SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN OBAT
DI APOTEK ALMAIDAH
SELATPANJANG RIAU
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknikdan Ilmu Komputer
Asri Rahman 1.05.09.399
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ... 6
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6
vii
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem ... 10
2.1.1. Pengertian Sistem ... 10
2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 17
2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 17
2.4. Pengertian Apotek ... 18
2.5. Pengertian Obat ... 18
2.6. Pengertian Penjualan... 19
2.7. Pengertian Pembeliaan ... 21
2.8. Pengertian Persediaan ... 22
2.9. Arsitektur Jaringan ... 23
viii
2.10. Perangkat Lunak Pendukung ... 31
2.10.1. Netbeans IDE 8.0 ... 32
a.Keunggulan NetBeans... 33
b.Kelemahan NetBeans ... 33
2.10.2. iReport ... 34
2.10.3. XAMPP ... 34
2.10.4. MySQL ... 35
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 37
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 37
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan... 37
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 38
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 39
3.2. Metode Penelitian... 41
3.2.1. Desain Penelitian ... 41
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 42
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 43
ix
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 45
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 48
1) Flow Map ... 48
2) Diagram Kontek ... 48
3) Data Flow Diagram ... 49
4) Kamus Data ... 49
5) Perancangan Basis Data ... 50
a. Normalisasi ... 50
b. Tabel Relasi ... 52
3.2.4. Pengujian Software ... 52
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 53
3.3.1. Analisis Dokumen ... 53
3.3.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 55
3.3.2.1. Flow Map ... 58
3.3.2.2 Diagram Konteks ... 60
3.3.2.3. Data Flow Diagram ... 60
x
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 67
4.1.2. Gambar Umum Sistem Yang Diusulkan ... 68
4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan... 69
4.1.3.1. Flow Map ... 71
4.1.3.2. Diagram kontek ... 74
4.1.3.3. Data Flow Diagram ... 74
4.1.3.3.1. DFD Level 1 Proses 1 ... 75
4.1.3.3.2. DFD Level 1 Proses 2 ... 76
4.1.3.4. Kamus Data ... 78
4.1.4. Perancangan Basis Data ... 81
4.1.4.1. Normalisasi ... 81
4.1.4.2. Relasi Tabel ... 85
4.1.4.3. Entity Relationship Diagram ... 86
4.1.4.4. Struktur File ... 87
4.1.4.5. Kodifikasi ... 93
4.2. Perancangan Antar Muka ... 97
4.2.1. Struktur Menu ... 98
xi
4.4. Implementasi ... 110
4.4.1. Batasan Implementasi (optional) ... 111
4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 111
4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 112
4.4.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 113
4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 117
4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 120
4.47. Penggunaan Program ... 123
4.5. Pengujian ... 135
4.5.1. Rencana Pengujian ... 135
4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 137
4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 141
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 142
5.2. Saran ... 143
DAFTAR PUSTAKA
iii Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan
dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayangnya
memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendakinya. Atas
Kehendaknya jualah Alhamdulillahirabbil„alamin penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN
PEMBELIAN OBAT SI APOTEK ALMAIDAH” disusun untuk memenuhi
syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi
Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari
semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa
material maupun spiritual.
1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer
iv
4. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi.
5. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom Selaku dosen wali kelas yang
telah banyak memberikan pengarahan dan masukan-masukan berharga
kepada penulis.
6. Novrini Hasti, S.Si., MT. selaku Ketua Panitia TA/Skripsi.
7. Wartika, S.Kom., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan motivasi, pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada
penulis sehingga dapat diselesaikannya laporan skripsi ini dengan tepat
waktu dan hasil yang optimal.
8. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis
mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal
kebaikan.
9. Ibunda Hj.Afnida dan Ayahanda H.Amri dan seluruh dukungan dari
keluarga besar tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang serta
doa kepada penulis. “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang
tuaku, dan cintai mereka, sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu
aku masih kecil”.
10. Semua teman - temanyang telah membantu dalam penyusunan laporan ini,
teman seperjuangan, Boy, Ade Slemot, Iyan, Iput, Tania, dan seluruh
v
Ucuf is the best, M.Farhan, Resti, Somed, Goreng, Abinx, Jamkes, Ibo,
dan teman-teman MI-9 lainnya tetap berusaha dan terus semangat untuk
meraih cita”nya.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat
berharga bagi penulis.
Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi
penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan skripsi
yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.
Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, 25 juni 2014
Penulis
Al-Bahra Bin Ladjamudin.2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sofana,Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.
Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktik Aplikasi Bisnis. ANDI. Yogyakarta.
Miftakhul dan Huda Bunafit Komputer. 2010. Membuat Aplikasi Databasedengan
Java, MySQL, dan Netbeans. PT.Alex Media Komputindo.Jakarta.
Tata Sutarbi. 2005. Analisis Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Lalu Sumayang. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Salemba.
Grant Stewart. 1995. Manajemen Penjualan. Erlangga. Yogyakarta.
W.C Benton.2006. Purchasing and Supply Management. McGraw Hill Higher Education.
English.
Prima Kurniawan, Topologi Jaringan,2009.
Dr.Bayu Swastha, MBA. 2001. Manajemen penjualan. Graha ilmu. Yogyakarta
Mulia Nasution.SE.2003. Pengertian Penjualan. Jenu Widjaya Tandjung. Elekmedia
Komputindo. Jakarta
Aryo Bogadenta. 2012. Manajemen Pengelolaan Apotek. Diva Press.Yogyakarta.
