KONFLIK THE COCA COLA COMPANYTERHADAP KEBIJAKAN
PEMERINTAH INDIA
Oleh: ELIA PIPIT ROSALINA ( 05260012 )
International Relation Dibuat: 2010-10-13 , dengan 6 file(s).
Keywords: The Coca Cola Company, kebijakan pemerintah India, dan industri minuman ringan di India.
Abstraksi
The Coca Cola Company pertama kali masuk ke India pada tahun 1958. Pada tahun 1977 The Coca Cola Company memutuskan untuk keluar, tetapi kemudian
ingin kembali lagi masuk ke dalam pasar industri minuman ringan di India pada tahun 1993. Proses keluar – masuknya The Coca Cola Company di India ini disebabkan karena
perusahaan minuman ringan tersebut telah menghadapi beberapa konflik dengan kebijakan pemerintah India. Ketika pada tahun 1977
pemerintah India mengeluarkan kebijakan yang menetapkan 60% saham investor asing menjadi milik pemerintah India, The Coca Cola Company menolak untuk menaati kebijakan tersebut dan memilih keluar dari India. Namun, ketika pemerintah India menaikkan
kepemilikan saham investor asing pada tahun 1991, yang semula 40% menjadi 51%, The Coca Cola Company tertarik untuk kembali ke pasar India. Akan tetapi, kali ini permintaan The Coca Cola Company ditolak oleh pemerintah India. Perusahaan minuman tersebut baru mendapat izin pada tahun 1997 setelah melakukan beberapa kesepakatan dengan pemerintah India.
Hal ini menunjukkan bahwa India tidak ingin terlalu bergantung kepada The Coca Cola Company, karena pemerintahnya masih mengandalkan produsen
lokal, dan masih banyak MNC lain yang tertarik berinvestasi di India selain The Coca Cola Company.
ABSTRACT
The Coca Cola Company firstly came to India in 1958. In 1977, this company decided to leave, however, it wanted to come back in soft drink
industrial market of India in 1993. The leaving-coming process of the Coca Cola
Company resulted from this company had faced some conflicts toward India’s governmental
policy. In 1977, when India’s government issued policy that 60% of foreign investor’s shares
would be Indian government’s ownership, the Coca Cola Company refused to obey the policy
and decided to leave India. However, when the government increased the shares’ ownership
of foreign investor in 1991,
from 40% to 51%, the Coca Cola Company was interested to come back to India market. Unfortunately, the Indian government refused it. This drink company got permission in 1997 after it had done some agreement with Indian government. It
still had depended its local producer, and there were many other MNC who were interested to invest in India other than the Coca Cola Company.