• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN 053984 HINAI KANAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN 053984 HINAI KANAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD

(STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION) PADA

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS V SDN 053984 HINAI

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan PPSD

Oleh

IQLIMA ZORA LUBIS NIM. 1121111007

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Iqlima Zora Lubis

b. Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Pura / 7 Agustus 1994 c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat : Jln. T. A. Hamzah Kabupaten Langkat Kecamatan Tanjung Pura

e. Agama : Islam

f. Nama Ayah : Ikhsan Lubis

g. Nama Ibu : Ratna Sari Dewi, S.Sos

h. Nama Adik : Muhammad Zain Syihab Lubis i. Perkerjaan Ayah : PNS (Pegawai Negeri Sipil) j. Pekerjaan Ibu : PNS (Pegawai Negeri Sipil)

2. Riwayat Pendidikan

(6)

i

ABSTRAK

IQLIMA ZORA LUBIS. 1121111007. Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD (Student

Teams-Achievement Division) Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V

SDN 053984 Hinai Kanan. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran Cooperative Tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Negeri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa lembar observasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 053984 Hinai Kanan sebanyak 25 orang siswa. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran

Cooperative Tipe STAD (Student Teams-Achievement Division). Penelitian ini

dilakukan dengan 2 siklus, disetiap siklus terdapat 2 pertemuan. Ada 4 tahapan dalam penelitian ini yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan tindakan, dan tahap refleksi tindakan.

Setelah pelaksanaan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran

Cooperative Tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) persentase

aktivitas siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 17,5 dan meningkat pada pertemuan 2 mencapai 19,44. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh 21,32 dan pertemuan 2 meningkat hingga 29,08. Sedangkan pada aktivitas belajar siswa secara klasikal dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1 mencapai 12% dan meningkat pada pertemuan 2 mencapai

Dengan demikian maka dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Tipe STAD (Student

Teams-Achievement Division) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SDN

053984 Hinai Kanan pada Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam materi Mengidentifikasi Unsur-Unsur Cerpen.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan dan haturkan kepada Allah SWT, karena atas hidayah dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PGSD S1 pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Serta Shalawat berangkaikan salam penulis hadiahkan pada seorang tokoh yang tidak pernah menokoh, seorang aktris yang kritis dan seorang pemimpin yang tepimpin yaitu Nabi Muhammad SAW, serta keluarga dan para sahabat. Semoga beliau senantiasa berkenan memberikan syafaatnya di akhirat kelak.

Teristimewa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada Ayah serta Mama dan segenap keluarga tercinta yang dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar dan tawakal menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis dalam masalah penelitian.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Peralatan , serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan Dr.

(8)

iii

5. Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd dan Bapak Drs. Arifin Siregar, M.Pd serta Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak,M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan pegawai administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed yang telah banyak membantu penulis selama ini.

8. Bapak Lasimin, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN. 053984 Hinai Kanan yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta guru kels V A Ibu Ani Harun, S.Pd yang juga banyak membantu penulis dalam penelitian. Terima kasih kepada guru-guru lainnya yang mendukung dan memotivasi penulis dalam pelaksanaan penelitian di sekolah tersebut.

9. Ayah Ikhsan Lubis dan Mama Ratna Sari Dewi, S.Sos yang telah dengan sabar mendengarkan keluh kesah penulis, memberikan dukungan, dan tak henti-hentinya berdoa untuk keberhasilan penulis serta adik Muhammad Zain Syihab Lubis yang tercinta yang telah ikut membantu, memberikan motivasi, dan doa bagi penulis.

10. Terkhusus teman-teman seperjuangan kelas B reguler angkatan 2012 yang telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan bahkan sampai pada penyusunan skripsi ini.

11. Teman- teman mahasiswa seluruh PGSD angkatan 2012 yang telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan bahkan sampai pada penyusunan skripsi ini.

