BAB 1 PENDAHULUAN 1 .1 Latar belakang masalah
Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat dan persaingan usaha yang ketat mendorong perusahaan untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas pemasaran Produk yang akan di jual dan pelayanan kepada konsumen, agar bisa bertahan dalam dunia bisnis dan memenangkan persaingan usaha.
Kepuasan konsumen dalam hal pemenuhan kebutuhan dan layanan penjualan menjadi konsep keberhasilan bisnis. Hal tersebut mempengaruhi peningkatan volume penjualan.Kompleksitas dalam penjualan menuntut perusahaan memanfaaatkan kemajuan teknologi. Teknologi komputer memungkinkan suatu perusahaan untuk mengolah data secara cepat dan akurat sehinga mampu menghasilkan informasi yang terpercaya dan dapat meningkatkan efisiensi kerja dan kemampuan perusahaan. Hal ini juga diperlukan oleh PT. Mitra Dinanti Kreasina untuk bisa bersaing dan selangkah lebih maju dalam setiap kegiatan usahanya di dalam menjalankan usahanya, PT. Mitra Dinanti Kreasina merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Developer dan kontraktor.
Salah satu yang kegiatan yang sedang dilakukan PT.Mitra Dinanti Kreasina adalah pembangunan di Maltra residence sebagai objek penelitian yang akan dilakukan. Maltra Residence merupakan tempat usaha yang bergerak dalam bidang Property Salah satu aktivitas yang ada pada Maltra Residence adalah Penjualan rumah dari berbagai type yang disediakan seperti Ruko, Electra, Fokker dan Dakota.
dimana penjualannya ada yang berupa jadi bangunan dan tanah. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada penjualan dimana pengerjaan dalam proses pemasukkan data serta pelaporan masih secara manual yaitu dengan Microsoft office excel. Oleh karena itu pengelolaan data menjadi lambat dan terkadang tidak tepat waktu yang memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, Penyimpanan data masih berupa dokumen atau arsip-arsip dan Terhambatnya dalam pembuatan laporan penjualan karena masih secara manual sehingga pembuatan laporan menjadi lambat. sehingga dalam pencarian data menjadi lambat karena masih mengunakan sistem yang manual yang dikarenakan keterbatasan system untuk memperlancar penggunaan sistem informasi Penjualan secara terkomputerisasi di perlukan suatu program aplikasi komputer untuk mengolah database yang penerapannya harus di sesuaikan dengan karakteristik sistem Penjualan di Maltra residence. Dengan mempelajari permasalahan yang ada maka penulis mencoba menyusun Tugas Akhir dengan mengambil judul :
1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Permasalahan-permasalahan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang menyebabkannya. Sistem Informasi Penjualan sangat dibutuhkan oleh petugas dalam menjalankan tugasnya dan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan pelayanan.
Mengingat permasalahan diatas maka penulis mengidentifikasikan penyebab masalah-masalah yang terjadi pada Maltra residence sebagai berikut :
1. Pencatatan data yang dilakukan masih secara manual sehingga sering terjadi kesalahan – kesalahan dan keliruan dalam pengolahan data.
2. Penyimpanan data masih berupa dokumen atau arsip-arsip, sehingga dalam pencarian data menjadi lambat karena masih mengunakan sistem yang manual.
3. Terhambatnya dalam pembuatan laporan penjualan karena masih secara manual sehingga pembuatan laporan menjadi lambat.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas dengan demikian penulis dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana Prosedur Penjualan tunai dan kredit yang sedang berjalan pada Maltra Residence.
3. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan Tunai dan Kredit di Maltra Residence.
4. Bagaimana pengujian sistem informasi Penjualan Tunai dan Kredit di Maltra Residence.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini merancang sebuah Aplikasi dengan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk sistem penjualan di maltra residence dan dapat membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi di Maltra residence agar sistem lebih efektif dan efisien.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Prosedure Penjualan tunai dan kredit yang sedang berjalan di Maltra residence
2. Untuk membuat Perancangan sistem informasi Penjualan tunai dan kredit pada Maltra Residence
3. Untuk mengimplementasi sistem informasi Penjualan tunai dan kredit di maltra residence
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Akademis
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, Sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh pada Jurusan Manajemen Informatika khususnya dalam Sistem Informasi penjualan di Maltra residence
2. Bagi peneliti lain, bisa dijadikan referensi untuk kajian penelitian yang sama.
3. Bagi peneliti, Untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan membandingkan antara teori yang dipelajari selama perkuliahan dengan praktek yang terjadi dilapangan serta memperluas wawasan penulis
1.4.2 Kegunaan praktis
1. Memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi dan memudahkan kinerja yang ada dalam perusahaan tersebut.sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
1. Bagi Konsumen bisa memudahkan dan mempercepat transaksi penjualan. 1.5 Pembatasan Masalah
Batasan-batasan permasalahan yang disajikan oleh penulis pada penelitian ini mencakup beberapa hal yaitu :
2. Penggunaan system hanya pada bagian penjualan dengan pembayaran tunai dan kredit yang ada di Maltra residence.
1.6 Lokasi dan Jadwal penelitian
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis melaksanakan Penelitian yang dilaksanakan di Maltra Residence yang beralamat di Jl. Maleber Utara No. 125 (Jl. Garuda) Bandung.
Tabel 1.1.
Jadwal Penyelesaian Tugas Akhir
No Nama Kegiatan
2009 - 2010
Oktober November Desember Januari
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data 2 Mengidentifikasi
kebutuhan sistem 3 Perancangan
prototypesistem 4 Pengujian
prototypesistem 5 Implementasi
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem Informasi dibangun oleh dua unsur utama yaitu sistem dan informasi. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai Sistem Informasi, maka definisi mengenai sistem, informasi, dan sistem informasi akan diuraikan sebagai berikut:
2.1.1 Definisi Sistem
Pengertian sistem menurut Raymond McLeod (2003:9):
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
Adapun pengertian sistem menurut Edhi Sutanta (2003:1):
Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara – cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan
Dari defenisi-definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem merupakan sekumpulan dari beberapa elemen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu .
2.1.2 Elemen Sistem
Raymond Mc Leod Jr. (2001 : 9) menyebutkan:
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi ia merupakan suatu susunan dasar sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar berikut ini :
Gambar 2.1 Elemen Sistem Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001
mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah.
2.1.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang meliputi Edhi Sutanta (2003:2):
1. Mempunyai Komponen (Components)
Komponen system adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan system.komponen system dapat berupa benda nyata ataupun abstrak komponen system disebut sebagai subsistem.
2. Mempunyai batas (Boundary)
Batas system diperlukan untuk memebedakan suatau system dengan system yang lain.tanpa adanya batas system maka sangat sulit untuk menjelaskan suatau system batas system akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap system.
3. Memepunyai lingkungan (Environ ments)
diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin bahkan jika mungkin di tiadakan.
4. Mempunyai penghubung/antar muka (Interface)
Penghubung/antar muka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen system yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam system penghubung/antar muka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan masing-masing komponen
5. Mempunyai masukan (Input)
Masukan merupakan komponen system yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan kedalam system sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.
6. Mempunyai pengolahan (processing)
Pengolahan merupakan komponen system yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.
7. Keluaran (Output)
Keluaran merupakan komponen system yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
8. Mempunyai sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
9. Mempunyai kendali (Control)
Setiap komponen dalam system perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
10. Mempunyai Umpan balik (Feed Back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (controlsistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan peruses dalam system dan membalikannnya ke dalam kondisi normal.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh dan berakhir.
