• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Pada IT Telkom Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Pada IT Telkom Bandung"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

DINI RAMDHANIAR “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan pada IT Telkom” dibawah bimbingan Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web merupakan suatu sistem penghasil dan penyimpan informasi dengan memanfaatkan teknologi web yang dapat mendukung pekerjaan karyawan menjadi lebih efektif dan efisien, membantu sekelompok manajer dalam mengambil keputusan. Sedangkan kinerja karyawan seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan karyawan mengenai sistem informasi manajemen berbasis web yang digunakan di IT Telkom, mengetahui kinerja karyawan di IT Telkom dan menganalisis dampak implementasi sistem informasi manajemen berbasis web terhadap kinerja karyawan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Unit analisis dalam penelitian ini sebanyak 52 orang karyawan sebagai sample dengan teknik penarikan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuisioner, observasi dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan analisis regresi linier sederhana, korelasi Pearson Product Moment, koefisien determinasi dan uji t untuk uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS for windows 12.0 version.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sistem informasi manajemen berbasis web hasilnya cukup. Terdapat beberapa faktor seperti perangkat keras, perangkat lunak, data dan jaringan yang perlu dioptimalisasi agar menunjukkan hasil yang baik seperti faktor manusia. Sedangkan kinerja karyawan menunjukkan hasil yang sudah baik, terlihat dari faktor kualitas kinerja, kuantitas kinerja, waktu, biaya dan perilaku individu. Tetapi faktor kemampuan tanpa diawasi masih belum baik (cukup) dan sebaiknya dioptimalisasi lagi. Hasil analisis masalah menunjukkan implementasi sistem informasi manajemen berbasis web berdampak terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom dengan tingkat hubungan sedang dan searah, dengan besarnya dampak sebesar 29,81%, sisanya yaitu 70,19% dipengaruhi oleh factor lain yaitu motivasi, kemampuan individu, dukungan yang diterima, hubungan mereka dengan organisasi, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi.

(2)

ii ABSTRACT

DINI RAMDHANIAR “The Implementation of Web Based Management

Information System to Employee Performance at IT Telkom” under guidance

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si

Web-Based Information Systems is a producer and saving information systems by utilizing web technologies that support employee’s work become more effective and efficient, help a group of managers to make decision. While one employee's performance is a combination of ability, effort and opportunity that can be evaluated and valued by their results. The purpose of this research is to determine the response of employees on a web-based management information system used in the IT Telkom, knowing the performance of IT employees in Telkom and find out how much impact the implementation of management information systems to employee performance.

The method used in this research is method survey with descriptive and verification approaches. Analysis unit in this research is 52 employees as a sample with sample technique using Cluster Random Sampling. Techniques of data collection using interviews, questionnaires, observation and documentation. The method of analysis using simple linear regression analysis, Pearson Product Moment correlation, coefficient of determination, and t test for hypothesis test using SPSS for windows 12.0 version program.

. Results of research show that implementation of web based management information system is enough. There are some factors need to be improved such as hardware, software, data and connection in order to gain good result like human factor. Meanwhile, the performance of the employee shows good results already from quality, quantity, timeliness, cost-effectiveness and interpersonal impact but need for supervision factor should be improved because the result is not as well as another factor. Results of analysis determine that the implementation of web based management information system affect the performance of IT employees in Telkom shows the average level and one way direction of the relationship, and contribute effect about 29.81%, the remaining 70.19% influenced by other factor that is motivation, the ability of individuals, support received, their relationship with the organization, family background, work experience, social and demographic levels.

(3)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi yang ditandai dengan semakin cepatnya perkembangan arus informasi dan pertukaran informasi telah melahirkan fenomena baru pada manajemen di suatu organisasi. Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Menurut Agus Mulyanto (2009:12) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Untuk mendapatkan informasi tersebut perlu adanya sebuah sistem yang mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga. Sistem itu disebut dengan sistem informasi manajemen (management information sistem).

Sistem informasi manajemen merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem Informasi Berbasis Web adalah suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer dengan memanfaatkan teknologi web (McLeod, Jr 2001).

(4)

dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi manajemen.

Oleh karena itu, sebagai peran yang penting, sumber daya manusia harus disiapkan sedemikian rupa agar siap menghadapi kemajuan teknologi informasi dan dapat menjadi sumber daya yang unggul dan bermutu sesuai perkembangan jaman. Bermutu bukan hanya berarti pandai saja tetapi memenuhi semua syarat kualitas yang dituntut pekerjaan itu sehingga pekerjaan itu benar – benar dapat diselesaikan sesuai rencana (Sedarmayanti, 2001 : 17).

Suatu organisasi yang tidak memiliki sumber daya manusia berkualitas akan menuai kegagalan dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan organisasi. Menurut Sudarmanto (2009:3) Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan, baik itu organisasi publik atau private.

(5)

kemajuan teknologi informasi, maupun tuntutan pelanggan atau pengguna jasa layanan yang semakin kritis. Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang didalamnya memiliki kinerja yang baik. (Sudarmanto, 2009:6).

Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai

dari hasil kerjanya”.

Penggunaan teknologi informasi akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Saat ini tidak hanya pada perusahaan swasta akan tetapi juga pada instansi pemerintah. Teknologi informasi yang berbasis komputer ini akan berdampak pada aktivitas karyawan, memudahkan karyawan untuk tidak lagi melakukan tugas secara manual sehingga pekerjaan dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.

IT Telkom (Institut Teknologi Telkom) adalah institusi pendidikan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pengelolaan dan pengembangannya, IT Telkom menggunakan sistem informasi manajemen baik itu untuk kegiatan akademik maupun kegiatan non-akademik sebagai bentuk support dengan tujuan agar mahasiswa dan karyawan dapat menyelesaikan aktivitasnya secara efektif dan efisien.

(6)

menjadi sistem informasi berbasis web sejak tahun 2002 - saat ini . Saat ini pengelolaan dan pengembangan system informasi berada di unit SISFO IT Telkom. System informasi dibangun berdasarkan analisis kebutuhan user, selanjutnya unit SISFO membuat dan melakukan konfirmasi serta testing kepada user yang bersangkutan. Proses sosialisasi biasanya dilakukan dengan mengadakan workshop langsung ke user hanya ruang lingkupnya terbatas, tidak langsung ke semua pegawai, misalnya via atasan (bisa kabag atau kaur).

