BIODATA PENULIS
1. DATA PRIBADI
Nama : Lalu Hidayat Jannatha
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, tanggal lahir : Selong, 09 Mei 1988
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Kawin
Alamat : Jl. Cijerokaso Dalam No. 57 Kel.
Sarijadi Kec. Sukasari
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SDN 7 Selong
Sekolah Menengah
Pertama
: SMPN 1 Selong
Sekolah Menengah Atas : SMAN 2 Selong
Perguruan Tinggi : IF Unikom Bandung tahun ajaran 2007-2013
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam
keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung,
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknk dan Ilmu Komputer
LALU HIDAYAT JANNATHA
10107061
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas segala berkah dan rahmat-Nya, shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Rasulullah SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pembangunan Aplikasi E-learning untuk Membantu Proses Belajar Mengajar pada SMK-PU Prov. Jawa barat”.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
dalam menyelesaikan studi program Strata I (S1) pada Program studi Teknik
Informatika di Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa segala usaha yang dilakukan dalam penulisan ini tidak
akan berhasil dengan baik tanpa bantuan dan saran dari berbagai pihak. Maka
dalam kesempatan kali ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa restu dan dorongan
semangat kepada penulis untuk dapat melakukan yang terbaik.
3. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor UNIKOM.
4. Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T., selaku ketua Program studi Teknik
Informatika beserta seluruh dosen dan staf Program studi Teknik
Informatika yang telah membantu proses akademik penulis
5. Ibu Wina Witanti, S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing penguji 2 yang
telah dalam memberikan arahan, bimbingan, dan nasehat selama penulisan
skripsi ini.
6. Bapak Alif Finandita, S.Kom. selaku reviewer dan penguji 1 yang telah
banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Riani Lubis, S.T.,M.T. selaku penguji 3 yang telah banyak membantu
iv
9. Keluarga Besar KSR PMI Universitas Komputer Indonesia yang telah
dukungan, bantuan, dan kasih sayang, semoga kita semua tetap bersama
dan mengabdi demi kemanusiaan.
10.Pemberi semangat untuk tidak menyerah, Siti Khodijah Kusmiati, terima
kasih atas doa, motivasi, perhatian, dan bantuan selama ini.
11.Terima kasih kepada Arie Wibowo, S.Kom, yang telah memberikan
pengarah dalam penulisan skripsi ini.
12.Serta semua pihak yang telah turut membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna
maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan
penulis. Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah
penulis terima dan harapan penulis semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR SIMBOL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.1 Maksud ... 2
1.3.2 Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.5.1 Metode Pengumpulan Data... 4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Tinjauan Sekolah ... 9
2.1.1 Sejarah Singkat Sekolah ... 9
2.1.2 Visi dan Misi SMK-PU Prov. Jawa Barat ... 10
2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah ... 10
2.2 Landasan Teori ... 11
2.2.1 E-Learning ... 11
2.2.2 Sejarah E-Learning ... 12
2.2.3 Fungsi E-learning... 13
vi
2.2.7.2 UseCaseDiagram ... 19
2.2.7.3 ClassDiagram ... 19
2.2.7.4 SequenceDiagram ... 21
2.2.8 ModelingViewControl (MVC) ... 21
2.2.9 Internet ... 21
2.2.10 Website ... 22
2.2.11 WebBrowser ... 22
2.2.12 MySQL ... 23
2.2.13 HTML (HypertextMarkupLanguage) ... 25
2.2.14 PHP... 26
2.2.15 JavaScript ... 27
2.2.16 CascadingSytleSheets (CSS) ... 28
2.2.17 ApacheHTTPServer ... 28
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN... 31
3.1 Gambaran Umum Sistem... 31
3.2 Analisis Sistem ... 31
3.2.1 Analisis Masalah ... 31
3.2.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 32
3.2.3 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 34
3.2.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional... 36
3.2.4.1 Analisis Pengkodean ... 36
3.2.4.2 Analisis Perangkat Keras ... 38
3.2.4.3 Analisis Perangkat Lunak ... 38
3.2.4.4 Identifikasi Aktor ... 39
3.2.4.5 Aturan Bisnis ... 39
3.2.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 40
vii
3.2.5.2 UseCase Sekenario ... 42
3.2.5.3 ActivityDiagram ... 65
3.2.5.4 Sequence Diagram ... 79
3.2.5.5 ClassDiagram ... 94
3.3 Perancangan Sistem... 134
3.3.1 Diagram Relasi ... 134
3.3.2 Struktur Tabel ... 137
3.3.3 Arsitektur Menu ... 144
3.3.4 Perancangan Antarmuka ... 146
3.3.5 Perancangan Pesan ... 164
3.3.6 Jaringan Semantik ... 167
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 169
4.1 Implementasi ... 169
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 169
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 169
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 170
4.1.4 Implementasi Class ... 175
4.1.5 Implementasi Antarmuka ... 176
4.1.5.1 Implementasi Antarmuka Admin ... 177
4.1.5.2 Implementasi Antarmuka Guru... 178
4.1.5.3 Implementasi Antarmuka Siswa ... 179
4.1.5.4 Implementasi Antarmuka Kepala Sekolah ... 179
4.2 Pengujian Alpha ... 180
4.2.1 Rencana Pengujian ... 180
4.2.2 Kasus Dan Hasil Pengujian ... 181
4.2.2.1 Pengujian Login ... 181
4.2.2.2 Pengujian Tambah Data Tahun Ajaran ... 182
4.2.2.3 Pengujian Import Data Guru ... 183
4.2.2.4 Pengujian Tambah Data Guru ... 183
4.2.2.5 Pengujian Ubah Guru ... 184
viii
4.2.2.11 Pengujian Hapus Siswa ... 187
4.2.2.12 Pengujian Tambah Data Mata Pelajaran ... 188
4.2.2.13 Pengujian Ubah Mata Pelajaran ... 188
4.2.2.14 Pengujian Tambah Data Mengajar ... 189
4.2.2.15 Pengujian Tambah Topik Forum ... 189
4.2.2.16 Pengujian Ubah Topik Forum ... 190
4.2.2.17 Pengujian Hapus Topik Forum ... 190
4.2.2.18 Pengujian Tambah Komentar Forum ... 191
4.2.2.19 Pengujian Hapus Komentar Forum ... 191
4.2.2.20 Pengujian Tambah Pengumuman... 192
4.2.2.21 Pengujian hapus Pengumuman ... 192
4.2.2.22 Pengujian Tambah Materi Pelajaran ... 193
4.2.2.23 Pengujian Unduh materi pelajajaran ... 193
4.2.2.24 Pengujian Hapus Materi Pelajaran ... 194
4.2.2.25 Pengujian Tambah Tugas ... 194
4.2.2.26 Pengujian Hapus Tugas ... 195
4.2.2.27 Pengujian Unduh Tugas ... 195
4.2.2.28 Pengujian Tambah Latihan ... 196
4.2.2.29 Pengujian Monitoring Guru ... 196
4.2.2.30 Pengujian Grafik Jumlah Siswa ... 197
4.2.2.31 Pengujian Grafik Jumlah Materi ... 197
4.2.2.32 Pengujian Grafik Jumlah Tugas ... 197
4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 198
4.3 Pengujian Beta ... 198
4.3.1 Skenario Pengujian Beta ... 198
4.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 205
ix
5.1 Kesimpulan ... 207
5.2 Saran ... 207
209 1999.
