• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan e-learning untuk membantu proses belajar mengajar pada SMK-PU Prov.Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan e-learning untuk membantu proses belajar mengajar pada SMK-PU Prov.Jawa Barat"

Copied!
222
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

BIODATA PENULIS

1. DATA PRIBADI

Nama : Lalu Hidayat Jannatha

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, tanggal lahir : Selong, 09 Mei 1988

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Kawin

Alamat : Jl. Cijerokaso Dalam No. 57 Kel.

Sarijadi Kec. Sukasari

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SDN 7 Selong

Sekolah Menengah

Pertama

: SMPN 1 Selong

Sekolah Menengah Atas : SMAN 2 Selong

Perguruan Tinggi : IF Unikom Bandung tahun ajaran 2007-2013

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam

keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung,

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknk dan Ilmu Komputer

LALU HIDAYAT JANNATHA

10107061

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kepada Allah SWT

atas segala berkah dan rahmat-Nya, shalawat serta salam semoga tercurahkan

kepada Rasulullah SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pembangunan Aplikasi E-learning untuk Membantu Proses Belajar Mengajar pada SMK-PU Prov. Jawa barat”.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh

dalam menyelesaikan studi program Strata I (S1) pada Program studi Teknik

Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa segala usaha yang dilakukan dalam penulisan ini tidak

akan berhasil dengan baik tanpa bantuan dan saran dari berbagai pihak. Maka

dalam kesempatan kali ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa restu dan dorongan

semangat kepada penulis untuk dapat melakukan yang terbaik.

3. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor UNIKOM.

4. Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T., selaku ketua Program studi Teknik

Informatika beserta seluruh dosen dan staf Program studi Teknik

Informatika yang telah membantu proses akademik penulis

5. Ibu Wina Witanti, S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing penguji 2 yang

telah dalam memberikan arahan, bimbingan, dan nasehat selama penulisan

skripsi ini.

6. Bapak Alif Finandita, S.Kom. selaku reviewer dan penguji 1 yang telah

banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Riani Lubis, S.T.,M.T. selaku penguji 3 yang telah banyak membantu

(8)

iv

9. Keluarga Besar KSR PMI Universitas Komputer Indonesia yang telah

dukungan, bantuan, dan kasih sayang, semoga kita semua tetap bersama

dan mengabdi demi kemanusiaan.

10.Pemberi semangat untuk tidak menyerah, Siti Khodijah Kusmiati, terima

kasih atas doa, motivasi, perhatian, dan bantuan selama ini.

11.Terima kasih kepada Arie Wibowo, S.Kom, yang telah memberikan

pengarah dalam penulisan skripsi ini.

12.Serta semua pihak yang telah turut membantu baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna

maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan

penulis. Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah

penulis terima dan harapan penulis semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data... 4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Sekolah ... 9

2.1.1 Sejarah Singkat Sekolah ... 9

2.1.2 Visi dan Misi SMK-PU Prov. Jawa Barat ... 10

2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah ... 10

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 E-Learning ... 11

2.2.2 Sejarah E-Learning ... 12

2.2.3 Fungsi E-learning... 13

(10)

vi

2.2.7.2 UseCaseDiagram ... 19

2.2.7.3 ClassDiagram ... 19

2.2.7.4 SequenceDiagram ... 21

2.2.8 ModelingViewControl (MVC) ... 21

2.2.9 Internet ... 21

2.2.10 Website ... 22

2.2.11 WebBrowser ... 22

2.2.12 MySQL ... 23

2.2.13 HTML (HypertextMarkupLanguage) ... 25

2.2.14 PHP... 26

2.2.15 JavaScript ... 27

2.2.16 CascadingSytleSheets (CSS) ... 28

2.2.17 ApacheHTTPServer ... 28

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN... 31

3.1 Gambaran Umum Sistem... 31

3.2 Analisis Sistem ... 31

3.2.1 Analisis Masalah ... 31

3.2.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 32

3.2.3 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 34

3.2.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional... 36

3.2.4.1 Analisis Pengkodean ... 36

3.2.4.2 Analisis Perangkat Keras ... 38

3.2.4.3 Analisis Perangkat Lunak ... 38

3.2.4.4 Identifikasi Aktor ... 39

3.2.4.5 Aturan Bisnis ... 39

3.2.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 40

(11)

vii

3.2.5.2 UseCase Sekenario ... 42

3.2.5.3 ActivityDiagram ... 65

3.2.5.4 Sequence Diagram ... 79

3.2.5.5 ClassDiagram ... 94

3.3 Perancangan Sistem... 134

3.3.1 Diagram Relasi ... 134

3.3.2 Struktur Tabel ... 137

3.3.3 Arsitektur Menu ... 144

3.3.4 Perancangan Antarmuka ... 146

3.3.5 Perancangan Pesan ... 164

3.3.6 Jaringan Semantik ... 167

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 169

4.1 Implementasi ... 169

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 169

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 169

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 170

4.1.4 Implementasi Class ... 175

4.1.5 Implementasi Antarmuka ... 176

4.1.5.1 Implementasi Antarmuka Admin ... 177

4.1.5.2 Implementasi Antarmuka Guru... 178

4.1.5.3 Implementasi Antarmuka Siswa ... 179

4.1.5.4 Implementasi Antarmuka Kepala Sekolah ... 179

4.2 Pengujian Alpha ... 180

4.2.1 Rencana Pengujian ... 180

4.2.2 Kasus Dan Hasil Pengujian ... 181

4.2.2.1 Pengujian Login ... 181

4.2.2.2 Pengujian Tambah Data Tahun Ajaran ... 182

4.2.2.3 Pengujian Import Data Guru ... 183

4.2.2.4 Pengujian Tambah Data Guru ... 183

4.2.2.5 Pengujian Ubah Guru ... 184

(12)

