• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH"

Copied!
238
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TAMAN IPTEK DI SURAKARTA

DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH-TECH

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh : DEVI I0207037

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

TAMAN IPTEK DI SURAKARTA

DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH – TECH

Disusun Oleh :

DEVI

I0207037

Menyetujui,

Surakarta,

Pembimbing I

Ir. MARSUDI, MT NIP. 195603141986011001

Pembimbing II

Ir. HARI YULIARSO, MT NIP. 195907251998021001

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNS

DR. IR. MUHAMMAD MUQOFFA, MT NIP. 196206101991031001

Ketua Prodi Arsitektur Fakultas Teknik UNS

KAHAR SUNOKO,ST. MT. NIP. 19690320 199503 1 002

Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

KUSNO ADI SAMBOWO,ST, MT, Ph.D NIP. 196910261995031002

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)

commit to user

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji, Syukur serta Hormat Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Sang Khalik yang Empunya Alam semesta yang telah dan terus menerus

memberikan Berkat, Rahmat dan Penyertaannya kepada Penulis sehingga dapat

terselesaikannya Tugas Akhir dengan judul Taman IPTEK di Surakarta dengan

penekanan Arsitektur High Tech.

Tugas Akhir ini merupakan satu syarat penting untuk mendapatkan gelar

Sarjana Teknik di Jurusan Arsitektur , Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Tugas Akhir ini disusun Penulis setelah menyelesaikan studio Tugas

Akhir selama 2 bulan 2 minggu dan disidang pada tanggal 22Juni 2011.

Penulis menyadari bahwa selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari pihak-

pihak yang telah membantu baik secara materi maupun moriil, Oleh karena itu

Penulis mengucakan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, Sang Khalik yang Empunya Alam Semesta

yang telah dan terus menerus memberikan Berkat, Rahmat dan

Penyertaannya kepada Penulis

2. Dr. Ir. Muhammad Muqoffa, MT selaku Ketua Jurusan Teknik

Arsitektur UNS

3. Ir. Hadi Setyawan, MT selaku Pembimbing Akademik

4. Ir. Marsudi, MT selaku Pembimbing 1 selama mengikuti mata kuliah

Seminar hingga Tugas Akhir

5. Ir. Hari Yuliarso, MT selaku Pembimbing 2 selama mengikuti mata

(4)

commit to user

6. Ir. Widi Suroto, MT dan Ir. Hardiyati, MT selaku Penguji mata kuliah

Tugas Akhir

7. Semua Dosen Arsitektur yang telah membimbing dan mengajar Penulis,

sehingga Penulis dapat memiliki kemampuan sampai meraih jenjang

pendidikan Sarjana Teknik

8. Seluruh Staf dan Karyawan Jurusan Teknik Arsitektur

9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya leporan ini yang tidak

bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya

selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih belum sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran bagi Tugas Akhir ini diterima secara terbuka oleh

Penulis, terima kasih .

Surakarta, 22 Juni 2011

(5)

commit to user

ABSTRAK

Devi, 2011. Taman IPTEK di Surakarta dengan Penekanan

Arsitektur High - tech. Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret.

Di dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai perancangan wadah tempat melakukan kegiatan mempelajari, memamerkan dan sarana rekreasi hal – hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi di Surakarta. Pentingnya wadah IPTEK bagi perkembangan suatu negara serta tingginya minat masyarakat terhadap IPTEK terutama di kota Surakarta menyebabkan perlu adanya sebuah wadah sebagai tempat melakukan kegiatan mempelajari, memamerkan dan sarana rekreasi.

Dalam perencanaanya, dilakukan study teori tentang Taman IPTEK, kegiatan dan pola kegiatan yang akan diwadahi, pola sirkulasi, sehingga ditemukanlah besaran ruang dan hubungan antar ruang. Setelah itu dilakukanlah pemilihan site yang mendukung fungsi bangunan dan dilakukan analisa pendekatan site.Untuk mendukung fungsi bangunan sebagai tempat belajar sekaligus wisata maka dilakukanlah analisa taman pada perancangan ruang luar dan untuk menunjang penampilan bangunan dilakukanlah analisa pendekatan penerapan arsitektur high - tech pada bangunan dengan mempertimbangkan lokasi site.

(6)

commit to user

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian judul ... 1

1.1.1. Taman IPTEK ... 1

1.1.2. Surakarta ... 2

1.1.3. Arsitektur high - tech ... 2

1.2. Latar belakang ... 3

1.2.1. Pentingnya ilmi pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) ... 3

1.2.2. Minat masyarakat Surakarta terhadap IPTEK ... 4

1.2.3. Potensi pengembangan Tamann IPTEK di Surakarta ... 5

1.2.4. Kebutuhan wadah sesuai kegiatan Taman IPTEK ... 6

1.3. Permasalahan dan persoalan ... 7

1.3.1. Permasalahan ... 7

1.3.2. Persoalan ... 7

1.4. Tujuan dan sasaran ... 8

1.4.1. Tujuan ... 8

1.4.2. Sasaran ... 8

1.5. Lingkup dan batasan pembahasan... 8

1.5.1. Lingkup pembahasan ... 8

1.5.2. Batasan pembahasan ... 9

1.6. Metode perencanaan ... 9

1.7. Alur pikir ... 12

(7)

commit to user

vi BAB II TINJAUAN TEORI

2.1. Tinjauan IPTEK ... 14

2.1.1. Tinjauan ilmu pengetahuan ... 14

2.1.2. Tinjauan teknologi ... 16

2.2. Tinjauan taman ... 17

2.2.1. Bahan material lansekap ... 18

2.2.2. Fungsi taman ... 19

2.2.3. Karakteristik taman ... 24

2.2.4. Kesimpulan ... 32

2.3. Tinjauan Taman IPTEK ... 32

2.3.1. Pengertian Taman IPTEK ... 32

2.3.2. Karakteristik Taman IPTEK ... 32

2.3.3. Material peragaan ... 36

2.3.4. Metode penyajian ... 37

2.3.5. Teknik pameran peragaan ... 39

2.4. Studi banding Taman IPTEK ... 46

2.4.1. PP IPTEK di TMII ... 46

2.4.2. Taman Pintar Yogyakarta ... 48

2.5. Tinjauan Arsitektur High - Tech ... 54

2.5.1. Pengertian arsitektur high - tech ... 54

2.5.2. Tinjauan ruang dan fleksibilitas dalam arsitektur high – tech . 55 2.5.3. Struktur dan utilitas arsitektur high - tech ... 55

2.5.4. Prinsip arsitektur high - tech ... 56

2.5.5. Arsitektur high – tech pada taman ... 59

2.5.6. Studi banding dengan karakter arsitektur high - tech ... 61

2.5.7. Kesimpulan ... 62

BAB III TINJAUAN KOTA 3.1. Tinjauan umum kota Surakarta ... 63

3.1.1. Keadaan geografis ... 63

3.1.2. Keadaan klimatologis ... 64

3.2. Tinjauan tata ruang kota Surakarta ... 64

(8)

commit to user

vii

3.3.1. Penataan lingkungan dan bangunan ... 67

3.3.2. Penataan perpetakan bangunan jalan – jalan utama ... 67

3.3.3. Penataan ketinggian bangunan ... 68

3.4. Kegiatan IPTEK yang ada di Surakarta ... 69

3.5. Potensi kota Surakarta sebagai lokasi Taman IPTEK ... 69

3.5.1. Potensi pendidikan ... 69

3.5.2. Potensi wisata ... 69

3.5.3. Sesuai dengan visi dan misi kota Surakarta ... 71

3.6. Tinjauan arsitektur di Surakarta ... 72

BAB IV TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR HIGH TECH YANG DIRENCANAKAN 4.1. Pengertian Taman IPTEK di Surakarta ... 74

4.2. Visi,misi,peran dan fungsi Taman IPTEK di Surakarta... 74

4.2.1. Visi dan Misi ... 74

4.2.2. Peran dan fungsi ... 75

4.3. Kegiatan Taman IPTEK di Surakarta ... 76

4.3.1. Macam kegiatan ... 76

4.3.2. Pelaku kegiatan ... 77

4.4. Materi pameran / peragaan Taman IPTEK di Surakarta ... 78

4.4.1. Outdoor ... 78

4.4.2. Indoor ... 79

4.5. Status kelembagaan Taman IPTEK di Surakarta ... 85

4.6. Skala pelayanan Taman IPTEK di Surakarta ... 85

4.7. Sasaran pelayanan Taman IPTEK di Surakarta ... 86

4.8. Daya tapung Taman IPTEK di Surakarta ... 86

4.9. Keberadaan Taman IPTEK di Surakarta terhadap sarana dan prasarana kota ... 87

4.10.Penampilan Taman IPTEK di Surakarta dengan penekanan arsitektur high-tech ... 87

