• Tidak ada hasil yang ditemukan

tugas 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "tugas 7"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Warnet2000] Telkom, profesionalisme,

dan pasar oligopoli

Newsmaster

Thu, 19 May 2005 01:14:06 -0700

Telkom, profesionalisme, dan pasar oligopoli

PT Telkom Tbk sebagai BUMN besar akan berganti pimpinan dalam RUPS dalam waktu dekat ini, sekitar awal atau pertengahan Juni 2005.

Pergantian pimpinan BUMN besar dan strategis seperti Telkom sangat menentukan masa depan badan usaha tersebut, sekaligus memperkuat kesinambungan organisasi dan bisnisnya.

Telkom telah mengalami proses evolusi dalam masa yang panjang sebagai perusahaan negara. Masa-masa pasang surut sudah dilaluinya sampai menampakkan eksistensinya sebagai badan usaha publik yang terbuka.

Sedikit yang patut dicatat adalah peran Cacuk Sudariyanto, sebagai

direktur utama, yang mempunyai kesan dalam membenahi Telkom. Cacuk Sudaryanto mendapat hadiah Lembaga Manajemen UI karena telah meletakkan dasar-dasar manajemen modern bagi BUMN tersebut.

Ketika saya kenal pertama selalu berkomunikasi tentang hal yang kompleks dalam bahasa yang sederhana. Bagi Cacuk, Telkom harus meningkatkan persentase keberhasilan ketika memutar nomor telepon untuk mendapatkan nada panggil.

Hal sederhana tersebut adalah inti pelayanan Telkom sebelum era Angga Krisna Wirawan

(2)

digital. Ketika itu, pada masa dua dekade yang lalu, teknologi

digital masa belum meluas dan pelanggan masih menggunakan nomor putar untuk memanggil nomor lainnya.

BUMN tersebut telah diantar masuk ke dalam fase atau tahap

kematangan di mana organisasi seperti Telkom tanggap pada berbagai perubahan, termasuk perubahan yang berupa krisis terburuk. Fondasi sistem organisasi modern telah diletakkan, kini pimpinan-pimpinan selanjutnya tinggal meneruskan tradisi kemoderenan tersebut untuk melayani dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

Sepeninggal Cacuk, Telkom telah berkembang menjadi badan usaha publik milik negara, yang mutlak harus terbuka, transparan,dan menerapkan prinsip organisasi bisnis modern.

Kinerjanya bisa dikatakan cukup meyakinkan dengan keuntungan yang sangat besar dilihat dari ukuran BUMN di Indonesia. Sebagai badan usaha yang tercatat di bursa saham, standarisasi pelaporan keuangan dilakukan secara rutin, sebagai bagian dari praktik good corporate governnance.

Sejauh ini, hanya ada beberapa BUMN yang benar-benar potensial menguntungkan bagi negara, baik dari besarnya dividen saham maupun dari pajak. BUMN yang strategis dan menguntungkan seperti itu, termasuk Telkom, tidak perlu dijual seperti terjadi pada kasus PT Indosat Tbk, tetapi harus diikuti oleh pelaksanaan manajemen yang sehat, yakni prinsip good corprate governance.

(3)

yang besar, tetapi itu terjadi karena disuntik dana obligasi rekap, yang mengambil uang dari rakyat.

Pertumbuhan laba Telkom pada kuartal pertama 2005 ini juga cukup baik. Bahkan, besaran keuntungannya juga terlihat sangat signifikan untuk membantu anggaran negara.

Dibandingkan perusahaan sejenis, pertumbuhan penjualan dan keuntungan Indosat lebih besar. Tetapi Telkom memiliki laba lebih besar, yang sebagian dividennya masuk langsung ke dalam anggaran negara karena kepemilikan saham pemerintah di Telkom masih mayoritas (51%). Dengan demikian, kita masih memiliki perusahaan negara yang bisa memasukkan dividen dan pajak bagi negara.

Dalam rapat umum pemegang saham 2004, misalnya, diputuskan pembagian 50% dari laba bersih Rp6 triliun, atau sebesar Rp3 triliun. Angka

ini meningkat dari tahun ke tahun: hanya Rp303,33 miliar (1998), Rp1,045 triliun (2001), dan Rp1,39 triliun (2002). Belum lagi jika dihitung sumbangan Telkom terhadap penerimaan pajak.