[2] Novi Hidayati, Sistem E-learning Untuk Meningkatkan Proses Belajar
Mengajar : Studi Kasus Pada SMA Negeri 10 Bandar Lampung, Jurnal
TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010 : ISSN 2085-725X.
[3] Jay Cross and Ian Hamilton, Beyond E-Learning, Internet Time Group, 2002.
[4] Siahaan, Sudirman, E-Learning (Pembelajaran Elektronik) sebagai Salah
Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran, Jurnal Pendidikan 42, 2004.
[5] Romi Satria Wahono, Sistem E-Learning Berbasis Model Motivasi
Komunitas, Jurnal Teknodik No. 21/XI/TEKNODIK/AGUSTUS/2007,
Agustus 2007.
[6] Adrian Lado, Asynchrounous E-learning, American University, Romania,
2008
[7] Gillmore, W. Jason, Beginning PHP and MySQL 5, Apress, New York, 2006.
[8] Antonius Roger S, Teknologi E-Learning Berbasis PHP dan MySQL, Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2002.
[9] Badrul Khan, Managing e-Learning Startegies: Design, Delivery,
Impelentation and Evaluation. USA: Information Science Publishing, Idea
Groups, 2005.
[10] Edhy Sutanta, Konsep dan Implementasi E-learning (Studi Kasus
Pengembangan E-learning di SMAN 1 Sentolo Yogyakarta)
[11] Fatansyah, Basis Data, Informatika, Bandung, 1999.
[12]R.E. Andi Wahyu, W. Timotius, T.H.W.Bambang, Membangun Situs
E-Learning, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.
[13]Timbul Pardede, Pemanfaatan E-learning Sebagai Media Pembelajaran
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan Pekerjaan Umum atau disingkat SMK-PU
didirikan di Bandung pada tahun 1961 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Jawa Barat nomor : 15/UP/VII-b/I/61, tanggal 27 Juli 1961 yang
berdomisili pada Jl. Garut No. 10 Bandung 40271. Proses belajar mengajar di
SMK-PU melibatkan banyak pihak diantaranya kepala sekolah, guru, siswa, dan
orang tua siswa. Kepala sekolah mempunyai peran sangat penting yang bertugas
mengelola sistem pengajaran, mengelola kepegawaian, mengelola kemuridan
diantaranya menyelenggarakan murid baru serta pengelompokan tiap kelas,
mengelola gedung dan halaman sekolah, mengelola keuangan. Guru bertugas
memberikan pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan mendidik siswa.
Siswa bertugas mendapatkan pelajaran serta berhak menggunakan fasilitas
sekolah. Sejak berdirinya sampai dengan saat ini, SMK-PU Prov. Jawa Barat
memiliki fasilitas dan sarana pendidikan yang cukup lengkap untuk menunjang
proses belajar mengajar, namun sekolah ini belum memiliki fasilitas pembelajaran
dalam dunia maya yang saat ini banyak berkembang di masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pihak sekolah,
kurangnya fasilitas di dunia maya menyebabkan timbulnya beberapa masalah
dalam proses belajar mengajar. Siswa sulit mendapatkan materi pelajaran ketika
guru tersebut berhalangan hadir, hal ini disebabkan karena tidak ada guru piket
yang menggantikan guru yang berhalangan hadir untuk menyampaikan materi
pelajaran. Keterbatasan waktu saat proses belajar mengajar mengakibatkan
kurangnya komunikasi antar siswa dan guru apabila ada materi yang belum
dipahami oleh siswa, apalagi para siswa terkadang malu untuk bertanya saat
Materi yang disampaikan oleh guru harus dipahami oleh siswa, untuk
mengetahui siswa tersebut paham dengan materi yang telah disampaikan, maka
para guru memberikan soal latihan kepada siswa berdasarkan materi yang telah
disampaikan. Soal latihan biasanya diberikan langsung pada saat akhir proses
belajar mengajar, soal tersebut dikerjakan oleh siswa kemudian dikumpulkan
untuk diberi nilai oleh guru. Kurangnya latihan pada saat akhir proses belajar
mengajar yang disebabkan oleh keterbatasan waktu mengakibatkan para siswa
sulit memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Salah satu tugas dari
kepala sekolah adalah mengetahui perkembangan siswa. Perkembangan siswa
biasanya dilaporkan oleh guru dalam bentuk laporan. Laporan ini akan diterima
oleh kepala sekolah setiap akhir semester yang menyebabkan kepala sekolah sulit
mengetahui perkembangan siswa secara langsung.
Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi dengan pihak akademik SMK-PU
Prov. Jawa Barat, maka solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang ada
pada saat proses belajar mengajar di sekolah ini yaitu Pembangunan E-Learning
Untuk Membantu Proses Belajar Mengajar Pada SMK-PU Prov. Jawa Barat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang terdapat beberapa masalah yang terjadi yang
dirumuskan dalam suatu permasalahan yaitu bagaimana cara membangun
e-learning untuk membantu proses belajar mengajar pada SMK-PU Prov. Jawa
barat.
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini mempunyai
maksud dan tujuan.
