Orang ini

membeli secara teratur. Anda memiliki hubungan yang kuat dan

berlanjut yang menjadikan kebal terhadap tarikan pesaing

7. Penganjur (advocate) seperti klien, pendukung membeli apapun yang

anda jual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara tertur. Tetapi

(47)

membicarakan anda, melakukan pemasarn bagi anda, dan membawa

pelanggan bagi anda.

2. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara

membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang

nyata-nyata mereka peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka

harapkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa

yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang

diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan,

jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas

pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa

yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas

pelayanan dipersepsikan buruk.

Dimensi Kualitas Pelayanan (SERVQUAL) oleh Parasuraman

(1998) dibagi menjadi lima dimensi SERVQUAL diantaranya adalah

(Lupiyoadi, 2001) :

a. Tangibles (bukti fisik) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan

lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang

diberikan oleh pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik (gedung,

gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang

(48)

b. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan

terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang

berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua

pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi

yang tinggi.

c. Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemauan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada

pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.

d. Assurance (jaminan dan kepastian) yaitu pengetahuan,

kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk

menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.

Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas,

keamanan, kompetensi, dan sopan santun.

e. Emphaty (empati) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan

bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para

pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen.

Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan

pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan

secara spesifik, serta memiliki waktu untuk pengoperasian yang

(49)

3. Harga

Persepsi harga yaitu berkaitan dengan bagaimana informasi harga

dipahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna yang dalam

bagi mereka. Pada saat konsumen melakukan evaluasi dan penelitian

terhadap harga dari suatu produk sangat dipengaruhi oleh perilaku dari

konsumen itu sendiri.

Dengan demikian penilaian terhadap harga suatu produk

dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu tidaklah harus

sama karena tergantung dari persepsi individu yang dilatarbelakangi oleh

lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Dalam pengambilan

keputusan, harga memiliki dua peranan utama, yaitu (Fandy Tjiptono,

2008: 152).

1. Peranan alokasi, yaitu membantu para pembeli untuk memutuskan

cara terbaik dalam memperoleh manfaat yang diharapkan sesuai

dengan kemampuan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga

dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan

daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli

membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia,

kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

2. Peranan informasi, yaitu mendidik konsumen mengenai faktor

produk yang dijual, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat

dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai

(50)

berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang

tinggi.

4. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan suatu nilai perasan seseorang

apakah memuaskan atau mengecewakan yang dihasilkan oleh suatu

proses membandingkan keberadaan atau penampilan suatu produk

diminati terhadap nilai-nilai yang diharapkan.

Zeithmal dan Bitner (2003) mengemukakan bahwa kepuasan

adalah konsep yang jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian kualitas

pelayanan, namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu konsumen akan merasa puas

apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai

dengan yang diharapkan.

2. Kualitas produk, yaitu konsumen akan merasa puas apabila hasil

mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan

berkualitas.

3. Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi

menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang

lebih tinggi kepada konsumen.

4. Faktor situasi, yaitu keadaan atau kondisi yang dialami oleh

(51)

5. Faktor pribadi dari konsumen, yaitu karakteristik konsumen yang

mencakup kebutuhan pribadi.

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuisioner atau instrument. Pengujian validitas untuk menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang diukur dengan kata lain

apakah alat ukur tersebut tepat mengukur obyek yang diteliti. Menurut

Alni dkk (2012), Validitas merupakan pengujian yang menunjukan

sejauhmana alat ukur yang kita gunakan mampu mengukur apa yang kita

ingin ukur dan bukan untuk mengukur yang lain. Uji validitas dilakukan

dengan menggunakan metode korelasi pearson dengan derajat kesalahan

yang ditoleransi α = 5%. Jika nilai signifikan yang diperoleh dari tiap

indikator < 0,05, maka dinyataka valid. Pengujian ini menggunakan

software SPSS 15.0 for windows.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukkan

sejauhmana stabilitas dan konsistensi dari alat pengukuran yang kita

gunakan, sehingga memberikan hasil yang relative konsisten jika

pengukuran tersebut diulangi (Alni dkk, 2012). Suatu kuisioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten dari waktu ke waktu (Cooper dan Schindler, dalam Syahran

(52)

menggunakan composite reliability. Suatu variabel dikatakan reliable

jika memberi nilai composite Alpha > 0.60 (Sugiyono, 2008).

