PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL TEKNIK RASIONAL EMOTIVETHERAPY TERHADAP PERASAAN CEMAS ANAK KORBAN ERUPSI SINABUNG
BERADA JAUH DARI ORANG TUA DI SMP N 1 ATAP PAYUNG
KELAS VII TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
OLEH:
DWI BANGUN ITA BR BANGUN NIM. 1123151012
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL TEKNIK RASIONAL EMOTIVETHERAPY TERHADAP PERASAAN CEMAS ANAK KORBAN ERUPSI SINABUNG
BERADA JAUH DARI ORANG TUA DI SMP N 1 ATAP PAYUNG
KELAS VII TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
SkripsiDiajukanUntukMemenuhiPersyaratanMemperoleh GelarSarjanaPendidikanPadaJurusan
PsikologiPendidikandanBimbingan
OLEH:
DWI BANGUN ITA BR BANGUN NIM. 1123151012
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
DATA PRIBADI
Nama : Dwi Bangun Ita Br Bangun
Tempat/Tanggal Lahir : Kabanjahe, 18 September 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Menikah
Nama Ayah : Dahlan Bangun (+)
Pekerjaan : Almarhum
Nama Ibu : Ratna Br Pelawi
Pekerjaan : PNS
Alamat Orang Tua : Desa Simpang Gurukinayan Kec. Payung
Kabupaten Karo
RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SD Negeri 040486 Lulus 2006
Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Tiganderket Lulus 2009
Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Tiganderket Lulus 2012
HORMAT SAYA
i
ABSTRAK
Dwi Bangunita. Nim. 1123151012. Pengaruh Konseling Individual Teknik
Rasional Emotive TherapyTerhadap Perasaan Cemas Anak Korban
Erupsi SinabungBerada Jauh Dari Orang Tua Di Smp N 1 Atap Payung Kelas VII Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2017.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Konseling Individual Teknik Rasional Emotive TherapyTerhadap Perasaan Cemas Anak Korban Erupsi SinabungBerada Jauh Dari Orang Tua Di Smp N 1 Atap Payung Kelas VII Tahun Ajaran 2015/2016.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang terdiri dari 10 orang siswa yang terdiri dari 6 orang termasuk kategori kecemasan Tinggi, dan 4 orang dengan kategori kecemasan rendah. Peringkat kecemasan mereka dilihat dari hasil pengolahan data pre-test. Instrumen yang digunakan adalah skala kecemasan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling individual teknik RET. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling individual teknik RET berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman tentang kecemasan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Atap Payung T.A 2015/2016. Hal ini tergambar dari hasil Uji Wilcoxon,diperoleh nilai Jhitung = 15 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil. Nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n=10, adalah 6 (Jtabel). Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung > Jtabel = (15 > 8). Penurunan kecemasan pada siswa dari 145 menjadi 71 meningkat sebesar 57.7%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecemasan pada siswa mengalami penurunan sesudah mengikuti kegiatan konseling individual teknik RET.
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menjadi pribadi yang berkarakter dan berakhlak.
Atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
sehingga skripsi yang berjudul ’’Pengaruh Konseling Individual Teknik Rasional
Emotive Therapy Terhadap Perasaan Cemas Anak Berada Jauh Dari Orang Tua (Pada Anak Korban Erupsi Sinabung) Di SMP Negeri 1 Atap Payung ’’ T.A 2015/2016dapat diselesaikan oleh peneliti.
iii
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. Selaku Wakil Dekan Bidang akademik 4. Bapak Drs. Elizon M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang umum dan
keuangan
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan
6. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.
7. Ibu Prof.Dr.Asih Menanti,MS.,S.Psi. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan dosen pembimbing akademik yang telah banyak serta tidak berlelah membimbing dan mengajari penulis sampai menyelesaikan skripsi ini. 8. Dr. Nuraini, MS., Bapak Dr.M.Rajab Lubis,MS dan Bapak Drs.Edidon
Hutasuhut,M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam menyempurnakan skripsi ini.
iv
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti pendidikan dan memotivasi dalam penyelesaian tugas akhir.