viii

4.2.2.11 Pengujian Hapus Siswa ... 187

4.2.2.12 Pengujian Tambah Data Mata Pelajaran ... 188

4.2.2.13 Pengujian Ubah Mata Pelajaran ... 188

4.2.2.14 Pengujian Tambah Data Mengajar ... 189

4.2.2.15 Pengujian Tambah Topik Forum ... 189

4.2.2.16 Pengujian Ubah Topik Forum ... 190

4.2.2.17 Pengujian Hapus Topik Forum ... 190

4.2.2.18 Pengujian Tambah Komentar Forum ... 191

4.2.2.19 Pengujian Hapus Komentar Forum ... 191

4.2.2.20 Pengujian Tambah Pengumuman... 192

4.2.2.21 Pengujian hapus Pengumuman ... 192

4.2.2.22 Pengujian Tambah Materi Pelajaran ... 193

4.2.2.23 Pengujian Unduh materi pelajajaran ... 193

4.2.2.24 Pengujian Hapus Materi Pelajaran ... 194

4.2.2.25 Pengujian Tambah Tugas ... 194

4.2.2.26 Pengujian Hapus Tugas ... 195

4.2.2.27 Pengujian Unduh Tugas ... 195

4.2.2.28 Pengujian Tambah Latihan ... 196

4.2.2.29 Pengujian Monitoring Guru ... 196

4.2.2.30 Pengujian Grafik Jumlah Siswa ... 197

4.2.2.31 Pengujian Grafik Jumlah Materi ... 197

4.2.2.32 Pengujian Grafik Jumlah Tugas ... 197

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 198

4.3 Pengujian Beta ... 198

4.3.1 Skenario Pengujian Beta ... 198

4.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 205

(13)

ix

5.1 Kesimpulan ... 207

5.2 Saran ... 207

(14)

209 1999.

[2] Novi Hidayati, Sistem E-learning Untuk Meningkatkan Proses Belajar

Mengajar : Studi Kasus Pada SMA Negeri 10 Bandar Lampung, Jurnal

TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010 : ISSN 2085-725X.

[3] Jay Cross and Ian Hamilton, Beyond E-Learning, Internet Time Group, 2002.

[4] Siahaan, Sudirman, E-Learning (Pembelajaran Elektronik) sebagai Salah

Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran, Jurnal Pendidikan 42, 2004.

[5] Romi Satria Wahono, Sistem E-Learning Berbasis Model Motivasi

Komunitas, Jurnal Teknodik No. 21/XI/TEKNODIK/AGUSTUS/2007,

Agustus 2007.

[6] Adrian Lado, Asynchrounous E-learning, American University, Romania,

2008

[7] Gillmore, W. Jason, Beginning PHP and MySQL 5, Apress, New York, 2006.

[8] Antonius Roger S, Teknologi E-Learning Berbasis PHP dan MySQL, Elex

Media Komputindo, Jakarta, 2002.

[9] Badrul Khan, Managing e-Learning Startegies: Design, Delivery,

Impelentation and Evaluation. USA: Information Science Publishing, Idea

Groups, 2005.

[10] Edhy Sutanta, Konsep dan Implementasi E-learning (Studi Kasus

Pengembangan E-learning di SMAN 1 Sentolo Yogyakarta)

[11] Fatansyah, Basis Data, Informatika, Bandung, 1999.

[12]R.E. Andi Wahyu, W. Timotius, T.H.W.Bambang, Membangun Situs

E-Learning, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.

[13]Timbul Pardede, Pemanfaatan E-learning Sebagai Media Pembelajaran

(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan Pekerjaan Umum atau disingkat SMK-PU

didirikan di Bandung pada tahun 1961 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Jawa Barat nomor : 15/UP/VII-b/I/61, tanggal 27 Juli 1961 yang

berdomisili pada Jl. Garut No. 10 Bandung 40271. Proses belajar mengajar di

SMK-PU melibatkan banyak pihak diantaranya kepala sekolah, guru, siswa, dan

orang tua siswa. Kepala sekolah mempunyai peran sangat penting yang bertugas

mengelola sistem pengajaran, mengelola kepegawaian, mengelola kemuridan

diantaranya menyelenggarakan murid baru serta pengelompokan tiap kelas,

mengelola gedung dan halaman sekolah, mengelola keuangan. Guru bertugas

memberikan pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan mendidik siswa.

Siswa bertugas mendapatkan pelajaran serta berhak menggunakan fasilitas

sekolah. Sejak berdirinya sampai dengan saat ini, SMK-PU Prov. Jawa Barat

memiliki fasilitas dan sarana pendidikan yang cukup lengkap untuk menunjang

proses belajar mengajar, namun sekolah ini belum memiliki fasilitas pembelajaran

dalam dunia maya yang saat ini banyak berkembang di masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pihak sekolah,

kurangnya fasilitas di dunia maya menyebabkan timbulnya beberapa masalah

dalam proses belajar mengajar. Siswa sulit mendapatkan materi pelajaran ketika

guru tersebut berhalangan hadir, hal ini disebabkan karena tidak ada guru piket

yang menggantikan guru yang berhalangan hadir untuk menyampaikan materi

pelajaran. Keterbatasan waktu saat proses belajar mengajar mengakibatkan

kurangnya komunikasi antar siswa dan guru apabila ada materi yang belum

dipahami oleh siswa, apalagi para siswa terkadang malu untuk bertanya saat

(16)

Materi yang disampaikan oleh guru harus dipahami oleh siswa, untuk

mengetahui siswa tersebut paham dengan materi yang telah disampaikan, maka

para guru memberikan soal latihan kepada siswa berdasarkan materi yang telah

disampaikan. Soal latihan biasanya diberikan langsung pada saat akhir proses

belajar mengajar, soal tersebut dikerjakan oleh siswa kemudian dikumpulkan

untuk diberi nilai oleh guru. Kurangnya latihan pada saat akhir proses belajar

mengajar yang disebabkan oleh keterbatasan waktu mengakibatkan para siswa

sulit memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Salah satu tugas dari

kepala sekolah adalah mengetahui perkembangan siswa. Perkembangan siswa

biasanya dilaporkan oleh guru dalam bentuk laporan. Laporan ini akan diterima

oleh kepala sekolah setiap akhir semester yang menyebabkan kepala sekolah sulit

mengetahui perkembangan siswa secara langsung.

Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi dengan pihak akademik SMK-PU

Prov. Jawa Barat, maka solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang ada

pada saat proses belajar mengajar di sekolah ini yaitu Pembangunan E-Learning

Untuk Membantu Proses Belajar Mengajar Pada SMK-PU Prov. Jawa Barat.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang terdapat beberapa masalah yang terjadi yang

dirumuskan dalam suatu permasalahan yaitu bagaimana cara membangun

e-learning untuk membantu proses belajar mengajar pada SMK-PU Prov. Jawa

barat.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini mempunyai

maksud dan tujuan.

1.3.1 Maksud

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun

(17)

3

1.3.2 Tujuan

Selain maksud di atas, adapun tujuan dibangunnya sistem e-learning ini

yaitu :

1. Membantu para siswa untuk mendapatkan materi dari guru yang

berhalangan hadir.

2. Menyediakan sarana komunikasi antara siswa dan guru yang dapat diakses

dimanapun dan kapanpun.

