1 BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sejarah berdirinya Pemerintahan Kota Tasikmalaya sebagai daerah Otonom tidak terlepas dari sejarah berdirinya Kabupaten Tasikmalaya sebagai Daerah Kabupaten induknya. Berkat perjuangan unsur pimpinan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin Bupati saat itu, beserta tokoh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, maka dirintislah pembentukan Kota Tasikmalaya.
Setelah menjadi Kota Tasikmalaya maka Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya segera di pindahkan. Sedangkan Pemerintah Kota Tasikmalaya harus membangun sarana-sarana penting seperti pembangunan Bale kota, Polresta, kantor-kantor, dan yang mendukung bagi kelangsungan Kota Tasikmalaya. semua aset yang dimiliki Kota Tasikmalaya dibagi dua dengan Kabupaten Tasikmalaya, termasuk tempat wisata
seperti Gunung Galunggung dan Pantai Cipatujah yang terkenal itu, sekarang pendapatannya masuk ke Kabupaten
2 menjadikan Kota Tasikmalaya dikenal dengan sebutan kota Santri dan sebagai kota Persinggahan.
Seiring dengan perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup di Kota Tasikmalaya yang dihuni oleh penduduk yang beragam, membuat Kota Tasikmalaya mempunyai daya tarik tersendiri bagi orang luar Kota Tasikmalaya baik itu domestik atau dari mancanegara untuk menjelajahi Kota Tasikmalaya. Situ Gede adalah merupakan salah satu objek wisata andalan yang saat ini memberikan pendapatan kepada Pemerintahan Kota Tasikmalaya di bidang pariwisata.
Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Priangan Timur yang menawarkan berbagai macam kegiatan wisata diantaranya adalah, wisata perbelanjaan, wisata kuliner yang khas, dan Kesenian Tradisional. Pada bidang Kesenian Tradisional terdapat beberapa Objek dan Daya tarik wisata, selain itu untuk wisata berbelanja terdapat beberapa produk
unggulan seperti Bordir, Payung Geulis, juga Anyaman Mendong, Kelom Geulis, dan lain-lain, untuk wisata Kuliner
terdapat makanan yang khas seperti Tutug Oncom Tasik, Rujak dan Pecel, Kupat Tahu, dan masih banyak yang lainnya.
Perkembangan Kota Tasikmalaya yang mulai begitu pesat dan hal inilah yang membuat orang diluar Kota Tasikmalaya bahkan hingga keluar negeri sekalipun semakin tertarik untuk berkunjung ke Kota Tasikmalaya, karena Kota Tasikmalaya mempunyai daya tarik tersendiri.
3 terasa maksimal oleh masyarakat umum. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kunjungan baik dari masyarakat Kota
Tasikmalaya itu sendiri ataupun wisatawan domestik bahkan mancanegara. Penulis mengindikasikan hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pendistribusian informasi secara meluas. Oleh karena itu penulis menilai bahwa dibutuhkannya sarana serta pendistribusian informasi yang lebih akurat, meluas serta mudah didapatkan. Namun tidak terlepas dari sifatnya, informasi wisata haruslah mempunyai nilai lebih secara visual agar dapat menumbuhkan rasa antusiasme dari pihak yang menerima informasi tersebut.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data dan fakta yang ada dan telah dijelaskan. penulis mencoba mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Media promosi yang dibutuhkan kurang banyak.
2. Kurangnya strategi promosi terhadap objek wisata Situ
Gede.
3. Situ Gede kurang dikenal oleh masyarakat luas.
1.3. Fokus Permasalahan
Adapun fokus permasalahan yang penulis kerjakan adalah : 1. Media promosi yang dibutuhkan kurang banyak sehingga penulis mengindikasikan bahwa pentingnya sebuah media yang bisa menarik perhatian agar bisa menjadi alternatif untuk menunjang perkembangan objek wisata Situ Gede.
4 3. Memperkenalkan objek wisata Situ Gede kepada masyarakat umum, hal ini sebagai sarana untuk mendukung
demi terciptanya objek wisata yang berkembang dan dimanfaatkan secara baik dan maksimal.