10.Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
11.Bapak Renti Sembiring, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Atap Payung dan guru-guru di SMP Negeri 1 Atap Payung. Seluruh Siswa SMP Negeri 1 Atap Payung saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan serta semangat yang diberikan untuk membangkitkan semangat dalam menyelesaikan perkuliahan saya.
12.Teman-teman seperjuangan BK Reguler 2012, terkhusus kepada sahabat-sahabat tersayang Dongers, Hanna Margaretha Ginting, Elia Natalia, Heppy Susanti, Wiwik Anggreini, sahabat-sahabat PPL-t terima kasih yang telah saling mendoakan, memberikan masukan, motivasi dan semangat sehingga penulis tidak patah semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Tanpa sahabat hidup terasa hampa, tanpa sahabat tidak ada semangat menyelesaikan tugas akhir ini.
v
membuat saya siap dan kuat dalam menghadapi kehidupan ini. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini kepada penulis agar penyelesaian skripsi berjalan dengan baik. Terkhusus buat abang dan kakak tersayang terima kasih sudah merawat dengan penuh kasih sayang saat penulis dalam keadaan sakit dan membantu menyusun skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa, kelakuan dan perbuatan yang penulis lakukan dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini dan bersedia memaafkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.
Medan, 08 Januari 2017 Penulis
vi A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 3
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. KerangkaTeori 1. Kecemasan. ... .61.1 PengertianKecemasan ... 6
1.2 Faktor-Faktor penyebab ... 7
1.3 Jenis Kecemasan ... 7
2. Layanan Konseling Individual ... 10
2.1 Pengertian layanan Konseling Individual ... 10
2.2 Pendekatan layanan Konseling Individual ... 13
vii
3 Rasional Emotive Therapy ... 21
3.1 Pengertian RET ... 21
3.2 Tujuan RET ... 22
3.3 Fungsi Dan Peran RET... 24
3.4 Proses Terapi ... 25
3.5Teknik-Teknik Konseling RET ... 26
B. Kerangka Konseptual ... 26
C. Hipotesis Tindakan ... 27
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penetitian ... 293.2 Desain Penelitian ... 29
3.3 Subjek Penelitian ... 30
3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 31
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4
.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 344.2 Jadwal Penelitian ... 35
viii
4.4 Uji persyaratan analis ... 36
4.5 Hasil Penelitian ... 40
4.6 Hipotesis ... 41
4.7 Pembahasan Penelitian ... 42
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...43
5.2 Saran ...44
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Solidaritas Organik ... 47
Lampiran 2 Sebaran Uji Coba Angket ... 49
Lampiran 3Perhitungan Validitas Angket Karakter Solidaritas Organik . 50
Lampran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Karakter Solidaritas Organik 51 Lampiran 5 Angket Valid... 53
Lampiran 6 Skor data Pre-test ... 54
Lampiran 7 Skor Data Post-Test ... 55
Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 56
Lampiran 9Perhitungan Kategori Skor Subjek Penelitian Pre-test ... 59
Lampiran 10 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi ... 60
Lampiran 11 Perhitungan Kategori Skor Subjek Penelitian Post test ... 61
Lampiran 12 Perhitungan Harga Rata-rata ,Standar Deviasi ... 63
x
DAFTAR GAMBAR
1
BAB I PENDAHULUAN
Reaksi umum terhadap stress kadang-kadang disertai dengan kemunculan kecemasan. Namun kecemasan itu dikatakan menyimpang bila individu tidak dapat meredam (merepresikan) rasa cemas tersebut dalam situasi, sementara kebanyakan orang mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti. Gangguan kecemasan muncul bila rasa cemas tersebut terus berlangsung lama, terjadi perubahan perilaku, atau terjadinya perubahan metabolisme tubuh. Kecemasan berada jauh dari orang tua biasanya dialami oleh anak berusia 4-13 tahun. Biasanya gejala fisik anak yang mengalami kecemasan yaitu sakit kepala atau sakit perut, banyak juga anak menangis histeris bila berada jauh dari orang tuanya ketika erupsi gunung Sinabung terjadi, dan aktivitas anak bermain dengan teman sebayanya juga terganggu.