3. Menyediakan sarana untuk melakukan latihan soal, sehingga dapat

membantu siswa untuk memahami materi yang telah disampaikan.

4. Membantu kepala sekolah dalam pemantauan perkembangan siswa secara

online.

1.4 Batasan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas mencakup beberapa hal yang dibatasai

dalam ruang lingkup sebagai berikut :

1. Hanya membahas jurusan Teknik Komputer Jaringan pada SMK-PU Prov.

Jawa barat.

2. Membutuhkan informasi yang berkaitan dengan jurusan Teknik Komputer

Jaringan (TKJ) di SMK-PU Prov. Jawa barat. Diantaranya informasi mata

pelajaran, guru, siswa, kelas, soal latihan, tugas, jadwal pelajaran, materi

pelajaran, nilai.

3. Data Input

Data input yang dibutuhkan oleh aplikasi ini adalah data admin, data guru,

data siswa, data kepala sekolah, data tahun ajaran, data kelas, data mata

pelajaran, data materi, data tugas, data pengumuman, data forum, data

mengajar, data soal.

4. Pengolahan data

Proses yang ada dalam aplikasi e-learning ini proses penyampaian materi

pelajaran, proses pengerjaan soal, proses pemberian tugas, pengumpulan

tugas, dan berkomunikasi pada forum.

(18)

Keluaran atau output yang dihasilkan dari aplikasi ini adalah informasi

materi pelajaran, informasi tugas, informasi soal, informasi tahun ajaran,

informasi admin, informasi guru, informasi siswa, informasi kepala

sekolah, informasi kelas, informasi mata pelajaran, informasi

pengumuman, informasi forum, informasi mengajar, informasi soal.

6. Sistem ini menyediakan materi pendidikan dalam bentuk media seperti

modul teks (doc, pdf, docx), gambar (jpg, png, jpeg), audio (mp3) dan

video (avi, 3gp, mpeg, mp4, flv), serta pemberian tugas siswa, pemberian

evaluasi materi bagi siswa melalui layanan latihan yang disediakan dan

penentuan nilai latihannya.

7. Metode penyampaian yang digunakan pada e-learning ini adalah

menggunakan medote asynchrounous.

8. Menyediakan pengolahan data diantaranya data guru, siswa, kepala

sekolah, tahun ajaran, kelas, soal, latihan.

9. Sistem ini menyediakan informasi perkembangan siswa yang ditampilkan

melalui grafik nilai latihan yang telah dilaksanakan.

10.Sistem ini menyediakan latihan secara online dalam bentuk multiple

choice dimana soal pada multiple choice diacak secara random.

11.Menyediakan forum komunikasi guru dan siswa secara online.

12.Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan

berorientasi objek menggunakan UML. Alat pemodelan yang digunakan

adalah use case diagram, sequence diagram, class diagram.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah cara atau teknik yang digunakan untuk

menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan sebuah jawaban. Metodologi

penelitian terdiri dari dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode

(19)

5

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembangunan aplikasi

e-learning ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara.

Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan

Ibu Dita selaku bagian kurikulum SMK-PU Negeri Prov. Jawa Barat dan

beberapa siswa/siswi SMK-PU Negeri Prov. Jawa Barat.

2. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, dan

bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian. Proses ini

dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan segala informasi untuk

pembangunan sistem e-learning bersumber dari internet.

3. Observasi.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan

langsung terhadap permasalahan yang diambil.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi ini

menggunakan model waterfall yang akan digambarkan pada Gambar 1.1 berikut

ini. [1]

Gambar 1.1 Waterfall Model [1] System

Engineering

Analisis

Design

Coding

Testing

(20)

1. System / Information Engineering

Tahap ini merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan

suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua

elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam

pembentukan perangkat lunak.

2. Analisis

Tahap ini merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

3. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah

dimengerti oleh user.

4. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang

keadalam bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing / Pengujian

Tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang

dibangun sebelum digunakan oleh user.

6. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat

mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan

permintaan user.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun untuk memberikan gambaran umum tentang

penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan

(21)

7

yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika

penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan

topik penelitian yang dilakukan.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis dalam membangun sistem yang dibangun mulai dari

gambaran umum sistem, analisis masalah, analisis basis data, analisis kebutuhan

fungsional, dan analisis kebutuhan non fungsional. Pada perancangan sistem

berisi mengenai perancangan data, perancangan menu, dan perancangan

antarmuka.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini merupakan tahapan implementasi dari hasil analisis dan perancangan

disertai juga dengan hasil pengujian dari sistem yang dibangun.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari pembangunan aplikasi

yang dapat memberikan gambaran untuk membuat sistem ini lebih berkembang

(22)
(23)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Sekolah

Tinjauan sekolah merupakan tahap yang dilakukan untuk mengetahui

sejarah, visi dan misi, serta struktur organisasi pada SMK-PU Prov. Jawa Barat.

2.1.1 Sejarah Singkat Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan Pekerjaan Umum atau disingkat SMK-PU

didirikan di Bandung pada tahun 1961 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Jawa Barat nomor : 15/UP/VII-b/I/61, tanggal 27 Juli 1961 yang

berdomisili pada Jl. Garut No. 10 Bandung 40271. Status SMK-PU saat ini

berdasarkan Surat Keputusan Akreditasi Provinsi Sekolah/ Madrasah (BAP S/M)

provinsi Jawa Barat Nomor : 02.00/141/BAP SM/XII/2007 tentang penetapan

hasil akreditasi sekolah/madrasah 2007 dengan peringkat akreditasi A yang telah

disyahkan pada tanggal 13 Desember 2007. Dalam kurun waktu yang cukup

panjang, SMK-PU masih tetap eksis dan telah menghasilkan tenaga-tenaga teknik

menengah dalam jumlah yang cukup besar dari berbagai jurusan yang terbesar di

Jawa Barat atau bahkan di provinsi-provinsi yang lainnya pada wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Perjalanan waktu selanjutnya sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa

Barat Nomor 466.4/Kep.374-Yansos/2004, tentang pengangkatan pembina,

pengawas, pengurus, dan Pelaksana Yayasan Damaloka, maka SMK-PU Prov.

