NILAI-
NILAI MORAL DALAM DRAMA “GUBERNUR”
KARYA AFRION
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
Oleh
FAISHAL ARIEF DW
209510002
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
i
ABSTRAK
Faishal Arief DW. 209510002. Nilai-nilai Moral dalam Drama “Gubernur” Karya Afrion. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan Tahun 2016.
Drama adalah sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialog atau cakapan di antara tokoh-tokoh yang ada. Selain itu, lazimnya sebuah karya sastra drama juga memperlihatkan adanya semacam petunjuk pemanggungan yang akan memberikan gambaran tentang suasana, lokasi, atau apa yang dilakukan oleh tokoh. Sebuah pertunjukan drama yang diangkat dari salah satu naskah drama yang berjudul “Gubernur” karya Afrion adalah sebuah naskah yang sarat nilai kehidupan termasuk di dalamnya nilai moral. Cerita yang terdapat dalam naskah drama “Gubernur” karya Afrion
merupakan refleksi dari kehidupan sekarang. Cerita yang dikemas sederhana ini namun padat akan nilai-nilai moral didalamnya. Naskah “Gubernur” karya Afrion ini merupakan naskah drama yang tercipta karena kegelisahan sastrawan dengan keadaan yang terjadi disekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah video pementasan drama dan naskah drama “Gubernur” karya Afrion. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melihat dan mengamati video pementasan drama “Gubernur” dan membaca teks naskah drama “Gubernur” secara intensif lalu mengklasifikasi, menganalisis, dan memaknai data berupa nilai moral yang sudah dikumpulkan. Adapun kajian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian sosiologi sastra. Berdasarkan hasil analisis ada terdapat 84 data yang mengandung nilai moral. Data tersebut diperoleh dari 10 adegan yang terdapat pada pementasan tersebut. Empat jenis nilai moral yang dijelaskan oleh Nurgiyantoro, tidak semua terdapat dalam Kumpulan cerpen tersebut. Hanya ada 3 nilai yang berhasil dianalisis, yaitu nilai kemanusiaan sebanyak 61 data, nilai kasih sayang 16 data, nilai kekeluargaan 7 data. Sedangkan nilai keadilan tidak terdapat dalam drama “Gubernur” karya Afrion tersebut.
i
ABSTRAK
Faishal Arief DW. 209510002. Nilai-nilai Moral dalam Drama “Gubernur” Karya Afrion. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan Tahun 2016.
Drama adalah sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialog atau cakapan di antara tokoh-tokoh yang ada. Selain itu, lazimnya sebuah karya sastra drama juga memperlihatkan adanya semacam petunjuk pemanggungan yang akan memberikan gambaran tentang suasana, lokasi, atau apa yang dilakukan oleh tokoh. Sebuah pertunjukan drama yang diangkat dari salah satu naskah drama yang berjudul “Gubernur” karya Afrion adalah sebuah naskah yang sarat nilai kehidupan termasuk di dalamnya nilai moral. Cerita yang terdapat dalam naskah drama “Gubernur” karya Afrion
merupakan refleksi dari kehidupan sekarang. Cerita yang dikemas sederhana ini namun padat akan nilai-nilai moral didalamnya. Naskah “Gubernur” karya Afrion ini merupakan naskah drama yang tercipta karena kegelisahan sastrawan dengan keadaan yang terjadi disekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah video pementasan drama dan naskah drama “Gubernur” karya Afrion. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melihat dan mengamati video pementasan drama “Gubernur” dan membaca teks naskah drama “Gubernur” secara intensif lalu mengklasifikasi, menganalisis, dan memaknai data berupa nilai moral yang sudah dikumpulkan. Adapun kajian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian sosiologi sastra. Berdasarkan hasil analisis ada terdapat 84 data yang mengandung nilai moral. Data tersebut diperoleh dari 10 adegan yang terdapat pada pementasan tersebut. Empat jenis nilai moral yang dijelaskan oleh Nurgiyantoro, tidak semua terdapat dalam Kumpulan cerpen tersebut. Hanya ada 3 nilai yang berhasil dianalisis, yaitu nilai kemanusiaan sebanyak 61 data, nilai kasih sayang 16 data, nilai kekeluargaan 7 data. Sedangkan nilai keadilan tidak terdapat dalam drama “Gubernur” karya Afrion tersebut.