1.4. Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan yang penulis lakukan adalah :
1. Membuat berbagai media yang dapat menarik perhatian, sehingga orang yang melihat media tersebut akan mendapatkan informasi yang secara tidak disengaja, maka akan membuat ketertarikan untuk mengunjungi Situ Gede. 2. Mempromosikan Situ Gede yang dapat memberikan ketenangan. Dengan membuat poster sehingga promosi dapat berjalan tepat sasaran. Dengan media yang dapat memberikan informasi seputar objek wisata, juga merupakan solusi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
3. Memperkenalkan Situ Gede kepada masyarakat luas,
dengan pembuatan stiker dan sebagainya.
1.5. Kata Kunci
Sehubungan dengan pembahasan laporan ini adalah mengenai objek wisata Situ Gede, maka disini penulis mencoba untuk mengemukakan sekilas Situ Gede dan pariwisata itu sendiri.
Situ artinya Danau sedangkan Gede dalam bahasa Indonesia artinya besar. Jadi nama Situ Gede apabila digabungkan dalam bahasa Indonesia artinya Danau yang besar.
5 berbagai fasilitas dan keindahan alam yang masih asri dan sejuk membuat Situ Gede menjadi tempat yang menenangkan
1.5.1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas kita lebih cenderung menyimpulkan pariwisata itu sebagai berikut :
Pariwisata menurut UUD Republik Indonesia
"Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam".
1.5.2. Pengertian Promosi
William J. Stanton (1981 : 445) menyatakan "Basically,
promotion is an exercise in information, persuasion and conversely, a person who is persuaded is also being informed".
Berdasarkan pengertian promosi diatas, dapat disimpulkan bahwa promosi itu adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.
6 Tujuan utama promosi adalah memberi informasi, menarik perhatian, dan memberi pengaruh terhadap
audiens.
“Promotions objectives are to gain attention, to each, to remind, to persuade, and to reassure”. (Schoell, 1993 : 424). Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, meyakinkan
Jadi untuk promosi objek wisata Situ Gede membutuhkan tujuan promosi sama halnya dengan mendoktrin secara halus, sehingga pesan yang disampaikan bisa membujuk, mempengaruhi, dan mengubah prilaku audiens untuk mengunjungi Situ Gede.
1.5.4. Fungsi Promosi
Fungsi Promosi Situ Gede adalah agar masyarakat lebih menanggapi keberadaan Situ Gede, maka di dalam
pembuatan sebuah promosi harus memiliki beberapa fungsi antara lain adalah untuk mempromosikan suatu
pariwisata, untuk memberikan informasi, dan untuk meningkatkan atau mempertahankan kelestarian alam.
1.5.5. Media Promosi
7 Dalam hal ini media promosi untuk objek wisata Situ Gede yaitu dengan media seperti pembuatan billboard,
BAB II
TINJAUAN OBJEK WISATA SITU GEDE
2.1 Objek Wisata Situ Gede
Tasikmalaya merupakan sebuah kota yang berada di priangan timur dan terletak di provinsi Jawa Barat. Tasikmalaya dikenal dengan alamnya yang masih asri, maka tidak terelepas dari satu kawasan objek wisata Situ Gede.
Kondisi alam Situ Gede dengan panorama indah yang dikelilingi dengan bukit-bukit, dan ditengahnya terdapat nusa (pulau) tempat makam Eyang Prabu Adilaya. Terletak dikelurahan Mangkubumi dan Linggajaya kecamatan Mangkubumi, kurang lebih 5 km dari pusat Kota Tasikmalaya. Mempunyai luas 47 Ha. Dengan beberapa fasilitas seperti Warung, Gazebo
atau Saung, dan Rakit.
Untuk bisa mencapai objek wisata Situ Gede, para pengunjung bisa memasuki dari jalan Ir. H. Juanda (by pass) atau dari jalan Mayor S.L. Tobing, dan setelah memasuki pemukiman penduduk, maka akan sampai ke Situ Gede.
Pulau Situ Gede (nusa) dimana Prabu Adilaya dimakamkan luasnya sekitar 1 Ha, dengan ditumbuhi pohon–pohon yang besar, tinggi, dan sudah berumur. Selain itu di pulau ini terdapat 2 makam lain yang tidak dapat diketahui dengan pasti nama orang yang dimakamkan disana. dengan jarak cukup jauh dari sumber kebisingan, di pulau ini pengunjung akan merasakan ketenangan baik siang ataupun malam hari.