Sumbangan BUMN itu sendirian saja terhadap APBN (dividen dan pajak) mencapai 20% dari total sumbangan seluruh BUMN. Terdaftar juga di bursa New York Stock Exchange, kinerja Telkom layak diperbandingkan dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi dunia.

(4)

Dilema Telkom

Keuntungan tinggi BUMN seperti Telkom memang bisa menjadi dilema. Telkom bisa menjadi ajang perburuan rente ekonomi oleh politisi, penguasa, birokrasi dan aparat pemerintah. Karena itu, publik dan media massa mesti waspada terhadap kemungkinan ini.

Pada Mei dan Juni ini akan merupakan bulan tersibuk bagi Kementerian BUMN menyangkut pergantian direksi sejumlah BUMN. Pergantian dirut-dirut itu sarat dengan "pertempuran" kepentingan bisnis dan politik, yang mungkin akan berbau KKN. Ada 120 orang yang kini dikabarkan maju menjadi calon direksi BUMN perbankan.

Belum lagi BUMN lainnya. Beberapa nama BUMN besar yang akan membahas suksesi kepemimpinan meliputi: Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia,

Bank Nasional Indonesia, Bank Tabungan Negara, Pertamina, Semen Gresik dan Telkom.

Pergantian kepemimpinan BUMN, termasuk Telkom di dalamnya, mesti lepas dari kepentingan-kepentingan kelompok jangka pendek yang tidak produktif. Serahkan mekanismenya pada aturan main yang baik.

Seperti industri transportasi udara, Telkom mewarisi struktur pasar monopoli-ologopoli. Kedua industri ini sangat padat modal, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan memprakarsai lebih

dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru yang terlibat.

(5)

dari pasar monopoli menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya, konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara se-makin murah.

Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Dominasi Telkom di dalam pasar telekomunikasi ini masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.

Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi

pelaku di dalamnya dan masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya.

Pasar yang kompetitif

Sebagai contoh, ketika kita berada di AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon

internasional.

Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.

Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan menghadapi tekanan dari publik, konsumen, media, dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar telekomunikasi selular masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal.

(6)

semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga banyak item biaya dikurangi.

Pulsa untuk Internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk GPRS, yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai Internet.

Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah.

Oleh Didik J. Rachbini Ekonom dan anggota DPR

---Ruang Kantor siap pakai di Surabaya, fasilitas lengkap, meja, ac. Hubungi: 031 5013570. Visit http://www.warnet2000.net/kantor.htm

Visit our website at http://www.warnet2000.net

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED]

(7)

http://docs.yahoo.com/info/terms/

http://www.mail-archive.com/warnet2000@yahoogroups.com/msg00223.html

Penjelasan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa selain konsep dosa turunan yang diwariskan Adam dan Hawa, yang kemudian Yesus datang sebagai penyelamat manusia dari dosa-dosa tersebut.

Karya film “Jiwa di Balik Rel Kerata ini’ diharapkan dapat menghibur dan masyarakat dapat memahami bahwa kita hidup di dunia ini adalah sebagai makhluk sosial

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors merupakan distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Mitsubishi Fuso Truck &amp;

→ Masa kritis (Hari 4,5,6) : suhu tubuh mulai turun, jumlah trombosit turun dan darah mengental.. Kritis karena dapat terjadi perdarahan

Untuk meraih gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Penentuan Daur Optimal dengan Faktor Pencurian Kayu di KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II

Dalam Fatwa Tentang Rahn Tasjily , dalam hal pemberi jaminan wanprestasi, penerima jaminan dapat mengambil pelunasan dengan cara menjual marhun (objek jaminan), baik

Kendala yang dihadapi oleh siswa yaitu (1) syair lagu tari Likok Pulo menggunakan bahasa Aceh yang kurang mereka pahami, (2) sulitnya siswa menghafal gerak dan

Sedangkan, dilihat dari sisi lingkungan ( environment) masih kurangnya fasilitas toilet terutama toilet pria, ruang tunggu poliklinik penuh dan ruang tunggu apotik panas