• Tidak ada hasil yang ditemukan

pajak bumi dan bangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pajak bumi dan bangunan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pajak Bumi dan Bangunan

Bimo Gusha Triastanto (2013 1031 5008)

Deswita Hariyanti (2013 1031 5013)

Devie Liestiani (2013 1031 5014)

Diva Fadilla (2013 1031 5017)

Kurniawati (2013 1031 7012)

Tengku Dhia Nisrina(2013 1031 5151)

Tyas Fidyani (2013 1031 5157)

Yuliana Setyaningsih(2013 1031 5167)

Kelas 3E

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta memberikan kekuatan dan kemampuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah makalah ini dengan judul ”Pajak Bumi dan Bangunan”.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perpajakan. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat serta memberikan sumbangan pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bekasi, Desember 2016

(3)

Daftar Isi

KATA PENGANTAR...2

BAB I...4

PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang...4

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian...5

BAB II...6

PEMBAHASAN...6

A. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)...6

B. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan...6

C. Istilah Penting Dalam Undang-Undang PBB...7

D. Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan...7

E. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan...8

F. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan...9

G. Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan...9

H. Rumus Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan...9

BAB III...11

PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No 6 Tahun 1983 sebagaimana telah disempurnakan terakhir dengan UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah "kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Mengisyaratkan bahwa diperlukan adanya pembaruan sistem perpajakan guna meningkatkan kemampuan negara dan masyarakat untuk membiayai pembangunan yang berasal dari sumber-sumber dalam negeri, karena semakin meningkatnya penerimaan yang bersumber dari dalam negeri akan semakin meningkat pula kemandirian dalam pembiayaan pelaksanaan pembangunan.

Pajak bumi dan bangunan (PBB) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya. Dasar pengenaan pajak dalam PBB adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). NJOP ditentukan berdasarkan harga pasar per wilayah dan ditetapkan setiap tahun oleh menteri keuangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berkut :

(5)

6. Dasar Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui apa itu Pajak Bumi dan Bangunan

2. Mengetahui dasar hukum dalam Pajak Bumi dan Bangunan 3. Mengetahui objek dan subjek dalam Pajak Bumi dan Bangunan 4. Mengetahui dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang nomor 12 Tahun 1994.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya.

B. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan

a. UU No. 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

b. KMK No.201/KMK.04/2000 Tentang Penyesuaian Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak Sebagai Dasar Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan.

c. KMK No. 523/KMK.04/1998 Tentang Penentuan Klasifikasi dan Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan.

d. KMK No. 1004/KMK.04/1985 Tentang Penentuan Badan atau Perwakilan Organisasi Internasional yang Menggunakan Objek Pajak Bumi dan Bangunan Yang Tidak Dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan.

(7)

f. Kep Dirjen Pajak Nomor: KEP-16/PJ.6/1998 Tentang Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan.Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor: SE-43/PJ.6/2003 Tentang Penyesuaian Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) PBB dan Perubahan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) BPHTB Untuk Tahun Pajak 2004.

g. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor: SE-57/PJ.6/1994 Tentang Penegasan dan Penjelasan Pembebasan PBB atas Fasilitas Umum dan Sarana Sosial Untuk Kawasan Industri dan Real Estate.

C. Istilah Penting Dalam Undang-Undang PBB

a. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya

b. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan

c. Nilai Jual Obyek Pajak adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Obyek Pajak ditentukan melalui perbandingan harga dengan obyek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Obyek Pajak Pengganti

d. Surat Pemberitahuan Obyek Pajak adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan data obyek pajak menurut ketentuan undang-undang ini

e. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang adalah surat yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang kepada wajib pajak.

D. Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan a. Objek Pajak Bumi dan Bangunan

a) Yang menjadi objek pajak adalah :

(a) Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya. (b) Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan

(8)

b) Yang termasuk pengertian bangunan adalah :

a) Lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut;

b) jalan TOL;

c) kolam renang;

d) pagar mewah;

e) tempat olah raga;

f) galangan kapal, dermaga;

g) taman mewah

b. Pajak Bumi Dan Bangunan yang Di Kecualikan Obyek yang dikecualikan adalah :

a) Digunakan semata –mata untuk melayani kepentingan umum dibidang ibadah, sosial, pendidikan dan kebudayaan nasional yang tidak di maksudkan untuk memperoleh keuntungan, seperti; masjid, rumah sakit, sekolah, panti asuhan, candi, dan lain-lain.

b) Digunakan untuk kuburan

c) Digunakan sebagai tempat penyimpanan peninggalan purbakala.

d) Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional, dan lain-lain.