Menurut Jogiyanto (2001 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah “data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.
a. Siklus Informasi
Siklus informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
Gambar 2.2 Transformasi Data Menjadi Informasi (Sumber : Edhy Sutanta, 2003)
Output Unit Pengolah
Input
b. Kualitas dan Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2001 : 10), kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi yang harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya, bearti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi.
3. Relevan, bearti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2001 : 11) yang dimaksud Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, antara lain :
a. Hardware : CPU, disk, terminal, printer.
c. Personal : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. Data : data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu.
2.3 Pengertian Penjualan 2.3.1 Sistem penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2001 : 455) Transaksi penjualan tunai Yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara Konsumen melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh persahaan,barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan dan transaksi penjualan tunai kemudian di catat oleh perusahaan.
2.3.2 Penjualan Kredit
Menurut Suhardjono (2003 : 6) Kredit dapat diartikan sebagai angsuran yang diberikan kepada konsumen dalam jangka waktu yang disepakati bersama. Kredit tersebut dapat membantu meringankan konsumen dalam hal pembayaran.
2.3.3 Developer
Menurut Kamus bahasa Indonesia Developer adalah Pengusaha yang mempersiapkan lahan untuk perumahan.
2.4 Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0
BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Intstruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan system oprasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemogramman berorientasi objek (Object Oriented Programming, OOP)
Agar dapat menggunakan Visual Basic, Anda harus memahami IDE (Intregrated Develoment Environment) atau lingkunga kerja dari Visual Basic 6.0 itu sendiri.
IDE Visual Basic 6.0 dibagi menjadi delapan besar, yaitu; menu, toolbar, toolbox, project expoler, properties window, form layout window, form dan kode editor.
1. Menu
Pada bagian menu terdapat 13 menu utama.yaitu menu file, Edit,View, Project, format, debug, run, query, diagram, tool, add-Ins, windows dan help untuk menggunakan menu itu tinggal mengklik pada menu utama dan kemudian memilih submenunya
2. Toolbar
3. Toolbox
Toolbox adalah tempat dimana Kontrol-kontrol diletakan. Kontrol yang terdapat pada toolbox dipakai dalam pembuatan program aplikasi.Objek kontrol yang ada pada toolbox.
4. Project Explorer
Project Explorer adalah tempat untuk melihat daftar from dan modul yang digunakan dalam proyek.Melalui project explorer anda juga dapat memilih from yang akan dipakai.
5. Propeties window
Propeties window adalah tempat propeti setiap objek kontrol. Propetis widow juga dipakai untuk mengatur property dari objek control yang dipakai.dengan property windows anda dapat mengubah property yang nantinya akan dipakai sebagai default object kontrol pada waktu program pertama kali dieksekusi. 6. Form Layout window
Form Layout window berfungsi untuk melihat posisi form pada layar monitor pada waktu program dieksekusi.untuk menggeser posisi form,klik dan geser form layout window sesui posisi yang diinginkan
7. Form
Form adalah tempat untuk membuat tampilan (user interface) bagi program aplikasi anda.
8. Kode editor
2.5 Mengenal Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL server 2000 adalah perangkat lunak relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses memanipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL server 2000 merupakan produk andalan Microsoftuntuk database server.kemampuannya dalam manajement data dan kemudahan dalam pngoprasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database adminisator.
2.5.1 Database Default
Data default ialah database yang sudah tersedia dalam Microsoft SQL server 2000. Database itu diantara lain:
1. Master,Faasilitas untuk gabungan dari table-tabel system yang mencatat instansiserver secara keseluruhan dimana seluruh database dibuat secara konsekuen
2. Model, templet untuk setiap proses pembuatan database. 3. Pups, database contoh.
4. Nortwind, database contoh
5. Msdb, database yang berisi penjadwalan
6. Tempdb database yang digunakan untuk menyimpan table temporer yang dibuat oleh SQL Server.
2.5.2 Layanan Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut:
2. SQL Server Profiler,memonitor dan merekam seluruh aktivitas database. 3. SQL Server Manager,mengatur seluruh objek SQL Server,SQL server Agent
dan MS DTC
4. SQL Server Interprise Manager,alat bantuadministratif
5. SQL Query Analyzer.menjalankan perintah Query yang dapat memperoses database, mulai dari menampilkan data, mengedit, menghapus dan lain sebagainya.
2.5.3 Objek dalam SQL Server 2000
Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah Sebagai berikut : 1. Database
Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data dan mengakse data.
2. Tabel
Tabel Berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.
3. Data diagram
Data diagram secara grafis menampilkan database sehuingga biasa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL
4. Indeks
5. View
View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih table
6. Stored Procedure
Stored Procedure merupakan program-program Transact-SQL disimpan dalam server untuk menjalankan tugas yang telah ditentukan
7. Fungsi
Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan iput baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa scalar maupun tabular (berbentuk table). Contoh fungsi SUM untuk menambah beberapa nilai.fungsi. DATEDIFF untuk menentukan perbedaanantara duabuah tanggal fungsi @@SERVERNAME untuk mendapatkan nama dari server maupun fungsi-fungsi yang kita buat sendiri.
8. Trigger
Sebuah jenis procedure yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila oprasi tertentu dilakukan pada table.
2.5.4 Tipe Data
2.5.5 Data Definition Language
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah di Maltra Residence yang beralamatkan di Jalan Maleber Utara No .125 (Jl.Garuda)
3.1.1 Sejarah singkat Perusahaan
PT. MITRA DINANTI KREASINA didirikan di Bandung pada tanggal 6 Oktober 1989 berdasarkan akte Notaris Ny. Mommy H. Soeria Soemantri, S.H. No. 10 dengan nama CV. MITRA DINANTI KREASINA berkantor awal di jalan Kebon Sirih No. 30 Bandung.
Semakin berkembangnya perusahaan maka CV. MITRA DINANTI KREASINA ditingkatkan menjadi perseroan Terbatas dengan nama PT. MITRA DINANTI KREASINA Pada tanggal 13 DESEMBER 1993,berdasarkan akte Notaris Ny. Mommy H. Soeria Soemantri,S.H. No.59 dengan kantor yang baru tak jauh dari kantor yang lama yaitu di Jalan Kebon sirih No.15 Bandung.
Dengan kemajun yang telah diraih tersebut tidak menjadikan lupa diri, tapi kami semakin memacu langkah ke arah kemajuan yang lebih besar lagi.kami perlebar lingkup kegiatan kami tidak hanya pada sektor jasa, tapi kamipun mencoba
mengembangkan bidang usaha Real Estate/ Properti sebagai Developer. Salah satu karya yang dihasikan PT. MITRA DINANTI KREASINA :
• Perumahan Rereng Wulung Indah Sukaluyu Bandung pada tahun 1994 • Perumahan Gerbang cihanjuang Cimahi pada tahun 1996
• Perumahan Cukang Kawung Asri Cikutra Bandung pada tahun 1997
• Ruko & Hunian Cul De Sac Delima Cikutra pada tahun 2004 & 2005
• Perumahan Babakan Sukajadi Residence pada tahun 2005 & 2006 • Perumahan Maltra Residence 2007
Dengan karya yang sudah di hasilkan PT. MITRA DINANTI KREASIANA semakin memacu kearah kemajuan yang lebih besar lagi.makin bayaknya usaha yang bergerak di bidang property makin bertambahnya motipasi agar kedepannya PT. MITRA DINANTI KREASINA menghasilkan karya lebih baik lagi dan mampu bersaing.
