• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan Caco3 Terhadap Porositas Kertas Rokok Di PT. Pusaka Prima Mandiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penambahan Caco3 Terhadap Porositas Kertas Rokok Di PT. Pusaka Prima Mandiri"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR PUSTAKA

Clark.P.C.1981.The Role Of Calcium Carbonate As A Filler In Alkaline Paper Making.Chicago.TAPPI Paper Makers

Dumanauw .J.F.1993.Mengenal Kayu.Semarang.kanisius

Hagemeyer .R.W.1991.Pulp And Paper Mnufacture.Third Edition Vol 6.Canada. Stock Preparation

PTK.2000.Pedoman CPM Proses Centerline Control.Medan.PT.Kimsari Paper Indonesia

Sjostrom.E.1995.Kimia Kayu,Dasar-Dasar dan Penggunaan.Yogyakarta.Universitas Gajah Mada Press

(3)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Alat

1.Niagara Valley Beater (SR Freenes tester) 2. Mesin pembuat kertas (Adirondack Machine) 3. Mesin pengepres kertas (Formax II)

4. Beaker glas (Pyrex)

5. Blotting paper (Kertas Penyerap) 6. Timbangan analitis (HWH type Esj 210-48) 7. Porosimeter (Sodim porosity) 8. Wire plate (saringan kertas) 9. Gelas ukur (Pyrex) 10. Couch roll (Roll Gilingan) 11. Couch plate (lempengan kertas)

3.2 Peralatan Safety

1. Avron (celemek)

2. Sepatu Safety

3. Earplug (penutup telinga)

(4)

3.3 Bahan

1. Air

2. Bubur pulp

3. Kalsium karbonat (CaCO3)

3.4 Prosedur

1. Persiapan Alat dan Bahan

(5)

2. Pembuatan Kertas

Disiapkan 4 beaker glas dan di isi masing-masing bubur pulp dan CaCO3 yang telah diketahui volume dan beratnya untuk pembuatan kertas CaCO3 20%. Tuangkan kedalam hand sheet machine yang bagian dasarnya telah dipasang wire plate dan yang telah berisi air seperampat bagian. Kemudian larutan diaduk dengan pengaduk yang berpori ( perforated stirrer) sampai air mencapai garis puncak hand sheet machine. Yang kemudian dibuka drain valve (keran pembuangan) yang terletak dibawah tabung hand sheet machine dan 2 lembar kertas penyerap (blotting paper) diletakan diantara wire plate , tekan secara berlahan menggunakan roll giling (couch roll) dengan arah maju mundur beberapa kali sampai kertas melekat pada kertas basah diletakkan ditengah tengah mesin pengepress, putar mesin pengepress sampai tekanan ± 4 kg/cm2 dan dibiarkan selama ± 2 menit. Lembaran kertas yang melekat dikertas penyerap kelempengan kertas dipisahkan, dan dibiarkan kertas mongering secara alami selama ± 2 menit. Dilakukan percobaan yang sama untuk CaCO3 22%, 24%, 26%, 28% dan 30 %.

3. Pengecekan porositas

(6)
(7)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil pengamatan yang diperoleh dari penambahan CaCO3 terhadap porositas kertas rokok di PT.Pusaka Prima Mandiri, dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.1 Pengaruh Penambahan Filler Terhadap Porosity

(8)

Ket :

Porositas= Aliran udara pada kertas (rata-rata) CaCO3= bahan pengisi

4.3 Pembahasan

Porositas adalah pori-pori kertas yang akan meratakan pembakaran dan akan memperindah pengemasan tembakau di dalam kertas. Porositas sangat penting untuk kualitas kertas rokok, sehingga perlu diawasi dengan baik. Penambahan CaCO3 sangat mempengaruhi nilai porositas. Target yang dicapai dengan adanya penambahan CaCO3 ini adalah 18%–30%. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa CaCO3 dan porositas memiliki hubungan yang sebanding, dimana apabila nilai filler tinggi maka nilai porositas juga tinggi.