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data

1. Alat Analisis Data

Alat analisis data yang digunakan yaitu analisis Regresi Linier

Berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis

pengaruh dua independent variable (X) atau lebih terhadap dependent

variable (Y) (Alni dkk, 2012). Analisis regresi linier berganda untuk

mempengaruhi ada tidaknya pengaruh kualitas pelayanan dan harga

terhadap kepuasan pelanggan, dan pengaruh kepuasan pelanggan

terhadap loyalitas pelanggan. Untuk pengujian hipotesis, penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan software

SPSS. Persamaan umum regresi berganda:

Y1 = a + B1X1 + B2X2+ e,

Y2 = a + B1X1 + B2X2+ e

Dimana:

Y1 = Kepuasan Pelanggan

Y2 = Loyalitas Pelanggan

X1 = Kualitas Pelayanan

X2 = Harga

Β1…β2 = Koefisien regresi

(53)

2. Pengujian Hipotesis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Uji Signifikasi Parsial (Uji statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Sekaran, 2006). Uji statistic t digunakan untuk

mengetahui signifikan masing-masing variabel independen. Besarnya

tingkat signifikan masing-masing variabel dapat diketahui dengan cara

melihat p value pada uji t, apabila p value < α (0,05) berarti masing

-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2006 dalam Aprilia 2013).

b. Uji Koefisien Diterminasi (R2)

Alni dkk (2012) koefisien diterminasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien diterminasi adalah antara

nol sampai dengan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen berarti memberikan hampir semua informasi

(54)

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Franchise Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri

retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

negeri paman Sam. Ketersediaan produk-produk berkualitas dan pelayanan

yang cepat dan ramah disertai dengan store yang bersih dan suasana yang

menyenangkan memberikan nilai lebih franchise Circle K dibanding

store-store lainnya.

Bisnis retail asal USA yang memiliki masa operasi 24 jam ini telah

memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dan telah berkembang di lebih dari

6 negara, di mana pertumbuhan ini bahkan lebih cepat dibanding dengan

pertumbuhan Circle K di US sendiri. Circle K memiliki program markting

dan merchandising yang kuat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan

mengerti pola pikir, perilaku, pola kerja dan belanja pelanggan di outlet

Circle K. Oleh sebab itu, franchise Circle K mampu memberikan disain store

yang menarik berkat pengalaman para franchisee dari berbagai negara.

Selain itu, kerjasama yang erat dengan para supply partner mampu

memberikan harga yang menarik bagi pelanggan waralaba Circle K. Dalam

meraih keberhasilan yang dimiliki nama besar Circle K, franchisor juga

(55)

selection, sales forecasting model dan market strategy planning. Selain itu

selama masa store set up (tahap perencanaan proyek, design arsitektur,

manajemen konstruksi, pengurusan perijinan dan advisor saat renovasi store),

franchisor akan selalu mendampingi franchisee.

Program pelatihan dan panduan operasionalpun juga disediakan oleh

franchisor yang ditujukan kepada franchisee, store manager, dan Customer

Service Representative. Dalam mendukung proses order secara otomatis dari

setiap store ke gedung distribusi untuk menjamin pengadaan barang yang

cepat dan efisien, franchise Circle K mengoperasikan program IT yang

mengintegrasikan Point of Sales (POS) dan back office system di setiap lokasi

Circle K.

