1
Pengantar Teknik Industri
Oleh Alam Santosa
2
Literatur
• Turner, C.W., Mice, J. H., Case, K. E., Nezemetz, J. W., Introduction To Industrial And System Engineering, 3th Edition,I
Prentice Hall, 1993.
• Hicks, P. E., Industrial Engineering & Management, McGraw-Hill, 1994.
• Purnomo, Hari, Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, 2004.
Pengantar Teknik Industri
Pengertian, Sejarah, & Ruang Lingkup Teknik Industri
5
Pengertian Teknik Industri
• Industrial Engineering is concerned with the design, improvement, an installation of integrated systems of people, materials, information, equipment, and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design to specify, predict, and evaluate the results to be obtained from such systems.
6
Ruang Lingkup Pekerjaan TI
• Aktivitas-aktivitas yang bisa digarap oleh disiplinTeknik Industri menurutAmerican Institute of Industrial Engineering (AIIE) adalah sebagai berikut.
– Perencanaan dan pemilihan metode-metode kerja yang efektif dan efisien dalam proses produksi. – Pemilihan dan perancangan dari perkakas kerja serta
peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi. – Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata
letak fasilitas produksi, peralatan pemindahan bahan dan fasilitas-fasilitas untuk penyimpanan bahan baku atau produk jadi.
– Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian untuk distribusi barang/jasa produksi, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas, dan reabilitas
7 – Pengembangan sistem pengendalian ongkos
produksi seperti pengendalian budget, analisis biaya dan standar biaya produksi.
– Penelitian dan pengembangan produk.
– Desain dan pengembangan sistem pengukuran performasi serta standar kerja.
– Pengembangan dan penerapan sistem pengupahan dan pemberian insentif.
– Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja.
– Analisis lokasi dengan mempertimbangkan potensi pemasaran, sumber bahan baku, suplai tenaga kerja, dll.
– Aktivitas penyelidikan operasional dengan analisis matematika, sistem simulasi, program linear, teori pengambilan keputusan.
8
Kurikulum ABET
• The Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) adalah organisasi yang bertugas menguji dan mengakreditasi kurikulum engineering.
• Akreditasi ABET adalah untuk meyakinkan bahwa lulusan dari universitas tersebut mencapai syarat minimal.
• Kurikulum 4 tahun ABET tersebut meliputi
– 1 tahun untuk matematik dan ilmu dasar – 1,5 tahun untuk desain teknik
9
Evolusi Bidang Garap TI
Standar tenaga kerja
langsung Tata letak pabrik Penyederhanaan kerja dan perbaikan metode
Standar tenaga kerja
langsung Tata letak pabrik Rekayasa proyek Penyederhanaan kerja dan perbaikan metode
Standar tenaga kerja tidak langsung
Standar tenaga kerja
langsung Standar tenaga kerja
tidak langsung Manajemen perusahaan
Rekayasa proyek
Tataletak pabrik & perencanaan fasilitas
Rekayasa proyek Perencanaan SIM
persediaan Analisis keuangan untuk manajemen pengambilan
keputusan Perancangan sistem
pada area non manufakturing
Standar tenaga kerja
langsung Standar tenaga kerja tidak
langsung
1960 1965 1970 1975 1980
10
Trend Bidang Garap Saat Ini
• Integrasi manufaktur dan sistem pelayanan • Penggunaan mesin-mesin terkomputerisasi • Perancangan berbasis komputer (CAD/CAM) • Integrasi sistem informasi manufaktur (CIM) • Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)
Evolusi Profesi Teknik Industri
Operasional Control Management
Control Strategic Planning
1960 1965 1970 1975 1980
Operasional Control Management Control Strategic Planning Operasional Control Management Control Strategic Planning Operasional Control Management Control Strategic Planning
Kode Etik Profesi Teknik Industri
yang ditetapkan ITSMI
• Untuk lebih menghayati Kode Etik Profesi Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia dalam operasionalisasi sesuai bidang masing-masing, dan sadar sepenuhnya akan tanggung jawab sebagai warga negara maupun sebagai sarjana, akan panggilan pertumbuhan dan pengembangan pembangunan di Indonesia maka kami Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bersepakat untuk lebih
mempertinggi pengabdian kepada Bangsa, Negara dan Masyarakat.
