BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Perkawinan merupakan titik awal tekat bersama dari kedua insan pria
dan wanita sebagai suami istri untuk membentuk, memelihara dan
menegakkan rumah tangga (keluarga) yang bahagia dan berdasarkan
ketuhanan yang Maha Esa yang menjadi dasar susunan masyarakat.
Di dalam lingkungan peradaban barat dan di dalam sebagian
lingkungan peradaban bukan barat, perkawinan adalah persekutuan hidup
antara seorang pria dan seorang wanita yang dikukuhkan secara formal
dengan undang-undang yaitu yuridis dan kebanyakan juga religius,
menurut tujuan suami istri dan undang-undang, dan dilakukannya untuk
selama hidupnya menurut pengertian lembaga perkawinan1.
Dengan suatu kewajiban untuk membina bagi kelangsungan hidup
rumah tangga yang serasi sebagai pencerminan kehidupan bermasyarakat.
Dalam pembinaan rumah tangga itu diperlukan adanya cinta kasih, hormat
menghormati, setia dan saling membantu lahir batin dari yang satu kepada
yang lain.
Lebih lanjut, Wirjono Prodjodikoro menjelaskan bahwa kalau seorang
perempuan dan seorang laki-laki berkata sepakat untuk melakukan
perkawinan satu sama lain, ini berarti mereka saling berjanji akan taat
pada peraturan-peraturan yang berlaku mengenai kewajiban dan hak-hak
masing-masing pihak selama dan sesudah hidup bersama itu berlangsung,
dan mengenai kedudukannya dalam masyarakat dari anak-anak
keturunannya2.
Setiap keluarga memimpikan dapat membangun keluarga harmonis,
bahagia dan saling mencintai, namun pada kenyataannya banyak keluarga
yang merasa tidak nyaman, tertekan dan sedih karena terjadi kekerasan
dalam keluarga, baik kekerasan yang bersifat fisik, emosional, psikologis,
maupun penelantaran.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat disebabkan oleh
faktor internal dan eksternal, baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama, terlebih-lebih di era terbuka dan informasi yang kadangkala budaya
kekerasan yang muncul lewat informasi tidak bisa terfilter pengaruh
negatifnya terhadap kenyamanan hidup dalam rumah tangga. Adanya
kekerasan dalam lingkup keluarga, dapat memberikan dampak yang
cukup besar bagi kelangsungan hidup korban.
Seperti contoh kasus yang ada di Pengadilan Agama Kabupaten
Malang. Seorang penggugat yang bernama Susik telah melangsungkan
perceraian dengan alasan penggugat sering di pukuli dan di dorong oleh
tergugat, sehingga akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut kurang
lebih pada bulan mei tahun 2009, penggugat pergi meninggalkan tergugat
dan pulang ke rumah orang tua penggugat sendiri3.
Apakah hal ini sudah dapat dikatakan sebagai “Kekerasan Dalam
Rumah Tangga” yang dapat dipakai penggugat tersebut untuk menuntut
perceraian. Meskipun sudah ada Undang-undang yang mengatur tindak
kekerasan dalam rumah tangga, namun nyatanya masih banyak kasus yang
terjadi di masyarakat. Oleh karena itu di perlukan lagi wawasan yang luas
tentang tindak kekerasan tersebut untuk mencegah dan meminimalisir
kasus di kemudian hari.
Atas dasar alasan-alasan tersebut di atas maka saya memberanikan diri
untuk memilih judul skripsi “Analisa Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Sebagai Alasan Perceraian” (studi kasus di Pengadilan Agama Kabupaten
Malang).
B. Permasalahan
1. Apa Pertimbangan Hakim Dalam Mengambil Keputusan Kasus
Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Pengadilan Agama Kepanjen?
2. Alat-alat Bukti apa Saja Yang di Butuhkan Oleh Hakim Dalam
Memberikan Putusan Terhadap Kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga di Pengadilan Agama Kepanjen?
C. Tujuan Penelitian
Dilakukanya suatu penelitian adalah untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu, begitu pula dengan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk
mencapai tujuan berikut:
1. Untuk mengetahui pertimbangan hukum di Pengadilan Agama
2. Untuk mengetahui pertimbangan hakim yang terdapat dalam putusan
Pengadilan Agama dalam perkara Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
D. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian hukum akan mempunyai manfaat apabila dari
penelitian hukum tersebut memberikan hasil dan manfaat kepada
masyarakat dan juga para hakim di pengadilan agama.
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa merubah cara berfikir
masyarakat agar mensyukuri apa yang telah di berikan kepada kita, akan
pentingnya keluarga.