e) Dimiliki oleh Perwakilan Diplomatik berdasarkan asas timbal balik dan Organisasi Internasional yang ditentuikan oleh Menteri Keuangan

c. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Yang menjadi subjek PBB adalah orang atau badan yang secara nyata : a. mempunyai hak atas bumi/tanah, dan/atau

(9)

E. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan

a. Adanya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan obyek lain yang sejenis, atau niali perolehan baru atau nilai objek pajak pengganti.

b. Besarnya Nilai Jual Objek Pajak ditetapkan oleh Menteri Keuangan setiap 3 tahun sekali, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun dengan perkembangan daerahnya.

c. Dasar perhitungan pajak adalah Nilai Jual Kena Pajak yang ditetapkan serendah-rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100% dari Nilai Jual Kena Pajak.

d. Besarnya persentase Nilai jual Kena Pajak ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional.

F. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

Tarif pajak yang dikenakan atas obyek pajak adalah sebesar 0,5% dan jenis tarif ini disebut sebagai Tarif tunggal yang berlaku terhadap obyek pajak jenis apapun di seluruh wilayah Indonesia. Tarif efektif Pajak Bumi dan Bangunan adalah 0,1% untuk objek yang Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) kurang dari 1 milyar dan 0,2% untuk objek yang Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sama dan di atas 1 milyar.

G. Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan

Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP). Besarnya NJKP adalah :

a. Objek pajak perkebunan adalah 40% b. Objek pajak kehutanan adalah 40% c. Objek pajak pertambangan adalah 20%

d. Apabila NJOPnya < Rp. 1.000.000.000,- adalah 40% e. Apabila NJOPnya > Rp. 1.000.000.000,- adalah 20%

B. Rumus Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan

(10)

Contoh :

1. Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya Pajak Bumi dan Bangunan

= 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP) = 0,2% x (NJOP – NJOPTKP)

2. Jika NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya Pajak Bumi dan Bangunan

= 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP) = 0,1% x (NJOP – NJOPTKP)

*batasan pengenaan NJOP yang dikenakan pajak adalah Rp.12.000.000 dibawah itu TIDAK DI KENAKAN PAJAK PBB.

Contoh perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan

1. Tuan Bonco seorang mahasiswa DIII perpajakan Unibraw pada tahun 2007 hanya memiliki sebuah objek pajak berupa bumi di kawasan Soekarno-Hatta, Malang dan diketahui Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi tersebut sebesar Rp. 10.000.000. Berapakah Besar PBB yang terhutang pada tahun 2007 milik Tuan Bonco !

Jawab :

Karena besarnya NJOP kurang dari Rp. 12.000.000,- maka objek pajak tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan

2. Bapak Surya memiliki rumah di blok C perumahan Pulogebang Kirana

mempunyai bangunan 119 m2 diatas tanah 120 m2. NJOP tanah tahun sebesar Rp 4.155.000/m2. NJOP bangunan sebesar Rp. 2.625.000/m2

Berapa PBB tahun yang harus dibayar? Jawab :

diketahui :

NJOP tanah sebesar Rp 4.155.000/m2 NJOP bangunan sebesar Rp. 2.625.000/m2

Jumlah NJOP tanah 120 x Rp 4.155.000 = Rp. 498.600.000 Jumlah NJOP bangunan 119 x Rp 2.625.00 = Rp. 312.375.00 NJOP dasar pengenaan PBB Rp.810.975.000

NJOPTKP = Rp. 12.000.000

(11)

=

Rp.798.975.000.-NJKP = 20% x (NJOP untuk perhitungan PBB) = 20% x Rp. 798.975.000

= Rp. 159.795.000 PBB yang harus dibayar 0,5 % x Rp. 159.795.000 = Rp.798.975

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

(12)

1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang nomor 12 Tahun 1994.

Pajak bumi dan bangunan (PBB) adalah pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik bagi orang atau badan yang mempunyai suatu hak atasnya atau memperoleh manfaat dari padanya

B. Saran

Referensi

Dokumen terkait

PBB P2 merupakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang awalnya dipungut oleh pemerintah pusat tetapi dengan keluarnya Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor

Pajak PBB (Pajak Bumi dan Bangunan ), Universitas Sumatera Utara.. Diadit

Subjek Pajak Bumi dan Bangunan / PBB adalah orang pribadi atau badan yang menikmati, memanfaatkan atau memiliki obyek pajak berupa tanah dan atau bangunan tersebut,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pemerintah menghitung dan menetapkan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) terhadap Pendapatan Asli

PBB P2 merupakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang awalnya dipungut oleh pemerintah pusat tetapi dengan keluarnya Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor

Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) terhadap Pendapatan Daerah

Hasil Penelitian Analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan PBB di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pamekasan berdasarkan