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pada era persaingan bebas saat ini kecepatan pengolahan dan penyampaian
informasi memiliki yang sangat penting bagi setiap perusahaan, terutama pada
perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat rutinitas yang tinggi dan memiliki data
yang harus diolah. Banyaknya data maupun informasi yang harus diolah tidak
memungkinkan dilakukan dengan menggunakan cara-cara manual. Pengolahan data
yang jumlahnya sangat banyak memerlukan suatu alat bantu yang memiliki tingkat
kecepatan perhitungan dan penyampaian data yang tinggi. Alat bantu tersebut berupa
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Penerapan sistem
informasi berlandaskan komputer dalam dunia bisnis sekarang telah menjadi suatu
keharusan, hal ini sebagai salah satu strategi keunggulan kompetitif. Sistem
informasi berlandaskan komputer merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk
mewujudkan peningkatan produktivitas. Penggunaan komputer dan penguasaan
ketrampilan pengguna software yang terintegrasi maka dalam prosespengolahan data
menjadi suatu bentuk informasi, Akan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Suatu hasil pengembangan sistem informasi harus mendukung aktivitas organisasi
sampai jangka waktu tertentu, karena keberadaan suatu system informasi akan
perusahaan, permasalahan-permasalahan baru akan muncul dan informasi yang
dibutuhkan semakin komplek. Penggunaan suatu rancangan desain baru yang dapat
menunjang pelayanan kebutuhan informasi kepada pengguna sistemyang semakin
meningkat agar tetap menjaga perusahaan berada di depan pesaing dan tetap
menyetarakan diri dengan revolusi teknologi dan dampaknya pada produk atau jasa
perusahaan. Pimpinan harus tetap mengikuti dan memanajemen informasi tertentu
dan mengorganisasikannya untuk pengambilan keputusan. Apotek Almaidah
merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan, yang menyediakan obat bebas
dan obat resep bukan racikan yang diperlukan masyarakat dalam membantu
mewujudkan tercapainya kesehatan di Selatpanjang Riau. Kemudahan, kecepatan
dan kepuasan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan menjadi hal yang
sangat penting dalam usahanya memperoleh keuntungan. Pelayanan kesehatan yang
meliputi pembelian, penjualan dan persediaan obat yang proses pengolahan datanya
sudah menerapkan sistem informasi berbasis komputer. Dari hasil penelitian yang
penulis lakukan di Apotek Almaidah dalam sistem yang berjalan ditemukan masih
banyak yang dikerjakan secara manual. Pertama proses pengolahan data yang
terdapat pada Apotek Almaidah ini masih bersifat manual dimana sistem yang ada
hanya pembukuan sederhana, pembukuan tersebut meliputi pencatatan penjualan,
pencatatan pembelian, serta pencatatan persediaan barang. Kedua dalam pembuatan
laporannya pun Apotek Almaidah ini masih melihat data yang manual, seperti
pembuatan laporan penjualan, laporan pembelian dan laporan persediaan barang
pencetakan laporan yang lama. Ketiga pegawai kesulitan dalam menentukan
persediaan obat yang harus di beli ke supplier dan tidak karena informasi mengenai
obat yang tidak ada, diberikan secara lisan dan penggunaan kartu stock secara
bersamaan dengan bagian kendali barang. Keempat kendala yang muncul dengan
menggunakan sistem yang manual ini yaitu masalah waktu dimana dalam melakukan
pembukuan atau pengecekkan data obat terlalu lama dan juga masalah pengontrolan
stock obat yang tersedia kurang begitu teratur secara baik. Dengan menganalisis
terhadap sistem yang sudah ada, diharapkan akan diperoleh suatu hasil rancangan
sistem yang dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat. Sehingga dapat
menjadikan usaha Apotek Almaidah semakin berkembang di masa yang akan datang.
Berlatarbelakang hal tersebut penulis merasa tertarik untuk membahas lebih tentang
Sistem Informasi Apotek Almaidah. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
mengambil judul ”Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Obat Di Apotek
Almaidah Selapanjang Riau”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Di dalam membangun suatu sistem informasi perlu diperhatikan terlebih dahulu
akar permasalahan yang timbul dalam sistem yang telah ada ataupun dari data-data
yang akan dikumpulkan.
Pada proses pengidentifkasian masalah dengan apa yang telah diuraikan di atas,
1. Di dalam pelayanan penjualan dan pembelian obat di Apotek Almaidah masih
kurang baik dikarenakan konsumen harus menunggu dalam waktu yang cukup
lama ketika akan membeli sebuah obat, karena pegawai harus melihat dulu pada
daftar obat.
2. Di dalam Proses pengolahan dan pencatatan stok obat yang keluar dan masuk di
Apotek Almaidah sering terjadi kekeliruan atau kesalahan karena masih
digunakannya pencatatan secara konvensional yaitu dengan daftar obat.
3. Di dalam Proses pembuatan laporan penjualan, pembelian dan persediaan obat di
Apotek Almaidah masih kurang terperinci, kurang cepat dan membutuhkan waktu
yang lama dikarenakan banyaknya nota yang tersimpan juga proses perhitungan
yang banyak, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesalahan di dalam
pembuatan laporan.
4. Di dalam proses perhitungan transaksi penjualan dan pembelian obat di apotek
emulinda masih menggunakan alat elektronik kalkulator dimana prosesnya harus
menjumlahkan satu persatu harga obat yang harus di bayarkan oleh konsumen.
5. Dalam pencarian data obat masih dilakukan dengan cara mencari satu persatu
obat yang tersedia di catatan daftar obat, bukan pencarian secara terkomputerisasi
terhadap database yang tersimpan di dalam komputer, sehingga memerlukan
waktu yang cukup lama dalam pencarian data stok obat.
1.2.1. Rumusan Masalah
rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana sistem informasi penjualan dan pembelian obat yang sedang berjalan
pada Apotek Almaidah.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada
Apotek Almaidah.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada
Apotek Almaidah.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada
Apotek Almaidah.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini untuk mengembangkan sistem informasi
penjualan dan pembelian obat di Apotek Almaidah.
Adapun Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut diantaranya:
1. Untuk mengetahui sistem informasi di Apotek Almaidah yang sedang berjalan.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi penjualan pembelian persediaan
obat di Apotek Almaidah agar dapat berfungsi dengan baik.
3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi Apotek Almaidah.
4. Untuk mengetahui bentuk pengujian perangkat lunak sistem informasi Apotek
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan
manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Manfaat
praktis bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya untuk memperbaiki
kinerja, dan bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
1.4.1. Kegunaan Praktis
a. Bagi Pimpinan
Dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang
pemecahan masalah, motivasi dalam membangun suatu sistem yang lebih baik lagi
demi terciptanya kemajuan dalam Apotek tersebut dan dapat menyajikan informasi
yang akurat, tepat waktu dan relevan dan dapat mendukung kinerja pimpinan dan
pengambilan keputusan.
b. Bagi Pengguna Sistem
Dengan sistem informasi penjualan dan pembelian obat, apotek diharapkan
dapat mendukung efektivitas kerja mereka.
1.4.2. Kegunaan Akademis
a. Bagi dunia ilmu pengetahuan
Penelitian diharapkan berguna bagi bidang keilmuan yang sedang digeluti
bahan-bahan pembelajaran untuk suatu proses penelitian keilmuan. Dan dapat
menambah pengetahuan nyata dilapangan, sehingga dapat mensosialisasikan didalam
proses pembelajaran dilingkungan akademis itu sendiri.
b. Bagi Peneliti
Bagi peneliti sistem informasi Apotek ini diharapkan dapat mendukung
kinerja, penulis dapat memperoleh pengetahuan dan informasi tentang masalah
pengambilan data, proses pengelolaan apotek yang dihadapi oleh suatu perusahaan
dalam melakukan tugas pekerjaannya, serta dapat memberikan masukan tentang
pemecahaan masalah yang ada di apotek. Hal tersebut merupakan aspek yang sangat
membantu dalam proses pembelajaran.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan batasan pembahasan dari penelitian yang dibuat
agar penulis laporan memiliki arah dan tujuan yang jelas. Oleh karena itu penulis
membatasi masalah sebagai berikut:
1. Sistem ini membahas pencatatan pembelian dan penjualan obat.
2. Sistem ini membahas stok tersedia dan stok minimumnya adalah 10 satuan.
3. Sistem ini membahas obat resep dan obat bebas.
4. Sistem ini membahas pencatat pembayaran pembelian secara tunai dan tidak
membahas pembelian obat secara kredit.
6. Sistem ini membahas penerimaan obat dari supplier ke apotek.
7. Pengujian perangkat lunak sistem informasi apotek almaidah disesuaikan dengan
data dari pengguna aplikasi di apotek almaidah, konsumen dan supplier.
8. Sistem ini membuat laporan penjualan, persediaan, dan pembelian.
9. Sistem ini membahas expired obat.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang menjadi objek penelitian berlokasi di Apotek Almaidah Jl. Siak
Sri Indrapura No.38B Selatpanjang Riau
Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dimulai pada bulan
Maret 2014 sampai dengan Juli 2014, dengan tahapan penelitian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
1.7. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah,
maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, serta
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dibahas mengenai landasan teori, serta jurnal untuk di
jadikan referensi penulisan skripsi.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Dalam bab tiga merupakan pembahasan tentang objek penelitian, metode
peelitian, analisis system yang berjalan pada apotek almaidah.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi perancangan system, perancangan antar muka, perancangan
arsitektur jaringan, implementasi dan pengujian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Tata Sutarbi (2012:2) Teori sistem melahirakan konsep-konsep
futuristic, antara lain yang terkenal adalah konsep sibernetika. Konsep atau bidang
kajian ilmiah ini terutamaberkaitan dengan upaya menerapkan berbagai disiplin ilmu,
yaitu prilaku, fisika, biologi, dan teknik.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2013:3) Terdapat dua kelompok
pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sistem, yaitu :
1. Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem, diantaranya
Jery FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings mendefinisikan sistem
sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
2. Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem, diantaranya :
a. McLeod berpendapat sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
b. Robert G. Murdick mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen
yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
bersama.
Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya.
Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan yang penting di dalam
pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Pendekatan sistem yang merupakan
kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem
merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima karena
kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem
bagian.Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak
dapat berdiri sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran tersebut dapat
tercapai.
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2013:3) sistem merupakan suatu bentuk
integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya.Karena sistem memiliki
sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem computer,
sistem operasi, sistem penjualan, dan sebagainya.
b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh
manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya
sistem perputaran bumi,
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine
system.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem
tak tentu (probabilitistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi.Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.Misalnya sistem computer.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.Misalnya sistem sosial, sistem
politik, dan sistem demokrasi.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.
2.1.3. Karakteristik system
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2013:3) suatu sistem mempunyai
beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, Karakteristik sistem adalah sebagai
berikut :
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen atau
elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batasan Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dan sistem
tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber
daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya.
e. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energy
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi
yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
f. Keluaran Sistem
Adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
g. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai
sasarn maka sistem tidak aka nada.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuannya.Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang
2.2. Pengertian Informasi
Menurut Tata Sutarbi (2012:23) informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
2.2.1. Kualitas Informasi
Menurut Tata Sutarbi (2012:35) kualitas dari suatu informasi tergantung dari
3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan
relevan (relevance).
a. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat
juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputusan.
c. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
2.2.2. Siklus Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2013:11) untuk memperoleh informasi
yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang
terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut.
Gambar 2.1 Siklus Informasi
(Sumber: Analisis dan Desain Sistem Informasi/ Al-Bahra Bin Ladjamudin-Edisi
Pertama-Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu, 2013)
2.2.3. Nilai Informasi
Menurut Tata Sutarbi (2012:31) Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal,
yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya.Suatu informasi dikatakan bernilai
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Tata Sutarbi (2012:42) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manjerial dengan kegiatan strategi
dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh
pihak luar dengan laporan-laporan tertentu.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Menurut Tata Sutarbi (2012:42) sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yang terdiri
dari beberapa blok adalah sebagai berikut.
a. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.
b. Blok Model (model block)
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang disimpan di basis data.
c. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas.
d. Blok Teknologi (technologi block)
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi.
Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan di perangkat keras dan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
f. Blok Kendali (control block)
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung diatasi.
2.4. Pengertian Apotek
Menurut Aryo Bogadenta (2012:11) Apotek adalah “Suatu tempat
layanankesehatan, sekaligus tempat usaha yang menerapkan prinsip laba. Kedua
fungsi tersebut dijalankan secara beriringan tanpa meninggalkan satu sama lain”.
Apotek juga tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat serta merupakan
tempat Apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Kata
apotek berasal dari bahasa Yunani yaitu yang secara harfiah berarti "penyimpanan".
2.5. Pengertian Obat
Menurut Agus Wibowo (2010:45) Obat adalah benda atau zat yang dapat
digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses
kimia dalam tubuh. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat
tradisional.
2.6. Pengertian Penjualan
Penjualan didefinisikan oleh Dr. Bayu Swastha.M.B.A (2001:37) dalam
bukunya Manajemen Penjualan adalah sebagai berikut : “interaksi antar individu,
saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan
pihak lain”. Dalam hal ini perusahan memerulukan tenaga-tenaga penjualan untuk
melakukan penjualan,tugas-tugas yang mereka lakukan cukup luas karena secara
langsung dapat mengetahui keinginan motivasi dan perilaku konsumen. Dalam hal
ini, jenis-jenis penjualan menjadi lima kelompok, yaitu :
1. Trade Selling adalah Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar
mempersilakan pengercer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk
mereka.
2. Missionary Selling adalah penjual berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur.
3.Technical selling adalah berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran
dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya.
4. New Busines selling adalah berusaha membuka transasi baru dengan merubah
asuransi. Berdasarkan tugas penjualan, jenis-jenis tenaga penjulan dikelompokan
menjadi empat kelompok :
1. Merchandising selesman
Merchandising selesman tidak hanya menjual saja,tetapi juga membantu
penyalur dalam mempromosikan penjulan produknya.
2. Detail Man
Ciri khusus dari Detail Man adalah tidak melakukan penjualan secara
langsung tetapi Detail Man mempromosikan dahulu produk yang akan
dijualnya.
3. Sales Engineer
Sales Engineer adalah penjual yang juga dapat memberikan latihan atau
demontrasi secara teknis tentang barang yang dijual.
4. Pioner Product Salesman
Pioner Product Salesman mempunyai tugas pokok untuk membuka daerah
baru atau segmen pasar yang baru bagi produk barunya. Penjualan merupakan
salah satu fungsi dari pemasaran atau bagian dari kegiatan pemasaran.
Penjualan sangat penting dan menentukan karena sautu perusahaan untuk
dapat melakukan suatu penjualan yang baik harus mempunyai pemasaran
Pengertian penjualan menurut Mulia Nasution.SE (2003 : 58) adalah : “Pola
hubungan antara bagian-bagian yang saling berkaitan untuk melakukan
kegiatan yaitu memproses data penjualan sehingga dihasilkan data yang cepat,
tepat, dan akurat yang memuaskan kedua belah pihak baik penjual maupun
pembeli sehingga tujuan perusahaan tercapai”. Penjualan adalah suatu
kegiatan yang menawarkan barang yang dimiliki kepada calon pembeli jika
harga dan jumlah barang sesuai dan telah disepakati oleh calon pembeli maka
kegiatan penjualan terjadi.
2.7. Pengertian Pembeliaan
Menurut W.C Benton (2006:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role
of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity
available for use by operations at the right time and at the right place.”. Pendapat
tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk
mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia
untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.
Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan
perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebu Pengadaan barang. Tujuan
utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten
dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari memastikan bahwa
perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian
inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang
menyangkut biaya bahan.
2.8. Pengertian Persediaan
Istilah persediaan disini maksudnya menujukkan barang-barang yang dimiliki
perusahaan. Persediaan dapat mengambil bentuk yang tergantung pada jenis usaha
yang ditekuni oleh perusahaan yang bersangkutan. Pada perusahaan yang bergerak
dibidang penjualan produk, persediaan barang merupakan salah satu unsur yang
paling efektif dalam operasional perusahaan, yang secara berkelanjutan digunakan
dalam kegiatan penjualan barang harian yang dapat disajikan dalam bentuk laporan
persediaan barang. Inventory atau persediaan menurut Lalu Sumayang (2003:189)
“merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan
barang jadi”. Perusahaannindustri memiliki tiga jenis persediaan yaitu persediaan
bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi siap jual.
