• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN TEKS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN TEKS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN

(MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS

NASKAH DRAMA BERDASARKAN TEKS CERITA

PENDEK OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR TAHUN

PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

REXONA PURBA

NIM 2123111064

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Rexona Purba, NIM 2123111064, Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Teks Cerita Pendek Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) terhadap kemampuan menulis naskah drama berdasarkan teks cerpen pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir sebanyak 185 orang dan pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, dan diperoleh sampel penelitian sebanyak 30 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one group pre-test dan post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes menulis naskah drama berdasarkan cerpen Nilai rata-rata sebelum perlakuan (pre-test) adalah 66,03, standar deviasi 9,25, dan standar error 1,71 sedangkan nilai rata-rata setelah perlakuan adalah 78, standar deviasi 9,45, dan standar error 1,75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata menulis naskah drama berdasarkan cerpen setelah perlakuan lebih tinggi daripada nilai sebelum perlakuan. Pengujian hipotesis thitung =4,90 kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikasi 5%= 2,04. Karena thitung = 4,90 > ttabel = 2,04 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) mempengaruhi kemampuan menulis naskah drama berdasarkan cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Berdasaran Teks Cerita

Pendek oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan doa, arahan, motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf Pegawai administrasi,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

5. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos.,M.I.Kom., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan motivasi dan bimbingan kepada Penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini,

6. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik, 7. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Dosen Penguji,

8. Hendra K. Pulungan, S.Sos., M.I.Kom., Dosen Penguji,

9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

(8)

iii

11. Ayahanda tersayang T. Purba dan Ibunda tercinta T. Situmorang yang selalu mendoakan, memberi semangat, motivasi, dukungan dan kasih sayang yang tulus selama penyusunan Skripsi berlangsung, juga kepada Abang tersayang Charil Kristhoper Purba, adik-adik tercinta Rextin Nova Purba dan Lasro Lim Paulus Purba yang memberikan perhatian, selalu mendoakan, memberi semangat, dan motivasi kepada penulis,

12. Kelompok kecil “Zombies” sekaligus teman terbaik penulis selama mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan (Devi Bangun, Friesca Hutabarat, Nova Manik, Ruly Manurung, Yanti Lumban Gaol) yang selalu memberi semangat, bantuan dan dukungan kepada penulis,

13. Teman-teman PPL-T SMA Negeri 1 Laguboti Kabupaten Toba Samosir Angkatan 2015,

14. Indriani Limbong, yang sudah sangat membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi ini,

15. Seluruh teman-teman Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Reguler A Stambuk 2012.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. Kerangka Teoretis ... 11

1. Hakikat Model Mind Mapping ... 11

a. Pengertian Model Pembelajaran ... 11

b. Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping... 13

c. Ciri-ciri Mind Mapping ... 16

d. Langkah-langkah Mind Mapping ... 17

e. Kelebihan Mind Mapping ... 20

(10)

v

g. Unsur-unsur Mind Mapping ... 24

2. Hakikat Kemampuan Menulis Naskah Drama ... 24

a. Pengertian Kemampuan Menulis ... 24

b. Pengertian Naskah Drama ... 26

c. Langkah-langkah Menulis Naskah Drama ... 29

d. Unsur-unsur Naskah Drama ... 30

e. Jenis-jenis Drama ... 38

3. Hakikat Cerita Pendek ... 40

a. Pengertian Cerita Pendek ... 40

b. Stuktur Cerita Pendek ... 41

4. Langkah-langkah Menulis Naskah Drama Berdasaran Teks Cerita Pendek ... 48

B. Kerangka Konseptual ... 51

C. Hipotesis Penelitian ... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 54

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 54

1. Lokasi Penelitian ... 54

2. Waktu Penelitian ... 54

B. Populasi dan Sampel ... 55

1. Populasi Penelitian ... 55

2. Sampel Penelitian ... 56

C. Metode Penelitian... 57

(11)

