ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, AKTIVITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS
VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
Gika Nugraha Pratama
Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh pada akhir proses
pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau
memahami suatu bahan yang telah diajarkan.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 21 Bandar
Lampung diketahui bahwa secara keseluruhan hasil belajar siswa pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu masih tergolong rendah, yaitu dari sebanyak 227 siswa,
hanya 78 siswa atau 34,36% yang mendapatkan nilai lebih dari 70. Dengan kata
lain, hanya 34,36% bahan pelajaran yang dikuasai oleh siswa atau masih dalam
kriteria rendah. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil
belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Diantara banyak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh disiplin belajar,
aktivitas belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa
Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2011/2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Kelas VIII SMP Negeri
21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 227 orang
dengan sampel 143 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah
metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui program SPSS
versi 16. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan
regresi linier sederhana, sedangkan hipotesis keempat menggunakan regresi linier multiple.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar terhadap hasil
belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi
linier sederhana diperoleh r²= 0,216 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 6,235 sedangkan ttabel = 1,977, ini berarti
thitung > ttabel.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan aktivitas belajar terhadap hasil
analisis data diperoleh t hitung = 6,569 sedangkan ttabel = 1,977, ini berarti
thitung > ttabel.
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan perhatian orang tua terhadap hasil
belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi
linier sederhana diperoleh r²= 0,241 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 6,691 sedangkan ttabel = 1,977, ini berarti
thitung > ttabel.
4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar, aktivitas belajar dan
perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa Kelas VIII
Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012
yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier multiple diperoleh R²= 0,553,
pada taraf signifikansi 0,05 dengan Fhitung = 57,369 sedangkan Ftabel = 2,669,
ini berarti Fhitung >Ftabel.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN MOTTO
SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 10
D. Rumusan Masalah ... 11
E. Tujuan Penelitian ... 11
F. Kegunaan Penelitian ... 12
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 13
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 14
1. Disiplin Belajar ... 14
2. Aktivitas Belajar ... 22
3. Perhatian Orang Tua... 26
4. Hasil Belajar ... 29
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 37
C. Kerangka Pikir.. ... 38
1. Populasi ... 44
2. Sampel... ... 45
3. Teknik Pengambilan Sampel ... 46
C. Variabel Penelitian ... 48
D. Definisi Konseptual dan Operasional ... 48
1. Definisi Konseptual Variabel ... 48
2. Definisi Operasional Variabel ... 49
3. Pengukuran Variabel Penelitian ... 53
E. Teknik Pengumpulan Data ... 54
1. Observasi... ... 54
2. Dokumentasi. ... 54
3. Angket ... 55
F. Uji Persyaratan Instrumen ... 55
1. Uji Validitas ... 55
2. Uji Reliabilitas ... 58
G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 61
1. Uji Normalitas ... 61
2. Uji Homogenitas ... 62
H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 62
1. Uji Kelinieran Regresi ... 62
2. Uji Multikolinieritas ... 64
3. Uji Autokorelasi ... 66
4. Uji Heteroskedastisitas ... 67
I. Pengujian Hipotesis ... 69
1. Regresi Linier Sederhana ... 69
2. Regresi Linier Multiple ... 70
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 72
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 21 Bandar Lampung 72
2. Situasi dan Kondisi SMP Negeri 21 Bandar Lampung ... 73
3. Visi dan Misi SMP Negeri 21 Bandar Lampung... 74
4. Proses Belajar Mengajar di SMP Negeri 21 Bandar Lampung 76
5. Kondisi Guru dan Karyawan SMP Negeri 21 Bandar Lampung 76 6. Kondisi Siswa... 77
B. Gambaran Umum Responden ... 77
C. Deskripsi Data ... 77
1. Data Disiplin Belajar (X1) ... 78
2. Data Aktivitas Belajar (X2) ... 80
3. Data Perhatian Orang Tua (X3) ... 82
3. Uji Normalitas X3 ... 89
4. Uji Normalitas Y ... 90
2. Uji Homegenitas ... 92
E. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 93
1. Uji Kelinieran Regresi ... 93
1. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X1 ... 93
2. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X2 ... 94
3. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X3 ... 95
2. Uji Multikolinieritas ... 96
3. Uji Autokorelasi ... 97
4. Uji Heterokedastisitas ... 98
F. Uji Hipotesis ... 100
1. Regresi Linier Sederhana ... 100
1.1. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII semester ganjil SMP N 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 100
1.2. Pengaruh Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII semester ganjil SMP N 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 102
1.3. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII semester ganjil SMP N 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 104
2. Regresi Linier Multiple ... 107
2.1 Persamaan Regresi... 107
2.2 Pengujian Hipotesis ... 108
G. Pembahasan... ... 110
1. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 110
2. Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu 112
3. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu... 114
4. Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMA Negeri 21 Bandar Tahun Pelajaran 2011/2012... 116
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .. ... 120
B. Saran ... ... 121 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Mid Semester Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 3
2. Disiplin Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 5
3. Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012………. 6
4. Perhatian Orang Tua Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 7
5. Data Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 45
6. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas ... 47
7. Indikator dan Sub Indikator Variabel... 51
8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 57
9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 57
10. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3 ... 58
11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 59
12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 60
13. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3 ... 60
14. Analisis Varians Anova. ... 63
15. Daftar Nama Kepala SMP Negeri 21 Bandar Lampung ... 73
16. Daftar Sarana dan Prasarana SMP Negeri 21 Bandar Lampung. ... 74
17. Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Belajar (X1)……… ... 79
18. Kategori Disiplin Belajar (X1)……… ... 79
19. Distribusi Frekuensi Variabel Aktivitas Belajar (X2)……….… ... 80
20. Kategori Aktivitas Belajar (X2)…….. ………. 81
21. Distribusi Frekuensi Variabel Perhatian Orang Tua (X3)…… ... ……… 82
22. Kategori Perhatian Orang Tua (X3)…… ... ………. 83
23. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)…… ……… 84
24. Kategori Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)…… ……….85
25. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X1 Dengan Menggunakan SPSS ... 87
30. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Disiplin Belajar (X1) ... 93
31. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Aktivitas Belajar (X2) ... 94
32. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Perhatian Orang Tua (X3) .... 95
33. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi ... 96
34. Hasil Uji Multikolinearitas ... 96
35. Hasil Uji Autokorelasi ... 98
36. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 99
37. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 100
38. Korelasi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 100
39. Koefisien Regresi Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu .... 101
40. Korelasi Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 102
41. Koefisien Regresi Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu .. 103
42. Korelasi Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu... 104
43. Koefisien Regresi Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 105
44. Koefisien Regresi Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 107
45. Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 108
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y... 41
2. Kurva Normal Q-Q Plot Disiplin Belajar... 88
3. Kurva Normal Q-Q Plot Aktivitas Belajar . ... 89
4. Kurva Normal Q-Q Plot Perhatian Orang Tua... ... 90
ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL
Sebagai Salah Satu
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
GIKA NUGRAHA PRATAMA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS BANDAR LAMPUNG
Syarat untuk Mencapai Gelar
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. I Komang Winatha, M. Si. ...
