SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Oleh :
DEWI YULIA 10506137
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
dilakukan di PT. Orindo Alam Ayu (Oriflame) Jl. Martadinata No.99 Bandung pada bulan Maret 2011.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriftif dan verifikatif. Responden yang menjadi objek penelitian adalah seluruh konsumen (consultant) produk tingkat 1. Metode penarikan sampel adalah sampling jenuh (sensus), metode pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Kuesioner bersifat tertutup dengan menggunakan skala likert. Instrumen penelitian di uji validitasnya dengan analisis korelasi pearson, sedangkan realibilitasnya menggunakan alfa cronbach. Untuk melihat hubungan antara Sistem Informasi Penjualan Kosmetik secara Online dengan Kepuasan Konsumen digunakan analisis korelasi pearson, untuk melihat seberapa besar peranan Sistem Informasi Penjualan Kosmetik secara Online terhadap Kepuasan Konsumen digunakan koefisien determinasi.
Tanggapan responden terhadap Sistem Informasi Penjualan Kosmetik secara Online menunjukan 91,98% setuju bahwa Sistem Informasi Penjualan Kosmetik secara Online sudah berjalan dengan baik. Sedangkan tingkat kepuasan responden adalah 1,13. Ini mencerminkan bahwa responden merasa sangat puas. Uji validitas dan reabilitas instrument menghasilkan bahwa butir pertanyaan bersifat valid dan realiabel. Analisis korelasi antara Sistem Informasi Penjualan Kosmetik secara Online terhadap kepuasan konsumen menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,447. Koefisien korelasi ini bermakna secara statistic dengan taraf signifikansi sebesar 1%, koefisien determinasi dari hubungan ini adalah 19,98%. Koefisien determinasi ini menunjukan besarnya peranan Sistem Informasi Penjualan Kosmetik secara Online dalam meningkatkan kepuasan konsumen (consultant) di PT. Orindo Alam Ayu (Oriflame).
conducted at PT. Orindo Alam Ayu (Oriflame) Jl. Martadinata No.99 Bandung in March 2011.
The method in this research using descriptive method and verifikatif. Respondents who becomes the object of research is the consumer (consultant) level products 1. The sampling method was saturated sampling (census), data collection methods were questionnaires and interviews. The questionnaire is enclosed by using the Likert scale. The validity of the instrument with test validity by Pearson correlation analysis, the realibility was tested using α cronbach. To see the relationship between online Information Systems and Consumer Satisfaction Pearson correlation analysis is used. The role of online information system to raise the consumer satification is determinated by coefficient detemination .
Respondents to the Sales Information System Online Cosmetic showed 91.98% agreed that the Information System Online Cosmetics Sales are going well. While the satisfaction level of respondents was 1.13. This reflects that the respondents felt very satisfied. The validity and reliability of the instrument produces that item questions are valid and realiabel. Analysis of correlation between the online Information System Sales with consumer satisfaction value correlation coefficient of 0.447. Correlation coefficient is statistically significant with 1% significance level, coefficient of determination of this relationship is 19.98%. The coefficient of determination shows the magnitude of the role of online Information Systems Sales of Cosmetics in enhancing customer satisfaction (consultant) at PT. Orindo Alam Ayu (Oriflame).
Title / Keyword: Information Systems, Sales, Customer Satisfaction.
iii
Tiada kata yang indah untuk bersyukur kecuali ucapan Hamdallah, segala puji
bagi Allah SWT atas segala karunia dan ridho-Nya dan juga utusan-Nya yaitu
Rasullah SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “
Peranan Sistem Informasi Penjualan Kosmetik Secara Online Terhadap Kepuasan
Konsumen di PT. Orindo Alam Ayu (ORIFLAME)”. Penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari partisipasi dan bimbingan semua pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapa H. Aep dan Mama Hj. Aminah tercinta yang telah memberikan dorongan
semangat, biaya dan khususnya atas do’a yang telah mengiringi selama
penulisan skripsi ini.
2. Rektor Universitas Komputer Indonesia, Bapak Dr.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.
3. Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Bapak Dr. Ir. H. Arry Akhmad
Arman.
4. Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,
Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si.
iii
7. Yasmi Afrizal, S.Kom, M.Kom. selaku dosen penguji yang telah meluangkan
waktunya guna menguji, memberi pengarahan dan masukan kepada penulis
pada saat seminar dan sidang skripsi berlangsung.
8. Marliana Budhiningtyas, S.Si, M.Si. selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktunya guna menguji, memberi pengarahan dan masukan
kepada penulis pada saat seminar dan sidang skripsi berlangsung.
9. Para consultant Oriflame, selaku pembimbing lapangan penulis, terima kasih
telah memberikan berbagai data yang dibutuhkan penulis dalam skripsi ini.
10. Kakakku Hasannudin S.H, Adikku Wiwin Sadiah, Lilis Solihah, yang telah
banyak membantu, serta terima kasih atas do’a dan supportnya.
11. Untuk anak - anak Glowing Parking, terima kasih atas dukungan dalam skripsi
selama ini kepada penulis.
12. Untuk teman-teman MI-3 yang selalu kompak, terima kasih untuk masukannya,
dan semua teman yang tidak dapat disebutkan disini, yang telah memberikan
dukungan dan perhatian kepada penulis.
13. Untuk semua teman-teman satu angkatan 2006 di Jurusan Manajemen
iii Akhir kata saya ucapkan
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, 02 Agustus 2011
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan berlangsung
dengan amat pesat, khususnya bidang teknologi komputer. Dengan
berkembangnya zaman juga, keperluan untuk memperoleh informasi semakin
penting, sehingga diperlukan teknologi agar informasi yang diperoleh dapat
diterima dengan cepat.
Dunia bisnis dan perdagangan di Indonesia semakin lama semakin
berkembang, terlebih lagi dengan era globalisasi yang akan dimasuki baik lingkup
regional maupun internasional. Tidak sedikit orang menggunakan informasi
sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan dan informasi tersebut
digunakan sebagai bahan untuk memperoleh hasil pencarian dari suatu pokok
permasalahan dalam penelitian yang akan di analisis dan hasilnya akan di
informasikan kepada publik. Penginformasian tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai cara diantaranya adalah dengan melalui komputer sebagai media atau
alat penyampaian informasi. Dengan menggunakan komputer, kita dapat memilih
berbagai aplikasi yang akan kita gunakan dalam penyampaian informasi. Dengan
sistem terkomputerisasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas
jenis pekerjaan, bidang usaha, perusahaan, instansi, departemen baik yang bersifat
milik Negara ataupun swasta. Dalam suatu perusahaan atau instansi tentunya
terdapat karyawan atau pegawai guna memajukan dan menggerakkan perusahaan
tersebut. Pekerjaan yang telah dikerjakan berdasarkan ketentuan dan kebijakan
dari perusahaan yang bersangkutan.