(9)

commit to user

viii

5.1.2. Analisis pelaku kegiatan ... 94

5.1.3. Analisis kebutuhan ruang ... 95

5.1.4. Analisis besaran ruang ... 99

5.1.5. Analisis pola hubungan antar massa dan ruang ... 115

5.2. Analisis site Taman IPTEK di Surakarta ... 119

5.2.1. Analisis kebutuhan luas site ... 123

5.2.2. Analisis pencapaian... 123

5.2.3. Analisis view dan orientasi ... 126

5.2.4. Analisis klimatologis... 128

5.2.5. Analisis Noise ... 132

5.2.6. Analisis penzoningan ... 134

5.3. Analisa bentuk ruang dan bentuk massa Taman IPTEK di Surakarta . 135 5.3.1. Analisis bentuk ruang... 135

5.3.2. Analisis bentuk massa ... 136

5.4. Analisa sistem teknis bangunan Taman IPTEK di Surakarta ... 141

5.4.1. Analisa sistem struktur dan konstruksi ... 141

5.4.2. Analisa sistem utilitas ... 148

5.5. Analisis interior Taman IPTEK di Surakarta ... 166

5.6. Analisis eksterior Taman IPTEK di Surakarta ... 169

5.6.1. Analisis taman ... 170

5.6.2. Analisis plaza ... 172

5.6.3. Analisis parkir ... 174

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep tata ruang dan tata massa Taman IPTEK di Surakarta ... 177

6.1.1. Jenis kegiatan ... 177

6.1.2. Pelaku kegiatan ... 179

6.1.3. Kebutuhan ruang ... 180

6.1.4. Besaran ruang ... 182

6.1.5. Hubungan antara massa dan ruang ... 187

6.2. Konsep site Taman IPTEK di Surakarta ... 191

6.2.1. Konsep lokasi site ... 191

(10)

commit to user

ix

6.2.3. Konsep view dan orientasi ... 194

6.2.4. Konsep klimatologis ... 195

6.2.5. Konsep noise ... 197

6.2.6. Konsep penzoningan ... 198

6.3. Konsep bentuk ruang dan bentuk massa Taman IPTEK di Surakarta . 199 6.3.1. Bentuk ruang ... 199

6.3.2. Bentuk massa ... 200

6.4. Konsep sistem teknis bangunan Taman IPTEK di Surakarta ... 204

6.4.1. Sistem struktur dan konstruksi ... 204

6.4.2. Sistem utilitas ... 206

6.5. Konsep interior Taman IPTEK di Surakarta ... 210

6.6. Konsep eksterior Taman IPTEK di Surakarta ... 213

6.6.1. Konsep taman ... 213

6.6.2. Konsep plaza ... 216

6.6.3. Konsep parkir ... 217

(11)

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

TRANSFORMASI DESAIN ... LAMPIRAN A

GAMBAR KERJA ... LAMPIRAN B

(12)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Bagan alur pikir penulis ... 12

Gambar II.1 Silau lampu kendaraan dikurangi dengan ditanami pohon

atau perdu yang padat ... 19

Gambar II.2 Perletakan pohon, perdu, semak, ground cover, dan rumput

dapat menahan pantulan sinar dari perkerasan, hempasan air

hujan, dan menahan jatuhnya sinar matahari ke daerah yang

membutuhkan keteduhan ... 19

Gambar II.3 Tanaman dapat dipakai untuk komponen pembentuk ruang

sebagai dinding, atap, dan lantai guna mengendalikan

pandangan ... 20

Gambar II.4 Tanaman dapat dipergunakan untuk membatasi pandangan

dari arah luar dalam usaha untuk menciptakan ruang pribadi . 20

Gambar II.5 Tanaman dapat dipergunakan sebagai penghalang pandangan

terhadap hal – hal yang tidak menyenangkan untuk

ditampilkan... 20

Gambar II.6 Tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan

memantulkannya sehingga menurunkan suhu dan iklim

mikro ... 21

Gambar II.7 Tanaman berguna sebagai penahan, penyerap, dan

mengalirkan tiupan angin sehingga menimbulkan ilkim

mikro ... 21

Gambar II.8 Tanaman dapat menyerap suara kebisingan bagi daerah yang

membutuhkan ketenangan... 22

Gambar II.9 Tanaman sebagai filter atau penyaring debu, bau, dan

(13)

commit to user

xiv Gambar II.10 Akar tanaman dapat mengikat tanah sehingga tanah menjadi

kokoh dan tahan terhadap pukulan air hujan serta tiupan

angin ... 22

Gambar II.11 Tanaman sebagai sumber makanan bagi hewan serta tempat berlindungnya kehidupan ... 23

Gambar II.12 Pembayangan pada tanaman menimbulkan pemandangan yang menarik ... 23

Gambar II.13 Kōraku-en, salah satu gaya taman Jepang di Okayama ... 25

Gambar II.14 Jembatan sebagai elemen dasar yang menambah harmoni dalam lansekap ... 25

Gambar II.15 Pagar merupakan elemen penting lansekap pada taman Jepang dengan model kolam di tengah ... 26

Gambar II.16 Lentera banyak dipakai pada Taman Jepang karena keindahan dan kegunaannya ... 26

Gambar II.17 Air adalah sebuah elemen penting di Taman Yuyuan Shanghai ... 27

Gambar II.18 “Kesan indah” di subbandar timur Nanjing ... 27

Gambar II.19 Suasana bunga bermekaran pada taman Cina ... 27

Gambar II.20 Taman Cina dengan menekankan penggunaan tanaman bonsai ... 28

Gambar II.21 Berbagai macam gaya gazebo. Bentuk denah bias segi delapan atau segi empat ... 29

Gambar II.22 Salah satu contoh chabutra pada taman islami di India dan bale kambang di Bali... 29

Gambar II.23 Macam – macam detail fountain ... 29

Gambar II.24 Bentuk – bentuk penerapan desain planter box ... 30

Gambar II.25 Macam – macam desain pergola sebagai tempat merambat tanaman dan pembingkai vista ... 30

Gambar II.26 Macam – macam contoh pola arabesque ... 31

Gambar II.27 Macam – macam contoh material dan pola lantai ... 31

(14)

commit to user

xv

Gambar II.29 Kolam sebagai aksentuasi dan pengarah ... 33

Gambar II.30 Penggunaan struktur dan bahan material baru ... 34

Gambar II.31 Gabungan sclupture dan air mancur ... 34

Gambar II.32 Kursi taman dengan material stainless ... 34

Gambar II.33 Kursi taman dengan material kayu dan platik ... 34

Gambar II.34 Pergola taman ... 35

Gambar II.35 Lampu taman... 35

Gambar II.36 Gabungan berbagai jenis vegetasi pada taman ... 36

Gambar II.37 Kegiatan demonstrasi IPTEK ... 47

Gambar II.38 Pipa bercerita... 48

Gambar II.39 Dinding berdendang ... 48

Gambar II.40 Spektrum warna ... 49

Gambar II.41 Parabola berbisik ... 49

Gambar II.42 Sistem katrol ... 49

Gambar II.43 Wahana air ... 50

Gambar II.44 Rumah pohon & jembatan goyang ... 50

Gambar II.45 Permainan putaran... 50

Gambar II.46 Jungkat – jungkit ... 50

Gambar II.47 Labirin ... 50

Gambar II.48 Pameran gambar sejarah kemerdekaan Indonesia ... 51

Gambar II.49 Pahlawan di Yogyakarta ... 51

Gambar II.50 Sainsbury center, fasade bangunan menggunakan material kaca ... 57

Gambar II.51 TEN Aquitectos, bangunan dengan pewarnaan cerah ... 57

Gambar II.52 Hongkong and Shanghai Bank, bangunan dengan penggunaan struktur baja tipis ... 58

Gambar II.53 Cybertecture egg, bangunan dengan bentuk dan struktur tidak konvensional ... 58

Gambar II.54 Space Maze yang dimodelkan seperti sistem tata surya... ... 59

(15)

commit to user

xvi Gambar II.56 Penggunaan warna – warna menyala pada elemen

pembentuk taman ... 60

Gambar II.57 Penggunaan teknologi pencahayaan untuk pembentuk suasana taman ... 61

