• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ( MACROMEDIA FLASH 8) MATA PELAJARAN PERAWATAN WAJAH TIDAK BERMASALAH UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BERINGIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ( MACROMEDIA FLASH 8) MATA PELAJARAN PERAWATAN WAJAH TIDAK BERMASALAH UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BERINGIN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN(MACROMEDIA FLASH 8)

MATA PELAJARAN PERAWATAN WAJAH TIDAK

BERMASALAH UNTUK SISWA KELAS X

SMK NEGERI I BERINGIN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

WIDIA NINGRUM

5113144044

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Widia Ningrum : Pengembangan Media Pembelajaran ( Macromedia Flash 8) Mata Pelajaran Perawatan Wajah Tidak Bermasalah Untuk Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Beringin. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan langkah – langkah dalam mengembangkan media pembelajaran macromedia flash 8 pada mata pelajaran perawatan wajah tidak bermasalah, media ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran mandiri untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Selain itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran yang dikembangakan, agar layak digunakan sebagai media belajar mandiri bagi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian R&D (Reaserch and Development ) dengan model prosedural, berdasarkan langkah – langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Langkah – langkah dalam media pembelajaran ini dilakukan melalui Lima tahapan yaitu (1) tahap analisis ; (2) tahap perancangan ; (3) tahap pengembangan ; (4) tahap validasi dan uji coba ; (5) tahap akhir produk media pembelajaran. Setelah menghasilkan produk berupa media pembelajaran menggunakan aplikasi macromedia flash 8, kemudian diuji kelayakannya dengan melakukan validasi oleh dosen ahli materi, dan dosen ahli media. Saran dari hasil validasi digunakan untuk merivisi produk. Setelah media dinyatakan layak, kemudian dilakukan penilaian oleh guru mata pelajaran, dan uji coba media pembelajaran kepada siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 1 Beringin yang berjumlah 39 siswa, dan dilanjutkan dengan uji efektifotas guru dan siswa, di akhiri dengan mengerjakan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi perawatan kulit wajah tidak bermasalah.

Hasil penelitian penelitian menunjukkan : (1) ahli materi pelajaran perawtan kulit wajah tidak bermasalah berada pada kualifikasi sangat baik (90,8%), (2) uji coba ahli media pembelajaran pada kualifikasi sangat baik (94%), (3) uji coba kelompok kecil pada kualifikasi baik (70,88%), (4) uji coba sedang pada kualifikasi baik (83,33%), (5) uji coba besar pada kualifikasi sangat baik (94,34%),(6) uji efektifitas siswa pada kualifikasi sangat baik ( 94,34%), (7) uji efektifitas guru pada kualifikasi sangat baik (93%) ini membuktikan tingkat keefektifan media pembelajaran macromedia flash 8 yang dikembangkan sangat baik.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis Munajatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar sarjana pendidikan di jurusan Pendididkan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendididkan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Adapun dalam hal ini yang dibahas penulis dalam penulisan skripsi ini tentang “ Pengembangan Media Pembelajaran (Macromedia Flash 8) Mata Pelajaran

Perawatan Wajah Tidak Bermasalah Untuk Siswa Kelas X SMK Negeri I Beringin”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak/ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Unimed sekaligus Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis..

(8)

iii

dan selaku dosen pembimbing akademi yang telah membimbing penulis

selama menjalani program akademik.

5. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd, Selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah menberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan ibu dosen beserta staff pegawai jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang telah memeberikan bantuan kepada penulis.

8. Bapak Ilyas, M.Pd selaku kepala sekola SMK Negeri 1 Beringin yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Beringin.

9. Ibu Retni Triramasari, S.Pd, selaku guru bidang studi dasar kecantikan kulit dan seluruh bapak/ibu beserta staff pegawai SMK Negeri 1 Beringin yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

10.Teristimewa kepada kelas X tata kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.

11.Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung penulis baik melalui do’a, semangat maupun dana

(9)

iv

teristimewa kepada Muhammad Noer Fadlan, S.Pd yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

12.Teman teman seperjuangan mahasiswa pendidikan tata rias regular 2011 dan ekstensi 2011 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan secara satu – persatu untuk dukungannya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna adanya baik dalam segi penulisannya maupun dari segi ilmiahnya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis. Semua pihak yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penulisan karya ilmiah dikemudan hari.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(10)

v

BAB II LANDASAN TEORITIS , KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A.Kerangka Teoritis... 11