12. Saya mengucapkan terimakasih kepada seseorang yang special, yang selalu memberikan semangat, dan memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini yaitu Subhan Khairi.

13. Dan terkhusus kepada sahabat-sahabat tercinta Adrina, Fatimah Syahfi, Karina Putri Hafsari, Putri Nur Azizah, Wahyu Ana Putri Nst, Dwi

(9)

iv

Widiya Syahfitri, Wynona Namira, Nadhira Ahmad, Alfi Husna, Marhasil Tamba dan kepada Bou tercinta yaitu Elly Meilita Lubis.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya dengan kebaikan yang berlimpah. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 2016 Penulis

(10)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...7

C. Batasan Masalah ...8

D. Rumusan Masalah ...8

E. Tujuan Penelitian ...8

F. Manfaat Penelitian ...8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...10

A. Kerangka Teoritis ...10

1. Aktivitas Belajar ...10

a. Pengertian Aktivitas Belajar ...10

(11)

vi

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD ...18

4. Hasil Penelitian Yang Relevan ...23

B. Kerangka Berpikir ...24

C. Hipotesis Penelitian ...26

BAB III METODE PENELITIAN ...27

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...27

B. Jenis Penelitian ...27

C. Subjek dan Objek Penelitian ...27

D. Defenisi Operasional ...28

E. Desain Penelitian ...28

F. Prosedur Penelitian ...30

G. Teknik Pengumpulan Data ...34

H. Teknik Analisis Data ...36

I. Jadwal Penelitian ...38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...39

A. Hasil Penelitian ...39

1. Hasil Penelitian Siklus I ...39

a. Tahap Perencanaan Tindakan ...39

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...39

c. Tahap Pengamatan Tindakan ...41

d. Tahap Refleksi Tindakan ...51

2. Hasil Penelitian Siklus II ...52

(12)

vii

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...52

c. Tahap Pengamatan Tindakan ...54

d. Tahap Refleksi Tindakan ...63

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...66

A. Kesimpulan ...66

B. Saran ...67

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam model Student

Teams-Achievement Division (STAD) ... 34

Tabel 3.2. Observasi Aktivitas Guru dalam model pembelajaran Cooperative Tipe

Student Teams-Achievement Division (STAD) ... 36

Tabel 3.3. Interpretasi Aktivitas Belajar Siswa ... 37 Tabel 3.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 38 Tabel 4.1. Penskoran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 43 Tabel 4.2. Rekapitulasi Penskoran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus

I Pertemuan 1 ... 44 Tabel 4.3. Jumlah Siswa yang Aktif pada Siklus I Pertemuan 1 ... 45 Tabel 4.4 . Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I Pertemuan 1 ... 46 Tabel 4.5. Penskoran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Pertemuan 2 ... 47 Tabel 4.6. Rekapitulasi Penskoran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Siklus I Pertemuan 2 ... 48 Tabel 4.7. Jumlah Siswa yang Aktif pada Siklus I Pertemuan 2 ... 49 Tabel 4.8. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I Pertemuan 2 ... 50 Tabel 4.9. Penskoran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Pertemuan 1 ... 55 Tabel 4.10. Rekapitulasi Penskoran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

(14)

ix

Tabel 4.11. Jumlah Siswa yang Aktif pada Siklus II Pertemuan 1 ... 57 Tabel 4.12. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II Pertemuan 1 .... 58 Tabel 4.13. Penskoran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Pertemuan 2 ... 59 Tabel 4.14. Rekapitulasi Penskoran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...70

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...79

Lampiran 3 Daftar Nama Siswa Kelas VA SDN 053984 Hinai Kanan ...88

Lampiran 4 Daftar Pembagian Kelompok Diskusi ...89

Lampiran 5 Lembar Deskriptor Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ...90

Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ...93

Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ...95

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ...197

Lampiran 9 Tabulasi Data Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 ...199

Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1 ...101

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2 ...103

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 ...105

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2 ...107

Lampiran 14 Gambar Kegiatan Siklus I Pertemuan I dan II ...109

Lampiran 15 Gambar Kegiatan Siklus II Pertemuan I dan II ...111 Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...70

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...79

Lampiran 3 Daftar Nama Siswa Kelas VA SDN 053984 Hinai Kanan ...88

Lampiran 4 Daftar Pembagian Kelompok Diskusi ...89

Lampiran 5 Lembar Deskriptor Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ...90

Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ...93

Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ...95

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ...197

Lampiran 9 Tabulasi Data Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 ...199

Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1 ...101

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2 ...103

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 ...105

Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2 ...107

Lampiran 14 Gambar Kegiatan Siklus I Pertemuan I dan II ...109

Lampiran 15 Gambar Kegiatan Siklus II Pertemuan I dan II ...111 Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keaktifan diperlukan dalam kegiatan belajar karena di dalam belajar perlu ada aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat “learning by

doing”. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak

ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan alat-alat yang dibuat oleh siswa itu sendiri, dengan bekerja sendiri, dan membentuk sendiri. Agar seorang siswa mampu berpikir maka siswa harus diberi kesempatan untuk berbuat. Hal ini juga di dukung oleh teori Piaget yang menyatakan bahwa seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat. Itulah sebabnya, aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Pembelajaran yang dilakukan seharusnya lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dapat mengembangkan cara-cara belajar mandiri, berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran. Maka di sini pengalaman siswa lebih diutamakan dalam memutuskan titik tolak kegiatan. Tanpa kegiatan tak mungkin seorang belajar.

(18)

2

tidak terdapat suatu interaksi dalam pembelajaran serta prestasi belajar yang tidak terukur dari guru.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa harus mengacu pada peningkatan aktivitas siswa. Pengajar/guru tidak hanya melakukan kegiatan menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi guru harus mampu membawa siswa untuk aktif dalam berbagai bentuk belajar, berupa belajar penemuan, belajar mandiri, belajar berkelompok, belajar memecahkan masalah, dan sebagainya sehingga siswa akan terus berpikir dan berbuat dalam pembelajaran yang dihadapinya

Dengan melibatkan siswa berperan dalam kegiatan pembelajaran, berarti kita mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimiliki siswa secara penuh. Dalam konsep kompetensi, kita harus mampu mendeteksi kemampuan minimal siswa, dan kemudian tercapainya suatu indikator-indikator yang dilahirkan oleh kompetensi dasar pembelajaran sehingga tercapainya prestasi belajar.

Dalam dinamika kehidupan manusia, berpikir dan berbuat sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Begitu juga dalam belajar sudah tentu tidak mungkin meninggalkan dua kegiatan itu, yaitu berpikir dan berbuat. Belajar itu adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa itu sendiri. Guru adalah pembimbing dan pengarah, yang mengemudikan perahu, tetapi tenaga untuk menggerakkan perahu tersebut haruslah berasal dari siswa yang belajar.

We learn what we do, and we do what we learn (dalam Hamalik 2001 :

(19)

3

The process of learning is doing, reacting, undergoing, experiencing.

Experiencing means living through actual situations (dalam Hamalik 2001 : 172).

Proses belajar adalah berbuat, bereaksi, menjalani, mengalami. Mengalami berarti menghayati situasi-situasi yang sebenarnya. Semua hasil dan prestasi belajar siswa diperoleh dari kegiatannya sendiri. Tanpa aktivitas, belajar tidak akan memberi hasil yang baik. Keaktifan juga harus didukung oleh metode dan model dalam pembelajaran yang digunakan guru.

Dalam pengajaran siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka hendaknya guru merencanakan pengajaran, yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani banyak tugas. Aktivitas atau tugas-tugas yang dikerjakan siswa hendaknya menarik minat siswa, dibutuhkan dalam perkembangannya, serta bermanfaat bagi masa depannya. Sehingga dengan adanya kegiatan dan aktivitas yang diberikan guru kepada siswa, dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Siswa mencari tahu sendiri serta mengamati sendiri.