Berikut ini adalah grafik Penilaian Perilaku Kerja Individu (PPKI) IT Telkom dari tahun 1996 - 2002 yang didapat dari Unit SDM (Sumber Daya Manusia) IT Telkom :

Keterangan :

 Level Kinerja Baik Sekali = nilai 4,5 - 5  Level Kinerja Baik = nilai 3,5 – 4,49  Level Kinerja Cukup = nilai 2,5 – 3,49

0 20 40 60 80 100 120

41

33 29 31

44

34

62 66

83

113

95

107

100 300 000 000 000 000

Level Kinerja Baik Sekali Level Kinerja Baik Level Kinerja Cukup Level Kinerja Kurang Level Kinerja Kurang Sekali

(7)

 Level Kinerja Kurang = nilai 1,5 – 2,49  Level Kinerja P5 = nilai 1 – 1,49

Selanjutnya adalah grafik Nilai Kinerja Individu (NKI) IT Telkom dari tahun 2005 – 2009 yang didapat dari Unit SDM (Sumber Daya Manusia) IT Telkom :

Keterangan :

 Level Kinerja P1 = nilai < 100  Level Kinerja P2 = nilai 91 - 100  Level Kinerja P3 = nilai 81 - 90  Level Kinerja P4 = nilai 71 - 80  Level Kinerja P5 = nilai ≤ 70

Berdasarkan pengamatan penulis, wawancara dengan Kabag SISFO dan data dari unit SDM, dengan adanya dukungan berupa sistem informasi manajemen bagi suatu individu dalam menjalankan kegiatan operasionalnya di suatu organisasi/perusahaan tentu akan berdampak juga terhadap kinerja individu tersebut karena sistem informasi manajemen erat kaitannya dengan keberadaan

0 50 100 150 200 250

2005 2006 2007 2008 2009

2 2 8 5

81

203 201

226

196

149

3

23

4 4

24

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

Level Kinerja P1 Level Kinerja P2 Level Kinerja P3 Level Kinerja P4 Level Kinerja P5

(8)

pekerjaan yang mereka lakukan sebagai salah satu faktor penunjang kerja seorang individu. Jika sistem informasi manajemen tersebut mendukung keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan maka kinerja individu tersebut tentu akan bagus namun bila sistem informasi manajemen tersebut menjadi penghambat keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan maka kinerja individu tersebut tentu akan menjadi buruk. Sering terjadinya error pada sistem apabila server penuh/sibuk atau konfigurasi dengan komputer tidak tepat, sehingga pekerjaan yang menggunakan sistem informasi manajemen harus tertunda sampai error atau kesalahan tersebut diperbaiki dan terbatasnya ruang lingkup sosialisasi dan informasi mengenai implementasi sistem informasi manajemen perusahaan tentu akan membuat penggunaan sistem informasi manajemen oleh karyawan menjadi tidak optimal yang kemudian akan menjadi penghambat keberadaan pekerjaan, seperti kita lihat pada grafik bahwa adanya kecenderungan penurunan drastis nilai kinerja pada level kinerja baik sekali (P1) dari tahun 2005 – 2008.

(9)

manajemen berbasis web dan kinerja karyawan, maka akan didapatkan informasi mengenai kedua variable tersebut terhadap objek penelitian.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai implementasi sistem informasi manajemen berbasis web dan kinerja karyawan dengan judul :

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya terhadap

(10)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

1. Tidak konsisten dan terbatasnya sosialisasi penggunaan sistem informasi manajemen berbasis web, sosialisasi hanya dilakukan kepada Kabag atau Kaur saja.

2. Sering terjadinya error pada sistem apabila server penuh/sibuk, konfigurasi dengan komputer tidak tepat yang menyebabkan pekerjaan yang menggunakan sistem informasi manajemen berbasis web harus tertunda sampai error atau kesalahan tersebut diperbaiki.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan karyawan mengenai implementasi sistem informasi manajemen berbasis web yang digunakan di IT Telkom. 2. Bagaimana kinerja karyawan di IT Telkom.

(11)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan, sehingga dapat memperoleh kesimpulan terhadap masalah yang diteliti dalam hal ini untuk mengetahui hasil implementasi sistem informasi manajemen berbasis web dampaknya terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tanggapan karyawan mengenai sistem informasi manajemen berbasis web yang digunakan di IT Telkom.

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan di IT Telkom.

3. Untuk mengetahui seberapa besar dampaknya implementasi sistem informasi manajemen terhadap kinerja karyawan.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Akademis

Dalam kegunaan akademis ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Pengembangan Ilmu Manajemen

(12)

2. Penulis

 Memberi pengetahuan mengenai implementasi Sistem informasi manajemen dampaknya terhadap kinerja karyawan, dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai skripsi program studi manajemen sumber daya manusia.

 Membandingkan antara ilmu pengetahuan dan teori-teori mengenai sistem informasi manajemen dan manajemen sumber daya manusia yang telah dipelajari dengan yang terjadi di dunia nyata.

3. Penulis lainnya

 Memberi informasi kepada peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama mengenai implementasi Sistem informasi manajemen dampaknya terhadap kinerja karyawan

 Memberi informasi kepada peneliti lain yang ingin mengkaji atau membuat sistem informasi manajemen sesuai kebutuhan perusahaan.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi kepada IT Telkom dalam upaya pengembangan kinerja karyawan melalui Sistem informasi manajemen.

(13)

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi tentang pentingnya implementasi Sistem informasi manajemen dampaknya terhadap kinerja karyawan.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan usulan penelitian untuk skripsi ini, penulis melakukan penelitian di IT Telkom yang beralamat di Jl,Telekomunikasi no.1 Bandung 40257.

Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dari bulan April 2010 sampai dengan Juli 2010, selengkapnya dapat dilihat di tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

No

Jadwal April Mei Juni Juli

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Usulan Penelitian

2 Pelaksanaan Penelitian 3 Pengumpulan Data

4 Pengolahan dan Analisis data 5

Penyusunan Laporan Sidang

(14)

12 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Sistem Informasi Manajemen berbasis Web

Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan informasi tersebut perlu adanya sebuah sistem yang mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga. Sistem itu disebut dengan sistem informasi manajemen (management information system). Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem informasi manajemen turut mengalami perkembangan juga, yang semula sistem informasi manajemen berbasis komputer berkembang menjadi sistem informasi manajemen berbasis web.

