PERSEPSI MAHASISWA
TENTANG DEMONSTRASI SEBAGAI IMPLEMENTASI HAM
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan PPKn Angkatan 2013 Universitas Negeri Medan)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : Rizki Fahrian NIM. 3123111071
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Rizki Fahrian. NIM. 3123111071. Persepsi Mahasiswa Tentang Demonstrasi Sebagai Implementasi HAM (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan PPKn Angkatan 2013 Universitas Negeri Medan).
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Persepsi Mahasiswa Jurusan PPKn Angkatan 2013 Universitas Negeri Medan Tentang Demonstrasi Sebagai Implementasi HAM Dalam Bentuk Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran di muka umum. Dewasa ini, Demonstrasi dapat dikatakan sudah berlebihan, bahkan cenderung mengarah pada tindakan anarkis. Setiap orang memang berhak memprotes dan menyampaikan aspirasinya tetapi demonstrasi yang diikuti kekerasan justru membuat masyarakat terganggu. Demonstrasi bagaimanapun hanyalah salah satu cara berkomunikasi, salah satu alat untuk mengungkapkan keinginan atau pendapat. Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan PPKn fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dengan teknik pengumpulan data observasi dan angket. Jumlah populasi dalam penelitian berjumlah 166 orang dan yang menjadi sampel adalah 20 % jumlah dari populasi yakni sebanyak 30 orang dengan menggunakan metode purposive proportional random sampling dengan kriteria
meraih IPK terakhir ≤3.00 dan telah lulus dalam mata kuliah pendidikan HAM.
ABSTRAK
Rizki Fahrian. NIM. 3123111071. Persepsi Mahasiswa Tentang Demonstrasi Sebagai Implementasi HAM (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan PPKn Angkatan 2013 Universitas Negeri Medan).
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Persepsi Mahasiswa Jurusan PPKn Angkatan 2013 Universitas Negeri Medan Tentang Demonstrasi Sebagai Implementasi HAM Dalam Bentuk Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran di muka umum. Dewasa ini, Demonstrasi dapat dikatakan sudah berlebihan, bahkan cenderung mengarah pada tindakan anarkis. Setiap orang memang berhak memprotes dan menyampaikan aspirasinya tetapi demonstrasi yang diikuti kekerasan justru membuat masyarakat terganggu. Demonstrasi bagaimanapun hanyalah salah satu cara berkomunikasi, salah satu alat untuk mengungkapkan keinginan atau pendapat. Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan PPKn fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dengan teknik pengumpulan data observasi dan angket. Jumlah populasi dalam penelitian berjumlah 166 orang dan yang menjadi sampel adalah 20 % jumlah dari populasi yakni sebanyak 30 orang dengan menggunakan metode purposive proportional random sampling dengan kriteria
meraih IPK terakhir ≤3.00 dan telah lulus dalam mata kuliah pendidikan HAM.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa kerena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan sangat baik.
Skripsi ini berjudul,“ Persepsi Mahasiswa Tentang Demonstrasi Sebagai
Implementasi HAM (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan PPKN Angkatan 2013 Universitas Negeri Medan)”.
Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan, Unimed. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga
bisa dilakukan perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Dalam skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan dari
beberapa pihak, Untuk itu dengan segenap ketulusan hati, penulis banyak
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru P.A.M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
4. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu, pikiran dan memberikan bimbingan serta masukan
dari awal sampai selesai skripsi ini.
5. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Dosen penguji yang telah banyak
meluangkan waktu, pikiran dan memberikan bimbingan serta masukan mulai dari
awal sampai selesainya skripsi ini.
6. Bapak Majda El Muhtaj, M.Hum, selaku dosen penguji saya yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa
diselesaikan.
7. Bapak M. Fahmi Siregar, SH., MH, selaku dosen penguji saya yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis.
8. Bapak Drs. Halking, M.Si, yang telah banyak memberikan Ilmu, semangat,
motivasi serta pengalaman untuk mendampingi beliau dalam program
asistenisasi dosen yang tentunya sangat bermanfaat bagi penulis untuk
dipraktekkan ketika mengabdi sebagai pendidik nantinya.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan, serta staf pegawai di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
10. Teristimewa untuk kedua orang tuaku Ayahanda Fahrul Elmi dan Ibunda
Supriani atas pengorbananya selama ini kepada penulis, baik dari segi moril,
penulis dapat menyelesaikan pendidikan selama perkuliahan dan terutama selama
penyeselaian skripsi ini.