Teknologi internet sudah terbukti merupakan salah satu media informasi
yang efektif dan efisien dalam penyebaran informasi yang dapat diakses oleh
siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Teknologi internet mempunyai efek yang
sangat besar pada perdagangan atau bisnis. Hanya dari rumah atau ruang kantor,
calon pembeli dapat melihat produk-produk pada layar komputer, mengakses
informasinya, memesan dan membayar dengan pilihan yang tersedia. Calon
pembeli dapat menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu datang ke toko atau
tempat transaksi sehingga dari tempat duduk mereka dapat mengambil keputusan
dengan cepat. Transaksi secara online dapat menghubungkan antara penjual dan
calon pembeli secara langsung tanpa dibatasi oleh suatu ruang dan waktu. Itu
berarti transaksi penjualan secaraonlinemempunyai calon pembeli yang potensial
dari seluruh dunia.
Sistem penjualan yang selama ini digunakan oleh PT. Orindo Alam Ayu
sistem penjualan dengan cara tersebut maka pendapatan perusahaan tidak
mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu perkembangan perusahaan
terasa dinilai agak lambat. Oleh karena itu dirancang suatu sistem penjualan
secara onlinedengan menggunakan media webatau internetdengan tujuan untuk
meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan dapat meningkatkan
volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat meningkat.
Pada dasarnya sistem informasi penjualan secara onlineini di PT. Orindo
Alam Ayu (ORIFLAME) sudah cukup baik , terlihat dengan adanya perubahan
dari sistem yang lama dengan baru sekarang diterapkan yaitu sistem penjualan
secara online. Namun apakah sistem penjualan secara online tersebut berjalan
dengan efektif dan memberikan pengaruh yang sangat kuat bagi para consultant
dalam peningkatan penjualan. Ditambah dengan masih adanya
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi akibat dari perubahan sistem sehingga mengakibatkan
kesalahan dalam perhitungan kode barang dan dapat mengakibatkan salah orderan
pada konsumen. Bertitik tolak dari permasalahan yang telah disinggung diatas,
maka judul yang diambil adalah “Peranan Sistem Informasi Penjualan
yang merasa kesulitan dalam menggunakan sistem informasi penjualan
secara online sehingga mengakibatkan kesalahan dalam perhitungan kode
barang dan dapat mengakibatkan salah orderan pada konsumen. Dengan
begitu informasi yang dihasilkan pun tidak tepat waktu.
Adapun perumusan masalah yang penyusun buat adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Penjualan Kosmetik secara online yang
sedang berjalan pada PT. Orindo Alam Ayu (ORIFLAME).
2. Bagaimana kepuasan konsumen setelah menggunakan Sistem
Informasi Penjualan Kosmetik secara online.
3. Seberapa besar peranan Sistem Informasi Penjualan Kosmetik secara
online terhadap konsumen.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian A. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
sistem informasi penjualan dengan peanannya dalam meningkatkan
1. Untuk mengetahui sistem penjualan kosmetik secara online yang
sedang berjalan di PT. Orindo Alam Ayu (ORIFLAME).
2. Untuk mengetahui kepuasan konsumen setelah menggunakan sistem
informasi penjualan kosmetik secara online di PT. Orindo Alam Ayu
(ORIFLAME).
3. Untuk mengetahui peranan dari Sistem Informasi penjualan kosmetik
secara online terhadap konsumen.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan
masukkan yang bermanfaat kepada perusahaan dalam penelitian ini adalah
PT. Orindo Alam Ayu (ORIFLAME) dalam meningkatkan kualitas dari
sistemnya sehingga akan menghasilkan informasi yang berkualitas demi
tercapai peningkatan perkembangan konsumen.
1.4.2 Kegunaan Akademis
b. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh pihak lainnya
khususnya mahasiswa yang akan melakukan penelitian dalam bidang
yang sama untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan bahan
pembanding.
c. Bagi penulis sendiri yaitu untuk meningkatkan wawasan pengetahuan
penulis dalam bidang ilmu komputer dan untuk mengimplementasikan
ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah:
a. Kuesioner hanya dapat digunakan oleh Konsumen yang ada di PT. Orindo
Alam Ayu (ORIFLAM) yang melakukan pembelian secara online.
b. Penelitian ini akan membahas tentang peranan sistem informasi penjualan
Februari – Juni 2011.
Jadwal dan jenis kegiatan akan dilakukan seperti pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No Aktifitas
Tahun 2011
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan Proposal
2 Perancangan Penelitian
3
Survei Objek Penelitian 4 Bimbingan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure)
didefinisikan oleh Richard F. Neuschel (2002:9) sebagai berikut:
“Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis menulis),
biasanya melibatkan bebrapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yantg
diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi
bisnis yang terjadi.”
Lebih lanjut Jerry F. Gerald, Ardra F. Gerald dan Warren D. Stallings (2004:6)
“Suatu prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang
mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai beikut:
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.”
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah
bila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian
tentang sistem pertama kali akan diperoleh dari definisinya. Dengan demikian
definisi ini akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan untuk
mempelajari suatu sistem.
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah di
dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu
sistem. Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem, analisis dan
perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen
dari sistem tersebut.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan
menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya
dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang
lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, maka istilahgoal
lebih tepat diterapkan. Untuk sistem yang merupakan bagian atau subsistem dari
sistem tertentu, maka istilahobjectivesyang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang
lingkup dari mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan
sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem
dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan.
b. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi
lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environments) dari suatu sistem adalah
apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan demikian harus
dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara
satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam
input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Signal inputadalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang
akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka opersai
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklsifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Sistem Abstark dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan
sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi
melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan
manusia (human made system) adalah sistem yang dirancang oloeh
manusia.
c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara
bagian-bagiannya dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic system)
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas.
Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkuntgan luarnya.
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah
sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini mnerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luarnya atau subsistem lainnya.
2.1.3. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data
adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
2.1.3.1. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera
banyak, sehingga perlu di olah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi.
Data yang diolah menghasilkan informasi menggunakan suatu model
proses tertentu. Supaya dapat lebih berarti dan berguna dalam bentuk informasi,
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini
oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini
disebut juga dengan siklus pengolahan data(data processing cycles).
2.1.3.2. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi
harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).
a. Akurat
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber
informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya
Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada
penerima tidk boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan
mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam
pengambilan keputusan.
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevasi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda.
2.1.3.3. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu: manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efekif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan
bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya
digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit
untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu
dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati
tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi pada suatu sistem meliputi masukan data (input) yang
kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, hasil informasi
akan diatangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya, sehingga
membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai
sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut.