Untuk mencapai nilai porositas sesuai target perlu ditentukan berapa kandungan CaCO3nya. Dari penganalisaan ini penulis menghitung berapa CaCO3 yang harus ditambahkan karena white water akan meloloskan CaCO3 dari penyaringan white water yang digunakan secara berulang–ulang itu juga mempengaruhi CaCO3 lolos dari penyaringan. Dari hasil perhitungan di atas banyaknya CaCO3 dan volume bubur pulp harus sesuai dengan BW (basis weight).

(9)
(10)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Semakin tinggi CaCO3 yang ditambahkan terhadap pembuatan kertas rokok maka semakin tinggi pula nilai porositasnya. Dan sebaliknya, semakin sedikit penggunaan CaCO3 semakin rendah pula nilai porositasnya

2. Perbandingan yang sesuai antara pulp dengan CaCO3 agar porositasnya baik yaitu pulp70% dan CaCO3 30%

5.2 Saran

1. Diharapkan penggunaan berbagai bahan kimia agar tidak berlebihan dan boros karena akan berdampak terhadap kualitas kertas yang dihasilkan seperti kertas rokok yang diproduksi tidak sesuai standar yang diinginkan

2. Perlu diadakannya ruang perpustakaan untuk menambah ilmu pengetahuan para karyawam PT.Pusaka Prima Mandiri

(11)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kayu

Kayu adalah suatu karbohidrat yang tersusun terutama karbon, hidrogen dan oksigen. Kayu mengandung senyawa organik yang tetap tinggal setelah terjadi pembakaran pada suhu tinggi pada kondisi oksigen yang melimpah, residu semacam ini dikenal sebagai abu. Unsur-unsur penyusun kayu itu tergabung dalam sejumlah senyawa organic, selulosa, hemiselulosa dan lignin (Sjostrom. 1995).

Tabel 2.1 Komposisi Kayu dihasilkan di seluruh dunia mencapai 123 juta ton pada tahun 1980 yang mengalami perubahan proses pembuatan pulp dan pengelantangannya karena persoalan ekonomi dsn lingkungan. Konsumsi di Negara-negara berkembang begitu tinggi sehingga dibutuhkan dana yang besar dalam jangka waktu yang cukup panjang

(12)

hubungan yang erat dari komponen–komponen kimia yang membentuk unsur–unsur ultra struktur, yang kemudian bergabung menjadi suatu system yang berderajat tinggi yang membentuk dinding sel yang akhirnya membentuk jaringan kayu (Sjostrom. 1995).

2.1.1 Jenis Kayu

Jenis kayu yang banyak digunakan dalam pembuatan kertas adalah :

1. Kayu lunak (softwood), adalah kayu dari tumbuhan conifer contohnya pohon pinus

2. Kayu keras (hardwood), adalah kayu dari tumbuhan yang menggugurkan daunnya setiap tahun.

Kayu lunak yang memiliki panjang dan kekasaran lebih besar digunakan untuk member kekuatan pada kertas.Kayu keras lebih halus dan kompak sehingga menghasilkan permukaan kertas yang halus.Kayu keras juga lebih mudah diputihkan hingga warnanya lebih terang karena memiliki lebih sedikit lignin (Sjostrom.1995).

2.2 Pembuatan Pulp

Pemisahan serat selulosa dari bahan-bahan yang bukan saerat didalam kayu dapat dilakukan dengan berbagai macam proses yaitu (Dumanauw. 1993):

a. Pembuatan Pulp Asah Batu

(13)

tonggak sejarah dalam pembuatan kertas.Sejak saat itu kayu merupakan bahan baku utama untuk kertas.

b. Pembuatan Pulp Mekanik

Dalam proses pembuatan pulp secara mekanik pemisahan serat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga mekanik.Proses ini dilakukan dengan menggerinda kayunya menjadi serat pulp dan menghasilhan rendemen sebesar 90-95%,tetapi menyababkan kerusakan pada serat.Penggunaan pulp yang dihasilkan pada proses mekanik ini nilainya kecil sekali,jika pulp itu masih mengandung banyak lignin dan serat-seratnya tidak murni sebagai serat.

c. Proses Semikimia

Proses semikimia meliputi pengolahan cara kimia yang diikuti dengan perbaikan secara mekanik dan beroperasi pada rendemen yang tingginya dibawah proses mekanik.Biasanya bahan kimia yang digunakan pada proses ini adalah natrium sulfit.

d. Proses Kimia

(14)