Apabila pengunjung menginginkan makan bersama keluarga ataupun kerabat dekat, bisa menggunakan gazebo (saung) yang sengaja di bangun di kawasan objek wisata Situ Gede. Adapula yang dibangun di atas bukit di pinggir Situ Gede. Disini, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang indah, karena seluruh pemandangan Situ Gede yang tenang dapat cukup jelas untuk dinikmati.
Keunikan lain yang dapat disaksikan, adalah ketika penduduk setempat memanfaatkan saluran pembuangan (outlet) Situ Gede untuk menanam ikan air deras. Ikan yang mulai membesar akan muncul di permukaan untuk menyambar makanan yang diberikan oleh para petani ikan. Para pengunjung juga diperbolehkan untuk memberi makan ikan-ikan itu. Maka kegiatan ini merupakan salah satu atraksi menarik yang dapat
disaksikan oleh pengunjung yang datang ke Situ Gede sekaligus menghilangkan penat.
Namun apabila musim kemarau panjang Situ Gede berubah menjadi rawa dan hal tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk menangkap belut. Biasanya orang yang hobi memancing pun banyak yang datang ke Situ Gede untuk menangkap belut. Mereka berpendapat bahwa belut yang ada di Situ Gede kaya akan gizi.
Gambar 2.1 Kawasan objek wisata Situ Gede
Gambar 2.2 Pulau yang terdapat di Situ Gede
Gambar 2.4 Situ Gede di musim kemarau
Gambar 2.5 Rakit yang digunakan di Situ Gede
2.2 Analisa Permasalahan
Dengan berkembang pesatnya sebagian besar kota-kota di Indonesia, sehingga mengakibatkan hal-hal atau tempat yang alami semakin lama semakin berkurang. Pembangunan mall-mall, gedung perkantoran dan masih banyak lagi, hal ini yang membuat Kota Tasikmalaya menjadi salah satu dari sekian banyak kota di Indonesia yang masih memiliki sesuatu yang alami seperti sawah, perkebunan, pegunungan, hutan dan danau.
Objek wisata Situ Gede merupakan salah satu primadona bagi kepariwisataan Kota Tasikmalaya, lokasinya pun terletak tidak jauh dari
pusat kota, namun kondisi ini belum terasa maksimal oleh masyarakat umum. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kunjungan baik dari wisatawan domestik bahkan mancanegara. Penulis mengindikasikan hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pendistribusian informasi secara meluas.
2.3 Analisa SWOT Strong / Kekuatan :
a) Situ Gede memiliki potensi wisata yang variatif.
b) Situ Gede bersifat alami dengan kawasan yang masih asri dan natural.
c) Lokasi Situ Gede dekat dengan pusat Kota Tasikmalaya.
d) Merupakan salah satu situs sejarah nenek moyang Kota Tasikmalaya. e) Memiliki lingkungan yang bersahabat dengan masyarakat sekitarnya.
Weakness / Kelemahan :
a) Media promosi Situ Gede yang ada kurang banyak.
b) Kurangnya promosi objek wisata Situ Gede.
c) Kurang dikenalnya objek wisata Situ Gede oleh masyarakat luas.
d) Aksesibilitas yang kurang layak menuju lokasi. e) Kurangnya pengadaan fasilitas-fasilitas umum.
f) Tidak adanya sarana akomodasi yang memberikan kenyamanan. g) Kurang kondusifnya pengelolaan entrance fee (tiket masuk).
h) Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat umum tentang keberadaan Situ Gede.
i) Tidak adanya Art Shop yang memudahkan para pengunjung mendapatkan cendramata.
Opportunity / peluang :
a) Menjadi salah satu objek wisata terbesar di Priangan Timur umumnya
dan Kota Tasikmalaya khususnya.
b) Menjadi salah satu devisa terbesar bagi Pemerintahan Kota Tasikmalaya.
c) Dikenalnya Kota Tasikmalaya oleh masyarakat global atau internasional, terutama kawasan objek wisata Situ Gede.
d) Membantu perekonomian masyarakat sekitar.
e) Melestarikan budaya-budaya asli yang ada di Kota Tasikmalaya.