11. Terima kasih untuk adikku Cindy Fahriani yang telah memberikan dukungan dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Terima kasih untuk yang terkasih Fani Maries Fauzi Husin Nasution yang telah
banyak memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan
serta memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Terima kasih juga untuk sahabatku Fahmi Khalehar, Priston Naibaho dan Bripda
Yoga Pratama Tarigan yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14. Terima kasih juga untuk teman seperjuanganku khususnya kelas Reguler B
Stambuk 2012 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
telah memberikan dukungan dan kebersamaannya selama perkuliahan.
15. Terima kasih juga untuk teman seperjuangan PPLT SMK Swasta Nur Azizi
Tanjung Morawa 2015 yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Agustus 2016
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Pengertian Pesepsi Mahasiswa ... 8
a. Pengertian Persepsi ... 8
b. Pengertian Mahasiswa ... 9
2. Demonstrasi ... 10
a. Pengertian demonstrasi ... 10
3. Pengertian Impelementasi ... 13
5. Pengertian Kebebasan Menyatakan Pendapat ... 21
B. Kerangka Berpikir ... 27
BAB III METODE PENELITIAN... 30
A. Lokasi Penelitian ... 30
B. Populasi dan Sampel ... 31
1. Populasi ... 31
2. Sampel ... 31
C. Variabel Penelitian ... 32
D. Definisi Operasional... 32
E. Instrumen Penelitian... 33
F. Teknik Pengumpula Data ... 34
G. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 36
A. Hasil Penelitian ... 36
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. KESIMPULAN ... 68
B. SARAN ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Presentase Mahasiswa yang pernah membaca Undang-Undang No. 9
Tahun1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum ... 37
Tabel 2 Presentase mahasiswa yang penah melakukan kegiatan demonstrasi ... 38
Tabel 3 Alasan yang mendasari mahasiswa untuk melakukan demonstrasi ... 39
Tabel 4 Persepsi mahasiswa tentang makna kebebasan menyampaikan pendapa ... 0
Tabel 5 Tanggapan mahasiswa tentang seberapa pentingnya eksistensi pendidikan HAM terhadap mahasiswa ... 41
Tabel 6 Tanggapan mahasiswa tentang aksi demonstrasi yang kerap kali mengganggu hak orang lain ... 42
Tabel 7 Presentasi mahasiswa yang pernah melihat aksi demonstrasi hingga merusak fasilitas umum ... 44
Tabel 8 Upaya yang dilakukan oleh negara untuk menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum ... 45
Tabel 9 Penyebab terjadinya tindakan anarkis ketika sedang berlangsungnya demonstrasi ... 46
Tabel 10 Pendapat mahasiswa tentang tindakan represif pihak kepolisian dalam membubarkan massa demonstran ... 47
Tabel 12 Pendapat Mahasiswa tetang cara yang paling efektif dalam melakukan aksi demonstrasi di muka umum ... 51
Tabel 13 Pendapat mahasiswa tentang anggapan bahwa bila aksi demonstrasi yang dilakukan tidak dibarengi dengan aksi anarkis maka tidak akan ada perhatian dari pemerintah ... 52
Tabel 14 Pendapat mahasiswa tentang demonstasi di masa mendatang akan terlepas dari tindakan anarkis ... 54
Tabel 15 Pendapat mahasiswa tentang kewajiban ketika melakukan demonstasi apakah termasuk bentuk pembatasan dalam kebebasan menyampaikan pendapa ... 55
Tabel 16 persepsi mahasiswa tentang demonstrasi ... 56
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket 2. Nota Tugas
3. Surat izin Penelitian Dari Jurusan 4. Surat izin Penelitian Dari Fakultas
5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari Tempat Penelitian 6. Surat Keterangan Dari Laboratorium PPKn
7. Surat Keterangan Penyerahan Buku dan Tidak Ada Masalah Dengan Perpustakaan Fakultas
8. Surat Keterangan bebas Perpustakaan Unimed 9. Kartu Mengikuti Seminar Proposal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Konsep hak asasi manusia bukanlah hal yang baru terdengar dewasa ini,
namun seakan mendapatkan perhatian yang lebih intens ketika Indonesia memasuki
era reformasi. Pernyataan ini didasarkan pada dilakukannya amandemen atau