Sekertaris : Drs. Teddy Rusman, M. Si . ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Yon Rizal, M. Si. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok Mahasiswa
Program Studi
Jurusan
Fakultas
Pembimbing I,
Drs. I Komang Winatha, M. Si
NIP 19600417 108711 1
Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si
NIP 19560108 198503 1
ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
:
Gika Nugraha Pratama
ahasiswa : 0813031031
: Pendidikan Ekonomi
: Pendidikan IPS
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing II
I Komang Winatha, M. Si. Drs. Teddy Rusman, M. Si
8711 1 001 NIP 19600826
2. Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi
Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
19560108 198503 1 002 NIP 19600817 198603
ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN
Pembimbing II,
Teddy Rusman, M. Si.
19600826 198031 1 001
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi,
Nurdin, M.Si.
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar".
(Q.S Al-Baqarah: 153)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dengan sesuatu urusan, kerjakanlah sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan
hanya kepada Tuhanmu-lah (Allah) hendaknya kamu berharap” (QS. Alam Nasyroh: 6-8)
GALAU seringkali karena Kemampuan Tidak Sesuai dengan Harapan. Daripada Menurunkan Harapan, Lebih Baik Meningkatkan KEMAMPUAN.
By. Mario Teguh
Sok Tau melahirkan KEBODOHAN, Rasa Ingin Tahu melahirkan KEPINTARAN. By. Gika Nugraha Pratama
Jangan tanya apa yg negara berikan padamu, tapi tanya apa yg kau berikan untuk negaramu.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
hidayah-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak terlupa shalawat dan salam kepada
Rasullulah Nabi Muhammad SAW atas penunjuk jalan kebenaran bagi umat
manusia di muka bumi.
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Ayahandaku tersayang Hamdan Abdullah, B.Sc dan Ibundaku tercinta Ida
Nurbaiti, S.Pd yang senantiasa menyayangiku dan mendoakan keberhasilanku.
Kasih sayangmu tak lekang sepanjang waktu.
Adik-adikku M.Vito Arnando dan Annisa Sharla Rahmadanty yang selalu
memberikan do’a, keceriaan, mendukungku dan menantikan keberhasilanku.
Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan motivasi demi keberhasilanku.
Sahabat-sahabat yang kusayangi
Para pendidik yang kuhormati
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Gika Nugraha Pratama dilahirkan di Bandar
Lampung pada tanggal 14 Juni 1990, merupakan anak pertama
dari tiga bersaudara pasangan Bapak Hamdan Abdullah dan Ibu
Ida Nurbaiti, S.Pd.
Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah :
1. SD Negeri 2 Harapan Jaya selesai pada tahun 2002
2. SMP Negeri 4 Bandar Lampung selesai pada tahun 2005
3. SMA Negeri 9 Bandar Lampung selesai pada tahun 2008
Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis dituntut untuk dapat
mengaplikasikan matakuliah teori yang didapat selama diperkuliahan. Penulis
telah mengikuti dan melaksanakan program-program wajib perkuliahan yang
tanggal 23 Januari 2011 sampai 29 Januari 2011.
2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang telah dilaksanakan di Desa Bumi
Jaya Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan selama 40 hari,
terhitung tanggal 30 Juni 2011 sampai 11 Agustus 2011.
3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Hidayatul Muslihin Bumi Jaya
Way Kanan. Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini berintegrasi dengan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu pelaksanaan bersamaan selama
SANWACANA
Alhamdulilah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar. Aktivitas Belajar Dan Perhatian
Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII Semester
Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012" adalah salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua
pihak.Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
seluruhnya kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;
2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila;
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila;
4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Unila;
5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu
Terima kasih atas bimbingan, motivasi, arahan serta tausiyah yang berarti
bagi kehidupan penulis;
7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M. Si., selaku Pembimbing Akademik, dan
sekaligus sebagai Pembimbing I. Terima kasih atas kesabaran, arahan,
masukan, serta penuh ketelitian dalam membimbing penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik;
8. Bapak Drs. Teddy Rusman, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas segala
ilmu dan pengetahuan yang telah Bapak berikan kepada penulis;
9. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., yang telah bersedia menjadi pembahas penulis.