Treatment / Ancaman :
a) Tidak akan menarik perhatian kunjungan wisatawan ke Situ Gede. b) Tidak akan menghasilkan pendapatan khususnya Kota Tasikmalaya. c) Situ Gede tidak akan dikenal oleh masyarakat luas.
d) Minimnya devisa bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya maupun masyarakat sekitar.
e) Hilangnya nilai-nilai kebudayaan asli Kota Tasikmalaya. f) Terpuruknya kepariwisataan Kota Tasikmalaya.
g) Kerusakan alam karena tidak terpelihara dengan baik. h) Punahnya situs sejarah nenek moyang Kota Tasikmalaya.
2.4 Kesimpulan Analisa S.W.O.T
Terlihat dari potensi yang dimiliki oleh objek wisata Situ Gede maka objek wisata Situ Gede yang berada di Kota Tasikmalaya mampu menjadi suatu tempat pariwisata yang dapat menarik perhatian wisatawan untuk mengunjungi kawasan objek wisata Situ Gede.
manajemen yang baik dengan memanfaatkan alam yang masih asri dan sejuk untuk menjadi salah satu penghasil devisa di priangan timur bahkan di
dunia internasional.
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Komunikasi
Strategi Komunikasi adalah suatu cara yang menjelaskan tujuan dalam berkomunikasi, untuk membangun kepercayaan dengan melakukan pendekatan-pendekatan.
Strategi komunikasi merupakan suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communications dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”. Sama disini berarti “sama makna” (lambing). Komunikasi yang efektif biasanya dapat menimbulkan pengertian kesenangan, pengaruh pada sikap hubungan yang
makin baik dan adanya tindakan.
Menurut Benard. Berelson dan Garry A. stainer dalam buku “Human Behaviour” komunikasi adalah menyampaikan informasi,gagasan, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaian biasanya dinamakan komunikasai.
Dari bauran komunikasi dapat ditarik unsure pokok yang berpijak pada “paradigmatic komunikasi” oleh Horald D.lasswell yang berbunyi “who say what in which channel to whom with what effect.” Komponen-komponen komunikasi tersebut bila diuraikan unsure-unsur utama sebagai berikut.
1. who say (siapa mengatakan) : Dinas Pariwisata Daerah Kota Tasikmalaya.
2. say what (mengatakan apa) : Informasi tentang objek wisata Situ Gede.
3. in which channel (melalui sasaran apa) : Media luar ruang dan media cetak
5. with what effect (dengan efek apa) : Respon atau umpan balik, agar makin banyak minat kunjungan terhadap objek wisata Situ Gede.
Pesan utama adalah penyampaian pesan yang berfungsi untuk memberikan informasi, membujuk target sasaran, menarik perhatian, merangsang keinginan target sasaran dan memberitahukan kepada target sasaran yaitu para wisatawan, baik dari daerah tersebut ataupun berada diluar daerah tersebut.
3.2 Strategi Kreatif
Strategi kreatif adalah suatu cara yang menjelaskan pendekatan kreatif dalam penyampaian pesan dan rasionalisasi visual.
Berdasarkan strategi diatas saya sebagai penulis, menyimpulkan bahwa suatu strategi akan berhasil apabila memiliki sesuatu hal, seperti daya tarik. Dalam hal ini daya tarik Situ Gede adalah suatu objek wisata yang mempunyai keindahan alam yang menenangkan.
3.3 Strategi Media
Strategi media adalah suatu cara yang menjelaskan pemilihan media disertai alasan, pertimbangan dasar penyebaran media dan jadwal penyebaran
media.
Media yang dipilih adalah media yang berbasis cetak, seperti :
1) Billboard, adalah papan iklan atau promosi yang berukuran besar yang ditempatkan di ruas jalan utama kota, tujuannya supaya wisatawan yang datang ke Kota Tasikmalaya mudah mencari lokasi dan tertarik untuk mengunjungi objek wisata Situ Gede. 2) Poster adalah poster bergambar atau full color biasanya dipakai
sebagai dekorasi ruangan dengan menempelkannya di dinding, pintu, jendela toko, atau dinding ruang pamer.
mempromosikan produknya karena sifatnya yang sangat fleksibel. Bisa ditempel di mana saja.
4) Leaflet adalah lembaran kertascetak yang dilipat menjadi dua halaman atau lebih.
5) Brosur adalah segala macam keterangan Situ Gede dijabarkan, tujuannya agar pembaca tidak perlu bertanya-tanya lagi mengenai objek wisata Situ Gede.
