• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Untuk Mewujudkan Program Bestari Di Kotamadya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Untuk Mewujudkan Program Bestari Di Kotamadya"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Untuk

Mewujudkan Program Bestari Di Kotamadya Medan

Ismail Efendy

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program Pasca Sarjana

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Ismail Efendy, 1998 melakukan penelitian dengan judul “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Untuk Mewujudkan Program Bestari Di Kotamadya Medan”, studi kasus Kelurahan Pulo Brayan Kota (Bimbingan Prof.Dr.H. Usman Pelly, MA. sebagai Ketua, Dr.dr.Jazanul Anwar dan H.Syamsul Arifin.SH.MH sebagai anggota).

Kegunaan penelitian ini sebagai tugas akhir akademik dan hasilnya merupakan sumbangan pemikiran kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Medan dalam menyusun kebijakan, dan strategi peningkatan pemahaman serta partisipasi masyarakat dalam mewujudkan program Bestari. Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan orientasi kehidupan masa depan dengan pengelolaan sumber daya alam secara arif dan bijaksana dengan perencanaan yang multi koordinasi oleh pemerintah dan masyarakat dari semua lapisan. Pada hakekatnya setiap orang mempunyai hak dan kewajiban untuk memelihara lingkungan dengan mencegah dan memperbaiki kerusakan serta pencemaran, agar kehidupan yang berkelanjutan dapat terwujud, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982, yang diubah dengan Undang-Undang-Undang-Undang No.23 Tahun 1997.

Adanya kebijakan Pemerintah Pusat memberikan penghargaan Adipira bagi kota yang berhasil dalam pengelolaan lingkungan bersih, mendorong Pemda Tingkat II untuk menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mendapatkan Penghargaan tersebut, dan pada jangka panjang dengan menggerakkan partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan lingkungan akan terwujud pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Untuk mendapatkan penghargaan adipura sebagai program jangka pendek dan mendukung pembangunan yang berwawasan lingkungan, maka Pemerintah Daerah Tingkat II Medan dengan perangkat peraturan yang ada menetapkan Motto Bestari sebagai wujud menciptakan kehidupan yang bersih, sehat, aman, tertib dan indah pada satu kemitraan dengan seluruh lapisan masyarakat (Cendikiawan, Tokoh Agama, Organisasi kemasyarakatan, Instansi terkait) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Medan Bestari (FKMB). Forum ini berperan untuk menyampaikan informasi kebijakan dan usaha-usaha peningkatan pastisipasi masyarakat agar lingkungan Bestari itu dapat terwujud.

Mengamati kenyataan di lapangan terlihat bahwa sampah, drainase dan penghijauan belum terkelola dengsan baik, dan Dinas terkait mengeluh tentang kurangnya partisipasi masyarakat untuk membayar retribusi serta membaca data inventaris masalah lingkungan Kotamadya Medan, sesuai hasil seminar yang dilaksanakan FKMB tanggal 8 Nopember 1993, maka penelitian ini akan menjawab dugaan bahwa kondisi sosial dan Persepsi masyarakat mempunyai pengaruh yang berarti

(2)

terhadap partisipasinya dalam pengelolaan lingkungan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, aman, tertib dan terciptanya keindahan.

Hasil pengumpulan data melalui Kuesioner dengan pernyataan atau pertanyaan terstruktur yang dilakukan terlihat bahwa kondisi sosial masyarakat yang berumur 40-49 tahun kelompok terbanyak, Pendidikannya yang terbanyak adalah kelompok tamatan SLTA, mayoritas sebagai wiraswasta/pedagang, pendapatan terbanyak antara Rp 200.000- Rp 300.000, lama tinggal sebahagian besar 1-5 tahun, luas pekarangan yang dimiliki 1-5 m2 yang terbanyak dan luas bangunan fisik yang dimiliki terbanyak pada kelompok luas 0-20 m2, sedang status kepemilikan rumah terbanyak menempati rumah milik sendiri.