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
tanggung jawab setiap pimpinan atas kegiatan perusahaan dan dapat mengukur prestasi setiap karyawan di dalam lingkungan kerjanya masing.
Sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan dalam bab 1 bahwa, Penelitian di ajukan adalah ke PT. Mitra Dinanti Kreasina dan menempatkan Penelitian kami pada salah satu proyek perusahaan tersebut yaitu Maltra Residence. Maka Struktur Organisasi yang kami gambarkan adalah Struktur Organisasi Maltra Residence
Di bawah ini adalah struktur organisasi pada Maltra Residence
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
3.1.3 Deskriptif Tugas
mengapa pekerjaan tersebut dilakukan. Uraian tersebut berisi tentang hubungan antara suatu posisi tertentu dan posisi lainnya di dalam dan di luar organisasi dan ruang lingkup pekerjaan dimana si pemegang jabatan diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh divisi/unit kerja atau tujuan organisasi secara keseluruhan.
Berikut adalah uraian tugas (job description) setiap bagian yang terdapat pada Maltra Residence :
1. Kepala Kantor
a) Memimpin dan bertanggung jawab atas kinerja pegawai keseluruhan b) Mengurus surat-surat ke Bank
c) Mengurus surat-surat ke Kantor Notaris 2. Site. Manager
a) Yang mengatur pekerjaan dilapangan b) Mengatur Pelaksanaan Proyek c) Koordinasi dengan Perencanaan 3. Perencanaan
a) Yang membuat perencanaan dan mengontrol disaat pembangunan b) Membuat desain bangunan tanah
c) Membuat Perancangan jalan lingkungan rumah 4. Administrasi dan Keuangan
c) Membuat laporan keuangan. d) Mengelola keuangan
5. Bag. Umum
a) Mengurusi semua Perijinan b) Koordinasi Dengan Masyarakat c) Membuat Surat-surat
6. Bag. Penjualan
a) Menjelaskan kepada konsumen spesifikasi rumah yang akan dijual b) Menjelaskan kepada konsumen tentang tata cara pembayaran c) Yang memasarkan dan Menjual rumah
7. Pelaksana
a) Mengajukan kebutuhan material b) Mengatur pekerja dilapangan
c) Menjaga Agar kualitas bangunan bagus 8. Logistik
a) Menyediakan alat-alat dan bahan secara keseluruhan b) Survey Material
c) Menyediakan material yang akan digunakan dilapangan d) Memesan barang Ke Toko
9. Pekerja
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan tindakan(action research).
Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2005 : 234) :
“Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.
Sedangkan metode tindakan(action research) yaitu: penelitian yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual (lapangan).
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan data 3.2.2.1 Sumber data Primer
Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 209) definisi data primer adalah sebagai berikut :
Adapun Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.
2. Wawancara (in depth interview)
Wawancara (in depth interview) adalah suatu cara pengumpulan data melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data) dengan cara menemui responden, dalam hal ini Bagian Penjualan di Maltra Residence
3.2.2.2 Sumber data Sekunder
Menurut Jonathan Sarwono (2006 : 209) definisi data sekunder adalah sebagai berikut :
“Data Sekunder : data yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti”.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan sistem
3.2.3.1 Metode Pendekatan
Metode pendekatan sistem yang akan digunakan penulis adalah metode analisis dan perancangan terstruktur, yakni berorientasi pada data, di mana dalam metode ini menggunakan alat bantu flow map, diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data, normalisasi, relasi tabel, danentity relationship diagram (ERD).
3.2.3.2 Metode Pengembangan sistem
Metode yang digunakan dalam pendekatan system adalah Prototype.Ada berbagai metode dalam membuat program aplikasi sebuah system salah satunya adalah prototype. Prototype adalah metode perancangan aplikasi untuk menciptakan suatu model system Informasi yang harus di kembangkan.
Berikut adalah Langkah-langkah dalam membuat system dengan menggunakan metode prototype :
1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Analisis system mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang di inginkan pemakai terhadap system.
toolkits. integrated application generator adalah system perangat lunak jadi yang mampu menghsilkan semua tampilan yang diinginkan dalam system baru , menu, Laporan,layar,database dan sebagainya. prototyping toolkits mencakup system perangkat lunak tepisah.yang masing-masing mampu menghasilkan sebagian tampilan system yang diinginkan.
3. Menentukan apakah prototype diterima. Analisis mendidik pemakai dalam menggunakan prototype dan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk membiasakan diri dengan system. Pemakai memberikan masukan kepada analisa apakah prototype memuaskan. Jika ya,langkah 4 akan diambil; jika tidak, prototype direvisi dengan mengulangi langakah 1, 2 dan 3 dengan pengertian yang lebih baik mengenai kebutuhan pemakai.
4. Menggunakan Prototype. Prototype ini menjadi system oprasional, pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototype memungkinkan prototype memuatsemuaelemen penting dari system baru.
Gambar 3.2Pengembangan prototope jenis 1 (Sumber : Raymond McLeond,Jr : 2001)
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem
Adapun alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari terminator.
3. Data Flow Diagram(DFD)
Menurut Raymond McLeod Jr. (2001 : 428) definisi Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut:
Data Flow Diagram adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan”.
Data Flow Diagram (DFD) memproses sistem dalam komponen-komponen beserta seluruh penghubung antar komponen. Data Flow Diagram (DFD) ini merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks.
4. Kamus Data
Menurut Raymond McLeod Jr. (2001 : 424) definisi kamus data adalah sebagai berikut:
Dengan mengunakan kamus data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada padadata flow diagram (DFD).
5. Normalisasi
Kroenke dalam Abdul kadir (2003 : 65) mendefinisikan normalisasi sebagai berikut:
“Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tak memiliki masalah tersebut”. Masalah yang dimaksud oleh Kroenke ini sering disebut dengan istilah anomali.
Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan (misalnya menyebabkan ketidakkonsistenan data atau membuat suatu data menjadi hilang ketika data lain dihapus).
Proses normalisasi ada beberapa tahap, yaitu:
a. Bentuk tidak normal
Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang
b. Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.
c. Bentuk normal kedua (2NF)
Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional.
Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika :
1. Berada pada bentuk normal pertama
2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.
d. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika :
1. Berada pada bentuk normal kedua
2. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.
e. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
f. Bentuk normal keempat (4NF)
Suatu relasi memenuhi bentuk normal keempat jika :
1. Telah berada pada bentuk Boyce-Codd (BCNF)
2. Tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak
g. Bentuk normal kelima (5NF)
Bentuk normal kelima (5NF) terkadang disebut PJ/NF (Projection Join/Normal Form) menggunakan acuan dependensi gabungan. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kelima jika dan hanya jika setiap dependensi gabungan dalam R tersirat oleh kunci kandidat relasi R.
Secara praktis dapat dikatakan bahwa suatu relasi R berada dalam bentuk normal kelima jika data yang ada padanya tidak dapat lagi didekomposisi menjadi relasi-relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi-relasi yang lebih kecil ini tidak sama dengan kunci kandidat relasi.
6. Tabel Relasi
Tabel relasi dalam database menunjukkan relasi antar tabel-tabel. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kasatuan informasi dalam bentukquery, formataureport.
7. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Albahra (2004 : 123) “ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak”.
ERD berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan hubungan data.adapun elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut:
a. Entity (entitas)
Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata ataupun abstrak di mana data tersimpan atau di mana terdapat data. Entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.
b. Relationship
c. Relationship degree(derajat relationship)
Relationship degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.
d. Atribut
Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiaprelationship.
e. Kardinalitas (cardinality)
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum baris yang dapat berrelasi dengan entitas pada entitas yang lain.
Ada 3 macam kardinalitas, yaitu :
a. One to one(satu ke satu)
Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua. Artinya setiap baris pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu baris pada entitas B dan begitu juga sebaliknya.
b. One to many atau many to one(satu ke banyak atau banyak ke satu)
c. Many to many (banyak ke banyak)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Dilihat dari entitas yang pertama maupun dari entitas yang kedua.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian Software (perangkat lunak) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempersentasikan kajian pokok dari spesifikasi,desain dan pengkodean. Roger Pressman (2002:59)
Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah Black-Box.Black Testing digunakan untuk menguji fungsi-fungsi dari perangkat lunak yang dirancang.
Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.dengan demikian,pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapat serangkaian kondisi inputyang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.pengujian black box merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam katagori sebagai berikut : 1. Fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan antar muka (Interface)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem yang berjalan
Analisis sistem sangat bergantung pada sebuah landasan konseptual.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang
sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang
berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan untuk
mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain sehingga menjadi
lebih sederhana dan lebih interaktif.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan guna menganalisis atau
mempelajari dokumen-dokumen yang ada pada sebuah sistem, khususnya sistem
informasi penjualan rumah di Maltra Residence, untuk selanjutnya digunakan
sebagai acuan pada tahap desain atau pengembangan sistem. Berikut ini adalah
dokumen-dokumen yang ada pada prosedur penjualan rumah :
1. Nama Dokumen : Kwitansi
Sumber : Bagian Penjualan
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran penjualan rumah
Periode : Setiap ada transaksi pembayaran penjualan rumah
Rangkap : 2
Item
No kwitansi, terima dari, banyaknya uang, terbilang, berupa, untuk
pembayaran, tgl kwitansi, yang menyerahkan, yang menerima
2. Nama Dokumen : Surat Pernyataan
Sumber : Bagian Penjualan
Fungsi : Sebagai bukti pernyataan mematuhi tata tertib
Periode : Setiap ada transaksi pelunasan penjualan rumah
Rangkap : 1
Item
nama, tglpekerjaan, alamat, kavling no, type rumah.
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Salah satu hasil dari analisis prosedur adalah penggambaran bagan alir
dokumen (Dokumen Flow Map). Bagan alir dokumen dimaksudkan untuk
mengetahui aliran dokumen yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan
yaitu:
Prosedur berikut ini menggambarkan jalannya penjualan rumah,
entitas-entitas yang terlibat adalah empat orang yaitu pembeli, bagian penjualan, bagian
keuangan dan owner. Tahapan- tahapan prosedur penjualan rumah adalah sebagai
berikut :
1. Pembeli membayar booking fee dan menyerahkan KTP/ Tanda Pengenal Diri
2. Bagian Penjualan Mengarsipkan KTP dan Membuat Surat Pemesanan
bangunan serta membuat kwitansi booking fee sebanyak 2 rangkap, kwitansi
booking fee copy disimpan di arsip dan kwitansi booking fee yang asli
beserta surat pemesanan bangunan di serahkan kepada pembeli.
3. Setelah 15 hari pembayaran booking fee, pembeli membayar DP dan
menyerahkan kwitansi booking fee sebagai bukti,untuk pembayaran termyn
ataupun nontermyn pembeli wajib membayar DP sebesar 30% dari harga
booking fee sebesar 10 jt. kemudian bagian penjualan mencatat data
pembayaran DP dan membuat membuat kwitansi DP juga surat-surat
kelengkapan pembelian rumah sebanyak 2 rangkap. Kwitansi DP dan
surat-surat kelengkapan pembelian rumah copy diserahkan kepada bagian
keuangan untuk diarsipkan, sedangkan yang asli diserahkan ke pembeli.
4. Setelah 15 hari dari pembayaran DP, maka pembeli mempunyai dua pilihan
pelunasan yang sesuai dengan yang tercantum di surat pemesanan rumah.
Bagi pembeli yang membeli rumah siap huni / ready stock, maka pembeli
harus membayar sisa pelunasan dan pembeli akan mendapatkan kwitansi
pelunasan. Sedangkan bagi pembeli yang membeli rumah yang masih berupa
kavling / belum ada bangunan, maka cara pelunasan pembayarannya dibagi
menjadi 4 tahap,
a. Tahap Pertama, pada saat kondisi fisik rumah mencapai 25%, pembeli
melakukan pembayaran ke-1 sebesar 25% dan akan memperoleh kwitansi
b. Tahap Kedua, pada saat kondisi fisik rumah mencapai 50%, pembeli
melakukan pembayaran ke-2 sebesar 25% dan akan memperoleh kwitansi
termyn ke-2
c. Tahap Ketiga, pada saat kondisi fisik rumah mencapai 75%, pembeli
melakukan pembayaran ke-3 sebesar 25% dan akan memperoleh kwitansi
termyn ke-3
d. Tahap Keempat, pada saat kondisi fisik rumah mencapai 100%, pembeli
melakukan pembayaran ke-4 / pelunasan dan akan memperoleh kwitansi
termyn ke-4/ pelunasan.
5. Setiap bulannya, bagian keuangan akan membuat laporan penjualan rumah
untuk diserahkan kepada owner.
Prosedur Penjualan rumah yang sedang berjalan dapat dilihat lebih jelas
4.1.2.1.Flow Map Sistem yang Sedang Berjalan
Bagian Penjualan Bagian Keuangan Pembeli
Keterangan :
A1 = Arsip KTP dan kwitansi booking fee
A2 = Arsip Kwitansi DP+Surat-surat kelengkapan pembelian rumah A3 = Arsip Kwitansi Termyn
A4 = Arsip Data Pembayaran
A1 KTP dan Booking
fee
KTP dan Booking fee
Mengarsipkan KTP dan Membuat Surat Pemesanan bangunan dan kwitansi booking
fee
Mencatat data pembeli dan membuat kwitansi DP, surat-surat
kelengkapan pembelian rumah pelunasan / kwitansi termyn
4.1.2.2. Diagram Kontek yang sedang berjalan
Diagram konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur
ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada
diagram konteks yang akan dibuat menghasilkan sumber informasi yang
dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Entitas yang digunakan dalam
diagram konteks Sistem Informasi Penjualan Rumah di Maltra Residence adalah
pembeli, owne. Diagram konteksnya dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2
Diagram KontekSistem Informasi Penjualan Rumah di Maltra Residence
4.1.2.3. Data Flow Diagram yang sedang berjalan
Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan
menggunakan data flow diagram adalah memudahkan pemakai yang kurang
menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Entitas
yang ada pada DFD yang sedang berjalan terdiri dari pembeli dan owner. DFD
Level 1 untuk sistem yang berjalan pada Sistem Informasi Penjualan Rumah di
Gambar 4.3
DFD Level 1 Sistem Informasi Penjualan Rumah di Maltra Residence
DFD Level 2 Proses 2.0 (Proses Pembayaran DP)
DFD Level 2 Proses 2.0 ini menggambarkan proses pembayaran DP.