Jawa Barat secara otomatis menjadi salah satu binaan dari pengelolaan Yayasan

Darmaloka milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kerjuruan atau program studi

yang dipilih oleh SMK-PU, yaitu program studi yang mempunyai keterkaitan

dengan ruang lingkup dan kebutuhan jawatan/dinas Pekerjaan Umum baik di

Tingkat I, Tingkat II, atau instansi-instansi pemerintah Daerah Tingkat I Jawa

Barat pada saat itu, yaitu :

1. Teknik Sipil/ Bangunan Air/ Konstruksi Bangunan (1961-sekarang).

2. Teknik Mesin (1968-1973).

(24)

4. Teknik Bangunan (1982-1987).

5. Teknik Bangunan Air (1985-2001).

6. Teknik Survey dan Pemetaan (1985-sekarang).

7. Teknik Konstruksi Bangunan (1999-2003).

8. Teknik Gambar Bangunan (2001-sekarang).

9. Teknik Komputer Jaringan (2004-sekarang).

10.Teknik Mekanik Otomotif (2004-sekarang).

2.1.2 Visi dan Misi SMK-PU Prov. Jawa Barat

Demi mempersiapkan peserta didik SMK-PU Prov. Jawa Barat

mempunyai visi unggul dalam pendidikan menengah kejuruan. Sedangkan misi

yang ada pada SMK-PU Prov. Jawa Barat sebagai berikut :

1. Menyiapkan lulusan yang berbudi luhur, bermoral, beriman, beriman,

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menyiapkan tenaga menengah kejuruan, terampil pada bidang teknik

gambar dan bangunan, teknik survey dan pemetaan, teknik mesin

otomatif, dan teknik komputer jaringan menuju tamatan yang

memiliki sifat ulet dalam bekerja untuk menyongsong tantangan di era

globalisasi.

2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah

SMK-PU Prov. Jawa Barat di bawah yayasan Darmaloka, dipimpin oleh

seorang kepala sekolah yang dibantu oleh empat orang wakil kepala sekolah

diantaranya Wakasek Bidang Kurikulum, Wakasek Bidang Kesiswaan, Wakasek

(25)

11

Gambar 2.1Struktur Organisasi SMK-PU Negeri Prov. Jabar

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori bersumber dari jurnal

maupun buku-buku yang terkait dalam pembangunan aplikasi e-learning ini.

2.2.1 E-Learning

E-learnng merupakan singkatan dari Elektronik Learning, merupakan cara

baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik.

Khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar

dan konsekuensi dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya

masing-masing, diantaranya : [2]

E-learning dalam arti luas bias mencakup pembelajaran yang dilakukan

dimedia elektronik (internet) baik secara formal maupun nonformal. E-learning

(26)

pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah

disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).

Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh

perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh

universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang

bergerak di bidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.

E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang

lebih sederhana, misalnya melalui saran mailing list, e-newsletter atau website

pribadi, organisasi dan perusahaan dan perusahaan yang ingin mensosialisasi jasa,

program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya

tanpa memungut biaya).

2.2.2 Sejarah E-Learning

E-learning pertama kali diperkenalkan oleh universitas llionis di

Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem intruksi berbasis computer (computer

assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu,

perkembangan E-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan

kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa : [3]

1. Tahun 1990 : Pada masa CBT (Computer-Based Training) dimana mulai

bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone

ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan

maupun multimedia.

2. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak

tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik

dan diproduksi secara masal.

3. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan

perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi

dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan

cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi

bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS

(27)

13

interoperability antar LMS yang satu denan yang lainnya secara standar.

Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh

AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE, LOM, ARIADNE,

dan sebagainya.

4. Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi e-learning berbasis web.

Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web beremkbang

secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar

mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi,

majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan

multimedia, video streaming serta penampilan yang interaktif dalam

berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.

2.2.3 Fungsi E-learning

Setidaknya ada tiga fungsi e-learning terhadap pembelajaran di dalam

kelas (Classroom instruction), yaitu : [4]

1. Suplemen (Tambahan)

Dikatakan suplemen apabila siswa mempunyai kebebasan memilih,

apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak.

Dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi siswa untuk mengkases materi

pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, siswa yang

memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau

wawasan.

2. Komplemen (Pelengkap)

Dikatakan komplemen apabila materi pembelajaran elektronik

diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa

di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik

diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial.

Dikatakan pengayaan (enrichment), apabila kepada siswa yang dapat

dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan

pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi

(28)

mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan

terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai

program remedial, apabila siswa yang mengalami kesulitan memahami

materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk

memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara

khusus diarancang untuk mereka. Tujuannya agar siswa semakin mudah

memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.

3. Subtitusi (Pengganti)

Dikatakan subtitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti

kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan

pembelajaran. Ada tiga alternative model yang dapat dipilih, yaitu :

a. Sepenuhnya secara tatap muka

(Konvensional)

b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian

lagi melalui internet

c. Sepenuhnya melalui internet.

2.2.4 Komponen E-learning

Komponen e-learning dibagi menjadi tiga bagian yaitu infrastruktur

e-learning, sistem dan aplikasi e-learning, konten e-learning. [5]

1. Infrastruktur E-learning

Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan

komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya

peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous

learning melalui teleconference.

2. Sistem dan Aplikasi E-learning

Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar

konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau

konten, forum diskusi, sistem penilaian (raport), sistem latihan online dan

segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar

(29)

15

Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa

kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan

universitas kita.

3. Konten E-learning

Konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning system (Learning

Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk

Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau

Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran

biasa). Biasanya konten e-learning ini disimpan dalam Learning

Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa

kapanpun dan dimanapun.

2.2.5 Kerangka E-learning

Terdapat delapan dimensi untuk mengembangkan e-learning dengan

masing-masing dimensi saling terkait dan saling berpengarung terhadap sistem.

[3]

1. Institusional (Penyelenggara)

Adanya unsur penyelenggara yang mengelola masalah akademik,

administrasi, dan layanan kepada peserta didik.

2. Manajemen

Adanya unsur pengelolaan yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran

dan distribusi informasi.

3. Teknologi

Adanya infrastruktur untuk mendukung sistem penyelenggaraan

e-learning. Hal ini meliputi perencanaan dan penyiapan infrastruktur

hardware dan software seperti internet, LAN, WAN, koneksi, bandwidth

computer, server, dan lain-lain.

4. Pedadogik

Adanya unsur proses belajar dan mengajar yang meliputi apa yang

(30)

bagaimana desain, metode, dan strategi pemebelajaran yang digunakan

untuk mencapai tujuan.

5. Etika

Adanya etika penyelenggaraan e-learning, seperti masalah hak cipta, hak

kekayaan intelektual, aturan main yang berlaku khusus (seperti sistem

evaluasi, kebijakan khusus, dan lain-lain)

6. Desain Tampilan

Desain tampilan yang meliputi tampilan situs, isi, navigasi, aksesibilitas,

interaktifitas, kecepatan, dan lainya.