vi

E. Desain Penelitian ... 58

F. Instrumen Penelitian... 59

G. Jalannya Eksperimen ... 63

H. Organisasi Pengolahan Data ... 66

I. Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71

A. Hasil Penelitian ... 71

1. Kemampuan Menulis Naskah Drama sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping ... 71

2. Kemampuan Menulis Naskah Drama sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping ... 73

3. Deskripsi Data Pre-Test ... 76

4. Deskripsi Data Post-Test ... 77

5. Uji Normalitas ... 79

a. Uji Normalitas Data Pre-Test ... 79

b. Uji Normalitas Data Post-Test ... 81

6. Uji Homogenitas ... 83

7. Uji Hipotesis ... 84

B. Pembahasan ... 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 91

A. Simpulan ... 91

B. Saran ... 93

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo

Kabupaten Samosir ... 55

Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test dan post-test Design ... 59

Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Naskah Drama ... 60

Tabel 3.4. Kategori Penilaian ... 63

Tabel 3.5. Jalannya Eksperimen One group Pre-Test And PostTest Design .. 63

Tabel 4.1. Daftar Nilai Siswa dalam Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerita Pendek sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping ... 71

Tabel 4.2. Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menulis Naskah Drama sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping ... 73

Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerita Pendek setelah Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping ... 74

Tabel 4.4. Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menulis Naskah Drama sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping ... 75

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Data Pre-Test ... 76

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Data Post-Tets ... 77

Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Pre-Test ... 79

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 96

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 97

Lampiran 3. Test Kemampuan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Teks Cerpen Pre-test Post-test... 106

Lampiran 4. Test Kemampuan Menulis Kerangka Karangan Mind Mapping ... 110

Lampiran 5. Tabel Wilayah Luas Kurva Normal 0 ke Z ... 113

Lampiran 6. Daftar Nilai Kritis Uji Lilifors ... 114

Lampiran 7. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 115

Lampiran 8. Titik Persentase Distribusi t (dk=41-80) ... 117

Lampiran 9. Lembar Jawaban Siswa Pre-Test ... 118

Lampiran 10. Lembar Jawaban Siswa Post-Test ... 125

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

SMA, tujuan pembelajaran bahasa indonesia di sekolah adalah siswa terampil

berbahasa. Keterampilan itu mencakup empat aspek yaitu keterampilan menulis,

membaca, berbicara dan menyimak.

Terampil menulis berarti terampil berbicara secara tertulis. Berkomunikasi

secara tertulis dapat diartikan sebagai kegiatan untuk menuangkan ide, pikiran,

perasaan dan gagasan ke dalam bentuk frasa, kalimat, paragraf maupun wacana

dengan menggunakan bahasa sebagai media sehingga orang lain atau pembaca

dapat memahami makna yang ingin disampaikan oleh penulis. Oleh karena itu,

menulis merupakan salah satu kegiatan yang produktif dan ekspresif yang tidak

dapat diperoleh secara alamiah, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang

banyak dan teratur.

Penelitian tentang keterampilan menulis naskah drama menggunakan media

cerpen masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, timbul ketertarikan peneliti untuk

melakukan penelitian keterampilan menulis naskah drama berdasarkan teks

cerpen.

Faktor pendukung tercapainya tujuan pengajaran adalah model, metode,

materi pengajaran, kompetensi guru, dan sarana didalamnya termasuk media.

Dalam posisi seperti itu perlu ditegaskan bahwa kurikulum hanya dapat dijadikan

(15)

2

pedoman dan guru sebagai pengajar dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan

pelajaran menjadi pengajaran yang menarik dan dimengerti oleh siswa.