1.3.1 Maksud
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun
3
1.3.2 Tujuan
Selain maksud di atas, adapun tujuan dibangunnya sistem e-learning ini
yaitu :
1. Membantu para siswa untuk mendapatkan materi dari guru yang
berhalangan hadir.
2. Menyediakan sarana komunikasi antara siswa dan guru yang dapat diakses
dimanapun dan kapanpun.
3. Menyediakan sarana untuk melakukan latihan soal, sehingga dapat
membantu siswa untuk memahami materi yang telah disampaikan.
4. Membantu kepala sekolah dalam pemantauan perkembangan siswa secara
online.
1.4 Batasan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas mencakup beberapa hal yang dibatasai
dalam ruang lingkup sebagai berikut :
1. Hanya membahas jurusan Teknik Komputer Jaringan pada SMK-PU Prov.
Jawa barat.
2. Membutuhkan informasi yang berkaitan dengan jurusan Teknik Komputer
Jaringan (TKJ) di SMK-PU Prov. Jawa barat. Diantaranya informasi mata
pelajaran, guru, siswa, kelas, soal latihan, tugas, jadwal pelajaran, materi
pelajaran, nilai.
3. Data Input
Data input yang dibutuhkan oleh aplikasi ini adalah data admin, data guru,
data siswa, data kepala sekolah, data tahun ajaran, data kelas, data mata
pelajaran, data materi, data tugas, data pengumuman, data forum, data
mengajar, data soal.
4. Pengolahan data
Proses yang ada dalam aplikasi e-learning ini proses penyampaian materi
pelajaran, proses pengerjaan soal, proses pemberian tugas, pengumpulan
tugas, dan berkomunikasi pada forum.
Keluaran atau output yang dihasilkan dari aplikasi ini adalah informasi
materi pelajaran, informasi tugas, informasi soal, informasi tahun ajaran,
informasi admin, informasi guru, informasi siswa, informasi kepala
sekolah, informasi kelas, informasi mata pelajaran, informasi
pengumuman, informasi forum, informasi mengajar, informasi soal.
6. Sistem ini menyediakan materi pendidikan dalam bentuk media seperti
modul teks (doc, pdf, docx), gambar (jpg, png, jpeg), audio (mp3) dan
video (avi, 3gp, mpeg, mp4, flv), serta pemberian tugas siswa, pemberian
evaluasi materi bagi siswa melalui layanan latihan yang disediakan dan
penentuan nilai latihannya.
7. Metode penyampaian yang digunakan pada e-learning ini adalah
menggunakan medote asynchrounous.
8. Menyediakan pengolahan data diantaranya data guru, siswa, kepala
sekolah, tahun ajaran, kelas, soal, latihan.
9. Sistem ini menyediakan informasi perkembangan siswa yang ditampilkan
melalui grafik nilai latihan yang telah dilaksanakan.
10.Sistem ini menyediakan latihan secara online dalam bentuk multiple
choice dimana soal pada multiple choice diacak secara random.
11.Menyediakan forum komunikasi guru dan siswa secara online.
12.Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan
berorientasi objek menggunakan UML. Alat pemodelan yang digunakan
adalah use case diagram, sequence diagram, class diagram.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah cara atau teknik yang digunakan untuk
menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan sebuah jawaban. Metodologi
penelitian terdiri dari dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode
5
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembangunan aplikasi
e-learning ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara.
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan
Ibu Dita selaku bagian kurikulum SMK-PU Negeri Prov. Jawa Barat dan
beberapa siswa/siswi SMK-PU Negeri Prov. Jawa Barat.
2. Studi Literatur.
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, dan
bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian. Proses ini
dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan segala informasi untuk
pembangunan sistem e-learning bersumber dari internet.
3. Observasi.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan
langsung terhadap permasalahan yang diambil.
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi ini
menggunakan model waterfall yang akan digambarkan pada Gambar 1.1 berikut
ini. [1]
Gambar 1.1 Waterfall Model [1] System
Engineering
Analisis
Design
Coding
Testing
1. System / Information Engineering
Tahap ini merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan
suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua
elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam
pembentukan perangkat lunak.
2. Analisis
Tahap ini merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.
3. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh user.
4. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang
keadalam bahasa pemrograman tertentu.
5. Testing / Pengujian
Tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang
dibangun sebelum digunakan oleh user.
6. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat
mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan
permintaan user.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun untuk memberikan gambaran umum tentang
penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan
7
yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika
penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan
topik penelitian yang dilakukan.
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis dalam membangun sistem yang dibangun mulai dari
gambaran umum sistem, analisis masalah, analisis basis data, analisis kebutuhan
fungsional, dan analisis kebutuhan non fungsional. Pada perancangan sistem
berisi mengenai perancangan data, perancangan menu, dan perancangan
antarmuka.
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini merupakan tahapan implementasi dari hasil analisis dan perancangan
disertai juga dengan hasil pengujian dari sistem yang dibangun.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari pembangunan aplikasi
yang dapat memberikan gambaran untuk membuat sistem ini lebih berkembang
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Sekolah
Tinjauan sekolah merupakan tahap yang dilakukan untuk mengetahui
sejarah, visi dan misi, serta struktur organisasi pada SMK-PU Prov. Jawa Barat.
2.1.1 Sejarah Singkat Sekolah
Sekolah Menengah Kejuruan Pekerjaan Umum atau disingkat SMK-PU
didirikan di Bandung pada tahun 1961 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Jawa Barat nomor : 15/UP/VII-b/I/61, tanggal 27 Juli 1961 yang
berdomisili pada Jl. Garut No. 10 Bandung 40271. Status SMK-PU saat ini
berdasarkan Surat Keputusan Akreditasi Provinsi Sekolah/ Madrasah (BAP S/M)
provinsi Jawa Barat Nomor : 02.00/141/BAP SM/XII/2007 tentang penetapan
hasil akreditasi sekolah/madrasah 2007 dengan peringkat akreditasi A yang telah
disyahkan pada tanggal 13 Desember 2007. Dalam kurun waktu yang cukup
panjang, SMK-PU masih tetap eksis dan telah menghasilkan tenaga-tenaga teknik
menengah dalam jumlah yang cukup besar dari berbagai jurusan yang terbesar di
Jawa Barat atau bahkan di provinsi-provinsi yang lainnya pada wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Perjalanan waktu selanjutnya sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa
Barat Nomor 466.4/Kep.374-Yansos/2004, tentang pengangkatan pembina,
pengawas, pengurus, dan Pelaksana Yayasan Damaloka, maka SMK-PU Prov.
