• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran Islam terhadap film The Message the stiry of Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran Islam terhadap film The Message the stiry of Islam"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S1) di Uin Syarif Hidayatullah.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

Desember 2009

(2)

RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM TERHADAP FILM THE MESSAGE THE STORY OF ISLAM

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Disusun oleh:

KARDIANSYAH

105051001898

(3)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M/1430 H

RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM TERHADAP FILM THE MESSAGE THE STORY OF ISLAM

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Disusun oleh:

KARDIANSYAH

105051001898

Di bawah bimbingan

(4)

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

Film sebenarnya hanyalah potongan gambar yang ada dalam selluloid kemudian diputar dengan menggunakan teknologi proyektor. Dan pada era modern ini film telah dimanfaatkan oleh banyak orang menjadi media dakwah, yang juga sangat menjanjikan bagi dunia bisnis. Bisa dibuktikan dengan hadirnya film-film religi yang beredar di bioskop akhir-akhir ini. Misalnya saja film Ayat-yat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Perempuan berkalung Sorban, Doa Yang Mengancam. Dan selain itu banyak juga sinetron yang beredar yang juga bernilai religi, seperti Kiamat Sudah Dekat dan Para Pencari Tuhan yang terhitung sukses baik secara syiar agama maupun dari segi bisnis. Dan jauh dari sebelum ini pun film sudah dimanfaatkan oleh manusia sebagai media dakwah hal ini terbukti dengan adanya film The Message The Story of Islam yang disutradarai oleh Mustapha Akkad dan diproduksi sekitar tahun 1976an di Hollywood dengan bintang Anthony Quinn yang memerankan paman Nabi Muhammad, yakni Hamzah. Dan film yang terakhir inilah yang akan penulis teliti, karena penulis sangat tertarik, selain film ini mengandung ajaran Islam yang sangat dalam, film ini juga dibuat di Hollywood, yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam.

Dan dalam penelitian ini, penulis akan meneliti Bagaimana respon kognitif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam, Bagaimana respon afektif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam dan Bagaimana respon konatif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan pengelolahan datanya menggunakan pendekatan deskriptif analisis dan tehnik pengumpulan datanya menggunakan angket.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sehingga mengizinkan penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang, beserta para keluarga dan sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas akhir pada program strata satu (SI) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap Film The Message The Story of Islam.

Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Beserta Pembantu Dekan Bidang Akademik Drs. Wahidin Syaputra, MA, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. H. Mahmud Djalal, MA, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, Drs. Study Rizal, LK. M.Ag.

(6)

3. Dra. Umi Musyarofah, MA selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan Ilmu kepada penulis yang insya Allah bermanfaat.

5. Segenap pegawai Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan staf Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi

6. Seluruh Staf dan pegawai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 7. Kedua orang tua penulis, yakni Ayahanda Abu Hasan dan Ibunda Raesa yang

senantiasa mencurahkan kasih sayangnya dan senantiasa memberikan motivasi yang berarti bagi penulis khususnya dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT meridhai dan merahmati mereka atas segala kerja keras mereka dalam mendidik dan membesarkan penulis.

8. Kakak-kakak penulis yang sudah susah payah bekerja dan bersedia membiayai penulis untuk kuliah, hingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman IKBMI/IKBMU dan Team Futsal MUMI

10.Teman-teman Mahasiswa UIN Jakarta, khususnya Akhmad Bayhaki dan Ahmad Rifki yang telah memberikan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Adikku Nurul Fadilah yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

(7)

13.Teman-teman satu kosan Binheka (Konde, Mbah, Njam, Coim, Sanjai, dan Roby Sakti) yang menemani ketika penulis sedang bosan dan menyediakan makanan untuk penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

14.Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berpartisipasi dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga partisipasi mereka dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Dan penulispun menyadari akan keterbatasan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kajian ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... ….i

DAFTAR ISI………...iv

DAFTAR TABEL... ...v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………...1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………...3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………..……….……….4

D. Metode Penelitian……….5

E. Tinjauan Pustaka………..7

F. Sitematika Penulisan………....9

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Respon………11

a. Pengertian Respon………...11

b. Jenis-jenis Respon………...13

B. Film………16

(9)

b. Unsur dan jenis-jenis film film………18 BAB III GAMBARAN UMUM FILM THE MESSAG

A. Sinopsis Film the Message………21 B. Perkenalan Pemain Film the Msessage……….24

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS

A. Jenis-Jenis Pesan Agama dalam Film The Message………46 B. Analisis Respon Mahasiswa KPI Terhadap Film The Message..50 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………. 74

B. Saran………75

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari panggabungan dua indera, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah ceritayang banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh. Film juga bisa berarti industri yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat mengajak banyak orang terlibat.

Film berbeda dengan cerita buku, atau cerita sinetron, walaupun sama-sama mengangkat esensial dari sebuah cerita. Film mempunyai asas sendiri selain asas ekoonomi bila dilihahat dari kaca mata industri, asas yang membedakan film dengan cerita lainnya adalah asas sinematografi, asas sinematografi tidak dapat digabungkan dengan asas lainnya karena asas ini berkaitan dengan pembuatan film, asas sinematografi berisikan tentang bagaimana tata letak kamera sebagai alat pengambil gambar, bagai tata letak property dalam film, tata artistic, dan sebagai pengatur pembuatan film lainnya.1

Dan dengan berkembangnya industry film pada akhir-akhir ini, dapat menunjukkan bahwa sekarang masyarakat Indonesia sudah tidak lagi hanya sebagai penikmat film saja

1

(11)

akan tetapi juga bisa menjadi pembuat film dan juaga tidak jarang film yang dibuat sineas Indonesia menjadi konsumsi masyarakat internasional.

Dewasa ini banyak film juga yang dimanfaatkan sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam yang semakin pariatif, hal ini dapat kita buktikan dengan banyaknya jenis atau metode dakwah yang digunakan oleh para muballigh atau da’i, dan berdakwah pada zaman globalisasi komunikasi seperti sekarang ini pun semakin variatif pula dengan adanya media massa sebagai media dakwah yang digunakan oleh para muballigh.

Jadi dengan kata lain, kegiatan berdakwah pada era sekarang ini tidak hanya dilakukan dengan melalui mimbar saja, akan tetapi bisa juga melalui media massa seperti: koran, tv, radio, internet, bahkan banyak juga yang berdakwah melalui buletin-buletin jumat yang sering kita temukan di masjid-masjid setiap hari jumat. Kegiatan dakwah yang menggunakan media massa seperti ini sudah sesuai dengan sifat komunikasi massa yaitu yang dalam setiap aspek selalu menggunakan media.2

Beberapa macam atau jenis dakwah yang sekarang ini sangat berkembang diantaranya adalah berdakwah melalui televisi. Berdakwah melalui televisi pun juga banyak jenisnya, bisa berbentuk sinetron, pengajian dan ada juga yang berbentuk majelis

2

(12)

dzikir. Sedangkan berdakwah melalui radio hanya sering dilakukan dengan pengajian interaktif, dan berdakwah melalui media cetak hanya terbatas pada tulisan

Bahkan akhir-akhir ini para muballigh sudah banyak yang melirik peluang berdakwah melalui layar lebar, hal ini terbukti dengan adanya film-film religi yang beredar di bioskop akhir-akhir ini, seperti film ayat-ayat cinta, do’a yang mengancam, mengaku rosul, kun fayakun dan yang terbaru perempuan berkalung sorban yang menuai kontroversi. Dengan berkembanganya dunia perfilman saat ini penulis tertarik sekali meneliti sebuah film karya Musthapa Akkad yang diproduksi di Holly Wood yang dibintangi oleh Thony Quin yang memerankan paman nabi Sayyidina Hamzah.

Film ini sendiri menceritakan tentang sejarah dan perjuangan nabi Muhammad semenjak menerima wahyu hingga meninggal, dan bagaimana perjuangan umat Islam mempertahankan panji Islam supaya tetap berdiri.

Dalam penelitian ini juga penulis melibatkan mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, karena menurut penulis jurusan ini sangant relevan untuk membantu penulis untuk melakukan penelitian karena jurusan ini juga mempelajari tentang penyiaran.