7. Sumber Daya Pendukung

Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung proses e-learning.

8. Evaluasi

Untuk melihat keberhasilan penyelenggaraan e-learning maka perlu

dilakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran maupun

penyelenggaraan e-learning.

2.2.6 Metode Penyampaian E-learning

Metode penyampaian e-learning dibagi menjadi dua, Synchrounous

E-learing dan Asynchrounous E-learning. [5]

1. Synchrounous E-learning

Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat

berbeda. Teleconference mempunyai peran disini. Misalnya ada seorang

mahasiswa Universitar Ujung Aspal mengikuti kuliah melalui

teleconference dengan professor yang ada di Stanford University. Ini

disebut dengan Synchrounous e-learning. Pengimplementasian metode ini

harus melalui kajian yang matang karena membutuhkan bandwidth dan

biaya yang besar.

2. Asynchrounous E-learning

Pembelajaran yang terjadi pada ruang dan waktu yang berbeda. Peserta

didik dapat berinteraksi dengan materi kursus dan berinteraksi satu sama

(31)

17

sebuah pembelajaran asynchronous. Satu pelajar dapat memposting

pemikiran, dan pada waktu nanti atau yang berbeda, pelajar lain dapat

mengomentari hasil posting. Metode pembelajaran asynchrounous

memberikan pembelajaran yang mempunyai banyak daya tariknya.

Metode pembelajaran asynchrounous tidak membatasi pembelajaran

berdasarkan ruang dan waktu. Hal ini merupakan aspek yang paling

revolusioner dari e-learning. Peserta didik dari zona waktu yang berbeda

dan benua yang berbeda sekarang dapat berpartisipasi dalam program yang

sama. Konten dapat dieksplorasi dan dibahas secara mendalam yang

memungkinkan peserta didik untuk merenung dan merumuskan tanggapan

bijaksana pada waktu yang berbeda. Metode asynchronous telah

mengubah cara orang berkomunikasi dan berbagi pengetahuan. Metode

asynchrounous dapat meliputi pelatihan berbasis komputer, menggunakan

CD-ROM atau pelatihan berbasis web dimana peserta didik masuk ke

dalam sistem pelatihan online dengan nama pengguna dan kata sandi untuk

memulai kursus interaktif. Kursus ini dapat dengan mudah diperbarui,

dapat diakses dari mana saja dan dapat digunakan dengan semua jenis

sistem komputer. Jenis pelatihan yang paling cocok untuk konten

pertanyaan yang memiliki jawaban benar dan salah. Konten bervariasi

sedikit sesuai dengan keadaan. Sebuah contoh dari konten terstruktur akan

menjadi serangkaian langkah-langkah yang harus diikuti dalam format

dokumen dalam program komputer tertentu. Adapun format dari

asynchrounous meliputi : [6]

a. Dokumen dan halaman web

b. Web-based training (WBT), computer-based training (CBT),

CD-ROM

c. Assessments, tests, surveys

(32)

2.2.7 Object Oriented Program (OOP)

Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu metode pemrograman

yang berbasiskan pada objek, secara singkat pengertian dari OOP adalah koleksi

objek yang saling berinteraksi dan saling memberikan informasi satu dengan yang

lainnya. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam

kelas-kelas atau objek-objek. Konsep dasar dari pemrograman. Berorientasi Objek

Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut :

1. Object

Object adalah sebuah struktur yang menggabungkan data dan prosedur

untuk bekerja bersama-sama.

2. Class

Class adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu

unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class merupakan dasar dari

modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi objek.

3. Abstraction

Abstraction adalah kemampuan sebuah program untuk melewati aspek

informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada

inti setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku”

abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya,

dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam system, tanpa

mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan proses, fungsi atau

metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk

mengembangkan sebuah pengabstrakan.

4. Encapsulation

Encapsulation memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti

keadaan dalam arti sebuah objek dengan cara yang tidak layak, hanya

metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses

keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan

bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya

tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek

(33)

19

5. Polymorphism

Polymorphism adalah kemampuan dua buah objek yang berbeda untuk

merespon pesan permintaan yang sama dalam suatu cara yang unik.

2.2.7.1Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa (alat bantu)

yang sudah dijadikan sebagai standar di lingkungan sistem perangkat lunak yang

dapat dimanfaatkan dalam proses visualisasi, merancang dan mendokumentasikan

sebuah perangkat lunak. Dengan memanfaatkan Unified Modeling Language

(UML) proses pemodelan perangkat lunak akan lebih mudah untuk terjemahkan,

meskipun dalam hal pengerjaannya perangkat tersebut dijalankan pada jenis

hardware, sistem operasi, jaringan, serta ditulis dengan menggunakan bahasa

pemrograman yang berbeda. Meskipun tahapan pemodelan pada Unified

Modeling Language menggunakan fungsional class dan operation sebagai konsep

dasarnya, Unified Modeling Language tetap dapat mendokumentasikan notasi dan

syntax serta semantiknya.

Notasi Unified Modeling Language merupakan sekumpulan bentuk khusus

yang digunakan untuk menggambarkan berbagai diagram perangkat lunak. Setiap

bentuk memiliki makna tertentu dan memiliki Unified Modeling Language syntax

yang bermanfaat sebagai media untuk mendefinisikan bentuk-bentuk lannya yang

dapat dikombinasikan. Notasi Unified Modeling Language diturunkan dari tiga

notasi yang telah ada sebelumnya, seperti grady Booch OOD (Object Oriented

Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique) dan Ivar Jacobson

OOSE (Object Oriented Software Engineering).

2.2.7.2Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh

sebuah system Use Case harus dapat mempresentasikan sebuah interaksi antara

Actor dengan system Seorang Actor dapat diibaratkan dengan sebuah entitas

manusia atau mesin yang berinteraksi langsung dengan system untuk melakukan

pekerjaan-pekerjaan atau peroses tertentu, seperti login, membuat sebuah daftar

(34)

2.2.7.3Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinisiasi akan menghasilkan

sebuah objek. Class menggambarkan keadaan atribut (proprety) pada suatu

system, sekaligus menawarkan layanan untuk dapat memanipulasi keadaan atribut

tersebut. Class memiliki empat area pokok, yaitu nama class yang disertai dengan

stereotype, sebuah atribut, sebuah metode dan multiplicity (dependency).

Sedangkan metode dan atrbut memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, atribut yang hanya dilihat oleh kelas itu sendiri dan teman dar

kelas atribut.