2. Manfaat praktis
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa untuk
melangsungkan perceraian masing-masing pihak tidak dapat bagitu saja di
bubarkan.
E. Kegunaan Penelitian
1. Untuk penulis
Bagi penulis karya tulis ini merupakan prasyarat untuk mencapai
gelar Sarjana (S-1) serta memberikan pengetahuan bagi penulis
khususnya analisa kekerasaan dalam rumah tangga sebagai alasan
2. Untuk praktisi hukum dan masyarakat
Memberikan kontribusi bagi pejabat yang berwenang untuk
dijadikan suatu pandangan atau langkah kedepan yang positif terhadap
tindakan hukum yang akan dilakukan terhadap pasangan suami istri
yang akan melakukan perceraian. Untuk menekan angka perceraian
yang terjadi di Kabupaten Malang dan memberikan wawasan kepada
masyarakat dan juga kewajiban bagi pengadilan agama terkait
undang-undang no 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam
rumah tangga.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah tentang cara melakukan penelitian dengan
teratur atau sistematis. Yang bertujuan untuk memperoleh data yang valid
terhadap permasalah yang dikemukan, maka penulis menggunakan
metode-metode sebagai berikut :
1. Metode Pendekatan
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu lebih
menitik beratkan kepada studi terhadap fenomena hukum yang telah
terjadi di masyarakat. Uraian serta masalah akan ditelusuri dengan
menggunakan pendekatan Yuridis Sosiologis. Yuridis yaitu pendekatan
dari aspek hukum, sedangkan sosiologis merupakan pendekatan dengan
kejadian atau kenyataan pada masyarakat4.
Maka pendekatan Yuridis Sosiologis yaitu pendekatan yang
menitik beratkan pada aturan hukum (Das Sollen) dipadukan dengan
menelaah fakta-fakta sosial (Das Sein) yang terkait dalam penelitian5.
2. Lokasi Penelitian
Tempat yang dipilih penulis disini ialah mengadakan penelitian
langsung ke instansi-instansi yang berwenang di Pengadilan Agama Jalan
Panji No.202 Kepanjen, Kabupaten Malang sehingga nantinya dapat
diketahui bagaimana keadaan sebenarnya.
3. Jenis Data
a) Sumber Data Primer
Data Primer yang diperoleh langsung dari Pengadilan Agama
Kepanjen berupa dokumen berbentuk putusan mengenai perkara
perceraian yang dilatar belakangi Kekerasan Dalam Rumah Tangga
b) Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah jenis data yang di peroleh dari sumber
kedua6. Termasuk juga bahan hukum mengenai
perundang-undangan, yaitu undang-undang No 23 tahun 2004 tentang
penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
c) Sumber Data Tersier
Bahan hukum yang memberikan informasi dan penjelasan terhadap
bahan hukum primer dan sekunder, seperti dari kamus hukum,
penelusuran internet, dan majalah - majalah yang terkait dengan
objek penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data Penulis ini menggunakan teknik
pengumpulan data penelitian yakni sebagai berikut :
a) Responden yang di wawancarai :
1) Dari Pengadilan Agama :
(a) M. Nur Syafuddin
(b) Widodo Suprajianto
(c) A. Fadillah Muchtar
2) Dari para pihak yang berperkara di Pengadilan Agama :
(a) Marofah, umur 46 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,
pekerjaan guru swasta.
(b) Mu’in, umur 55 tahun, agama Islam, pendidikan SD,
pekerjaan buruh harian lepas.
(c) Susanti, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan SMP,
pekerjaan sales.
(d) Abdul Rohman, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan
SD, pekerjaan buruh tani.
b) Dokumentasi yaitu berupa pengumpulan data - data yang dimiliki
oleh para pihak, dalam hal ini berkenaan dengan proses penelitian
dan penelusuran Internet atau studi website untuk melengkapi
c) Studi kepustakaan adalah dengan melakukan pencarian atau
penelusuran bahan - bahan kepustakaan berbagai literatur/buku -
buku maupun jurnal sebagai tolak ukur dalam pembahasan masalah
ini, dan memperlajari peraturan undang-undang yang terkait
khususnya undang-undang no 23 tahun 2004 tentang penghapusan
kekerasan dalam rumah tangga.
5. Teknik Analisis Data
Analisa dalam penelitian melalui pendekatan yuridis sosiologis ini
adalah melalui metode deskriptif kualitatif7. Metode penelitian kualitatif
adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan
angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian
kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian
kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif
dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi,
terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam8.