Penulis tertarik meneliti tentang film ini karena film ini di produksi oleh bangsa barat yang di dominasi oleh orang-orang non Islam, dan penelitian ini penulis beri judul “Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message, The Story of Islam”

(13)

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih fokus dan terarah serta tidak terjebak pada pembahasan yang terlalu luas, maka penulis membatasi masalahnya film the message, the story of Islam. Dan responden pada penelitian ini terbatas hanya pada mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan tahun 2005-2009. dan penulis batasi pula skripsi ini pada respon secara umum yaitu respon kognitif, respon afektif, respon konatif.

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana respon kognitif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam?

b. Bagaimana respon afektif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam?

c. Bagaimana respon konatif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(14)

b. Untuk mengetahui respon afektif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam

c. Untuk mengetahui bagaimana respon konatif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari adanya penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Secara akademisi dapat menjadi bahan rujukan dan menambah khazanah ilmu pengetahuan untuk para aktivis dan akademisi Fakultas Dakwah dan Komunikasi. b. Secara praktisi dapat dijadikan contoh dan menambah pengetahuan, wawasan serta

pedoman dalam pengembangan program dakwah, baik di media cetak khususnya di media elektronik.

D. Metodelogi Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan pencatatan serta hasil penelitian dalam bentuk angka.

2. Populasi dan Sampel

(15)

objek-objek ini bisa menjadi sumber data penelitian.3 Dan adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dari angkatan 2005-2009 berjumlah 620 orang.(sumber absen mahasiswa KPI)

Sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto “apabila subjek atau populasi kurang dari 100 (seratus) orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya apabila jumlah populasi besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari segi waktu, tenaga, dan dana”.4 Maka jumlah sample yang penulis ambil untuk melakukan penelitian ini adalah sebanyak 16 % yaitu berjumlah 100 0rang.

Karena populasi dalam penelian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarata Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, maka penulis mengambil sistem sampel purposive, dengan cara mengambil perwakilan yang penulis tentukan sendiri, dengan jumlah sampel 100 orang mahasiswa dari mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan setalah penulis melakukan pengundian maka penulis dapatkan hasil yang tediri dari 57 mahasiswa dan 43 mahasiswi.

3. Sumber Data

3

Prof. DR. H. M. Burhan BUngin, S.Sos., M.Si. Metodelogi penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup) cet ke 3 h 99.

4

(16)

Ada pun data-data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui penelitian lapangan dengan cara penyebarkan beberapa angket, angket sendiri adalah daftar pertanyaan tertulis yang di sampaikan kepada responden penelitian.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang dikumpulakn melalui penelitian kepustakaan, untuk mencari konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan masalah data pendukung skripsi ini seperti buku-buku, diktat, surat kabar, dan lain sebagainya.

4. Tehnik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Tehnik pengumpulan data yaitu dengan cara memutar film kepada mahasiswa dan setelah itu menggunakan angket yang telah berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan film the message dan respon.

Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka dengan cara mengklasifikasikan, mentabulasikan, dan dilakukan dengan penghitungan data statistik. Adapun tehnik analisa ygang penulis gunakan yaitu dengan rumus

(17)

KETERANGAN: P = PRESENTASE F = FREKUENSI

N = JUMLAH RESPONDEN

E. Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan pengamatan di perpustakaan fakultas dakwah dan perpustakaan utama. Penulis banyak mendapatkan penelitian tentang respon hanya saja, penelitan tentang respon yang sudah ada kebanyakan tentang acara televisi dan program pengajian majelis taklim.

Sedangakan penelitian tentang respon terhadap film hanya ada dua penelitian yang dilakukan oleh Dondon Romdoni dan Ela Nurlaila.

Dondon Romdoni melakukan penelitian dengan judul "Respon Jama'ah Majelis Taklim At-Taqwa Terhadap Film Kiamat Sudah Dekat", pada tahun 2007, di bawah bimbingan Drs. Andi Bajuri, MM. yang isinya adalah meneliti bagaimana respon jama’ah majelis taklim At-Taqwa, dan yang menjadi objek penelitiannya adalah Film Kiamat sudah dekat.

(18)

Drs. Wahidin Saputra, MA. Yang isinya meneliti tentang bagaimana respon Siswa SMK Islamiyah Ciputat, dan yang menjadi objek penelitiannya adalah film Naga Bonar Jadi 2.

Perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian saudara Dondon Romdoni adalah kalau penulis meneliti tentang film the message the story of Islam sedangangkan saudara Dondon Romdoni meneliti tentang film Kiamat Sudah Dekat, dan kalau subbjek dari penelitian yang penulis lakukan adalah mahasiswa jururan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2005, sedangkan subjek dari penelitian yang saudara Dondon Romdoni lakukan adalah jam’ah Majelis taklim At-taqwa.

Sedangkan perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan saudari Ela Nurlaila adalah, kalau saudara Ela Nurlaila meneliti tentang Repon Siswa SMK ISlamiyah Ciputat terhadap film Naga Bonar Jadi 2, sedangkan penulis meneliti tentang respon mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran islam terhadap fim The Message, The Story Of Islam.

Dari tinjauan pustaka ini penulis yakin betul bahwa penelitian yang akan penulis lakukan belum pernah ada sebelumnya, karena walaupun penulis juga akan meneliti tentang repon, akan tetapi subjek dan objek penelitian yang penulis lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, karena penulis meneliti tentang “Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message, The Story Of Islam”.

(19)

Dalam penulisan ini akan dibahas empat bab dan masing-masing terdiri dari sub bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan: dalam bab pendahuluan ini memuat mengenai latar belakang permasalahan yang membahas tentang media film animasi yang digunakan sebagai media dakwah. Dan adapun beberapa sub bab yang penulis cantumkan adalah: Latar Belakang Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Penelitian Metode Penelitian Tinjauan Pustaka Sitematika Penulisan

Bab II Landasan Teoritis: bab ini memuat teori-teori yang menunjang dan mempunyai kaitan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti dalam skripsi ini, yaitu: Pengertian Respon, Jenis-jenis Respon, Pengertian Film, Unsur dan jenis-jenis film, dan Sejarah Islam, yang membahas sejarah kehidupan Nabi Muhammad Saw secara global.

Bab III Gambaran Umum Fim The Message: Bab ibni berisi tentang synopsis film the Message dan pengenalan tokoh yang diperankan dalam film The message

Bab IV Temuan Data dan Analisa : Dalam bab ini berisi tentang, Gambaran Umum Film The Message, Jenis-Jenis Pesan Agama dalam Film The Message, Analisis Respon Mahasiswa KPI Terhadap Film The Message

(20)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Respon

a. Pengertian Respon

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sudah sering sekali mendengar kata-kata respon, akan tetapi banyak diantara kita yang belum memahami betul pengertian dari respon tersebut, oleh karena itu, di sini penulis akan sedikit memaparkan apa yang dimaksud dengan respon dan apa saja jenisnya. Yang penulis kutip dari beberapa sumber.

Dalam Kamus Ilmiah Populer, respon berarti reaksi, jawaban atau reaksi balik.5 Dan dalam kamus psikologi respon berarti perilaku yang merupakan konsekuensi dari perilaku yang sebelumnya (tanggapan)6

Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan disebutkan bahwa respon adalah reaksi psikologi metabolik terhadap tibanya suatu rangsangan yang bersifat terkendali7

Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi, misalnya, masyarakat terhadap bencana perbaikan sangat baik.8

5

Piter. A, partanto dan M. DAhlan. Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer(Surabaya: Arkola, 1994), h. 467

6

Soerjono Soekanto Kamus Sosiologi(Jakarta:1985), cet ke-2. h.435 7

Save d.Dagum. kamus besar ilmu pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan,1997),cet ke 1,hal 964

8

(21)

Ahmad Subandi mengemukakan bahwa respon dengan umpan balik (feedback), memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi9

Dalam pembahasan teori respon tidak lepas dari proses teori komuikasi terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi, komunikasi menampakkan jalinan sistem utuh dan signifikan sehingga proses komunikasinya akan berjalan secara efektif dan efisien apabila unsur-unsur di dalamnya terdapat keteraturan10

Dalam komunikasi massa ada beberapa model teori di antaranya teori respon. Respon merupakan modal dasar atau sangat sederhana dari komunikasi yang menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi dan reaksi. Teori ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi aliran behavioristik yang menggambarkan hubungan stimulus yang berupa kata-kata verbal, isyarat, nonverbal, gambar, tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberi respon-respon dengan cara-cara tertentu, proses pemindahan atau pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek11

Teori stimulus respon ini beranggapan bahwa sikap dapat berubah karena adanya rangsangan atau daya tarik yang disebut stimulus dari subyek yang diterima oleh objek, kuat lemahnya rangsangan akan menentukan mutu atau kualitas respon dari objek yang menerima stimulus.