2.1.1.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajemen meliputi :

 Sistem informasi akuntansi (accounting information sistems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.

(15)

kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

 Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information sistems).

 Sistem informasi personalia (personal information sistems).

 Sistem informasi distribusi (distribution information sistems).

 Sistem informasi pembelian (purchasing information sistems).

 Sistem informasi kekayaan (treasury information sistems).

 Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information sistems).

 Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information sistems).

 Sistem informasi analisis software

 Sistem informasi teknik (engineering information sistems).

 Sistem informasi SDM (HRD information sistems)

 Sistem informasi logistik (logistic information sistems)

(16)

Diilustrasikan dengan gambar sebagai berikut :

Pada Forum Teknik Sipil No.XVIII/3-September 2008 (947) oleh Gatot Subagio, Andreas Triwiyono, dan Iman Satyarno mengemukakan bahwa,

“Teknologi internet memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan Sistem Informasi Manajemen, khususnya dalam hal peralatan dan kegunaannya (Turban,

2005)”.

2.1.1.2 Kemampuan Sistem Informasi Manajemen

Efraim Turban, McCean, dan James Waterbe dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, menyebutkan kemampuan sistem informasi manajemen sebagaimana berikut : a. Melakukan komputasi numeric bervolume besar dengan kecepatan tinggi. b. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang

murah dan cepat.

c. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses.

(17)

d. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.

e. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi.

f. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia. g. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan

tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.

h. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.

i. Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah daripada apabila dikerjakan secara manual.

2.1.1.3 Komponen Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi terdiri dari 5 (lima) sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi (Agus Mulyanto, 2009:31) yaitu :

a. Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi.

(18)

b. Perangkat Keras (Hardware)

Semua peralatan yang digunakan dalam proses informasi berupa computer dan media data seperti CD, disk, lembaran kertas data, dll.

c. Perangkat Lunak (Software)

Semua rangkaian perintah (intruksi) yang digunakan dalam pemrosesan informasi, tidak.hanya berupa program tetapi dapat juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi/perintah dari pengguna sumber data sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan proses pengolahan informasi dan mengoperasikan perintah bagi pengguna informasi.

d. Data

Data dapat berupa teks, gambar, audio maupun video. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi manajemen melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. e. Jaringan.

Media komunikasi yang menghubungkan computer, pemroses informasi, dan peralatan lainnya serta dikendalikan melalui software komunikasi, sumber daya jaringan dapat berupa kabel, nirkabel, satelit, seluler, modem, prosesor, dll.,

(19)

2.1.1.4 Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Dalam penelitian terdahulu oleh Metro yang berjudul “Pengaruh Kualitas

Informasi atas Layanan Internet Banking terhadap Kepuasan Para Pengguna

Sistem informasi manajemen” tahun 2000 : Menurut Hall (2001: 18), sistem

informasi manajemen dalam perusahaan mempunyai tiga tujuan utama meliputi: a) Untuk mendukung pengambilan keputusan

b) Untuk mendukung kegiatan operasi harian perusahaan c) Untuk mendukung fungsi kepengurusan.

Sistem informasi manajemen yang telah diimplementasikan harus mampu memenuhi kebutuhan akan informasi yang bervariasi, jika informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai, maka implementasi sistem informasi manajemen tersebut akan sia-sia, sebaliknya jika informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan penggunanya, maka pengguna akan merasa kebutuhan akan informasi yang berkualitas dapat terpenuhi. Jika hal ini dapat tercapai maka bisa dikatakan bahwa tujuan dari sistem informasi manajemen tersebut dapat tercapai pula. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu masalah yang penting dalam implementasi sistem informasi manajemen adalah kepuasan dari para penggunanya.

(20)

kepuasan para pengguna dapat diukur dan dibandingkan sepanjang waktu. Salah satu cara penting untuk mengukur tingkat kepuasan dari pengguna sistem informasi manajemen tersebut adalah melalui penilaian kualitas informasinya. Jika semakin tinggi tingkat kualitas informasinya maka tingkat kepuasan dari para pengguna informasi akan semakin tinggi.

2.1.1.5 Konsep Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web

Sistem Informasi Berbasis Web adalah suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer dengan memanfaatkan teknologi web (McLeod, Jr 2001).

Web based application adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan dengan menggunakan basis teknologi web atau browser. Aplikasi ini dapat diakses dimana saja asalkan ada koneksi internet yang mendukung, tanpa perlu melakukan penginstallan di computer masing-masing seperti pada aplikasi desktop, cukup dengan membuka browser dan menuju tempat server aplikasi tersebut dipasang. Contohnya: Google spreadsheet, Google Word Processor, webmessenger.yahoo.com, meebo.com, dan game flash yang dijalankan secara online, dll.

(21)

kompetensi pengembangan sistem informasi tradisional, seperti desain database dan desain program)

Sedangkan pada Turban,Mclean,Wetherbe (2002) Web-based systems refer to applications or services that are resident on a server that is accessible using a Web browser. The only client-side software needed to access and execute these applications is a Web browser environment. (sistem berbasis web adalah aplikasi atau jasa yang terpusat pada server dan diakses dengan menggunakan web browser. Satu-satunya pengendali perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengakses dan menjalankan aplikasi ini adalah web browser.)

Berbagai macam jaringan untuk mengaktifkan web browser adalah :

a. Internet, jaringan yang dapat diakses di mana saja dan cakupannya luas, bisa ke seluruh dunia.

b. Intranet, jaringan yang hanya dapat diakses di dalam organisasi dan terbatas hanya untuk anggota organisasi itu saja.

c. Extranet, jaringan yang dapat diakses oleh organisasi dan mitra organisasi yang membutuhkan informasi atau pihak yang bekerja sama, dapat dibatasi.

d. Corporate Portal, jaringan antar perusahaan.

