• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE DUA TAHAP DURBIN-WATSON DALAM MENGATASI MASALAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "METODE DUA TAHAP DURBIN-WATSON DALAM MENGATASI MASALAH."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

METODE DUA TAHAP DURBIN-WATSON DALAM MENGATASI MASALAH AUTOKORELASI

Oleh: Ebenezer Hutasoit

NIM 4103230009 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Metode Dua Tahap Durbin-Watson Dalam Mengatasi Masalah Autokorelasi

Ebenezer Hutasoit (NIM 4103230009)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah autokorelasi menggunakan Metode Dua Tahap Durbin-Watson dan mengetahui keunggulan Metode Dua Tahap Durbin-Watson dalam mengatasi masalah autokorelasi.

Autokorelasi merupakan adanya korelasi antar anggota sampel atau data pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun skripsi ini berjudul “Metode Dua Tahap Durbin Watson Dalam Mengatasi Masalah Autokorelasi”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains di

Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari

pengajuan proposal penelitian, sampai kepada penyusunan skripsi antara lain

kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd.,selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam , Bapak Dr.Edy Surya,M.Si., selaku ketua Jurusan

Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan

Matematika, Bapak Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Matematika, Bapak Dr. Abil Mansyur, M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang

telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan Dra.

Hamidah Nasution, M.Si sebagai pembimbing akademik yang telah banyak

membantu penulis dalam perkuliahan. Bapak Dr. Mulyono, M. Si, Ibu Marlina

Setia Sinaga, S.Si,M. Si dan Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku dosen

penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan

skripsi ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala UPT Perpustakaan

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan izin untuk mengadakan

penelitian, serta seluruh staf pengajar Jurusan Matematika FMIPA yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis semenjak mengikuti perkuliahan.

Teristimewa dan terkhusus penulis mengucapkan terima kasih dan

hormat kepada Orang tua penulis Ayah Sabar Hutasoit dan Ibu tercinta Pariama

(5)

v

penulis dapat menyelesaikan studi. Serta Abang Jonri Hutasoit, Kakak Perawati

Hutasoit, Amkeb dan Adik-adik Rudy Hutasoit, Elisabet Hutasoit, Hana Hutasoit,

Lidya Berkat Hutasoit dan Ester Hutasoit yang memberikan dukungan doa dan

motivasi kepada penulis. Kepada sahabat terkasih Novita Ratu Sianipar, S.Kom

dan Mariana Simanjuntak, S.Si yang tidak bosan-bosannya menasehati,

membantu dan mendukung serta member motivasi kepada penulis, terima kasih

penulis sampaikan juga kepada teman seperjuangan Tornados P Silaban, S.Si,

Johan Wijaya Simangunsong, S.Si, Herman Simangunsong, S.Pd, Roy Andi

Simatupang, dan Bornok Minong Siburian dan teman-teman lainnya yang

memberikan bantuan dan motivasi, serta selalu membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu yang selama ini memberikan dukungan, semangat,

dan doa serta semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita

semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, April 2016

Penulis,

Ebenezer Hutasoit

(6)

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Batasan Masalah 4

1.5 Manfaat Penelitian 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Regresi 7

2.1.1 Analisis Reegrsi Linier Sederhana 7

2.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda 7

2.1.3 Asumsi Regresi Linier Berganda 8

2.2 Matriks 8

2.2.1 Jenis-jenis Matriks 9

2.2.2 Operasi Matriks 10

2.3 Metode Kuadrat Terkecil 13

2.4 Uji Hipotesis 15

2.5 Autokorelasi 16

2.5.1 Pengaruh Autokorelasi 16

2.5.2 Mendeteksi Autokorelasi 17

2.5.3 Penyembuhan Autokorelasi 19

2.5.4 Estimasi dengan metode dua langkah Durbin-Watson 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 26

3.2 Jenis Penelitian 26

(7)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Mendeteksi Autokorelasi 28

4.2 Tindakan Perbaikan 29

4.3 Contoh Terapan 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 41

5.2 Saran 41

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Uji Statistik Durbin-Watson 19