Terima kasih atas semua pengorbanan untuk membantu penulis dalam
penyelesaian skripsi;
10. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi
Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bimbingannya dan ilmu pengetahuan
yang telah Bapak Ibu berikan kepada penulis ;
11. Kepala SMP Negeri 21 Bandar Lampung, Bapak Drs. Juminto Haryadi dan
Seluruh Bapak dan Ibu Guru SMP Negeri 21 Bandar Lampung yang telah
mengizinkan dan membantu dalam proses penelitian;
12. Ayahanda Hamdan Abdullah dan Ibunda Ida Nurbaiti, S.Pd, adik-adikku Vito
dan Annisa serta semua saudaraku yang telah mendukung dan menyayangi
masa depan;
14. Untuk teman-teman seperjuanganku ECOUTION 2008 REGULER (Anggia,
Eis, Ewa, Evo, Uwo, Metra, Nesti, Ratih IW, Ria, Chitty, Sri, Santi, Aul,
Citra, Desi, Devy, Dinar, Dyah, Eka N, Elda, Ellysa, Dila, Ferli, Fiqih,
Freddy, Galih, Kiki, Lisa, Udin, Marsel, Maya, Meyta, Nia, Wulan, Pepi,
Puji, Rahma, Fani, Rosi, Rudi, Bay, Windy, Dani, Dini, Yana dan Yuli),
terimakasih atas do’a dan dukungannya;
15. Untuk teman seperjuanganku ECOUTION 2008 MANDIRI (Andrea, Angga,
Ayu, Dede, Desi S, Durotul, Eka R, Ela, Ernia, Iin, Ika P, Joko, Acc, Meli,
Ana, Nur KD, Osie, Ratih CN, Mai, Rachma, Suryo, Wina, Andrian, Aris,
Chintya, Desi MS, Ucil, Dwinta, Zie, Ika N, Ivan, Kris, Lia, Meri, Mina,
Ony, Mitha, Rahmat, Rini, Sigit, Siti Ruhi, Vita dan Yenni), terimakasih atas
do’a dan dukungannya;
16. Teman-teman MAHO ECOUTION '08 : " Endriyan (Ian), Andrea (Troy),
Yanatika (Kakak), Rizky (Mak), Citra (Cici), Ratih Ida (Rateh), Eka Widia
(Ewa) dan Anggia terimakasih atas segala motivasi dan dukungan kalian;
17. Endriyan Sumaili, S.Pd yang telah membantu dari pengajuan judul hingga
skripsi ini selesai, terimakasih atas segala arahan dan bimbingannya;
18. Seluruh Kakak tingkat serta adik-adik tingkat 2009, 2010 dan 2011 yang
sudah selesai studynya maupun yang belum selesai semoga sukses;
19. Teman-teman KKN Tematik dan PPL ku yaitu Tara, Wawan, Dio, Kiki,
20. Untuk Pa’de Ismail dan Bude Muhimah , Bapak Ibu Lurah Bumi Jaya,
Kepala Sekolah MTs Hidayatul Muslihin beserta guru dan para staffnya, Pak
Suwarso dan Ibu Sunarni serta Seluruh masyarakat Desa Bumi Jaya
terimakasih atas segala bantuan dan kerjasamanya selama KKN dan PPL;
21. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
namun penulis berterimakasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan
terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya.
Bandar Lampung, April 2012 Penulis
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:
1. Nama : Gika Nugraha Pratama
2. NPM : 0813031031
3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi
4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila
5. Alamat : Jl. Airan II Way Huwi Jati Agung
Kab.Lampung Selatan,
Telp. 08984390555
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, April 2012
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peranan penting dalam usaha
mengembangkan dan membina seoptimal mungkin potensi yang dimiliki oleh
peserta didik. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi atau pembaharuan dalam
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Untuk menilai
kualitas sebuah sekolah dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik atau siswa
serta mutu lulusan dari sekolah tersebut.
Tingkat ketuntasan belajar mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 21 Bandar
Lampung baru mencapai 34,36%. Ini berarti keberhasilan belajar siswa tersebut
masih tergolong rendah, karena pencapaian belajar dapat dikatakan berhasil
apabila > 65%. SMP Negeri 21 Bandar Lampung adalah salah satu sekolah
menengah pertama yang beralamat di Jalan Riacudu Perum Korpri Blok D-8,
Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung. Tujuan
SMP Negeri 21 Bandar Lampung adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas,
mampu menjadi generasi yang berkompeten dan mampu berkarya di luar
pendidikan yang sesuai dengan ilmu yang diperoleh selama proses belajar
Hasil belajar sangat penting sekali sebagai indikator keberhasilan baik bagi
seorang guru maupun siswa. Bagi seorang guru, hasil belajar siswa dapat
dijadikan sebagai pedoman penilaian terhadap keberhasilan dalam kegiatan
membelajarkan siswa. Seorang guru dikatakan berhasil menjalankan program
pembelajarannya apabila separo atau lebih dari jumlah siswa telah mencapai
tujuan instruksional baik tujuan konstruksional khusus maupun umum. Sedangkan
bagi siswa, hasil belajar merupakan informasi yang berfungsi untuk mengukur
tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan
yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negatif.
Keberhasilan pembelajaran siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar yang
diperolehnya selama kurun waktu tertentu. Nilai tersebut merupakan salah satu
parameter yang dapat dilihat untuk mengetahui seberapa berhasilnya siswa dalam
kegiatan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Selain mengukur tingkat
keberhasilan siswa nilai tersebut juga dapat digunakan sebagai parameter untuk
menilai kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah peneliti lakukan di SMP Negeri
21 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 dan keterangan dari guru bidang
studi IPS Terpadu mengenai hasil ujian MID Semester yang diperoleh siswa kelas
VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung umumnya kurang optimal. Sebagai bukti
berikut disajikan hasil ujian MID Semester Siswa Kelas VII SMP Negeri 21
Tabel 1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas < 70 ≥ 70 Nilai Jumlah Siswa Keterangan VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G 19 18 21 22 23 25 21 14 15 9 11 9 8 12 33 33 30 33 32 33 33 Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan sekolah adalah 70
Jumlah 149 78 227
Persentase (%) 65,64 34,36 100
Sumber : Guru Bidang Studi IPS Terpadu Kelas VIII
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai
hasil Mid semester siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu yang sesuai dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 sebanyak 78 siswa dari 227 siswa
atau sebanyak 34,36 % artinya hanya sebesar 34,36% siswa yang dapat mencapai
daya serap materi. Sedangkan sebanyak 149 siswa dari 227 siswa atau sebanyak
65,64 % yang belum mencapai daya serap materi. Kenyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21
Bandar Lampung Tahun 2011/2012 masih rendah.
Sementara menurut Djamarah dan Zain (2006: 121) untuk mengukur tingkat
ketuntasan belajar sebagai berikut.
1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.
2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%.
3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% - 76%.
Termasuk ke dalam faktor individual adalah faktor kematangan pertumbuhan,
kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedang yang termasuk faktor
sosial adalah faktor keluarga / keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,
alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan
yang tersedia, dan motivasi sosial.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat berarti bahwa disiplin termasuk ke dalam
salah satu faktor pribadi yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar
siswa. Disiplin belajar siswa yang baik atau dapat dikatakan tinggi akan dapat
mendorong siswa meraih prestasi yang tinggi pula. Namun kenyataannya, tingkat
disiplin belajar siswa di sekolah antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda.