Kelebihan Kekurangan

1. Dapat diakses dimana pun tanpa melakukan penginstalan.

1. Apabila terjadi gangguan pada jaringan, maka web tidak dapat diakses.

2. Tidak memerlukan lisensi untuk mengaksesnya karena lisensi adalah tanggung jawab penyedia web.

2. Terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengatasi gangguan pada jaringan tersebut.

3. Dapat dijalankan di system operasi manapun.

-

(22)

2.1.1.6 Hambatan dalam Keamanan Informasi

Turban,Mclean,Wetherbe (2002) mengemukakan Threats to Information Security (Hambatan dalam Keamanan Informasi) :

Human errors can occur in the design of the hardware and/or information system. (kesalahan manusia yang terdapat di desain perangkat keras dan atau sistem informasi)

Environmental hazards include earthquakes, severe storms, floods, power failures or strong fluctuations, fires (most common hazard), explosions, etc.(bencana alam seperti gempa bumi, badai, banjir, fluktuasi yang kuat, dan kebakaran)

Hacktivist or cyberactivist use technology for high-tech civil disobedience to protest operations, policies, or actions of an individual, an organization, or a government agency.(hacktivist atau cyberactivist menggunakan teknologi canggih untuk meretas sistem operasi pertahanan dari individu atau sebuah organisasi atau pemerintahan)

(23)

Cyberwar. War in which a country’s information systems could be paralyzed from a massive attack by destructive software.(perang dunia maya, perang yang terjadi di system informasi suatu Negara yang diakibatkan peranti lunak yang bersifat penghancur)

Theft is the illegal taking of property that belongs to another individual or organization. (Perampok dunia maya, seseorang yang mengambil property tanpa izin/ilegal dari seorang individu atau suatu organisasi)  Viruses. Segments of computer code that performs unintended actions

ranging from merely annoying to destructive.(Virus, segmentasi dari kode computer yang melakukan aksi yang menyebalkan dan tidak diinginkan dan bersifat penghancur)

Worms. Destructive programs that replicate themselves without requiring another program to provide a safe environment for replication.(program yang bersifat menghancurkan dengan cara menggandakan dirinya sendiri tanpa permintaan dari program lain untuk menyediakan tempat yang aman untuk menggandakan diri)

Trojan horses. Software progams that hide in other computer programs and reveal their designed behavior only when they are activated.(Trojan, program yang menyembunyikan program computer lain dan memunculkan tampilannya saja hanya ketika program diaktifkan)

(24)

Back doors or trap doors. Typically a password, known only to the attacker, that allows access to the system without having to go through any security.(merupakan tipikal password yang hanya diketahui oleh penyerang, yang mana mengijinkan akses ke dalam sistem tanpa melalui pengaman apapun)

Denial-of-service. An attacker sends so many information requests to a target system that the target cannot handle them successfully and can crash the entire system. (seseorang yang mengirimkan begitu banyak informasi kepada sistem target yang tidak bisa ditangani dengan baik dan dapat merusak keseluruhan sistem)

Pestware. Clandestine software that uses up valuable system resources and can report on your Web surfing habits and other personal information.(perangkat lunak yang menggunakan sumber sistem yang bernilai, dapat melaporkan history web anda yang sering anda kunjungi dan informasi personal lainnya).

Adware. Designed to help popup advertisements appear on your screen.(didesain untuk menampilan popup iklan pada layar anda)

Spyware. Software that gathers user information through the user’s

(25)

Web bugs. Small, usually invisible, graphic images that are added to a Web page or e-mail. (kecil, cenderung tidak terlihat, gambar grafis yang terdapat di halaman web atau email)

Phishing. Uses deception to fraudulently acquire sensitive personal information such as account numbers and passwords disguised as an official-looking e-mail. (mencuri informasi personal seperti nomor rekening bank dan password pada email resmi)

Pharming. Fraudulently acquires the Domain Name for a company’s Web

site and when people type in the Web site url they are redirected to a fake Web site. (mengganti domain website suatu perusahaan dan ketika orang mengetik alamat web tersebut maka dia akan diarahkan ke website yang palsu)

Spam. Unsolicited e-mail, usually for purposes of advertising.(email iklan atau pemberitahuan yang tidak berguna atau dapat berbahaya)

Cookies. Small amount of information that Web sites store on your computer, temporarily or more-or-less permanently.(sebagian kecil informasi yang disimpan website di computer secara sementara atau dalam jangka waktu yang lama)

Computer system failures can occur as the result of poor manufacturing or defective materials.(kegagalan sistem computer dapat disebabkan oleh material atau manufaktur yang buruk)

(26)

for its return or an agreement not to disclose it. (Pencuri informasi dari sistem computer kemudian meminta kompensasi atas pengembalian dan atau persetujuan agar tidak disebarkan)

Hacker. An outside person who has penetrated a computer system, usually with no criminal intent.(orang luar yang berhasil meretas masuk ke computer system tanpa tujuan criminal biasanya)

Cracker. A malicious hacker.(hacker yang merugikan)

Social engineering. Computer criminals or corporate spies get around security systems by building an inappropriate trust relationship with insiders. (criminal computer atau mata-mata korporat yang berada di sistem keamanan biasanya memiliki hubungan dengan orang dalam)

2.1.2 Kinerja

(27)

2.1.2.1 Konsep Kinerja

Kata kinerja adalah terjemahan dari kata performance yang menurut The Scribner-Bantam English Distionary terbitan Amerika Serikat dan Kanada (1979) berasal dari kata to perform dengan beberapa entries yaitu :

1. Melakukan, menjalankan, melaksanakan

2. Memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat 3. Melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab

4. Melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin.

Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas.

Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang

dapat dinilai dari hasil kerjanya”.

Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta waktu”.

Menurut John Whitmore (1997 : 104) “Kinerja adalah pelaksanaan fungsi -fungsi yang dituntut dari seseorang,kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi,

suatu pameran umum ketrampikan”.

(28)

Menurut Veizal Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah : “ merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira (2001 : 78), “menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan”.

John Witmore dalam Coaching for Perfomance (1997 : 104) “kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan,

suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”. Kinerja merupakan suatu

kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negative dari suatu kebijakan operasional. Mink (1993 : 76) mengemukakan pendapatnya bahwa individu yang memiliki kinerja yang tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu diantaranya: (a) berorientasi pada prestasi, (b) memiliki percaya diri, (c) berperngendalian diri, (d) kompetensi.nya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Menurut Bernardin dan Russel dialih bahasakan oleh Achmad S. Ruky (2006:15) dalam bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Kinerja menyatakan

“Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu. Prestasi adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau

(29)

2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 82) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1.Kemampuan mereka, 2.Motivasi,

3.Dukungan yang diterima,

4.Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan 5.Hubungan mereka dengan organisasi.

Menurut Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :

a. Faktor kemampuan Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya. b. Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.

David C. Mc Cleland (1997) seperti dikutip Mangkunegara (2001 : 68),

berpendapat bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan

pencapaian kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif berprestasi

(30)

tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat terpuji.

Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja : 1)Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.

2)Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja

3)Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward sistem)

2.1.2.3 Dimensi/Indikator Kinerja

Sudarmanto (2009:11) mengemukakan bahwa dimensi atau indicator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam menilai kinerja. John Miner (1988) pada Sudarmanto (2009:11) mengemukakan 4 dimensi yang dapat dijadikan tolak ukur menilai kinerja, yaitu :

a. Kualitas, yaitu tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan. b. Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan.

c. Penggunaan waktu dalam kerja, yaitu waktu kerja efektif : jam kerja hilang.

d. Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja.

(31)

a. Quality (Kualitas), terkait dengan prestasi kerja dan proses/hasil mendekati sempurna/ideal dalam memenuhi maksud atau tujuan.

b. Quantity (Kuantitas), satuan jumlah atau kuantitas pekerjaan yang dihasilkan, terkait dengan beban kerja.

c. Timeliness (Waktu) terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan aktivitas dan ketepatan waktu/kedisiplinan dalam bertugas. d. Cost-Effectiveness (Biaya) terkait dengan penggunaan sumber-sumber

organisasi (orang,uang,material,teknologi sistem informasi) dalam mendapatkan atau memperoleh hasil atau pengurangan pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber organisasi.

e. Need for supervision (Kemampuan tanpa pengawasan) terkait dengan kemampuan individu dapat menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-fungsi pekerjaan tanpa asistensi pimpinan atau intervensi pengawasan pimpinan. f. Interpersonal impact (Perilaku individu) terkait dengan kompetensi dan

kemampuan individu dalam meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik, motivasi dan kerjasama antara rekan kerja

2.1.2.4 Penilaian Kinerja

(32)

dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu (karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.

Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) “penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari

seseorang atau suatu kelompok”.

Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.

Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) “ penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu

karyawan”.

2.1.2.5 Perancangan Sistem Penilaian Kinerja

Tb.Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala Hubeis (2007) mengemukakan proses perancangan sistem penilaian meilbatkan : manajer, karyawan dan ahli sumberdaya manusia dalam membuat keputusan tentang beberapa hal berikut :

(33)

- Fokus penilaian : outcome yang terkait langsung dengan misi dan tujuan organisasi dan kebutuhan pelanggan; penggunaan waktu, tingkat kepuasan pelanggan, dll.

- Jenis kinerja : contoh pekerjaan manajer dilihat dari keberhasilan menerapkan model perencanaan dan pengorganisasian; ada enam kriteris (1) kualitas proses dan hasil, (2) jumlah hasil, nilai hasil per siklus waktu tertentu, (3) waktu yang dipakai, (4) cost efektif yaitu manajemen sumberdaya secara efisien (biaya-penerimaan), (5) derajat kebutuhan supervise dan (6) pengaruh antarpersonal seperti harga diri, persahabatan dan kerjasama.

2. Proses pengukuran

- Tipe skala ukuran; kebanyakan bersifat ordinal, peringkat kualitatif; interval.

- Tipe instrument penyusunan peringkat; dapat membandingkan antar peringkat kinerja dan antar personalia.

- Metode perhitungan skor

3. Karakteristik administrasi penilaian kinerja

- Frekuensi dan waktu bergantung pada fungsi kegiatan.

- Media koleksi data berupa komputer dan bentuk lainnya seperti manual. - Metode umpan balik dari hasil penilaian kinerja seperti untuk

(34)

- Pengembangan sistem penilaian : (a) mulai dari analisis pekerjaan, (b) spesifikasi dimensi kinerja dan perumus kinerja, (c) skala pengukuran kinerja, (d) pengembangan format dan program pengukuran peringkat, (e) pengembangan prosedur penskoran, (f) pengembangan proses pemberian peluang tentang saran-saran dari karyawan.

2.1.2.6 Bias Penilaian Kinerja

Menurut Tb.Sjafri Mangkuprawira (2009:226) bias merupakan distorsi pengukuran yang tidak akurat. Bentuk bias penilai meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Hallo effect

Bias ini terjadi ketika opini personal penilai terhadap karyawan mempengaruhi ukuran kinerja. Sebagai contoh, jika seorang penilai menyukai seorang karyawan, maka opini tersebut bisa mengalami distorsi estimasi terhadap kinerja karyawan itu. Masalah ini sering meringankan atau memberatkan ketika para penilai harus menilai karakter kepribadian teman-teman mereka, atau seseorang yang sangat tidak disukainya.

- Kesalahan kecenderungan penilaian berlebihan

(35)

angka penilaiannya dekat dengan rata-rata. Padahal ini mengakibatkan kerugian bagi karyawan yang secara objektif memiliki kinerja tinggi. - Bias kemurahan dan ketegasan hati

Bias kemurahan hati terjadi ketika para penilai cenderung begitu mudah dalam menilai kinerja para karyawan.

- Bias lintas budaya

Tiap penilai memiliki harapan tentang perilaku manusia yang didasarkan pada budayanya. Dengan keragaman budaya yang lebih besar dan tingginya mobilitas karyawan melintas batas internasional, sumber bias potensial menjadi lebih mungkin muncul.

- Prasangka personal

Prasangka akan mengabaikan penilaian efektif dan dapat melanggar hukum anti diskriminasi. Hal ini akan melanggar persamaan hak dalam pekerjaan.

2.1.2.7 Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus menyelesaikan :

1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision

(36)

Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : (1).Prestasi riil yang dicapai individu, (2).Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja, (3).Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

Manfaat Penilaian Kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah :

1.Penyesuaian-penyesuaian kompensasi 2.Perbaikan kinerja

3.Kebutuhan latihan dan pengembangan

4.Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.

5.Untuk kepentingan penelitian pegawai

6.Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai

2.1.3 Hubungan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web dengan

Kinerja

Pada penelitian terdahulu yang berjudul “Pengaruh Sistem Akuntansi

Manajemen, Desentralisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial (Survey pada Perusahaan Tekstil di Wilayah Karesidenan Surakarta)” tahun 2009 oleh Himawan Bayuaji, sasaran utama informasi (Hansen dan Mowen,1997) yaitu:

(37)

 Menyediakan informasi yang menjadi pendukung harian.

 Menyediakan informasi akuntansi yang menyangkut pengelolaan kekayaan.

Dalam Jurnal Sistem informasi manajemen MTI UI Vol.3 – No.2 – Oktober 2007 oleh Henry Christianto, Riri Satria, dan Yudho Giri Sucahyo bahwa setiap investasi SI/TI yang dilakukan oleh perusahaan haruslah dapat meningkatkan kinerja (performance) perusahaan tersebut. Sebab jika tidak, maka investasi yang dilakukan akan sia-sia karena tidak membawa dampak positif bagi perusahaan.

Terdapat pula kesimpulan dari penelitian terdahulu berjudul Information Technology Business Value :Effect of IT Usage on Labor Productivity tahun 2006 oleh Ataay yaitu:

o Ada hubungan positif dan signifikan antara tingkat penggunaan TI pada perusahaan (seperti e-CRM, EDI, e-procurement, e-communication, online-scorecard dan online score-procedures) dengan tingkat produktivitas actual. o Ada hubungan positif dan signifikan antara IT integrated knowledge

management practice (variable online business procedure) dan aktivitas supply chain management (variable e-procurement) dengan prediksi peningkatan produktivitas tenaga kerja. Selain itu ada hubungan negative antara e-CRM dan prediksi peningkatan produktivitas tenaga kerja.

Menurut Syam (1999) pada jurnal “Peranan Teknologi Informasi dalam

(38)

Pendapat ini sejalan dengan Sung (1987) dalam Trisna (1998) yang menyatakan bahwa faktor-faktor teknis, prilaku, situasi dan personil pengguna TI perlu dipertimbangkan sebelum TI diimplementasikan. Henry (1986) dalam Trisnawati (1998) juga mengemukakan bahwa perilaku pengguna, dan personal sistem diperlukan dalam pengembangan sistem, dan hal ini berkaitan dengan pemahaman dan cara pandang pengguna sistem tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi para personil (orang-orang) yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau tidak jika diterapkan. Iqbaria (1994), Nelson (1996), Luthans (1995) juga menyebutkan bahwa secara individu maupun kolektif penerimaan penggunaan dapat dijelaskan dari variasi penggunaan suatu sistem, karena diyakini penggunaan suatu sistem yang berbasis TI dapat mengembangkan kinerja individu atau kinerja organisasi.

Pada penelitian terdahulu yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi,

Locus of Control dan Penerapan Sistem Informasi terhadap Kinerja Aparat

Unit-Unit Pelayanan Publik” tahun 2008 oleh Rezsa Primanda dari Univ.Muhamadiyah Surakarta terdapat kutipan: Adapun penerapan teknologi khususnya sistem informasi akan membantu aparat dalam melakukan pekerjaannya dengan cara mengurangi keterbatasan yang dimilikinya (Alter, 1992) dalam Falikhatun (2003).

Sedangkan pada penelitian terdahulu yang berjudul “Pengaruh Efektivitas

Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Kinerja Individual Pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar” oleh Maria

(39)
(40)

Data dalam sistem informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan atau organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan.

Dalam Turban,Mclean,Wetherbe (2002), knowledge workers can be supported by a large variety of information systems. Such support system range from web based information system that help them find information and expert system that support information interpretation that help them increase their productivity and quality of work. (pengetahuan para pekerja dapat didukung dengan banyaknya jenis system informasi. Salah satu system pendukung adalah system informasi berbasis web yang membantu mereka menemukan informasi menggunakan system yang handal untuk menginterpretasikan informasi yang akan membantu meningkatkan produktivitas/kinerja dan kualitas pekerjaan mereka.

2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.2.1 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian pustaka diatas, maka kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

(41)

Sistem informasi terdiri dari 5 (lima) sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi (Agus Mulyanto, 2009:31) yaitu :

a. Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi.

Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya mahasiswa, pemasok, dll. Pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi misalnya sistem analis, developer, dll. b. Perangkat Keras (Hardware)

Semua peralatan yang digunakan dalam proses informasi berupa computer dan media data seperti CD, disk, lembaran kertas data, dll.

c. Perangkat Lunak (Software)

Semua rangkaian perintah (intruksi) yang digunakan dalam pemrosesan informasi, tidak.hanya berupa program tetapi dapat juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi/perintah dari pengguna sumber data sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan proses pengolahan informasi dan mengoperasikan perintah bagi pengguna informasi.

(42)

Data dapat berupa teks, gambar, audio maupun video. Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi manajemen melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. e. Jaringan.

Media komunikasi yang menghubungkan computer, pemroses informasi, dan peralatan lainnya serta dikendalikan melalui software komunikasi, sumber daya jaringan dapat berupa kabel, nirkabel, satelit, seluler, modem, prosesor, dll.,

Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi manajemenKelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi manajemen.

Pada Turban,Mclean,Wetherbe (2002) Web-based systems refer to applications or services that are resident on a server that is accessible using a Web browser. The only client-side software needed to access and execute these applications is a Web browser environment. (sistem berbasis web adalah aplikasi atau jasa yang terpusat pada server dan diakses dengan menggunakan web browser. Satu-satunya pengendali perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengakses dan menjalankan aplikasi ini adalah web browser.)

Berbagai macam jaringan untuk mengaktifkan web browser adalah : a. Internet, jaringan yang dapat diakses di mana saja dan cakupannya luas,

(43)

b. Intranet, jaringan yang hanya dapat diakses di dalam organisasi dan terbatas hanya untuk anggota organisasi itu saja.

c. Extranet, jaringan yang dapat diakses oleh organisasi dan mitra organisasi yang membutuhkan informasi atau pihak yang bekerja sama, dapat dibatasi.

d. Corporate Portal, jaringan antar perusahaan.

Menurut Bernardin dan Russel dialih bahasakan oleh Achmad S. Ruky (2006:15) dalam bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Kinerja menyatakan

“Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu. Prestasi adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau

kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu”.

Bernadin (2001) menyampaikan ada 6 kriteria dasar atau dimensi untuk mengukur kinerja yaitu :

a. Quality (Kualitas), terkait dengan prestasi kerja dan proses/hasil mendekati sempurna/ideal dalam memenuhi maksud atau tujuan.

b. Quantity (Kuantitas), satuan jumlah atau kuantitas pekerjaan yang dihasilkan, terkait dengan beban kerja.

c. Timeliness (Waktu) terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan aktivitas dan ketepatan waktu/kedisiplinan dalam bertugas. d. Cost-Effectiveness (Biaya) terkait dengan penggunaan sumber-sumber

(44)

mendapatkan atau memperoleh hasil atau pengurangan pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber organisasi.

e. Need for supervision (Kemampuan tanpa pengawasan) terkait dengan kemampuan individu dapat menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-fungsi pekerjaan tanpa asistensi pimpinan atau intervensi pengawasan pimpinan. f. Interpersonal impact (Perilaku individu) terkait dengan kompetensi dan

kemampuan individu dalam meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik, motivasi dan kerjasama antara rekan kerja

(45)

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas maka dirumuskan paradigma mengenai implementasi sistem informasi manajemen dampaknya perusahaan terhadap kinerja karyawan, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

Sistem Informasi (Variabel X)

 Manusia

 Perangkat Keras  Perangkat Lunak  Data

 Jaringan

(Agus Mulyanto, 2009:31)

Kinerja (Variabel Y)

 Quality (Kualitas)  Quantity (Kuantitas)  Timeliness (Waktu)

 Cost-Effectiveness (Biaya)  Need for supervision

(Kemampuan tanpa

pengawasan)

 Interpersonal impact (Perilaku individu)

Bernadin (2001) Turban,Mclean,

[image:45.595.97.536.243.465.2]

Wetherbe (2002)

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

(46)

2.3.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dibutuhkan suatu pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Menurut Sugiyono (2000:161) “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.”

Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan variabel yang akan diuji sebenarnya. Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap pengujian hubungan yang dinyatakan.

(47)

45 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Adapun pendapat Husein Umar (2003:303) menjelaskan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian

juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika

dianggap perlu.”

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah sistem informasi manajemen berbasis web dan kinerja karyawan pada IT Telkom.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Metode deskriptif dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian kesatu dan kedua.

(48)

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, variabel dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Menurut Sugiyono (2001:16), metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk memilih metode penelitian, menyusun instrument penelitian, mengumpulkan data dan menganalisanya. Metode verifikatif juga digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis, sehingga metode verifikatif ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ketiga, yaitu untuk mengetahui seberapa besar implementasi system informasi manajemen berbasis web berdampak terhadap kinerja karyawan di IT Telkom. Dengan metode ini dapat diketahui berapa besarnya dampak variabel independent terhadap variabel dependent, serta besarnya arah hubungan yang terjadi.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Menurut Sugiyono (2008:13) proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut:

Proses penelitian meliputi:

(49)

 Rumusan masalah

 Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

 Pengajuan hipotesis

 Metode penelitian

 Menyusun instrument penelitian

 Kesimpulan

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

Sumber Masalah

Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi untuk dijadikan sebagai sumber masalah sebagai dasar penelitian.

Rumusan Masalah

(50)

Konsep dan Teori yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berpikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.

Pengajuan Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah implementasi sistem informasi manajemen berbasis web berdampak terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom.

Metode Penelitian

(51)

kali ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis data menggunakan metode analisis kualitatif dan metode kuantitatif.

Menyusun Instrumen Penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Selanjutnya peneliti menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian mengenai:

 Implementasi sistem informasi manajemen berbasis web yang diperoleh dari data kuisioner yang akan diisi oleh karyawan IT Telkom yang menggunakan sistem informasi manajemen berbasis web.

 Kinerja karyawan menggunakan data penilaian kinerja yang diperoleh dari unit SDM IT Telkom.

(52)

antara implementasi sistem informasi manajemen berbasis web terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom, Korelasi Pearson Product Moment untuk meneliti erat tidaknya pengaruh implementasi sistem informasi manajemen berbasis web terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom, koefisien determinasi untuk menilai besarnya implementasi sistem informasi manajemen berbasis web terhadap kinerja karyawan pada IT Telkom dan t hitung untuk menguji tingkat signifikan.

Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

3.2.2 Operasional Variabel

Menurut Umi Narimawati (2007:61), “Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian kedalam sub variabel, dimensi, variabel sub variabel,

dan pengukuran”. Sesuai dengan kerangka pemikiran dan hipotesis yang telah

disajikan sebelumnya, maka penulis membedakan obyek penelitian ke dalam dua variabel.

(53)

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) : Kinerja karyawan (Y) Variabel Bebas (Independent Variabel)

Menurut Umi Narimawati (2007:27), variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang pengaruhnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi dalam kaitannya dengan variabel lain.

Indikator dari Sistem Informasi Manajemen berbasis web adalah manusia, perangkat lunak, perangkat keras, data dan jaringan.

Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel bebas (X) di usulan penelitian ini adalah Sistem Informasi Manajemen berbasis web.sistem berbasis web adalah aplikasi atau jasa yang terpusat pada server dan diakses dengan menggunakan web browser. Satu-satunya pengendali perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengakses dan menjalankan aplikasi ini adalah web browser. (Turban,Mclean,Wetherbe,2002)

(54)

Indikator kinerja adalah: kualitas, kuantitas, waktu, biaya, perilaku individu dan kemampuan tanpa diawasi.

[image:54.612.61.585.263.642.2]

Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Ska-

la No Kuesioner Sumber Data Sistem Informasi Manajemen berbasis web (X)

Web-based systems refer to applications or services that are resident on a server that is accessible using a Web browser. The only client-side software needed to access

and execute these

applications is a Web browser environment. (sistem berbasis web adalah aplikasi atau jasa yang terpusat pada server dan

diakses dengan

menggunakan web browser. Satu-satunya pengendali

perangkat lunak yang

dibutuhkan untuk

mengakses dan

menjalankan aplikasi ini adalah web browser.)