iv
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 9
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Metodologi Penelitian ... 22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
C. Sumber Data ... 23
D. Instrumen Penelitian... 23
E. Teknis Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26
A. Hasil Penelitian ... 26
1. Nilai Kemanusiaan ... 27
2. Nilai Kasih Sayang ... 33
3. Nilai Kekeluargaan... 35
B. Pembahasan ... 37
1. Nilai-nilai Moral Dalam Drama “Gubernur Karya Afrion ... 37
a. Nilai Kemanusiaan ... 37
b. Nilai Keadilan ... 50
c. Nilai Kasih Sayang ... 50
d. Nilai Kekeluargaan... 55
2. Nilai Moral Yang Dominan Dalam Drama “Gubernur Karya Afrion ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
DAFTAR TABEL... 60
ii
KATA PENGANTAR
Sembah syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa—Allah swt—yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Disamping persyaratan akademis, Skripsi ini juga merupakan ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Semoga Skripsi ini dapat memberi konstribusi terhadap khasanah pengetahuan dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya. Dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan Skripsi ini sangatlah banyak dan membantu. Tanpa bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh, sulit bagi penulis menyelesaikan tugas ini. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak di bawah ini:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, para Wakil Dekan, dan seluruh Staf Pegawai Administrasi di FBS Universitas Negeri Medan,
3. Drs. Syamsul Arif Siregar, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
6. Dr. Abdurrahman A.S., M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Dr. M. Okky Fardian Gafari, S.Sos., M.Hum., Dosen Pembimbing Akademik,
8. Dra. Rosmaini, M.Pd dan Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Dosen Penguji, 9. Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai di Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
iii
11.Staff dan Pegawai Taman Budaya Sumatera Utara yang membantu dalam penelitian,
12.Afrion yang banyak membantu dalam pengumpulan data dan membantu proses penyelesaian skripssi ini,
13.Kepada teman- teman penyemangat, yang selalu mencemooh sekaligus mengingatkan saya, Rafica Dini Damanik, Tutia Rahmi, Moeslem. Adek-adek dikos yang selalu mendoakan, Eddy Hermawan dan Wahyu Iskandar. Terkhusus teman sama berjalan, Baginda Sule Harahap semoga kita bias mempertanggung jawabkan ilmu kita ini. Teman – teman satu naungan Labsas, Bang Afrion yang banyak membantu dalam pengerjaan skripsi ini, Eva, Meitha, Kak Devira, Bugis, Wiwik, Bang Mindo dan teman-teman lain yang tidak disebutkan namanya satu persatu. .
14.Sahabat-sahabat angkatan 2009, terkhusus kelas Nondik 2009 yang selalu memberikan dukungan dan semangat selama perkuliahan—kalian semua saya rindukan, dan
15.Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Nilai-nilai Moral... 3
Tabel 4.1 Adegan-adegan Dalam Lakon dan Penomoran Data . 26 Tabel 4.2 Jumlah Data Jenis-jenis Nilai Moral ... 27
Tabel 4.3 Nilai Kemanusiaan ... 28
Tabel 4.4 Nilai Kasih Sayang ... 34
Tabel 4.5 Nilai Kekeluargaan ... 35
Table 4.6 Pengklasifikasian Data Berdasarkan Adegan Dalam Drama ... 37
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.
Hal ini disebabkan karena dalam pembahasan pembuatan sebuah karya sastra selalu
mengaitkan berbagai nilai kehidupan manusia dan segala problema yang ada di
sekitar manusia. Karya sastra secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yakni prosa,
puisi, dan drama. Ketiga jenis karya sastra tersebut saling memiliki keterkaitan antara
satu dengan yang lainnya, namun tetap terdapat perbedaan mendasar tentang
pembagian tersebut. Sastra pada hakikatnya memberikan banyak pengajaran,
terutama dalam kehidupan yang menggunakan cara menarik dan menghibur sebagai
medianya.