Gambar 4.4
DFD Level 2 Proses 3.0 (Proses Pembayaran Pelunasan / Termyn)
DFD Level 2 Proses 3.0 ini menggambarkan proses pembayaran termyn /
pelunasan.
Gambar 4.5
DFD Level 2 Proses 3.0
4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan
Berdasarkan beberapa hasil analisis dirangkai menjadi satu kesimpulan
berdasarkan subyek permasalahan yang terjadi.
1. Sering terjadi kesalahan pencatatan dalam transaksi penjualan, masalah ini
disebabkan karena masih menggunakan dokumen manual sehingga bagian
penjualan sering lupa mencatat.
2. Proses penjualan menjadi lama, masalah ini disebabkan karena rumah belum
dikategorikan dengan kode tertentu sehingga susah dalam pencarian data
rumah.
3. Kurang tersedianya laporan yang berkualitas, hal ini disebabkan kurangnya
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang akan dibangun dimulai setelah tahap analisis
terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan
suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis.
Perancangan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara terperinci. Pada
tahapan perancangan sistem ini juga akan dibuat suatu flowmap, diagram kontek,
diagram aliran data dan turunannya. Tahap perancangan ini akan memberikan
gambaran mengenai aliran informasi dan proses yang berjalan dalam sistem.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang diusulkan
Perancangan Sistem Informasi Penjualan Rumah ini akan menghasilkan
sebuah produk berupa program aplikasi yang dapat menangani pengolahan data
seperti rumah, data transaksi penjualan rumah, dan laporan-laporan. Dalam
penerapannya sistem digunakan di lingkungan dalam sistem. Adapun pemakai
sistem dalam lingkungan dalam sistem yaitu bagian penjualan saja sedangkan
lingkungan luar sistem yang mendapatkan hasil dari sistem yaitu pembeli dan
owner. Selain itu, sistem tersebut dapat mengolah semua data masukkan yang ada
dalam sistem kemudian dapat menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan
kebutuhan seperti data stok rumah, laporan transaksi penjualan rumah dan laporan
4.2.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan
Perancangan prosedur merupakan hasil dari perubahan dan pengkoreksian
dari sistem yang berjalan, dimana sistem yang diusulkan dapat menutupi
kekurangan-kekurangannya, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi
pemakai. Berdasarkan pada hasil evaluasi sistem yang berjalan maka sistem yang
telah ada perlu dikembangkan. Pengembangan sistem dilakukan dengan cara
mengubah atau memperbaiki sistem yang belum terkomputerisasi kedalam sistem
terkomputerisasi, dengan menambahkan aplikasi untuk pengolahan data.
Gambaran mengenai prosedur atau flowmap usulan sistem informasi penjualan
rumah adalah sebagai berikut :
4.2.3.1 Flow Map
Berdasarkan dari hasil evaluasi diatas maka penulis berusaha merancang
sistem informasi penjualan rumah dengan menghilangkan kelemahan-kelemahan
dari sistem yang sedang berjalan, adapun hasil evaluasi yang penulis kembangkan
untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan
tersebut.
Prosedur penjualan rumah ini menggambarkan jalannya penjualan rumah,
entitas-entitas yang terlibat adalah tiga orang yaitu pembeli, bagian penjualan dan
owner. Tahapan- tahapan prosedur penjualan rumah yang diusulkan adalah
sebagai berikut :
1. Pembeli membayar booking fee dan menyerahkan KTP kepada bagian
2. Bagian Penjualan memasukkan data pembeli dan mencetak Surat Pemesanan
bangunan serta mencetak kwitansi booking fee, kwitansi booking fee beserta
surat pemesanan bangunan di serahkan kepada pembeli.
3. Setelah 15 hari pembayaran booking fee, pembeli membayar DP dan
menyerahkan kwitansi booking fee sebagai bukti, untuk pembayaran termyn
ataupun nontermyn pembeli wajib membayar DP sebesar 30% dari harga
booking fee sebesar 10 jt kemudian bagian penjualan mencatat data
pembayaran DP dan membuat mencetak kwitansi DP juga surat-surat
kelengkapan pembelian rumah. Kwitansi DP dan surat-surat kelengkapan
pembelian rumah diserahkan ke pembeli juga dengan kwitansi booking fee
awal.
4. Setelah 15 hari dari pembayaran DP, maka pembeli mempunyai dua pilihan
pelunasan yang sesuai dengan yang tercantum di surat pemesanan rumah.
Bagi pembeli yang membeli rumah siap huni / ready stock, maka pembeli
harus membayar sisa pelunasan dan pembeli akan mendapatkan kwitansi
pelunasan. Sedangkan bagi pembeli yang membeli rumah yang masih berupa
kavling / belum ada bangunan, maka cara pelunasan pembayarannya dibagi
menjadi 4 tahap,
a. Tahap Pertama, pada saat kondisi fisik rumah mencapai 25%, pembeli
melakukan pembayaran ke-1 sebesar 25% dan akan memperoleh kwitansi
b. Tahap Kedua, pada saat kondisi fisik rumah mencapai 50%, pembeli
melakukan pembayaran ke-2 sebesar 25% dan akan memperoleh kwitansi
termyn ke-2
c. Tahap Ketiga, pada saat kondisi fisik rumah mencapai 75%, pembeli
melakukan pembayaran ke-3 sebesar 25% dan akan memperoleh kwitansi
termyn ke-3
d. Tahap Keempat, pada saat kondisi fisik rumah mencapai 100%, pembeli
melakukan pembayaran ke-4 / pelunasan dan akan memperoleh kwitansi
termyn ke-4/ pelunasan.
5. Setiap bulannya, bagian penjualan akan mencetak laporan penjualan rumah
untuk diserahkan kepada owner.
Prosedur Penjualan rumah yang diusulkan dapat dilihat lebih jelas pada
Bagian Penjualan Owner Input Data Booking, cetak kwitansi
booking fee
DB Penjualan
Input Data Pembeli dan cetak kwitansi DP
Flowmap Penjualan Rumah yang diusulkan
4.2.3.2 Diagram Kontek
Diagram kontek yang dibuat pada tahap desain sistem ini merupakan hasil
dari perubahan dan perbaikan dari sistem diagram kontek yang sedang berjalan
yang mana di gunakan untuk menggambarkan sistem informasi penjualan rumah
masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem.
Diagram kontek sistem informasi penjualan rumah yang diusulkan dapat dilihat
pada gambar 4.7.
Gambar 4.7
Diagram Konteks yang diusulkan
4.2.3.3 Data Flow Diagram
Adapun DFD level 1 dari sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar
4.8.
Gambar 4.8
Adapun pemecahan proses 2.0 daridata flow diagram level 1 dari sistem
yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.9.
Gambar 4.9
DFD Level 2 Proses 2.0 yang diusulkan
4.2.3.4 Kamus Data
Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data
yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data di buat berdasarkan arus
data yang ada di data flow diagram. Arus data danflow diagram sifatnya global
hanya di tujukan nama arus datanya saja. Berikut ini adalah kamus data dari
sistem informasi persediaan obat yaitu :
1. Nama Data : Data Booking/Formulir
Deskripsi Data : Data Formulir yang telah diisi oleh pembeli
Nama Alias :
-Aliran Data : Proses 1.0 – F.Penjualan
no_faktur_penjualan, tgl_jual, id_pembeli, nama_pembeli, alamat_pembeli,
no_ktp, pekerjaan, ktp_penjamin, nama_penjamin, alamat_penjamin
kode_rumah, nama_rumah, luas_tanah, kavling_no, type_rumah,
luas_bangunan , harga_rumah, jenis_bayar, jumlah_bayar.
2. Nama Data : Data Data pembayaran DP
Deskripsi Data : Data pembayaran DP dari pembeli
Nama Alias :
-Aliran Data : Proses 2.0 – F.Penjualan,
Struktur Data :
no_faktur_penjualan, tgl_jual, id_pembeli, nama_pembeli, alamat_pembeli,
no_ktp, pekerjaan, kode_rumah, nama_rumah, luas_tanah, kavling_no,
type_rumah, luas_bangunan , harga_rumah, jenis_bayar, jumlah_bayar,
sisa_bayar.
3. Nama Data : Data Pembayaran pelunasan / Termyn
Deskripsi Data : Data transaksi Pembayaran pelunasan / Termyn
Nama Alias :
-Aliran Data : Proses 3.0 – F. Penjualan
Struktur Data :
no_faktur_penjualan, tgl_jual, id_pembeli, nama_pembeli, alamat_pembeli,
no_ktp, pekerjaan, kode_rumah, nama_rumah, luas_tanah, kavling_no,
type_rumah, luas_bangunan , harga_rumah, jenis_bayar, jumlah_bayar,
4. Nama Data : Data Penjualan Rumah
Deskripsi Data : Data Penjualan Rumah yang akan dijadikan
laporan
Nama Alias :
-Aliran Data : F. Penjualan – Proses 4.0
Struktur Data :
no_faktur_penjualan, tgl_jual, id_pembeli, nama_pembeli, alamat_pembeli,
no_ktp, pekerjaan, kode_rumah, nama_rumah, luas_tanah, kavling_no,
type_rumah, luas_bangunan , harga_rumah, jenis_bayar, jumlah_bayar,
sisa_bayar.
4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan Database merupakan langkah untuk menentukan basis data
yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Penyusunan basis
data berlandaskan kamus data yang telah dibahas sebelumnya. Pada skema
database ini akan dibahas Normalisasi, Entity-Relationship Diagram (ERD),
Relasi Tabel, Struktur File dan kodefikasi.
4.2.4.1 Normalisasi
Normalisasi adalah untuk menghilangkan penggandaan penyimpanan file-file
yang sama. Adapun bentuk normalisasi sistem informasi persediaan obat adalah
1. Bentuk Tidak Normal
Berikut ini merupakan normalisasi sistem informasi penjualan rumah bentuk
tidak normal atauUn Normalized Form (UNF) yaitu:
no_faktur_penjualan, tgl_jual, id_pembeli, nama_pembeli, alamat_pembeli,
kode_rumah, nama_rumah, lokasi_rumah, harga_rumah, jenis_bayar,
jumlah_bayar, no_faktur_penjualan, tgl_jual, id_pembeli, nama_pembeli,
alamat_pembeli, no_ktp, pekerjaan, kode_rumah, nama_rumah, luas_tanah,
kavling_no, type_rumah, luas_bangunan , harga_rumah, jenis_bayar,
jumlah_bayar, sisa_bayar, status, no_faktur_penjualan, tgl_jual, id_pembeli,
nama_pembeli, alamat_pembeli, no_ktp, pekerjaan, kode_rumah, nama_rumah,
luas_tanah, kavling_no, type_rumah, luas_bangunan , harga_rumah, jenis_bayar,
jumlah_bayar, sisa_bayar, status, no_faktur_penjualan, tgl_jual, id_pembeli,
nama_pembeli, alamat_pembeli, no_telepon, no_ktp, pekerjaan, kode_rumah,
nama_rumah, luas_tanah, kavling_no, type_rumah, luas_bangunan , harga_rumah,
jenis_bayar, jumlah_bayar, sisa_bayar, status, ktp_penjamin, nama_penjamin,
alamat_penjamin
2. Bentuk Normal Pertama (1st NF)
Dalam normalisasi sistem informasi penjualan rumah bentuk normal
pertama atauFirst Norm Form (1NF) yaitu :
no_faktur_penjualan, tgl_jual, id_pembeli, nama_pembeli, alamat_pembeli,
no_ktp, no_telepon, pekerjaan, ktp_penjamin, nama_penjamin, alamat_penjamin
kode_rumah, nama_rumah, luas_tanah, kavling_no, type_rumah, luas_bangunan ,
3. Bentuk Normal Kedua (2nd NF)
Dalam normalisasi sistem informasi penjualan rumah bentuk normal kedua
atauSecond Norm Form (2NF) yaitu :
Rumah
*kode_rumah, nama_rumah, luas_tanah, kavling_no, type_rumah,
luas_bangunan , harga_rumah
Pembeli
*id_pembeli, nama_pembeli, alamat_pembeli, no_ktp, no_telepon,
pekerjaan , ktp_penjamin, nama_penjamin, alamat_penjamin
Penjualan
*no_faktur_penjualan, tgl_jual, **id_pembeli, **kode_rumah,
jenis_bayar, jumlah_bayar, sisa_bayar, status.
4. Bentuk Normal Ketiga (3rd NF)
Dalam normalisasi sistem informasi penjualan rumah bentuk normal
ketiga atauThird Norm Form (3NF) yaitu :
Rumah
*kode_rumah, nama_rumah, luas_tanah, kavling_no, type_rumah,
luas_bangunan , harga_rumah
Pembeli
*id_pembeli, nama_pembeli, alamat_pembeli, no_ktp, no_telepon,
Penjualan
*no_faktur_penjualan, **id_pembeli, **kode_rumah, jenis_bayar,
sisa_bayar, status.