Gambar II.58 Pompidou, bangunan dengan arsitektur high – tech ... 61

Gambar III.1 Peta Satuan Wilayah Pengembangan ( SWP ) ... 66

Gambar III.2 Solo Grand Mall dengan arsitektur modern ... 73

Gambar III.3 Pusat Grosir Solo dengan arsitektur post modern ... 73

Gambar III.4 Solo Square dengan arsitektur modern ... 73

Gambar V.1 Analisis luasan untuk obyek 2 dimensi ... 102

Gambar V.2 Analisis luasan untuk obyek 3 dimensi ... 102

Gambar V.3 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok penerima dengan pengelola ... 116

Gambar V.4 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok penerima dengan penunjang ... 116

Gambar V.5 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok penerima dengan pameran dan peragaan ... 116

Gambar V.6 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok penerima dengan service ... 116

Gambar V.7 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok pengelola dengan penunjang ... 117

Gambar V.8 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok pengelola dengan pameran dan peragaan ... 117

Gambar V.9 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok pengelola dengan service ... 117

Gambar V.10 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok penunjang dengan pameran dan peragaan ... 117

Gambar V.11 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok penunjang dengan service ... 117

Gambar V.12 Bagan analisis hubungan antara massa dan ruang kelompok pameran dan peragaan dengan service ... 117

(16)

commit to user

xvii Gambar V.14 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pameran /

peragaan ... 118

Gambar V.15 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan penunjang ... 118

Gambar V.16 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pengelola ... 118

Gambar V.17 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan service ... 119

Gambar V.18 Foto udara Site Taman IPTEK di Surakarta ... 122

Gambar V.19 Kondisi eksisting site Taman IPTEK di Surakarta ... 122

Gambar V.20 Analisis pencapaian Taman IPTEK di Surakarta ... 125

Gambar V.21 Hasil analisis pencapaian Taman IPTEK di Surakarta ... 126

Gambar V.22 Analisis view to site Taman IPTEK di Surakarta ... 127

Gambar V.23 Analisis view from site Taman IPTEK di Surakarta ... 127

Gambar V.24 Hasil Analisis view dan orientasi Taman IPTEK di Surakarta 128 Gambar V.25 Analisis klimatologis Taman IPTEK di Surakarta ... 129

Gambar V.26 Hasil analisis klimatologis Taman IPTEK di Surakarta ... 131

Gambar V.27 Analisis noise Taman IPTEK di Surakarta ... 133

Gambar V.28 Hasil analisis noise Taman IPTEK di Surakarta ... 134

Gambar V.29 Hasil analisis penzoningan Taman IPTEK di Surakarta ... 134

Gambar V.30 Bentuk sirkulasi interior ruang pameran dan peragaan yang menerus ... 136

Gambar V.31 Bentuk massa bangunan Taman IPTEK di Surakarta ... 137

Gambar V.32 Pesawat sebagai gagasan bentuk fasade... 137

Gambar V.33 Bangunan yang menampilkan penampakan bagian luar – dalam ... 138

Gambar V.34 Bangunan yang menampilkan pemahaman konstruksi ... 138

Gambar V.35 Bangunan yang menampilakn transparency, layering, and movement ... 139

Gambar V.36 Bangunan yang menampilkan pewarnaan yang menyala ... 139

Gambar V.37 Bangunan yang menggunakan baja tipis sebagai penguat ... 140

Gambar V.38 Bangunan yang optimis terhadap ilmu pengetahuan ... 140

Gambar V.39 Bangunan yang optimis terhadap ilmu pengetahuan ... 140

Gambar V.40 Pondasi tiang pancang ... 143

(17)

commit to user

xviii

Gambar V.42 Pondasi menerus ... 144

Gambar V.43 Kolom dan balok bangunan ... 144

Gambar V.44 Struktur space frame ... 146

Gambar V.45 Struktur kabel ... 146

Gambar V.46 Struktur plat lipat ... 147

Gambar V.47 Struktur membrane ... 148

Gambar V.48 Skema sistem air bersih... 152

Gambar V.49 Skema sistem air kotor ... 153

Gambar V.50 Skema sistem elektrikal ... 156

Gambar V.51 Skema sistem pencegahan bahaya kebakaran ... 163

Gambar V.52 Skema sistem komunikasi ... 166

Gambar V.53 Hall ... 167

Gambar V.54 Bentuk ruang pameran dan peragaan yang menerus dihubungkan oleh void ... 168

Gambar V.55 Pembatas ruang pameran dan peragaan oleh obyek pameran itu sendiri... 168

Gambar V.56 Bentuk kantor dengan ruang – ruang yang fleksibel menggunakan material penyekat kaca ... 169

Gambar V.57 Lampu taman... 171

Gambar V.58 Shelter ... 171

Gambar V.59 Bangku taman ... 171

Gambar V.60 Kolam ... 171

Gambar V.61 Air mancur ... 171

Gambar V.62 Street plaza ... 171

Gambar V.63 The courporate foyer ... 171

Gambar V.64 The urban oasis ... 173

Gambar V.65 The street as plaza ... 173

Gambar V.66 The grand public space ... 174

Gambar V.67 Bentuk parkir tegak lurus ... 175

Gambar V.68 Bentuk parkir sudut ... 175

Gambar V.69 Bentuk parkir parallel... 176

(18)

commit to user

xix Gambar VI.1 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok

penerima dengan pengelola ... 188

Gambar VI.2 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan penunjang ... 188

Gambar VI.3 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan pameran dan peragaan ... 188

Gambar VI.4 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penerima dengan service ... 188

Gambar VI.5 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan penunjang ... 188

Gambar VI.6 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan pameran dan peragaan ... 189

Gambar VI.7 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pengelola dengan service ... 189

Gambar VI.8 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penunjang dengan pameran dan peragaan ... 189

Gambar VI.9 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok penunjang dengan service ... 189

Gambar VI.10 Bagan analisis hubungan antar massa dan ruang kelompok pameran dan peragaan dengan service ... 189

Gambar VI.11 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan penerima ... 190

Gambar VI.12 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pameran / peragaaan ... 190

Gambar V.13 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan panunjang ... 190

Gambar VI.14 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan pangelola ... 190

Gambar VI.15 Matriks hubungan ruang kelompok kegiatan service ... 191

Gambar VI.16 Foto udara site Taman IPTEK di Surakarta ... 192

Gambar VI.17 Kondisi eksisting site Taman IPTEK di Surakarta ... 193

Gambar VI.18 Hasil analisis pencapaian Taman IPTEK di Surakarta ... 194

Gambar VI.19 Hasil analisis view dan orientasi Taman IPTEK di Surakarta . 195 Gambar VI.20 Hasil analisis klimatologis Taman IPTEK di Surakarta ... 197

(19)

commit to user

xx

Gambar VI.22 Hasil analisis penzoningan Taman IPTEK di Surakarta ... 198

Gambar VI.23 Bentuk sirkulasi interior ruang pameran dan peragaan yang menerus ... 199

GambarVI.24 Bentuk sirkulasi interior ruang pameran dan peragaan yang dihubungkan dengan void ... 199

Gambar VI.25 Bentuk pembatas interior ruang pameran dan peragaan yang menggunakan alat pameran dan peragaan ... 200

Gambar VI.26 Bentuk massa bangunan Taman IPTEK di Surakarta ... 201

Gambar VI.27 Pesawat sebagai gagasan bentuk fasade... 201

Gambar VI.28 Fasade Taman IPTEK di Surakarta yang menganalogikan bentuk sayap pesawat ... 202

Gambar VI.29 Penerapan Inside – out pada Taman IPTEK di Surakarta ... 202

Gambar VI.30 Penerapan warna yang menyala dan merata pada Taman IPTEK di Surakarta ... 203

Gambar VI.31 Penggunaan baja tipis sebagai penguat ... 204

Gambar VI.32 Pondasi tiang pancang ... 204

Gambar VI.33 Struktur badan berupa struktur beton dan frame baja ... 205

Gambar VI.34 Struktur atap space frame ... 205

Gambar VI.35 Detail join space frame ... 205

Gambar VI.36 Hall ... 211

Gambar VI.37 Bentuk ruang pameran dan peragaan yang menerus dihubungkan oleh void ... 212

Gambar VI.38 Pembatas ruang pameran dan peragaan oleh obyek pameran itu sendiri... 212

Gambar VI.39 Bentuk kantor dengan ruang – ruang yang fleksibel, menggunakan material penyekat kaca ... 213

Gambar VI.40 Pool / flat ... 215

Gambar VI.41 Plaza pada Taman IPTEK ... 216

Gambar VI.42 Bentuk parkir sudut ... 217

Gambar VI.44 Bentuk parkir sudut pada ekterior Taman IPTEK ... 217

(20)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Pameran dan peragaan di gedung oval dan kotak Taman