Proses kimia dibagi menjadi tiga kategori:

1. Proses Soda 2. Proses Sulfat 3. Proses Sulfit

Dalam proses soda, kayu dimasak dengan larutan NaOH. Larutan sisa permasakan dipekatkan dan kemudian dibakar, yang akan menghasilkan NaOH. Disebut “proses soda” karena bahan kimia yang ditambahkan kedalam prosesnya

berupa natrium karbonat. Pada proses sulfit, larutan pemasak yang dipakai adalah asam–asam yang mengandung sulfur dari logam alkali atau alkali tanah berupa sulfit. Proses sulfat adalah proses pembuatan pulp yang paling banyak digunakan saat ini atau disebut juga proses kraft.

e. Proses Alkali

proses alkali pada pembuatan kertas untuk membuat warna pulp lebih cerah yang dilakukan pada kondisi tidak asam, bahan tambahan yang digunakan resin dan kaolin untuk bahan pengisi. Penggunaan alkali ini merupakan hal yang baru di Indonesia, proses ini lebih ditekankan pada hasil yang diinginkan dan biaya yang efektif.

(15)

a.Meningkatkan kekuatan kertas

b.Dapat mempergunakan CaCO3 sebagai bahan pengisi

c. Menghemat energi

d.Menekankan korosi pada peralatan

e.Mengektensifkan penggunaan kembali air pasi(white water)

f.Mengurangi penggunaan air baru ( fresh water).

Sedangkan kerugiannya menggunakan proses alkali adalah menyebabkan pertumbuhan jamur dan terjadinya pengelupasan lembaran kertas pada pengepresan atau tekanan (Clark. 1981).

2.3 Pembuatan Kertas

(16)

2.4 Filler (Bahan Pengisi)

Bahan pengisi (filler) pada kertas rokok merupakan bahan kimia yang mempunyai pengaruh dan fungsi tertentu di dalam pembuatan kertas yang layak digunakan dan merupakan kualitas yang tinggi, dimana dapat meningkatkan keputihan (terang/putih bersih) dari kertas dan umumnya dapat meningkatkan karakteristik kertas cetakan. Proses penambahan mineral atau filler (pengisi) pada stock kertas menjadi bentuk helainya dilakukan pada Head of Machine (Paper Machine) pada pembuatan kertas. Awalnya proses ini dianggap sebagai proses dengan biaya yang murah dan beberapa kertas yang berisikan kandungan bahan filler tersebut dianggap sebagai bahan dengan kualitas rendah. Saat ini, dengan situasi yang berbeda manfaat filler secara umum sudah dapat diterima oleh perusahaan-perusahaan industry yang memproduksi kertas, penambahan filler Kalsium Karbonat (CaCO3) adalah suatu bahan yang secara integral merupakan bagian dari pembuatan kertas. Kenyataannya beberapa kertas berkualitas tidak dapat dicapai tanpa adanya bahan filler, ataupun akan lebih mahal untuk mencapai kertas dengan kualitas uang baik tanpa adanya filler (Hagemeyer. 1991).

2.4.1 Kalsium Karbonat (CaCO3)

(17)

aliran dan berangsur mengendap dalam tempat yang panas dari daerah tersebut. Batu kapur terbentuk jutaan tahun lalu.

Pada pembuatan kertas dengan alkali, bahan pengisi yang paling umum digunakan adalah kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat yang digunakan yaitu produk alam yang langsung dari penggilingan batu kapur dan produk pabrik (CaCO3 yang terendapkan). Penggunaan kalsium karbonat yang optimum berkisar antara 26-32% terhadap kertas. Untuk menghasilkan lembaran yang baikharus memenuhi syarat yaitu kadar CaCO3 minimum 98%, kadar air minimum 1%, pH 8-10,5 dan kelarutan dalam air maximal 0,3 %. Kalsium karbonat memiliki tingkat kelarutan yang rendah, namun ketika dicampur pada kondisi asam maka CO2 akan terlepas yang akan menimbulkan masalah baru jika digunakan pada mesin kertas. Maka dari itu diperkenalkan cara dengan sistem alkali sehingga alsium karbonat memiliki peranan yang sangat besar terhadap sifat-sifat kertas. Ketika komponen yangbersifat asam berhubungan dengan Karbonat tingkat pengikatan akan lemah dan pembentukan busa (foam) atau pitch (gelembung) akan meningkat. Kalsium karbonat memiliki tingkat kecemerlangan pada kertas berkisar 92-97% (Hagemeyer. 1991).