DetailJual
**no_faktur_penjualan, tgl_jual, jumlah_bayar, keterangan.
4.2.4.2 Relasi Tabel
Model basis data Relational sering disebut sebagai model relational atau
basis data relasional, model basis data menunjukkan suatu cara mekanisme yang
digunakan untuk mengelola atau mengorganisasi data secara fisik. Adapun saling
keterkaitan antar tabel atau relasi tabel digunakan dalam sistem informasi
penjualan rumah adalah sebagai berikut:
TRumah
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram
Diagram E-R pada sistem informasi penjualan rumah adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.11
ERD Sistem Informasi Penjualan Rumah
4.2.4.4 Struktur File
Pada tahapan perancangan struktur file ini akan dijelaskan mengenai
perancangan basis data yang akan digunakan. Penyusunan tabel ini pada dasarnya
digunakan untuk memudahkan dalam pemasukan dengan penyimpanan data yang
sesuai dengan kelompok dari data atau informasi tersebut. Struktur Field yang
dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Struktur Field Rumah
Nama Tabel : TRumah
Media : Hardisk
Tabel 4.1Struktur File Rumah
No Nama Field Type Size Keterangan
1 kode_rumah varchar 5 Primary Key *
2 nama_rumah varchar 35 Nama Rumah
3 luas_tanah Int 4 Luas Tanah dalam m2
4 kavling_no Int 4 Nomor Kavling
5 type_rumah varchar 20 Type / Jenis Rumah
6 luas_bangunan Int 4 Luas bangunan dalam m2
7 harga_rumah Float 8 Harga Rumah
2. Struktur Field Pembeli
Nama Tabel : TPembeli
Media : Hardisk
Field Kunci : id_pembeli
Tabel 4.2Struktur File Pembeli
No Nama Field Type Size Keterangan
1 id_pembeli varchar 5 Primary Key *
2 nama_pembeli varchar 35 Nama Pembeli
3 alamat_pembeli varchar 50 Alamat asal pembeli
4 no_ktp varchar 20 Nomor_KTP Pembeli
5 no_telepon varchar 15 No._Telepon Pembeli
6 Pekerjaan varchar 50 Pekerjaan Pembeli
7 ktp_penjamin varchar 20 Nomor_KTP Penjamin
8 nama_penjamin Varchar 35 Nama_penjamin
3. Struktur Field Penjualan
Nama Tabel : TPenjualan
Media : Hardisk
Field Kunci : no_faktur_penjualan
Tabel 4.3Struktur File Penjualan
No Nama Field Type Size Keterangan
1 no_faktur_penjualan varchar 15 Primary Key *
2 id_pembeli varchar 5 Foreign key **
3 kode_rumah varchar 5 Foreign key **
4 jenis_bayar varchar 15 Jenis Pembayaran
(Termyn / Lunas)
5 sisa_bayar Float 8
6 Status varchar 15
4. Struktur Field Detail Jual
Nama Tabel : TDetail
Media : Hardisk
-Tabel 4.4Struktur File Detail Penjualan
No Nama Field Type Size Keterangan
1 no_faktur_penjualan varchar 15 Foreign key **
2 tgl_jual Date 8 Tanggal Penjualan
3 jumlah_bayar Float 8 Jumlah Bayar
4 Keterangan varchar 15 Keterangan jenis
pembayaran (
Booking, DP,
Termyn, Pelunasan)
4.2.4.5 Kodifikasi
Pada Sistem Informasi Penjualan Rumah ini, terdapat kodefikasi
(pengkodean) pada kode_rumah, id_pembeli, no_faktur_penjualan. Untuk lebih
jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :
1. Kode Rumah
Kode Rumah terdapat 5 digit. Untuk lebih jelasnya mengenai
pengkodean ini adalah sebagai berikut :
XX XXX
A(FO) B(001)
Contoh : FO001 artinya rumah type fokker yang terdaftar pada
2. ID Pembeli
ID Pembeli terdapat 4 digit. Untuk lebih jelasnya mengenai
pengkodean ini adalah sebagai berikut :
X XXX
A(P) B(001)
Contoh : P001 artinya Pembeli yang terdaftar pada nomor urut 001.
3. No Faktur Penjualan
No Faktur Penjualan terdapat 11 digit. Untuk lebih jelasnya
mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :
XX XX XX XX XXX
A(FJ) B(01) C(01) D(09) E(001)
Contoh : FJ101109001 artinya Faktur Penjualan Pada Tanggal 01
bulan Januari Tahun 2009 yang terdaftar pada nomor urut 001.
4.2.5 Perancangan Antar Muka
Pada sub bab ini akan menjelaskan tentang perancangan program sistem
infromasi penjualan yang dibangun meliputi perancangan input dan perancangan
output yang ada pada sistem informasi penjualan rumah di Maltra Residence. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah pengguna dalam mengetahui proses input dan
4.2.5.1 Struktur Menu
Dalam memberikan kemudahan baik kepada pengguna maupun kepada
pihak yang membutuhkan, maka dirancang suatu program dengan memberikan
berbagai macam kemudahan dan memberikan informasi yang cepat dan akurat.
Untuk rancangan menu utama adalah sebagai berikut :
Gambar 4.12
Rancangan Struktur Menu
4.2.5.2 Perancangan Input
Perancangan input merupakan desain yang dirancang untuk menerima
masukan dari pengguna sistem. Rancangan Masukan ini harus dapat memberikan
penjelasan bagi pemakainya, baik dari bentuk maupun dari masukan-masukan
1. Perancangan From User Login
Sebelum masuk ke dalam menu utama, pengguna terlebih dahulu harus
mengisi form login. Dimana form login ini digunakan untuk otorisasi terhadap
pemakai (user). Menu ini akan meminta User Name dan Password sebelum
masuk ke sistem. Jika sudah diisi kemudian tekan enter pada Keyboard. Desain
form Login dibuat seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.13
Rancangan Tampilan Menu Logi
2. Form Input User Login
Dalam perancangan program yang akan penulis buat tampilan menu utama
terdapat empat bagian yaitu File, Data, Registrasi, Laporan. Form menu tersebut
merupakan menu utama dimana form ini akan tampil jika user berhasil masuk ke
form Login.
Untuk lebih jelasnya form utama dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut ini
Gambar 4.14
Rancangan Menu Utama
Home Transaksi Pengaturan
Username :
Passw ord :
Setelah berada pada menu utama, maka pada perancangan input yang penulis buat
berdasarkan tema dari sistem informasi penjualan ini adalah sebagai berikut :
a) Daftar Rumah, merupakan informasi merupakan form yang berfungsi untuk
melihat data-data Rumah yang ada pada Maltra Residence.
Gambar 4.15
Form Daftar Rumah
Data search :
Keyword :
Input Text :
Sample Picture :
Sales person :
Name :
Posisition :
Refresh Find
Detail
b) Perancangan Input Data Rumah
Form ini di gunakan untuk mengisi data rumah.
Gambar 4.16
Form Input Data Rumah
Spesifikasi Type Rumah
Kode :
NamaRumah :
Luas Tanah :
No Kavling :
Type Rumah :
Luas Bangunan :
Harga Jual :
Status :
Add Picture
c) Perancangan Input Pembeli
Form ini di gunakan untuk mengisi data pembeli. merupakan informasi yang
berisi tentang data-data Pembeli. Dimana pada form ini akan menginputkan data
Pembeli yang akan memesan Rumah yang akan dibeli. Untuk lebih jelasnya
tampilan Data pembeli
Gambar 4.17
Form Input Data Pembeli
Informasi Detail
Id Pembeli
Nama Pembeli
Alamat Pembeli
No KTP
No Telepon
Pekerjaan
KTP Penjamin
Nama Penjamin
Alamat Penjamin
d) Perancangan Input Transaksi Booking
Form ini di gunakan untuk mengisi Transaksi Booking.
Gambar 4.18
Form Tambah Transaksi Booking Info Details
Nomor Faktur : Jenis Bayar
Tanggal Jual : Status :
ID Pembel :
Kode Rumah :
Jumlah Bayar
Sisa Bayar
e) Perancangan Input Transaksi DP
Form ini di gunakan untuk mengisi Transaksi pembayaran uang
muka / DP.
Gambar 4.19
Form Tambah Transaksi Down Payment Info Details
Nomor Faktur : Jenis Bayar
Tanggal Jual : Status :
ID Pembel :
Kode Rumah :
Jumlah Bayar
Sisa Bayar
f) Perancangan Input Transaksi Penjualan
Form ini di gunakan untuk mengisi Transaksi Penjualan, yaitu pelunasan
pembayaran yang dilakukan sesuai dengan jenis pembayaran yang dipilih
pembeli.