Jawa Barat secara otomatis menjadi salah satu binaan dari pengelolaan Yayasan
Darmaloka milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kerjuruan atau program studi
yang dipilih oleh SMK-PU, yaitu program studi yang mempunyai keterkaitan
dengan ruang lingkup dan kebutuhan jawatan/dinas Pekerjaan Umum baik di
Tingkat I, Tingkat II, atau instansi-instansi pemerintah Daerah Tingkat I Jawa
Barat pada saat itu, yaitu :
1. Teknik Sipil/ Bangunan Air/ Konstruksi Bangunan (1961-sekarang).
2. Teknik Mesin (1968-1973).
4. Teknik Bangunan (1982-1987).
5. Teknik Bangunan Air (1985-2001).
6. Teknik Survey dan Pemetaan (1985-sekarang).
7. Teknik Konstruksi Bangunan (1999-2003).
8. Teknik Gambar Bangunan (2001-sekarang).
9. Teknik Komputer Jaringan (2004-sekarang).
10.Teknik Mekanik Otomotif (2004-sekarang).
2.1.2 Visi dan Misi SMK-PU Prov. Jawa Barat
Demi mempersiapkan peserta didik SMK-PU Prov. Jawa Barat
mempunyai visi unggul dalam pendidikan menengah kejuruan. Sedangkan misi
yang ada pada SMK-PU Prov. Jawa Barat sebagai berikut :
1. Menyiapkan lulusan yang berbudi luhur, bermoral, beriman, beriman,
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menyiapkan tenaga menengah kejuruan, terampil pada bidang teknik
gambar dan bangunan, teknik survey dan pemetaan, teknik mesin
otomatif, dan teknik komputer jaringan menuju tamatan yang
memiliki sifat ulet dalam bekerja untuk menyongsong tantangan di era
globalisasi.
2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah
SMK-PU Prov. Jawa Barat di bawah yayasan Darmaloka, dipimpin oleh
seorang kepala sekolah yang dibantu oleh empat orang wakil kepala sekolah
diantaranya Wakasek Bidang Kurikulum, Wakasek Bidang Kesiswaan, Wakasek
11
Gambar 2.1Struktur Organisasi SMK-PU Negeri Prov. Jabar
2.2 Landasan Teori
Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori bersumber dari jurnal
maupun buku-buku yang terkait dalam pembangunan aplikasi e-learning ini.
2.2.1 E-Learning
E-learnng merupakan singkatan dari Elektronik Learning, merupakan cara
baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik.
Khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar
dan konsekuensi dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya
masing-masing, diantaranya : [2]
E-learning dalam arti luas bias mencakup pembelajaran yang dilakukan
dimedia elektronik (internet) baik secara formal maupun nonformal. E-learning
pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah
disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).
Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh
perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh
universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang
bergerak di bidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang
lebih sederhana, misalnya melalui saran mailing list, e-newsletter atau website
pribadi, organisasi dan perusahaan dan perusahaan yang ingin mensosialisasi jasa,
program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya
tanpa memungut biaya).
2.2.2 Sejarah E-Learning
E-learning pertama kali diperkenalkan oleh universitas llionis di
Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem intruksi berbasis computer (computer
assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu,
perkembangan E-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan
kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa : [3]
1. Tahun 1990 : Pada masa CBT (Computer-Based Training) dimana mulai
bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone
ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan
maupun multimedia.
2. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak
tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik
dan diproduksi secara masal.
3. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi
dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan
cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi
bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS
13
interoperability antar LMS yang satu denan yang lainnya secara standar.
Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh
AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE, LOM, ARIADNE,
dan sebagainya.
4. Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi e-learning berbasis web.
Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web beremkbang
secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar
mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi,
majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan
multimedia, video streaming serta penampilan yang interaktif dalam
berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.
2.2.3 Fungsi E-learning
Setidaknya ada tiga fungsi e-learning terhadap pembelajaran di dalam
kelas (Classroom instruction), yaitu : [4]
1. Suplemen (Tambahan)
Dikatakan suplemen apabila siswa mempunyai kebebasan memilih,
apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak.
Dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi siswa untuk mengkases materi
pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, siswa yang
memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau
wawasan.
2. Komplemen (Pelengkap)
Dikatakan komplemen apabila materi pembelajaran elektronik
diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa
di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik
diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial.
Dikatakan pengayaan (enrichment), apabila kepada siswa yang dapat
dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan
pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi
mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan
terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai
program remedial, apabila siswa yang mengalami kesulitan memahami
materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk
memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara
khusus diarancang untuk mereka. Tujuannya agar siswa semakin mudah
memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.
3. Subtitusi (Pengganti)
Dikatakan subtitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti
kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan
pembelajaran. Ada tiga alternative model yang dapat dipilih, yaitu :
a. Sepenuhnya secara tatap muka
(Konvensional)
b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian
lagi melalui internet
c. Sepenuhnya melalui internet.
2.2.4 Komponen E-learning
Komponen e-learning dibagi menjadi tiga bagian yaitu infrastruktur
e-learning, sistem dan aplikasi e-learning, konten e-learning. [5]
1. Infrastruktur E-learning
Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan
komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya
peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous
learning melalui teleconference.
2. Sistem dan Aplikasi E-learning
Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau
konten, forum diskusi, sistem penilaian (raport), sistem latihan online dan
segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar
15
Management System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa
kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan
universitas kita.
3. Konten E-learning
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning system (Learning
Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk
Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau
Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
biasa). Biasanya konten e-learning ini disimpan dalam Learning
Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa
kapanpun dan dimanapun.
2.2.5 Kerangka E-learning
Terdapat delapan dimensi untuk mengembangkan e-learning dengan
masing-masing dimensi saling terkait dan saling berpengarung terhadap sistem.
[3]
1. Institusional (Penyelenggara)
Adanya unsur penyelenggara yang mengelola masalah akademik,
administrasi, dan layanan kepada peserta didik.