1. Hakikat Media Pembelajaran ... 11

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 11

b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran ... 12

c. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 13

2. Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 15

a. Pengertian Macromedia Flash 8 ... 15

b. Sejarah Macromedia Flash 8 ... 17

c. Tool Dalam Macromedia Flash 8 ... 17

3. Kelebihan dan Kekurangan Macromedia Flash 8 ... 23

4. Hakikat Kompetensi Belajar Perawatan Wajah Tidak Bermasalah ... 23

a. Mata Pelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah ... 23

(11)

vi

B.Penelitian yang Relevan ... 48

C.Kerangka Konseptual ... 48

D.Pertanyaan Penelitian ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50

A.Desain Penelitian ... 50

G.Instrumen Pengumpulan Data ... 61

H.Teknik Analisis Data... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A.Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 68

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pengelompokan Media pembelajaran ... 14

2. Kelebihan dan Kelemahan Media Macromedia Flash 8 ... 23

3. Pembuatan Produk Macromedia Flash 8 ... 54

4. Peta Konsep Program ... 55

5. Desain Pembelajaran Perawaan Kulit Wajah Wajah Tidak Bermasalah dengan Mengadopsi Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 58

6. Tahap-tahapan Pengujian Produk ... 60

7. Kisi-kisi Angket Kebutuhan Siswa ... 61

8. Kisi-kisi Angket Kebutuhan Guru ... 63

9. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Ahli Media ... 64

10. Kisi-kisi Angket Efektivitas Untuk Siswa dan Guru ... 66

11. Kriteria Penilaian ... 67

12. Analisis Kebutuhan Siswa ... 69

13. Data Analisis Kebutuhan Guru ... 72

14. Skor Penilaian Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 oleh Ahli Materi Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 79

15. Skor penilaian materi pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah oleh ahli materi tentang sistem penyampaian pembelajaran ... 80

16. Skor penilaian materi pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah oleh ahli materi tentang sistem penyampaian pembelajaran ... 81

17. Skor penilaian materi pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah oleh ahli materi tentang kualitas kebahasaan materi pembelajaran ... 82

18. penilaian materi pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah oleh ahli materi tentang evaluasi pembelajaran ... 82

19. Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Kualitas Materi Pembelajaran ... 83

(13)

x

21. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap kualitas strategi Pembelajaran ... 84 22. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Ahli Materi Terhadap Kualitas Kebahasaan Pembelajaran ... 84 23. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Evaluasi Pembelajaran ... 85 24. Komentar Dari Ahli Materi Yang Perlu Direvisi ... 85 25. Skor penilaian media pembelajaran Macromedia Flash 8 oleh ahli

media tentang kelayakan isi ... 86 26. Skor Penilaian Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 Ahli Media

Tentang Penyajian Isi Media ... 87 27. Skor Penilaian Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 Oleh Ahli

Media Tentang Kegrafikan Media Pembelajaran ... 88 28. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Kelayakan

Isi Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 89 29. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Penyajian

Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 89 30. Tingkat Kecederungan penilaian Ahli Media Terhadap Kegrafikan Kualitas

Media Pembelajaran Macromedia flash 8 ... 90 31. Tabel Revisi Dari Ahli Media ... 91 32. Skor Penilaian Desain Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia

Flash 8 Pada Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah Kelas X SMK Negeri I Beringin Pada Uji Coba Kelompok

Kecil (Skala 1-5) ... 91 33. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap pengembangan

media pembelajaran macromedia flash 8 mata pelajaran perawatan

kulit wajah tidak bermasalah pada uji coba kelompok kecil ... 92 34. Skor Penilaian Desain Pengembangan Macromedia Flash 8

Pada Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah Kelas X SMK Neegeri I beringin Pada Uji Coba Kelompok Sedang

(14)

xi

35. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap pengembangan

media pembelajaran macromedia flash 8 mata pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah pada uji coba kelompok

sedang (Skala 1-5) ... 99 36. Skor Penilaian Desain Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia

Flash 8 Mata Pelajaran Perawatan Kulit Tidak Bermaslah SMK

Negeri I Beringin Pada Uji Coba Kelompok Besar (Skala 1-5) ... 100 37. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran

Macromedia Flash 8 Oleh Ahli Materi ... 103 38. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 105 39. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Macromedia Flash 8 Oleh Siswa Tata Kecantikan SMK

Negeri I Beringin. ... 106 40. Penilaian Tingkat Efektifitas Media Pembelajaran Macromedia Flash 8

(15)
(16)

viii

48. Gerakan Efflurage Pada Dada Dan Punggung ... 43

49. Gerakan Efflurage Dan Tapotage ... 44

50. Gerakan Vibratie Pada Leher Dan Dada ... 44

51. Gerakan Efflurage Pada Dada Dan Pungggung ... 45

52. Membersihkan Krim Urut ( Massage Cream ) ... 45

53. Mengeluarkan Komedo ... 46

54. Pengolesan Masker ... 46

55. Pengeringan Masker ... 47

(17)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Media Macromedia Flash 8 Pada Mata Pelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah

2. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Media Macromedia Flash 8 Pada Mata Pelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah

3. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Materi Terhadap Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah

4. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Materi Terhadap Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah

5. Angket Penilaian dan Tanggapan Siswa Terhadap Media Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah Dengan Menggunakan Media Macromedia Flash 8

6. Angket Analisis Kebutuhan Siswa Untuk Media Pembelajaran 7. Angket Analisis Kebutuhan Guru Untuk Media Pembelajaran 8. Angket Analisis Kebutuhan Guru Untuk Media Pembelajaran 9. Media (Macromedia Flash 8)

10.Foto Penelitian 11.Silabus

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia sekarang ini selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan persoalan pendidikan. Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah serta kejuruan. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat, tersebarnya informasi yang semakin meluas dan seketika serta informasi dalam berbagai bentuk bervariasi tersaji dalam waktu yang cepat.

Penyampaian pembelajaran pada era informasi ini senantiasa menggunakan media. Media pembelajaran meliputi alat secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terjadi antara lain buku, tape recorder, kaset, kamera video, video recorder, film, slide (gambar bingkai) foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.

Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SKM). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

(19)

2

Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) (2008) yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah menengah kejuruan SMK adalah salah satu Lembaga Pendidikan Nasional yang memiliki peran yang sangat penting dalam bidang keteknikan. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pengajaran (KTSP, 2008) SMK bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Pelajaran pada kompetensi perawatan kulit wajah tidak bermasalah adalah proses pengajaran kejuruan yang sangat penting karena pelajaran ini dapat mengantarkan siswa kepada dasar pemahaman program produktif lainnya seperti : mata pelajaran rias wajah, perawatan kulit wajah bermasalah, perawatan kulit wajah berjerawat/komedo, perawatan kulit wajah berpigmentasi dengan tegnologi, dan sebagainya. Kelemahan dalam memahami mata pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah akan berdampak negative terhadap penguasaan program produktif lainnya.

(20)

3

Sedangkan penggunaan media macromedia flash 8 seperti video atau film, dan media lainnya (komputer) masih belum diterapkan dengan baik. Melihat kondisi itu, maka harus segera ada pilihan media pembelajaran yang lebih informatif dan inovatif untuk memberdayakan siswa.

Berdasarkan hasil observasi penulis dengan guru bidang studi Dasar Kecantikan Kulit(Tanggal 16 Mei 2015 pada Ibu Retni Tri Ramasari,S.Pd) di SMK Negeri I Beringin yang terletak dijalan Pendidikan Desa Kuala Namu pada tanggal 16 Mei 2015 diketahui pada tahun pelajaran sebelumnya masih banyak siswa yang hanya mampu mencapai standar KKM (kriteria ketuntasan minimal) yaitu nilai standard 75. Berdasarkan daftar kumpulan nilai siswa kelas X Program Tata Kecantikan Kulit Tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 pada mata pelajaran Dasar Kecantikan Kulit masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM yaitu sebanyak 65% dan 35% yang sudah memenuhi KKM. Pada tahun 2011/2012 siswa yang mendapatkan nilai A (0%), siswa yang mendapatkan nilai B berjumlah 8 orang, siswa yang mendapatkan nilai C berjumlah 10 orang dan mendapatkan nilai D berjumlah 12 orang, sedangkan pada tahun 2012/2013 siswa yang mendapatkan nilai A (0%) tidak ada peningkatan, siswa yangmendapatkannilai B mengalami peningkatan 13 orang, siswa yang mendapatkan nilai C berkurang menjadi 8 orang dan nilai D menjadi 6 orang.

(21)

4

percaya diri untuk melaksanakan perawatan kepada klien sehingga siswa masih kurang tepat dalam melakukan teknik perwatan kulit wajah tidak bermasalah.

