Penelitian Tentang Kebiasaan Mengunyah Sirih Dan Hubungannya Dengan Indeks Penyakit Periodontal Pada Wanita Di Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo

(1)

Robert Sama Sembiring: Penelitian Tentang Kebiasaan Mengunyah Sirih Dan Hubungannya Dengan Indeks Penyakit Periodontal Pada Wanita Di Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo, 2003.

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

e ,

Fakultas Kedokteran Gigi

Bagian lImu Kedokteran Gigi

PencegahanlKesehatan Gigi

Masyarakat

Tahun 2003

Robert Sarna Sembiring

Penelitian tentang kebiasaan mengunyah sirih dan hubungannya dengan

indeks penyakit periodontal pada wanita di Kecamatan Lau Baleng Kabupaten

Karo

lX +

38 halaman

Mengunyah sitih merupakan salah satu kebiasaan di Asia Tenggara yang

salah satunya di Indonesia. Mengunyah sirih ini dapat memberikan efek lokal pada

. rongga mulutyang tidak banyak diketahui oleh pengunyah sirih, maupun orang-orang

secamumum. •

,

Peneliaan ini bertujuan untuk mengetahui indeks penyakit periodontal, indeks

oral higiene dan hubungannya dengan kebiasaan mengunyah dan tidak mengunyah

sirih

pacta

wanita

di Kecarnatan Lau Baleng KabupatenKaro.

Jenis penelitian ini adaIahcross sectional study. Populasinya

adaIah

wanita

yang bermukim di desa Lau Baleng dan Lau Pemnggunen Kecamatan Lau Baleng

Kabupaten Karo. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 orang baik mereka yang

mempunyai kebiasaan mengunyah sirih dan tidak mengunyah sirih maupun yang

melakukannya sesekali, Untuk memeriksa indeks penyakit periodontal dipergunakan

indeks penyakit periodontal menurut Ramfjord dan Olll-S. Pemeriksaan indeks

periodontal dibantu dengan kaca mulut dan prob periodontal, sedaIlgkan untuk

(70)

pemeriksaan indeks plak dan kalkulus dengan mempergunakan kaca mulut dan sonde

serta dibantu dengan penerangan lampu senterberkekuatan 1,3

v.

Penelitian ini memperlihatkan hasil bahwa sebagian besar

wanita

yang

ada

di

daerah tersebut memiliki kebiasaan mengunyah sirih yang cukup tinggi yaitu 69%

dan yang

tidak

mengunyah sirih 22%. Bahan baku yang digunakan adalah daun sirih

dan ada yang menggunakan tembakau untuk menyuntil. Indeks plak, kalkulus dan

OHI-S pada kelompok yang mengunyah sirih

tidak

menunjukkan

perbedaan

yang

bermakna nyata dengan yang

tidak

mengunyah sirih. Namun indeks periodontal

terlihat ada perbedaan antara kelompok yang mengunyah sirih dengan

tidak

mengunyah sirih Frekuensi serta lamanya kebiasaan tersebut menambah keparahan

penyakit periodontal.

Daftar pustaka: 15 (1955-1996)