Tabel 4.1 Kasus permintaan impor di Indonesia periode 1980-2002 28

Tabel 4.2 Pendugaan parameter 31

Tabel 4.3 Transformasi data dari tabel 4.2 33

Tabel 4.4 Hasil taksiran fungsi konsumsi 35

Tabel 4.5 Tabel Kerja Untuk Perhitungan Statistik 36

(9)

Tempat Penelitian Penulis Digital Library Universitas Negeri Medan

(10)

Penulis Sedang Membaca Buku Referensi

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan antar variabel sering menjadi objek yang akan diamati

bentuknya dalam sebuah pemodelan. Dua buah variabel yang diduga mempunyai

hubungan sebab akibat, atau dalam bahasa statistik disebut hubungan antar

variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).

Analisis statistik yang sering digunakan untuk melihat hubungan antara

dua jenis variabel tersebut adalah analisis korelasi dan analisis regresi. Analisis

korelasi berkaitan dengan pengukuran tingkat keeratan hubungan di antara

variabel – variabel baik di antara variabel terikat dengan variabel bebas maupun

sesama variabel bebas. Variabel bebas yaitu variabel yang dipakai untuk

memprediksi nilai variabel terikat, sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang

diprediksi (Setiawan dan Dwi,2010:60).

Analisis regresi adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menunjukkan

hubungan matematis antara variabel terikat dan variabel bebas. Secara umum,

model model regresi dengan buah variabel bebas adalah sebagai berikut:

Dengan:

= Variabel terikat

= Variabel bebas

= Parameter (koefisien) regresi = Variabel pengganggu (error)

Dalam melakukan analisis regresi, sering dijumpai masalah. Akibat

adanya pelanggaran terhadap salah satu asumsi yang disyaratkan pada

penggunaan regresi linier tersebut, maka tentu mempengaruhi terhadap sifat-sifat

penduga atau penaksir koefisien regresi liniernya. Adapun asumsi yang mendasari

(12)

2

1. Nilai harapan (ekspektasi) gangguan adalah 0 atau . 2. Antara dan saling bebas sehingga cov( )

Artinya, pengamatan ke- dengan pengamatan ke- itu saling bebas dimana

tidak terjadi autokorelasi (Setiawan dan Dwi, 2010: 65). Gangguan yang

terjadi pada satu pengamatan tidak berhubungan dengan faktor-faktor

gangguan yang terjadi dalam pengamatan lainnya (Sumodiningrat, 1994: 231)

dan yang lain sebagainya.

Autokorelasi merupakan adanya korelasi antar anggota sampel atau data

pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu (Ir.M.Iqbal Hasan.2001:285).

Korelasi mengukur derajat keeratan hubungan antara dua buah variabel yang

berbeda, sedangkan autokorelasi mengukur derajat keeratan hubungan diantara

nilai – nilai yang berurutan pada variabel yang sama atau pada variabel itu sendiri.

Dengan demikian terlihat adanya perbedaan pengertian autokorelasi dengan

korelasi, yang mana sama – sama mengukur derajat keeratan hubungan(Siti

Rahayu.2009).

Apabila terjadi keterkaitan antara pengamatan yang satu dengan

pengamatan yang lain, atau dengan kata lain terjadi ketergantungan antara error

ke- dengan error ke- maka autokorelasi akan terjadi dengan notasi sebagai

berikut:

( )

Dengan adanya autokorelasi pada regresi akan mengakibatkan standard

error dari koefisien regresi membesar, dengan membesarnya koefisien regresi

akan mengakibatkan kebenarannya tidak dapat lagi dipercaya, Selang kepercayaan

(perkiraan selang) untuk parameter regresi cenderung melebar. Dengan

melebarnya selang kepercayaan, hasil perkiraan yang diperoleh menjadi tidak

dapat dipercaya (Agus Widarjono.2013:139).

Setelah mengetahui konsekuensi masalah autokorelasi, maka tiba saatnya

untuk mengetahui bagaimana mengatasi atau mengobati masalah autokorelasi.

Penyembuhan masalah autokorelasi sangat tergantung dari sifat hubungan antara

residual, atau dengan kata lain bagaimana bentuk struktur autokorelasi. Sebelum

mengetahui cara penyembuhan autokorelasi, perlu mengetahui bagaimana cara

(13)

3

Banyak metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi.