“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik
maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi yang berguna”.
Menurut Laudon (Azhar Susanto,2004:61)
“Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling
berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,
koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam
perusahaan”.
2.1.4.1. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan
(building block), yaitu: blok masukan (input block), blok model (model block),
blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data
(database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam
blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
a. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.
data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen
dasar.
b. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
e. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang
keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
f. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat
diatasi.
2.1.5. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan suatu kegiatan yang paling penting di suatu
perusahaan, kegiatan ini berpengaruh terhadap kehidupan suatu perusahaan,
bagian penjualan merupakan kegiatan yang paling berpengaruh kepada bagian –
bagian yang lain dalam perusahaan.
Penjulan merupakan salah satu aktivitas yang penting di dalam
perusahaan. Hal ini sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan tindakan agar
barang yang dihasilkan dapat laku terjual. Jika poduk atau barang yang dihasilkan
perusahaan tidak lancer dalam proses penjualannya, hal ini akan mengganggu
kontinuitas perusahaan itu sendiri, oleh karena itu perusahaan akan selalu
berusaha agar hasil dari penjualan dapat meningkat, sehingga perolehan
keuntungan dapat maksimal.
“ Penjualan adalah ilmu dan seni yang mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh
penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang yang di
tawarkan, jadi dengan adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran
barang antara penjual dan pembeli “.
Menurut Murti Sumarni, John Soeprihanto (1995:232), di dalam konsep
penjulan terkandung dasar pemikiran sebagai berikut :
a. Tugas utama perusahaan adalah mencapai volume penjulan setinggi –
tingginya.
b. Para konsumen harus di dorong untuk membeli dengan berbagai cara
peningkatan penjualan.
c. Para pembeli kemungkinan akan melakukan pembelian lagi dan kalaupun
tidak, masih ada konsumen yang lain.
Konsep penjualan akan berhasil apabila :
1) Pembeli yang kecewa atas, produk atau barang cepat melupakan
kekecewaan.
2) Pembeli yang kecewa tidak akan mengadu ke lembaga konsumen
dan tidak memberitahukan kekecewaannya kepada calon pembeli
yang lain.
3) Jumlah calon pembeli cukup banyak, sehingga penjual tidak perlu
menciptakan langganan.
Dari pengertian di atas, peneliti dapat menyampaikan bahwa penjualan
tindakan. Dalam hal ini peneliti akan mengartikan tindakan yang dilakukan oleh
penjual atau penyedia barang, yaitu:
a) Menciptakan permintaan
b) Mencari pembeli
c) Memberikan petunjuk atau nasihat
d) Mengadakan perjanjian harga
e) Memudahkan hak milik
2.1.6. Sistem Informasi Penjualan
Sistem Informasi Penjualan Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009 :
225) adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur
dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan
memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai
penjualan.
2.1.7. Pengertian Konsumen
Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli
atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
2.1.7.1. Perilaku Konsumen
membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan
kebutuhan. Barang dan jasa itu sendiri tidaklah sepenting kebutuhan dan
keinginan manusia yang dipenuhinya, melainkan karena barang-barang tersebut
dianggap dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Jadi, yang dibeli
konsumen bukanlah barangnya sendiri, tetapi kegunaan yang dapat diberikan
barang tersebut, atau dengan kata lain, kemampuan barang tersebut untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen,
diantaranya sebagai berikut:
Perilaku konsumen adalah aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian,
pengevaluasian, pemerolehan, pengonsumsi, dan penghentian pemakaian barang
dan jasa(Craig-Lee, Joy&Browne, 1995)
Perilaku konsumen adalah studi mengenai proses-proses yang terjadi saat
individu atau kelompok penyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan
pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka memuaskan
keinginan dan hasrat tertentu.(Solomon, 1999)
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghentikan konsumsi
produk, jasa, dan gagasan”(Schiffman & Kanuk, 2000).
Perilaku konsumen adalahstudi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan
menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide
untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses tersebut terhadap
konsumen dan masyarakat(Hawkins, Best & Coney, 2001)
Perilaku konsumen adalah Aktivitas mental dan fisik yang dilakukan oleh
pelanggan rumah tangga (konsumen akhir) dan pelanggan bisnis yang
menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli, dan menggunakan produk
dan jasa tertentu(Sheth & Mittal,2004)
Dalam Kutipannya (Fandy Tjiptono) menegaskan 3 (tiga) aspek utama dimensi
perilaku konsumen, yaitu:
1. Tipe Pelanggan meliputi:
a. Konsumen akhir atau konsumen rumah tangga, yaitu konsumen yang
melakukan pembelian untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, atau
keperluan hadiah bagi teman maupun saudara, tanpa bermaksud untuk
menjual belikannya. Dengan kata lain, pembelian dilakukan
semata-mata untuk keperluan konsumsi sendiri.
b. Konsumen Bisnis (disebut pula konsumen organisasional, konsumen
industrial, atau konsumen antara) adalah jenis konsumen yang
melakukan pembelian untuk keperluan pemrosesan lebih lanjut,
kemudian dijual (produsen); disewakan kepada pihak lain; dijual
kepada pihak lain (pedagang); digunakan untuk keperluan sosial dan
kepentingan publik (pasar pemerintah dan organisasi). Dengan
organisasi nirlaba (seperti rumah sakit, sekolah, instansi pemerintah,
Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sebagainya).
2. Peranan konsumen terdiri atas hal-hal sebagai berikut:
a. User adalah orang yang benar-benar (secara aktual) mengonsumsi atau
menggunakan produk atau mendapatkan manfaat dari produk atau jasa
yang dibeli.
b. Payer adalah orang yang mendanai atau membiayai pembelian.
c. Buyer adalah orang yang berpartisipasi dalam pengadaan produk dari
pasar.
Masing-masing peranan di atas bisa dilakukan oleh satu orang, bisa
pula oleh individu yang berbeda. Jadi seseorang bisa menjadi user
sekaligus payer dan buyer. Selain itu, bisa juga individu A menjadi
payer,B menjadi user, dan C menjadi buyer. Itu semua tergantung
kepada konteks atau situasi pembelian.
3. Perilaku pelanggan, terdiri atas:
a. Aktivitas mental, seperti menilai kesesuaian merek produk, menilai
kualitas produk berdasarkan informasi yang diperoleh dari iklan, dan
mengevaluasi pengalaman actual dari konsumsi produk/jasa.
b. Aktivitas fisik, meliputi mengunjungi toko, membaca panduan
konsumen atau katalog, berinteraksi dengan wiraniaga, dan memesan
mengarah pada pengidentifikasian pihak mana saja yang terlibat dalam
proses tersebut, siapa saja yang memainkan masing-masing peran yang
ada (user, payer, dan buyer), mengapa proses-proses tertentu bisa
terjadi, karakteristik konsumen seperti apa yang menentukan perilaku
mereka, dan faktor lingkungan apa yang mempengaruhi proses
perilaku pelanggan.