6) Hanging Mobile adalah sebuah alat pajangan yang bergerak apabila terkena angin, penempatannya dengan cara digantung. Untuk di kendaraan umum juga kendaraan pribadi.
7) Kaos tujuan pembuatannya adalah untuk cendramata, dan apabila dilihat oleh umum, maka nama objek wisata Situ Gede akan dikenal oleh masyarakat luas.
8) Spanduk adalah kain besar yang dibentangkan di ruas jalan yang strategis untuk pemasangannya. Tujuannya supaya wisatawan yang datang ke kota tersebut tertarik untuk mengunjungi objek wisata Situ Gede.
9) X banner adalah media promosi yang biasanya ditempatkan
dengan menggunakan berbentuk huruf X. Tujuan Pembuatannya untuk disimpan di stand promosi objek wisata Situ Gede atau saat
promosi berlangsung baik di lapangan atau di kantor yang berhubungan dengan pariwisata.
3.4 Strategi Distribusi
Strategi distribusi adalah suatu cara yang menjelaskan pertimbangan dasar distribusi dan jalur distibusi.
Contoh strategi disrtibusi Situ Gede :
- Menempatkan billboard di ruas jalan utama dan jalan-jalan yang
strategis yang memiliki arus kendaraan padat sehingga target yang dicapai tepat sasaran.
- Membuat sebuah jaringan kerjasama dalam pendistibusian informasi ke berbagai pihak yang terkait di bidang pariwisata, diantaranya kantor-kantor DISBUDPAR atau DIPARDA di seluruh Indonesia, Travel Agent, Hotel, Restoran, Airlines, Art Shop, Art, Gallery, dan objek-objek wisata lainnya.
- Pendistribusian informasi di lokasi dan fasilitas umum, meskipun bersifat tidak disengaja akan tetapi audiens dapat membaca dengan jelas tanpa memerlukan waktu dan tempat yang khusus. Misalnya Halte bus, Toilet umum, Sarana transportasi umum, Jembatan penyebrangan, Stasiun Kereta Api, Terminal bis, Bandara, Pelabuhan dan lain sebagainya.
- Pembagian stiker gratis kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Tasikmalaya..
3.5 Konsep Visual
Konsep Visual meliputi penjelasan format desain, layout, tifografi,
ilustrasi, warna, dan sebagainya.
Untuk mempromosikan Situ Gede dibutuhkan ketepatan atau keselarasan konsep visual seperti format desain, layout, tifografi, ilustrasi, warna, dan sebagainya. Dengan subjek perancangan promosi dalam hal ini objek wisata Situ Gede Kota Tasikmalaya. Sehingga terbentuklah suatu media promosi yang mempunyai nilai jual dan daya tarik yang optimal.
3.5.1 Format Desain
informasi yang akan disampaikan. Sehingga menimbulakan umpan balik yang efektif.
3.5.2 Layout
Keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang. Adapun keseimbangan yang akan ditampilkan dalam perancangan promosi objek wisata Situ Gede adalah mengkomposisikan antara gambar, teks, dan bagian lain yang dianggap penting agar terlihat baik dan bisa memberikan pusat perhatian.
3.5.3 Tipografi
Tipografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak. Huruf bermanfaat untuk mengaplikasikan ide yang ada dalam pikiran untuk diinformasikan kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Dalam perancangan promosi objek wisata Situ Gede lebih mengutamakan penggunaan font yang jelas, sehingga lebih cepat untuk dipahami isi dan pesan yang disampaikan.
Jenis Huruf yang dipilih dalam perancangan promosi objek wisata Situ Gede adalah :
b) Tagline
PR8 Charcade
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ,./;’[]<>?:”{}~!@#$%^&*()_+|`12345
67890
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz,./;’[]<>?:”{}~!@#$%^&*()_+|`1234567890
Dalam pemilihan jenis font untuk tagline, dipilih font PR8 Charcade
type handswritting agar kesan menenangkan dapat dirasakan, karena
font tersebut terlihat tenang seperti orang yang sedang menulis dengan
sangat lembut namun tetap jelas sehingga dapat terbaca dengan mudah terbaca sehingga lebih cepat unuk dipahami isinya.