13
Pasal 1
• Dalam melaksanakan tugas yang
dipercayakan kepadanya Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu mengerahkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk selalu
berupaya mencapai hasil yang terbaik didalam keluhuran budi dan kemanfaatan masyarakat luas secara bertanggung jawab.
14
Pasal 2
• Dalam melaksanakan tugas yang
melibatkan disiplin dan pengetahuan lain, Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan senatiasa menghormati dan menghargai keterlibatan mereka, dan akan selalu mendayagunakan disiplin Teknik Industri dan Manajemen Industri akan dapat lebih dioptimalkan dalam upaya mencapai hasil terbaik.
15
Pasal 3
• Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri bertanggung jawab atas
pengembangan keilmuan dan
penerapannya dimasyarakat, dan akan selalu berupaya agar tercapai kondisi yang efisien dan optimal dalam segenap upaya bagi perbaikan dalam
pembangunan dan pemeliharaan sistem.
16
Pasal 4
17
Pasal 5
• Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri akan selalu bersikap dan
bertindak bijaksana terhadap sesama rekannya dan terutama kepada rekan mudanya; selalu mengusahakan kemajuan untuk meningkatkan
kemampuan dan kecakapan, bagi bagi dirinya pribadi, bagi masyarakat maupun bagi pengebangan Teknik Industri dan Manajemen Industri di Indonesia.
18
Ilmu Dasar Displin Teknik Industri
• Method Engineering • Ergonomi (human factor)
• Perencanaan dan Perancangan Fasilitas • Simulasi
• Material Handling • Riset Operasional • Sistem Produksi
19
Pengantar Teknik Industri
Perancangan Sistem Produksi
20
Proses Perancangan Produk
Design Concept
Prototype Design
Prototype Build Process Development
Preliminary Design Review & Release
Pre Production Build Tool Design & Build
Design Review & Release
Production Unit
Product Engineering
Manufacturing Engineering
Production
21
Kendala Pengembangan Produk
• Kurangnya ide-ide baru • Persaingan pasar yang ketat • Perlindungan konsumen
• Biaya perancangan yang besar
22
Pendekatan Perancangan Produk
• Market-Pull = Tarikan Pasar
• Technological-Push = Dorongan Teknologi • Interfunctional = Antar Fungsi Perusahaan
23
Pengembangan Teknologi
• Variasi produk
• Rancangan produk tiruan • Standarisasi
24
Analisis & Perancangan Kerja
• Method Engineering – Method Study – Work Measurement • Tujuan
– Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
– Perbaikan dan penghematan pemggunaan material, tenaga mesin, fasilitas, serta tenaga kerja manusia. – Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan
keletihanyang tidak perlu.
– Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana kerja yang aman dan nyaman.
Langkah-langkah APK
• Identifikasi operasi kerja yang harus diamati.
• Dokumentasikan langkah, prosedur, tata cara kerja yang ada. Buat sistematika urutannya.
• Buat usulan metode kerja yang lebih efektif dan efisien.
Peta Proses Operasi
• Kegunaan
1. Mengetahui kebutuhan mesin dan
pengangarannya. 2. Memperkirakan
kebutuhan material. 3. Sebagai alat untuk
menentukan tataletak pabrik.
4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja.
27
Peta Aliran Proses
• Kegunaan
– Mengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai selesai – Mengetahui jumlah
kegiatan yang dialami material
– Sebagai alat untuk memperbaiki proses – Memberikan informasi
waktu penyelesaian suatu proses.
28
Diagram Alir
• Kegunaan
– Menunjukan lokasi semua aktivitas hyang terjadi dalam peta aliran proses – Sebagai alat
perbaikan tata letak tempat kerja
29
Perbaikan Metode Kerja
• Menyederhanakan urutan proses • Menghilangkan waktu tunggu • Menggabungkan proses sejenis • Memperpendek aliran material • Dll.