Berdasarkan pengalaman penulis selama menjalani Program Pengalaman

Lapangan Terpadu (PPLT) terjadi kesenjangan di lapangan. Banyak siswa gagal

dalam menulis naskah drama. Hal ini di dukung oleh wawancara yang dilakukan

oleh peneliti dengan salah satu tenaga pengajar bahasa Indonesia di SMA N 1

Laguboti Kabupaten Toba Samosir yang bernama ibu Mastora Pangaribuan,

lulusan IKIP Medan tahun 1996. Dari paparan beliau diperoleh kenyataan bahwa

kemampuan menulis naskah drama siswa masih kurang baik dan efektif. Beliau

menyatakan bahwa hal itu disebabkan oleh teknik dan model yang digunakan

dalam pembelajaran menulis naskah drama kurang bervariasi mendukung

kemampuan siswa dalam mengembangkan ide dan gagasan dalam penulisan

naskah drama dengan maksimal. Guru cenderung menggunakan proses

pembelajaran bersifat konvensional (ceramah, latihan, dan tugas) sehingga kurang

berkembangnya kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Hal ini

menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran menulis drama.

Peneliti juga telah melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Simanindo

Kabupaten Samosir dan meminta hasil nilai dari materi menulis naskah drama

yang pernah dilakukan oleh guru. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa

keterampilan menulis naskah drama siswa sebanyak 40% siswa nilai menulis

naskah dramanya masih rendah.

Ada beberapa masalah yang ditemukan oleh peneliti mengenai proses

(16)

3

media atau model pembelajaran dalam proses belajar-mengajar. Kedua,

kurangnya sarana pendukung media pembelajaran. Ketiga, guru masih cenderung

menggunakan strategi pembelajaran kontemporer seperti ceramah, sehingga

pembelajaran monoton dan hanya berpusat pada guru. Selain itu, berdasarkan

wawancara sederhana yang dilakukan oleh peneliti terhadap peserta didik,

kebanyakan peserta didik merasa jenuh ketika disuruh menulis naskah drama

karena terlebih dahulu harus menentukan tema apa yang tepat untuk dijadikan

sebuah cerita dalam bentuk tulisan. Kurangnya pemahaman dalam menulis naskah

drama merupakan salah satu pertanda yang kurang baik dalam pembelajaran.

Terlebih dalam proses belajar bahasa dan sastra Indonesia dalam meningkatkan

perkembangan intektual siswa. Akibatnya mereka menjadi malas belajar dan

berfikir. Hal ini tentu akan berdampak pada perkembangan kognitif,

psikomotorik, atau efektifnya. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan siswa akan

merasa bahwa belajar bahasa dan sastra Indonesia, khususnya menulis naskah

drama tidak penting.

Kurangnya minat siswa di dalam proses pembelajaran (dalam hal ini

menulis drama) juga dapat di lihat dari ketidakaktifan siswa dalam mengisi

majalah dinding SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir. Berdasarkan

pengamatan peneliti selama masa observasi, hanya ada beberapa karya sastra yang

ada di majalah dinding. Ketika peneliti melakukan wawancara dengan salah satu

anggota OSIS, beliau juga mengatakan bahwa siswa kurang berminat untuk ikut

(17)

4

itu dianggap kurang penting dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan OSIS

lainnya.

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan keterampilan menulis

naskah drama dengan menggunakan media cerpen. Dengan media cerpen ini

siswa belajar menyusun kerangka masalah naskah drama dengan terlebih dahulu

membaca sebuah cerpen lalu dikembangkan menjadi sebuah naskah drama yang

utuh.

Dalam penelitian Nurhamidah (2011 : 149) “Peningkatan Kemampuan

Menulis Naskah Drama dengan Media Cerpen Pada Siswa Kelas XI MAN

Cibinong-Bogor Tahun Pembelajaran 2010/2011” menunjukkan bahwa

penguasaan kemampuan siswa terhadap materi menulis naskah drama

mengalami peningatan. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningatan hasil belajar

siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 76,80

meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata menjadi 86,80.