9

Ahmad Subandi. Ilmu Dakwah Ke Arah Metodologi,(Bandung: Yayasan Syahida,1995),h 122

10

Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi,Teori Dan Praktek, (Bandung:PT Rosdakarya,1999), cet ke12, h18

11

(22)

b. Jenis-jenis Respon

Ada tiga dimensi respon komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. respon kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. respon efektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan respon konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuyk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.12

a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak. Respon ini bisa tercipta apabila sudah ada tanda-tanda dari khalayak yang lebih mengetahui sesuatu dari stimulus setelah stimulus itu terjadi.

Respon kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung13

12

Amri Jhi, Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia Ketiga, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988)

13

(23)

Misalnya Andi sedang menonton berita tentang terorisme, setelah Andi menonton berita tersebut Andi menjadi lebih tahu tentang jariangan teroris yang beredar di Indonesia. Dalam hal ini berarti Andi sudah memiliki respon kognitif.

Media massa tidak memberikan efek kognitif semata, namun ia memberikan manfaat yang dikehendaki masyarakat. Inilah efek prososial. Bila televisi menyebabkan kita l/ebih mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar, televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Bila majalah menyajikan penderitaan rakyat miskin di pedesaan, dan hati kita tergerak untuk menolong mereka, media massa telah menghasilkan efek prososial afektif. Bila surat kabar membuka dompet bencana alam, menghimbau kita untuk menyumbang, lalu kita mengirimkan wesel pos (atau, sekarang dengan cara transfer via rekening bank) ke surat kabar, maka terjadilah efek prososial behavioral.14

b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apa bila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya15

14

Jalaludin Rahmat. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.199), h230 15

(24)

Misalnya seteleh menonton berita tentang teroris tersebut andi menjadi benci dengan tindakan teroris tersebut, hal ini disebut respon afektif.

c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata, yang meliputi tindakan atau kebiasaan16

Misalnya setelah mengetahui, dan membenci tindakan teroris barulah andi mengutuk secara terang-terangan tindakan teroris tersebut, inilah yang disebut dengan respon konatif (behavior).

Dari penjelasan dan contoh di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa ketiga jenis repon diatas tadi terjadi secara berurutan, respon konatif tidak mungkin terjadi apabila respon afektif belum terjadi, begitu juga respon afektif tidak mungkun terjadi apabila respon kognitif belum terjadi, jadi dengan kata lain setelah terjadi respon kognitif barulah respon afektif bisa terjadi, dan setelah itu barulah respon konatif bisa terjadi.

Sedangkan psikolog asal Rusia, yang bernama Ivan Pavlov, membagi respon menjadi tiga bagian yaitu respon terkondisi, netral dan respon tidak terkondisi, hal ini juga karena disebabkan stimulus terkondisi dan stimulus tidak terkondisi. Di dalam percobaannya Pavlov memberikan seekor anjing sepiring makanan (stimulus tidak terkondisi) yang menyebabkan anjing tersebut mengeluarkan air liur (respon tidak terkondisi). Pada saat yang bersamaan, ia memasangkan stimulus tidak terkondisi dengan sesuatu yang normalnya tidak akan menyebabkan anjing mengeluarkan air liur, seperti

16

(25)

bunyi bel (stimulus netral). Pavlov kemudian menemukan bahwa jika ia memasangkan makanan yang ia berikan dengan bunyi bel selama beberapa kali, pada akhirnya bunyi bel itu sendiri akan membuat anjing berliur; di sini respon terkondisi (bunyi bel) akan memancing munculnya respon terkondisi (air liur).17

Langkah berikutnya, memmbunyikan lonceng terus menerus tanpa disertai makanan, semakin sering dibunyikan, semakin lama keluarnya air liur, makin sedikit dan akhirnya tidak keluar sama sekali. Proses ini disebut kejenuhan (extinction).18

Teori ini sering disebut dengan teori pembiasaan klasik (classical conditionin). Kata

classical yang mengawali nama teori ini semata-mata dipakai untuk menghargai karya Pavlov yang dianggap paling dahulu di bidang conditioning (upaya pembiasaan) dan untuk membedakannya dari teori conditioning lainnya (Glietman 1986). Selanjutnya, mungkin karena fungsinya, teori Pavlov ini juga dapat disebut respondent conditioning (pembiasaan yang dituntut)19

B. Film

a. Pengertian film

Film secara sederhana, sebetulnya hanyalah susunan gambar yang ada dalam selluloid, kemudian diputar dengan menggunakan teknologi proyektor yang sebetulnya

17

Howard S. Friedman, Mariam W. Schustack, Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern

(Jakarta: Erlangga, 2006) h 221 18

Drs. Alex Sobur, m.Si. psikologi umum,(Bandung: Pustaka Setia, 2003) h 225 19

(26)

telah menawarkan nafas demokrasi, bisa ditafsirkan dalam berbagai makna. Ia menawarkan berbagai pesan, bisa dimanfaatkan dalam bebbagai kegunaan.20

Menurut Onang Uchjana Effendi (2000), Film merupakan medium komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan akan tetapi juga untuk peneragan dan pendidikan. Dan menurut Alex Shobur (203), bahwa Film merupakan bayangan yang diangkat dari kenyataan hidup yang dialami dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan selalu ada kecenderungan untuk mencari relevansi antara film dengan realitas kehidupan21 . Efek dari Film adalah peniruan yang diakibatkan oleh tanggapan bahwa apa yang dilihatnya wajar dan pantas untuk dilakukan setiap orang.

Bila dilihat lebih mendalam, Film adalah dokumen kehidupan social sebuah komunitas. Film memiliki realitas kelompok masyarakat pendukungnya itu, baik realitas dalam bentuk imajinasi ataupun realitas dalam arti sebenarnya. Film menunjukkan pada kita, jejak-jejak yang ditinggalkan pada masa lampau, cara menghadapi masa kini dan kehidupan manusia terhadap masa yang akan datang. Sehingga dalam perkembangannya, Film bukan lagi sekedar usaha menampilkan “Citra Bergerak” (Moving Images). Namun juga telah diikuti oleh muatan-muatan tertentu seperti politik, kapitalisme, hak asasi manusia dan gaya hidup.22

20

Prakoso, Gatot, Film Pinggiran- Antologi Film Pendek, Eksperimental & Dokumentor, FFT- IKJ dengan YLP, (Fatma Press: 1997), h.22

21

Kurniawan, Asep , Komunikasi dan Penyiaran Islam- Mngmbangkan Tabligh melalui media Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Film dan Media Digital, (Benang Merah Press: Bandung, 2004), h. 95

22

(27)

Dibawah ini, penulis mengutip beberapa pengertian Film yang diambil dari berbagai sumber lain, diantaranya:

a. Film adalah “Gambar Hidup”.23 b. Film adalah “Motion Picture”.24

c. Film adalah Lakon (Cerita) Gambar Hidup.25

Grame Turner menyatakan bahwa fungsi Film dalam kebudayaan sudah lebih dari sekedar objek estetika. Film merupakan praktek social bagi pembuat Film dan penonton Film, dimana melalui narasi-narasi dan makna-makna yang ditampilkan, terlihat bukti yang membuat budaya menjadi masuk akal dan nyata.

“It’s No more or less accepted that Film’s function in our culture goes beyond that

of being simply an exhibited aesthetic object……..Film is a social practice for its makers

and its audience: in its narrative and meanings we can locate evidence of the ways in

which our culture makes sense of it’s self”.26

Film dapat digunakan sebagai alat propaganda, karena Film dianggap memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan popularitas yang hebat. Upaya menyatukan pengembangan pesan dengan hiburan sudah lama diterapkan dalam kesusastraan dan drama. Namun, unsur-unsur baru dalam Film memiliki kelebihan dalam segi kemampuannya meningkatkan sekian banyak orang dalam waktu yang cepat tanpa

23

Ensiklopedi Umum, (Yayasan Kanisius, Jakarta, 1973) 24

Hornby, Catenly, Wakefield. The Advance Learner’s Dictionary of Current English, (Second Edition, London, 1963)

25

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka:, Jakarta, 1976) 26

(28)

kehilangan kredibilitas.27 Secara teknis, Film mengkombinasikan fotografi, stereo, grafik, digital, computer dan teknologi perfilman sendiri. 28

b. Unsur-Unsur dan Jenis-Jenis Film

Terdapat beberapa yang menjadi unsur sebuah Film. Unsur Film tersebut adalah: 1. Title (Judul)

2. Crident Title, meliputi: prosedur, karyawan, artis, dll. 3. Tema Film

4. Intrik, yaitu usaha pemeranan Film untuk mencapai tujuan. 5. Klimaks, yaitu benturan antar kepentingan

6. Plot (alur cerita)

7. Suspens atau keterangan, masalah yang masih berkatung-katung.

8. Million Setting, latar belakang terjadinya peristiwa, masa, waktu, perlegkapan, aksesoris dan fashion yang digunakan.

9. Sinopsis, yaitu untuk memberi ringkasan atau gambaran dengan orang yang berkepentingan.

10.Trailer, yaitu bagian Film yang menarik.

11.Character, yaitu karakteristik para pelaku-pelakunya.29 Adapun stuktur-struktur sebuah Film adalah sebagai berikut: 1. Pembagian cerita (Scene)

2. Pembagian adegan (Squnce) 3. Jenis pengambilan gambar (Shoot) 4. Pemilihan adegan pembuka (Opening) 5. Alur cerita dan Continuity.

6. Intrique meliputi jealousy, pengkhianatan, rahasia bocor, tipu muslihat, dll. 7. Anti Klimaks, penyelesaian masalah

8. Ending, pemilihan adegan penutup.30

27

Dennis Mc, QuailTeori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, edisi ke-2 (Erlangga, 1987). H.15 28

Josseph M. Bgss, The Art of Watching Film, (MtfieldPublishing Company: 1991), h. 2 29

Turner, Grame, Op Cit, h. 3 30Ibid,

(29)

Film-film yang telah beredar memiliki beberapa jenis. Jenis tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Drama, adalah suatu kejadian atau peristiwa hidup yang hebat, mengandung konflik pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih.

Sifat drama: Romance, tragedy dan comedy.

2. Realisme adalah Film yang mengandung relevansi dengan kehidupan sehari-hari. 3. Film Sejarah, melakukan kehidupan tokoh tersohor dan peristiwanya

4. Film Perang, menggambarkan peperangan atau situasi didalamnya atau setelahnya. 5. Film Futuristik, menggambarkan masa depan secara khayali.

6. Film Anak, mengupas kehidupan anak-anak.

7. Cartoon, cerita bergambar yang mulanya lahir di media cetak. Yang diolah sebagai cerita bergambar, bukan hanya sebagai story board melainkan gambar yang sanggup bergerak dengan teknik animation atau single stroke operation.

8. Adventure, film pertarungan dan tergolong Film klasik. 9. Crime Story, Pada umumnya mengandung sifatsifat heroic. 10.Film Seks, menampilkan erotisme.

11.Film Misteri/ Horor, mengupas terjadinya fenomena supranatural yang menimbulkan rasa wonder, heran, takjub dan takut.31

31

(30)

BAB III

GAMBARAN UMUM FIIM THE MESSAGE THE STORY OF

ISLAM

A. Sinopsis Fiim The Message The Story Of Islam

Film The Message, The Story of Islam”, adalah karya fenomenal Moustapha Akkad meski sudah berumur lebih 33 tahun dari masa pembuatannya, yang tidak saja sukses dari angle dunia perfilman pada umumnya, tapi juga mampu membangkitkan kembali gairah (semangat) setiap muslim yang melihatnya, untuk berbuat yang terbaik demi Islam.

Film ini diproduksi di Hollywood pada tahun 1976, yang dibintangi oleh Aktor utama film ini, Anthony Quinn, seorang kulit putih, tidak memerankan Nabi Muhammad SAW, tetapi salah satu sahabat dan juga paman beliau Hamzah. Sepanjang durasi 3 jam film ini, tidak didapati barang sedetik pun wajah Muhammad SAW. Sutradaranya dengan cerdik, menggunakan teknik-teknik kamera untuk mewakili karakter Muhammad SAW.

“The Message” menceritakan sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW. secara garis besar,sebagai berikut:

(31)

puluhan orang. Teror semakin hari semakin menegangkan hingga akhirnya beliau diperintahkan Allah SWT. untuk hijrah ke Madinah

Sesampainya di Madinah, Nabi SAW dan para shahabat (kaum Muhajirin) disambut hangat oleh masyarakat Madinah (kaum Anshar). Dibuatkan rumah dan masjid. Dan saat itu, untuk pertama kali adzan dikumandangkan oleh Bilal untuk pemanggilan umat Islam.

Tidak hanya untuk panggilan shalat saat itu.

Semakin hari umat Islam semakin berkembang di Madinah. Tetapi di Mekkah jutsru terjadi sebaliknya. Banyak provokasi dan ejekan serta fitnah dilakukan kaum Quraisy atas diri Muhammad, khususnya oleh Abu Sofyan yang sangat membenci Nabi saw.

Selanjutnya Allah SWT. memerintahkan Nabi SAW. untuk menyerang Mekkah (dikenal dengan Perang Badar) supaya tidak terjadi fitnah. Dan hasil peperangan itu pun berakhir dengan kemenangan yang gemilang bagi kaum Muslimin baik Muhajirin maupun Anshar, dan dalam peperangan itu tiga pembesar Quraisy terbunuh. Sebagai balasan, kaum Quraisy menyerang kaum Muslimin (dikenal dengan Perang Uhud) di mana kaum Quraisy saat itu dipimpin Abu Sofyan memenangkan peperangan. Dan dalam peperangan itu paman Nabi SAW, Hamzah terbunuh dengan cara yang memprihatinkan, oleh seorang budak suruhan Hindun yang bernama Wahsy.

(32)

Akhirnya datanglah perintah Allah Swt. kepada Nabi SAW. untuk kembali ke Mekkah dan melakukan ibadah Haji. Sekaligus mengambil alih Ka'bah dan mengembalikannya menjadi rumah Allah SWT.

Dengan diiringi oleh ratusan ribu umat Islam, Nabi SAW datang ke Mekkah dan disambut oleh penduduk Mekah dengan rasa ketakutan. Akan tetapi, pada saat itu Bilal berteriak lantang, “Tak ada pintu didobrak. Tak ada yang dijarah. Tak ada yang dirampas. Tak ada orang yang disiksa. Semua di balik pintu yang tertutup selamat. Semua orang dalam rumah Abu Sofyan selamat. Semua atas pesan dari Nabi SAW.”

Dan terjadilah pengambilalihan Ka'bah. Semua berhala dikeluarkan, dikumpulkan, dan dibakar. Sedangkan yang terbuat dari emas dikumpulkan untuk dizakatkan kembali kepada rakyat.

(33)

B. Pengenalan Tokoh film the message

1. Abu Sofyan

Shakhr bin Harb (bahasa Arab: ), atau lebih dikenal dengan panggilannya Abu

Sufyan bin Harb (bahasa Arab: ), adalah salah seorang pemimpin utama Bani

Quraisy di Mekkah yang sangat menentang Muhammad, akan tetapi di kemudian hari memeluk

agama Islam. Keturunan Abu Sufyan kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah

dunia Islam antara tahun 661-750.32

Abu Sufyan adalah kepala suku Bani Abdu Syams, salah satu dari cabang suku Quraisy. Ia adalah salah satu pemimpin utama Quraisy dan orang terpandang di Mekkah.

32

(34)

Bagi Abu Sufyan, Muhammad dan kaum muslim dipandang sebagai ancaman terhadap tatanan sosial Mekkah, dan seseorang yang bertujuan untuk kekuasaan politik serta berpaling dari dewa-dewa Quraisy.

Kekerasan yang terjadi membuat sekelompok muslim Mekkah hijrah ke Habsyah untuk memperoleh perlindungan, dan putrinya yang bernama Ramlah binti Abu Sufyan adalah termasuk salah seorang diantaranya.

Setelah Muhammad hijrah Madinah pada tahun 622, kaum Quraisy menyita barang-barang yang kaum muslim yang tinggalkan. Dari Madinah, kaum muslim kemudian mulai menyerang kafilah-kafilah Quraisy yang berdagang dari Suriah ke Mekkah.

Pada tahun 624, Abu Sufyan memimpin sebuah kafilah. Sebuah pasukan muslim ketika itu berusaha untuk mencegatnya, namun ia berhasil meminta bantuan dari Quraisy di Mekkah. Ini adalah penyebab terjadinya Pertempuran Badar, yang kemudian berakhir dengan kemenangan kaum muslim. Di lain pihak, Abu Sufyan berhasil membawa kafilahnya pulang dengan selamat ke Mekkah. Kematian beberapa pemimpin Quraisy dalam pertempuran tersebut menyebabkan Abu Sufyan menjadi pemimpin utama Mekkah.

Abu Sufyan selanjutnya berperan sebagai pemimpin militer Mekkah dalam peperangan melawan Madinah, antara lain dalam Pertempuran Uhud tahun 625 dan Pertempuran Khandaq tahun 627, tetapi tidak berhasil mencapai kemenangan yang

(35)

ziarah ke Ka'bah.

2. Abu Thalib

Ab Th lib bin ‘Abdul-Muththalib (549/550 - 619) adalah ayah dari Ali bin Abi Thalib

serta paman dari Nabi Muhammad. Nama aslinya adalah Imran (Arab: ), tetapi ia lebih

dikenal dengan julukan Abu Thalib, yang artinya bapaknya Thalib.33

Sebagai pemimpin Bani Hasyim setelah kematian ayahnya, Abdul-Muththalib, ia

menjadi pengasuh Nabi Muhammad dan kemudian pendukung utama dalam berdakwah. Ia

menikah dengan Fatimah binti Asad dan memiliki 6 orang anak.

Ia adalah anak dari Abdul Muthalib dan Fatimah bin Amr dan memiliki sembilan

33

(36)

saudara yang salah satunya adalah Abdullah bin Abdul Muthalib yang merupakan ayah dari Nabi

Muhammad. Ia merupakan pengasuh dari Nabi Muhammad setelah meninggalnya Abdul Muthalib

dan Aminah binti Wahab hingga Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid.

Setelah Muhammad diangkat sebagai rasul dan nabi, ia merupakan pelindung utama dari

keluarga Bani Hasyim dari serangan masyarakat Mekkah dan sekitarnya. Ia meninggal pada tahun

yang sama dengan meninggalnya Khadijah binti Khuwailid, yaitu pada tahun 619.

3. Wahsyi

Wahsyi bin Harb, terkenal dalam sejarah sebagai seorang hamba kulit hitam yang telah membunuh dengan kejam Sayidina Hamzah r.a., bapa saudara Rasulullah SAW.34 Ketika terjadinya Perang Uhud, Hindun telah menawarkan kepada Wahsyi agar membunuh

34

(37)

Sayidina Hamzah r.a. dan sebagai ganjarannya dia akan dimerdekakan. Wahsyi yang memang menunggu-nunggu peluang keemasan itu telah menerima tawaran tersebut.

Wahsyi segera berangkat ke medan Uhud secara sembunyi-sembunyi dan mencari-cari Sayidina Hamzah. Akhirnya dia mengenal pasti orang yang dimencari-cari iaitu Sayidina Hamzah r.a. bapa saudara kepada Rasulullah SAW. Wahsyi mula mencari tempat yang paling strategi iaitu dengan berlindung di sebalik batu. Beliau menunggu masa yang sesuai untuk bertindak. Setelah cukup yakin, beliau pun melemparkan lembingnya tanpa disedari oleh Sayidina Hamzah r.a. dan lembing itu tepat mengenai sasarannya

Wahsyi segera memberitahu tuannya, lalu datanglah Hindun mendapatkan jasad Sayidina Hamzah yang sudah tidak bernyawa itu. Dibelahnya dada Sayidina Hamzah r.a. dengan kejam dan tanpa belas kasihan terus dikeluarkan jantungnya. Kemudian dengan rakus sekali dia mengunyah jantung Sayidina Hamzah r.a. kerana hendak memakannya, tetapi dia tidak mampu menelannya. Setelah hatinya puas, Hindun pun meninggalkan mayat bapa saudara Rasulullah itu. Setelah peperangan tamat, kesemua para syuhadak dikumpulkan untuk dikebumikan.

Rasulullah SAW terasa amat hiba dan sedih apabila melihat mayat bapa saudaranya itu diperlakukansedemikian rupa.

(38)

Akhirnya Wahsyi memeluk Islam, lalu dibawa ke hadapan Rasulullah SAW. Rasulullah bertanya, "Kamukah yang bernama Wahsyi?"

"Ya," jawab Wahsyi.

"Kamukah yang telah membunuh bapa saudaraku Hamzah?" tanya Rasulullah. "Benar," jawab Wahsyi. "

"Ceritakan kepadaku bagaimana kamu melakukan pembunuhan itu ," pinta Rasulullah.

Wahsyi pun menceritakan satu persatu apa yang telah dilakukan kepada bapa saudara Nabi itu,bagaimana tubuh saudara baginda dilapah dengan kejam oleh Hindun dan dimakan hati danjantungnya.Selesai sahaja bercerita, Rasulullah SAW yang dalam keadaan teramat sedih berkata kepadanya:

(39)

Lalu Wahsyi yang sedar akan kedudukannya, redha menerima ketentuan itu. Dia memperbaiki dirinya dan meningkatkan ketaqwaannya kepada Tuhan. Sewaktu-waktu menghadiri majlis baginda, Wahsyi mengintai-ngintai dari jauh untuk melihat wajah

Rasulullah SAW.Semakin hari hatinya semakin cinta dengan Nabi SAW. Dan semakin hari hatinya juga semakin rasa berdosa terhadap baginda atas perbuatannya dahulu. Lalu timbul azam di hatinya untuk menebus kembali dosa-dosanya itu dengan melakukan sesuatu yang akan menggembirakan baginda.

Wahsyi bertekad dan berazam tidak akan pulang lagi ke Kota Mekah demi untuk merebut cinta kekasih Allah iaitu Muhammad SAW. Beliau benar-benar ingin menebus kesalahannya dengan menyebarkan Islam. Keazaman Wahsyi itu telah dibuktikannya dengan menjelajah ke seluruh pelosok dunia untuk berdakwah mengajak seramai mungkin manusia kepada Islam, hingga akhirnya beliau mati di luar azirah Arab35

35

(40)

4. Hamzah

Hamzah bin Abdul-Muththalib (bahasa arab : ) adalah sahabat sekaligus paman dan saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW. Ia memiliki julukan "Singa Allah" karena kepahlawanannya saat membela Islam.36

Hamzah lahir diperkirakan hampir bersamaan dengan Muhammad. Ia merupakan anak dari Abdul-Muththalib dan Haulah binti Wuhaib dari Bani Zuhrah. Menurut riwayat, pernikahan Abdul-Muththalib dan Abdullah bin Abdul-Muththalib terjadi bersamaan

36

(41)

waktunya, dan ibu dari Nabi, Aminah binti Wahab, adalah saudara sepupu dari Haulah binti Wuhaib.

Hamzah syahid pada Perang Uhud, dibunuh oleh Wahsyi bin Harb, seorang budak Ethiopia milik Hindun bin Utbah, istri dari Abu Sufyan bin Harb, yang ayahnya dibunuh

oleh Hamzah pada Perang Badar. Hindun menjanjikan kebebasan untuk Wahsyi bila ia mampu membalaskan dendam Hindun dengan membunuh Hamzah

5. Hindun

(42)

sangat berpengaruh di Mekkah.37 Dia ibu dari Muawiyah I, pendiri dinasti Umayyah dan Ramlah binti Abu Sufyan adalah salah satu dari istri Muhammad. Abu Sufyan dan Hindun

awalnya sangat menentang penyebaran agama Islam. Statusnya sebagai sahabat nabi dipertanyakan karena aksinya yang sebelum memeluk Islam, telah memakan hati dari Hamzah paman Muhammad sewaktu Perang Uhud. Ia diperkirakan hidup pada akhir abad

ke-6 dan awal ke-7

Karena kebenciannya dengan hamzah, sampai akhirnya ia mengingkan hamzah juga terbuunuh dalam perang berikutnya.

ketika terjadi peprangan kedua yaitu perang Uhud. Pada perang itu, hindun membayar orang suruhan untuk membunuh hamzah, Wahsyi namanya. Ketika Hamzah lengah maka wahsyipun melemperkan tombak, dan pada saat itu tombak menancap tepat diperut hamzah. Dalam seketika Hamzahpun meninggal dunia.

Akan tetapi kebencian hindun belumlah usai. Walaupun Hamzah sudah mati ia akan , memotong Hidung Hamzah, telinga, alat vitalnya serta mengeluarkan isi perut Hamzah sambil menyuruh yang lain melakukan hal yang sama.

37

(43)

6. Bilal

Siapa tak kenal Bilal bin Rabah. Ia merupakan muadzin pertama yang dimiliki umat Islam.38 Bilal juga termasuk golongan pertama yang masuk Islam atau tepatnya orang ketujuh yang masuk Islam pertama kali.

Persentuhan Bilal dengan Islam dimulai ketika ia masih menjadi budak Umayyah. Perbincangan Umayyah dengan tamunya soal kehadiran agama baru yang dibawa Muhammad secara tak sengaja terdengar oleh Bilal.

38

(44)

Meski belum mengenali Muhammad secara pribadi, namun Bilal telah sering mendengar sosoknya. Lelaki bersahaja dan juga jujur dari Bani Hasyim itu sangat dihormati oleh bangsa Quraisy. Seketika ketertarikan Bilal terhadap Islam dan ajaran yang dibawa Muhammad membuncah.

Bilal pun segera menemui Abu Bakar yang sudah terlebih dahulu masuk Islam. Bilal meminta Abu Bakar untuk mengantarnya menemui Rasulullah SAW. Tak perlu waktu lama bagi Bilal untuk menyatakan keislamannya.

Keimanan Bilal langsung diuji setelah bersyahadat. Jika Abu Bakar dan bangsawan Quraisy lainnya aman dari perlakuan kejam sesama bangsa Quraisy yang benci terhadap Islam, lain halnya dengan Bilal. Sebagai budak dari anggota suku Quraisy terkejam, Bilal dipaksa untuk keluar dari Islam dan kembali kepada agama nenek moyangnya yang menyembah berhala.

Majikannya, Umayyah memaksa Bilal keluar dari Islam dengan segala cara. Pada siang yang terik, Bilal dipaksa memakai baju besi kemudian dikubur dalam pasir yang sangat panas hingga hanya kepalanya saja yang nampak.

(45)

Bilal diikat lehernya dan diseret ke kota Mekkah. Meski demikian, Bilal tetap bertahan seraya berucap "Ahad, Ahad."

Suatu kali, akibat penyiksaan yang luar biasa kejam ini, Bilal pingsan. Ketika ia sadar kembali, ia menghadapi teriakan Umayyah yang memaksanya untuk keluar dari Islam. Dengan kejam Umayyah mengancam akan membunuhnya dengan menyiksanya kecuali ia tidak mengakui Muhammad SAW sebagai utusan Tuhan. Namun Bilal tetap kokoh dan bertahan dengan keyakinannya.

Suatu hari, Abu Bakar berjalan melintasi tempat dimana Bilal sedang mengalami penyiksaan. Karena kasihan, Abu Bakar pun segera meminta Umayyah menjual Bilal kepadanya.

Karena tak rela Bilal dimiliki Abu Bakar, Umayyah pun mematok harga yang sangat tinggi. Namun Abu Bakar tetap membayarnya.

Bilal kemudian bekerja pada Abu Bakar. Namun kemudian ia berhenti dan memutuskan membantu Rasulullah SAW menyebarkan ajaran Islam. Bilal juga menjadi pengawal Rasulullah SAW yang senantiasa siap membela Rasul.

(46)

menyulitkan, akhirnya Rasulullah SAW berpikir untuk memanggil umat menggunakan terompet.

Namun Rasulullah SAW sendiri tidak menyukai ide ini karena orang Yahudi juga menggunakan cara yang sama. Akhirnya disepakati panggilan azan ketika memasuki jam shalat dilakukan dengan tepukan tangan.

Dalam mimpi itu, Abdullah lalu menawarkan diri untuk membeli bel tersebut. Ketika pria itu bertanya untuk tujuan apa ia gunakan bel tersebut, Abdullah menyatakan bahwa bel itu akan ia gunakan untuk memanggil orang-orang untuk sholat.

Namun pria itu menawarkan panggilan shalat yang lebih baik yaitu menyebutkan empat kali seruan "Allahu Akbar" lalu dua kali seruan "asyhadualla ilaaha illallah", kemudian dua kali seruan "asyhadu Annamuhammadarrasulullah", lalu dua kali seruan "hayya 'alas sholah", dua kali seruan "hayya 'alal falah" lalu "Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaaha illallah".

Sejak saat itulah pertama kali adzan diperdengarkan di kota Madinah dan Bilal menjadi muadzinnya.

(47)

dirikan kemenangan)." Ia berucap mengingatkan Rasulullah SAW bahwa telah masuk waktu shalat. Begitulah Bilal setiap kali ia usai melantunkan adzan.

Bilal pun bersiap mengumandangkan adzan pertamanya setelah wafatnya Rasul. Namun baru saja ia berucap "Allahu Akbar.." dan hendak mengucap nama Rasulullah SAW, ia tidak kuasa menahan kesedihan. Bilal menangis terisak-isak sehingga ia tidak meneruskan adzannya. Ia lalu berkata bahwa ia tidak akan pernah lagi mengumandangkan adzan.

(48)

7. Umayah

Adalah salah satu pembesar kafir Quraisy yang menentang ajaran nabi Muhammad dan ia juga yang merupakan majikan budak yang bernama bilal sampai akhirnya nyawanya pun berakhir di tangan bilal dalam perang Badr.

(49)

8. Khalid Bin Walid

Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk diantara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari Khalid, adalah isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu p e r a w a t a n k a k i U m a r d a p a t d i l u r u s k a n k e m b a l i d e n g a n b a i k .

(50)

perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka'bah. Pada masa ibadah Haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina.

Ketika orang Quraisy memperbaiki Ka’bah tidak seorang pun yang berani meruntuhkan dinding-dindingnya yang tua itu. Semua orang takut kalau-kalau jatuh dan mati. Melihat suasana begini Walid maju kedepan dengan bersenjatakan sekop sambil berteriak, “O, Tuhan jangan marah kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu”.

Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera masuk Islam. Tetapi impian dan harapan ini tak pernah menjadi kenyataan. Kebanggaan atas diri sendiri membendung bisikan-bisikan hati nuraninya. Dia takut kehilangan kedudukannya sebagai pemimpin bangsa Quraisy.

Kesangsian ini menghalanginya untuk menurutkan rayuan-rayuan hati nuraninya. Sayang sekali orang yang begini baik, akhirnya mati sebagai orang yang bukan Islam.

(51)

Tidak ada cabang suku Quraisy lain yang bisa lebih dibanggakan seperti Banu Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut terhadap orang-orang Islam dilembah Abu Thalib, orang-orang Banu Makhzumlah yang pertama kali mengangkat suaranya menentang pengepungan itu.