Dikarenakan adanya pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang
berbeda-beda pula.
Hal ini dapat dilihat pada siswa kelas VIII SMP N 21 Bandar Lampung.
Beberapa dari mereka banyak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai
pelajar yang ditunjukkan dalam sikap dan tindakannya seperti: tidak
mengikuti upacara, tidak masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel sudah
berbunyi, ramai di kelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang
diberikan guru, melanggar tata tertib sekolah, membolos, yang kesemuanya itu
mencerminkan kurangnya disiplin belajar mereka. Salah satu hal yang
mendasari disiplin belajar siswa adalah timbulnya kesadaran siswa untuk mau
melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya dengan baik, sesuai
Kenyataannya, di SMP N 21 Bandar Lampung masih banyak ditemui siswa
yang kurang disiplin. Hal ini dapat dilihat dari data ketidakdisiplinan siswa
selama semester I Tahun Ajaran 2011/2012 sebagai berikut.
Tabel 2. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas VIII Periode Bulan Juli – Bulan September Tahun 2011 di SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012
No Kasus Banyaknya Siswa Kelas VIII yang Melanggar Jumlah Ket. VIII
A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G
1. Terlambat
masuk sekolah 7 6 5 4 6 1 6 35 Jumlah Siswa
Kelas VIII 227 siswa 2. Tidak masuk
sekolah a. Sakit b. Ijin c. Alpha 5 4 7 7 2 5 3 5 6 5 4 5 4 6 4 4 7 6 3 5 6 31 33 49 3. Terlambat
mengikuti Upacara
2 3 1 1 1 3 1 12
4. Tidak mengikuti upacara
3 2 2 3 3 5 5 23
5. Meninggalkan
sekolah 3 3 2 2 1 3 1 15
6. Melompat pagar sekolah / membolos
1 4 3 5 5 6 2 26
7. Terlambat
membayar SPP 1 2 1 - - - - 4
Sumber Data : Dokumen BK dan TU SMP Negeri 21 Bandar Lampung
Faktor kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah aktivitas
belajar siswa. Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam
proses interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas
yang dimaksud dalam hal ini adalah aktivitas dari siswa, sebab dengan adanya
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan terciptalah suasana belajar yang
menghitung, dan melihat. Jika aktivitas siswa dalam belajar rendah maka hasil
belajar yang didapat kurang optimal. Sebaliknya, jika aktivitas siswa dalam
belajar tinggi maka hail belajar yang didapat optimal. Berikut disajikan data
mengenai aktivitas belajar siswa yang peneliti dapat melalui penelitian
pendahuluan melalui angket awal.
Tabel 3. Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas Tinggi Kriteria Sedang Rendah Jumlah Siswa
VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G 7 4 4 3 4 2 4 22 20 18 22 24 19 19 4 9 8 8 5 11 10 33 33 30 33 33 32 33
Jumlah 28 144 55 227
Persentase
(%) 12,34 63,44 24,22 100
Sumber : Pengolahan hasil angket awal peneliti
Berdasarkan Tabel 3 di atas diketahui bahwa aktivitas belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 dari 227 responden yang
memiliki aktivitas belajar rendah sebanyak 55 siswa atau sebanyak 24,22 %,
kemudian yang memiliki aktivitas belajar sedang sebanyak 144 siswa atau
sebanyak 63,44%, dan yang memiliki aktivitas belajar tinggi sebanyak 28 siswa
atau sebanyak 12,34%. Hal ini sesuai dengan pendapat Natawijaya dalam
Depdiknas (2005:31) aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan
dalam proses interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar.
adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan terciptalah suasana belajar
yang aktif.
Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012
tergolong rendah dengan persentase sebesar 87,66 % (63,44% + 24,22%). Hal ini
menyebabkan kegiatan belajar siswa kurang optimal.
Faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah perhatian orang
tua. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan
karakter atau kepribadian sorang anak. Dengan memberikan perhatian yang baik
dan terus-menerus terhadap aktivitas yang dilakukan anak, maka orang tua
sekaligus dapat mengetahui apa yang diperbuat anak. Sebaliknya kurangnya
perhatian orang tua dapat mempengaruhi kegiatan belajar anak menjadi kurang
optimal. Berikut disajikan data mengenai perhatian orang tua siswa yang peneliti
dapat melalui penelitian pendahuluan melalui angket awal.
Tabel 4. Perhatian Orang Tua Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas Tinggi Sedang Kriteria Rendah Jumlah Siswa
VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G 15 17 11 10 16 10 19 10 11 15 15 10 19 10 8 5 4 8 7 3 4 33 33 30 33 33 32 33
Jumlah 98 90 39 227
Persentase (%) 43,17 39,65 17,18 100
Berdasarkan Tabel 4 di atas diketahui bahwa perhatian orang tua siswa kelas VIII
SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 dari 227 responden yang
memiliki perhatian orang tua rendah sebanyak 39 siswa atau sebanyak 17,18%
kemudian yang memiliki perhatian orang tua sedang sebanyak 90 siswa atau
sebanyak 39,65%, dan yang memiliki perhatian orang tua tinggi sebanyak 43,17%
atau sebanyak 98 siswa. Perhatian orang tua adalah pengamatan atau pengawasan
yang dilakukan oleh orang tua terhadap semua aktivitas yang dilakukan.
Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012
tergolong rendah dengan persentase sebesar 56,83% (39,65% + 17,18%). Hal ini
menyebabkan kegiatan belajar siswa kurang optimal
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perlu diadakan penelitian tentang
disiplin belajar, aktivitas belajar dan perhatian orang tua. Untuk menjawab
persoalan di atas maka penulis perlu mengadakan penelitian dengan judul:"
Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar, dan Perhatian Orang Tua
terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP
Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dapar dirumuskan
sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini terlihat dari perolehan
2. Sebagian besar siswa masih menggunakan waktu belajar untuk hal yang
kurang berguna.
3. Sebagian besar siswa tidak memiliki cara belajar yang tepat
4. Kurangnya disiplin belajar siswa yang terlihat ketika proses pembelajaran
berlangsung masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru ketika
menjelaskan materi pelajaran yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar
siswa.