Cerpen merupakan sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur

cerita yang memiliki tokoh dan alur cerita yang terbatas. Sebuah teks cerpen akan

membantu siswa dalam menyusun atau menulis naskah drama hanya saja mereka

akan menambahkan pelakonan cerita serta memacu siswa untuk berimajinasi

dalam menciptakan suasanan drama yang estetik sesuai pesan yang ingin

disampaikan. Maka dari itu penulis berharap dengan digunakannya media cerpen

dalam menulis naskah drama dapat meningkatkan daya kreativitas dan

(18)

5

Berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti mencoba menerapkan model

pembelajaran peta pikiran (mind mapping). Peta pikiran merupakan sebuah

strategi pembelajaran yang dicetuskan oleh Tony Buzan. Model Pembelajaran

peta pikiran (mind mapping) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam

pembelajaran menulis drama. Shoimin (dalam, Hernowo, 2003) menyatakan

bahwa, mind mapping merupakan cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan

menata gagasan sebelum memulai menulis.

Salah satu keunggulan model ini adalah meningkatkan kreativitas dan siswa

juga termotivasi untuk menuangkan gagasannya, karena model ini dibuat dalam

bentuk konsep-konsep atau peta yang nantinya dapat membuat kegiatan awal menulis

dapat mengalir secara berurutan dan ketika merasa kebingungan peta pikiran ini

membantu meluruskan pemikiran sehingga dapat kembali berjalan di jalur yang sama.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia (khususnya menulis) model pembelajaran ini

dapat melatih siswa untuk menciptakan dan mengembangkan suatu ide yang dapat

dikembangkan menjadi sebuah drama.

Model peta pikiran tersebut, pertama-tama guru menuliskan satu kata kunci

dari tema yang dipilih dari tengah kertas. Model ini, menuntut siswa untuk

membuat perencanaan sebelum menulis naskah drama. Bila dalam perencanaan

tulisan sering dikenal dengan pembuatan kerangka karangan (outlining), maka

dalam peta pikiran outlining tersebut berupa kata kunci yang dipetakan. Selain

lebih menarik, kelebihan lain dari peta pikiran ini adalah siswa dapat menambah

kata kunci dimanapun jika ditengah kegiatan menulis ia mendapatkan ide baru.

Dengan demikian, dalam model peta pikian ini siswa dibebaskan untuk

(19)

6

model ini berpotensi mengoptimalkan fungsi kerja otak kanan yang memacu

kreativitas serta imajinasi sehingga siswa tidak kehabisan ide menulis naskah

drama. Dengan begitu motivasi belajar siwa akan tumbuh dengan sendirinya.

Penggunaan model peta pikiran ini diharapkan dapat memberikan motivasi belajar

siswa dalam pembelajaran karya sastra.

Dalam penelitian Adriyani (2012 : 15) “Upaya Peningkatan Keterampilan

Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Mind Mapping” menunjukkan

bahwa keterampilan siswa dalam menulis cerpen dapat ditingkatan melalui teknik

mind map. Secara proses, keberhasilannya ditunjukkan dengan peningkatan

keaktifan siswa, antusias dan semangat siswa dan fokus siswa kepada

pembelajaran. Nilai rata-rata siswa sebelum dikenai tindakan sebesar 62,21. Nilai

rata-rata siswa setelah dikenai tindakan siklus I menjadi 68,91. Nilai rata-rata pada

akhir tindakan siklus II sebesar 75,62.

Hal ini di dukung penelitian yang dilakukan oleh Herni (2010) “Penggunaan Media Peta Pikiran Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis

Naskah Drama Pada Siswa Kelas XI IPA Semester 2 SMA Negeri 2 Bengkalis

Tahun Pembelajaran 2009/2010” menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

menulis naskah drama dapat ditingkatkan dengan model Mind Mapping, hasilnya

dapat dilihat pada siklus I siswa yang memperoleh rentang nilai 90-100 sebanyak

3 (8%), tetapi setelah dilakukan perbaikan pada siklus II mengalami peningkatan,

yaitu sebanyak 6 (16%), mengalami peningkatan sekitar (8%). Sedangkan siswa

(20)

7

dilakukan perbaikan pada siklus II, siswa yang memperoleh nilai < 60 sudah

berkurang, hanya tinggal 1 (3%) siswa saja, mengalami penurunan sebesar (7%).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model peta pikiran atau mind

mapping dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

naskah drama.

Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping)

terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Teks Cerita Pendek

oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun

Pembelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

identifikasi masalah dalam penelitian diuraikan sebagai berikut :

1. minat siswa terhadap materi menulis drama masih kurang

2. kemampuan siswa untuk menulis drama masih rendah

3. siswa merasa jenuh dan bosan dengan materi menulis drama

4. menulis drama dianggap kurang penting oleh siswa

5. kurangnya inovasi guru dalam menggunakan model pembelajaraan untuk

mengajarkan materi menulis naskah drama.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang diuraikan dalam identifikasi masalah,

(21)

8

sasarannya. Maka yang menjadi batasan masalah yang diteliti adalah penggunaan

model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) dan kemampuan menulis naskah

drama berdasarkan teks cerita pendek. Dalam hal ini penelitian ini dilakukan pada

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Simanindo Tahun Pembelajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir tahun pembelajaran 2015/2016

sebelum menggunakan model pembelajaran peta pikiran (mind mapping)?

2. Bagaimanakah kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir tahun pembelajaran 2015/2016

sesudah menggunakan model pembelajaran peta pikiran (mind mapping)?

3. Apakah model pembelajaran peta pikiran (mind mapping) berpengaruh

terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1

Simanindo Kabupaten Samosir tahun pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir tahun pembelajaran

2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran peta pikiraan

(22)

9

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir tahun pembelajaran

2015/2016 sesudah menggunakan model pembelajaran peta pikiran (mind

mapping),

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran peta pikiran (mind

mapping) terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir tahun pembelajaran

2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi

banyak pihak, manfaat hasil penelitian ini akan diuraikan berikut ini.

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan

mengenai model pembelajaran peta pikiran khusunya dalam bidang pembelajaran

bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sarana

untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa,

melatih siswa untuk berpikir imajinatif dan kreatif.

b. Bagi guru, dapat meningkatkan kinerja guru, mendorong guru untuk

melaksanakan pembelajaran yang inovatif kreatif, mengatasi

permasalahan pembelajaran menulis naskah drama yang dialami oleh

(23)

10

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengalaman, menambah wawasan dan dapat memberikan gambaran

mengenai kemampuan menulis naskah drama setelah menggunakan

(24)

91

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini didasari pada permasalahan yang diperoleh oleh peneliti yaitu

siswa masih kurang mampu menulis naskah drama disebabkan oleh model

pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat mendukung pembelajaran

menulis naskah drama. Selain itu siswa juga kurang berminat dalam materi

pembelajaran menulis naskah drama dan adanya rasa jenuh dan bosan pada materi

pembelajaran tersebut.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti memberi solusi dengan

menerapkan model pembelajaran peta pikiran (mind mapping). Model peta pikiran

ini diharapkan dapat meningkatan kreativitas dan siswa juga termotivasi untuk

menuangkan gagasannya karena model ini dibuat dalam bentuk konsep-konsep

atau peta yang nantinya dapat membuat kegiatan awal menulis naskah drama

dapat mengalir secara berurutan dan ketika merasa kebingungan peta pikiran ini

membantu meluruskan pemikiran sehingga dapat kembali berjalan di jalur yang

sama.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1

Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam

(25)

92

perlakuan (model pembelajaran peta pikiran) tergolong dalam kategori

cukup, dengan nilai rata-rata 66,03.

2. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1

Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam

menulis naskah drama berdasarkan teks cerita pendek sesudah mendapat

perlakuan (model pembelajaran peta pikiran) tergolong dalam kategori

baik, dengan nilai rata-rata adalah 78.

3. Model pembelajaran peta pikiran terbukti memberikan pengaruh yang

positif terhadap kemampuan menulis drama oleh siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Simanindo Kabupaten Samosir Tahun Pembelajaran 2015/2016

dengan hipotesis yaitu t0 > ttabel , yakni 4,90 > 2,04 telah membuktikan

bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

perlu diungkapkan beberapa saran.