:”{}~!@#$%^&*()_+|`1234567890
3.5.4 Ilustrasi
Ilustrasi dibuat dengan teknik Fotografi. Pemakaian gambar pada perancangan promosi objek wisata Situ Gede adalah gambar-gambar yang menunjukan keindahan yang dapat memberikan unsur ketenangn dan ketertarikan yang kuat dari target sasaran.
3.5.5 Warna
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur
sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat, dan lain-lain. Dalam hal memilih
warna untuk perancangan promosi objek wisata Situ Gede, maka dipilih warna warna yang berhubungan dengan alam seperti langit biru, matahari terbit dan terbenam, juga warna yang menjadi ciri khas kota tasik yaitu warna biru.
Beberapa respon psikologis yang ditimbulkan apabila dikaitkan dengan pemilihan warna dalam perancangan promosi objek wisata Situ Gede adalah :
Biru adalah kepercayaan, konservatif, keamanan, dan kebersihan.
Kuning adalah optimis, dan harapan.
Oranye adalah energi, keseimbangan, dan kehangatan.
Hitam adalah Kekuatan.
BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
4.1.Media Utama a.Billboard
Gambar 4.1 Billboard
Material : Flexi Front Lite Ukuran : 200 cm x 250 cm Teknis : Printing Outdoor
b. Poster
Gambar 4.2 Poster
Material : Art Paper 150 gr Ukuran : A2 ( 42 cm x 59.4 cm) Teknis : Cetak Sparasi
Poster bergambar atau full color biasanya dipakai sebagai dekorasi ruangan dengan menempelkannya di dinding, pintu, jendela toko, atau
c. Stiker
Gambar 4.3 Stiker
Material : Menyesuaikan Jenis Stiker Ukuran : Menyesuaikan Jenis Stiker Teknis : Cetak Sparasi dan Cutting Stiker
Stiker adalah merupakan bahan promosi yang paling banyak dan sering digunakan oleh perusahaan–perusahaan untuk mempromosikan produknya karena sifatnya yang sangat fleksibel, bisa ditempel di mana saja. Dalam hal ini pemilihan media stiker untuk
4.2 Media Pendukung a. X- Banner
Gambar 4.4 X-Banner
Material : Flexi Front Lite Ukuran : 60 cm x 160 cm Teknis : Printing Outdoor
X-banner ditempatkan di stand saat promosi atau festival pariwisata digelar. Juga bisa ditempatkan di kantor-kantor travel agent, bandara, dan terminal.
b. Baligho
Material : Flexi Front Lite Ukuran : 160 cm x 200 cm
Teknis : Printing Outdoor
Untuk penempatan baligho, pemasangannya di ruas jalan utama yang strategis.
c. Spanduk
Gambar 4.6 Spanduk
Material : Flexi Front Lite Ukuran : 500 cm x 100 cm Teknis : Printing Outdoor
d. Umbul-Umbul
Gambar 4.7 Umbul-umbul
Material : Flexi Front Lite Ukuran : 90 cm x 150 cm Teknis : Printing Outdoor
Untuk penempatan Umbul-umbul, pemasangannya di ruas jalan utama yang strategis, dipasang dengan jarak sepanjang 1 km dengan jarak 5 meter tiap umbul-umbul, agar target yang diharapkan dapat mengingat karena dipasang berulang-ulang sehingga menjadi pusat
perhatian.
e. Leaflet
Material : Art Paper 150 gr Ukuran : 10 cm x 10 cm
Teknis : Cetak Sparasi
Dibagikan ditempat yang strategis dan banyak target, misalkan di mall-mall, pasar, kantor, dan lain-lain.
f. Brosur
Gambar 4.9 Brosur
Material : Art Paper 150 gr Ukuran : 21 cm x 29.7 cm Teknis : Cetak Sparasi
g. Iklan Majalah
Gambar 4.10 Iklan Majalah
Material : Menyesuaikan Kertas Majalah Ukuran : 21 cm x 27.5 cm
Teknis : Cetak Full Color
Ditempatkan di majalah, agar pembaca bisa mengetahui adanya objek wisata Situ Gede dan tertarik untuk mengunjunginya.
h. Iklan Koran
Gambar 4.11 Iklan Koran
Material : Menyesuaikan Kertas Koran Ukuran : 17.6 cm x 27.1 cm
Teknis : Cetak Full Color
i. Ambient Majalah
Gambar 4.12 Ambient Majalah
Material : Menyesuaikan Kertas Majalah Ukuran : 21 cm x 27.5 cm
Teknis : Cetak Full Color
Ditempatkan di majalah, agar pembaca bisa mengetahui adanya objek wisata Situ Gede dan tertarik untuk mengunjunginya.dengan iklan yang memberi rasa penasaran.