Salah satu uji yang populer digunakan adalah metode yang dikemukakan oleh

Durbin – Watson.

Prosedur uji yang dikembangkan oleh Durbin – Watson dapat dijelaskan

dengan model sederhana seperti berikut:

Hubungan antara variabel gangguan hanya tergantung dari variabel

gangguan sebelumnya .

;

Jika maka sehingga variabel gangguan di dalam persamaan tersebut tidak saling berhubungan atau tidak ada autokorelasi. (rho) adalah parameter

yang menjelaskan hubungan antara variabel gangguan .

Adapun prosedur dari uji Durbin Watson ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan regresi metode kuadrat terkecil dan kemudian mendapatkan

nilai residualnya

2. Menghitung nilai

3. Mencari nilai kritis

4. Membuat keputusan ada tidaknya autokorelasi

Salah satu keuntungan dari uji Durbin – Watson (DW) yang didasarkan

pada residual adalah bahwa setiap program komputer untuk regresi selalu

memberi informasi statitik .

Untuk dapat menghilangkan autokorelasi dalam suatu model regresi perlu

menduga besaran autokorelasi ( ) tersebut, yang mana besaran autokorelasi perlu

diduga agar dapat melakukan tindakan perbaikan bila ditemukan adanya

autokorelasi pada suatu model regresi. Untuk mengetahui nilai dugaan parameter

, yaitu ̂ maka dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut:

̂ ∑

(Agus Widarjono.2013:140).

Untuk perbaikan terhadap model regresi yang mengandung autokorelasi

adalah dengan membangun persamaan beda umum, sebelum membuat persamaan

(14)

4

mentransformasikan variabel asli kedalam variabel – variabel yang baru yaitu dan .

̂

̂

Autokorelasi sering muncul pada regresi yang menggunakan data berkala

(time series). Data berkala adalah data yang dipakai untuk menggambarkan

keadaan dari waktu ke waktu (tahun ke tahun, bulan ke bulan, minggu ke minggu,

hari ke hari dan seterusnya). Biasanya jarak atau interval dari waktu ke waktu

sama.

Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengatasi masalah

autokorelasi seperti metode Cochrane – Orcutt. Metode ini merekomendasikan

untuk mengestimasi dengan regresi yang bersifat iterasi sampai mendapatkan

nilai yang menjamin tidak terdapat masalah autokorelasi dalam model. Tetapi

pada metode ini tidak dapat diketahui sampai berapa langkah berhenti melakukan

proses iteratif untuk mendapatkan nilai . Pada metode ini estimasi nilai

dihentikan jika nilainya sudah terlalu kecil.

Adapun metode yang lain yaitu metode dua tahap Durbin – Watson yang

sudah dilengkapi dengan uji Durbin –Watson. Pada metode ini untuk perbaikan

model regresi yang mengandung autokorelasi adalah dengan membangun

persamaan beda umum, untuk dapat membangun persamaan regresi beda umum

perlu menduga koefisien autokorelasi ̂ agar dipergunakan dalam mentransformasikan variabel asli dan ke dalam dan . Setelah mendapat

koefisien autokorelasi ̂ , masalah autokorelasi dapat diatasi (Agus Widarjono.2013:150). Oleh karena itu, peneliti mengangkat penelitian yang

(15)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti

meliputi:

1. Bagaimana mengatasi masalah autokorelasi dalam sebuah regresi linier

dengan menggunakan metode dua tahap Durbin Watson

2. Apa keunggulan metode dua tahap durbin Watson Dalam mengatasi

masalah autokorelasi

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah:

1. Mengatasi masalah autokorelasi dalam sebuah regresi sehingga

memperoleh regresi yang baru yang tidak mengandung otokorelasi

2. Mengetahui keunggulan dari metode dua tahap Durbin Watson dalam

mengatasi masalah autokorelasi

1.4 Batasan Masalah

Supaya pembahasan masalah dalam tulisan ini tidak menyimpang, maka

perlu dilakukan batasan masalah yaitu:

1. Menganggap bahwa setiap asumsi - asumsi lain dalam regresi sudah

terpenuhi

2. Regresi yang digunakan adalah regresi berganda

3. Contoh kasus yang digunakan berasal dari data sekunder

4. Hubungan antara variabel gangguan hanya tergantung dari variabel

(16)