1. Bagi Siswa

Kemampuan siswa dalam menulis naskah drama berdasarkan teks cerita

pendek perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya memerlukan model

pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

2. Bagi Guru

Guru dalam pembelajaran hendaknya menerapkan pendekatan, metode,

model, dan strategi pembelajaran yang terbaru/inovatif seperti metode

(26)

93

dalam pembelajaran meningkat dan keterampilan siswa juga ikut

meningkat.

3. Bagi sekolah

Hendaknya sekolah terutama kepala sekolah terus menerus

mengembangkan kerjasama diantara guru untuk menerapkan pendekatan,

metode, model, dan strategi pembelajaran yang terbaru/inovatif seperti

metode Mind Mapping, sehingga lebih mudah dalam mengembangan

kreativitas dan imajiansi siswa sehingga motivasi siswa dalam belajar

dapat meningkat.

4. Bagi Peneliti

Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan

model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam

(27)

94

DAFTAR PUSTAKA

Adriyani .2012 Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Mind Mapping Siswa Kelas XI SMA N 17 Medan. Universitas Negeri medan.

Arikunto, Suharsini. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Barus, Sanggup. 2010. Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan : USU Press. Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia.

Daulay, Anggie Januarsyah. 2013. Stilistika; Menyimak Gaya Kebahasaan Sastra. Medan : Halaman Moeka.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hanisyah, Resi Ayu. 2011. Penerapan Peta Pikiran (Mind Map) Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMK PGRI Babakanmadang. UIN Syaruf Hidayatullah Jakarta.

Herni. 2010. Penggunaan Media Peta Pikiran Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama Pada Siswa Kelas XI IPA Semester 2 SMA Negeri 2 Bengkalis Tahun Pembelajaran 2009/2010.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan. MEDIA PERSADA. Kosasih. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia.

Bandung: Yrama Widya.

_____ , 2008. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

______, 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity

Press.

Nurhamidah, Didah. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Media Cerpen Pada Siswa Kelas XI MAN Cibinong-Bogor Tahun Pembelajaran 2010/2011. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rosmawati. 2014. Kajian Drama. Universitas Negeri Medan.

(28)

95

Deskripsi oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Sidikalang Kab. Dairi Tahun Pembelajaran 2013/2014. Universitas Negeri Medan.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Sinurat, Sahat Parsaulian. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap Kemampuan Menulis Teks Drama Berdasarkan Teks Cerita Pendek Oleh Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015. Universitas Negeri Medan.

Sitepu, Mesalina. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Berastagi Tahun Pembelajaran 2014/2015. Universitas Negeri Medan.

Sriani, 2013. Peningkatan Kemampuan Menuli Naskah Drama dengan Model Pembelajaran Mind Mapping pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Pancasila Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Sudijono, Anes. 2007. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta.Gramedia Pustaka Utama.

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angasa Bandung.

Trianto,2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Kencana. Zakaria, Arafat. M.Y. 2012. Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah

Drama dengan Media Peta Konsep Pada Tayangan Televisi “Jika Aku

Menjadi….” Trans TV pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA N 2 Wonosari

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki ruang laboratorium IPA, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.. 

[r]

Berbicara mengenai peran komunikasi dalam proses politik khususnya media massa, dalam kamus Analisa Politik ditanyakan bahwa proses komunikasi politik melakukan proses

Hj・セゥョヲ・、ゥカゥQ@ by­products),  yaitu  senyawa­sc:Jyawa  yang  terbentuk  jika  klorin  bereaksi  dengan  bahan- bahan  organik 

Untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika. dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat,

Kontaminasi dan pencoklatan ( browning ) eksplan merupakan masalah utama yang sering muncul pada tahap inisiasi. Inisiasi merupakan tahap awal kultur jaringan yang

Pengguna layanan internet di Perpustakaan Universitas Katolik Santo Thomas yang melakukan penelusuran informasi secara online dapat dikatakan pengguna yang sadar akan