Menurut standar akutansi keuangan (SAK) mengartikan persediaan yaitu :
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan
3. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (supplie) untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa.
Untuk perusahaan dagang, jenis persediannya mencakup persediaan barang
dagangan dan persediaan bahan penolong. Apabila persediaan terlalu kecil maka
kegiatan operasi besar kemungkinan dapat mengalami penundaan. Sebaliknya apabila
sehingga profitabilitas perusahaan menurun. Berdasarkan dari pengertian sistem
informasi dan persediaan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian
dari sistem informasi persediaan adalah sistem yang mampu memberikan layanan
tentang informasi yang berupa data, dimana dalam hal ini data yang berhubungan
dengan persedian barang.
2.9. Arsitektur Jaringan
Arsitektur jaringan komputer merupakan tata cara penggunaan perangkat
keras dan perangkat lunak dalam jaringan agar satu komputer dengan komputer
lainnya dapat melakukan komunikasi dan pertukaran data.
2.9.1. Definisi Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofana (2008:3) Jaringan komputer adalah suatu himpunan
interkoneksi autonomous. Dalam bahasa popular dapat dijelaskan bahwa jaringan
komputer adalah kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain
melalui media perantara. Media perantara ini bias berupa media kabel ataupun media
tanpa kabel. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung denganjaringan
disebut node.
Jaringan komputer dibagi menjadi beberapa klasifikasi antara lain :
a. Berdasarkan area atau skala
Berdasarkan area atau skala, jaringan komputer terbagi menjadi beberapa jenis,
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), adalah jaringan local yang dibuat pada area
tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan.Kadangkala
jaringan local disebutjuga dengan jaringan privat. LAN biasa digunakan untuk
jaringan kecil yang menggunakan resource bersama-sama, seperti penggunaan
printer secara bersama-sama, penggunaan media penyimpanan secara
bersama.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) menggunakan metode yang sama dengan
LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu
RW, beberapa kantor yang berbeda, dalam komplek yang sama, satu kota,
bahkan satu provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari
LAN.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), Cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan
WAN meliputi satu kawasan, satu Negara, satu pulau bahkan satu benua.
Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN
4. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di
dunia.Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak
computer dapat dilakukan berkat dukungan protocol yang khas, yaitu Internet
Protocol (IP).
b. Berdasarkan media penghantar
Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Wire Network
Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai
media penghantar. Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer
berbahan dasar tembaga, yang biasanya digunakan pada jaringan LAN. Ada
juga jenis kabel lain yang digunakan dengan bahan fiber atau serat optik yang
biasanya digunakan WAN dan MAN dengan gabungan tembaga.
2. Wireless network
Wireless network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media
penghantar gelombang radio atau cahaya infra red.
c. Berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Client Server
Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih)
komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer yang lain.
Server melayani komputer lain yang disebut dengan client. Sistem client
server mempunyai dua komponen utama yaitu computer client dan komputer
server.Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan
bertindak server database yang menyimpan data.Client yaitu komputer atau
workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada
server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang
dimilikinya. Selain itu client komputer yang melibatkan proses-proses client
yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang
menyediakan layanan data tersebut.Sehingga client maupun server sama-sama
melakukan pekerjaan.Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, email,
file, atau lainnya.Client server banyak digunakan pada internet, namun
jaringan LAN atau jaringan lain dapat mengimplementasikan client server
tergantung pada kebutuhannya
2. Peer to Peer
Peer to peeradalah jaringan komputer, dimana setiap komputer bisa menjadi
server sekaligus client. Peer to peerbanyak diimplementasikan pada LAN,
walaupun dapat juga diimplementasikan pada jaringan lainnya, namun hal ini
kurang lazim, disebabkan masalah manajemen dan sulit menjaga sekuriti pada
jaringan peer to peer manakala pengguna komputer sudah banyak.
2.9.2. Topologi Jaringan
Menurut Iwan Sofana (2008:7) Topologi adalah suatu aturan bagaimana
menghubungkan computer satu sama yang lain secara fisik dan secara pola hubungan
antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan,
Masing-masing topologi ini mempunyai cirri khas, dengan kelebihan dan
kekurangannya sendiri.
Berdasarkan fungsinya ada dua macam topologi jaringan, yaitu :
1. Topologi Bus atau Linier
Topologi ini semua simpul (umumnya computer) dihubungkan melalui kabel
yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Dengan
menggunakan T-konektor (dengan terminator 500 hm pada ujung network), maka
komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan dengan mudah dihubungkan
satu sama lain.
Gambar 2.2 Topologi Bus
[Sumber Prima Kurniawan, Topologi Jaringan,2009]
Dalam topologi bus ini memiliki kekurangan dan kelebihan yaitu :
a. Kekurangan : Menggunakan kabel tunggal, tidak memerlukan peranti tambahan,
b. Kelebihan : Keseluruhan rangkaian tidak dapat berfungsi jika ada masalah
dengan kabel utama, pembuatannya rumit.
2. Topologi Ring
Topologi ring mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah
komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati suatu komputer ke komputer
berikutnya.
Gambar 2.3 Topologi Ring
[Sumber Prima Kurniawan, Topologi Jaringan,2009
Topologi ring terlihat pada gambar di atas. Metode ring (sering disebut ring saja)
adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap
simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data
dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa
alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat kelebihan dan kelemahan
a. Kelebihan : Dapat menghindari tabrakan file data yang dikirim, biaya untuk
membangun topologi ini lebih murah, mudah untuk membangunnya, semua
komputer yang terkoneksi statusnya sama.
b. Kelemahan : Jika ada kabel yang putus semua komputer tidak dapat digunakan,
sulit untuk mengembangkan kearah yang lebih luas.