Pintar ... 52

Tabel III.1 Fungsi SWP kota Surakarta ... 65

Tabel III.2 Kelompok wisata di Surakarta ... 70

Tabel IV.1 Materi pameran / peragaan outdoor ... 78

Tabel IV.2 Materi pameran / peragaan basic science ... 80

Tabel IV.3 Materi pameran / peragaan technology ... 84

Tabel IV.4 Materi pameran / peragaan lingkungan ... 84

Tabel IV.5 Materi pameran / peragaan area peneliti cilik ... 85

Tabel IV.6 Materi pameran / peragaan area ilmuan ... 85

Tabel IV.7 Jumlah pengunjung PP IPTEK TMII ... 86

Tabel V.1 Kegiatan pengelola pada Taman IPTEK di Surakarta ... 93

Tabel V.2 Pelaku kegiatan pengguna Taman IPTEK di Surakarta ... 94

Tabel V.3 Tujuan pelaku kegiatan Taman IPTEK di Surakarta ... 95

Tabel V.4 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan penerima ... 96

Tabel V.5 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan pameran / peragaan permanent dan temporer ... 96

Tabel V.6 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan penunjang ... 97

Tabel V.7 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan pengelola ... 97

Tabel V.8 Analisis kebutuhan ruang kelompok kegiatan service ... 98

Tabel V.9 Jumlah pengunjung PP IPTEK TMII ... 99

Tabel V.10 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan penerima ... 103

Tabel V.11 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan pameran / peragaan permanent dan temporer ... 103

(21)

commit to user

xii

Tabel V.13 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan pengelola ... 111

Tabel V.14 Analisis besaran ruang kelompok kegiatan service ... 112

Tabel V.15 Analisis besaran ruang parkir pengunjung ... 114

Tabel V.16 Analisis besaran ruang parkir pengelola ... 115

Tabel V.17 Kode pola hubungan antar massa dan ruang ... 115

Tabel V.18 Penilaian terhadap alternative lokasi ... 120

Tabel VI.1 Kegiatan pameran / peragaan ... 177

Tabel VI.2 Kegiatan pengelola ... 179

Tabel VI.3 Pelaku kegiatan ... 179

Tabel VI.4 Kebutuhan ruang ... 180

Tabel VI.5 Besaran ruang kelompok kegiatan penerima ... 182

Tabel VI.6 Besaran ruang kelompok kegiatan pameran / peragaan dan temporal ... 182

Tabel VI.7 Besaran ruang kelompok kegiatan penunjang ... 185

Tabel VI.8 Besaran ruang kelompok kegiatan pengelola... 186

Tabel VI.9 Besaran ruang kelompok kegiatan service ... 186

Tabel VI.10 Kebutuhan dan besaran ruang parkir ... 187

Tabel VI.11 Kode pola hubungan antar massa dan ruang ... 187

Tabel VI.12 Kode pola hubungan ruang ... 189

Tabel VI.13 Jenis vegetasi yang digunakan Taman IPTEK di Surakarta .... 214

(22)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan akan membahas pengertian judul, latar belakang,

permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup dan batasan

pembahasan, metode perencanaan, alur pikir, dan sistematika penulisan.

1.1. Pengertian judul

Berikut ini akan diuraikan pengertian dari judul berdasarkan beberapa satuan

judul yaitu taman IPTEK, Surakarta dan arsitektur high-tech.

1.1.1. Taman IPTEK

Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan

lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan

dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar

ruangan. http://id.wikipedia.org/wiki/Taman ( 12 Oktober 2010 ).

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,

menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan

dalam alam manusia. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi

merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan

dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam

bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena

manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.

(23)

commit to user

2 Teknologi bagi kita merupakan pengetahuan terhadap penggunaan alat dan kerajinan, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kemampuan untuk

mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Kata teknologi berasal

dari bahasa Yunani technología (τεχνολογία) ‐ TECHNE (τέχνη), 'kerajinan' dan‐Logia (‐λογία), studi tentang sesuatu, atau cabang pengetahuan dari suatu disiplin. Teknologi juga dapat diartikan benda‐benda yang berguna bagi manusia, seperti mesin, tetapi dapat juga mencakup hal yang lebih luas, termasuk sistem,

metode organisasi, dan teknik.

http://arydj.files.wordpress.com/2009/12/01-pengertian-teknologi.pdf ( 7 November 2010 ). Ilmu pengetahuan dan teknologi

saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ilmu pengetahuan

menunjang perkembangan teknologi dan begitu pula sebaliknya.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan Taman IPTEK adalah suatu area

untuk memamerkan segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

1.1.2. Surakarta

Surakarta, juga disebut Solo atau Sala adalah kota yang terletak di Provinsi

Jawa Tengah, Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta ( 22 Oktober

2010 )

1.1.3. Arsitektur high-tech

Berangkat dari karakter iptek yang bersifat empiris, rasional,sistematis dan

dinamis maka bangunan Taman IPTEK perlu diwujudkan dalam bentuk citra

arsitektur yang senantiasa berkembang dan menekankan kecanggihan –

kecanggiahan teknologi sehingga dipilih Arsitektur Hi-Tech. Dengan perwujudan

(24)

commit to user

3 mampu menggambarkan fungsi bangunan baik di bidang edukasi maupun

entertainment

Taman IPTEK di Surakarta dengan Penekanan Arsitektur High Tech adalah

sebuah area yang merupakan sarana atau wadah tempat melakukan kegiatan

mempelajari, memamerkan dan sarana rekreasi yang berhubungan dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi, berlokasi di kota Surakarta dengan konsep

perancangan bangunan yang mengembangkan kecanggihan teknologi dan elemen

– elemen struktural.

Taman IPTEK di Surakarta ini bertujuan untuk memperkenalkan dan

mengembangkan minat iptek kepada masyarakat segala usia secara mudah,

menarik dan berkesan melalui berbagai kegiatan peragaan interaktif yang dapat

disentuh dan dimainkan.

1.2. Latar belakang

1.2.1. Pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK )

Ilmu pengetahuan merupakan pondasi bagi teknologi. Teknologi merupakan

tulang punggung pembangunan. Ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK )

merupakan bagian yang tidak dapat dikesampingkan dari kehidupan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia berkembang sangat cepat

oleh karenanya perkembangan ini harus disadari dan diketahui arahnya.

Pengembangan kemampuan IPTEK menjadi salah satu faktor dominan bagi

negara manapun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan

kemakmuran rakyat, serta melindungi kepentingan dan kedaulatan negara.

Terlebih lagi dengan laju perkembangan Iptek yang terus meningkat dengan

(25)

commit to user

4 berupaya semaksimal mungkin untuk mengikuti dan memanfaatkannya dengan

sebaik-baiknya. Bagi negara – negara yang belum mampu untuk mengembangkan

kemampuan IPTEKnya akan mengalami ketertinggalan dalam hal kecerdasan

bangsa dan kemakmuran bagi rakyatnya.

Di Indonesia telah didirikan pusat science di beberapa kota seperti PP IPTEK di

TMII Jakarta, Jatim Park Science Center di Batu Jatim, Puspa IPTEK di

Parahyangan Bandung, dan Taman Pintar Yogyakarta. Sebagai realisasi dari

upaya peningkatan minat ilmu pengetahuan dan teknologi, Kantor Menteri Negara

Riset dan Teknologi pada tanggal 7 September 2001 telah mengeluarkan

Keputusan Menteri No. 75/M/Kp/IX/2001 tentang Kebijakan Pembudayaan Iptek

melalui Pembangunan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah.

Selain dalam rangka otonomi daerah, pembangunan Pusat Peragaan IPTEK

daerah dapat memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dan pemerintah daerah

setempat.

1.2.2. Minat masyarakat Surakarta terhadap IPTEK

Minat masyarakat Surakarta terhadap pengetahuan serta wisata yang

berhubungan dengan IPTEK semakin bertambah sejak adanya visi kota Surakarta

yang ingin mewujudkan kota Surakarta sebagai kota berbasis teknologi informasi

dalam rangka upaya peningkatan daya saing global di bidang Perdagangan, Jasa,

Pendidikan, Pariwisata dan Olahraga. Tingginya minat masyarakat Surakarta

tersebut terbukti dengan banyaknya kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan

IPTEK. Beberapa kegiatan yang dilakukan seperti pameran dan lomba Ilmu

(26)

commit to user

5 Sebelas Maret, seminar dan lomba nasional teknologi aplikasi, teknologi tepat

guna, dan teknologi terbaharukan yang diadakan oleh HMS Universitas Sebelas

Maret, pameran – pameran barang elektronik, kegiatan hot spot yang dilakukan di

sepanjang city work Slamet Riyadi, dan masih banyak lagi kegiatan yang

dilakukan baik untuk kalangan pelajar maupun masyarakat umum.