Cara mempertahankan pelanggan yaitu bahwa dalam berbisnis ada
dua faktor yang perlu diperhatikan baik-baik, yaitu pelanggan dan
kompetitor. Kita harus selalu waspada pada dua faktor ini karena nanti
mungkin akan kecolongan pelanggan disebabkan kelalaian
mewaspadai langkah kompetitor. Langkah pertama yang perlu
dilakukan adalah mengetahui dengan pasti apa keinginan pelanggan
Cobalah selalu dapat memuaskan pelanggan. Untuk mengetahuinya,
tentu saja harus diadakan survey. Ada banyak cara melakukan survey
pasar dan tidak harus kaku atau terpatok pada aturan-aturan resmi.
Anda bisa juga mewawancarai beberapa orang dengan cara mengobrol
biasa. Gali dan temukan informasi dari berbagai sumber.
Pelanggan terbaik adalah prospek terbaik bagi para pesaing. Jika satu
pelanggan lolos dari pegangan, maka anda harus bertanya, apakah
pesaing menawarkan produk atau jasa lebih baik, atau mungkin
mereka lebih bagus dalam bisnis. Dengan mengembangkan metode
survey misalnya dengan brainstorming, focus group discussion, riset
namun faktanya banyak perusahaan melupakannya. Untuk mengetahui
perilaku pasar, yang mana bahwa perilaku konsumen selalu berubah
setiap waktu dan tidak bisa dipastikan kapan waktunya, maka sebuah
perusahaan perlu mengadakan riset pasar. Sehingga, produk yang
ditawarkan akan diterima dan bisa memuaskan mereka. Cita rasa dan
kebutuhan produk dan pelayanan makin meningkat dan bervariasi
diiringi dengan daya kritis yang tinggi.
Menghadapi tuntutan yang semakin canggih tersebut, ada beberapa
hal yang perlu diingat:
a. Sebuah perusahaan dituntut untuk menawarkan derajat
kepuasan yang memenuhi harapan atau bahkan melampauinya.
b. Sebuah perusahaan juga harus mengantisipasi ancaman dari
pesaing yang mungkin melakukan hal yang sama, atau bahkan
melampaui apa yang diberikan perusahaan kepada pelanggan.
c. Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan kemapuan intern
dalam menghadapi perubahan-perubahan.Dalam bisnis, kita
harus jeli melihat perkembangan bisnis terutama yang
berhubungan langsung dengan pelanggan. Hal paling penting,
jangan kecewakan pelanggan. Jika kebetulan bisnis anda
mengalami penurunan, hal pertama yang perlu diselidiki adalah
konsumen. Apakah konsumen sudah tidak puas dengan produk
yang anda tawarkan? apakah kompetitor berhasil menemukan
Saatnya mengadakan riset kecil dengan pelanggan, caranya
bisa dengan:
a. Berusaha lebih dekat ke pelanggannya sambil
berbincang-bincang dengan mereka. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana pendapat pelanggan terhadap
pelayanan atau produk yang diberikan perusahaan Anda.
Tanyakan juga apa yang diberikan kompetitor dan apa saja
yang mereka ketahui tentang mereka.
b. Melakukan penyelidikan langsung ke kompetitor
(Marketing Intelligence). Setelah riset dilakukan, mulailah
merumus permasalahan kemudian mencari solusi paling
tepat untuk mengatasinya.
2.1.7.2. Kepuasan Konsumen
Swan, et at. (1980) dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004 mendefinisikan
kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif
menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk
bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/ pemakaiannya. Menurut
Philip Kotler (2000) dalam Principle of Marketing 7e bahwa Kepuasan Konsumen
adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah
perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Pelanggan merasa puas kalau harapan
mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan mereka terlampaui.
Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak,
perusahaan. Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang
ditawarkan organisasi/perusahaan harus berkualitas. Kualitas mencerminkan
semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi
pelanggan.
Dalam kaitannya dengan kepuasan Konsumen/pelanggan, kualitas
memiliki beberapa dimensi pokok, tergantung pada konteksnya. Dalam kasus
pemasaran barang, ada delapan dimensi utama yang biasanya digunakan (menurut
Gregorius Chandra 2002), yaitu:
1. Kinerja (performance): Karakteristik operaasi dasar dari suatu produk, misalnya kecepatan pengiriman barang, serta jaminan
keselamatan barang.
2. Fitur (features): arakteristik pelengkap khusus yang dapat mnambah
pengalaman pemakaian produk, contohya minuman gatis pada saat
penerbangan.
3. Reliabilitas, yaitu probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan
produk dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan
terjadinya kerusakan, semakin andal produk bersangkutan.
4. Konformasi (conformance), yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan.
5. Daya Tahan (Durability), yaitu jumlah pemakaian produk sebelum
pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan
produk.
6. Serviceablility,yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
7. Estetika (aesthetics), menyangkut penampilan produk yang bisa dinilai dengan panca indrea (rasa, bau dst).
8. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality), yaitu kulitas yang
dinilai berdasarkan reputasi penjual.
Kualitas produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan persepsi
pelanggan terhadap kinerja, yang pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan
pelanggan. Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, mutu mempunyai
dampak langsung pada prestasi produk dan dengan demikian kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk dalam
menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pelanggan, bila produk jauh lebih
rendah ketimbang harapan pelanggan, pelanggan tidak puas. Bila prestasi sesuai
dengan harapan. Pembeli jasa merasa puas. Bila prestasi melebihi harapan,
pembeli jasa merasa amat gembira. Pelanggan yang merasa puas akan membeli
ulang dan mereka memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik dengan
produk itu. Kuncinya adalah memenuhi harapan pelanggan dengan prestasi
perusahan. Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira
pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka serahkan, kemudian
Pelanggan sering tidak menentukan nilai produk dan biaya secara akurat
atau obyektif. Mereka bertindak berdasarkan pada anggaran nilai misalnya apakah
pengiriman barang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan ? bila demikian, apakah
pelayanan yang lebih baik ini memang sesuai dengan tarif lebih tinggi yang
dikenakan oleh suatu perusahaan.
2.1.7.3. Strategi Demi Kepuasan Konsumen
Berbicara mengenai strategi artinya juga berada dalam kondisi persaingan
dengan kompetitor. Masing-masing berusaha menarik lebih banyak pelanggan
demi kelangsungan usahanya. Dalam era persaingan bebas tidak ada satupun yang
aman tanpa persaingan.