3. Topologi Star
Topologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat karena kemudahan
untuk menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Tiap
terminal melakukan "broadcast" ke seluruh terminal yang terhubung ke konsentrator
(hub/switch sentral) yang berfungsi sebagai penguat multi-port ("multi-port
repeater").
Gambar 2.4 Topologi Star
Terdapat kelebihan dan kelemahan dari tipe ini yaitu:
a. Kelebihan : Proses pemasangan & penyambungan, Tingkat keamanan termasuk
tinggi, tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk, penambahan &
pengurangan station lebih mudah, sembarang kerusakan dapat lebih mudah
diperbaiki, proses pertambahan & pengurangan peranti tambahan tidak
mengganggu sistem rangkaian
b. Kelemahan : Memerlukan kabel yang lebih panjang dari topologi bus linier,
biaya yang lebih tinggi dari topologi bus, jika node mengalami kerusakan,
seluruh sistem rangkaian akan terganggu.
2.9.3. Manfaat Jaringan Komputer
1. Sharing Resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/periperal lainnya
dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa
terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang
pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi
yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.
2. Media komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik
untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergatungan pada
melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, oleh sebab inilah maka dapat
terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai
untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharan
Menerapkan jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat
dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bias
memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya
untuk memberikan perindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan
perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
5. Keamanan Data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan
keamanan, data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan
password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan
perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Menerapkan pemakaian sumberdaya secara bersama-sama, maka pemakai
bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi.Selain itu data atau
informasi yang di akses selalu terbaru.Karena ada perubahan yang terjadi dapat
secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.
2.10. Perangkat Lunak Pendukung
Dalam membangun perangkat lunak ini penulis meanggunakan perangkat
2.10.1. Netbeans IDE 8.0
Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment
(IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing.
Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang
dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan
Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam
suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI),
suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.
Netbeans IDE merupakan sebuah IDE open source yang ditulis sepenuhnya
dengan bahasa pemrograman java menggunakan platform netbeans. NetBeans IDE
mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi
mobile).Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, kontrol versi, dan
refactoring.Versi terbaru saat ini adalah NetBeans IDE 5.5.1 yang dirilis Mei 2007
mengembangkan fitur-fitur Java EE yang sudah ada (termasuk Java Persistence
support, EJB-3 dan JAX-WS). Sementara paket tambahannya, NetBeans Enterprise
Pack mendukung pengembangan aplikasi perusahaan Java EE 5, meliputi alat desain
visual SOA, skema XML, web service dan pemodelan UML. NetBeans C/C++ Pack
mendukung proyek C/C++. Netbeans mempunyai keunggulan dan kelemahan, yaitu :
a. Keunggulan NetBeans
1. NetBeans GUI Builder GRATIS dengan ribuan plug In yang bisa kita
download langsung di website resminya, maupun dari pihak ketiga.
2. NetBeans GUI Builder sangat kompetebel dengan Swing karena memang
langsung dikembangkan oleh Sun Microsystem yang notabenenya sebagai
pengembang Swing.
3. Netbeans tidak hanya dapat digunakan buat java saja, karena Netbeans dapat
di gunakan untuk bahasa pemograman lain seperti C/C++, Ruby, dan PHP.
4. NetBeans GUI Builder sangat cocok untuk digunakan dalam pengembangan
sistem berskala Enterprise.
5. Pada paket tertentu, Netbeans juga menyertakan GlassFish V2 UR2 dan
Apache Tomcat 6.0.16
b. Kelemahan NetBeans
1. NetBeans hanya mensupport satu pengembangan Java GUI, yaitu Swing, yang
padahal ada Java GUI yang dikembangkan oleh eclipse yang bernama SWT
dan JFace yang sudah cukup popular.
2. NetBeans mempatenkan source untuk Java GUI yang sedang dikerjakan
dalam sebuah Generated Code, sehingga programmer tak dapat mengeditnya
secara manual.
3. Dari segi sumber daya, Netbeans memerlukan sumber daya yang besar,
4. Netbeans memerlukan dukungan prosesor yang cukup handal untuk
mendapatkan performa maksimalnya.
2.10.2. iReport
iReport adalah merupakan perangkat lunak bantu untuk perancangan laporan
secara visual yang nantinya dapat di kompilasi dengan menggunakan JasperReport
sehingga menjadi file *.jasper atau *.jrxml yang dapat langsung dipanggil oleh
program Java.JasperReport itu sendiri merupakan library di lingkungan Java untuk
pemroses laporan. Dengan library ini, kita dapat menampilkan laporan dalam bentuk
print preview, melakukan export ke beberapa format dokumen lain (antara lain PDF,
HTML, text, Excel), menampilkan gambar, grafik maupun tabel. Berikut beberapa
library lain yang digunakan juga dalam JasperReport : commons-beanutils.jar,
commons-collections.jar, commons-digester.jar, commons-logging.jar,
itext-1.02b.jar, jfreechart-0.9.21.jar.
2.10.3. XAMPP
XAMPP perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi,
merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang
berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server,
MySQLdatabase, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasapemrograman
PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empatsistem operasi
apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.Program ini tersedia dalam GNU General
melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat
mendownload langsung dari web resminya.