Tujuannya untuk mengurangi biaya produksi
30
Pengukuran Waktu Kerja (Time Study)
• Waktu yang diukur – Waktu Rata-rata
– Waktu Normal (Waktu Rata-rata + Penyesuaian) – Waktu Baku (Waktu Normal + Kelonggaran) • Proses Pengukuran
– Pengukuran Langsung
• Stop Watch • Sampling
– Pengukuran Tidak langsung
• Predetermined Time System
31
Metodologi Pengukuran
Waktu Kerja
Pengumpulan Data Waktu siklus
Uji Kecukupan Data
Data cukup?
Uji Keseragaman Data
Data seragam?
Waktu Rata-rata
Waktu Normal
Waktu Baku Kelonggaran
Penyesuaian Buang data diluar batas kontrol
32
Penyesuaian
• Pada saat pengukuran, cara kerja operator bisa dalam keadaan normal, diatas normal, atau dibawah normal sehingga perlu disesuaikan. • Metode penyesiuaian yang biasa digunakan
antara lain:
– The Westing House System – Synthetic Rating
– Speed Rating/Performance Rating – Objective Rating
Kelonggaran
• Kelonggaran adalah suatu faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator akibat adanya gangguan yang bersifat alamiah.
– Kelonggaran kebutuhan pribadi
– Kelonggaran menghilangkan kelelahan – Kelonggaran untuk hambatan tak
terhindarkan
Ergonomi
• Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara orang dengan lingkungannya. Dengan tujuan
mengurangi human error akibat
perancangan yang tidak mengantisipasi keterbatasn manusia.
• Pendekatannya menganut prinsip – Human Centered Design
35
Perancangan Sistem
Manusia-Mesin
• Menyeimbangkan antara fungsi manusia sebagai pihak yang aktif dan fungsi objek sebagai pihak yang pasif.
• Memahami bahwa ada pekerjaan yang sebaiknya dikerjakan manusia dan ada yang sebaiknya oleh mesin.
• Keungulan manusia – Adaptasi
– Fleksibel
• Kelemahan manusia – Inkonsistensi
36
Display
• Display adalah instrumen yang berfungsi sebagai sistem komunikasi antara mesin dengan manusia.
• Desain display yang baik mengutamakan faktor
fungsional yang dapat meminimalkan resiko kecelakaan kerja
• Klasifikasi display
– Statis -- Audio – Dinamis -- Visual
• Jenis Display
– Display digital, angka/nilai dapat dibaca langsung – Display skala tetap penunjuk bergerak.
– Display penunjuk tetap skala bergerak.
37
Sistem Kendali
• Sistem Kendali adalah suatu sistem yang membahas mengenai tindakan manusia untuk mengubah aktvitas atau kondisi mesin.
38
Ergonomi Perancangan
Tempat Kerja
• Dasar keilmuan ergonomi adalah anatomi dan fisiologi sehingga dalam mempelajari ergonomi diperlukan pengetahuan fungsi sistem rangka dan otot.
• Penerapan ilmiah ergonomi adalah atropometri (kalibrasi tubuh manusia)
39
Kondisi Lingkungan Kerja
40
Pengantar Teknik Industri
Perencanaan & Peengendalian Produksi/Operasi
41
Sistem Produksi/Operasi
• Sistem produksi/operasi adalah suatu aktivitas untuk mengolah atau mengatur penggunaan sumber daya yang ada
dalam proses penciptaan barang atau jasa yang bermanfaat dengan melakukan
optimasi tujuan perusahaan.
42
Model Sistem Operasi
Material Tenaga Kerja
Mesin Fasilitas
Proses
Transformasi Barang/Jasa
Feedback
(informasi untuk pengendalian proses)
43
Perencanaan & Pengendalian
• Perencanaan (Planning) dan
Pengendalian (Control) merupakan dua aktivitas tak terpisahkan.
• Suatu proses tidak dapat dikendalikan jika tidak direncanakan.
44
Peramalan
• Merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk tersebut dapat dibuat dalam jumlah yang tepat.
• Mengestimasi permintaan di masa depan. • Berdasarkan data penjualan masa lalu.
45
Faktor yang Mempengaruhi
Fluktuasi Penjualan
• Pengaruh Trend Jangka Panjang
– Menunjukan perkembangan produk
• