• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan tingkat aktivitas dan perilaku makan dengan kejadian obesitas pada siswa-siswi Madrasah Ibtida’iyah Pembangunan Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan tingkat aktivitas dan perilaku makan dengan kejadian obesitas pada siswa-siswi Madrasah Ibtida’iyah Pembangunan Jakarta"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1.5.1 Prevalinsi status gizi gemuk dan sangat gemuk usia 5-12 tahun
Tabel 2.1.2.1 Klasifikasi Obesitas
Tabel 2.1.4.1 Indeks Massa Tubuh
Gambar 2.1.5.1 Prevalensi status gizi gemuk dan sangat gemuk usia 5-12 tahun di
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kejadian obesitas dapat terjadi selain karena ketidakseimbangan jumlah makanan yang masuk dengan tingkat aktivitas fisik yang dikeluarkan tapi juga karena faktor berat badan

Kejadian obesitas dapat terjadi selain karena ketidakseimbangan jumlah makanan yang masuk dengan tingkat aktivitas fisik yang dikeluarkan tapi juga karena faktor berat badan

Sedangkan, responden terdapat 7 siswi (17,9%) memiliki perilaku yang cukup, sementara 32 siswi (82,1%) memiliki perilaku yang baik dalam menjaga kebersihan organ

Perlunya diadakan penelitian yang lebih spesifik lagi berkaitan dengan pengaruh media massa, pengaruh teman, citra tubuh, perilaku makan, dan aktivitas fisik pada

Kesimpulan: Ada hubungan yang sangat signi fi kan antara perilaku makan dengan obesitas anak, dengan kekuatan hubungan dan rasio prevalensi yang bersifat protektif yaitu subjek

dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak mempunyai pola makan yang kurang baik dan mengalami dismenorea yaitu 76 orang (90,2%) sedangkan responden yang paling

Perilaku makan yang tidak sehat seperti tinggi lemak, kurang sayur dan buah, makanan asin, makanan manis, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, stres serta minimnya aktivitas

Obesitas: Obesitas merupakan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dan energi yang digunakan dalam waktu lama yang diukur menggunakan IMT, setelah pengukuran IMT