2.10.4. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
atau yang dikenal dengan DBMS (database management system), database ini
multithread, multi-user. Kekuatan MySQL tidak ditopang oleh sebuah komunitas,
seperti Apache, yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode
sumber dimiliki oleh pemilik masing-masing, tetapi MySQL didukung penuh oleh
sebuah perusahaaan profesional dan komersil, yakni MySQL AB dari Swedia.
Setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan
produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya
merupakanturunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL
(Structured Query Language).
Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan
database server lainnya, terutama dalam kecapatan.
Berikut ini beberapa keistimewaan MySQL, antara lain :
1. Portability
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux,
FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lain.
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa
mengalami masalah atau konflik.
3. Security
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host,
dan ijin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password
terenkripsi.
4. Scalability dan limits
MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records
lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang
37
3.1. Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Apotek Almaidah
yang beralamat di Jl. Siak Sri Indrapura No.38BSelatpanjang Riau.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Apotek Almaidah merupakan usaha dagang yang bergerak dalam bidang
penjualan obat-obatan dan pelayanan masyarakat khususnya dalam pelayanan
kesehatan. Apotek ini berdiri yang tepatnya pada 30 Januari2009 yang beralamat
di Jl.Siak Sri Indrapura No.38BSelatpanjang Riau. Apotek ini hanyamempunyai 3
orang karyawan.
3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan
Visi dari Apotek Almaidah adalah untuk menjadi Apotek modern yang
berbasis pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, selalu berusaha memberikan
solusi, ramah, namun harganya tetap terjangkau, sehingga pelayanan yang prima
bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan status social,
dan menjadipemimpin dalam farmasi ritel di Indonesia, untuk memberikan
kualitas produk farmasi yang terbaik dan memenuhi kebutuhan medis bagi
Sedangkan misi Apotek Almaidahyaitu :
1. Memberikan pelayanan dengan penuh semangat dan antusiasme yang tinggi
sehingga pelanggan merasa dihargai dan puas terhadap pelayanan kami.
2. Memberikan pengobatan yang tepat konseling untuk memastikan pasien
sepenuhnya memahami penggunaan obat yang tepat untuk manfaat maksimal.
3. Kami memiliki kemauan tinggi untuk terus belajar, mengembangkan diri dan
terus berusaha untuk mencari cara yang lebih efektif dan efisien untuk
meningkatkan pelayanan dan kualitas produk kami.
4. Kami akan menanggapi berbagai kebutuhan semua konsumen dan pasien
secara profesional dan jasa secara terus menerus.
5. Kami senantisa memupuk rasa kepedulian terhadap customer, supllier dan
mitra kerja kami.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi adalah susunan hubungan antara atasan dengan para
staff dan aktivitas satu sama lain serta terhadap ke seluruh pertanggungjawaban,
wewenang melalui tujuan perusahaan pada pencapaian sasarannya, untuk itu
struktur pengorganisasian tiap-tiap organisasi atau perusahaan dibuat agar tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan memperjelas tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian yang terkait, maka diperlukan bagian
Bagan organisasi adalah suatu gambaran dari struktur organisasi yang
menunjukkan satuan-satuan organisasi. Berikut ini bagan struktur organisasi dari
Apotek Almaidah.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
(Sumber : Pihak Apotek Almaidah)
3.1.4. Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi pada Apotek Almaidah, berikut tugas
masing-masing bagian Apotek.
1. Pimpinan (Apoteker)
Pimpinan sekaligus apoteker yang berperan sebagai penyandangdana/modal
apotek dan yang memberikan perlindungan baik secara hukum maupun secara
teknik dan Seseorang yang mempunyai izin pendirian apotek. Tugas pokok dari
seorang pemilik (apoteker) yaitu :
a. Penanggung jawab segala hal yang berhubungan dengan obat-obatan dan
segala kegiatan apotek.
c. Mengawasi jalannya operasional apotek.
d. Mengevaluasi apotek berdasarkan dari laporan yang diterimanya dalam
kurun waktu tertentu.
2. Asisten Apoteker
Asisten apoteker merupakan penanggung jawab yang berhubungan dengan
obat. Asisten apoteker ini harus merupakan yang mempunyai keahlian di bidang
farmasi.Asisten apoteker mempunyai beberapa tugas pokok diantaranya yaitu:
a. Mengenal produk atau barang yang akan dijual secara baik.
b. Melayani konsumen dengan menerima permintaan obat dari konsumen
c. Menarik obat-obatan yang diperlukan konsumen
d. Melakukan pemberitahuan kepada bagian gudang bahwa obat yang ada di
apotek telah habis.
3. Kasir
Kasir berinteraksi secara langsung dengan konsumen dalam hal transaksi
penjualan dan pembelian untuk supplier, Tugas Pokoknya :
a. Menerima barang yang sudah disediakan oleh asisten apoteker
b. Membuat nota penjualan
c. Memberikan barang dan nota penjualan kepada konsumen
d. Membuat laporan penjualan barang
4. Bagian Gudang
Bagian gudang ini merupakan bagian yang berhubungan langsung di dalam
persediaan barang/obat. Bagian gudang ini mempunyai tugas pokok sebagai
a. Mencatat data stok barang yang tersedia
b. Melakukan pemesanan barang yang sudah minim di dalam persediaan
barang/obat.
c. Melakukan negosiasi harga ke supplier dan mencari harga yang sesuai
atau kompetitif, sehingga dapat menaikan keuntungan dari penjualan
barang.
d. Membuat laporan persediaan dan pembelian dari supplier
3.2. Metode Penelitian
Dalam menentukan metode penelitian yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah mengarah pada hasil penelitian dengan tujuan yang ingin
dicapai,dengan mengolah berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam
pengolahan data penjualan barang pada Apotek Almaidah.