Penelitian kepustakaan yang dilakukan adalah membandingkan
peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan, dan buku referensi, serta data
yang diperoleh, kemudian dianalisis secara kualitatif yang akan
memberikan gambaran menyeluruh tentang aspek hukum yang
berhubungan dengan masalah perceraian dengan alasan kekerasan dalam
rumah tangga.
7 Pedoman Penulisan Hukum, Fakultas Hukum, UMM. Hal. 19
G. Rencana Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan rangkaian penulisan ini, maka penulis akan
membuat sistematika penulisan sistematika penulisan ini akan menyajikan
empat bab yang terdiri dari sub-sub bab yang bertujuan untuk
mempermudah penulis dalam menyusunnya, bagi pembaca dan penguji
agar mudah dalam memahaminya, sehingga penulisan ini dapat sistematis
serta terstruktur.
Adapun sistematika dalam penulisan hukum ini sebagai berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN
Dalam pedoman penulisan hukum “pendahuluan” terdiri dari beberapa
sub bab pokok bahasan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan penulisan, metode
penulisan dan sistematikan penulisan yang diharapkan dapat
mempermudah untuk memahami dan mepelajari hasil penelitian
2. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini membahas mengenai uaraian doktrin, pendapat para
ahli, kajian yuridis, serta bahan-bahan kerangka teori yang dipakai oleh
penulis untuk mendukung analisa terhadap masalah yang diteliti.
3. BAB 3 : PEMBAHASAN
Dalam bab ini adalah pembahsan permasalahan yang menjadi fokus
kajian, dalam bab ini peneliti menuangkan data-data hasil penelitian yang
kemudian dianalisa yang didukung dengan teknis pengumpulan data
dengan tujuan untuk mendukung analisa terhadap permasalahan yang
diteliti.
4. BAB 4 : PENUTUP
Dalam bab ini adalah bab terakhir yang berisikan dengan dua sub bab
yaitu kesimpulan dan saran atau rekomendasi. Apa yang disimpulkan oleh
peneliti,pada dasarnya adalah hasil analisa pada bab III. Kesimpulan ini
harus disesuaikan dengan permasalahan. Kesimpulan juga dapat diartikan
sebagai ringkasan jawaban atas permasalahn yang telah dirumuskan dan
dibahas sebelumnya dalam bab II. Dari kesimpulan yang sudah
dikemukakan, kemudian timbul hal-hal yang perlu disarankan, sebagai
rekomendasi terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah
PENULISAN HUKUM
Oleh:
KEVIN FADILLAH ROMADHON 201010110311127
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI
ALASAN PERCERAIAN (StudiKasusDi Pengadilan Agama Kabupaten Malang)”.
Penulisan ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam
menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S-1) Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil
tanpa adanya dukungan dan dorongan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena
itu izinkan penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Keluarga Besarku. Ebes Mudjiono, Emes Tercinta Dewi Sulastuti, Sam
Gevan, Mbak Intan, Mbak Osy, Mbak Kiki, Pakde Bude Mbahku.
2. Bapak Dekan, Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Hukum UMM terutama Ibu
Komariah., S.H., M.Si., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Pertama dan
Bapak Bayu Dwiwiddy Jatmiko., S.H., M.H, selaku Dosen Pembimbing
Pendamping, atas waktu, kesabaran serta saran-sarannya dalam menyusun
skrips iini.
3. Dr. H. Bambang Supriastoto, SH, M.Hselakuketua Pengadilan Agama
Kabupaten Malang, M. Nur Safuddin, S.Ag., MH selakuhakim Pengadilan
Agama Kabupaten Malang, dan Pak Widodo yang telah banyak membantu
X_k, dita denounna, dwisekti, netha, indra, pesek, petek, royen, itok, harvad,
mbakmaya, dan nawak-nawak F.H angkatan 2010 yang selalu saling mengisi,
memotivasi dan memberikan dukungan ditengah kesibukan menjadi
mahasiswa tingkat akhir.
5. Pihak-pihak lain yang terlibat dan telah membantu dalam penulisan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis memohon maaf sebesar-besarnya jika dalam pembuatan
skripsi ini penulis melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak
sengaja. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.