Sastra juga menitikberatkan pada unsur kebermanfaatan agar tidak terkesan
sebagai hiburan semata. Kebermanfaatan yang dimaksud mencakup nilai-nilai yang
positif serta kaitannya dengan kehidupan nyata. Keseimbangan kedua unsur tersebut
dapat disematkan pada berbagai jenis-jenis karangan yang menjadi sarana dalam
penyajian karya sastra. Yudiono (2007:11) mengatakan bahwa hasil dari sastra ialah
puisi, cerpen, novel, roman dan naskah drama berbahasa Indonesia. Hasil dari sastra
tersebutlah yang menjadi sarana dalam penyajian sastra. Keberadaan sastra di
tengah-tengah kehidupan masyarakat sangatlah penting. Melalui sajian-sajiannya, sastra
diharapkan mampu menjadi sarana pembantu dalam mengubah pola hidup
2
misalnya, tak jarang memiliki kaitan yang sangat erat dengan kehidupan nyata. Hal
ini sejalan dengan pendapat Suharianto (1982:11) yang mengatakan bahwa karya
sastra adalah pengejawantahan kehidupan hasil pengamatan sastrawan atas kehidupan
sekitarnya.
Drama adalah sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan
secara verbal adanya dialog atau cakapan di antara tokoh-tokoh yang ada. Selain itu,
lazimnya sebuah karya sastra drama juga memperlihatkan adanya semacam petunjuk
pemanggungan yang akan memberikangambaran tentang suasana, lokasi, atau apa
yang dilakukan oleh tokoh (Wahyudi, 2006: 95). Drama bisa diwujudkan dengan
berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang
dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera. Drama
merupakan jenis karya sastra yang kompleks, karena dalam setiap pementasan drama
disuguhkan berbagai jenis keterampilan dan implementasi sebuah makna kehidupan
manusia.
Pementasan drama merupakan salah satu wadah yang dapat dijadikan tempat
merangsang toleransi dan tepa selira serta dapat dijadikan sebagai refleksi hidup
untuk memetik nilai moral yang terkandung di dalam pementasan drama. Banyak
manfaat yang didapat dari menonton drama. Keberadaan pementasan drama di
tengah-tengah kehidupan masyarakat sangatlah penting. Melalui sajian-sajiannya,
pementasan drama diharapkan mampu menjadi sarana pembantu dalam mengubah
pola hidup masyarakat penikmatnya. Kisah-kisah dalam naskah drama yang
dipertunjukkan, tak jarang memiliki kaitan yang sangat erat dengan kehidupan nyata.
3
sastra adalah pengejawantahan kehidupan hasil pengamatan sastrawan atas kehidupan
sekitarnya.
Nilai-nilai moral yang terkandung di dalam pertunjukan drama mengajak
penikmatnya untuk meninggalkan kebiasaan yang selama ini dianggap kurang baik.
Dengan cara menanamkan nilai-nilai moral dalam diri dan praktik hidup yang dijalani
akan semakin terarah. Nilai moral merupakan sumber seseorang dalam menjalani
hidup dengan berprilaku dan beretika, lalu dalam berprilakuannya sangat tergantung
pada nilai moral yang ditanamkan. Aminuddin (2009:153) menjelaskan bahwa
“moral merupakan perbuatan atau tindakan yang dilakukan sesuai ide-ide atau
pendapat-pendapat umum yang diterima yang meliputi kesatuan sosial
lingkungan-lingkungan tertentu.” Nilai moral demikian ketika disematkan dalam sebuah
pertunjukan drama diyakini mampu mempengaruhi usaha penanaman nilai di dalam
diri manusia, khususnya para penonton pertunjukan tersebut.
Pola kehidupan penonton karya sastra drama tersebut sedikit demi sedikit
menjadi lebih baik akibat rasa ingin meniru dan perealisasian pesan-pesan yang
terkandung di dalamnya. Nilai tersebut bertujuan memperbaiki atau setidaknya
mencontohkan sebuah acuan untuk berlaku hidup lebih baik. Jika Kemerosotan
nilai-nilai moral adalah akibat peniruan contoh-contoh prilaku yang tidak baik. Jadi bukan
tidak mungkin apabila perbaikannya dengan membuat contoh-contoh yang baik pula
dan salah satunya melalui kisah-kisah dalam pertunjukan drama.
Seperti lazimnya, dalam pertunjukan drama pesan yang ingin disampaikan
selalu bersifat positif. Meski memberikan gambaran tentang etika-etika dan kelakuan
4
terhadap penyimpangan moral tersebut selalu menjadi imbas yang pada akhirnya
penonton menjadi mengerti harus menangkap pesannya lalu menirukan yang mana.