(20)

4

sebelumnya. Alasan penulis memilih model pembelajaran kooperative tipe STAD ini karena siswa akan menjadi lebih aktif dalam diskusi kelompok untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing. Pada diskusi, siswa aktif dalam menentukan masalah dan tujuan diskusi, mengumpulkan keterangan, memberitahukan pendapat, menimbang kebenaran buah pikiran orang lain, mengambil kesimpulan dan sebagainya. Siswa tetap aktif dalam belajar sedang guru sebagai fasilitator dan motivator. Setiap proses pembelajaran pasti menampakkan keaktifan orang yang belajar atau siswa. Pernyataan ini tidak dapat kita bantah atau tolak kebenarannya. Oleh sebab itu, penulis berinisiatif untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperative.

(21)

5

untuk belajar terus-menerus sepanjang hayatnya. Diskusi di kelas merupakan salah satu strategi yang paling umum untuk memicu belajar aktif.

Khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia, di sini yang berperan lebih besar yaitu pendidik. Pendidik diharapkan dapat mendominasi model pembelajaran yang sesuai dengan materi agar apa yang menjadi tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Namun, pembelajaran masih saja didominasi oleh guru (teacher centered) dan siswa terlihat pasif. Guru mengganggap siswa hanya sebagai pendengar dan guru hanya terfokus pada pemberian materi tanpa memperhatikan kondisi proses belajar. Sehingga kemampuan pada diri siswa tidak tersalurkan. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, tidak dapat mengungkapkan ide, pikiran dan perasaan. Sebagaimana kenyataan di lapangan, aktivitas siswa dalam pembelajaran masih dikatakan kurang memuaskan. Siswa kurang dapat berperan aktif dan kurang memahami isi pelajaran yang disampaikan guru, sehingga tidak dapat mengungkapkan dan memahami kembali isi pelajaran tersebut dengan baik dan benar. Hal ini dapat dilihat dari sekitar 70% siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM Bahasa Indonesia yaitu nilai 70 di Sekolah Dasar Kelas V SDN 053984 Hinai.

Hal ini menjadi suatu acuan untuk memperbaiki pembelajaran Bahasa Indonesia agar terjadinya keaktifan dalam sebuah pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Kelas V SDN 053984 Hinai.

(22)

6

hendaknya mengajar untuk membelajarkan siswa dalam konteks belajar bagaimana belajar mencari, menemukan, dan meresapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimilikinya secara penuh, menyadari dan dapat menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat di sekitarnya. Selain itu, siswa diharapkan lebih terlatih untuk berprakarsa, berpikir secara teratur, kritis, tanggap dan dapat menyelesaikan masalah sehari-hari, serta lebih terampil dalam menggali, menjelajah, mencari, dan mengembangkan informasi yang bermakna baginya.

(23)

7

berdiskusi dalam suatu kelompok dan adanya persentase yang dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti masalah tersebut khususnya berkenaan dengan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. Penulis ingin melakukan penelitian apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperative tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa di sekolah atau tidak. Dengan demikian penulis berminat melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Teams-Achievement

Division (STAD) Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN 053984

Hinai Kanan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, maka dapat ditentukan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Model dan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran masih kurang bervariasi

2. Kurangnya keterampilan guru terhadap pengelolaan kelas sehingga menyebabkan terjadi ketidak aktifan dalam proses pembelajaran

(24)

8

4. Kurangnya dorongan dan motivasi guru dalam pembelajaran yang membuat siswa menjadi jenuh

5. Prestasi belajar siswa yang menurun diakibatkan karena model pembelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan siswa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams-Achievement

Division (STAD) Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 053984 Hinai

Kanan”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “apakah aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia

dapat di tingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperative tipe

Student Teams-Achievement Division (STAD)?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperative tipe

Student Teams-Achievement Division (STAD) di SDN 053984 Hinai Kanan.