Uji statistik dengan model multipel regresi terbukti kondisi sosial mempunyai pengaruh sebesar 15,90% dan signifikan pada taraf 95 persen, dengan estimasi persamaan regresi, Y = 3,14+0,105 x1+0,125 x2+0,077 x4+0,058 x5+0,135 x6+0,117 x8+0,735, sedangkan pekerjaan dan luas bangunan fisik tidak signifikan mempengaruhi persepsi masyarakat.

Kondisi sosial terhadap partisipasi terdapat elastisitas persamann regresi parsial Z = 2,733+0,097 x2+0,087 x4+0,061 x5+0,0135 x6+0,064 x7+0,079 x8+0,585 dengan kontribusi pengaruh kondisi sosial terhadap partisipasi sebesar 15,51 persen dan signifikan dimana sinif F (0,0001) <α (0,05), dari persamaan diatas umur dan pekerjaan tidak signidikan terhadap partisipasi. Dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial masyarakat mendukung partisipasinya dalam pengelolaan program Bestari.

Hasil kusioner dan observasi lapangan juga menunjukkan bahwa persepsi masyarakat yang terbanyak (51,70 persen) pada kategori persepsi tinggi dan partisipasinya juga sebahagian besar (63,40 persen) berada pada kategori partisipasi tinggi dan bila dilihat hasil uji statistik menunjukkan bahwa pengaruh persepsi sebesar 19,88 persen pada probabilitas 95 persen dengan hasil persamaan regresi parsial,

Z = 120,546 + 1,349 yl + 2,517y2 + 2,975 y3 + 5,568y5 + 5,885 y5 + 19,481, dalam persaman regresi ini persepsi terhadap perda dan kelembagaan tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap partisipasi. Secara sendiri persepsi terhadap perda mempunyai pengaruh yang berarti pada partisipasinya, sedangkan persepsi terhadap lingkungan mempuyai pengaruh yang terbesar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Program Bestari di Kotamadya Medan.

Temuan penelitian di lapangan masih terdapat sampah beserakan di pinggir jalan dan sungai, karena terbatasnya fasilitas tempat pembuangan sampah sementasra (TPS) yang tidak mencukupi ratio beban sampah harian masyarakat, Parit/got yang kurang terwat akibat penataan ruang yang tidak tertur, Usaha masyarakat kurang untuk menyediakan tanaman hijau sesuai dengan lokasi ruang yang dimiliki serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk merawat tempat-tempat umum.

Penelitian ini menyarankan agar semua pihak turut serta memberikan penyluhan, tentang lingkungan kepada masyarakat yang diharapkan akan membentuk persepsinya untuk menggerakkan partisipasi. Juga disarankan kepada pemerintah untuk mengikut sertakan masyarakat (battoom up) mendukung kegiatan yang Bestari dalam pengelolaan lingkungan. Disarankan pula penelitian lanjut untuk menemukan model yang cocok menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan khususnya program Bestari.

Referensi

Dokumen terkait

memberikan percobaan gratis secara cuma – cuma kepada konsumen yang tujuannya untuk memberikan gambaran baik dalam manfaat, rupa, ataupun bau dari produk yang dipromosikan,

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat akan.. melaksanakan pengadaan Barang/Jasa dengan metode Pengadaan Langsung

Berbagai perumusan perilaku agresif yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku agresif merupakan tingkah laku pelampiasan dari perasaan

 Prinsip2 teori kognitif: belajar adalah perubahan persepsi &amp; pemahaman yg tdk selalu dpt dilihat sbg tingkah laku; menekankan pd gagasan bhw bagian2 suatu

Demikian surat pengunduran ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak

Penerapan pendekatan matematika realistik (RME) untuk meningkatkan pemahaman matematis pada materi pokok perbandingan dan skala.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Event study pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis pengaruh pengumuman deviden yang merupakan variabel independen terhadap cumulative abnormal return ,

bauran pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan soes merdeka