Pesan inilah yang akhirnya ditangkap oleh penonton dan penonton sendiri lalu
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata sebagai bentuk penanaman nilai-nilai
positif dalam kehidupannya.
Nilai-nilai tersebut butuh semacam metode untuk menemukan makna yang
lebih dalam. Berkaitan dengan penelitian berbasis analisis nilai moral ini, penulis
menggunakan metode sosiologi sastra, yang bersifat reflektif. Karena, karya sastra
yang sukses adalah karya sastra yang mampu merefleksikan zamannya karena sebuah
karya sastra lahir tidak dalam kekosongan sosial. Kehidupan sosial akan memicu
lahirnya karya sastra. Semi (1993:71)memberikan pandangan bahwa pendekatan
moral dalam karya sastra menghendaki sastra menjadi medium perekam keperluan
zaman yang memiliki semangat menggerakkan masyarakat ke arah budi pekerti yang
terpuji.
Salah satu naskah drama yang berjudul GUBERNUR karya Afrion adalah sebuah
naskah yang sarat nilai kehidupan termasuk di dalamnya nilai moral. Cerita yang
terdapat dalam naskah drama GUBERNUR karya Afrion merupakan refleksi dari
kehidupan sekarang. Cerita yang dikemas sederhana ini namun padat akan nilai-nilai
moral didalamnya. Naskah GUBERNUR karya Afrion ini merupakan naskah drama
yang tercipta karena kegelisahan sastrawan dengan keadaan yang terjadi disekitarnya.
5
Bang Afrion sapaan akrabnya; aktif menekuni seni teater mulai tahun 1976.
Kemudian tahun 1987 hijrah ke Jakarta bergabung mengikuti latihan di Bengkel
Teater Rendra dan mendapat kesempatan ikut memperkuat lakon drama “The Ritual
of Solomons Children” yang di pentaskan pada The First New York International
Festival of The Art di kota New York. Kembali ke Medan tahun 1989. Sebelumnya,
1984 ia membentuk teater Blok dan memainkan naskah-naskah dramanya antara lain
Orang Orang Tercecer (1985). Orang Orang Terasing (1986), Dialog Batin (1987).
Di Ujung Malam (2002 - 2003). Huma (2003). Monolog Orang Orang Tercecer
(1986). Monolog Tanah Negeri dan Semak Kuburan (2004), Orang Orang Tercecer
episode Nenek (2005), Orang Orang Tercecer episode Jombang (2009).
Naskah drama adaptasi dari cerpen Hasan Al Banna - Tiurmaida (2008),
Revolusi Payung Akal Bulus Scapin (2015), adaptasi karya Moliere Le Fourbaries de
Scapin. Kumpulan Naskah Drama 7 Penulis Medan “Raja Yang Trom Brol” (2015)
Karyanya terbit dalam antologi puisi Gelombang (Kencana Ungu Medan. 1985).
Sangsi (Sinar Agung Medan. 1987). Sejumlah Esai Parade Teater Sekolah (DKM.
2002), Nyanyian Jiwa (Polmed. 2003). Waktu Beku (Labsas. 2004). Amuk
Gelombang (Star Indonesia Group. 2005), Ragam Jejak Sunyi Tsunami (Balai Bahasa
Medan. 2005), Jelajah (Valentino. 2006), dan Kumpulan Cerpen Lelaki...Bukan
Pilihan (Star Indonesia Group. 2006).
Mengamati, meneliti, dan ikut serta menjadi lakon dalam naskah drama
GUBERNUR karya Afrion ini memberikan manfaat tentunya bagi kehidupan manusia
6
drama selanjutnya. Maka, peneliti memberi judul penelitian ini “Nilai-nilai Moral
dalam Drama “GUBERNUR” karya Afrion”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, ada terdapat
masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Masalah-masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Adakah nilai-nilai moral dalam drama GUBERNUR karya Afrion?