Tingginya minat masyarakat di Surakarta akan pengetahuan dan wisata

tersebut belum didukung oleh fasilitas yang memadai. Kegiatan yang ada selama

ini biasanya hanya diadakan di hotel, convention center, perguruan tinggi, atau di

sekolah – sekolah. Oleh karena itu, di kota Surakarta perlu adanya wadah yang

dapat menampung kegiatan tersebut.

1.2.3. Potensi pengembangan Taman IPTEK di kota Surakarta

Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang cukup terkenal

sebagai kota pendidikan. Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun

ajaran 2010/2011 terdapat 68.153 siswa di Surakarta dan 853 sekolahan. Di

Surakarta terdapat dua universitas negeri, yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS -

Universitas Negeri Surakarta) dan Institut Seni Indonesia (ISI). Selain itu terdapat

52 universitas swasta lainnya. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta ( 22

Oktober 2010 ). Banyaknya fasilitas pendidikan mulai dari pendidikan dasar

hingga perguruan tinggi di kota Surakarta belum didukung oleh sarana dan

prasarana belajar yang sekaligus berperan sebagai tempat wisata, yang dapat

menunjang perkembangan kualitas pendidikan.

Selain dikenal fasilitas pendidikannya, kota Surakarta juga dikenal sebagai

(27)

commit to user

6 maupun wisatawan mancanegar. Hadirnya obyek wisata IPTEK dapat berperan

dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus wisata di kota tersebut.

Masyarakat di Surakarta dan sekitar tidak perlu jauh – jauh lagi untuk menikmati

wisata IPTEK.

Melihat potensi yang cukup besar di kota Solo dan sebagai upaya

merealisasikan kehidupan masyarakat yang sadar IPTEK, maka di kota Surakarta

perlu dibangun sebuah fasilitas pendidikan berupa Taman IPTEK yang dapat

mendukung perkembangan pendidikan di kota tersebut dan untuk

memperkenalkan IPTEK kepada masyarakat segala usia secara mudah dan

menarik.

1.2.4. Kebutuhan wadah sesuai kegiatan Taman IPTEK

Taman IPTEK adalah sebuah area yang merupakan sarana atau wadah tempat

melakukan kegiatan mempelajari, memamerkan dan sarana rekreasi hal – hal yang

berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlokasi di kota

Surakarta. Taman pada Taman IPTEK memiliki karakter yang santai dan memiliki

tujuan menghibur, sedangkan IPTEK memiliki karakter yang bersifat empirik,

rasional, sistematis dan dinamis.

Karakter arsitektur high tech yang senantiasa berkembang sesuai dengan

perkembangan teknologi yang ada sesuai dengan karakter IPTEK yang bersifat

empiris, rasional, sistematis dan dinamis sehingga arsitektur high tech nantinya

dapat mewujidkan citra dan ekspresi bangunan sebagai wadah yang berhubungan

(28)

commit to user

7 utilitas maupun material dalam arsitektur high tech mampu menyelesaikan atau

menjawab permasalahan – permasalahan yang muncul pada Taman IPTEK.

1.3. Permasalahan dan persoalan

1.3.1. Permasalahan

Permasalahan dalam penulisan konsep perencanaan dan perancangan ini dapat

diwujudkan dalam pertanyaan sebagai berikut bagaimanakah mewujudkan konsep

perancangan Taman IPTEK di Surakarta yang dapat menampung kegiatan belajar

sekaligus wisata yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan teknisnya, serta dapat mencitrakan

fungsi dari bangunan melalui penekanan desain yang dipilih ?

1.3.2. Persoalan

Persoalan dalam penulisan konsep perencanaan dan perancangan ini dapat

diwujudkan dalam pertanyaan sebagai berikut :

· Bagaimanakah konsep untuk bangunan Taman IPTEK yang mampu

mewadahi kegiatan belajar sekaligus wisata IPTEK ?

· Bagaimanakah konsep desain Taman IPTEK yang dapat mencitrakan fungsi

bangunan melalui penekanan arsitektur High - tech ?

· Bagaimanakah konsep peruangan dalam Taman IPTEK yang

mempertimbangkan karakteristik dan persyaratan yang dibutuhkan ?

· Bagaimanakah konsep dasar sistem struktur dan konstruksi bangunan, system

utilitas bangunan yang mendukung fungsi bangunan ?

· Bagaimana konsep penataan lansekap yang dapat mewadahi kegiatan belajar

(29)

commit to user

8 1.4. Tujuan dan sasaran

1.4.1. Tujuan

Memperoleh suatu landasan perencanaan dan perancangan Taman IPTEK yang

representative ditinjau dari segi pemenuhan kebutuhan ruang beserta persyaratan

teknisnya sekaligus dari segi kenyamanan bagi pengguna bangunan serta

menciptakan suatu bangunan yang menarik dari sisi arsitektural, serta dapat

mencitrakan fungsi dari bangunan melaluipenekanan desain arsitektur High Tech.

1.4.2. Sasaran

· Konsep bangunan Taman IPTEK yang mampu mewadahi kegiatan belajar

sekaligus wisata IPTEK.

· Konsep desain Taman IPTEK yang dapat mencitrakan fungsi edutainment

bangunan melalui penekanan arsitektur High Tech

· Konsep peruangan dalam Taman IPTEK yang mempertimbangkan

karakteristik dan persyaratan yang dibutuhkan

· Konsep dasar system struktur dan konstruksi bangunan, system utilitas

bangunan yang mendukung fungsi bangunan.

· Konsep penataan lansekap yang dapat mewadahi kegiatan belajar sekaligus

wisata IPTEK

1.5. Lingkup dan batasan pembahasan

1.5.1. Lingkup pembahasan

Lingkup pembahasan adalah lingkungan disiplin ilmu arsitektur yaitu pada

aspek fisik dan non fisik yang mendukung terjadinya lingkupan arsitektur.

Sedangkan untuk hal-hal diluar bidang arsitektur, jika dianggap mendasari dan

(30)

commit to user

9 sebagai pertimbangan sesuai dengan porsi keterlibatannya. Pembahasan dilakukan

berdasar pada data yang ada sesuai dengan tujuan dan sasarannya.

1.5.2. Batasan pembahasan

Batasan pembahasan adalah merumuskan konsep perencanaan dan

perancangan yang dapat digunakan dalam mendesain sebuah Taman IPTEK di

kota Surakarta dalam lingkup regional yang berisi peragaan-peragaan interaktif

yang memaparkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan metode yang mudah

dicerna dan rekreatif. Dengan jenis peragaan yang paling diutamakan adalah

peragaan yang berkaitan dengan materi pelajaran-pelajaran di sekolah, ilmu

pengetahuan dan teknologi yang diciptakan oleh anak bangsa, dan teknologi maju

yang sedang berkembang saat ini maupun yang futuristik. Aktivitas lain selain

yang disebutkan di atas selanjutnya dianggap sebagai fasilitas penunjang.

1.6. Metode perencanaa

Secara umum metode yang digunakan dalam perencanaan berupa teknik

pemaparan, mendeskripsikan dan mengidentifikasi dimulai dari gagasan awal,

identifikasi permasalahan dan persoalan, penelusuran informasi dan pengumpulan

data – data kemudian dilakukan pengolahan data – data yang diperoleh,

pendekatan konsep perencanaan dan perancangan, konsep perencanaan dan

perancangan, transformasi desain dan produk desain.

1. Gagasan awal

Gagasan awal berasal dari adanya fenomena yang berkembang di masyarakat

tentang hal – hal yang berhubungan dengan IPTEK. Pada perkembangannya saat

ini, hal – hal yang berhubungan dengan IPTEK menjadi sesuatu yang tidak dapat

(31)

commit to user

10 dan potensis – potensinya maka direncanakan sebuah bangunan yang dapat

menjadi sebuah wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

wisata dengan nama Taman IPTEK di Surakarta.

2. Identifikasi permasalahan dan persoalan

Identifikasi permasalahan dan persoalan yang ada dilakukan dengan studi

literature dan observasi.

· Studi literature, mencari informasi baik dari media cetak maupun elektronik

untuk mendapatkan issue – issue terkait dengan bangunan yang direncanakan

dan studi pustaka dari buku – buku yang terkait dengan pembahasan.

· Observasi, meliputi pengamanat langsung pada obyek – obyek preseden yang

sudah ada menggunakan alat – alat untuk mendokumentasikannya.

3. Penelusuran informasi dan pengumpulan data - data

· Studi literature, mencari data dari media cetak maupun elektronik dan buku –

buku referensi terkait dengan obyek yang akan direncanakan.