3.2.1.Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang hanya
menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai
variable. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode
pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi, di mana metode
tersebut dapat membuat gambaran objek yang diteliti secara sistematis, dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu, penulis
dibuat suatukesimpulan yang dapat memperbaiki permasalahan yang ada dan
dibuat suatu laporan penelitian ini.
Penelitian metode deskriptif mempunyai langkah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis
penelitian.
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini
menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen,
mengumpulkan data, dan menganalisis data.
7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan.
8. Membuat laporan penelitian.
3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data
Dalam jenis dan metode pengumpulan data menggunakan sumber data
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Merupakan pengumpulan data yang berasal dari objek atau sumber yang
di teliti secara langsung, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer
adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap proses penjualan pada perusahaan, dengan
menganalisis sistem informasi yang berjalan pada perusahaan tersebut. Adapun
penulis melakukan penelitian pada bagian penjualan dan bagian ruang obat-obatan
untuk mengetahui tentang aktivitas penjualan, pembelian barang kepada supplier
serta untuk mengetahui prosedur yang sedang berjalan pada Apotek Almaidah
dalam proses pengolahan data persediaan obat pada Apotek tersebut.
2. Wawancara
Melakukan interview dengan bagian penjualan, sesuai dengan bagian yang
diteliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Tujuan dari wawancara
adalah untuk memperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap, untuk
menyusun sistem yang baru agar sesuai dengan kebutuhan sistem organisasi.
Adapun hal-hal yang menjadi pertanyaan adalah seputar alur dan prosedur
persediaan obat di apotek tersebut, sehingga dengan hasil wawancara antara
pengguna dan pengembang dapat memperbaiki sistem yang ada.
Wawancara dilakukan pada bagian Apoteker untuk mengetahui hal - hal apa
sajayang tidak terselesaikan dengan baik pada setiap bagian yang ada di
dalamApotek Almaidah. Dari wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan
konvensionalsehingga waktu yang digunakan untuk mengolah data tidak dapat
dimanfaatkansebaik mungkin.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Dalam data sekunder, data tersebut berupa data yang sudah diolah lebih
lanjut oleh pengumpul data tersebut, seperti sumber-sumber referensi, baik dari
buku sumber ataupun dokumen-dokumen yang diperoleh dari pihak terkait pada
saat penelitian dilakukan, seperti purchase order, nota penjualan, nota pembelian,
laporan penjualan dan laporan pembelian.
3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan sistem dapat dikatakan sebagai langkah awal yang
dibuat sebelum melakukan pada metode pengembangan sistem. Itu terlihat dari
setiap permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi yang ada, untuk
dipecahkan dan menjadikan langkah-langkah pengembangan menjadi sistem
informasi yang baru. Dari pendekatan sistem dapat dilakukan pengembangan
sistem untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer yang dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini
menggunakan metode pendekatan terstruktur. Tujuannya adalah supaya pada
akhir pengembangan sistem akan didapatkan sistem yang strukturnya
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian
ini adalah metode pendekatan sistem Prototype.Prototype adalah metode
pengembangan aplikasi untuk menciptakan suatu model Sistem Informasi yang
harus dikembangkan, yang merupakan mekanisme untuk mengidentifikasi
kebutuhan perangkat lunak. Alasan mengapa penulis menggunakan metode
pengembangan sistem dengan prototype, yaitudikarenakan penulis akan lebih
mudah dalam merancang sistem yang diinginkan dan dapat diterima oleh user
sebagai pemakai, penulis menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan
kemudian dipersentasikan kepada user dan user diberikan kesempatan untuk
memberikan masukan-masukan sehingga sistem informasi yang dihasilkan
betul-betul sesuai dengan yang diinginkan.Berikut adalah metode pendekatan yang
dipakai oleh penulis :
Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan,
berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari metode
prototype :
1. Kelebihan
a. Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatan pemakai
yang lebih intensif.
b. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pelanggan.
c. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta perubahan-perubahan.
d. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara
keseluruhan.
e. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2. Kekurangan
a. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak
mencerminkan teknik perancangan yang baik.
b. Waktu yang singkat menghasilkan sistem yang tidak lengkap dan kurang
teruji.
c. Jika proses pengulangan terlalu sering, dapat mengakibatkan pemakai
jenuh dan memberikan respon negatif.
d. Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan
prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu sering
Berikut adalah tahapan-tahapan penulis dalam merancang sebuah sistem yang
menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype, antara lain :
1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan User, supaya penulis bisa
merancang system yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan User.
Sebelum pada tahap perancangan, penulis mengnalisis sistem dengan cara
melakukan pengumpulan data yaitu dengan fielf recerch (metode penelitian)/
observasi, dan interview (wawancara) dan dengancara literature yaitu dengan
dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai.
2. Pada tahap kedua, penulis membuat prototype system tersebut untuk
memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.
3. Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba system yang telah dirancang
untuk memastikan bahwa system tersebut dapat digunakan dengan baik dan
benar, sesuai kebutuhan pemakai.
4. Pada tahap keempat, penulis akan mementukan apakah sistem tersebut dapat
diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan
dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, serta setelah perbaikan sistem
itu selesai dikerjakan,penulis akan kembali lagi pada tahap ketiga yaitu
melakukan pengujian prototype kembali.
5. Pada tahap kelima, penulis mengembangkan versi produksi penulis akan