(Turban,Mclean,Wetherbe, 2002)

1. Manusia  Pengetahuan Pengguna SIM

 Kemampuan Pengguna SIM

 Pengerahuan Pembuat SIM

 Kemampuan Pembuat SIM

 Manfaat

o rdina l 1 2 3 4 5 K a ry a wa n IT T elko m y a ng meng g un a ka n SI M ber ba sis Web 2. Perangkat Keras

 Kesulitan Pengoperasian Perangkat

 Kelengkapan perangkat

 Kualitas perangkat

 Kebutuhan Perangkat

6 7 8 9 3. Perangkat Lunak

 Tampilan/interface menarik

User friendly/mudah digunakan

 Kelengkapan menu

 Frekuensi terjadinya kesalahan/error

10 11 12 13

4. Data  Kemudahan mendapatkan data

 Kelengkapan data yang digunakan

 Kebenaran data yang digunakan

 Kemudahan menginput data

14 15

16

17

5. Jaringan  Kecepatan akses

 Kemudahan akses

 Akses di luar organisasi

(55)

3.2.3 Metode Penarikan Sampel 3.2.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Implementasi

Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya Terhadap Kinerja

Karyawan” adalah data sekunder dan primer.

Data Primer

Menurut Husein Umar (2008:42), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau peseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran

Ska- la No Kuesioner Sumber Data Kinerja (Y) “Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu. Bernardin dan Russel (2006:15)

1.Kualitas  Tercapainya target kerja

 Prestasi kerja

O rdina l 1 2 P a ra At a sa n K a ry a wa n IT T elko m y a ng meng g un a ka n SI M berba si s Web

2. Kuantitas  beban tugas harian

 beban tugas utama

3

4

3. waktu  ketepatan penyelesaian pekerjaan

 kecepatan/durasi menyelesaikan pekerjaan

 efektivitas

5

6

7 4. kemampuan

tanpa diawasi

 inisiatif dalam bekerja tinggi

8

5. biaya  efisiensi biaya tinggi

9

6. Perilaku Individu

 Kreativitas

 Rajin

 Motivasi kerja

(56)

Menurut Umi Narimawati (2007:47), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau peseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Ada dua cara pokok untuk memperoleh data primer, yaitu dengan cara berkomunikasi dengan obyek yang diteliti atau responden dan melakukan observasi. Komunikasi dengan responden dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner. Kuesioner dapat secara

tertulis maupun lisan. Sedang observasi dilakukan dengan tanpa pertanyaan”.

Dalam penelitian ini data primer yang diambil langsung dari IT Telkom. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah sebagai berikut:

1. Interview, langsung dilakukan dengan pihak terkait di perusahaan tempat obyek penelitian yang mempunyai hubungan langsung dengan masalah yang diteliti oleh penulis.

2. Observasi, dilakukan terhadap obyek penelitian guna mendukung penelitian, sifatnya tidak ada interaksi antara obyek dan peneliti.

3. Kuesioner, teknik pengumpulan data dengan form yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada obyek penelitian guna mendapat informasi.

Data Sekunder

(57)

telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.

Data yang secara tidak langsung diperoleh oleh peneliti guna mendukung data yang sudah ada sehingga lebih lengkap adalah tergolong data sekunder. Menurut (Umi Narimawati, 2007: 51) “Data sekunder merupakan data yang sudah ada, data tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan-tujuan yang tidak mendesak”.

Contoh dari data ini yaitu: dokumentasi perusahaan, jurnal, makalah, buku, dan penelitian terdahulu.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 1. Populasi

Menurut Umi Narimawati (2008:72), populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

Menurut Jonathan Sarwono (2006:269), populasi didefinisikan sebagai seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang diteliti.

Menurut Sugiyono (2004:72), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan krakteristik tertentu yang

(58)

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dan para atasan yang menggunakan system informasi manajemen berbasis web, dengan jumlah karyawan sebanyak 105 orang dan atasan sebanyak 35 orang. Karakteristik yang dipelajari dalam populasi ini adalah system informasi manajemen berbasis web dan kinerja karyawan

2. Sampling

Teknik sampling merupakan teknik penenentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:92), teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Sedangkan jenis teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya adalah Cluster Sampling. Cluster Sampling adalah pembagian subpopulasi ke dalam kelompok. Untuk dapat menggambarkan secara tepat tentang sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi kedalam kelompok-kelompok, dan dari setiap kelompok (cluster) dapat diambil sampel secara random (acak).

(59)

1. Harus ada kriteria yang jelas yang digunakan sebagai dasar untuk mengelompokkan populasi.

2. Harus ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang dipergunakan untuk mengelompokkan. Jumlah satuan elementer dari setiap kelompok harus diketahui dengan pasti. Hal ini diperlukan agar peneliti dapat membuat kerangka sampling untuk setiap subpopulasi atau kelompok yang akan

Gambar

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web
Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data – data dan informasi yang berhubungan dengan judul yang diambil penulis yang Perancangan Sistem Informasi

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian “Implementasi Kualitas Software Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi

Hasil pengujian hipotesis 7 yaitu pengaruh tidak langsung antara budaya organisasi terhadap kinerja dosen dengan mediasi lingkungan kerja diperoleh nilai signifikansi (sig)

Maksud penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data informasi yang dibutuhkan untuk kemudian diolah, dianalisis dan diinterpresentasikan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan mengenai biaya produksi dan laba bersih pada perusahaan manufaktur yang

Untuk itu dalam penentuan karir kedepan peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diperlukannya pemikiran dan mental yang matang dalam menentukan potensi

Hasil uji disolusi sediaan nano emulsi menunjukkan bahwa untuk sediaan SNEDDS formulasi dengan perbandingan tween 80; PEG 400; minyak ikan; ekstrak daun mangrove sebesar

Suatu kelembagaan adalah suatu pemantapan perilaku yang hidup pada suatu kelompok orang yang merupakan sesuatu yang stabil, mantap dan berpola; berfungsi untuk