· Observasi, melakukan pengamatan dan pencarian data dari obyek sejenis yang

telah ada dan melakukan wawancara dengan pihak – pihak yang terkait.

4. Pengolahan data dan informasi

Data – data yang diperoleh diklasifikasikan kemudian dilakukan reduksi pada

data yang diaanggap tidak berkaitan dengan obyek yang direncanakan.

5. Pendekatan konsep perencanaan dan perancangan

Pendekatan konsep perencanaan dan perancangan melalui metode induktif –

deduktif. Metode induktif yaitu pendekatan berdasarkan pengalaman empirik

(32)

commit to user

11 deduktif yaitu pendekatan berdasarkan teori yang mengarahkan pembahasan

sesuai dengan perencanaan yang diinginkan, dengan cara :

· Analisis, merupakan metode menguraikan dan mengkaji data – data dan

informasi yang kemudian digunakan sebagai data yang relevan bagi

perencanaan dan perancangan.

· Sintesis, melakukan pengolahan dan membuat kesimpulan dari hasil analisis

yang telah dilakukan untuk mendapatkan pendekatan konsep perencanaan dan

perancangan.

6. Konsep perencanaan dan perancangan

Merupakan kesimpulan akhir dari pendekatan konsep perencanaan dan

perancangan yang nantinya akan menjadi konsep obyek yang akan direncanakan.

7. Transformasi desain

Berdasarkan deskripsi konsep perencanaan yang dibuat kemudian

ditarsformasikan menjadi wujud gambaran obyek yang akan direncanakan.

Gambaran obyek pada transformasi desain nantinya akan dikembangkan menjadi

(33)

commit to user

12 1.7. Alur pikir

1.8. Sistematika penulisan

Tahap [1] : PENDAHULUAN

Mengungkapkan dan menjabarkan mengenai pengertian judul,

latar belakang, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran,

lingkup dan batasan pembahasan, metode pembahasan, alur pikir

dan sistematika penulisan.

Tahap [2] : TINJAUAN TEORI

(34)

commit to user

13 Menyusun teori – teori yang diperoleh baik dari studi observasi,

studi litelatur, mupun wawancara yang nantinya akan menjadi

bahan untuk membuat analisa guna memecahkan permasalahan.

Tahap [3] : TINJAUAN KOTA

Menggambarkan kondisi serta potensi – potensi kota Surakarta

sebagai lokasi Taman IPTEK yang akan dibuat.

Tahap [4] : TAMAN IPTEK DI SURAKARTA DENGAN PENEKANAN

ARSITEKTUR HIGH-TECH YANG DIRENCANAKAN

Memberikan gambaran mengenai Taman IPTEK di Surakarta

dengan Penekanan Arsitektur High-tech yang akan direncanakan.

Tahap [5] : PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Membuat analisa – analisa dan alternatif penyelesaian

permasalahan perencanaan dan perancangan Taman IPTEK di

Surakarta dengan Penekanan Arsitektur High-tech.

Tahap [6] : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Mengambil keputusan dari alternative yang telah ada untuk

dijadikan konsep perencanaan dan perancangan Taman IPTEK di

(35)

commit to user

14

BAB II

TINJAUAN TEORI

Pada bab tinjauan teori akan membahas tinjauan IPTEK, tinjauan taman,

tinjauan taman IPTEK, studi banding taman IPTEK, dan tinjauan arsitektur high –

tech.

2.1. Tinjauan IPTEK

2.1.1. Tinjauan ilmu pengetahuan

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,

menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan

dalam alam manusia.

Ilmu dapat digolongkan menurut cara berikut ini:

1) Humaniora

2) Ilmu sosial

3) Ilmu pasti ( ilmu dalam arti yang lebih ketat )

· Ilmu alam

· Matematika

· Ilmu terapan ( rekayasa )

4) Ilmu kedokteran dan farmasi

Yang merupakan dasar dari komponen teknologi adalah ilmu pasti. Bagian –

(36)

commit to user

15 2.1.1.1. Ilmu alam

Istilah ilmu alam ( na tura l science ) atau ilmu pengetahuan alam adalah ilmu

mengenai aspek – aspek fisik dan nonmanusia, tentang bumi dan alam sekitarnya.

Ilmu – ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan. Ilmu alam terdiri dari :

1) Astronomi

2) Biologi

3) Kimia

4) Ilmu bumi

5) Ekologi

6) Geologi

7) Fisika

8) Geografi fisik berbasis ilmu

2.1.1.2. Matematika

Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang

menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi

matematika, pandangan lain tergambar dalam filsafat matematika. Para

matematikawan merumuskan konjektur dan kebenaran baru melalui deduksi yang

menyeluruh dari beberapa aksioma dan definisi yang dipilih yang saling

bersesuaian. Melalui penggunaan abstraksi dan penalaran logika, matematika

dikembangkan dari pencacahan, penghitungan, pengukuran dan pengkajian

sistematik terhadap bentuk dan gerak objek – objek fisika. Pengetahuan dan

penggunaan matematika dasar selalu menjadi sifat melekat dan bagian utuh dari

kehidupan individual dan kelompok. Kini, matematika digunakan di seluruh dunia

sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam,

(37)

commit to user

16 2.1.1.3. Ilmu terapan

Ilmu terapan adalah penerapan pengetahuan dari satu atau lebih bidang –

bidang ; matematika, fisika atau ilmu alam, ilmu kimia atau ilmu biologi untuk

penyelesaian masalah praktis yang langsung mempengaruhi kehidupan sehari –

hari. Cabang – cabang ilmu terapan antara lain :

1) Arsitektur

2) Bisnis dan Industry

3) Bisnis dan Industry

4) Hukum

5) Informatika

6) Komunikasi

7) Otomitif

8) Pendidikan

9) Pertanian

10)Teknik

11)Teknologi

12)Transportasi

13)Sosio-teknologi

2.1.2. Tinjauan teknologi

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani technología (τεχνολογία) ‐ TECHNE (τέχνη), 'kerajinan' dan‐Logia (‐λογία), studi tentang sesuatu, atau cabang pengetahuan dari suatu disiplin. Teknologi juga dapat diartikan

benda‐benda yang berguna bagi manusia, seperti mesin, tetapi dapat juga mencakup hal yang lebih luas, termasuk sistem, metode organisasi, dan teknik.

Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi

dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) Teknologi sebagai barang buatan

Pengertian teknologi yang tertua, sangat sederhana, dan paling umum dikenal

(38)

commit to user

17 sempurna, kelemahan yang ada pada diri manusia kemudian diminimalisir

dengan adanya teknologi. Tetapi barang – barang buatan tidak hanya terbatas

pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.

2) Teknologi sebagai kegiatan manusia

Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan.

Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.

3) Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan

Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu

membuat ( produk ) dan ilmu menggunakan ( konsumsi ). Ilmu tersebut

merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai

sumber.

4) Teknologi sebagai kebulatan sistem

Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai jika teknologi ditinjau

sebagai suatu sistem. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan

unsur – unsure yang saling berkait dan saling mempengaruhi dalam

lingkungan sistem itu sendiri.

http://arydj.files.wordpress.com/2009/12/01-pengertian-teknologi.pdf ( 7

November 2010 ).

2.2. Tinjauan Taman

Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan

lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan

dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar

ruangan.

(39)

commit to user

18 1) Taman rumah tinggal

2) Taman perkantoran

3) Taman lingkungan pemukiman

4) Taman kota

5) Taman sekolah

6) Taman kawasan industry

7) Taman wisata

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman ( 12 Oktober 2010 )

2.2.1. Bahan Material Lansekap

Dalam arsitektur lansekap dikenal 2 ( dua ) bagian besar material lansekap,

yakni material lunak ( soft materials ) dan material keras ( hard materials ).

1) Material lunak ( Soft Materials )

Tanaman merupakan material lansekap yang hidup dan terus berkembang.

Pertumbuhan tanaman akan memperngaruhi ukuran besaran tanaman, bentuk

tanaman, tekstur dan warna selama masa pertumbuhannya.