2. Protected, atribut yang hanya dilihat oleh kelas itu sendiri, sub-kelasnya

atau teman kelas tersebut.

3. Public, atribut yang dapat dilihat dari dalam dan dari luar paket yang

mengandung kelas yang bersangkutan.

4. Primer, kelas yang berperan sebagai induk dan kelas lainnya.

5. Essential, sifat yang diturunkan dari kelas lainnya.

Selain memiliki sifat, atribut serta metode, class juga memiliki beberapa

multiplicity atau sering dikenal dengan dependency untuk memperlihatkan

fungsionalitas dari hubungan antar class, berikut jenis-jenis multiplicity yang

menggambarkan hubungan antar class.

(35)

21

Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa class diagram

adalah sebuah diagram yang menggambarkan sebuah struktur dari deskripsi kelas,

package, objek dan hubungan antar kelas seperti, entertainment, pewarisan,

association, dan sebagainya.

2.2.7.4Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu

urutan waktu. Diagram ini secara khusus bersosialisasi dengan use case. Sequence

diagram, memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk

menghasilkan sesuatu dalam use case.

2.2.8 Modeling View Control (MVC)

Model View Controller atau MVC adalah sebuah metode untuk membuat

sebuah aplikasi dengan memisahkan data (Model) dar tampilan (View) dan cara

bagaimana memprosesnya (Controller). MVC memisahkan pengembangan

aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti

manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi kontrol dalam

sebuah aplikasi web. Bagian-bagian dari MVC adalah :

1. Model

Model mewakili struktur data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi yang

membantu seseorang dalam pengelolaan basis data seperti memasukkan

data kebasis data, pembaruan data dan lain-lain.

2. View

View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bisa dikatakan

berupa halaman web.

3. Controller

Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan view.

Controller berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk memperoses

(36)

2.2.9 Internet

Internet berasal dari kata Interconnecion Networking yang mempunyai arti

hubungan sistem dengan berbagai tipe yang berbentuk sistem jaringan yang

mencakup seluruh dunia (jaringan sistem global) dengan melalui jalur

telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya.

Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan sistem ini digunakan

sitem yaitu TCP/IP (Transmission Control Protokol/Internet Protokol). TCP

(Tranmission Control Protokol) bertugas memastikan bahwa semua hubungan

bekerja dengan benar, sedangkan IP(Internet Protokol) yang mentransmisikan

data dari satu sistem lain. TCP/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik

transmisi data, memilih rute sistem jika rute tidak dapat digunakan, mengatur dan

mengirimkan paket-paket pengiriman data.

2.2.10 Website

Situs web (bahasa Inggris: website), atau sering disingkat dengan istilah

situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki sistem saling terkait, terkadang

disetai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya.

Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang

dapat diakses melaluijaringan seperti internet, ataupun (Local Area Networking)

melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs

yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau

lebih dikenal dengan singkatan WWW.

Sebuah web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa

(plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan

instruksi-instruksi berbasis HTML (Hyper Text Markup Language). Atau XHTML,

kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut

kemudian diterjemahkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor

komputer.

Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol

(37)

23

meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dpat

pula mengimplementasikan mekanisme pengkasesan melalui protokol HTTPS.

2.2.11 Web Browser

Web browser adalah program untuk menampilkan halaman yang

berbentuk kode HTML. Semua halaman web ditulis dengan bahasa HTML.

Walaupun beberapa file mempunyai ekstensi yang berbeda (contoh .html, .php,

.php3), outputnya tetap HTML. HTML adalah medium yang selalu dikirimkan ke

web browser baik halaman itu berupa halaman statis, sebuah script (seperti PHP),

atau pun yang dibuat oleh program CGI (Common Gateway Interface).

HTML adalah bukan bahasa bit level seperti C++ atau Pascal, tapi hanya

sebagai bahasa mark-up untuk menjelaskan suatu dokumen. HTML adalah versi

yang sederhana dari SGML (Standardized Generalized Markup Language), yaitu

bahasa untuk pertukaran data. Kode HTML ditulis dengan mode ASCII. Format

ASCII sering disebut teks, yang bisa dibuat dengan perangkat lunak pengolah kata

biasa. Hal ini cukup menguntungkan bisa dibaca dan ditulis berbagai platform

seperti IBM, Mac, Unix.

2.2.12 MySQL

MySQL [7] adalah sebuah impelentasi dari sistem basis data rasional

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General

Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL,

namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk

turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah

satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis

data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan

pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah

sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki

(38)

MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta

basis data MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : [7]

a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi

seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan

masih banyak lagi.

b. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai

perangkat lunak sumber terbuka, di bawah lisensi GPL sehingga dapat

digunakansecara gratis.

c. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam

waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

d. Perfomance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam

menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih

banyak SQL per satuan waktu.

e. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya,

seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp,

dan lain-lain.

f. Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh

yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level

subnetmask, nama host, dan izin akses user degan sistem perijinan yang

mendetail serta sandi terenkripsi.

h. Skalabilitas dan pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam

skala besar, denga jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu

tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung

mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

i. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien

menggunakan protocol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes

(39)

25

j. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan

menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa

Indonesia belum termasuk didalamnya.

k. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai

aplikasi dan bahasa pemrograman penggunakan fungsi API (Application

Programming Interface).

l. Klien dan peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)

yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap

peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

m. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam

menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam

postgreSQL ataupun Oracle.

2.2.13 HTML (Hypertext Markup Language)

Hyper Text Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup

yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai

informasi di dalam sebuah penjelajah web internet dan formating hypertext

sederhana yang dtulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan

tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam

perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal

sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari

sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan

percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup

Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk

menampilkan halaman web.

Secara garis besar, terdapat empat jenis elemen dar HTML :

1. Structural, tanda yang menentukan level atau tingkatan dari sebuah teks

(contoh, <h1>Golf</h1> akan memerintahkan browser untuk

(40)

2. Presentational, tanda yang menentukan tamilan dari sebuah teks tidak

peduli dengen level dari teks tersebut (contoh, <b>boldface</b> akan

menampilkan bold. Tanda presentational saat ini sudah mulai digantikan

oleh CSS dan tidak direkomendasikan untuk mengatur tampilan teks.

3. Hypertext, tanda yang menunjukkan pranala ke bagian dari dokumen

tersebut atau pranala ke dokumen lain. Contoh, <a

href=http://www.wikipedia.org/> Wikipedia </a> akan menamplkan

Wikipedia sebagai sebuah hyperlink ke URL tertentu.

4. Elemen widget yang membuat objek-objek lain seperti tombol (<button>),

list (<li>), dan garis horizontal (<hr>).