perubahan pada UUD Tahun 1945 sebagai hukum dasar serta lahirnya
undang-undang yang secara khusus membahas tentang penegakan hak asasi manusia. Secara
sederhana dapat dipahami bahwa hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki
secara otomatis oleh setiap manusia tanpa harus dibeli atau diwarisi serta tidak
memandang jenis kelamin, suku, agama maupun ras sejak ia dilahirkan ke dunia
sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia meliputi: Hak untuk
hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kebebasan, hak
berkomunikasi, hak keamanan, hak kesejahteraan dan hak perlindungan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu bentuk dari hak
asasi manusia adalah hak kebebasan. Hal yang paling menarik perhatian adalah hak
kebebasan berpendapat. Pernyataan ini didasarkan pada kenyataan yang di alami
bangsa Indonesia sebelum masuk pada era reformasi. Berpendapat bukanlah hal yang
“wajar” di kala itu, apalagi bila berpendapat tentang keburukan dari sisitem maupun
tata laksana pemerintahan. Pemerintah terkesan seperti “mengebiri” hak kebebasan
2
Namun angin reformasi membawa perubahan besar pada jaminan dan
pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia. Dalam hal kebebasan berpendapat, hak
ini tertuang secara jelas di dalam konstitusi Perubahan Keempat UUD Tahun 1945
Pasal 28E ayat (3), “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.”
Bentuk penyampaian pendapat dimuka umum tersebut dapat dilaksanakan
dengan unjuk rasa atau demonstrasi, pawai, rapat umum maupun mimbar bebas. Dari
beberapa opsi untuk mengemukakan pendapat, demonstrasi atau unjuk rasa adalah
media yang paling umum dan paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Demonstrasi dan kebebasan berpendapat merupakan warna dalam pelaksanaan hak
asasi manusia, sehingga aksi-aksi demonstrasi ini tidak dapat dihindari. Namun tidak
jarang aksi-aksi demonstrasi ini berujung pada tindakan yang mengarah pada
anarkhisme. Banyak faktor yang menyebabkan tindakan anarkis dari para pendemo
yang turun ke jalan dalam menyuarakan aksinya. Selain kekecewaan terhadap
kebijakan pemerintah, faktor-faktor lain diantaranya adalah adanya provokator yang
memprovokasi para demonstran untuk melakukan aksi anarkhis, tindakan represif
aparat kepolisian untuk membubarkan demonstrasi, dan lain sebagainnya. Disinilah
kiranya penegakkan hukum perlu dilakukan dengan hati-hati.
Meskipun menyatakan pendapat adalah hak setiap orang untuk
mengemukakannya, namun bukan dalam artian tidak ada kewajiban ataupun
tanggung jawab yang harus dipenuhi. Dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 9 tahun
3
bahwa setiap warga negara berhak untuk menyampaikan pendapat dan pikirannya
secara bebas, dan berhak mendapat perlindungan untuk mengemukakan
pemikiran-pemikirannya. Namun dalam Undang-Undang ini juga ada kewajiban yang harus
dipenuhi oleh setiap orang yang ingin mengemukakan pendapat serta pemikirannya.
Kewajiban tersebut diatur dalam pasal 6 Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1998
tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Dalam pasal ini
disebutkan bahwa tanggung jawab dari setiap orang yang menyampaikan pendapat di
muka umum diantaranya adalah menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain,
menghomati aturan-aturan moral yang diakui umum, mentaati hukum dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjaga dan menghomati keamanan
dan ketertiban umum dan menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Berdasarkan pasal 6 tersebut terlihat bahwa kebebasan untuk menyampaikan
pendapat, bukanlah kebebasan yang tanpa batas, tetapi ada tanggung jawab yang
harus dipenuhi. Kendati undang-undang telah mengatur mengenai cara penyampaian
pendapat di muka umum yang diperkuat dengan berbagai sanksi, namun pada
kenyataannya aksi-aksi demonstrasi anarkhis masih saja terjadi dan seaakan menjadi
bagian pelengkap dari aksi demonstrasi.