2. Nilai-nilai moral dalam drama GUBERNUR karya Afrion disampaikan
dengan dialog yang khas, sehingga butuh pendekatan yang mendalam untuk
menafsirkannya
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah-masalah yang ada dibatasi
agar penelitian ini lebih fokus. Masalah dalam penelitian ini difokuskan pada
nilai-nilai moral yang terkandung dalam drama Gubernur karya Afrion.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini
dirumuskan seperti terlihat di bawah ini:
1. Bagaimanakah nilai-nilai moral yang terkandung dalam pertunjukan drama
“GUBERNUR” karya Afrion?
2. Nilai moral manakah yang paling dominan dari nilai-nilai moral dalam drama
7
3. Lakon dan dialog manakah yang mampu merefleksikan nilai-nilai moral
dalam drama Gubernur karya Afrion?
E. Tujuan Penelitian
Seperti halnya pada penelitian-penelitian yang lain. Berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan, penelitian ini memiliki tujuan. Adapun tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini nantinya adalah:
1. Mendeskripsikan nilai-nilai moral yang terkandung di dalam drama Gubernur
karya Afrion
2. Mencari serta memaparkan nilai moral mana yang paling dominan dalam
drama Gubernur karya Afrion
3. Mencari serta memaparkan lakon dan dialog mana yang mampu
merefleksikan nilai-nilai moral dalam drama Gubernur karya Afrion
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini, hasil penelitian ini sangat
bermanfaat bagi kelanjutan penulisan-penulisan karya ilmiah dalam sastra yang
membahas mengenai nilai moral.
a. Sebagai bahan pengembangan dan pendalaman terhadap Pertunjukan
8
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
dengan masalah analisis nilai-nilai moral dalam naskah-naskah drama
khususnya pertunjukan drama.
2. Manfaat Praktis
Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini, hasil dari penelitian ini sangat
bermanfaat bagi perkembangan sastra khususnya dalam bidang pertunjukan drama.
a. Aktor/aktris pemula dapat belajar mengenai nilai moral untuk
selanjutnya menerapkannya dalam naskah-naskah drama yang
ditampilkan.
b. Pembaca dapat mengetahui dan mempertimbangkan pentingnya
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperolah dari penelitian dan pembahasan,
kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Dalam Drama “Gubernur” karya Afrion terdapat nilai-nilai moral.
Nilai-nilai moral yang dimaksud mencakup nilai kemanusiaan, nilai
keadilan, nilai kasih sayang, dan nilai kekeluargaan. Dari 84 data yang
berhasil diperoleh, 61 data menunjukkan nilai kemanusiaan, 16 data
menunjukkan nilai kasih sayang, dan 7 data menunjukkan nilai
kekeluargaan. Sedangkan data yang menunjukkan nilai keadilan tidak
terdapat.
2. Dari nilai-nilai moral yang berhasil dianalisis, terdapat nilai yang
paling dominan. Nilai yang paling dominan tersebut adalah nilai
kemanusiaan sebanyak 72,61% dengan jumlah data 61 dari 84 jumlah
58
B. Saran
1. Kepada penikmat karya-karya sastra khususnya penonton dan juga
aktor dan aktris yang terlibat dalam produksi drama diharapkan untuk
dapat memahami dengan baik mengenai nilai-nilai moral yang
terkandung dalam karya-karya sastra.
2. Bagi para pelakon pelaku dan penggiat drama agar lebih banyak
mempelajari mengenai nilai-nilai moral agar mampu menghasilkan
pertunjukkan drama yang yang padu akan nilai moral sehingga bisa
dijadikan contoh dan menjadi cerminan hidup bagi para penikmat
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Agensindo
Atar, Semi. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa
Bertens. 2004. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Damono, Supardi. 2005. Sosioligi Sastra. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Depdikbud.1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai pustaka
Depdiknas.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Jakarta: PT. Buku Kita
Faruk. 2012. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ibung, Dian. 2009. Mengenmbangkan Nilai Moral pada Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo
K. S., Yudiono. 2007. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia.Jakarta: Grasindo
Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
Sinurat, Tingkos. 2012. Kajian Fiksi. Medan: Unimed
Sudjiman, Panuti. 1984. Kamus Istilah Sastra. Ende Florest: Nusa Indah
Suharianto, S. 1982. Dasar-dasar Teori Sastra.Surakarta: Widyaduta
Sumardjo, Jacob dan Saini K.M. 1988.Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia
Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra “Pengantar Teori Sastra”. Jakarta: Pustaka Jaya – Grimukti Pasaka