• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem penialaian pada program S2 dan S3 di Fakultas Pascasarjana Universitas Gadjahmada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem penialaian pada program S2 dan S3 di Fakultas Pascasarjana Universitas Gadjahmada"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENILAIAN PADA PROGRAM 2$ DAN S3 DI FAKULTAS PASCA W A N A

UNIVERSITAS GADJAHMADA oleh :

Fakultas Pascesajana

-

Universitas Gadjahmada

Meskipun s t r a t i f i i i pendidikan tinggi di Indonesia belum lama dilaksana- kan, namun dapatlah dianggap baik, karena pelaksanaan stratifikasi ' pendidikan tinggi tersebut telah disertai dengan tujuan pendidikan yang jelas untukmasing-ma- sing stratum seperti yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tentang Penataan Fakultas pada Universitas/Institut Negeri.

Memang benar bahwa pelaksanaan kurikulum yang sesuai dan dengan cara te- pat merupakan salah satu syarat pokok untuk tercapainya tujuan pendidikan. Na- mun disamping itu diperlukan suatu cara yang baik untuk dapat mengetahui dengm segera keberhasilan pendidikan yang dimaksud. Oleh karena itu sistem penilaian se- harusnya tidak hanya dapat dipakai untuk mengukur kepandaian mahasiswa tetapi hams dapat dikaitkan dengan usaha untuk mengevaluasi berhasilnya pendidikan di- tinjau dari tercapainya tujuan pendidikan.

Makalah ini akan meninjau apakah sistem penilaian yang dipakai sekarang, ter- utama yang dilaksanakan di UGM untuk program S2 dan S3 dapat digunakanuntuk mengevaluasi pencapaian tujuan pendidikan yang dimaksud selain untuk mengukur tingkat intelektual seorang mahasiswa,

.

Untuk itu perlu kiranya dikemukakan kem-

.

bali tujuan pendidikan S2 dan S3 seperti yang dicantumkan dalam P.P. No. 27, yang dinyatakan sebagai berikut :

1. Program Pasca Sarjana menyelenggarakan pendidikan dalam satu cabang atau sekelompok ilmu, teknologi, dan seni tertentu yang menghasilkan lulusan de- ngan ciri-ciri kemampuan berikut :

a. mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pelayanan profesi dengan ja- lan riset pengembangan;

b. mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi dalam pengembanganbidang ilmunya;

c. mempunyai kemampuan untuk mengembangkan penampilan profesional- nya dalam spektrum yang lebih luas, dengan mengkaitkan bidang ilmu atau profesi yang serupa;

d. mempunyai kemampuan untuk merumuskan pendekatan untuk memecah- kan berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah.

(2)

a) mempunyai kemarnpuan untuk mengembangkan konsep baru didalam bi- dang ilmunya atau profesinya, melalui riset;

b) mempunyai kemampuan untuk melaksanakan, mengorganisasikan, dan me- mirnpin program riset,

c) mempunyai kemampuan untuk pendekatan interdisipliner bagi penerapan profesional.

(3)

SISTEM PENILAIAN U.G.M

1.

Sistem Penilaian Program S2

Penilaian dimaksudkan untuk menentukan bagaimana kemampuan seorang mahasiswa dalam mengikuti program pendidikan yang bersangkutan

.

Dalarn keadaan unextrem dipakai untuk menetapkan apakah seorang mahasiswa mam- pu mengkuti program tersebut. Penilaian biasanya dilaksanakan dengan ujian. Nilai ujian yang dihasilkan dipakai untuk menentukan kemampuannya

.

Macam

-

macam ujian yang diberikan ialah ujian tengah Semester ( ujian sisipan), Ujian akhir Semester, Ujian komprehensif dan Ujian Tesis

.

Sistem pe- nilaian dilakukan dengan huruf A, B, C, D dan E sebagai nilai akhir

.

Masing- masing nilai huruf tersebut mempunyai bobot angka (harkat numerik) 4, 3 , 2 , I dan 0. Namn demikian untuk ujian tengah semester atau ujian yang lain dosen dapat menggunakan cara lain, misalnya nilai numerik, nilai huruf dengan tanda + atau

-

dan sebagainya

.

a. Ujian Tengah dan Akhir Semester

Ujian dilaksanakan dengan berbagai rnacam cara, seperti ujian tertulis, uji- an lisan, ujian dalam bentuk penulisan karangan, ujian dalam bentuk seminar, dan kombinasi dari berbagai cara tersebut

.

Diadakannya ujian lebih dari satu kali dimaksudkan agar hasilnya mempu- nyai nilai validitas yang tinggi dalam mengukur kemampuan mahasiswa. Kumpulan nilai beberapa ujian tersebut digabung menjadi satu sebagai nilai ujian semester untuk satu mata kuliah

.

Ujian tengah semester dilaksanakan dalam suatu semester sebelum kuliah untuk satu mata kuliah selesai

.

Ujian tersebut &pat dilaksanakan lebih dari satu kali. Ujian akhir urnurnnya dilaksanakan hanya sekali pada akhir kuliah at- au

akhir

semester. Perbandingan bobot penilaian u j i a ~ tengah semester dan akh- ir semester untuk digabung menjadi satu sebagai nilai ujian semester untuk sa- tu matakuliah di serahkan pada kebijaksanaan dosen atau tirn dosen yangme- ngasuh mata kuliah tersebut

.

b.

Ujian Komprehensif
(4)

an tesis (jalur profesi)

.

Pada dasarnya ujian komprehensif tidak merupakan keharusan bagi prog- ram

-

program yang mengharuskan adanya penyusunan tesis. Namun demiki- an tidak tertutup kemunglunan bagi program yang menyelenggarakan ujian tesis juga menjalankan ujian komprehensif

.

Ujian komprehensif yang dilaksanakan oleh 3 sampai 5 orang penguji dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis, dan baru dapat dilaksanakan setelah mahasiswa lulus menempuh 75% matakuliah yang diujikan dan telah mempu- nyai sertifikat kemampuan bahasa Inggefis tingkat intermidiate SELTU

-

UGM

.

Hasil ujian komprehensif berupa ketetapan lulus atau tidak lulus. Kelulu- san ujian komprehensif merupakan syarat untuk yudisium dan wisuda bagi mahasika yang mengikuti jalur profesi.

.

c. Ujian Tesis

Agar seorang lulusan program pendidikan pasca sarjana S2 dapat melaku- kan penelitian dan pengembangan dalarn rangka peningkatan pelayanan profe- sinya, maka Fakultas Pasca Sarjana

UGM

menganjurkan agar tiap mahasiswi meny usun tesis y ang didasarkan atas penelitian yang bersifat orisinal

.

Jum- lah SKS penelitian dan penulisan tesis berkisar antara 8 sarnpai 12

SKS

(rata- rata 10 SKS) yang dapat diselesaikan dalam waktu antara satu sampai dua se- mester

.

Ujian tesis dapat dilaksanakan setelah mahasiswa dapat menunjukkan serti- fikat kemampuan bahasa Inggeris seperti diatas .. Jumlah anggota penguji ber- kisar antara 3

-

5 orang

.

Penilaian didasarkan atas kualitas naskah tesis dan atas penampilan maha- siswa pada waktu mempertahankannya dalam ujian

.

Aspek

-

aspek penilaian kedua ha1 diatas adalah sebaga! berikut :

1) Kualitas tesis meliputi : materi, metodologi, sistematika, penulisan dan bahasa

2) Penampilan waktu ujian meliputi : penguasaan materi dan penguasaan metodologi

.

(5)

d. Evaluasi keberhasilan

Evaluasi keberhasilan studi dikelompokkan ke dalam evaluasi akhir semes- ter dan evaluasi

akhir

program

.

Evaluasi tiap akhir semester dilakukan deng- ngan menghitung index prestasi (IP) pada semester tersebut dan

IP

kumulatif yang telah diperoleh

.

Kepada mahasiswa yang memiliki IP kurang dari 2,75 pada akhir semester I diberikan peringatan tertulis. Bila pada akhir semester I1

IP

kumulatif ku- rang dari 2,75 yang diperhitungkan dari 16 SKS, yang terbaik (nilai minimal- C), maka mahasiswa tersebut dinyatakan tidak mampu untuk mengikuti pro- gram pasca sarjana S2.

Index Prestasi akhir dihitung dari nilai ujian mata kuliah dan nilai ujian tesis

.

Evaluasi keberhasilan studi pada akhir program pasca sarjana dilakukan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan sekurang kurangnya sejurnlah nilai kredit minimum 40

SKS.

Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan program pendidikan pasca sa rjana apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :

*

Telah lulus ujian tesis atau ujian komprehensif

*

Telah menyerahkan naskah tesis yang telah disahkan

*

IP

kumulatif minimal 2,75 tanpa nilai D dan E

Semua persyaratan untuk dapat lulus program pasca sarjana S2 harus dipenu- hi dalam waktu paling lama empat tahun

.

e- Predikat Kelulusan

Mahasiswa yang dinyatakan lulus program pasca sarjana menerima predikat kelulusan sebagai berikut :

IF'

2

3,75 : dengan pujian (cum laude) 3,75

>

IP

2

3,25 : sangat memuaskan

3 2 5

>

IF' I 2,75 : memuaskan

Dengan catatan bahwa lulus dengan pujian

( c v

laude) hanya diberikan ke- pada mahasiswa yang dapat menyelesaikan beban studinya dalam waktu pa- ling lama tiga tahun

.

2.

Sistem Penilaian Program Doktor
(6)

Penilaian juga dilaksanakan melalui ujian yang terdiri dari ujian komprehen- sif, ujian pendahuluan dan ujian akhir.

a. Ujian Komprehensif

Ujian komprehensif adalah ujian yang digunakan untuk menjajagi pengeta- hum mahasiswa, apakah benar-benar telah mempunyai pengetahuan yang cu- kup tentang bidang ilmu yang mendasari penelitian yang akan dilaksanakan untuk penulisan disertasinya

.

Ujian komprehensif wajib ditempuh selambat-larnbatnya satu tahlln setelah diterirna sebagai mahasiswa, setelah mahasiswa menyerahkan :

1) Sertifkat lulus bahasa Inggeris tingkat pre

-

advanced SELTU-UGM atau TOEFL dengan skor serendah-rendahnya 450

.

2) Sertifkat kemampuan bahasa surnber (bahasa asing lain) untuk bidang- bidang ilmu tertentu, bila dianggap perlu oleh Pembimbing, misalnya kuliah

-

kuliah yang harus diikuti atau tugas-tugas lain

.

4) Usulan penelitian untuk disertasi secara lengkap

.

Ujian komprehensif dilaksanakan secara lisan dan atau tertulis oleh suatu Tim Penguji yang terdiri dari Tim Pembimbing dan sebanyak-banyaknya tiga orang ahli lain yang relevan dengan bidang ilmu usulan penelitian disertasi ma- hasiswa. Mahasiswa &pat dinyatakan lulus ujian komprehensif apabilamenda- patkan nilai rata-rata dari anggota Tim Penguji sekurang- kurangnya B. Nilai yang dapat diberikan oleh anggota Tim Penguji adalah A, B atau C

.

b.

Ujian Pendahuluan

Ujian pendahuluan ialah ujian yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah disertasi yang telah ditulis mahasiswa telah memenuhi syarat dan apakahmaha- siswa yang bersangkutan menguasai apa yang telah ditulisnya. Ujian pendahu- luan ini dapat dilaksanakan apabila disertasi yang telah ditulis tersebut telah dapat diterima oleh suatu Tim Penilai disertasi yang terdiri dari tiga orang

.

Penilaian ujian pendahuluan disertasi didasarkan atas bobot disertasi dan penampilan mahasiswa pada waktu ujian. Dalam menilai penampilan perlu di- perhatikan unsur penguasaan materi, penguasaan metodologi dan kemampuan berargumentasi

.

Penilaian keseluruhannya dilakukan menurut cara berikut :

1) Sistem penilaian dilakukan dengan huruf A, B, dan C yang masing

-

masing mempunyai harkat numerik berturut-turut 1, 3 , 2

.

(7)

hasiswa, maka perlu diadakan penilaian dengan bobot terhadap unsur yang dinilai yaitu disertasi diberi bobot 3 dan penampilan diberi. bobat 2. Dengan demikian keputusan penilaian anggota tim penguji, yang terdiri dari 7

-

9 orang yaitu tim pembimbing dan penguji yang lain dapat dipilih dari kombinasi sebagai berikut :

Disertasi A A A B B B C C C

Penampilan A B C A B C A B C

HarkatNu- 4,O 3,6 3,4 3 3 3,O 2,6 2,8 2,4 2-0 merik

3) Keputusan dapat dilangsungkannya ujian akhir diambil dari nilai hasil ujian pendahuluan, yang merupakan rata-rata nilai masing-masing anggo- ta penguji

.

Bila nilainya 2,8 atau lebih, maka ia dinyatakan lulus dan dapat dilang- sungkan ujian akhir

.

Bila tidak lulus, mahasiswa diberi kesempatan un-

tuk menempuh lagi selambat-lambatnya dalam waktu satu tahun

.

Ke- sempatan mengulang ujian pendahuluan dapat dilakukan sebanyak

-

ba- nyaknya dua kali dalam tahun tersebut

.

C. Ujian

akhir

Ujian akhir merupakan ujian yang dilaksanakan secara terbuka dalam suatu rapat Senat Universitas, dalam ujian ini akan ditentukan predikat kelulusan, se- dang kelulusan itu sendiri telah ditetapkan dalam ujian pendahuluan

.

Ujian akhir ini juga bersifat seremonial, yang pengujinya sarna seperti pada ujian pen- dahuluan dan dipimpin oleh Ketua Senat Universitas

.

Ujian

akhir

dilangsungkan selama 60 menit

.

Perlilaian dititik beratkan pa- da penampilan, yang meliputi penguasaan materi, penguasaan metodologi, d m kemampuan berargumentasi

.

(8)

3,80 s.d. 3,89 : Sangat terpuji (Magna Cum laude) 3 9 0 sad. 4,00 : Pujian tertinggi (Summa Cum laude) d. Evaluasi studi

Dua tahun setelah lulus ujian komprehensif dilakukan evaluasi studi maha- siswa oleh Fakultas

.

Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh Komisi Kerja Senat Fakultas bersama dengan Pembimbing

.

Berdasarkan evaluasi ini Dekan dapat menentukan apakah seorang mahasiswa dapat meneruskan studinya atau t i a
(9)

1. Penilaian pada program S2

Dapat diketahui dalam uraian cara penilaian yang dikemukakan pada bab sebelumnya, bahwa semua unsur tujuan pendidikan yang ingin dicapai telah di- masukkan dalam penilaian

.

Tujuan seperti yang dikemukakan pada (a) biasanya dikaitkan dengan kemampu- an mahasiswa untuk melaksanakan penelitian

.

Sedangkan tujuan yang tercantum dalam (b), (c) dan (d) dapat dikaitkan dengan kemampuannya menguasai &nu- ilmu baru yang diberikan dalam berbagai mata kuliah dan praktikumdan kemam- puannya mengemukakan pendapat dalam seminar dan diskusi

.

1

Namun perlu diakui bahwa cara penilaian yang dipakai sebenarnya lebih di-

4

tujukan untuk pengukuran kemampuan akadernik mahasiswa, yang terutama ter- d lihat dari ha1

-

hal dibawah ini

.

1

t a. Mendeteksi kemampuan akademik secara awal

.

S

!

Hal ini dipakai untuk " judgement" apakah seorang mahasiswa dianggap

.

t mampu untuk menyelesaikan program S2 dilihat dari hasil studinya setelah

1

1

dua semester mengikuti program.

1

B b. Pemberian nilai dengan huruf

a

J

Pemberian nilai dengan huruf sebenarnya dimaksudkan untuk melaksa-

1

nakan penilaian dengan sistem PAN

.

Hal ini berarti bahwa kemampuan aka- demik mahasiswa diukur secara relatif, dibandingkan dengan anggota kelas

1

yang lain, dan bukan dari penguasaan ilmu yang diberikan secara absolut,

1

yang sebenarnya akan lebih relevan dengan tujuan pendidikan

.

Selain itu pe- 4

nilaian dengan sistem PAN kurang tepat bila dilaksanakan dalam kelas yang

I-

populasinya kecil

.

i

c. Penentuan predikat kelulusan

f Predikat kelulusan dapat dikatakan sematamata merupakan ukuran ke-

4

rnampuan akademik dan tidak selalu dapat dikaitkan dengan berhasilnya pen- capaian tujuan pendidikan

.

Namun demikian predikat kelulusan penting un- tuk diberikan agar dapat membantu mobilitas pendidikan, asalkan diberikan dengan cara yang seragam

.

f

j

(10)

2) Sistem ujian untuk setiap mata kuliah, seperti adanya ujian ulangan dan sebagainya

.

3) Lamanya waktu studi 2. Penilaian pada program doktor ( ~ 3 )

Tujuan pendidikan program doktor terutama dapat dikaitkan dengan ke- mampuannya melaksanakan penelitian yang mandiri dan bersifat orifpal

.

Tiga macam nilai yang diberikan dalam sistem evaluasi yang dilaksanakan di UGM, yaitu pada waktu mengambil ujian k~mprehensif,~jian pendahulbn dan ujian akhir dapat dianggap telah meluputi penilaian unsur

-

unsur yang terdapat dalarn tujuan pendidikan

.

Selain itu masih ada evaluasi kualitas disertasi, yaitu yang dilakukan oleh Tim Penilai yang tidak disertai dengan pemberian nilai. Evaluasi disertasi oleh Tim Penilai ini terutama dimaksudkan untuk menetapkan apakah kualitas penelitian dan distrtasi telah benar

-

berm memenuhi persyara- tan yang diharapkan

.

Nilai yang diberikan sebagai hasil tiga macam ujian yang disebutkan tadi, yang pada ujian akhir disertasi dengan predikat kelulusan dapat juga dipakai sebagai ukuran kemampuan akademik dari mahasiswa yang bersang- kutan

.

3. Rangkuman

Sebagai rangkurnan mengenai masalah sistem penilaian yang telah diurai-

kan diatas dapatlah dikemukakan ha1

-

ha1 penting seperti dibawah ini

a. Sebaiknya sistem penilaian tidak hanya dipakai untuk mengukur kemarnpuan akademik mahasiswa, tetapi sekaligus dapat dipakai untuk memberikan gam- baran secara langsung tentang keberhasilan tujuan pendidikan

.

b. Sistem penilaian, terutama untuk program S2 sebaiknya secara nasional dapat seragam untuk mempermudah adanya mobilitas pendidikan

.

c. Masih perlu dipikirkan penyempurnaan sistem penilaian yang dipakai untuk program S2, terutama penggunaan cara PAN untuk kelas denganpopulasi yang kecil

.

DISKUSI

W A D : Variasi pemberian nilai ( skala 5, skala 8, dsb.) asal jelas mana (H. Djajasukan- yang rata-rata dan mana yang diatas atau dibawah rata-rata ti-

(11)

Tetapi, IPK lulus program hendaknya sama Dengan berpedo- man pada B = rata

-

rata

-

seharusnya IPK lulus program mi- nimal 3,O

Bagaimana penjelasan lebih lanjut IPK lulus program minimal 2,75 ?

UGM : Untuk ujian Doktor nilai yang diberikan A, B, C. Nilai batas

(M. Ismadi) lulus IPK 2,80 dianggap cukup memadai untuk menyatakan se-

orang promovendus (mahasiswa S3) lulus ujian pendahuluan

.

Penguji terdiri dari 7

-

9 orang

.

Untuk mencapai IPK = 3,00 akan sangat sukar, sebab yang dinilai 2 komponen yaitu : di- sertasinya dan penampilamya untuk mencapai IPK 3,00, berar- ti tidak boleh ada nilai kurang dari B. Mengingat cara pembe- rim penilaian oleh penguji masih sangat bervariasi pada waktu ini dan cenderung mahal maka dianggap IPK 3,00 terlalu sukar untuk dicapai

.

Sehingga IPK 2,80 dianggap cukup me- madai

.

UNAIR : 1. Apakah peran promotor/co-promotorlpembantu promotor da- (Hart on o) lam ujian pendahuluan karena jumlah anggota hanya 3 orang

.

2. Siapa Senat

FPS

UGM

UGM 1. Penguji dalam ujian Pendahuluan be jumlah 7

-

9 orang ditam- (Sudarsono) bah Ketua/Sekr. Senat Univ. Diantara tim penguji adalah pro-

motor/ ko-promotor/ pembantu promotor, yang berjumlah 3 orang adalah Tim Penilai naskah disertasi sebelum ujian Penda- huluan. Tim Penilai juga menjadi anggota Tim Penguji

.

2. Senat FPS

-

UGM terdiri dari para Guru Besar yang mengajar

pada Program Pasca Sa jana (termasuk program Doktor)

.

W A D : Siapa yang menguji calon Doktor :

@idin Suwan- Senat Universitas/Guru Besar atau Team Penguji yang dibentuk di)

oleh Senat Universitas ?

(12)

Diadakan sesudah naskah disertasi dinilai dan disetujui oleh

Tim

Peneliti bentukan Senat Universitas

.

Pmguji terdiri dari Pembimbing, Tim Penilai dan penguji lain yang be rjumlah 7

-

9 orang ditarnbah KetualSekr. Senat. Tim Penguji ditentukan oleh rapat Senat Universitas

.

Lamanya 2

-

2% jam dilaksanakan secara lisan dan tertutup merupakan ujian sesungguhnya

.

2. Ujian Akhir (Ujian Promosi)

.

Dilaksanakan oleh rapat Senat Universitas terbatas (tidaksemua anggota Senat ) secara! terbuka untuk umum

.

Penguji terdin dari para penguji dalam ujian Pendahuluan

.

Waktunya 60 me- nit

.

Referensi

Dokumen terkait

Praktik mengajar dilakukan oleh mahasiswa praktikan di kelas yang meliputi menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melaksanakan proses pembelajaran dan

Pengembangan atraksi wisata di Pantai Bangsring perlu dilakukan agar pengunjung Pantai Bangsring tidak merasa bosan, hal ini sesuai dengan pendapat Yoeti (2008)

Nilai Signifikansi kepemilikan saham manajerial yang lebih kecil dari signifikansi yang diharapkan (0,05) menunjukkan bahwa variabel kepemilikan saham manajerial berpengaruh

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas mengatur tentang merger dengan komprehensif.. setelah keluarnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tersebut dicatat dalam

Sedangkan untuk guru IPA kelas V secara umum juga telah terjadi peningkatan kinerja guru dalam keterampilan melaksanakan kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi

Investment Licensing Development of an Integrated Licensing Services Increasing Fair Business Competition Acceleration of Investment Problem Solving Facilitation

1) Pelaksanaan audit lebih sederhana. 2) Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit.. Kelemahannya adalah

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi.Penelitian direncanakan selama 2