2. Manajemen
Adanya unsur pengelolaan yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran
dan distribusi informasi.
3. Teknologi
Adanya infrastruktur untuk mendukung sistem penyelenggaraan
e-learning. Hal ini meliputi perencanaan dan penyiapan infrastruktur
hardware dan software seperti internet, LAN, WAN, koneksi, bandwidth
computer, server, dan lain-lain.
4. Pedadogik
Adanya unsur proses belajar dan mengajar yang meliputi apa yang
bagaimana desain, metode, dan strategi pemebelajaran yang digunakan
untuk mencapai tujuan.
5. Etika
Adanya etika penyelenggaraan e-learning, seperti masalah hak cipta, hak
kekayaan intelektual, aturan main yang berlaku khusus (seperti sistem
evaluasi, kebijakan khusus, dan lain-lain)
6. Desain Tampilan
Desain tampilan yang meliputi tampilan situs, isi, navigasi, aksesibilitas,
interaktifitas, kecepatan, dan lainya.
7. Sumber Daya Pendukung
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung proses e-learning.
8. Evaluasi
Untuk melihat keberhasilan penyelenggaraan e-learning maka perlu
dilakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran maupun
penyelenggaraan e-learning.
2.2.6 Metode Penyampaian E-learning
Metode penyampaian e-learning dibagi menjadi dua, Synchrounous
E-learing dan Asynchrounous E-learning. [5]
1. Synchrounous E-learning
Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat
berbeda. Teleconference mempunyai peran disini. Misalnya ada seorang
mahasiswa Universitar Ujung Aspal mengikuti kuliah melalui
teleconference dengan professor yang ada di Stanford University. Ini
disebut dengan Synchrounous e-learning. Pengimplementasian metode ini
harus melalui kajian yang matang karena membutuhkan bandwidth dan
biaya yang besar.
2. Asynchrounous E-learning
Pembelajaran yang terjadi pada ruang dan waktu yang berbeda. Peserta
didik dapat berinteraksi dengan materi kursus dan berinteraksi satu sama
17
sebuah pembelajaran asynchronous. Satu pelajar dapat memposting
pemikiran, dan pada waktu nanti atau yang berbeda, pelajar lain dapat
mengomentari hasil posting. Metode pembelajaran asynchrounous
memberikan pembelajaran yang mempunyai banyak daya tariknya.
Metode pembelajaran asynchrounous tidak membatasi pembelajaran
berdasarkan ruang dan waktu. Hal ini merupakan aspek yang paling
revolusioner dari e-learning. Peserta didik dari zona waktu yang berbeda
dan benua yang berbeda sekarang dapat berpartisipasi dalam program yang
sama. Konten dapat dieksplorasi dan dibahas secara mendalam yang
memungkinkan peserta didik untuk merenung dan merumuskan tanggapan
bijaksana pada waktu yang berbeda. Metode asynchronous telah
mengubah cara orang berkomunikasi dan berbagi pengetahuan. Metode
asynchrounous dapat meliputi pelatihan berbasis komputer, menggunakan
CD-ROM atau pelatihan berbasis web dimana peserta didik masuk ke
dalam sistem pelatihan online dengan nama pengguna dan kata sandi untuk
memulai kursus interaktif. Kursus ini dapat dengan mudah diperbarui,
dapat diakses dari mana saja dan dapat digunakan dengan semua jenis
sistem komputer. Jenis pelatihan yang paling cocok untuk konten
pertanyaan yang memiliki jawaban benar dan salah. Konten bervariasi
sedikit sesuai dengan keadaan. Sebuah contoh dari konten terstruktur akan
menjadi serangkaian langkah-langkah yang harus diikuti dalam format
dokumen dalam program komputer tertentu. Adapun format dari
asynchrounous meliputi : [6]
a. Dokumen dan halaman web
b. Web-based training (WBT), computer-based training (CBT),
CD-ROM
c. Assessments, tests, surveys
2.2.7 Object Oriented Program (OOP)
Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu metode pemrograman
yang berbasiskan pada objek, secara singkat pengertian dari OOP adalah koleksi
objek yang saling berinteraksi dan saling memberikan informasi satu dengan yang
lainnya. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam
kelas-kelas atau objek-objek. Konsep dasar dari pemrograman. Berorientasi Objek
Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut :
1. Object
Object adalah sebuah struktur yang menggabungkan data dan prosedur
untuk bekerja bersama-sama.
2. Class
Class adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu
unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class merupakan dasar dari
modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi objek.
3. Abstraction
Abstraction adalah kemampuan sebuah program untuk melewati aspek
informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada
inti setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku”
abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya,
dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam system, tanpa
mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan proses, fungsi atau
metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk
mengembangkan sebuah pengabstrakan.
4. Encapsulation
Encapsulation memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti
keadaan dalam arti sebuah objek dengan cara yang tidak layak, hanya
metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses
keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan
bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya
tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek
19
5. Polymorphism
Polymorphism adalah kemampuan dua buah objek yang berbeda untuk
merespon pesan permintaan yang sama dalam suatu cara yang unik.
2.2.7.1Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa (alat bantu)
yang sudah dijadikan sebagai standar di lingkungan sistem perangkat lunak yang
dapat dimanfaatkan dalam proses visualisasi, merancang dan mendokumentasikan
sebuah perangkat lunak. Dengan memanfaatkan Unified Modeling Language
(UML) proses pemodelan perangkat lunak akan lebih mudah untuk terjemahkan,
meskipun dalam hal pengerjaannya perangkat tersebut dijalankan pada jenis
hardware, sistem operasi, jaringan, serta ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman yang berbeda. Meskipun tahapan pemodelan pada Unified
Modeling Language menggunakan fungsional class dan operation sebagai konsep
dasarnya, Unified Modeling Language tetap dapat mendokumentasikan notasi dan
syntax serta semantiknya.
Notasi Unified Modeling Language merupakan sekumpulan bentuk khusus
yang digunakan untuk menggambarkan berbagai diagram perangkat lunak. Setiap
bentuk memiliki makna tertentu dan memiliki Unified Modeling Language syntax
yang bermanfaat sebagai media untuk mendefinisikan bentuk-bentuk lannya yang
dapat dikombinasikan. Notasi Unified Modeling Language diturunkan dari tiga
notasi yang telah ada sebelumnya, seperti grady Booch OOD (Object Oriented
Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique) dan Ivar Jacobson
OOSE (Object Oriented Software Engineering).