2.2.14 PHP

PHP adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML.

Sifat server-side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, kemudian hasilnya

dikirm ke browser. Keunggulan dari sifat server-side adalah : [7]

1. Tidak diperlukan kompatibilitas browser atau harus menggunakan

browser tertentu, karena serverlah yang mengerjakan skrip PHP.

2. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server,

misalnya koneksi ke database.

3. Dapat berkomunikasi dengan layanan-layanan yang menggunakan

protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lain-lain.

4. Dapat melakukan koneksi dengan berbagai macam database, salah

satunya adalah database MYSQL

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page

(Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.

Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa

sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan

menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber

terbuka, maka banyak perogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

(41)

27

diimpelementasikan dalam program C. Dengan rilis ini disertakan juga

modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang

interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada

juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan

meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkat PHP diubah menjadi

akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis

tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak

dipakai pada awal abad ke 21. Versi ini banyak dipakai disebabkan

kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki

kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini,inti dari interpreter

PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman

berorientasi objek kedalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa

pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

Penulisan Script PHP

Berikut ini adalah contoh penulisan skrip/kode daari PHP :

<HTML>

<HEAD>

<TITLE>contoh PHP</TITLE>

</HEAD>

<BODY>

<?php

Echo “Script PHP!”;

?>

</BODY>

(42)

2.2.15 JavaScript

JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape Inc. Pada tanggal 4

Desember 1995. JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang mengijinkan

halaman web menjadi lebih interaktif. Bahasa ini awalnya hanya dapat digunakan

pada aplikasi browser buatan Netscape yaitu Netscape 2.0.

JavaScript dibangun dengan tujuan untuk memberikan sebuah bahasa

pemrograman yang kecil (dalam hal ukuran yang dihasilkan) serta dinamis. Sejak

tahun 1996, Netscape menyerahkan pembuatan standaardisasi JavaScript pada

sebuah lembaga independen European Computer Manufacturers Association

(ECMA), beberapa karakteristik JavaScript antara lain:

a. Diterjemahkan oleh klien namun tidak dikompilasi.

b. Berbasis obyek, memanfaatkan obyek-obyek standaar namun tidak

diperbolehkan membuat kelas atau turunan (inheritance) objek tersebut.

c. Kodenya terintegrasi bahkan dapat disisipkan bersama dengan kode

HTML.

d. Tipe data dari variabel tidak dideklarasikan.

e. Pengikatan secara dinamis.

f. Referensi obyek hanya akan diperiksa ketika dijalankan.

g. Tidak dapat menuliskan ke dalam harddisk secara otomatis.

2.2.16 Cascading Sytle Sheets (CSS)

CSS adalah sebuah bahasa style sheet (lembar gaya) yang digunakan untuk

mengatur tampilan dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. CSS Level 1

(CSS1) diperkenalkan pada tahun 1995 oleh World Wide Web Consortium (W3C)

dan dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan HTML dalam hal keleluasaan

pengaturan desain dan tampilan pada sebuah dokumen HTML. Setahun kemudian

CSS1 diberi status rekomendasi penuh oleh W3C yang juga mengatur spesifikasi

CSS. Saat ini ada tiga level CSS, Level 1 (Recommendation), CSS Leve 2

(Recommendation), dan CSS Level 2 revision 1 (Candidate Recommendation).

(43)

29

dengan HTML dan XHTML. Walau demikian, CSS dapat dipergunakan untuk

bahas markup lain seperti SVG dan XUL.

2.2.17 Apache HTTP Server

Apache HTTP server atau yang biasa disebut Apache merupakan server

web yang dapat dijalakan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft

Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk

melayani dan memfumgsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani

fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih

seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan

lain-lain. Apache juga di dukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis

grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh

komunitas terbuka yang terdiri dari pengembangan-pengembangan di bawah

naungan Apache Software Foundation. Sejak tahun 1996 Apache menjadi aplikasi

web server paling populer, dan tahun 2009 menjadi aplikasi web server pertama

(44)
(45)

31

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Gambaran Umum Sistem

Sistem e-learning yang akan dibangun terdiri dari empat bagian utama,

yaitu:

1. Bagian admin.

Pada bagian admin akan mengelola sistem secara keseluruhan yaitu

pengolahan data guru, siswa, tahun ajaran, mata pelajaran, forum

komunikasi, kelas, kepala sekolah, pengumuman, bantuan, mengajar.

2. Bagian guru.

Pada bagian ini akan berisi fitur pengolahan, materi pelajaran, tugas, soal

latihan, pengumuman, forum komunikasi.

3. Bagian siswa.

Berisi fitur untuk mengikuti kegiatan belajar, materi pelajaran, tugas, nilai,

soal latihan, forum komunikasi.

4. Bagian kepala sekolah.

Bagian ini akan berisi fitur berupa grafik perkembangan siswa terhadap

materi yang telah diberikan oleh guru berdasarkan latihan yang telah

dikerjakan.

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi

masalah-masalah pada sistem yang sedang berjalan di SMK-PU. Dari hasil

analisis sistem akan digunakan menjadi dasar dari perancangan sistem e-learning.

3.2.1 Analisis Masalah

Siswa sulit mendapatkan materi pelajaran ketika guru yang bersangkutan

berhalangan hadir, hal ini disebabkan karena tidak ada guru piket yang dapat

menggantikan guru yang berhalangan hadir tersebut. Kurangnya waktu dan

(46)

dipahami oleh siswa. Kurangnya latihan soal terhadap suatu materi pada akhir

proses belajar mengajar yang mengakibatkan siswa sulit memahami materi yang

telah disampaikan. Penerimaan laporan perkembangan siswa pada akhir semester

mengakibatkan kepala sekolah sulit mengetahui perkembangan siswa secara

langsung.

3.2.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui secara

detail sistem pembelajaran yang sedang berjalan pada SMK-PU Prov. Jawa Barat.

Adapun prosedur yang sedang berjalan saat ini meliputi prosedur penyampaian

materi, pemberian tugas, latihan.

1. Prosedur penyampaian materi yang sedang berjalan.

Tahapan proses penyampaian materi digambarkan pada Gambar 3.1 dan

akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Guru membuat ringkasan materi.

b. Ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru akan disimpan sebagai

arsip guru.

c. Ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru disampaikan ke siswa.

d. Siswa mencatat ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru.

e. Catatan ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru disimpan sebagai

arsip siswa.