Siswa mendapat kesulitan dalam mengenal fungsi dan teknik yang tidak tepat melakukan perawatan wajah. Ini penting dilakukan, karena jika dalam menguasai perawatan wajah dengan teknik yang tidak tepat, misalnya terjadi kesalahan pelaksanaan pada saat pengurutan perawatan wajah dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidak nyamanan pada diri orang yang dirawat. Sedangkan untuk pembelajaran produktif sendiri media yang layak dan memenuhi untuk dapat menghantarkan materi adalah yang mengandung unsur gerak sehingga proses perawatan dapat diperhatikan dengan baik. Kurangnya motivasi dan perhatian siswa serta rendahnya prestasi belajar tersebut menunjukkan bahwa terjadi hambatan dalam proses pembelajaran yang menimbulkan terganggunya informasi yang seharusnya diterima oleh siswa. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran yang dipelajari merupakan persiapan mengikuti mata pelajaran berikutnya.Keberhasilan peserta didik menempuh setiap bidang mata pelajaran merupakan bekal mewujudkan keahlian yang dimilikinya.

(22)

5

Peserta didik dalam proses belajar dibantu oleh seorang guru, tugas guru ialah membantu, membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuannya. Dalam mencapai tujuannya tersebut guru menggunakan media pengajaran dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan pengajaran sampai kepada siswa, sehingga siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar guru dapat menggunakan media bantu.

(23)

6

guru menggunakan metode ceramah dan media yang digunakan yaitu media cetak (buku pelajaran) dan catatan yang diberikan oleh guru. Sehingga membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar dan perhatian siswa saat guru menjelaskan materi tidak sepenuhnya berpusat pada guru. Sementara fasilitas di sekolah SMK Negeri I Beringin seperti Laptop, Lcd Proyektor, dan Internet tersedia dengan baik namun pada kenyataan yang terjadi dilapangan, fasilitas tersebut belum dapat digunakan secara maksimal karena kurangnya penguasaan terhadap cara pemakaian fasilitas tersebut maka sampai saat ini belum diterapkan dengan baik. Agar pembelajaran menjadi kegiatan yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya dengan menerapkan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat membuat siswa bersemangat dan tertarik dengan materi yang sedang diajarkan oleh guru. Inovasi pembelajaran untuk mata pelajaran perawatan wajah tidak bermasalah dapat merubah situasi kegiatan belajar mengajar.

Salah satu software yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah macromedia flash 8, kelengkapan fasilitas dan kemampuannya yang bagus dalam menghasilkan animasi menyebabkan software ini banyak digunakan sebagai media pembelajaran. Macromedia flash 8 mempunyai kemampuan dan fasilitas untuk membuat desain animasi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik dan berkeinginan untuk

melakukan penelitan tentang “Pengembangan Media Pembelajaran(Macromedia

(24)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan antara lain :

1. Proses pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah masih dilakukan dengan cara ceramah dan hanya menggunakan media cetak dalam bentuk buku.

2. Kurangnya perhatian siswa saat guru menjelaskan materi pembelajaran 3. Siswa merasa kesulitan dan kurangnya pemahaman dalam memahami

materi perawatan kulit wajah tidak bermasalah karena hanya bermodalkan catatan yang ditugaskan oleh guru.

4. Hasil belajar siwa SMK Negeri I Beringin masih rendah. Diperoleh data rata- rata yang didapat menunjukkan 6 siswa (25%) tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan.

5. Sulitnya memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah disekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, maka pengembangan Macromedia

Flash 8 dibatasi dalam ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Materi pelajaran meliputi kompetensi dasar “perawatan kulit wajah tidak

(25)

8

2. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam bentuk media pembelajaran interaktif dengan menggunakan media Macromedia Flash 8 3. Objek penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit pada

semester Ganjil Bidang Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri I Beringin T.A 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaranMacromedia Flash8 pada Pelajaran Perawatan Wajah Tidak Bermasalah di SMK Negeri I Beringin Medan T.A 2015/2016?

2. Bagaimana ke efektifan media pembelajaran Macromedia Flash 8digunakan pada Pelajaran Perawatan Wajah Tidak Bermasalah di SMK Negeri I Beringin T.A 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk menghasilkan produk pengembangan media pembelajaran

Macromedia Flash 8 pada Perawatan Wajah Tidak Bermasalah di SMK

(26)

9

2. Untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran Macromedia Flash 8 sehingga layak untuk diterapkan sebagai model pembelajaran (berfungsi sebagaimana mestinya) di SMK Negeri I Beringin.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermakna bagi peneliti, guru-guru dan sekolah sebagai berikut, adalah:

1. Untuk memberikan pengalaman lebih konkret, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam mengembangkan media pembelajaran alternatif yang lebih komunikatif dan produktif dalam dunia pendidikan serta untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan dapat diterapkan untuk proses pembelajaran pada mata pelajaran lain. 2. Dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran Perawatan

Wajah Tidak Bermasalah dengan pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan bagi setiap siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

3. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan untuk meningkatakan kualitas pembelajaran di kelas.