Aksi massa dalam jumlah besar memang rentan menimbulkan tindakan
anarkhis. Sebut saja pada saat aksi demonstrasi yang dilakukan oleh rekan mahasiswa
di beberapa kota besar di Indonesia seperti Medan, Makassar dan Jakarta. ketika
4
yang banyak akan lebih mudah tersulut emosi, sehingga tindakan-tindakan anarkhis
akan dengan mudah terjadi. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh kondisi psikologis
massa yang cenderung menjadi lebih berani apabila berada dalam suatu kelompok
atau satu gerombolan.
Aksi-aksi demonstrasi yang berujung pada tindakan anarkhis, memang tidak
semuanya merupakan tindakan kriminal. Hal ini tergantung dari konteks
permasalahan yang memicu aksi anarkhis tersebut. dalam keadaan tertentu, bisa saja
aksi anarkhis justru dipicu karena usaha untuk melakukan pembelaan diri. Misalnya
karena langkah represif dari aparat kepolisian yang berusaha membubarkan
demonstrasi. Dalam keadaan seperti ini demonstran harus melakukan
tindakan-tindakan untuk melindungi dirinya. Pembubaran paksa yang dilakukan oleh pihak
kepolisian bukanlah hal yang tanpa dasar. Seringkali kita saksikan aksi demonstrasi
yang dilakukan mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Sebut saja
tindakan menutup jalan raya sebagai tempat para demonstran untuk melakukan
tindakan orasi. Aksi penyanderaan dan perusakan mobil ber-plat merah juga acap kali
dilakukan sebagai bentuk pelampiasan para demonstran atas kebijakan yang ditempuh
oleh pemerintah. Ditambah lagi dengan aksi perusakan fasilitas umum yang sama
sekali tidak ada kaitannya dengan esensi dari permasalahan yang ingin diperjuangkan.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian dengan judul “Persepsi Mahasiswa Tentang Demonstrasi
Sebagai Implementasi HAM (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan PPKN Angkatan
5
B. Identifikasi Masalah
Dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti
sehingga menjadi terarah dan jelas tujuannya dan tidak terjadi kesimpangsiuran dan
kekaburan di dalam membahas dan meneliti masalah yang ada.
Berdasarkan latar belakang, penulis dapat mengidentifikasi masalah dalam
penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Rendahnya pemahaman mahasiswa akan kewajiban dan tanggung jawab yang
harus diperhatikan ketika melakukan demonstrasi.
2. Persepsi Mahasiswa yang keliru tentang kebebasan dalam menyampaikan
pendapat.
3. Demonstrasi identik dengan tindakan anarkhisme.
4. Persepsi Mahasiswa Tentang Demonstrasi Sebagai Implementasi HAM.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang
mengambang, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini. Adapun
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Persepsi Mahasiswa Tentang
Demonstrasi Sebagai Implementasi HAM Dalam Bentuk Kebebasan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan PPKN Angkatan
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimana Persepsi Mahasiswa Jurusan PPKN Angkatan
2013 Universitas Negeri Medan Tentang Demonstrasi Sebagai Implementasi HAM
Dalam Bentuk Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Persepsi Mahasiswa Jurusan PPKN Angkatan 2013 Universitas Negeri Medan
Tentang Demonstrasi Sebagai Implementasi HAM Dalam Bentuk Kebebasan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
F. Manfaat Penelitian
Tidak ada penelitian yang tidak memiliki manfaat. Penelitian yang baik, harus
dapat dimanfaatkan. Maka seorang penulis harus memikirkan sejak awal manfaat dari
penelitian yang akan dilakukannya. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi setiap mahasiswa, agar mahasiswa
dapat berpartisipasi dalam mengemukakan pendapat di muka umum dengan
penuh tanggung jawab serta kewajiban yang harus dipenuhinya.
2. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi setiap lembaga pendidikan dalam
memahami persepsi mahasiswa tentang demonstrasi sebagai kebabasan
7
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu bagi para pembaca
dan pihak-pihak lain dan diharapkan dapat memperdalam khazanah
pengetahuan serta dapat berguna sebagai bahan referensi untuk melakukan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, berhasil ditemukan
hal-hal penting yang menjawab latar belakang masalah atau yang mendorong
dilaksanakannya penelitian ini. Penelitian ini menekankan persepsi mahasiswa
tentang demonstrasi sebagai implementasi HAM.
Kesimpulan dalam penelitian merupakan hasil rangkuman atas data yang
diperoleh dari responden dengan menggunakan angket. Adapun kesimpulan yang
diperoleh, demonstrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih untuk
mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya secara demonstratif di
muka umum dengan tujuan mencapai suatu kepentingan. Mahasiswa secara mayoritas
memahami, mengikuti, membicarakan mengenai demonstrasi. Pendidkan HAM bagi
mahasiswa memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman hak dan kewajiban
yang dimiliki setiap manusia. Mahasiswa secara mayoritas berpendapat bahwa
kebebasan meyatakan pendapat di muka umum adalah kebebasan yang tidak serta
69
B. SARAN
Adapun saran yang bisa peneliti sampaikan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi mahasiswa perlu untuk lebih mendalami dan memahami demonstrasi
secara lebih mendalam. Pemahaman ini penting sehingga mahasiswa sebagai
agen perubahan. Mahasiswa sama sekali tidak bisa dipisahkan dari kegiatan
demonstrasi. Suara mahasiswa adalah suara rakyat. Kalimat itu tergaung dalam dunia
pergerakan mahasiswa. Mahasiswa terdengar gaungnya karena kegiatan
demonstrasinya. Tentu saja bukan sembarang gaung tanpa dilandasi intelektualitas.
Gaung tersebut yang bisa mengguncang negeri dan melahirkan perubahan.
2. Diharapkan bagi para pihak yang memiliki ketertarikan untuk meliti
permasalahan ini secara lebih mendalam agar memperbaiki segala kekurangan
penelitian ini, baik dari segi kedangkalan argumentasi dan data yang diperoleh
70
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin dan Zainal Asikin. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta:RajaGrafindo Persada.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Bumi Aksara.
Harsono, Hanifah. 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Bandung: PT. Mutiara Sumber Widya.
Kansil, C.S.T dan Kansil, Christine S.T. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Muhtaj, Majda El. 2009. Dimensi-Dimensi HAM Mengurai Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Pasaribu, Payerli. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Revisi. Medan: Unimed Press.
Sarwono, Sarlito wirawan. 2002. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.
Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan: Laboratorium PPKn FIS UNIMED.
Surakhman. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdokarya.
Syarbaini, Syahrial. 2010. Implementasi Pancasila Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syarbaini, Syahrial dkk. 2011. Pengetahuan Dasar Ilmu Politik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Taniredja, Tukiran. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Ombak.
71
PT. Raja Grafindo Persada.
Triyanto. 2013. Negara Hukum dan HAM. Yogyakarta: Ombak.
Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Winardi. 2004. Manajemen Perilaki Organisasi. Jakarta: Kencana.
Winarno, Dwi. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Hasil Amandemen ke IV)
Deklarasi Universal HAM (Universal declaration of Human Rights) Majelis Umum PerserikatanBangsa-Bangsa (A/RES/217, 10 Desember 1948)
Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
UU No. 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi
Skripsi dan Jurnal
Suardi, Andi Abdillah. (2013). Persepsi Pengguna Jalan Terhadap Demonstrasi Mahasiswa di Kota Makassar (Studi Kasus Persepsi Sopir Pete-Pete UNHAS). Skripsi. Makassar: Program Sarjana Universitas Hasanuddin
Putri, Anggia dan Meita Santi Budiani. (2012). “Pengaruh Kelelahan Emosiomal Terhadap Perilaku Belajar Pada Mahasiswa yang Bekerja,” hal. 2
Sumber Internet