Mengambil kutipan/artikel dari suatu website tentang kepuasan konsumen dan
juga hal ini berkaitan dengan konsepnya Fandy Tjiptono (2004) dalam
pemasaran Jasa menyatakan bahwa: Ada dua strategi yang menjadi dasar dalam
menghadapi perilaku konsumen/pelanggan yaitu:
1. Strategi menyerang
Bersikap agresif dalam menjerat pelanggan, agresif dalam arti memiliki
persiapan menyerang yang matang dan cukup kuat untuk menyerang. Caranya
menerapkan strategi ini: (i)Melakukan promosi atau advertisement yang
dibanding sebelumnya. Banyak jalan untuk mempromosikan usaha, misalnya
dengan iklan dimedia massa maupun spanduk, leaflet atau billboard yang
dipasang dilokasi strategis. (ii) Memberikan hadiah (dapat berupa service gratis
atau souvenir kecil) kepada pelanggan lama yang dapat membawa beberapa
pelanggan baru (jumlah pelanggan baru ditetapkan berdasarkan atas biaya untuk
hadiah yang diberikan).
1. Strategi defensif atau bertahan
a. Strategi mempertahankan yang sudah ada, dilakukan untuk meningkatkan
fasilitas pelayanan yang dimiliki. Seperti: (i) Menyediakan beberapa
fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan pelanggan. (ii) Memberikan
souvenir kecil pada pelanggan setelah beberapa kali menggunakan layanan
anda. (iii) Mengirimkan kartu ucapan selamat pada hari-hari besar
keagamanan bagi pelanggan setia, yang telah menjadi pelanggan cukup
lama.
b. Membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Hal ini dilakukan
untuk menjadikan transaksi antara anda dan pelanggan berkelanjutan.
Misalnya dengan memberikan potongan harga pada hari-hari tertentu.
c. Memberikan jaminan atas layanan atau produk yang anda jual.
d. Menciptakan hubungan personal karyawan/pemilik perusahaan dengan
pelanggan (customer relationship). Keuntungan yang didapat dari
hubungan personal ini, diantaranya adalah bila pelanggan mempunyai
keluhan atas produk atau servis, mereka akan melaporkannya kepada
mereka ketahui tentang pesaing. Tekankan kepada setiap karyawan untuk
mengingat nama pelanggan yang datang dan mengetahui riyawatnya. Data
riwayat setiap pelanggan itu penting sekali, dan anda bisa menggunakan
pemprograman komputer.
e. Mampu mengantisipasi perubahan atau penambahan harapan pelanggan
dengan meningkatkan kemampuan internal karyawan untuk pelayanan,
dan sebagainya. Penilaian konsumen mengenai kapasitas produk secara
keseluruhan untuk memuaskan kebutuhannya.
2.1.8. Hubungan Sistem Informasi Penjualan terhadap Kepuasan Konsumen Pada prinsipnya setiap perusahaan tatkala menjual produk-produknya akan
dihadapkan dengan strategi maupun teknik penjualan yang bagus, sehingga
komoditas yang ditawarkannya dapat terjual dengan baik. Adapun salah satu
teknik penjualan yang di maksud adalah terkait dengan bagaimana dan seberapa
tinggi kualitas pelayanan yang diberikan terhadap konsumen. Kualitas pelayanan
yang diberikan adalah merupakan kinerja terpenting oleh perusahaan bagi
kepuasan konsumen/pelanggan. Perusahaan harus memperhatikan hal-hal penting
bagi konsumen, supaya mereka merasakan kepuasan sebagaimana yang
diharapkan. Demikianlah sebagaimana yang disampaikan oleh banyak pakar
ekonomi yang memberikan definisi mengenai kepuasan konsumen.
Pada dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara tingkat
kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Dan hakikatnya kepuasan
konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih
konsumen, sedangkan ketidakpuasan dapat terjadi apabila hasil yang diperoleh
tidak memenuhi harapan yang diinginkan konsumen. Jadi tingkat kepuasan
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan oleh harapan, jika
kinerja yang dirasakan di bawah harapan maka konsumen merasa tidak puas,
sedangkan jika kinerja yang dirasakan sesuai dengan harapan maka niscaya
konsumen merasa puas. Dan jika kinerja yang dirasakan melampaui harapan maka
konsumen akan merasa sangat puas(James F Engel,2001:258).
2.2. Kerangka Pemikiran
Sistem Informasi Penjualan Cosmetic Secara Online Pada PT. Orindo
Alam Ayu (ORIFLAME) di buat sebagai suatu alat penunjang bagi para
Consultant khususnya yang bekerja di Oriflame. Sistem Informasi Penjualan itu
sendiri artinya:
Sistem Informasi Penjualan menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi
Anggadini (2009 : 225) adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan,
menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung
pengambilan keputusan mengenai penjualan.
Sistem Informasi ini di buat dengan berbagai alasan tersendiri, selain
sebagai prestise dari perusahaan, alasan lain diantaranya adalah untuk
mempermudah dalam penjualan produk. Selain itu juga dengan adanya Sistem ini
Mengingat penjualan secara online merupakan suatu hal yang penting
dilakukan pada setiap instansi atau perusahaan guna menjaga kestabilan penjualan
yang meningkat dan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Dengan
adanya Sistem ini juga diharapkan konsumen akan semakin meningkat. Adapun
pengertian dari konsumen menurut para ahli adalah :
Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli
atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
Gregorius Chandra (2002) menyatakan bahwa konsep pemasaran dan pemasaran sosial menekankan pentingnya kepuasan konsuemn dalam menunjang
keberhasilan organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Secara sederhana, tingkat
kepuasan seorang konsumen terhadap produk tertentu merupakan hasil dari
perbandingan yang dilakukan oleh konsumen bersangkutan atas tingkat manfaat
yang dipersepsikan (perceived) telah diterimanya setelah mengkonsumsi atau
menggunakan produk dan tingkat manfaat yang diharapkan (expected) sebelum
pembelian jasa. Jika persepsi sama atau lebih besar dibandingkan harapan, maka
konsumen akan puas. Secara garis besar, kepuasan konsuemen memberikan dua
menfaat utama bagi perusahaan, yaitu berupa loyalitas konsumen.
Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap
orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
Menurut Drs. Basu Swastha Dharmmestha (2000) dalam Manajemen Pamasaran tentang Analisa Perilaku Konsumen menyebutkan bahwa konsumen
membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan
kebutuhan. Barang dan jasa itu sendiri tidaklah sepenting kebutuhan dan
keinginan manusia yang dipenuhinya, melainkan karena barang-barang tersebut
dianggap dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Jadi, yang dibeli
konsumen bukanlah barangnya sendiri, tetapi kegunaan yang dapat diberikan
barang tersebut, atau dengan kata lain, kemampuan barang tersebut untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Kepuasan konsumen adalah perasaan seseorang yang puas atau sebaliknya
setelah membandingkan antara kenyataan dan harapan yang diterima dari sebuah
produk atau jasa (Kotler 2000:36). Kepuasan konsumen hanya dapat tercapai
dengan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada konsumennya. Pelayanan
yang baik sering dinilai oleh konsumen secara langsung dari karyawan sebagai
orang yang melayani atau disebut juga sebagai produsen jasa, karena itu
diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas sistem pelayanan yang diberikan
agar dapat memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasan konsumen. Jadi
kualitas pelayanan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh
perusahaan agar dapat tercapai kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan memiliki
hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen. Kualitas memberikan suatu
dorongan kepada konsumen untuk menjalin hubungan yang kuat dengan
perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan ini memungkinkan perusahaan untuk
demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan pada
gilirannya kepuasan tersebut dapat menciptakan kesetiaan loyalitas konsumen.
Dengan tercapainya kualitas layanan yang sempurna akan mendorong terciptanya
kepuasan konsumen karena kualitas layanan merupakan sarana untuk
mewujudkan kepuasan konsumen. Kualitas layanan dapat diwujudkan dengan
memberikan layanan kepada konsumen dengan sebaik mungkin sesuai dengan apa
yang menjadi harapan konsumen. Ketidakpuasan pada salah satu atau lebih dari
dimensi layanan tersebut tentunya akan memberikan kontribusi terhadap tingkat
layanan secara keseluruhan, sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas layanan
untuk masing-masing dimensi layanan harus tetap menjadi perhatian.
Sistem penjualan yang baik saat ini adalah sitem yang berbasiskan pada
jaringan. Maksudnya, system penjualan ini bersifat online. Adapun manfaat dari
pada system ini bisa dirasakan bagi kedua belah pihak yakni pihak penjual dan
pembeli. Bagi para penjual, menerapkan system seperti ini berarti memangkas
pengeluaran yang biasa dikeluarkan dalam system lama. Seperti, jika pada system
lama kita harus membuka cabang baru demi melebarkan sayap bisnis kita, tidak
dengan system online. Karena dengan system ini penjual dapat memperkenalkan
hasil produknya ke halayak melalui suatu web. Dimana setiap orang (konsumen)
tidak hanya di satu lokasi bisa mengakses untuk mencari informasi akan barang
yang diperlukan, tanpa perlu membuka cabang/kantor pemasaran baru.
Bagi para konsumen, system ini sangatlah membantu. Karena konsumen
tidak perlu datang langsung ke lokasi untuk membeli barang yang diinginkan,
banyak waktu yang kita buang dijalan untuk sampai ke lokasi. Maka dengan
system penjualan online ini, konsumen bisa mendapatkan barang yang diinginkan
cukup dari tempat duduknya.
Paradigma antara Sistem Informasi Penjualan Secara Online dengan
Konsumen dapat digambarkan dengan tabel berikut :
Sistem Informasi Penjualan Kepuasan Konsumen
suatu sistem informasi yang mengorganisasikan
serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa,
Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009 : 225).
perasaan seseorang yang puas atau sebaliknya setelah
membandingkan antara
kenyataan dan harapan yang diterima dari sebuah produk atau jasa(Kotler 2000:36).
Gambar 2.2
Paradigma Sistem Penjualan Terhadap Kepuasan Konsumen
2.3. Hipotesis
Menurut Sudjana(2005) Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai
sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk
Menurut Margono (2004) hipotesis adalah suatu pendapat atau
kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai
suatu tesis. Sedangkan menurut Nazir (2005) hipotesis tidak lain dari jawaban
sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara
empiris.
Menurut Kerlinger(Nazir, 2005:151) menyatakan bahwa hipotesis adalah
pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua variable atau lebih.
Ciri-ciri hipotesis yang baik menurut Furchan adalah :
1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas.
2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara
variable-variabel.
3. Hipotesis harus dapat diuji.
4. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada.
5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sederhana dan seringkas mungkin.
Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, dan antara
hipotesis nol(Ho) dan alternative selalu dipasangkan. Dengan dipasangkan itu
maka dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang
ditolak.
Hipotesis yang dapat penulis ambil dari tema penelitian ini adalah:
“ Sistem Informasi penjualan berperan dalam meningkatkan kepuasan
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian berisi tentang gambaran objek yang ada dalam suatu
penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Peranan Sistem Informasi
Penjualan Kosmetik Secara Online Terhadap Kepuasaan Konsumen di PT. Orindo
Alam Ayu (ORIFLAME). Penelitian ini dilaksanakan di PT. Orindo Alam Ayu
(ORIFLAME).
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Didirikan pada tahun 1967 oleh dua bersaudara dan teman mereka, saat ini
Oriflame telah menjadi perusahaan kecantikan internasional dengan sistem
penjualan langsung di lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Portfolio yang
luas dari produk-produk kecantikan Swedia yang alami, inovatif dipasarkan
melalui melalui tenaga penjualan sekitar 3.300.000 Consultant mandiri , yang
bersama-sama membuat penjualan tahunan melebihi beberapa€1,3 miliar.
Oriflame menawarkan peluang bisnis terkemuka untuk orang-orang yang
ingin mulai membuat uang sejak hari pertama dan bekerja untuk memenuhi
impian dan ambisi pribadi mereka melalui konsep bisnis yang unik – Make
Menghormati orang dan alam mendasari prinsip operasional perusahaan
dan tercermin dalam kebijakan sosial dan lingkungan. Oriflame mendukung
berbagai badan amal di seluruh dunia dan merupakan Co-pendiri World
Childhood Foundation. Oriflame Cosmetics terdaftar di Nasdaq OMX Nordic
Exchange.
Fakta Singkat
1. Penjualan tahunan 1.3 juta Euro 2. Sekitar 3.300.000 Consultant 3. 7.500 karyawan
4. 950 produk per tahun
5. Co-founder World Childhood Foundation
6. Global R & D Center dengan lebih dari 100 ilmuwan
7. 5 unit produksi sendiri di Swedia, Polandia, Cina, Rusia dan India 8. Terdaftar di Nasdaq OMX Bursa sejak Maret 2004
9. Produk berdasarkan bahan-bahan alami, tidak pernah diuji pada hewan 10.Operasi di lebih dari 60 negara yang mana 13 diantaranya
adalah franchise
"Togetherness, Spirit and Passion"
Togetherness, Spirit and Passion merupakan nilai fundamental utama dari
Oriflame. Mempercayai nilai-nilai ini kami yakin dapat berhasil dalam bisnis yang
Togetherness
Orang-orang yang bekerja sama dan berbagi tujuan yang sama mencapai hasil
yang lebih besar. Mereka memotivasi satu sama lain dan mengetahui bahwa
bekerja sama lebih baik daripada sendirian.