Kita tidak banyak mengetahui mengenai Khalid pada masa kanak-kanaknya. Tetapi satu hal kita tahu dengan pasti, ayah Khalid orang berada. Dia mempunyai kebun buah-buahan yang membentang dari kota Mekah sampai ke Taif. Kekayaan ayahnya ini membuat Khalid bebas dari kewajiban-kewajibannya.

Dia lebih leluasa dan tidak usah belajar berdagang. Dia tidak usah bekerja untuk menambah pencaharian orang tuanya.Kehidupan tanpa suatu ikatan memberi kesempatan kepada Khalid mengikuti kegemarannya. Kegemarannya ialah adu tinju dan berkelahi.Saat itu pekerjaan dalam seni peperangan dianggap sebagai tanda seorang Satria. Panglima perang berarti pemimpin besar.

(52)

mempelajari keahlian mengendarai kuda, memainkan pedang dan memanah. Dia juga mencurahkan perhatiannya kedalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya yang asli, ditambah dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi seorang yang luar biasa.

Pandangan yang ditunjukkannya mengenai taktik perang menakjubkan setiap orang. Dengan gamblang orang dapat melihat, bahwa dia akan menjadi ahli dalam seni kemiliteran.Dari masa kanak-kanaknya dia memberikan harapan untuk menjadi ahli militer yang luar biasa senialnya.

Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah kelihatan menonjol diantara teman-temannya. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat. Lama kelamaan Khalid menanjak menjadi pemimpin suku Quraisy.

(53)

Sungguhpun kedudukan pertahanan baik, masih terdapat suatu kekhawatiran. Dibukit Uhud masih ada suatu tanah genting, dimana tentara Quraisy dapat menyerbu masuk pertahanan Islam. Untuk menjaga tanah genting ini, Nabi menempatkan 50 orang pemanah terbaik. Nabi memerintahkan kepada mereka agar bertahan mati-matian. Dalam keadaan bagaimana jua pun jangan sampai meninggalkan pos masing-masing.

Khalid bin Walid memimpin sayap kanan tentara Quraisy empat kali lebih besar jumlahnya dari pasukan Islam. Tetapi mereka jadi ragu-ragu mengingat kekalahant-kekalahan yang telah mereka alami di Badar. Karena kekalahant-kekalahan ini hati mereka menjadi kecil menghadapi keberanian orang-orang Islam.

Kekuatannya menjadi terpecah-pecah. Mereka lari cerai-berai. Peristiwa Badar berulang kembali di Uhud. Saat-saat kritis sedang mengancam orang-orang Quraisy. Tetapi Khalid bin Walid tidak goncang dan sarafnya tetap membaja. Dia mengumpulkan kembali anak buahnya dan mencari kesempatan baik guna melakukan pukulan yang menentukan.

(54)

Melihat Khalid telah masuk melalui tanah genting, orang-orang Quraisy yang telah lari cerai-berai berkumpul kembali dan mengikuti jejak Khalid menyerbu dari belakang. Pemenang-pemenang antara beberapa menit yang lalu, sekarang telah terkepung lagi dari segenap penjuru, dan situasi mereka menjadi gawat.

Khalid bin Walid telah merobah kemenangan orang Islam di Uhud menjadi suatu kehancuran. Mestinya orang-orang Quraisylah yang kalah dan cerai-berai. Tetapi karena gemilangnya Khalid sebagai ahli siasat perang, kekalahan-kekalahan telah disunglapnya menjadi satu kemenangan. Dia menemukan lobang-lobang kelemahan pertahanan orang Islam.

(55)

perang ternyata tidak tercapai dan Allah menghendakinya mati di atas tempat tidur, sesudah perjuangan membela Islam yang luar biasa itu.39

39

(56)

BAB IV

TEMUAN DATA DAN ANALISIS

A. Jenis-Jenis Pesan Agama dalam Film The Message The Story Of Islam

Seperti yang sudah penulis paparkan di atas bahwa film The message adalah film yang mengulas tentang sejarah Nabi yang memperjuangkan agama Islam di bawah tekanan orang-orang Quraisy yang menentang adanya agama baru selain agama kepercayaan nenek moyang mereka yang menyembah berhala-berhala.

Karena ini film religi, pastilah di dalam film ini terdapat berbagi macam pesan-pesan agama yang ingin disampaikan oleh sutradara maupun para actor yang terlibat dalam film ini. Adapun pesan-pesan agama itu antara lain:

1. Pesan Aqidah

Pesan aqidah adalah yang berhubungan dangan ketauhidan atau keimanan kita keapada Allah SWT, para maliakatNya, Kitab-kitabNya, para rasul-rasulNya, hari kiamat, serta percaya kepada takdir.

(57)

Gambar ini menceritakan bagaimana kepercayaan masyarakat Arab sebelum masuknya Islam dan beberapa berhala yang mereka sembah.

2. Pesan Akhlak

(58)

Bilal : "Ini adalah aturan disiplin yang diberlakukan Nabi SAW. pada kalian (sebelum berangkat perang). Kalian tak boleh mencelakai wanita, anak kecil atau manula. Kalian tak boleh mencelakai orang cacat. Kalian tak boleh mencelakai orang yang bekerja di ladang. Kalian tak boleh menebang pohon. Seranglah hanya pada orang-orang yang telah mengasingkan kalian. Yang merampas hakmu, kekayaan dan segala milikmu."

Hamzah : "Kau tak boleh mengikat dan menyeret para tawanan." Sahabat : "Mereka menjarah kita."

Hamzah : "Lepaskan pengikat mereka. Kubilang lepaskan mereka. Dan beri mereka air. Dan beri mereka makan. Dengan jatah yang sama dengan kalian. Dan kalau mereka berjalan, berjalanlah di samping mereka. Setiap tawanan yang bisa berjalan 10 mil dari sini, boleh bebas."

(59)

Pesan Syari'ah juga terbagi menjadi dua bagian yaitu Ubudiyah dan Muamalah, pesan Syari'ah Ubudiyah adalah pesan syariah yang berhubungan beribadah kepada Allah atau yang akrab disebut dengan Hablum Minallah, seperti shalat, pergi haji, mengumandangkan azdan, dan lain sebagainya, sedangkan pessan Syari'ah Mu'amalah adalah pesan Syari'ah yang berhubungan dengan kedunuiaan, dan sering kali dilakukan sesama manusia karena itu disebut Hablum Minannas, seperti perdagangan, pernikahan, perceraian, dan lain sebagainya. Dan adapun beberapa pesan Syariah yang terdapat dalam film The Message antara lain:

(60)

Ketika masyarakat arab bertransaksi di pasar

Ketika umat Islam pergi Haji

B. Analisis Respon Mahasiswa KPI Terhadap Film The Message

(61)

Penyiaran Islam, dan dalam dua puluh pertanyaan tersebut sudah penulis bagi tiga bagian sesuai dengan kategori respon, yaitu respon Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu, sebanyak 9 (senbilan) pertanyaan, Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu, sebanyak 6 (enam) pertanyaan, dan Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata, yang meliputi tindakan atau kebiasaan, sebanyak 5 (lima) pertanyaan.

Dan setelah angket tersebut telah penulis kelolah, sekarang penulis telah mendapatkan hasilnya. Dan berikut adalah 20 (dua puluh) pertanyaan yang telah penulis ajukan beserta hasilnya.

Berikut ini adalah tabel pertantaan-pertanyaan yang mengandung respon kognitif Table 1

(62)

Jumlah 100 100

Dari pertanyaan tentang kesukaan mahasiswa jurursan KPI di atas penulis mengkategorikan mahasiswa menjadi empat kategori, yaitu; sangat suka, suka, kurang suka dan tidak suka. Dari pertanyaan ini penulis mendapatkan data bahwa mahasiswa KPI yang sangat suka menonton berjumlah 45%, sedangkan yang suka berjumlah 49%, kurang suka berjumlah 6%, dan dari 100 mahasiswa yang penulis tunjuk sebagai responden tidak ada yang tidak suka menonton, oleh sebab itu prosentasenya 0%. Dari data di atas penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa KPI suka menonton.

Hal ini dkarenakan kebanyakan remaja pada saat ini sangat suka menonton baik televisi maupun bioskop, dan ini juga diakibatkan oleh perkembangan media informasi yang sangat pesat dalam masyarakat pada saat ini..

Table 2

(63)

5 mahasiswa KPI, dan penulis memberikan enam alternative jawaban, atau enam macam film yang lazim ditonton oleh masyarakat banyak, macam-macam film itu antara lain; film drama, film komedi, film horror, film religi, film action, dan kategori yang terakhir penulis membri kebebasan kepada responden untuk memilih film selain beberapa film yang telah penulis sebutkan diatas.

Dan dari dari pertanyaan ini penulis memperoleh data sebagai berikut; film drama menjadi tontonan paling disukai oleh responden, hal ini terbukti film drama mendapat prosentase paling banyak yakni 30%, hal ini mungkin disebabkan karena film drama adalah film dengan materi tontonan yang tergolong ringan, jadi banyak yang berminat menonton film drama.

(64)

Film ketiga yang menjadi kegemaran oleh reponden adalah film komedi dan film religi, film komedi memperoleh prosentase sebesar 17%, dan film religi juga memperoleh prosentase sebesar 17%. Hal ini mungkin film komedi mengandung humor-humor yang segar yang dapat membuat penonton menjadi relax dari segala ketegangan yang telah dialami baik itu melalui bekerja, belajar dan lain sebagainya. Sedangkan film religi, hal ini bisa jadi disebabkan karena film ini mengandung pelajaran-pelajaran agama yang sangat dibutuhkan oleh responden, karena melalui film terkadang sesuatu itu lebih mudah diingat dari pada belajar di tempat formal.

Yang terakhir adalah film horror, melalui data diatas penulis memperoleh data bahwa yang berminat menonton film horror adalah paling sedikit, hal ini mungkin dikarenakan dalam film horror selalu mengandung ketegangan dan ketakutan dan terkadang melalui film ini juga bisa menyebabkab pendangkalan aqidah. Film ini memperoleh prosentase sebesar 13%. Sedangkan pilihan terakhir yang penulis anjurkan yaitu lain-lain, atau pilihan bagi reponden yang yang mempunyai tontonan film yang disukai selain film-film diatas tadi tidak memperoleh nilai, dan prosentasenya 0%.

Table 3

Mahasiswa yang sudah pernah menonton film the message sebelumnya No Alternative Jawaban Ferekuensi %

(65)

2

Pada pertanyaan diatas ini penulis ingin mengetahui apakah para responden sudah pernah menonton film the message, the story of Islam sebelumnya? Dan alternative jawaban yang penulis berikan ada empat alternative yaitu; sering, pernah, belum pernah, dan kadang-kadang.

Dari pertanyaan diatas penulis memperoleh data bahwa mayoritas responden belum pernah menonton film the message, the story of Islam sebelumnya, alternative jawaban ini memperoleh prosentase sebesar 78%, hal ini kemungkinan disebabkan karena film ini adalah film yang tergolong tua, yang diproduksi pada tahun 1976 yang berarti film ini berumur 33 tahun dan wajar saja kalau responden mayoritas belum pernah atau belum tahu tentang film ini.

(66)

Dan bahkan pada alternative jawaban yang lainnya ada juga responden yang sering menonton film ini, alternative jawaban sering mempreoleh prosentase sebesar 7% ini mungkin dikarenakan orang tua atau orang terdekat mereka memiliki film yang tergolong cukup tua tersebut. Sedangkan alternative jawaban kadang-kadang memperoleh prosentase 0%.

Table 4

Mahasiswa yang setuju film the message adalah film religi No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1

Selanjutnya penulis menanyakan kepada responden apakah setuju kalau film the message, the story of Islam adalah film religi?. Dan alternative jawaban yang penulis sediakan adalah, sangant setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju.

(67)

sangat sesuai karena film ini memang memuat pelajaran agama yang sangat padat, bahkan bisa dikatakan dari awal film sampai akhir film ini hanya berisi pesan-pesan agama Islam.

Sedangkan sisa dari responden yakni sebesar 37 % menjawab setuju, hal ini juga tidak salah, karena jawaban setuju berarti tidak mengingkari bahwa film ini memang film religi yang padat dengan pesan-pesan agama. Dan alternative jawaban kurang setuju dan tidak setuju sama-sama memperoleh prosantase 0%.

Table 5

Film the message, the story of Islam, sudah sesuai dengan Sejarah islam yang anda ketahui No Alternative Jawaban Ferekuensi %

1

(68)

sesuai sebesar 57%, dan alternative jawaban kurang sesuai dan tidak sesuai memperoleh prosentase sebesar 0%.

Data di atas menunjukkan bahwa responden cukup mengetahui tentang sejarah Islam dan film the message pun bercerita tentang perjalanan Islam dari perjuangan Rasulullah SAW menerima wahyu sampai kepada kejayaan Islam pada masa Rasulullah.

Table 6

Prosentase mahasiswa yang setuju dalam film the message, the story of Islam terdapat ajaran aqidah

No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1

(69)

prosentase sebesar 43%. Hal ini cukup relevan karena dalam film ini memang terdapat pesan aqidah.

Table 7

Prosentase mahasiswa yang setuju dalam film the message, the story of Islam terdapat ajaran akhlak

No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1

Pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui pendapat responden, setujukah bahwa dalam film The Message ini terdapat pesan akhlak?, dan alternative jawaban yang penulis berikan adalah; sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Dan data yang yang penulis dapatkan adalah mayoritas dari responden menjawab setuju yang memperoleh prosentase sebesar 58%. Dan sisanya menjawab sangat setuju dengan prosentase sebesar 42%. Hal ini cukup relevan karena dalam film ini memang terdapat pesan akhlak.

(70)

Mahasiswa yang setuju dalam film the message, the story of Islam terdapat ajaran Syari’ah No Alternative Jawaban Ferekuensi %

1

Pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui pendapat responden, setujukah bahwa dalam film The Message ini terdapat pesan syariah?, dan alternative jawaban yang penulis berikan adalah; sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Dan data yang yang penulis dapatkan adalah mayoritas dari responden menjawab setuju yang memperoleh prosentase sebesar 63%. Dan sisanya menjawab sangat setuju dengan prosentase sebesar 37%. Hal ini cukup relevan karena dalam film ini memang terdapat pesan syariah.

Table 9

(71)

No Alternative Jawaban Ferekuensi % penulis memberikan alternative jawaban adalah; aqidah, akhlak, syari’ah, dan berimbang. Dan data yang penulis perolah adalah responden banyak yang berpendapat bahwa pesan aqidah dalam film ini lebih dominant dan memperoleh prosentase sebesar 47%. Hal ini mungkin cukup realistis karena film ini bercerita tentang keadaan Arab pada masa masih menyembah berhala.

Gambar

Gambar ini menceritakan bagaimana kepercayaan masyarakat Arab sebelum masuknya
Table 1
Table 2
Tabel diatas ini adalah tentang berbagai macam film yang suka ditonton oleh
+7

Referensi

Dokumen terkait

Responden lain yang menyatakan perencanaan program beras untuk keluarga miskin ini kurang baik dikarenakan mereka merasa bahwa setiap program yang dibuat oleh pemerintah

Pada pernyataan kelima, dari 96 responden terdapat 38% responden menyatakan setuju, bahwa mayoritas responden merasa bahwa tempat mereka bekerja sekarang gaji atau upah

tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sesuai berjumlaha. 5 orang dengan persentase 6,57%; responden yang menyatakan

Saya Ali Uraidi mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian tentang Pengaruh Program Damai Indonesiaku Terhadap Tingkat Pengetahuan Agama

Berdasarkan penegasan judul di atas dapat penulis jelaskan bahwa penelitian ini merupakan pengumpulan pendapat yang ditujukan kepada mahasiswa jurusan Komunikasi dan

Di sini dapat disimpulkan bahwa, mereka para korban pelecehan seksual yang mendapatkan pendampingan oleh pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pendampingan Perempuan dan

Dari berbagai persepi di atas yang telah di sampaikan oleh para mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, kita dapat melihat bahwa ada banyak persepsi yang berbeda yang di

Analisis Pengaruh Konten Dakwah di Instagram Terhadap Akhlak Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan 2020 IAIN Ponorogo Melalui proses uji normalitas berdasarkan hasil