j. Bendera
Gambar 4.13 Bendera
Material : Kain Spanduk Ukuran : 30 cm x 21 cm Teknis : Cetak Sablon
k. Mobil Promosi
Gambar 4.14 Mobil Promosi
Material : Stiker Graftek dan Stiker Oracle Ukuran : Menyesuaikan Jenis Kendaraan Teknis : Printing Outdoor dan Cutting Stiker
Sebagai bentuk promosi yang berjalan, targetnya orang-orang yang beraktifitas di jalan.
l. Pembatas Jalan
Gambar 4.15 Pembatas Jalan
Material : Plat Besi dan Stiker Graftek Ukuran : 300 cm x 90 cm
Ditempatkan di jalan, agar pengendara bisa mengetahui adanya objek wisata Situ Gede dan tertarik untuk mengunjunginya, ketika
orang-orang melintasi jalan, secara tidak sengaja mereka akan membaca informasi tentang objek wisata Situ Gede.
m. Peta Lokasi
Gambar 4. 16 Peta Lokasi
Material : Plat Besi dan Stiker Graftek Ukuran : 200 cm x 150 cm
Teknis : Printing Outdoor
Ditempatkan di jalan, agar pembaca bisa mengetahui adanya objek wisata Situ Gede dan tertarik untuk mengunjunginya, ketika orang-orang melintasi jalan, secara tidak sengaja mereka akan membaca informasi tentang objek wisata Situ Gede.
n. Sarung Ban
Material : Kulit Imitasi
Ukuran : Menyesuaikan dengan Ukuran Ban
Teknis : Cetak Sablon
Ditempatkan di ban cadangan, agar pembaca atau pengendara lain bisa mengetahui adanya objek wisata Situ Gede dan tertarik untuk mengunjunginya,
o. Tiket Masuk
Gambar 4.18 Tiket masuk
Material : Kertas HVS 80 gr Ukuran : 15 cm x 7 cm
Teknis : Cetak Mesin Offset 1 Warna
4.3 Gimmicks
Adalah media yang digunakan untuk memperkenalkan citra, dan sifat
pemakaiannya lebih keluar. a. Frame Foto
Gambar 4.19 Frame Foto
Material : Kertas Art Paper 230 gr Ukuran : 26 cm x 17 cm
Teknis : Cetak Sparasi
Sebagai merchandise untuk mengangkat tujuan dari promosi objek wisata Situ Gede. Minimalnya Situ Gede dapat dikenala oleh masyarakat luas.
b. Kartu Pos
Gambar 4. 20 Kartu Pos
Material : Kertas Art Paper 230 gr Ukuran : 13 cm x 8 cm
Sebagai merchandise untuk mengangkat tujuan dari promosi objek wisata Situ Gede. Minimalnya Situ Gede dapat dikenala oleh
masyarakat luas.
c. Pin
Gambar 4.21 Pin
Material : Plastik
Ukuran : Diameter 3.5 cm Teknis : Cetak Printing
Sebagai merchandise untuk mengangkat tujuan dari promosi objek wisata Situ Gede. Minimalnya Situ Gede dapat dikenala oleh masyarakat luas.
d. Gantungan Kunci
Material : Plastik
Ukuran : Diameter 3.5 cm
Teknis : Cetak Printing
Sebagai merchandise untuk mengangkat tujuan dari promosi objek wisata Situ Gede. Minimalnya Situ Gede dapat dikenala oleh masyarakat luas.
e. Hanging Mobile
Gambar 4.23 Hanging Mobile
Material : Art Paper 230 gr Ukuran : 12 cm x 21 cm
Teknis : Cetak Sparasi
Sebagai merchandise untuk mengangkat tujuan dari promosi objek
f. Cover Note Book
Gambar 4.24 Cover Note Book
Material : Art Paper 230 gr Ukuran : 15 cm x 21 cm Teknis : Cetak Sparasi
Sebagai merchandise untuk mengangkat tujuan dari promosi objek wisata Situ Gede. Minimalnya Situ Gede dapat dikenala oleh