2.2.7.2Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh
sebuah system Use Case harus dapat mempresentasikan sebuah interaksi antara
Actor dengan system Seorang Actor dapat diibaratkan dengan sebuah entitas
manusia atau mesin yang berinteraksi langsung dengan system untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan atau peroses tertentu, seperti login, membuat sebuah daftar
2.2.7.3Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinisiasi akan menghasilkan
sebuah objek. Class menggambarkan keadaan atribut (proprety) pada suatu
system, sekaligus menawarkan layanan untuk dapat memanipulasi keadaan atribut
tersebut. Class memiliki empat area pokok, yaitu nama class yang disertai dengan
stereotype, sebuah atribut, sebuah metode dan multiplicity (dependency).
Sedangkan metode dan atrbut memiliki salah satu sifat berikut :
1. Private, atribut yang hanya dilihat oleh kelas itu sendiri dan teman dar
kelas atribut.
2. Protected, atribut yang hanya dilihat oleh kelas itu sendiri, sub-kelasnya
atau teman kelas tersebut.
3. Public, atribut yang dapat dilihat dari dalam dan dari luar paket yang
mengandung kelas yang bersangkutan.
4. Primer, kelas yang berperan sebagai induk dan kelas lainnya.
5. Essential, sifat yang diturunkan dari kelas lainnya.
Selain memiliki sifat, atribut serta metode, class juga memiliki beberapa
multiplicity atau sering dikenal dengan dependency untuk memperlihatkan
fungsionalitas dari hubungan antar class, berikut jenis-jenis multiplicity yang
menggambarkan hubungan antar class.
21
Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa class diagram
adalah sebuah diagram yang menggambarkan sebuah struktur dari deskripsi kelas,
package, objek dan hubungan antar kelas seperti, entertainment, pewarisan,
association, dan sebagainya.
2.2.7.4Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu
urutan waktu. Diagram ini secara khusus bersosialisasi dengan use case. Sequence
diagram, memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk
menghasilkan sesuatu dalam use case.
2.2.8 Modeling View Control (MVC)
Model View Controller atau MVC adalah sebuah metode untuk membuat
sebuah aplikasi dengan memisahkan data (Model) dar tampilan (View) dan cara
bagaimana memprosesnya (Controller). MVC memisahkan pengembangan
aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti
manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi kontrol dalam
sebuah aplikasi web. Bagian-bagian dari MVC adalah :
1. Model
Model mewakili struktur data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi yang
membantu seseorang dalam pengelolaan basis data seperti memasukkan
data kebasis data, pembaruan data dan lain-lain.
2. View
View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bisa dikatakan
berupa halaman web.
3. Controller
Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan view.
Controller berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk memperoses
2.2.9 Internet
Internet berasal dari kata Interconnecion Networking yang mempunyai arti
hubungan sistem dengan berbagai tipe yang berbentuk sistem jaringan yang
mencakup seluruh dunia (jaringan sistem global) dengan melalui jalur
telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya.
Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan sistem ini digunakan
sitem yaitu TCP/IP (Transmission Control Protokol/Internet Protokol). TCP
(Tranmission Control Protokol) bertugas memastikan bahwa semua hubungan
bekerja dengan benar, sedangkan IP(Internet Protokol) yang mentransmisikan
data dari satu sistem lain. TCP/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik
transmisi data, memilih rute sistem jika rute tidak dapat digunakan, mengatur dan
mengirimkan paket-paket pengiriman data.
2.2.10 Website
Situs web (bahasa Inggris: website), atau sering disingkat dengan istilah
situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki sistem saling terkait, terkadang
disetai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya.
Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang
dapat diakses melaluijaringan seperti internet, ataupun (Local Area Networking)
melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs
yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau
lebih dikenal dengan singkatan WWW.
Sebuah web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa
(plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan
instruksi-instruksi berbasis HTML (Hyper Text Markup Language). Atau XHTML,
kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut
kemudian diterjemahkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor
komputer.
Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol
23
meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dpat
pula mengimplementasikan mekanisme pengkasesan melalui protokol HTTPS.
2.2.11 Web Browser
Web browser adalah program untuk menampilkan halaman yang
berbentuk kode HTML. Semua halaman web ditulis dengan bahasa HTML.
Walaupun beberapa file mempunyai ekstensi yang berbeda (contoh .html, .php,
.php3), outputnya tetap HTML. HTML adalah medium yang selalu dikirimkan ke
web browser baik halaman itu berupa halaman statis, sebuah script (seperti PHP),
atau pun yang dibuat oleh program CGI (Common Gateway Interface).
HTML adalah bukan bahasa bit level seperti C++ atau Pascal, tapi hanya
sebagai bahasa mark-up untuk menjelaskan suatu dokumen. HTML adalah versi
yang sederhana dari SGML (Standardized Generalized Markup Language), yaitu
bahasa untuk pertukaran data. Kode HTML ditulis dengan mode ASCII. Format
ASCII sering disebut teks, yang bisa dibuat dengan perangkat lunak pengolah kata
biasa. Hal ini cukup menguntungkan bisa dibaca dan ditulis berbagai platform
seperti IBM, Mac, Unix.
2.2.12 MySQL
MySQL [7] adalah sebuah impelentasi dari sistem basis data rasional
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General
Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL,
namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk
turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah
satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL
(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis
data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang
memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan
pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah
sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki
MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta
basis data MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : [7]
a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi
seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan
masih banyak lagi.
b. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai
perangkat lunak sumber terbuka, di bawah lisensi GPL sehingga dapat
digunakansecara gratis.
c. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
d. Perfomance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam
menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih
banyak SQL per satuan waktu.
e. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya,
seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp,
dan lain-lain.
f. Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user degan sistem perijinan yang
mendetail serta sandi terenkripsi.
h. Skalabilitas dan pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam
skala besar, denga jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu
tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung
mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
i. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien
menggunakan protocol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes
25
j. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa
Indonesia belum termasuk didalamnya.
k. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman penggunakan fungsi API (Application
Programming Interface).
l. Klien dan peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)
yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap
peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
m. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam
postgreSQL ataupun Oracle.