5. Banyaknya siswa yang malas mengerjakan soal-soal latihan yang sulit
ketika berada di dalam kelas sehingga akan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa
6. Banyaknya siswa yang tidak menyukai pelajaran IPS Terpadu sehingga
mengakibatkan rendahnya motivasi siswa dan disiplin belajar siswa yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
7. Kurangnya Aktivitas Belajar di sekolah karena kegiatan belajar hanya
dilakukan di dalam kelas pada saat mata pelajaran IPS Terpadu dan
metode mengajar guru yang kurang bervariasi sehingga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
8. Siswa jarang melakukan belajar yang rutin di rumah, yang berarti belum
memiliki cara belajar yang efektif, sehingga belum mendapat hasil belajar
yang memuaskan.
9. Belum optimalnya kemampuan guru dalam mengajar di SMP Negeri 21
Bandar Lampung menyebabkan kurangnya pemahaman siswa dalam
10.Kurangnya perhatian guru ketika proses pembelajaran sedang berlangsung
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
11.Kurang terampilnya guru maupun siswa dalam menguasai ilmu teknologi,
misalnya siswa tidak sepenuhnya menguasai program-program di
komputer.
12.Sebagian besar orang tua siswa kurang memperhatikan perkembangan
belajar anaknya sehingga mereka tidak mengetahui permasalahan belajar
anaknya yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
13.Penggunaan sarana belajar yang kurang optimal sehingga tidak menunjang
upaya peningkatan mutu dan relevansi hasil belajar siswa.
14.Pergaulan siswa yang negatif membuat siswa menjadi lupa akan
kepentingan belajarnya yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
15.Sarana belajar yang dimiliki oleh siswa di rumah umumnya kurang
memadai sehingga menghambat kegiatan belajarnya.
16.Masih minimnya pengetahuan guru mengenai kompetensi guru dalam
kaitannya dengan proses belajar mengajar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dibatasi pada disiplin belajar (X1), aktivitas belajar (X2), perhatian orang tua (X3),
dan hasil belajar (Y) pada mata pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu
Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2011/2012 ?
2. Apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu
Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2011/2012 ?
3. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar IPS Terpadu
Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2011/2012 ?
4. Apakah ada pengaruh disiplin belajar, aktivitas belajar, dan perhatian orang
tua terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar
IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil
belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil
belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 21
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
4. Untuk mengetahui ada pengaruh disiplin belajar, aktivitas belajar, dan
perhatian orang tua terhadap hasil belajar Siswa Kelas VIII Semester Ganjil
SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis
1) Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu
yang telah didapat selama kuliah, sehingga tercipta wahana ilmiah.
2) Bagi para akademisi, dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian
dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan
3) Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan
pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS
terpadu yang belum dikaji dalam penelitian ini.
2. Secara praktis
1) Bagi siswa
Dapat digunakan sebagai bahan masukan, dalam usaha meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran IPS Terpadu dengan memberikan informasi tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sehingga siswa dapat
memperbaiki metode belajarnya dan berusaha untuk meminimalisir
2) Bagi guru
Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meminimalisir faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran IPS
Terpadu, terutama yang disebabkan oleh faktor sekolah, yaitu guru, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3) Bagi pihak sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat meminimalisir
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran IPS
Terpadu, yaitu dengan cara pihak sekolah mengambil kebijakan yang dapat
mendukung terciptanya proses belajar yang efektif.
G. Ruang Lingkup Penelitian
1. Objek Penelitian
Ruang lingkup yang akan diteliti adalah disiplin belajar (X1), aktivitas belajar
(X2), perhatian orang tua (X3) ), dan hasil belajar (Y).
2. Subjek Penelitian
Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 21 Bandar Lampung.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 21 Bandar Lampung.
4. Waktu Penelitian
II . TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A.Tinjauan Pustaka 1. Disiplin Belajar
Disiplin dapat diartikan patuh terhadap ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan
dan norma-norma yang berlaku. Hal ini sesuai dengan pendapat Darji
Darmodiharjo bahwa disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan
untuk mematuhi semua ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan
norma-norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab (Susilowati,
2005: 18).
Disiplin merupakan perilaku yang terbentuk dari hasil latihan untuk mematuhi
peraturan yang telah ditentukan. Gie menyatakan bahwa disiplin akan
menciptakan kemauan untuk belajar teratur (Ningsih, 2005 : 21). Sedangkan
Djamarah (2002 : 12) mengemukakan disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat
mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari diwarnai oleh berbagai aktivitas, yang
terkadang antara seseorang dengan lainnya tidak sama jenisnya. Tidak jarang
orang yang memiliki banyak aktivitas dapat melaksanakan semua dengan baik,
dapat melaksanakan dengan baik, bahkan mengorbankan salah satu kegiatan yang
lain.
Disiplin yang dikehendaki tidak hanya muncul karena kesadaran, tetapi juga
keterpaksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran disebabkan karena
seseorang dengan sadar bahwa hanya dengan disiplinlah akan didapatkan
kesuksesan. Sedangkan disiplin karena paksaan biasanya dilakukan karena takut
dikenakan sanksi hukum akibat pelanggaran peraturan.
Demikian pula yang terjadi dalam kehidupan siswa dalam aktivitas belajarnya,
semua tidak lepas dari cara mengatur waktu. Bagi seorang siswa disiplin di
sekolah merupakan suatu keharusan karena disiplin mempunyai fungsi untk
membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Dengan disiplin siswa juga
memiliki kecakapan mengenai belajar. Disiplin ini menyangkut hal-hal sebagai
berikut :
1. Disiplin siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar
2. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar
3. Kepatuhan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah
4. Kebiasaan belajar siswa
Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup bagi seorang dari
keadaan tidak tahu. Dalam belajar harus terjadi perubahan baik tingkah laku, sikap
dan cara berpikir. Dari keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan paling pokok.
Menurut pengertian psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
kebutuhan hidupnya perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh
aspek tingkah laku.