Spirit
Orang-orang dengan semangat "bisa" memiliki sikap sebagai pemenang dan tidak
pernah menyerah. Mereka berkomitmen untuk melakukan apa yang diperlukan
untuk berhasil.
Passion
Gairah, orang memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Mereka menyukai apa
yang mereka lakukan, mereka mempercayainya. Mereka tahu dalam hati bahwa
mereka bisa membuat perbedaan.
Tanggung Jawab Global
Ketika memformulasikan produk, kami berusaha untuk menggunakan
bahan-bahan alami yang sesuai dengan kebijakan lingkungan kami yang kuat dan
tidak berbahaya bagi lingkungan. Sebagai contoh, bahan-bahan pembersih pada
shampo dan shower gel biodegradable, disetujui oleh Swedish Society untuk
Nature Conservation dan sesuai dengan standard Good Environmental Choice
(Bra Miljöval).
Kami adalah salah satu perusahaan pertama yang mengunakan ekstrak
mengoptimalkan bahan-bahan dari sumber tanaman. Laporan ilmiah untuk
keamanan dan isu lingkungan dimonitor secara berkelanjutan untuk memastikan
tindakan yang dapat diambil untuk mengganti bahan-bahan apa saja yang
dianggap memiliki efek negatif pada kesehatan konsumen dan lingkungan.
Sebagai tambahan, kemasan produk Oriflame dapat didaur ulang dan
meminimalisir limbah pabrik.
Oriflame memiliki etos etika yang kuat dan dibuktikan melalui semua
aspek operasinya. Produk Oriflame diformulasikan dan diproduksi sesuai dengan
standar industri tinggi dan pedoman etika. Saat ini, kami mengoperasikan lima
pabrik kosmetik - di Polandia, Swedia, India, Cina dan Rusia. Semua fasilitas
manufaktur Oriflame dan sub-kontraktor mematuhi hukum lokal dan peraturan
nasional yang relevan. Undang-undang tersebut termasuk yang berkaitan dengan
standar tenaga kerja, manufaktur lingkungan dan praktik kesehatan dan
keselamatan.
Konservasi air merupakan kunci utama dalam rencana manajemen
Oriflame. Sejalan dengan pendekatan proaktif terhadap manajemen lingkungan,
kami bertanggung jawab menerapkan teknik-teknik desain pada semua fasilitas
manufaktur kami yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi air dan mengurangi
polusi. Oriflame mengambil posisi yang kuat pada isu sosial dan etika penting
seperti pekerja anak, keyakinan etnis dan budaya. Kami juga berkomitmen untuk
membantu anak-anak yang mempunyai resiko dan untuk menyediakan pendidikan
World Childhood Foundation
Setiap anak memiliki hak untuk menikmati masa kanak-kanaknya, untuk
keamanan, kegembiraan, bermain dan rasa ingin tahu tentang kehidupan. Setiap
anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang secara sosial dan intelektual.
Tapi banyak anak-anak yang tidak memiliki ini, hak-hak mereka yang paling
mendasar.
Itulah sebabnya, Oriflame mendirikan World Childhood Foundation.
Melalui yayasan ini, kami menjangkau anak-anak di dunia yang paling rentan:
anak jalanan, anak-anak yang disiksa secara seksual dan anak-anak di yayasan.
Bersamasama, kami mempromosikan program untuk wanita dan ibuibu muda
-karena beberapa orang sudah melakukannya.
Oriflame mendukung World Childhood Foundation dengan banyak cara.
Selain kontribusi pendiri, kami juga mensponsori dan aktif dalam berbagai
program untuk anak-anak. Saat ini Oriflame memberikan dukungan ekstra untuk
program-program yang membantu anak-anak di Estonia, Lithuania, Latvia, Rusia
dan Polandia. Dengan memilih Oriflame, Anda membuat perbedaan dan Anda
memberikan kami kesempatan untuk memberikan kontribusi lebih banyak lagi.
Livslust - Memberikan harapan
Livslust (Dzivesprieks) adalah sekolah yang sangat khusus. Sekolah ini
memberi harapan untuk masa depan dan menyediakan pendidikan kejuruan dan
telah menghabiskan seluruh hidup mereka dip anti asuhan dan lembaga
pendidikan. Sebelum masuk sekolah ini, mereka memiliki sedikit harapan dan jika
ada, hanya sedikit dari kemampuan yang dibutuhkan untuk membangun
kehidupan yang baik.
Livslust didirikan pada tahun 1994. Para siswa menggabungkan pelajaran
umum seperti bahasa Inggris, matematika dan keterampilan sosial dengan
pelatihan praktis dalam konstruksi bangunan, menjahit, pertanian, keterampilan
komputer, memasak atau pertukangan. Dengan belajar perdagangan, mereka
menciptakan dasar untuk masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri.
Sekolah Livslust dibiayai oleh sumbangan dari sponsor dan Oriflame telah
menjadi kontributor aktif dari awal.
Oriflame adalah perusahaan kosmetik dengan pertumbuhan tercepat di
dunia. Didirikan di Swedia pada tahun 1967 oleh kakak beradik Robert & Jonas af
Jochnick dengan nilai-nilai : KEBERSAMAAN, SEMANGAT & GAIRAH.
Masa depan Anda aman, karena Oriflame adalah sebuah perusahaan yang
mapan dan telah berusia 43 tahun serta terdaftar di bursa saham Stockholm.
Oriflame, menawarkan 3 (tiga) cara untuk mengubah hidup Anda:
1. Tampil Luar Biasa (Look Great)
2. Menghasilkan Uang (Make Money)
Saat ini Oriflame, telah berada di 63 negara antara lain: Rusia, Jerman,
Arab Saudi, Iran, dan Indonesia. Hal ini dikarenakan Oriflame memiliki
jaminan mutu yang tertera dengan jelas di setiap katalognya, yaitu:
1. No animal testing (tidak diujicobakan pd hewan)
2. Menekankan penggunaan dari bahan-bahan sari pati alami
3. 100% garansi
4. Menggunakan aerosol yang akrab dan aman terhadap ozon
5. Kemasannya bisa di daur ulang
6. Terdaftar oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat & Makanan)
7. Terdaftar oleh APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia)
Cara melakukan order produk Oriflame
Produk kami dijual secara eksklusif melalui jaringan global Consultant yang
mandiri. Anda dapat melakukan order produk dengan dua atau tiga cara yang
berbeda.
1. Menjadi Consultant
Apakah Anda ingin melakukan order produk untuk Anda sendiri dan
keluarga Anda atau mulai menjual produk kami kepada orang lain, Anda
dapat mendaftar untuk menjadi Consultant dan dapatkan diskon dari harga
katalog.