Akibat pengaruh kecemasan anak saat berada jauh dari orang tua saat anak belajar suasana belajar serta pengembangan potensi dirinya tidak tercapai optimal, misalnya anak tidak konsenterasi mengikuti mata pelajaran di sekolah karna khawatir akan terjadi erupsi, kekhawatiran anak ini berdampak pada penurunan nilai karena tidak bisa mengikuti mata pelajaran dengan baik di sekolah. Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan belajar. Banyak sekali bentuk-bentuk perubahan yang diperoleh individu dari hasil belajar, sehingga kualitas peradaban individu juga tergantung pada apa dan bagaimana individu belajar. Kadangkala siswa/anak merasakan kondisi yang kurang nyaman dalam proses belajar. Di sekolah untuk mengatasi kecemasan anak, Guru BK melakukan pelayanan konseling individual. Atas dasar perasaan cemas peneliti memberikan konseling individual kepada beberapa siswa yang mengalami kecemasan tersebut. Belajar merupakan kegiatan utama dalam setiap usaha pendidikan.
2
Konseling individual yaitu merupakan salah satu pemberian bantuan secara perseorangan dan secara langsung. Alasan penelitian tentang kecemasan anak berada jauh dari orang tua adalah dari hasil observasi penulis pada tanggal 10 mei sampai 12 mei 2016 pada anak korban erupsi gunung Sinabung. Sebagai akibat dari pengalaman traumatik siswa yang mengalami peristiwa erupsi gunung Sinabung adalah mengalami penurunan nilai di sekolah, tidak adanya konsentrasi belajar, selalu ingin cepat pulang dari sekolah. Pada waktu lewat saat mengikuti Program Pelatihan Lapangan Terpadu (PPLT) pada tanggal 24 Agustus hingga 20 November 2015 , peneliti mendapati siswa 10 yang mengalami gangguan kecemasan tersebut. Dari hasil wawancara peneliti terhadap siswa yang mengalami kecemasan traumatik tersebut adalah berasal dari dampak erupsi gunung Sinabung. Ketika terjadi erupsi anak tersebut pernah ditinggal orang tuanya di dalam rumah sendiri dan pada saat sendiri anak tersebut melihat tetangganya berlarian dengan paniknya. Keadaan ini membuat anak takut, terlebih lagi dikuatkan dengan kepanikan warga sekitarnya yang berlarian untuk mengungsi. Dari peristiwa ini peneliti akan memberikan konseling individual teknik Rasional Emotive Therapy (RET). Konsep dasar dari RET adalah manusia pada dasarnya unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. RET juga memilki arti konseling yang menekankan interaksi berpikir serta akal sehat, perasaan, dan perilaku.
Sehubungan dengan masalah tersebut, kiranya perlu dilakukan penelitian menyangkut tentang ’’Pengaruh Konseling Individual Teknik Rasional
3
A. Identifikasi Masalah
Bersadarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis mengindentifikasikan masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Kecemasan anak yang mengalami peristiwa erupsi gunung Sinabung disebabkan oleh adanya rasa tidak ingin ditinggal sendirian di rumah.
2. Kecemasan anak dapat disebabkan oleh kepanikan orang tua dan masyarakat sekitar yang dilihat oleh anak.
3. Kecemasan anak yang mengalami trauma oleh peristiwa erupsi gunung Sinabung dapat diatasi dengan pemberian layanan konseling individual teknik RET.
B. Batasan Masalah
Agar lebih mudah dalam memahami proposal penelitian ini, penulis membatasi penelitian hanya pada “Pengaruh konseling individual teknik RET terhadap perasaan cemas anak berada jauh dari orang tua. Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Atap Payung”.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada pengaruh konseling individual teknik RET (Rasional Emotive Therapy) terhadap perasaan cemas anak berada jauh dari orang tua (pada anak korban erupsi Sinabung) SMP Negeri 1 Atap Payung kelas VII T/A 2015/2016.