2.2.13 HTML (Hypertext Markup Language)
Hyper Text Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup
yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah penjelajah web internet dan formating hypertext
sederhana yang dtulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan
tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam
perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal
sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari
sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan
percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup
Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk
menampilkan halaman web.
Secara garis besar, terdapat empat jenis elemen dar HTML :
1. Structural, tanda yang menentukan level atau tingkatan dari sebuah teks
(contoh, <h1>Golf</h1> akan memerintahkan browser untuk
2. Presentational, tanda yang menentukan tamilan dari sebuah teks tidak
peduli dengen level dari teks tersebut (contoh, <b>boldface</b> akan
menampilkan bold. Tanda presentational saat ini sudah mulai digantikan
oleh CSS dan tidak direkomendasikan untuk mengatur tampilan teks.
3. Hypertext, tanda yang menunjukkan pranala ke bagian dari dokumen
tersebut atau pranala ke dokumen lain. Contoh, <a
href=http://www.wikipedia.org/> Wikipedia </a> akan menamplkan
Wikipedia sebagai sebuah hyperlink ke URL tertentu.
4. Elemen widget yang membuat objek-objek lain seperti tombol (<button>),
list (<li>), dan garis horizontal (<hr>).
2.2.14 PHP
PHP adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML.
Sifat server-side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, kemudian hasilnya
dikirm ke browser. Keunggulan dari sifat server-side adalah : [7]
1. Tidak diperlukan kompatibilitas browser atau harus menggunakan
browser tertentu, karena serverlah yang mengerjakan skrip PHP.
2. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server,
misalnya koneksi ke database.
3. Dapat berkomunikasi dengan layanan-layanan yang menggunakan
protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP, dan lain-lain.
4. Dapat melakukan koneksi dengan berbagai macam database, salah
satunya adalah database MYSQL
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page
(Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.
Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa
sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan
menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber
terbuka, maka banyak perogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
27
diimpelementasikan dalam program C. Dengan rilis ini disertakan juga
modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang
interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada
juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan
meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkat PHP diubah menjadi
akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak
dipakai pada awal abad ke 21. Versi ini banyak dipakai disebabkan
kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki
kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini,inti dari interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman
berorientasi objek kedalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa
pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
Penulisan Script PHP
Berikut ini adalah contoh penulisan skrip/kode daari PHP :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>contoh PHP</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?php
Echo “Script PHP!”;
?>
</BODY>
2.2.15 JavaScript
JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape Inc. Pada tanggal 4
Desember 1995. JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang mengijinkan
halaman web menjadi lebih interaktif. Bahasa ini awalnya hanya dapat digunakan
pada aplikasi browser buatan Netscape yaitu Netscape 2.0.
JavaScript dibangun dengan tujuan untuk memberikan sebuah bahasa
pemrograman yang kecil (dalam hal ukuran yang dihasilkan) serta dinamis. Sejak
tahun 1996, Netscape menyerahkan pembuatan standaardisasi JavaScript pada
sebuah lembaga independen European Computer Manufacturers Association
(ECMA), beberapa karakteristik JavaScript antara lain:
a. Diterjemahkan oleh klien namun tidak dikompilasi.
b. Berbasis obyek, memanfaatkan obyek-obyek standaar namun tidak
diperbolehkan membuat kelas atau turunan (inheritance) objek tersebut.
c. Kodenya terintegrasi bahkan dapat disisipkan bersama dengan kode
HTML.
d. Tipe data dari variabel tidak dideklarasikan.
e. Pengikatan secara dinamis.
f. Referensi obyek hanya akan diperiksa ketika dijalankan.
g. Tidak dapat menuliskan ke dalam harddisk secara otomatis.
2.2.16 Cascading Sytle Sheets (CSS)
CSS adalah sebuah bahasa style sheet (lembar gaya) yang digunakan untuk
mengatur tampilan dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. CSS Level 1
(CSS1) diperkenalkan pada tahun 1995 oleh World Wide Web Consortium (W3C)
dan dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan HTML dalam hal keleluasaan
pengaturan desain dan tampilan pada sebuah dokumen HTML. Setahun kemudian
CSS1 diberi status rekomendasi penuh oleh W3C yang juga mengatur spesifikasi
CSS. Saat ini ada tiga level CSS, Level 1 (Recommendation), CSS Leve 2
(Recommendation), dan CSS Level 2 revision 1 (Candidate Recommendation).
29
dengan HTML dan XHTML. Walau demikian, CSS dapat dipergunakan untuk
bahas markup lain seperti SVG dan XUL.
2.2.17 Apache HTTP Server
Apache HTTP server atau yang biasa disebut Apache merupakan server
web yang dapat dijalakan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft
Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk
melayani dan memfumgsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani
fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih
seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan
lain-lain. Apache juga di dukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis
grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.
Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh
komunitas terbuka yang terdiri dari pengembangan-pengembangan di bawah
naungan Apache Software Foundation. Sejak tahun 1996 Apache menjadi aplikasi
web server paling populer, dan tahun 2009 menjadi aplikasi web server pertama
31
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Gambaran Umum Sistem
Sistem e-learning yang akan dibangun terdiri dari empat bagian utama,
yaitu:
1. Bagian admin.
Pada bagian admin akan mengelola sistem secara keseluruhan yaitu
pengolahan data guru, siswa, tahun ajaran, mata pelajaran, forum
komunikasi, kelas, kepala sekolah, pengumuman, bantuan, mengajar.
2. Bagian guru.
Pada bagian ini akan berisi fitur pengolahan, materi pelajaran, tugas, soal
latihan, pengumuman, forum komunikasi.
3. Bagian siswa.
Berisi fitur untuk mengikuti kegiatan belajar, materi pelajaran, tugas, nilai,
soal latihan, forum komunikasi.
4. Bagian kepala sekolah.
Bagian ini akan berisi fitur berupa grafik perkembangan siswa terhadap
materi yang telah diberikan oleh guru berdasarkan latihan yang telah
dikerjakan.
3.2 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi
masalah-masalah pada sistem yang sedang berjalan di SMK-PU. Dari hasil
analisis sistem akan digunakan menjadi dasar dari perancangan sistem e-learning.