Fungsi tanaman secara ekologis adalah

a) Menyerap CO2 dan menghasilkan O2 bagi makhluk hidup di siang hari

b) Memperbaiki iklim setempat

c) Mencegah terjadinya erosi / pengikisan muka tanah ( run off )

d) Menyerap air hujan

2) Material keras ( Hard Materials )

Material keras dapat dibagi dalam 5 ( lima ) kelompok besar yaitu :

(40)

commit to user

19 b) Material keras alami dari potensi geologi ( inorganic materials used in

their natural state )

c) Material keras buatan bahan metal ( inorganic materials used in highly

modified state )

d) Material keras buatan sintesis / tiruan ( synthetic materials )

e) Material keras buatan kombinasi ( composite material )

2.2.2. Fungsi taman

Taman tidak hanya mengandung / mempunyai nilai estetis saja, tapi juga

berfungsi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Berbagai fungsi tanaman dapat dikategorikan sebagai berikut :

1) Kontrol pandangan ( visual control )

Menahan silau yang ditimbulkan oleh sinar matahari, lampu jalan dan sinar

lampu kendaraan pada :

a) Jalan raya

b) Bangunan

Gambar II.1 Silau lampu kendaraan dikurangi

dengan ditanami pohon atau perdu yang

padat.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

lansekap - 2003

Gambar II.2 Peletakan pohon, perdu, semak, ground

cover, dan rumput dapat menahan pantulan sinar

dari perkerasan, hempasan air hujan, dan menahan

jatuhnya sinar matahari ke daerah yang

membutuhkan keteduhan.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

(41)

commit to user

20 c) Kontrol pandangan terhadap ruang luar

d) Kontrol pandangan untuk mendapatkan ruang pribadi ( privacy space )

e) Kontrol pandangan terhadap hal yang tidak menyenangkan

2) Pembatas fisik ( physical barriers )

Tanaman dapat dipakai sebagai penghalang pergerakan manusia dan hewan.

Selain itu dapat juga berfungsi mengarahkan pergerakan.

3) Pengendali iklim ( climate control )

Gambar II.3 Tanaman dapat dipakai untuk

komponen pembentuk ruang sebagai dinding,

atap, dan lantai guna mengendalikan pandangan.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

lansekap - 2003

Gambar II.4 Tanaman dapat dipergunakan untuk membatasi pandangan dari arah

luar dalam usaha untuk menciptakan ruang pribadi.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Gambar II.5 Tanaman dapat dipergunakan sebagai penghalang pandangan

terhadap hal – hal yang tidak menyenangkan untuk ditampilkan.

(42)

commit to user

21 Tanaman berfungsi sebagai pengendali iklim untuk kenyamanan manusia.

Faktor iklim yang memperngaruhi kenyamanan manusia adalah suhu, radiasi

sinar matahari, angin, kelembapan, suara dan aroma.

a) Kontrol radiasi sinar matahari dan suhu

Tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan

memantulkannya sehingga menurunkan suhu dan iklim mikro.

b) Kontrol / pengendali angin

Tanaman berguna sebagai penahan, penyerap dan mengalirkan tiupan

angin sehingga menimbulkan iklim mikro. Jenis tanaman yang dipakai

harus diperhatikan tinggi pohon, bentuk tajuk jenis, kepadatan tajuk

tanaman serta lebar tajuk.

c) Pengendali suara

Tanaman dapat menyerap suara kebisingan bagi daerah yang

membutuhkan ketenangan. Pemilihan jenis tanaman tergantung dari tinggi

pohon, lebar tajuk dan komposisi tanaman.

Gambar II.6 Tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan

memantulkannya sehingga menurunkan suhu dan iklim mikro.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur lansekap - 2003

Gambar II.7 Tanaman berguna sebagai

penahan, penyerap, dan mengalirkan tiupan

angin sehingga menimbulkan iklim mikro.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

(43)

commit to user

22 d) Penyaring udara

Tanaman sebagai filter atau penyaring debu, baud an memberikan udara

segar.

e) Pencegah erosi ( erosi control )

Akar tanaman dapat mengikat tanah sehingga tanah menjadi kokoh dan

tahan terhadap pukulan air hujan serta tiupan angin. Selain itu dapat pula

berfungsi untuk menahan air hujan yang jatuh secara tidak langsung ke

permukaan tanah.

Gambar II.8 Tanaman dapat menyerap

suarakebisingan bagi daerah yang

membutuhkan ketenangan.

Sumber : Komponen perancangan

arsitektur lansekap - 2003

Gambar II.9 Tanaman sebagai filter atau

penyaring debu, bau, dan memberikan udara

segar.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

lansekap - 2003

Gambar II.10 Akar tanaman dapat mengikat

tanah sehingga tanah menjadi kokoh dan tahan

terhadap pukulan air hujan serta tiupan angin.

Sumber : Komponen perancangan arsitektur

(44)

commit to user

23 f) Habitat satwa ( wildlife habitats )

Tanaman sebagai sumber makanan bagi hewan serta tempat berlindung

kehidupannya. Hingga secara tidak langsung tanaman dapat membantu

pelestarian kehidupan satwa.

g) Nilai estetis ( aesthetic values )

Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari panduan antara warna ( daun,

batang, bunga ), bentuk fisik tanaman ( batang, percabangan dan tajuk ),

tekstur tanaman, skala tanaman dan komposisi tanaman. Nilai estetis

tanaman dapat diperoleh dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang

sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara

tanaman dengan elemen lansekap lainnya.

Rustam Hakim dan Hardi Utomo (2003)

Gambar II.11 Tanaman sebagai sumber

makanan bagi hewan serta tempat

berlindungnya kehidupan.

Sumber : Komponen perancangan

arsitektur lansekap - 2003

Gambar II.12 Pembayangan pada tanaman menimbulkan pemandangan yang menarik.

(45)

commit to user

24 2.2.3. Karakteristik taman

Setiap jenis taman memiliki elemen – elemen yang berbeda untuk

menunjukkan karakteristiknya. Karakteristik setiap taman dipengaruhi juga oleh

kondisi agroklimat yang berbeda, misalnya saja lingkungan dan luas lahan yang

berbeda. Berikut ini akan dibahas beberapa contoh taman dengan karakter atau

tema khusus.

1) Taman Jepang

Taman Jepang adalah taman yang dibangun dengan gaya tradisional Jepang.

Prinsip dasar taman Jepang adalah miniaturisasi dari lanskap atau

pemandangan alam empat musim di Jepang. Dalam taman Jepang tidak

dikenal garis-garis lurus atau simetris. Taman Jepang sengaja dirancang

asimetris agar tidak ada satu pun elemen yang menjadi dominan. Bila ada titik

fokus, maka titik fokus digeser agar tidak tepat berada di tengah. Secara garis

besar, taman Jepang mengenal dua ekstremitas: sakral dan profan. Taman

Jepang berukuran besar dilengkapi dengan bangunan kecil seperti rumah teh,

gazebo, dan bangunan pemujaan (kuil). Di antara gedung dan taman

kadang-kadang dibangun ruang transisi berupa beranda sebagai tempat orang

duduk-duduk. Dari beranda, pengunjung dapat menikmati keindahan taman dari

kejauhan.

Tidak semua taman Jepang dirancang untuk dimasuki atau diinjak orang.

Sejumlah taman dimaksudkan untuk dipandang dari kejauhan seperti dari

(46)

commit to user

25 jauh, orang dapat melihat secara sekaligus semua elemen yang ada di dalam

taman.

Taman Jepang mengenal permainan perspektif sebagai salah satu teknik untuk

membuat taman terlihat lebih besar dari luas sebenarnya. Teknik pertama dari

beberapa teknik yang biasa digunakan adalah penciptaan ilusi jarak. Taman

akan terlihat lebih luas bila di latar depan diletakkan batu-batuan dan

pepohonan yang lebih besar daripada batu-batuan dan pepohonan di latar

belakang. Dalam teknik kedua berupa "tersembunyi dari penglihatan"

(miega kure), tidak semua pemandangan di dalam taman dapat dilihat

sekaligus. Tanaman, pagar, dan bangunan digunakan untuk menghalangi

pandangan isi taman seperti air terjun, lentera batu, dan gazebo. Orang harus

berjalan masuk sebelum dapat melihat isi taman. Dalam teknik ketiga yang

disebut lanskap pinjaman (sha kkei), pemandangan taman meminjam

pemandangan alam di latar belakang seperti pegunungan, sungai, atau hutan

yang berada di kejauhan. Bangunan seperti istana di luar taman juga dapat

dijadikan bagian integral dari taman.

Gambar II.13 Kōraku-en, salah satu gaya taman

Jepang di Okayama

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang -

2011

Gambar II.14 Jembatan sebagai elemen dasar

yang menambah harmoni dalam lansekap

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang -

(47)

commit to user

26 http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang ( 19 Februari 2011 )

2) Taman Cina

Taman Cina dicipta dalam cara yang sama seperti penggabungan lansekap dan

lukisan bersamaan dengan sajak. Pada taman Cina tumbuhan digunakan

sebagai tanda. Bambu digunakan dalam setiap taman adat Cina, ini di

karenakan bamboo memcirikan kekuatan. Lotus digunakan untuk menandakan

kesucian, bunga kekwa digunakan untuk menandakan keindahan dan

keberanian untuk hidup natural, bunga peoni menandakan kekayaan, dan lain

sebagainya. Salah satu ciri khusus pada taman Cina adalah banyak digunakan

unsur air dan batu. Pada batu yang digunakan berukirkan kaligrafi dengan

makna tertentu.