Gambar 4.20
Form Tambah Transaksi Penjualan Info Details
Nomor Faktur : Jenis Bayar
Tanggal Jual : Status :
ID Pembel :
Kode Rumah :
Jumlah Bayar
4.2.5.3 Perancangan Output
Perancangan output merupakan bentuk tampilan keluaran berupa
laporan-laporan hasil dari pengolahan data yaitu :
1. Perancangan Output Kwitansi Pembayaran
Perancangan keluaran merupakan suatu bentuk tampilan dari output
program yang dijalankan. Berikut ini beberapa gambar dari perancangan output
Gambar 4.21
Kwitansi Pebayaran
Yang M enyerahkan Yang M enerima
( ) ( )
M ALTRA
RESIDENCE
TANDA TERIM AHunian Cul de Sac PEM BAYARAN
Sudah Terima Dari :
Bayaknya Uang :
Terbilang :
Untuk Pembayaran :
2. Perancangan Output Laporan Transaksi
Perancangan laporan transaksi dimaksudkan untuk membuat laporan
transaksi yang meliputi proses booking, pembayaran DP dan pelunasan
pembayaran. Adapun rancangannya seperti di bawah ini
Gambar 4.22
Laporan Transaksi Penjualan
BAB V
IMPELEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
5.1 Implementasi
Tahap implementasi ini merupakan tahap kelanjutan dari tahap perancangan sistem. Tahap ini juga merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah-langkah dalam tahap implementasi ini adalah urutan kegiatan dari kegiatan awal sampai akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem-sistem yang telah diarancang. Adapun hasil dari tahap implementasi ini adalah suatu sistem pengolahan data yang dapat berjalan dengan baik.
5.1.1. Implementasi Perangkat Lunak
Fasilitas komputer tersebut hanya dapat dimanfaatkan bila dilengkapi dengan software, sedangkan aspek penunjang dari software ini diharapkan dapat menghasilkan informasi baik melalui layar monitor maupun printer sebagai media otak laporan.
Perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan aplikasi database. Adapun spesifikasi perangkat lunak tersebut adalah :
a. Sistem Operasi Windows Xp SP2 b. Program aplikasi database Sql Server c. Program Visual Basic 6.0
5.1.2. Implementasi Perangkat Keras
Adapun perangkat keras yang dibutuhkan untuk bisa mendukung jalannya pembuatan program adalah sebagai berikut :
a. Processor Intel Core2Duo procecor T6400 (2.00 GHz FSB),L2 Chace) b. Memory 1 GB dan Vga 128 Mb
c. Dvd-Super Multi intel Graphicsw media accelerator x3 100 d. Hardisk 250GB
5.1.3. Imlementasi Basis Data (Sintaks SQL)
Pembangunan basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL, dimana aplikasi pemprograman yang digunakan adalah SQL Server 2000. Implementasi basis datanya adalah sebagai berikut :
- Merelasikan Tabel Detail ke Tabel Penjualan
"select TDetail.no_faktur_penjualan, nama_rumah, kavling_no, luas_tanah, luas_bangunan, type_rumah, jumlah_bayar, keterangan from TPenjualan, TDetail, TRumah where TPenjualan.no_faktur_penjualan=TDetail.no_faktur_penjualan and TPenjualan.kode_rumah=TRumah.kode_rumah and TDetail.no_faktur_penjualan='" & text1.Text & "'"
- Merelasikan Tabel Penjualan ke TRumah, TPembeli dan TDetail
"select TPenjualan.no_faktur_penjualan, nama_pembeli, nama_rumah, jenis_bayar, sisa_bayar, TPenjualan.status from TPenjualan, TRumah, TPembeli, TDetail where TPenjualan.no_faktur_penjualan=TDetail.no_faktur_penjualan and
TPenjualan.id_pembeli=TPembeli.id_pembeli and
TPenjualan.kode_rumah=TRumah.kode_rumah and jenis_bayar = '" & text1.Text & "' and tgl_jual >= " & DTPicker1.Value & " and tgl_jual <= " & DTPicker2.Value & ""
5.1.4. Implementasi Antar Muka dan Pengguna Program
Implementasi antarmuka dari aplikasi Penjualan tunai dan kredit ini di desain dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, dalam implementasi antar muka ini terdapat beberapa form yang menjelaskan tentang Penjualan tunai dan kredit. Untuk lebih jelasnya bagian implementasi antarmuka dapat dilihat di point berikut :
a. Fom Login
Gambar 5.1 Form Login
terdapat dua tombol, yaitu tombol ”LOGIN” yang berfungsi untuk masuk ke tampilan berikutnya dan tombol ”BATAL” yang berfungsi untuk membatalkan.
b Form Menu Utama
Gambar 5.2 Form Menu
Untuk penjelasan menu utama adalah sebagai berikut : Tabel 5.1
Implementasi Menu Utama
Menu Deskripsi
Daftar Rumah Akses Untuk menambah Data Rumah dan Melakukan Pembelian Rumah Data Pelanggan Akses Untuk Memasukan Data
Pembeli
Penjualan Akses untuk Melakukan transaksi pembelian
Liat semua transaksi Akses untuk Mencetak laporan Penjualan
a) Daftar rumah
Gambar 5.3 Form Daftar Rumah
Form Daftar rumah merupakan form yang berfungsi untuk melihat daftar rumah yang ada di Maltra residence.
Tabel 5.2
Fungsi Tombol-TombolForm Data Rumah
No TOMBOL KETERANGAN
1 Tambah Untuk menambahrecord baru
2 Edit Untuk mengedit record yang telah ada
3 Hapus Untuk menghapus record yang telah
ada
b) Form Tambah data Rumah
Gambar 5.4 Form Tambah Rumah
Form Daftar data rumah merupakanform yang berfungsi untuk menambahkan data rumah di Maltra residence ke dalamdatabase.
Pada form tambah rumah tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :
Tabel 5.3
Fungsi Tombol-TombolForm Tambah Rumah
No TOMBOL KETERANGAN
1 Simpan Untuk menyimpanrecord
2 Tutup Untuk keluar dariform
c) Form Data Pelanggan
Gambar 5.5 Form Data Pembeli
Form Data pembeli merupakanform yang berfungsi untuk memasukan data Pelanggan yang akan melakukan transaksi
Pada form tambah rumah tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :
Tabel 5.4
Fungsi Tombol-TombolForm DataPembeli
No TOMBOL KETERANGAN
1 Simpan Untuk menyimpanrecord
d) From Transaksi
Gambar 5.6 Form Transaksi
Form Transaksi merupakan form yang berfungsi untuk melakukan proses Pembayaran Termyn maupun Non termyn yang datanya dimasukan ke dalam database. Dalam form Transaksi tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :
Tabel 5.5
Fungsi Tombol-TombolForm Transaksi
No TOMBOL KETERANGAN
1 Tambah Untuk menambahrecordbaru
e) Daftar Transaksi
Gambar 5.7 Form Daftar Transaksi
Form Daftar Transaksi merupakan form yang berfungsi untuk mencetak laporan pejualan. Dalam form Daftar Transaksi tersebut ada beberapa tombol yang bisa dijalankan oleh pengguna, yaitu :
Tabel 5.6
Fungsi Tombol-TombolForm Daftar Transaksi
NO TOMBOL KETERANGAN
1 Print Now Untuk mencetak Laporan
5.1.5.Implementasi Instalasi Program
Langkah-langkah dalam proses instalasi aplikasi penjualan rumah adalah sebagai berikut :
1. klik 2 kali atau klik kanan > open pada file setup.exe master aplikasi Penjualan seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 5.8
Tahap Pertama Instalasi Aplikasi Penjualan Rumah
2. Maka akan terlihat tampilan awal proses instalasi seperti pada gambar berikut :
Gambar 5.9