Selanjutnya akan diuraikan pendapat para ahli tentang pengertian belajar.
a. Slameto (2003:2) menyatakan “belajar adalah proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
b. W.S Winkel yang dikutip oleh Max Darsono (2000:4) berpendapat “belajar
adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”.
Sesuai dengan kedua pendapat tentang pengertian belajar di atas terkandung
pengertian bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan yang sengaja dilakukan
oleh seseorang dengan tujuan untuk memperoleh perubahan secara
menyeluruh dalam tingkah lakunya, sebagai hasil dari pengalamannya dalam
interaksi dengan lingkungannya.
c. Menurut Hamalik (2001: 36) menyatakan “belajar ialah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar juga merupakan suatu
bentuk pertumbuhan dalam diri seorang yang dinyatakan dalam cara-cara
tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman
Berdasarkan seluruh pengertian di atas diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
interaksi dengan lingkungannya yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
Walgito mengemukakan disiplin belajar adalah ketaatan dan kepatuhan dalam
melaksanakan aktivitas belajar sesuai aturannya untuk mencapai tujuan yang
diharapkannya, keterikatan antara disiplin belajar dengan hasil belajar sangat erat
sehingga semakin berdisiplin dalam belajar semakin baik hasil yang dicapai.
(Hesti, 2008:12)
Disiplin siswa di sekolah berarti siswa menaati dan mematuhi tata tertib sekolah
dengan penuh kesabaran, ketekunan dan keikhlasan tanpa paksaan dari pihak
sekolah. Bentuk disiplin di kelas berarti siswa tertib dan teratur dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Disiplin di kelas merupakan faktor yang sangat penting
agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan tertib, teratur sesuai dengan
rencana pengajaran. Jika ketertiban kelas dan kedisiplinan siswa meningkat akan
memudahkan tercapainya kegiatan belajar mengajar dan tujuan pembelajaran.
Sedangkan disiplin belajar di rumah yang dilakukan dengan senang hati dan
kesadarannya demi tercapainya tujuan belajar yaitu prestasi belajar yang baik.
Menurut Wingkel menyatakan bahwa hal yang mempengaruhi disiplin siswa,
yaitu :
1. Yang bersumber dari dalam diri siswa, yaitu :
a. Taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar.
b. Motivasi belajar.
c. Perasaan, sikap dan minat.
2. Yang bersumber dari luar diri siswa, yaitu :
a. Cara membimbing.
b. Motivasi yang diberikan.
c. Hubungan orang tua dan anak.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin terjadi bukan hanya
berasal dan bersumber dari dalam diri siswa melainkan juga bersumber dari luar
diri siswa. Seseorang siswa yang memiliki disiplin tinggi akan memperoleh
prestasi belajar yang tinggi. Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar dan
melaksanakan peraturan sekolah dengan baik.
Unsur-unsur Disiplin
Disiplin siswa bearti menaati dan mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang
ada di sekolah maupun di rumah dengan segala ketekunan, keikhlasan dan
kesabaran dalam menjalani apa yang hendak ditaati. Disiplin memiliki beberapa
unsur yang diantaranya menaati peraturan, norma, nilai dan hukum yang berlaku,
sebagai alat untuk mempengaruhi dan mengubah dan membina kepribadian
seseorang guna menaati peraturan tersebut.
Menurut Tulus Tu’u (2004:33) menyebutkan unsur-unsur Disiplin adalah sebagai
berikut.
1) Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.
2) Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya
kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya.
3) Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan
membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.
4) Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,
dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.
Perlunya Disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapa pun dan dimana pun. Hal itu disebabkan dimana
pun seseorang berada, disana selalu ada peraturan atau tata tertib. Jadi manusia
mustahil hidp tanpa disiplin. Manusia memerlukan disiplin dalam hidupnya
dimana pun berada. Apabila manusia mengabaikan disiplin, akan menghadapi
banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perilaku hidupnya
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di tempat manusia berada dan yang
menjadi harapan.
Tulus Tu’u (2004:37) mengatakan “disiplin berperan penting dalam membetuk
individu yang berciri keunggulan”. Disiplin itu penting karena alasan berikut ini:
1) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.
2) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas, menjadi kurang
kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak anak dibiasakan dengan
norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.
4) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dala belajar dan kelak
ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.
Fungsi Disiplin
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi
prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin, yang
akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.
Berikut ini akan dibahas beberapa fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004:38)
a. Menata Kehidupan Bersama
Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.
b. Membangun Kepribadian
Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
c. Melatih Kepribadian
Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak
terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk
membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan.
d. Pemaksaan
Berdasarkan pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.
e. Hukuman
Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi/hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan
mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman/sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.
f. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian
diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan demikian sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.
Menurut Tulus Tu’u (2004:53) menyatakan sebagai berikut. Pelanggaran disiplin
1. Disiplin sekolah yang kurang direncanakan dengan baik dan mantap.
2. Perencanaan yang baik, tetapi implementasinya kurang baik dan kurang
dimonitor oleh kepala sekolah.
3. Penerapan disiplin yang tidak konsisten dan tidak konsekuen.
4. Kebijakan kepala sekolah yang belum memprioritaskan peningkatan dan
pemanfaatan disiplin sekolah.
5. Kurang kerjasama dan dukungan guru-guru dalam perencanaan dan
implemntasi disiplin sekolah.
6. Kurangnya dukungan dan partisipasi orang tua dalam menangani disiplin
sekolah, secara khusus siswa yang bermasalah.
7. Siswa di sekolah tersebut banyak yang berasal dari siswa bermasalah dalam
disiplin diri. Mereka ini cenderung melanggar dan mengabaikan tata tertib sekolah.
Berdasarkan uraian tersebut, pelanggaran disiplin terjadi karena sikap dan
perbuatan guru kurang bijak dan kurang baik dalam persiapan mengajar. Guru
tidak mampu meguasai kelas dan menarik perhatian siswa pada pembelajarannya.
Lalu, sikap dari perbuatan siswa yang kurang terpuji karena problem dalam diri
serta lingkungan sekolah yang kurang kondusif untuk kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini disiplin belajar yang dimaksud
dibagi menjadi dua disiplin yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar di
rumah. Disiplin belajar di sekolah adalah keseluruhan sikap dan perbuatan siswa
yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar, dengan menaati dan
melaksanakan sebagai siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, sesuai
dengan peraturan yang ada, yang didukung dengan kemampuan guru, kreatifitas
guru, fasilitas, sarana dan prasarana sekolah.