(27)

10

(28)

70

68 BAB V

KESIMPIULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran macromedia flash 8 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengembangan produk

Pada tahap ini disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangankan termasuk dalam kategori sangat baik dengan prosentase hasil penilian masing – masing ahli materi 90,8%, ahli media 94% hasil uji coba tahap pertama 74% hasil uji coba tahap kedua 83,33% dan hasil uji coba lapangan dengan presentase rata – rata 90,88%.

2. Efektifitas produk

Pada tahap ini disimpulkan bahwa media pembelajaran macromedia flash 8 berbasis media pembelajaran flash 8 yang dikembangan efektif digukan sebagai media pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah untuk siswa SMK Negeri 1 Beringin. Berdasarkan hasil tanggapan siswa pada uji coba efektifitas diperoleh penilaian dengan criteria sangat baik dengan persentase rata – rata 94,34% dan tanggapan guru dinilai sangat baik dengan persentase rata – rata 93%.

(29)

117

B.SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran :

1. Media pembelajaran macromedia flash 8 ini adalah alata untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah maka dari itu keberadaan guru juga masih sangat diperlukan sebagai fasilitator dan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah.

2. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks, maka disarankan agar media pembelajaran macromedia flash 8 mulai saat ini sebaiknya digunakan dengan alasan media pembelajaran macromedia flash 8 mampu member umpan balik yang lebik baik bagi siswa agar hasil produksi lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan pengambangan yang terdiri dari : ahli bidang studi, ahli materi, ahli media, dukungan dana, saran dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana dan prasarana dalam produksi media yang memadai.

(30)

119

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. (1976). Jenis-jenis Media InformasidanManfaatnya.Tersediadi : http://iphect.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-media-informasi-dan.html.

Diaksespadatanggal 6 januari 2014

AzharArsyad. (2005). Media Pembelajaran.Jakarta : PT. Raja GrafindoPustaka Borg R Walter dan Gall Meredith D. 1898. Education Research An Intruduction.

Fith Edition: Longman.

Deli dan Ali.(2009).KamusBesarBahasa Indonesia.Bandung :PenaburIlmu Bandung

Djuanda, Adhi, dkk. 2007. IlmuPenyakitKulitdanKelamin.Jakarta : BalaiPenerbit FKUI

Fitryan, Rannie. 2011. KiatCantikdanMenarik.Bandung :YramaWidya.

Githa, Vstalin. 2012. Belajar Salon PanduanLengkap Aneka KeterampilanDasar

Salon Kcantikan.Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama

Kustanti, Herni. 2008. Tata KecantikanJilid 3. DirekturPembinanSekolah MenengahKejuruan.

Neuman, W Lawrence. 2003. Social Research Methods, Qualitative and

QuantitativeApproach. New York : Boston

Rudy Bretz.(1971). Media Pendidikanpengertian, pengembangan, danPemanfaatannya.(Jakarta: Raja GrafindoPersada)

Rusman.(2013). BelajardanPembelajaranBerbasisKomputer.Bandung : Alfabeta

Sadiman, Arifdkk (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangandan

Pemanfaatannya.Jakarta : PT Raja GrafindoPersada

Sanjaya.(2012). Media KomunikasiPembelajaran.Jakarta :KencanaPrenada Santoso, Budi. 2012. BukuPintarPerawatanTerlengkap. Yogyakarta :BukuBiru Sugiono.(2006). MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta

Sutopo.Adi(2002). Animasidengan Macromedia Flash.Jakarta :SalembaInfotek

(31)

119

ThesnaP,Pipin. (2010). Modul 4 Dasar Rias Perawatan Kulit Wajah (Facial). Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “REAKSI ANTARA METIL SINAMAT DENGAN SENYAWA-SENYAWA NITROFENIL AMINA” belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

“Metode penelitia n kuantitafi dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Berdasarkan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung” dapat di simpulkan.. bahwa pengetahuan lansia di

Patchouli oil is one of major components in perfumery industries as well as incense. I t s smell is heavy and strong due to the presence of its major component called

Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Rantai Markov untuk memprediksi peralihan dari masing- masing gadget dan menggunakan analisa

Berdasarkan uraian hasil penelitihan dan analisis data, maka dapat disimpulkan bentuk perlakuan khusus yang diberikan oleh CV Agung Jaya dalam Perlindungan

hubungan sosial dengan baik, sehingga individu akan dapat melakukan kemampuan penyesuaian. sosial tanpa

Yogurt pada prinsipnya dibuat dalam media jagung dengan menumbuhkan bakteri dan tidak terkontaminasi bakteri lain yang merugikan, tahapan pembuatan minuman