2.5 Proses Pengolahan Kertas Rokok

2.5.1Persiapan Bahan (Stock Preparation)

(18)

digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP (Needle Bleached Kraft Pulp), LBKP (Leaft Bleached Kraft Pulp) dan CaCO3.

1. Pengolahan NBKP

Bahan baku NBKP dimasukkan kedalam hydra pulper dengan menggunakan konveyor.Hydra pulper ini merupakan tanki untuk menguraikan serat-serat pulp yang dicampur dengan white water sebagai pengencer.Didalam hydra pulper terdapat pisau sebagai alat pemotong lembaran pulp sehingga didapatkan buburan dengan konsistensi 38-40 gr/liter.Proses berlangsung secara batch setiap 10-20 menit bahan baku NBKP ini dimasukkan sebanyak 1,5 bal (1 bal=250 kg) untuk satu kali pelarutan. Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump chest sebagai tempat penampungan sementara yang didalamnya terdapat agitator untuk membuat konsistensi tetap terjaga. Lalu buburan NBKP dipompakan ke refiner, yang merupakanmerupakan suatu alat yang berfungsi untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat menjadi lebih halus.Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di refiner chest,dan dijaga konsistensinya sama dengan sebelum di mixing.

2. Pengolahan LBKP

(19)

itu dipompa kedalam stronge chest, sebagai tempat penampungan sementara. Larutan terus diaduk agar tidak mengendap sehingga kosistensinya tetap. 3. Pengolahan Broke

Buburan broke yang dip roses di stock preparation ini berasal dari dry broke,khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest terlebih dahulu

dihancurkan di sydra pulper untuk dibuat buburan dengan konsistensi tertentu selanjutnya buburan broke ditransfer ke super viberator yang fungsinya hamper sama dengan refiner yaitu untuk memecah gumpalan serat.Untuk wet broke aliran prosesnya hamper sama dengan dry broke tetapi tidak melalui super fiberator karena wet broke tersebut berupa serat-serat yang sudah halus dan belum tercampur kotoran,maka alirannya lansung menuju broke chest.

4. Kalsium Karbonat

Kalsium karbonat dibuburkan sesuai dengan kebutuhan,tetapi biasanya dilarutkan sebanyak 125 kg untuk dicampur dengan 2000 liter air.Karena dalam air juga mengandung kalsium karbonat maka konsistensi buburan dijaga.Hasil larutan kalsium karbonat disaring dengan vibrating screen.Di mixing chest seluruh bahan NBKP,LBKP dan broke dicampur jadi satu,komposisi dari pencampuran di mixing chest dengan komposisi yang berlainan sesuai dengan grade ketas rokok yang diinginkan konsumen.Contoh salah satu komponen grade yaitu low porosity NBKP 25%, LBKP 35% dan BROKE 40%.Konsistensi yang diinginkan adalah sekitar 60 gr/liter.Pada saat

(20)

bahan tambahan seperti deformer untuk menghilangkan buih.Deformer ini mempunyai banyak jenis tetapi PT.PPM memakai belavoid dan foammasteryang terbaik. Campuran ini dibuat sekitar 1:6 dengan air untuk

kemudian dicampur terlebih dahulu di machine chest dan siap dipakai pada paper machine setelah dari machine chest,buburan dipompakan ke stock master yang digunakan untukmenjaga laju buburan pada machine master tank.

Buburan yang keluar dari machine tank kemudian dialirkan ke centi cleaner,yang berfungsi untuk mengeluarkan kontaminan berat berdasarkan gaya

sentrifugal melalui tiga cleaner yaitu:

a) Buburan yang telah diencerkan kembali dengan white water yang berasal dari penyaringan di wire,dipompakan ke primary cleaner.Buburan yang baik masuk ke constant level tank sedangkan reject masuk ke secondary cleaner.Di secondary cleaner dipisahkan lagi,dimana buburan yang baik masuk ke primary cleaner dan reject masuk ke tertiary cleaners untuk pemisahan,dimana buburan yang baik masuk ke secondary dan kotorannya dibuang ke limbah pembuangan.

b) Buburan yang baik dari primary cleaner diencerkan dalam constant level tank dengan white water dari pembuangan di wire.Buburan yang baik langsung ke head box sedangkan reject masuk ke rotary screen.

(21)

Pada pemindahan dari stock master ke constant cleaners diinjeksikan buburan CaCO3ngan alat flow meter.Penambahannya tergantung kebutuhan yang diinginkan dengan kecepatan tertentu.Misalnya penambahan penambahan CaCO3 dengan kosistensi 60 gr/liter dengan flow yang diinginkan sekitar 35 liter/menit.

(22)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Porositas adalah ruang kosong diantara material dan merupakan fraksi dari volume ruang kosong terhadap total volume (Bellman, 2012). Sedangkan porositas kertas rokok ialah sifat fisik pada kertas yang merupakan aliran udara yang terdapat pada kertas rokok. Nilai porositas dari beberapa benda tertentu dapat berkisar antara 5 sampai 40 persen yang biasa disebut porositas tipis atau marginal porosity (PTK, 2000).

Porositas sangatlah penting pada pembuatan kertas rokok, salah satu kegunaanya yaitu untuk meratakan susunan kertas yang bertujuan untuk menentukan seberapa berat atau ringannya rokok tersebut saat dihisap oleh konsumen. Selain itu porositas berguna untuk meratakan pembakaran pada saat rokok dihisap dan memperindah pembungkusan tembakau.

Pada pembuatan kertas rokok ada beberapa bahan yang digunakan diantaranya bahan baku dan bahan pendukung, yang termasuk bahan baku adalah pulp dan bahan pendukungnya ialah kalsium karbonat (CaCO3) yang akan membentuk porositas pada kertas tersebut. Kalsium karbonat (CaCO3) merupakan bahan pengisi (filler) yang digunakan dalam pembuatan kertas rokok.

(23)

Pembentukan porositas terjadi pada saat bubur pulp ditambahkan dengan serbuk CaCO3 dimana serbuk CaCO3 akan mengisi rongga-rongga kosong yang terdapat pada bubur pulp. Beberapa faktor yang mempengaruhi porositas yaitu banyaknya CaCO3 yang ditambahkan. Semakin banyak CaCO3 yang ditambahkan maka semakin tinggi pula porositasnya yang akan mengakibatkan efek yang tidak diinginkan yaitu mengurangi kekuatan kertas (PTK, 2000).

1.2Permasalahan

1. Bagaimana pengaruh pemakaian CaCO3 terhadap porositas kertas rokok 2. Bagaimana perbandingan yang sesuai antara pulp dan CaCO3 agar

porositasnya mencapai nilai mutu yang maksimal

1.3Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1.Untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemakaian CaCO3 terhadap porositas

2.Untuk mengetahui perbandingan yang sesuai antara pulp dan CaCO3 agar porositasnya mencapai nilai mutu yang ditetapkan.

1.3.2 Manfaat

(24)

ABSTRAK

(25)

THE EFFECT OF ADDING CaCO3 WITH DIFFERENT OF THE

CIGARETTE PAPER POROSITY IN PT.PUSAKA PRIMA MANDIRI

ABSTRACT

(26)

PENGARUH PENAMBAHAN CaCO

3

TERHADAP POROSITAS

KERTAS ROKOK

DI PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI

KARYA ILMIAH

BOTTOR ULINA VITRI LIAWATI PASARIBU

122401089

PROGRAM STUDI D3 KIMIA INDUSTRI

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(27)

PENGARUH PENAMBAHAN CaCo

3

TERHADAP POROSITAS

KERTAS ROKOK

DI PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI

KARYA ILMIAH

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya

BOTTOR ULINA VITRI LIAWATI PASARIBU

122401089

PROGRAM STUDI D3 KIMIA INDUSTRI

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(28)

PERSETUJUAN

Judul : PENGARUH PENAMBAHAN CaCO3

TERHADAP POROSITAS KERTAS ROKOK PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI

Kategori :KARYA ILMIAH

Nama :BOTTOR ULINA VITRI LIAWATI PASARIBU

Nomor Induk Mahasiswa :122401089

Program Studi :D3 KIMIA INDUSTRI

Departemen :KIMIA

Fakultas :MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui di

Medan, Juni 2015

Diketahui

Departemen Kimia FMIPA USU

Ketua, Pembimbing

Dr. RumondangBulan, MS Dr.Andriyaani, M.si

(29)

PERNYATAAN

PENGARUH PENAMBAHAN CaCO3 TERHADAP POROSITAS KERTAS ROKOK DI PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI

KARYA ILMIAH

Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri,kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2015

BOTTOR ULINA VITRI LIAWATI PASARIBU

(30)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang

berjudul “PENGARUH PENAMBAHAN CaCO3 TERHADAP POROSITAS KERTAS ROKOK DI PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI”.

Karya ilmiah ini merupakan hasil kerja praktek di PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI.Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan akademik mahasiswa untuk memperoleh ijazah Ahli Madya Diploma-3 untuk program studi Kimia Industri di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Dengan selesainya karya ilmiah ini,penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan karya ilmiah ini terutama kepada:

1. Orang tua penulis P.Pasaribu (+) dan Ibu M.Simanjuntak yang telah memberikan dukungan moril dan materil. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada adik-adik penulis yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga besar penulis yang tidak bias disebutkan satu-persatu.

2. Ibu Dr. Andriayani, Msi sebagai pembimbing tugas akhir 3. Bapak Nimpan Bangun, Msc sebagai pembimbing akademik

(31)

5. Seluruh Staf dan Karyawan PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI yang selalu membimbing saya disaat Praktek Kerja Lapangan

6. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Kimia Industri khususnya angkatan tahun 2012 dan juga stambuk 2013 dan 2014.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah masih kurang sempurna dan memiliki berbagai kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membanagun, yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan perbaikan atas kekuranagan dan kesalahan dalam penulisan karya ilmiah ini.

Medan, Juni 2015

Penulis

(32)

ABSTRAK

(33)

THE EFFECT OF ADDING CaCO3 WITH DIFFERENT OF THE

CIGARETTE PAPER POROSITY IN PT.PUSAKA PRIMA MANDIRI

ABSTRACT

(34)
(35)

2.4.2 Kalsium Karbonat ( CaCO3) ... 15

2.4.3 Parameter Kalsium Karbonat ... 17

2.5 Proses Pengolahan Kertas Rokok... 18

2.5.1 Stock Preparation (Persiapan Bahan) ... 18

2.5.2 Paper Machine ... 22

2.5.3 Finishing ... 28

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Alat ... 31

3.2 Peralatan Safety ... 31

3.3 Bahan... 31

3.4. Prosedur... 32

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Hasil ... 35

4.2 Perhitungan ... 36

4.3 Pembahasan ... 39

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

5.1 Kesimpulan ... 41

5.2 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA

(36)

DAFTAR TABEL

Gambar

Tabel 4.1 Pengaruh Penambahan Filler Terhadap Porosity
Tabel 2.1 Komposisi Kayu

Referensi

Dokumen terkait

Kalsium karbonat digunakan pada industri karet untuk kekerasan yang lebih rendah, seperti pada pembuatan flexible joint pada PT.Industri Karet Nusantara.. Berdasarkan analisa

Jumlah guar gum, speed dan press pada pembuatan kertas rokok mempunyai hubungan yang erat, terhadap intensitas marking filligraned

Dengan didapatnya kadar air yang tepat dapat menciptakan sesuatu yang dapat mengurangi resiko daur ulang bahan akibat kertas yang akan digunakan sobek atau berlipat – lipat

Masalah yang terjadi pada proses produksi kertas rokok adalah kecacatan produk yang nilainya berada diatas toleransi kecacatan perusahaan yaitu 10% dari jumlah produksi per

Adapun perlakuan yang dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh kadar air ini yaitu dengan cara proses penguapan dimana pada proses ini akan terjadi proses penguapan air pada

Kertas yang dikeringkan pada uap super-panas menggunakan impinging jet atau melalui penegeringan telah ditunjukkan dapat menghasilkan sifat kekuatan yang lebih baik khususnya

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk pada proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan- bahan lainnya.. Bahan baku

Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok (cigarette paper).. Perusahaan ini memproduksi