3.2.1 Analisis Masalah
Siswa sulit mendapatkan materi pelajaran ketika guru yang bersangkutan
berhalangan hadir, hal ini disebabkan karena tidak ada guru piket yang dapat
menggantikan guru yang berhalangan hadir tersebut. Kurangnya waktu dan
dipahami oleh siswa. Kurangnya latihan soal terhadap suatu materi pada akhir
proses belajar mengajar yang mengakibatkan siswa sulit memahami materi yang
telah disampaikan. Penerimaan laporan perkembangan siswa pada akhir semester
mengakibatkan kepala sekolah sulit mengetahui perkembangan siswa secara
langsung.
3.2.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui secara
detail sistem pembelajaran yang sedang berjalan pada SMK-PU Prov. Jawa Barat.
Adapun prosedur yang sedang berjalan saat ini meliputi prosedur penyampaian
materi, pemberian tugas, latihan.
1. Prosedur penyampaian materi yang sedang berjalan.
Tahapan proses penyampaian materi digambarkan pada Gambar 3.1 dan
akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Guru membuat ringkasan materi.
b. Ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru akan disimpan sebagai
arsip guru.
c. Ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru disampaikan ke siswa.
d. Siswa mencatat ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru.
e. Catatan ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru disimpan sebagai
arsip siswa.
33
2. Prosedur pemberian tugas.
Tahapan proses pemberian tugas digambarkan pada Gambar 3.2 dan akan
dijelaskan sebagai berikut :
a. Guru membuat tugas dari materi yang sudah disampaikan ke siswa.
b. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
c. Tugas yang sudah dikerjakan oleh siswa dikumpulkan ke guru.
d. Guru memeriksa tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dan
menentukan hasil nilai.
e. Guru memberikan hasil tugas yang telah diperiksa ke siswa.
Gambar 3.2 Activity Diagram Pemberian Tugas
3. Prosedur latihan.
Tahapan proses latihan digambarkan pada Gambar 3.3 dan akan dijelaskan
sebagai berikut :
b. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru pada lembar
jawaban.
c. Lembar jawaban dan soal latihan yang telah dikerjakan oleh siswa
dikumpulkan ke guru.
d. Guru memeriksa lembar jawaban siswa dan menentukan hasil nilai.
e. Hasil nilai dari lembar jawaban yang telah diperiksa oleh guru
dimasukkan pada daftar nilai.
f. Lembar jawaban yang telah diperiksa dibagikan ke siswa.
Gambar 3.3 Activity Diagram Latihan
3.2.3 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak dibedakan menjadi dua yaitu
Kebutuhan Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional. Daftar kebutuhan
fungsional pada aplikasi e-learning SMK-PU Negeri Prov. Jawa Barat dapat
35
Tabel 3.1 Daftar Kebutuhan Fungsional
No SKPL-ID Kebutuhan
1 SKPL-F-01 Sistem menyediakan fungsionalitas login untuk admin, guru, dan siswa
2 SKPL -F-02 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data guru yang dilakukan oleh admin
3 SKPL -F-03 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data siswa yang dilakukan oleh admin
4 SKPL -F-04 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data kepala sekolah yang dilakukan oleh admin
5 SKPL -F-05 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data mata pelajaran yang dilakukan oleh admin
6 SKPL -F-06 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data mengajar yang dilakukan oleh admin
7 SKPL -F-07 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data kelas yang dilakukan oleh admin
8 SKPL -F-08 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data tahun ajaran yang dilakukan oleh admin
9 SKPL -F-09 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data bantuan yang dilakukan oleh admin
10 SKPL -F-10 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data forum yang dilakukan oleh admin
11 SKPL -F-11 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat data siswa yang dilakukan oleh guru
12 SKPL -F-12 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat data guru yang dilakukan oleh guru
13 SKPL -F-13 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengolahan data materi yang dilakukan oleh guru. Dapat dilakukan jika telah mengajar mata pelajaran.
14 SKPL -F-14 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengelolaan data tugas yang dilakukan oleh guru. Dapat dilakukan jika telah mengajar mata pelajaran.
15 SKPL -F-15 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengelolaan data latihan yang dilakukan oleh guru. Dapat dilakukan jika telah mengajar mata pelajaran.
16 SKPL -F-16 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengelolaan data pengumuman yang dilakukan oleh guru
17 SKPL -F-17 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat daftar guru yang dilakukan oleh siswa
18 SKPL -F-18 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk penyajian data materi yang dilakukan oleh siswa
19 SKPL -F-19 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melakukan latihan yang dilakukan oleh siswa
21 SKPL -F-21 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk pengelolaan data forum, yang dilakukan oleh siswa
22 SKPL -F-22 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat daftar guru yang dilakukan oleh kepala sekolah
23 SKPL -F-23 Sistem menyediakan fungsionalitas untuk melihat daftar siswa yang dilakukan oleh kepala sekolah
Sedangkan daftar kebutuhan non fungsional aplikasi e-learning SMK-PU
Prov. Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
No SKPL-Id Kebutuhan
1 SKPL-NF-01 Sistem tersedia dalam bentuk web yang dapat diakses manggunakan internet dan web browser
2 SKPL-NF-02 Resolusi website yang disarankan 1024x768
3 SKPL-NF-03 Sistem menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi
4 SKPL-NF-04 Sistem online 24x7 dalam seminggu
5 SKPL-NF-05 Jenis data yang digunakan untuk database adalah sql 6 SKPL-NF-06 Tipe gambar yang digunakan dalam sistem adalah jpg,
jpeg, dan png.
7 SKPL-NF-07 Sistem menggunakan web hosting sebagai media tempat penyimpanan data web dan database
8 SKPL-NF-08 Pengguna sistem yaitu admin, guru, siswa, kepala sekolah
3.2.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional mencangkup analisis pengkodean,
analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, identifikasi aktor.
3.2.4.1Analisis Pengkodean
Pengkodean pada SMK-PU terdiri dari pengkodean Nomor Induk Siswa
(NIS) untuk siswa/i, Nomor Induk Pegawai (NIP) untuk guru dan kode kelas.
1. Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS)
Pengkodean NIS pada SMK-PU ini terdiri dari 8 digit, dengan format yang