(25)

9

Adapun secara teori dan praktikal manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa: melalui pembelajaran dengan menggunakan model Kooperative

Tipe Student Teams-Achievement (STAD) dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa.

2. Bagi guru: sebagai bahan masukan bagi guru untuk melakukan perbaikan pada kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.

3. Bagi sekolah: sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah untuk melakukan perbaikan pada kegiatan pembelajaran dengan mengarahkan guru untuk menggunakan model Pembelajaran yang tepat guna untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah.

4. Bagi peneliti: sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan baru untuk peneliti untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan model Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams-Achievement Division

(STAD) pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

(26)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan data penelitian yang telah diperoleh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok mengidentifikasi unsur-unsur cerita pendek kelas V SDN 053984 HINAI Kanan Kabupaten Langkat, maka peneliti menyimpulkan:

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Tipe STAD (Student

Teams-Achievement Division) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa,

hal ini dapat terlihat dari peningkatan aktivitas belajar pada setiap pertemuan.

2. Presentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setiap pertemuan. Pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 17,5 dan meningkat pada pertemuan 2 mencapai 19,44. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh 21,32 dan pertemuan 2 meningkat hingga 29,08. 3. Jumlah siswa yang aktif pada setiap aspek aktivitas belajar siswa

(27)

67

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disarankan hal-hal berikut:

1. Guru dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Tipe STAD (Student Teams-Achievement

Division) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi

mengidentifikasi unsur-unsur cerpen.

2. Kepada siswa agar lebih aktif, kreatif dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan.

3. Kepada kepala sekolah untuk mengembangkan atau melatih para guru agar terampil memilih dan menggunakan berbagai model, terutama

Cooperative Tipe STAD (Student Teams-Achievement Division).

4. Kepada peneliti sendiri untuk menambah wawasan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Tipe STAD (Student

Teams-Achievement Division) dapat meningkat aktivitas belajar siswa

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

5. Kepada peneliti lain yang berminat disarankan untuk meneliti tentang model pembelajaran Cooperative Tipe STAD (Student Teams-Achievement

Division) dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran

(28)

68

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Azwar, Saifuddin. 2012. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Basri, Hasan. 2015. Paradigma Baru Sistem Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia

Dewi,Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamali, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Morissan. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.

Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Widjono. 2012. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo

Yamin, Martinis. 2010. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta

http://lib.unnes.ac.id/18221/1/1402408090.pdf diakses 5 Januari 2016

(29)

69

Gambar

Tabel 4.14. Rekapitulasi Penskoran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Delay (latency) berdasarkan node juga dapat digambarkan dalam grafik pada Gambar 4.7 berdasarkan node dengan ukuran file yang berbeda.. Kinerja tiap node mendukung

Bertolak dari berbagai permasalahan di atas, dalam penelitian ini penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peran dari pemerintah daerah Kabupaten

Pemeriksaan kendaraan bermotor atau disebut juga “ syaken ” ,adalah pemeriksaan dengan waktu tertentu, apakah mobil yang Anda pakai sesuai dengan standart dasar hukum

Untuk menarik minat pencari informasi bentuk elektronik misalnya website, maka dapat dibuatkan tampilan gambar yang menarik sekaligus informasi yang up to date. Pada kesempatan

Dokumen ini adalah f ormulir Resmi VerVal NUPTK periode 2013, untuk inf o lebih lanjut kunjungi http://padamu.kemdikbud.go.id.. FORMULIR

Wredha agar para lansia tidak mengalami depresi, serta. memperhatikan pola makan dan menganjurkan

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Pengaruh Implementasi Electronic Procurement (E- Proc) Dalam Pengadaan Barang/ Jasa Terhadap Perwujudan Good Governance Di Balai Besar Wilayah Sungai