E.Tujuan Penelitian
4
jauh dari orang tua ( penelitian pada anak korban erupsi sinabung) di SMP Negeri 1 Atap Payung T.A 2015/2016.
Sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh layanan Konseling Individual teknik RET terhadap siswa yang memiliki kecemasan yang tinggi.
2. Untuk mengetahui pengaruh layanan Konseling Individual teknik RET terhadap siswa yang tidak ingin berada jauh dari orang tua ketika erupsi terjadi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat praktis dan manfaat konseptual.
a. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a) Bagi Sekolah
Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam mengatasi kecemasan siswa di sekolah.
b) Bagi Guru BK
Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan masukan pengayaan teori terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah kecemasan siswa di sekolah dengan layanan Konseling individual teknik rasional emotive therapi.
5
Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam mengatasi kecemasan siswa yang dapat mempengaruhi secara negatif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.
d) Bagi Orang Tua
Dapat bermanfaat sebagai masukan dan wawasan untuk mengkontrol dan mencegah siswa mengalami kecemasan ketika berada jauh dari orang tua.
e) Bagi Siswa
Dapat dijadikan masukan untuk memperbaiki dan mengurangi perasaan kecemasan ketika berada jauh dari orang tua.
b. Manfaat Konseptual
Secara konseptual, hasil penelitian bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan layanan bimbingan dan konseling teknik
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan teknik RET (Rasional Emotive Therapi) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perasaaan cemas siswa di SMP Negeri 1 Atap Payung. Hal ini terlihat dengan adanya penurunan rasa cemas siswa setelah mendapatkan pengalaman konseling
individual, seperti siswa mampu memahami, mampu mengenali, mampu
merasakan perasaan dirinya yang aman, dan lebih mampu mengendalikan perasaan cemasnya.
Dari hasil perhitungan pada kelompok perlakuan diperoleh Jhitung= 0, Dengan α = 0,05 dan n= 8, maka berdasarkan daftarJtabel =4. Dari data tersebut
terlihat bahwa Jhitung <Jtabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan
persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -5,188 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka H0 ditolak berarti rasa cemas siswa lebih rendah
setelah diberi perlakuan konseling individual dari pada sebelumnya dan perlakuan yang diberikan memberi efek positif terhadap perasaan cemas berkurang bila
jauh dari orang tua.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:
46
1) Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada siswa yang disebabkan oleh rasa cemas anak yang tinggi, diharapkan para pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan pelayanan antara lain layanan konseling individual teknik RET.
2) Disarankan agar sekolah memfasilitasi lebih baik untuk program – program pengembangan kepribadian siswa, yang mengurangi perasaan cemas seperti mengadakan game (permainan)
3) Disarankan kepada peneliti lain agar menindak lanjuti penelitian ini, misalnya meneliti perilaku rasa cemas anak dilihat dari faktor perhatian orang tua.
4) Pencegahan yang dilakukan sejak dini juga tidak hanya dilakukan oleh para siswa di sekolah, namun juga seluruh tenaga pendidik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai melalui anak-anak yang tidak memiliki permasalahan yang bersumber dari tingginya rasa
47
DAFTAR PUSTAKA
Arinkonto. 2011. Wawancara Konseling Di Sekolah. Yogyakarta: Andi. Aqiq, Zainal. 2013. Konseling Kesehatan Mental. Bandung: Yrama Widya. Corey, Gerald. 1988. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung:
Eresco.
Hartono. 2012. Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana. Menanti, Asih. 2013. Penelitian eksperimen. Medan Nuryanti, Lusi. 2008. Psikologi Anak. Jakarta: Indeks.
Prayitno. 1994. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: Rineka Sofyan. 2011. Konseling Individual. Bandung: Alfabeta.