Untuk mencapai pertumbuhan yang direncanakan Circle K memilih

strategi franchise. Di satu sisi strategi ini berpeluang mempercepat

pertumbuhan jumlah store, namun di sisi lain mengandung resiko kegagalan,

jika tidak dikerjakan dengan baik sehingga membahayakan brand quality

yang sudah terbentuk. Untuk itu, Circle K menyiapkan dukungan sistem

untuk menunjang pelaksanaannya.

1. Store Set Up Support

Dari sejak awal franchise akan membangun tokonya, Circle K telah

menempatkan seorang manajer untuk membantu pemilik franchise

(56)

2. Marketing and Merchandising Support

Circle K membuat program-program promosi dan memberikan

material-material promosi yang diperlukan oleh franchise dan juga Circle K

memberikan panduan pemajangan barang berupa planogram termasuk

perubahan-perubahannya.

3. Grand Opening Support

Circle K memberikan bimbingan dan pendampingan selama masa

pembukaan store sampai dengan hari ke 14. Sesudahnya Circle K akan

membantu franchise membuat rencana grand opening, menyusun time

table, serta memberikan segala material yang diperlukan yang

berhubungan dengan program grand opening.

4. HR Development Support

Sumber daya manusia juga menjadi hal penting dalam bisnis layanan 24

jam ini. Itu sebabnya, Circle K juga mensyaratkan bahwa training dan

pengembangan karyawan menjadi paket wajib dan yang tidak bisa lepas

dari kontrak franchise ini.

5. System Support

Setiap toko akan didukung dengan sistem proses order secara otomatis

dari setiap toko ke gudang distribusi untuk menjalin pengadaan barang

(57)

6. Business Consultation Support

Franchise Business Consultant kami akan membantu dalam mengevaluasi

performance store dan mengembangkan rencana kerja unttk mencapai

target pertumbuhan bisnis convenience store.

7. Financing Management Support

Dua tahun pertama program franchise, Circle K membantu mengelola

keuangan franchise dengan mengelola rekening franchise yang dikuasakan

kepada Circle K untuk mengontrol uang penjualan, biaya-biaya, dan

hutang piutang yang terjadi. Circle K memberikan standart prosedur

akunting dan cost control kepada franchise dalam bentuk training maupun

software yang dapat digunakan oleh franchise.

8. Monitoring Support

Circle K melakukan pengawasan terhadap kualitas pelaksanaan

operasional (monitoring) dan pemeliharaan image dengan mengunjungi

store secara berkala.

Persepsi konsumen terhadap Circle K Yogyakarta pada bagian kasir

sangat interaktif dan selalu tersedia uang kembalian. Penempatan barang

mudah dicari sesuai kebutuhan. Tempat belanja selalu nyaman, bersih dan

tertata dengan rapi. Untuk memberikan pelayanan yang maksimal Circle K

buka 24 jam. Circle K menyediakan fasilitas umum untuk nongkrong yang

menyajikan minuman cepat saji seperti kopi hangat dan es. Karyawan Circle

(58)

menangani masalah atau keluhan konsumen. Karyawan selalu memberikan

ucapan “selamat berbelanja” kepada konsumen.

Harga yang ditawarkan Circle K tidak berbeda jauh dengan mini market

lainnya. Harga yang tertera di produk sama dengan di nota. Sebagai upaya

untuk menarik lebih banyak konsumen Circle K sering memberikan diskon.

Pelayanan 24 jam yang diberikan Circle K dirasa sangat membantu oleh

konsumen. Barang-barang yang disediakan Circle K berkualitas/selalu yang

terbaru. Dalam hal keamanan kepada pelanggan dalam berbelanja, Circle K

memasang kamera CCTV pada tempat parker.

B. Hasil Pengumpulan Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran

kuesioner kepada 100 orang konsumen Circle K di Yogyakarta. Jumlah

kuesioner yang terkumpul sebanyak 92 kuesioner atau respon rate-nya sebesar

92%. Seluruh kuesioner yang terkumpul layak untuk dianalisis karena telah

diisi secara lengkap.