Menurut Slameto (1997: 27) mengemukakan bahwa ada beberapa macam disiplin
belajar yang hendaknya dilakukan siswa dalam kegiatan belajaranya di sekolah,
1. Disiplin siswa dalam masuk sekolah
2. Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas
3. Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah
4. Disiplin siswa dalam menaati tata tertib di sekolah
Selanjutnya, disiplin belajar di rumah adalah suatu tingkat konsistensi dan
konsekuensi siswa serta keteraturan dalam belajar untuk memperoleh tingkah laku
yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar dengan menaati dan
melaksanakan tugasnya sebagai siswa di rumah dengan dukungan orang tua,
mengarahkan serta mengawasi dan berupaya untuk membuat anaknya menyadari
kesadaran dalam disiplin belajar. Adapun indikator dalam disiplin belajar di
rumah antara lain disiplin dalam ketepatan waktu dalam belajar, disiplin dalam
mengerjakan tugas sekolah di rumah dan belajar secara teratur.
2. Aktivitas Belajar
Setiap siswa yang belajar tentunya mengharapkan keberhasilan dalam belajarnya.
Dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas memegang peranan penting karena
aktivitas sangat menunjang prestasi belajar. Proses dalam belajar dituntut adanya
suatu aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa sebagai usaha untuk
meningkatkan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Hamalik (2004:171) yang menyatakan “Pengajaran yang efektif adalah
pengajaran yang menyediakan kesempatan siswa belajar sendiri atau melakukan
Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses
belajar mengajar. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada
proses belajar. Tanpa diimbangi dengan aktivitas belajar, kegiatan belajar tidak
mungkin akan berhasil, karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat
untuk mengubah tingkah laku, jadi tidak ada belajar tanpa adanya aktivitas
didalamnya. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan
disadari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perbaikan pengetahuan dan
keterampilan pada siswa yang melakukan kegiatan belajar.
Sadirman (2004:95) mengatakan bahwa tidak ada belajar jika tidak ada suatu
aktivitas. Dalam hal kegiatan belajar ini, Rausseau dalam Sadirman (2004:96-97)
menjelaskan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dari pengamatan
sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan
sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Untuk itu setiap orang yang belajar
harus aktif sendiri, karena tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak akan
mungkin terjadi yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi siswa. Sedangkan
Djamarah (2000) mengatakan belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak
mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik
lebih tahan lama di dalam benak anak didik.
Menurut Paul D. Dieriech dalam Hamalik (2001 : 172), aktivitas belajar dapat
digolongkan menjadi delapan jenis :
1. Visual Activities, misalnya: membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
3. Listening Activities, misalnya: mendengarkan penyajian bahan, percakapan, diskusi, musik dan pidato.
4. Writing Activities, misalnya: menulis cerita, karangan, laporan dan angket. 5. Drawing Activities, antara lain: menggambar, membuat grafik, chart, peta,
diagram.
6. Motor Activities, seperti: melakukan percoban, membuat kontruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, berternak.
7. Mental Activities, seperti: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan. 8. Emotional Activities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Klasifikasi aktivitas seperti diatas, menunjukan bahwa aktivitas belajar itu cukup
komplek dan bervariasi, semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh siswa,
maka diharapkan siswa akan semakin memahami dan menguasai materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru.
Menurut Ahmad Rohani (2004: 6) aktivitas belajar dibagi menjadi dua macam
yaitu :
a. Aktivitas fisik : peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat
sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan
mendengarkan, melihat/hanya pasif.
b. Aktivitas psikis (kejiwaan) : jika daya jiwanya bekerja
sebanyak-banyaknya/banyak berfungsi dalam rangka pengajaran.
Dua aktivitas tersebut memang harus dipandang sebagai hubungan yang erat. J.
Piaget, pakar psikologis keturunan Swiss dalam Ahmad Rohani (2004:8)
berpendapat: “Seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat anak tak
berpikir. Agar ia berpikir sendiri (aktif) ia harus diberi kesempatan untuk berbuat
bahan pelajaran, peserta didiklah yang mengolah dan mencernanya sendiri sesuai
kemauan, kemampuan, bakat, dan latar belakangnya.
Menurut Hamalik (2004:25) penggunaan aktivitas besar nilainya bagi pengajaran
pada siswa, sebab :
1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara
integral.
3. Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa.
4. Siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.
5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi
demokratis.
6. Mempererat hubungan sekolah, masyarakat dan orang tua dengan guru.
7. Pengajaran diselenggarakan secara realities dan konkrit sehingga
mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan verbalitas.
8. Pengajaran di sekolah menjadi lebih hidup sebagaimana aktivitas dalam
kehidupan masyarakat.
Setelah mengikuti proses belajar mengajar, perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dialami siswa dapat diketahui berdasarkan penilaian yang
dilakukan oleh guru. Bagi siswa penilaian dapat memberikan informasi tentang
sejauh mana materi ekonomi yang telah disajikan. Bagi guru, penilaian dapat
dignakan sebagai petunjuk mengenai keadaan siswa, materi yang diajarkan,
metode yang tepat dan umpan balik untuk proses belajar mengajar selanjutnya.
Dari kutipan-kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas sangat penting
dalam proses belajar mengajar dan jenisnya cukup kompleks dan bervariasi.
Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses interaksi
belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksud
dalam proses pembelajaran akan terciptalah suasana belajar yang aktif, seperti
yang dikemukakan oleh Natawijaya dalam Depdiknas (2005:31), belajar aktif
adalah suatu system belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara
fisik, mental intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang
berupa perpaduan atara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Aktivitas lebih banyak dilakukan oleh siswa, walaupun demikian tidak berarti
guru tinggal diam. Guru memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan
siswa, mengarahkan, menguasai dan mengadakan evaluasi. Aktivitas belajar
siswa yang baik dapat terjadi apabila guru mengupayakan situasi dan kondisi
pembelajaran yang mendukung. Ada beberapa prinsip belajar yang harus
dilaksanakan siswa terkait dengan aktivitas belajarnya, diantaranya: persiapan
belajar, memotivasi diri agar aktivitas belajar siswa meningkat, berpartisipasi
aktif, dan pengetahuan tentang hasil belajar.
3. Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua turut serta dalam mempengaruhi proses pembelajaran yang
terjadi dalam diri siswa yang akan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Di
dalam keluarga, perhatian orang tua sangat dibutuhkan, dimana dalam proses ini
anak ditanamkan kebiasaan belajar yang baik, menumbuhkan kedisiplinan diri dan
membantu anak dalam kesulitan belajar. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis
yang tertuju pada suatu objek atau perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran
yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan (Suryabrata dalam Supranoto,
2008:12). Ahmadi (1998: 145) mengatakan bahwa, “Perhatian adalah keaktifan
"Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek." (Bimo
Walgito,1986: 53). Sedangkan orang tua dalam pengertiannya adalah ayah,
ibu kandung (orang tua), orang yang dianggap tua. (Depdiknas, 2001: 802)
Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan perhatian orang tua
adalah pengamatan atau pengawasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap
semua aktivitas yang dilakukan anaknya secara terus menerus agar apa yang
diinginkannya dapat tercapai.
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter
atau kepribadian sorang anak. Anak akan memiliki individu yang baik seperti
sikap, tingkah laku, tata krama, sopan santun dan budi pekerti tergantung pada
sifat-sifat yang tumbuh pada kehidupan keluarga di mana anak dibesarkan.
Sehingga orang tua lah yang memiliki peranan besar dalam membentuk watak dan
kepribadian anak. Seperti dijelaskan oleh Hasbullah (2006: 88), sumbangan
keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut.
a) Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri,
seperti : cara makan, buang air, berbicara, berjalan, berdoa, sungguh-sungguh membekas pada diri anak, karena berkaitan erat dengan perkembangan dirinya sebagai pribadi.
b) Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap
menerima atau menolak, sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi reaksi emosional anak.
Perhatian orang tua merupakan faktor yang penting dalam usaha perkembangan
pribadi seorang anak. Dengan memberikan perhatian yang baik dan terus-menerus
terhadap aktivitas yang dilakukan anak, maka orang tua sekaligus dapat
motivator, fasilitator, dan inisiator. Artinya segenap perilaku dan pikiran anak
merujuk pada keinginan orang tua. Seperti pendapat Tirtahardja dalam Ramadhan
(www.wordpress.com), “Keluarga mempunyai pengaruh besar dalam proses
pendidikan. Fungsi dan peranan orang tua tidak sebatas menyediakan dana
pendidikan saja, tetapi ikut serta di dalam merencanakan program pendidikan, dan
mengolah program pendidikan demi tercapainya mutu pendidikan.
Perhatian orang tua diharapkan dapat menimbulkan semangat diri dalam anak
sehingga anak akan bergairah dalam melakukan aktivitas belajar. Seperti pendapat
Semiawan dalam Ramadhan (www.wordpress.com), orang tua memberikan
dukungan dalam kegiatan belajar anaknya dengan cara :
1. Menanamkan kebiasaan belajar siswa
2. Menumbuhkan kedisiplinan dalam belajar pada siswa
3. Menyediakan fasilitas belajar
4. Membantu dan mebimbing siswa dalam menemukan kesulitan belajar
Menurut Ahmadi (1998: 148) macam-macam perhatian, sebagai berikut :
a) Perhatian spontan dan sengaja
Perhatian spontan atau langsung adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh
kemauan. Perhatian disengaja adalah perhatian yang timbulnya didorong oleh kemauan karena adanya tujuan tertentu.
b) Perhatian statis dan dinamis
Perhatian statis adalah perhatian tetap terhadap sesuatu.
Perhatian dinamis adalah perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah bergerak, mudah berpindah dari objek satu ke objek yang lain.
c) Perhatian konsentratif dan distributif
Perhatian konsentratif (perhatian memusat) adalah perhatian yang hanya ditujukan kepada sesuatu objek (masalah) tertentu.
Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi) adalah perhatian yang tidak satu arah atu perhatiannya terbagi-bagi.
Perhatian sempit adalah perhatian yang mudah memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam lingkungan yang ramai.
Perhatian luas adalah perhatian yang mudah sekali tertarik dengan kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat megarah kepada hal-hal tertentu, mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal-hal yang baru.
e) Perhatian fiktif dan fluktuatif
Perhatian fiktif (perhatian melekat) adalah perhatian yang mudah dipusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan bahwa penelitiannya dapat melekat lama pada objeknya.
Perhatian fluktuatif adalah perhatian yang dapat memperhatikan bermacam-macam hal sekaligus.
Dwi (2008), orang tua berperan dalam mengembangkan kreativitas anak dengan
melakukan hal-hal berikut :
1. Menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak
2. Menikmati keberadaan bersama anak
3. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan anak
4. Mendorong kemandirian anak dalam bekerja
5. Memberikan pujian yang sungguh-sungguh pada hasil karya anak
6. Memberi kesempatan pada anak untuk berfikir, merenung dan berkhayal
7. Merangsang daya pikir anak dengan cara mengajak berdikusi tentang hal
yang mampu dipikirkan anak
8. Memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat menentukan atau
mengambil keputusan
9. Membantu anak yang menemukan kesulitan dengan memberikan
penjelasan yang diterima akal anak
10.Memberikan fasilitas yang cukup bagi anak untuk bereksperimen dan
bereksplorasi
11.Memberi contoh membuat karya kreatif.
(http://aflah.wordpress.com/2008/02/18/keluarga-bermain-dan-belajar/)
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena
kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar adalah sebagian hasil
yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu
Djamarah (2002: 13) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Menurut Winkel dalam Darsono (2000: 4) belajar
adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai
sikap.
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh
seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3).
Menurut Sardiman (2004: 21) belajar akan membawa suatu perubahan pada
individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan berkaitan dengan
penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,
sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.
Sudjana (2000: 5) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikapdan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta
perubahan-perubahan aspek lain yang ada pada individu belajar. Whittaker dalam
Djamarah (2002: 12) merumuskan belajar sebagai proses di mana