Malang, 20 oktober 2015
Penulis,
LembarPengesahan ... ii
SuratPernyataan ... iii
Motto ... iv
Abstraksi ... v
Abstract ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi ... viii
DaftarTabel ... ix
DaftarBagan ... x
DaftarLampiran ... xi
BAB I : PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1
B. RumusanPermasalahan ... 3
C. TujuanPenelitian ... 3
D. ManfaatPenelitian ... 4
E. KegunaaanPenelitan ... 4
F. MetodePenelitianan ... 5
G. SistematikaPenelitian ... 9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. TinjauanUmumTentangKekerasanDalamRumahTangga ... 11
1. Pengertiankekerasandalamrumahtangga ... 11
2.Bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga ... 13
3. Faktor-faktor terjadinya kekerasan dalam rumah tangga ... 16
4. Dampak kekerasan dalam rumah tangga ... 18
B. TinjauanUmumTentangPerceraian ... 21
1. Pengertian perceraian ... 21
2. Alasan-alasan perceraian ... 23
C. Tinjauan Umum Tentang Alat-alat Bukti di Pengadilan Agama .. 26
1. Pengertian Pembuktian ... 26
2. Macam-macam Alat Bukti ... 27
3. Kekuatan Pembuktian...29
D. Tinjauan Tentang Putusan Hakim di Pengadilan Agama ... 31
A. GambaranUmumPengadilanAgama KabupatenMalang ... 42 1. Sejarah Pengadilan Agama Kabupaten Malang ... 42 2. VisidanMisiPengadilan Agama Kabupaten Malang ... 44 3. StrukturOrganisasiPengadilan Agama Kabupaten Malang .... 46 B. Pertimbangan Hakim Dalam Mengambil Keputusan Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Pengadilan Agama Kepanjen ... 48 C. Alat-alat Bukti Yang Dibutuhkan Oleh Hakim Dalam Memberikan Putusan Terhadap Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Pengadilan Agama Kepanjen ... 72
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ... 81 B. Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2 SuratIjinObservasi / Mencari Data
Lampiran 3 SuratKeteranganPengadilan Agama Kabupaten Malang
Grafika.
Faqihuddin, Referensi Bagi Hakim Peradilan Agama.
Gatot Supramono, S.H, Hukum Pembuktian di Peradilan Agama, Penertbit
Alumni, Bandung, 1993.
H. Riduan Syahrani, Buku Materi Dasar Hukum Perdata.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jakarta, Balai Pustaka, 2005, Edisi
Ketiga.
Muhammad Syaifuddin, Sri Turatmiyah dan Annalisa Yahanan, Hukum
Perceraian, Jakarta Timur, Sinar Grafika, 2013
Mujahidin, Hukum Acara Peradilan Agama.
Muslan Abdurrahman, 2009, Sosiologi Dan Metode Penelitian Hukum, Malang,
UMM Press.
Moerti Hadiati Soeroso, S.H., M.H., Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dalam
Perspektif Yuridis-Viktimologis, Jakarta, Sinar Grafika, 2010.
Pedoman Penulisan Hukum. Fakultas Hukum Umm. 2012.
Pemetaan Permasalahan Kekerasan dalam rumah tangga, KDRT, Laporan
Penelitian.
Poerwandari, E. Kristi. Perempuan Indonesia dalam masyarakat yang tengah
berubah, Jakarta, 2000.
R. Soetojo Prawirohamidjojo, Pluralisme Dalam Perundang-Undangan
Perkawinan di Indonesia, surabaya, Disertasi, universitas Airlangga, 1986.
Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oerip kartawinata, Hukum Acara Perdata
dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Penerbit Alumni, 1983).
Riduan Syahrani, Buku Materi Dasar Hukum Acara Perdata, (Bandung: PT Citra
Aditya Bakti, 2004) .
Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam Dan Undang-undang Perkawinan,
Yogyakarta, Liberty Yogyakarta, 1982.
Sudikno Mertokusumo. Hukum Acara Perdata Indonesia. Penerbit Liberty,
Yogyakarta, 2009, Edisi ke Delapan.
Wahyu Ernaningsih dan Putu Samawati, Hukum Perkawinan Indonesia, PT.
Rambang Palembang, 2008.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Perkawinan di Indonesia, Sumur Bandung,
1981,hlm. 8-9, yang di kutip dari Dr. Muhammad Syaifuddin , Hukum
Perceraian, jakarta, 2013.
YahyaHarahap, HukumAcaraPerdata ,Jakarta,SinarGrafik, 2011.
Perundang-undangan
KitabUndang-UndangHukumPerdata
Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentangPerkawinan
Undang-undang No 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga.
Undang-undang No 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua ata sundang-undang
Peradilan Agama No 7 tahun 1989.
Internet :
Pengertian tentang deskriptif
kualitatif
http://aldoranuary26.blog.fisip.uns.ac.id/2012/02/29/deskriptif-kualitatif/, diaksespadatanggal 20 November 2014.
Penemuan hukum oleh hakim http://fhuk.unand.ac.id/in/kerjasama-hukum di
akses pada tanggal 20 november 2014.