ABSTRACT
MEANING OF BADE AND PETULANGAN SYMBOLIC BALI TRADITION AT NGABEN CEREMONY
(Study on Balinese at Sidorejo Village, Sekampung Udik, Lampung Timur) By :
KOMANG SEPTIANI
Symbol or symbolic that function as media on communication is something to show expression something others based on agreed group of peoples that carrying understand and to allow meaning of symbol. Communication of symbolic extradionary that easy case to do because every symbol goods have different characteristic and sense. Symbol or signs have variation from one culture to others culture, from one place to others place, and from one time to others time.
Cultures with all parts already to separate method of human life at society to pass habit variety that follower by each human. Bali cultures spout character Bali peoples to snap at desire, ambitions, idea, and spirit to get welfare, safety, and happiness body and soul. Execution of pitra yadnya ceremony (ngaben) that is realization homoge to the ancestor, like father and mother. In ngaben ceremony obtained values of culture that prosses and chain of events jurisdiction still to
carry on the head high and ancestors heritage that to go on hereditary, including application media of culture namely goods and action of symbolic on meaning of tradition, like bade (bowl) and petulangan, namely symbol or symbolic that function as media on communications. Bade and petulangan including symbol that on culture simultaneously religious at Bali peoples that have Hindu religion.
communicated through that symbols or to consider bade and petulangan just like ritual that must to do in death ceremony Hindu followers?”
Kind of this research is descriptive and approach of research that employed qualitative. Informant on qualitative research to develop straight purposively until the data to gather statisfying. Instrument to collect data or instrument of research on qualitative research is the writer.
Result of this research to indicate that informant commonly on this research understood the meaning of symbolic bade and petulangan on ngaben ceremony. Understanding philosophy ngaben ceremony from side of inter culture that prosses of communication performed by Bali
society to get understanding Bali culture, namely through enculturitation.
ABSTRAK
MAKNA SIMBOLIK BADE DAN PETULANGAN DALAM UPACARA NGABEN ADAT BALI
(Studi Pada Suku Bali di Desa Sidorejo Kec. Sekampung udik Lampung Timur)
Oleh:
KOMANG SEPTIANI
Simbol atau simbolik yang berfungsi sebagai media dalam komunikasi, adalah sesuatu yang ditunjuk untuk mengekspresikan sesuatu lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok orang yang dapat membawa pemahaman dan memberi arti terhadap simbol. Komunikasi simbolik bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena setiap benda simbol memiliki ciri dan makna yang berbeda. simbol atau lambang itu bervariasi dari satu budaya ke budaya lain, dari satu tempat ke tempat yang lain, dan dari satu konteks waktu ke konteks waktu yang lain.
berfungsi sebagai media dalam komunikasi. Bade dan petulangan termasuk simbol yang terdapat dalam kebudayaan sekaligus keagamaan pada masyarakat Bali yang beragama Hindu.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana makna simbolik bade dan petulangan yang terdapat dalam upacara ngaben adat Bali, apakah nantinya akan dijalankan sesuai dengan pesan yang dikomunikasikan melalui simbol-simbol tersebut atau hanya menggangap bade dan petulangan hanya merupakan ritual yang harus dilalui dalam upacara kematian umat Hindu?”
Tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Informan dalam penelitian kualitatif berkembang terus secara bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan. Alat pengumpul data atau instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah si peneliti sendiri.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum para informan dalam penelitian ini paham terhadap makna simbolik bade dan petulangan dalam upacara ngaben. Pemahaman filosofis upacara ngaben dari sudut pandang komunikasi intrabudaya merupakan proses komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman mengenai budaya Bali, yakni melalui enkulturisasi atau pembudayaan.