(47)

33

2. Prosedur pemberian tugas.

Tahapan proses pemberian tugas digambarkan pada Gambar 3.2 dan akan

dijelaskan sebagai berikut :

a. Guru membuat tugas dari materi yang sudah disampaikan ke siswa.

b. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Tugas yang sudah dikerjakan oleh siswa dikumpulkan ke guru.

d. Guru memeriksa tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dan

menentukan hasil nilai.

e. Guru memberikan hasil tugas yang telah diperiksa ke siswa.

Gambar 3.2 Activity Diagram Pemberian Tugas

3. Prosedur latihan.

Tahapan proses latihan digambarkan pada Gambar 3.3 dan akan dijelaskan

sebagai berikut :

(48)

b. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru pada lembar

jawaban.

c. Lembar jawaban dan soal latihan yang telah dikerjakan oleh siswa

dikumpulkan ke guru.

d. Guru memeriksa lembar jawaban siswa dan menentukan hasil nilai.

e. Hasil nilai dari lembar jawaban yang telah diperiksa oleh guru

dimasukkan pada daftar nilai.

f. Lembar jawaban yang telah diperiksa dibagikan ke siswa.

Gambar 3.3 Activity Diagram Latihan

3.2.3 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak dibedakan menjadi dua yaitu

Kebutuhan Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional. Daftar kebutuhan

fungsional pada aplikasi e-learning SMK-PU Negeri Prov. Jawa Barat dapat

(49)

35

Tabel 3.1 Daftar Kebutuhan Fungsional

No SKPL-ID Kebutuhan

1 SKPL-F-01 Sistem menyediakan fungsionalitas login untuk admin, guru, dan siswa

2 SKPL -F-02 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data guru yang dilakukan oleh admin

3 SKPL -F-03 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data siswa yang dilakukan oleh admin

4 SKPL -F-04 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data kepala sekolah yang dilakukan oleh admin

5 SKPL -F-05 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data mata pelajaran yang dilakukan oleh admin

6 SKPL -F-06 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data mengajar yang dilakukan oleh admin

7 SKPL -F-07 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data kelas yang dilakukan oleh admin

8 SKPL -F-08 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data tahun ajaran yang dilakukan oleh admin

9 SKPL -F-09 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data bantuan yang dilakukan oleh admin

10 SKPL -F-10 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data forum yang dilakukan oleh admin

11 SKPL -F-11 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat data siswa yang dilakukan oleh guru

12 SKPL -F-12 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat data guru yang dilakukan oleh guru

13 SKPL -F-13 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data materi yang dilakukan oleh guru. Dapat dilakukan jika telah mengajar mata pelajaran.

14 SKPL -F-14 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengelolaan data tugas yang dilakukan oleh guru. Dapat dilakukan jika telah mengajar mata pelajaran.

15 SKPL -F-15 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengelolaan data latihan yang dilakukan oleh guru. Dapat dilakukan jika telah mengajar mata pelajaran.

16 SKPL -F-16 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengelolaan data pengumuman yang dilakukan oleh guru

17 SKPL -F-17 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat daftar guru yang dilakukan oleh siswa

18 SKPL -F-18 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk penyajian data materi yang dilakukan oleh siswa

19 SKPL -F-19 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melakukan latihan yang dilakukan oleh siswa

(50)

21 SKPL -F-21 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengelolaan data forum, yang dilakukan oleh siswa

22 SKPL -F-22 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat daftar guru yang dilakukan oleh kepala sekolah

23 SKPL -F-23 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat daftar siswa yang dilakukan oleh kepala sekolah

Sedangkan daftar kebutuhan non fungsional aplikasi e-learning SMK-PU

Prov. Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

No SKPL-Id Kebutuhan

1 SKPL-NF-01 Sistem tersedia dalam bentuk web yang dapat diakses manggunakan internet dan web browser

2 SKPL-NF-02 Resolusi website yang disarankan 1024x768

3 SKPL-NF-03 Sistem menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi

4 SKPL-NF-04 Sistem online 24x7 dalam seminggu

5 SKPL-NF-05 Jenis data yang digunakan untuk database adalah sql 6 SKPL-NF-06 Tipe gambar yang digunakan dalam sistem adalah jpg,

jpeg, dan png.

7 SKPL-NF-07 Sistem menggunakan web hosting sebagai media tempat penyimpanan data web dan database

8 SKPL-NF-08 Pengguna sistem yaitu admin, guru, siswa, kepala sekolah

3.2.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional mencangkup analisis pengkodean,

analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, identifikasi aktor.

3.2.4.1Analisis Pengkodean

Pengkodean pada SMK-PU terdiri dari pengkodean Nomor Induk Siswa

(NIS) untuk siswa/i, Nomor Induk Pegawai (NIP) untuk guru dan kode kelas.

1. Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS)

Pengkodean NIS pada SMK-PU ini terdiri dari 8 digit, dengan format yang

Gambar

Gambar 2.2 Class Diagram
Tabel  3.28 Sekenario Use Case Download Materi Pelajaran
Tabel  3.33 Sekenario Use Case Ubah  Bantuan
Tabel  3.34 Sekenario Use Case Hapus  Bantuan
+7

Referensi

Dokumen terkait

ةدوصقم ةغل ىا ةيبرعلا ةغللا لقنب دارتا اهسكعو ةيرودام وا ةيسينودنإ ةبلطف .ةيلحا ةغللا رثأت ةوقب تايبيكرت تايلقنو تاريغت كان لب ,طقف نول ا بنموس

Website ini dibuat untuk SMA “X” agar mudah di dalam melakukan survei proses belajar mengajar di SMA “X”.. Website dibuat sedemikian rupa dengan pengolahan data

Pembahasan: Manajemen anestesi umum pada pasien dengan defek septal atrial dan hipertensi pulmonal diprioritaskan terhadap teknik anestesi dan pemberian obat-obatan

masyarakatnya.Hubungan antara pemahaman atas konsep teori fungsionalisme dan keterkaitannya dengan Ritual Hodo di Desa Bantal, dapat disimpulkan bahwa ritual hodo

Sejalan dengan pendapat diatas pengertian eksperimen menurut Kerlinger (dalam Setyanto, hlm. 39) adalah “ sebagai suatu penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan

Berisi simpulan, dan saran atas penelitian yang dilakukan.. Anggaran kas adalah sarana perencanaan bulan demi bulan atau minggu demi minggu yang sangat spesifik,

Berdasarkan hasil evaluasi penawaran serta hasil Pembuktian Kualifikasi dan berakhirnya masa sanggah pada paket pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi

Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu, bukan kebutuhan dan kepentingan bidan. Asuhan yang