Gambar II.15 Pagar merupakan element

penting lansekap pada taman Jepang dengan

model kolam di tengah

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang -

2011

Gambar II.16 Lentera banyak dipakai pada

Taman Jepang karena keindahan dan

kegunaannya

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Jepang -

(48)

commit to user

27 http://ms.wikipedia.org/wiki/Taman_Cina ( 19 Februari 2011 )

2) Taman Islami

Taman islami adalah bentuk la ndscape yang didesain sesuai dengan prisip –

prinsip ideologi ketuhanan, menggunakan elemen – elemen fisik yang unik

serta memiliki niat dan tujuan yang jelas. Secara umum, elemen tipikal yang

terdapat dalam taman islami adalah :

a) Dinding yang mengitari taman, penggunaan air, pohon dan bunga,

penggunaan seni arabesque – dekorasi geometris islami.

Gambar II.17 Air adalah sebuah elemen

penting di Taman Yuyuan Shanghai.

Sumber :

http://wikipedia.org/wiki/Taman_Cina - 2011

Gambar II.18 "Kesan Indah" di subbandar timur

Nanjing

Sumber : http://wikipedia.org/wiki/Taman_Cina -

2011

Gambar II.19 Suasana bunga bermekaran pada

taman Cina

Sumber : http://wikipedia.org/wiki/Taman_Cina

- 2011

Gambar II.20 Taman Cina dengan menekankan

penggunaan tanaman bonsai

Sumber : http://wikipedia.org/wiki/Taman_Cina

(49)

commit to user

28 b) Taman direncanakan pada pola persegi dengan sumbu bersilangan (

crossed plan ) dengan karakter sederhana, jelas, disiplin, dan

menyenangkan.

c) Komposisinya adalah sebagai inner court ; yaitu sebagai orientasi pandang

ke dalam, dengan fungsi sebagai :

§ Isolasi suatu keindahan buatan manusia dari kekacauan lingkungan

padang pasir di luar

§ Taman isolasi dari iklim padang pasir yang berdebu juga dari polusi

jalan

§ Penekanan pada privasi keluarga, khusunya anggota keluarga wanita.

Pada taman Islami digunakan beberapa aksesories untuk memperkuat desain

dan karakter taman seperti :

a) Gazebo dan paviliun

Gazebo atau paviliun adalah elemen penting dalam taman islami karena di

sinilah tempat untuk menikmati keindahan. Pada umumnya, gazebo taman

islami berbentuk segi delapan, karena segi delapan diasosiasikan dengan

surga.

Gambar II.21 Berbagai macam gaya gazebo. Bentuk denah bias segi

delapan atau segi empat

(50)

commit to user

29 b) Chabutra dan paviliun mengambag

Chabutra adalah landasan yang ditinggikan di tengah – tengah kolam atau

persilangan kanal, umumnya tidak beratap dan berfungsi sebagai tempat

bersantai.

c) Fountain

Fountain adalah struktur yang terdiri dari wadah air berbentuk mangkok

atau kolam kecil dengan nozzle di tengahnya untuk memuncratkan air

yang menjadi elemen estetika taman. Fountain biasanya berbentuk bintang

8 sudut, baik segi delapan atau mangkok lebar rendah dengan permukaan

berlekuk seperti kerang. Bentuk – bentuk dekoratif ini merupakan bagian

dari seni a ra besque yang melambangkan sifat kekeal Allah swt.

Gambar II.22 Salah satu contoh chabutra pada taman islami di India dan

bale kambang di Bali

Sumber : Desai taman islami - 2007

Gambar II.23 Macam – macam detail fountain

(51)

commit to user

30 d) Planter box

Planter box atau bak taman dibuat untuk wadah tanaman semak yang

umumnya ditanam berderet. Planter box taman islami selalu mengambil

bentuk geometris; seperti persegi panjang, bintang bersudut 8, belah

ketupat, atau segi 8.

e) Pergola

Pergola adalah elemen taman islami yang paling sedikit dijumpai pada

taman masa lalu. Pergola dapat dipakai sebagai tempat merambatnya

tanaman, gerbang taman, dan pembingkai vista taman tersebut.

Gambar II.24 Bentuk – bentuk penerapan desain planter box

Sumber : Desai taman islami - 2007

Gambar II.25 Macam – macam desain pergola sebagai tempat merambat

tanaman dan pembingkai vista

(52)

commit to user

31 f) Railing dan balustrade

Railing dan balustrade dipakai sebagai pembatas area taman dengan ruang

luar taman. Pada aplikasi saat ini, railing juga berfungsi sebagai elemen

dekoratif taman. Penggunaan railing dapat diterapkan sebagai pemisah

antara jalur perkerasan dengan area hijau. Pola railing sebaiknya

sederhana; misalnya pola jeruji vertikal. Pola dasar a ra besque maupun

bintang segi 8 juga dapat dipakai.

g) Perkerasan tanah

Perkerasan tanah pada taman islami dibatasi hanya pada jalur – jalur

sirkulasi tepi kolam saja. Pola lantai atau pola a ra besque bias diterapkan.

Doni Fireza ( 2007 )

Gambar II.26 Macam – macam contoh pola arabesque

Sumber : Desai taman islami - 2007

Gambar II.27 Macam – macam contoh material dan pola lantai

(53)

commit to user

32 2.2.4. Kesimpulan

Taman memiliki beragam karakter sesuai dengan konsep serta lokasi taman

tersebut akan dibuat. Walaupun setiap jenis taman memiliki konsep yang

berbeda-beda, secara keseluruhan taman memiliki unsur pelengkap yang hampir sama,

misalnya penggunaan patung, pot, air mancur, gazebo, dan lain sebagainya.

Dengan memahami karakter taman serta elemennya dapat digunakan sebagai ide

desain baru.

2.3. Tinjauan Taman IPTEK

2.3.1. Pengertian Taman IPTEK

Taman IPTEK adalah suatu area untuk memamerkan segala sesuatu yang

berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Suatu wadah guna

menyimpan dan mengoleksi obyek – obyek hasil ilmu pengetahuan untuk

dieksibisikan bagi kepentingan umum melalui model dan obyek peraga yang

rekreatif dalam mengilustrasikan ilmu pengetahuan dan aplikasi teknologi dalam

penekanan pada pemakaiannya di masa sekarang dan masa depan.

2.3.2. Karakteristik Taman IPTEK

Taman IPTEK merupakan taman yang dibangun dengan menekankan

penggunaan teknologi. Bila dikaitkan dengan penataan taman menyangkut

penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, taman IPTEK termasuk taman wisata

yang edukatif. Oleh karena itu, penggunaan teknologi pada taman IPTEK harus

mampu memberi kesan menyenangkan serta memberikan pengetahuan terhadap

Gambar

Gambar I.1 Bagan alur pikir penulis Sumber :  Analisis penulis - 2011
Gambar II.2 Peletakan pohon, perdu, semak, ground
Gambar II.4 Tanaman dapat dipergunakan untuk membatasi pandangan dari arah
Gambar II.6 Tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

lebih dalam lagi dimensi dalam budaya kinerja tinggi dan kepuasan kerja sehingga.. tujuan hasil penelitian dapat

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi hambatan belajar (learning obstacle) siswa pada pembelajaran satu sub tema gaya dan gerak; (2) mendeskripsikan desain

4 Dermatitis kontak akibat kerja memiliki angka kejadia yang tinggi dibandingkan semua kasus kulit yang berhubungan dengan pekerjaan9. 5 Hal ini terjadi

Judul : Diskusi Seni dlm rangka 55 th Pendidikan Seni Rupa Indonesia Lokasi : Taman Budaya Yogyakarta. Reporter & Camerawan

adalah indeks inklusi yang dicapai pada Sekolah Menengah Pertama yang. menyelenggarakan pendidikan inklusi yang ditinjau berdasarkan pengetahuan

Langkah pertama adalah penambahan kapasitas dermaga peti kemas dengan cara menambah panjang dermaga dan perluasan lapangan penumpukan, untuk mengikuti arus pertumbuhan

Pengaruh Harga Relatif, Nilai Tukar Dan Investasi Terhadap Ekspor Industri Tekstil Di Jawa Barat Periode 1984-2010.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan data penyisip menggunakan algoritma LSB+1 dan MLSB pada file citra hasil penyisipan dengan