6

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat bagi penulis

Untuk mengembangkan wawasan dan mengetahui bahwa autokorelasi

dapat diselesaikan dengan metode dua tahap Durbin Watson

2. Manfaat bagi pembaca

Sebagai tambahan wawasan dan memberikan gambaran tentang teknik

penyelesaian masalah autokorelasi dengan metode dua tahap Durbin

Watson

3. Manfaat bagi instansi

(17)

42 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Masalah autokorelasi dapat diatasi dengan Metode Dua Tahap Durbin-Watson, dengan membentuk regresi beda umum yaitu menghilangkan sebuah data pengamatan dengan aturan tertentu

2. Dalam kasus ini diperoleh persamaan

3. Keunggulan Metode Dua Tahap Durbin-Watson

 Pada metode ini cukup sekali melakukan estimasi yaitu ̂, tidak perlu melakukan estimasi sebanyak mungkin untuk mendapatkan nilai terkecil.  Pada metode ini dilengkapi juga dengan uji yaitu uji

Durbin-Watson,kebanyakan program komputer juga sudah menyediakan uji ini.

5.2 Saran

1. Dalam menguji ada tidaknya autokorelasi tidak hanya dilakukan dengan uji Durbin-Watson, bisa juga diuji dengan metode grafik

(18)

43

DAFTAR PUSTAKA

Agus Widarjono.2013.Ekonometrika Pengantar dan Aplikasi eviews.UPP STIM

YKPN: Yogyakarta.

Anton, H dan Chris R. 2004. Aplikasi Linear Aljabar Jilid 1 Edisi Kedelapan.

Jakarta: Erlangga

Gujarati, Damodar.1978.Ekonometrika Dasar.Erlangga: Jakarta.

Hines, W dan DouglasC.1989.Probabilita dan statistik Dalam Ilmu Rekayasa dan

Manajemen Edisi Kedua.UI Press: Jakarta.

J. Supranto.2004.Ekonometri Buku Kedua.Ghalia Indonesia:Jakarta.

Quadratullah, M F. 2013. Analisis Regresi Terapan: Teori,Contoh Kasus dan

Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI

Richard lungan.2006.Aplkasi Statistik dan Hitung Peluang.Graha Ilmu:

Yogyakarta.

Setiawan dan Dwi.2010.Ekonometrika.C.V ANDI OFFSET: Yogyakarta.

Siti Rahayu.2008.Penggunaan Metode Durbin Watson Dalam Menyelesaikan

Model Regresi Yang Mengandung Autokorelasi.USU:Medan

Sumodiningrat, Gunawan.1994. Ekonometrika Pengantar Edisi Pertama. BPFE.

Yogyakarta.

Wilfried J. Dixon, dkkk.1991.Pengantar Analisis Statistik.Gadjah Mada

University Press: Yogyakarta.

Gambar

Tabel 2.1 Uji Statistik Durbin-Watson

Referensi

Dokumen terkait

Regresi beda merupakan pendekatan untuk mengatasi bias variabel teromisi dalam model regresi panel yang tentunya berlain dengan model regresi kehilangan air yang merupakan

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya, korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtut waktu. Model

Penyelesaian Multikolinearitas dengan principal Component Analysis Data yang mengandung multikolinearitas diatasi dengan menggunakan principal component analysis (PCA),

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hasil estimasi parameter-parameter model regresi linear berganda dengan metode Jackknife ridge regression yang diterapkan pada

Beberapa peneliti lain telah mencoba untuk membandingkan satu metode dengan yang lain, di antaranya [1] yang menyatakan bahwa regresi ridge dengan pemilihan nilai k

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hasil estimasi parameter-parameter model regresi linear berganda dengan metode Jackknife ridge regression yang diterapkan pada

Pada dasarnya analisa regresi diartikan sebagai suatu analisis yang berkaitan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel tak bebas (dependent variable) dengan satu atau lebih

Sebab dari hasil pengamatan peneliti di lapangan ditemukan bahwa tidak hanya di lingkungan teman bermain di luar sekolah saja para pelajar berkomunikasi dengan bahasa kasar, akan tetapi