C. Uji Kualitas Instrumen 1. Uji Validitas

Hasil uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment

(59)

Tabel 4.1.

Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

Variabel Butir R Sig Keterangan

Tabel 4.1 menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh pada

masing-masing butir pertanyaan variabel kualitas pelayanan, harga,

kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan < 0,05. Hal ini berarti seluruh

butir pertanyaan yang digunakan dalam penelitian valid.

2. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dapat

(60)

Tabel 4.2. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kualitas pelayanan (X1) Sumber: Hasil olah data.

Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 4.2 menunjukkan nilai

Cronbach’s Alpha pada variabel kualitas pelayanan sebesar 0,957; harga

sebesar 0,923; kepuasan pelanggan sebesar 0,947 dan minat loyalitas

pelanggan sebesar 0,922 masing-masing lebih besar dari 0,6 maka dapat

disimpulkan bahwa keseluruhan instrument yang dipakai dalam variabel

adalah handal.

D. Profil Responden

Responden diklasifikasikan berdasarkan karakteristik jenis kelamin,

umur, pendidikan dan lama bekerja. Deskripsi responden dalam penelitian ini

disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Deskripsi Responden

Dasar Klasifikasi Sub Klasifikasi Jumlah Prosentase (%)

(61)

Tabel 4.3 menunjukkan kebanyakan responden berjenis kelamin wanita

sebesar 54,3%. Prosentase terbesar umur responden adalah 21-30 tahun

sebesar 40,2%.

E. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Pengujian Hipotesis 1, 2 dan 3

Hasil analisis regresi berganda untuk pengujian hipotesis 1, 2 dan 3

disajikan pada tabel 4.8.

Tabel 4.8.

Ringkasan Hasil Uji Regresi Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan

Variabel penjelas Unstandardized Coefficients

Se Standardized Coefficients

t stat Sig Keterangan Kualitas pelayanan (X1)

Harga (X2)

Sumber: Hasil olah data.

Hasil perhitungan regresi di atas diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

Y1 = 0,181 X1 + 0,442 X2 + 0,339 Y1

Variabel kualitas pelayanan (X1) memiliki koefisien arah positif

sebesar 0,181, berarti semakin tinggi kualitas pelayanan maka loyalias

pelanggan juga akan semakin tinggi.

Variabel harga (X2) memiliki koefisien arah positif sebesar 0,442,

berarti semakin sesuai harga maka loyalitas pelanggan juga akan semakin

Gambar

Gambar 2.1 : Model Penelitian
Tabel 4.1.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini, para psikolog dan konselor di Indonesia diharapkan mendapat insight terkait alternatif lain yang dapat diterapkan dalam upaya membantu

(Effective Financial Structure) Rasio struktur keuangan efektif menunjukkan bahwa rasio aset lancer (E2), rasio pinjaman dari luar (E6) dan rasio modal lembaga (E8)

Kuasa Tuhan tinggal di dalammu ketika anda lahir baru dan karenanya anda bisa melakukan yang murid-murid Tuhan Yesus lakukan jika anda

Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menjadi ciri khas kurikulum 2013. Pendekatan saintifik menujukkan kegiatan pembelajaran mandiri dari siswa

terendah dari semua perlakuan adalah kombinasi pemberian tanpa limbah cair biogas dan tanpa NPK yaitu 1,08 cm.Hal ini dapat disebabkan adanya kontribusi hara

Uniknya gangguan jiwa yang terjadi di desa Dameka bukan saja disebabkan karena faktor keturunan atau bawaan sejak lahir, banyak beban pikiran, dan frustasi,

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peranan punguan parsahutaon dalam pelestarian sistem

Tingginya pertambahan panjang pada perlakuan A dengan pemberian pakan dari jenis udang mengikuti dari pertambahan berat dimana, ikan kakap sangat menyukai pakan