Anda dapat melakukan order melalui salah satu Consultant. Mereka akan
memberikan Anda saran, menunjukkan contoh produk dan menjawab
pertanyaan Anda mengenai produk kami dan menjawab pertanyaan Anda
mengenai produk kami dan bagaimana cara menggunakannya.
Order secara langsung
Anda adapat melakukan tiga order secara langsung ke Oriflame dan mencoba
produk-produk kami sebelum Anda memutuskan jika Anda ingin menjadi
Consultant.
Waktu dan biaya pengiriman
Produk yang ada dikirimkan dalam waktu 1 hari kerja saat menerima order
Anda. Jika Anda melakukan order dan pembayaran sebelum pk. 11.00 siang.
Senin sampai Jumat (tidak termasuk hari libur) akan dikirimkan pada hari yang
sama. Order dan pembayaran yang dilakukan setelah pukul 11:00 siang akan
dikirim pada hari kerja berikutnya.
Pilihan Pengiriman Biaya
Pengiriman menggunakan jasa kurir / ekspedisi (luar kota)
Order Anda dikirim secara langsung ke alamat luar kota melalui kurir / ekspedisi. Jika order Anda diatas Rp.500.000,- (Pribadi) atau
Rp.30.000,-Rp.1.000.000,- (Team) maka terbebas dari biaya pengiriman.
Bayar tunai saat order diterima (dalam kota)
Pengiriman dilakukan menggunakan motor. Anda membayar tunai kepada kurir saat produk diterima. Jika order Anda diatas Rp.250.000,-(pribadil / team) maka terbebas dari biaya pengiriman.
Rp.7.500,-
Rp.7.500,-SPO
Anda mengambil order pada Service Point (SPO).
Layanan langsung
Lakukan order Anda langsung pada service point kami. Jika order Anda diatas
Rp.175.000,- (pribadi / team) maka terbebas dari biaya pengiriman.
Rp.6.000,-
Rp.6.000,-Lainnya
Penjualan Produk
Menurut sebuah penelitian tentang bisnis Network Marketing,Sebuah
perusahaan MLM yang baik seharusnya dapat melakukan penjualan produk 70%
kepada non-distributor, jadi keuntungan perusahaan didapatkan dengan
melakukan penjualan produk kepada pasar, dimana terdapat penjual dan pembeli,
dan diharapkan keduanya merasa saling di untungkan.
Masyarakat di Indonesia memang cenderung brand mainded, hal ini bisa
terjadi karena kebiasaan, misalnya pasta gigi yang dipakai oleh seorang ibu,
kemungkinan akan di ikuti oleh anaknya. bisa juga karena iklan, dimana kita tau
beban untuk iklan/promosi merupakan beban paling besar dari sebuah produk,
disinilah bedanya cara penjualan Oriflame dan cara penjualan biasa, dalam
Oriflame produk tidak diiklankan, tapi dipromosikan oleh konsultan langsung ke
konsumen, sehingga bisa mengurangi beban biaya produk tersebut.
Sebagai seorang konsultan kita harus mampu melakukan penjualan,
nantinya kemampuan ini juga akan berguna untuk hal-hal lain, intinya adalah mau
belajar dan kuasai sedikit ilmu marketing. Untuk penjualan produk Oriflame
sebenarnya tidak sulit, cukup perlihatkan katalog, sedikit kata2 promosi, biarkan
mereka memilih barang yang mereka inginkan, kalau mereka bingung untuk
memilih, berikan rekomendasi, karena rekomendasi seorang teman baik akan
Usahakan punya paling tidak 3 pasar yang akan kamu tawarkan produk ini,
misalnya :
1. Teman Kantor
2. Keluarga
3. Tetangga
Semua produk Oriflame merupakan produk berkwalitas dan halal digunakan,
bahkan ada garansi uang kembali apabila dalam seminggu konsumen merasa tidak
puas dengan pro
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari Perusahaan adalah: “menjadi satu sebagai Perusahaan Penjual Langsung yang bergerak di bidang kecantikan”.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi PT. Orindo Alam Ayu (ORIFLAME) adalah :
Gambar 3.1
Struktur Organisasi di PT. Orindo Alam Ayu (ORIFLAME)
3.1.4 Deskripsi Tugas
Level 1 Consultant : Show, invite, attend, daily
Level 2 Managers : Recrurt, train, ses goals, small group OOM
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Furchan(2004:39) ialah “strategi umum yang
dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab
persoalan yang dihadapi“. Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah
mengemukakan prosedur penelitian yang akan digunakan meliputi pengumpulan
data, metode yang digunakan, jenis dan metode pengumpulan data, pengujian data
serta analisis data.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan di PT. Orindo Alam Ayu
(ORIFLAME). Faktor yang akan diteliti adalah Pengaruh Sistem Informasi
Penjualan Kosmetik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survey dan verifikatif,
sedangkan untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan menggunakan metode
penelitian terstruktur. Menurut Nazir (dalam Nuraedi, Susilana, Hatimah,
2005:54) “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Sedangkan metode verifikatif
Menurut Sugiyono (2003:33) “Verifikatif adalah metode penelitian yang menguji
hipotesis dengan menggunakan analisis statistik”.
Variabel yang digunakan adalah Sistem Informasi Penjualan Cosmotic
sebagai variabel X atau variabel bebas (Independen) yaitu variabel yang
terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Teknik pengambilan data dengan cara wawancara dan penyebaran
kuesioner, kuesioner tersebut dibagikan kepada Consultant di PT. Orindo Alam
Ayu. Cara mengumpulkan data menggunakan teknik sensus, karena populasi yang
akan diteliti berjumlah sedikit maka semua objek tersebut akan diteliti secara
keseluruhan. Adapun pengertian dari teknik sensus adalah mencatat semua elemen
atau objek yang diselidiki.
Setelah data terkumpul kemudian akan dilakukan pengujian data dengan
cara uji validitas dan uji reliabilitas. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis
untuk menentukan hipotesis. Untuk membantu dalam proses perhitungan dan
pengujian, dalam penelitian ini digunakan SPSS 14 dan Ms. Excel.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel bebas yaitu Sistem
Informasi Penjualan sebagai variabel X dan variabel terikat yaitu Konsumen
sebagai variabel Y. Menurut Sugiyono (2002: 33) mendefinisikan:
“Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat”.
“Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.”
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala Sumber
Persepsi terhadap kualitas (perceived quality)
Tingkat kualitas yang di nilai berdasarkan reputasi penjualan.
3.2.3 Metode Penarikan Sampel
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Populasi
1. Populasi menurut Sugiyono (2001:55) menyatakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Menurut Umi Narimawati (2008) populasi adalah seluruh unit analisis yang
akan diamati.
Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen di PT. Orindo Alam Ayu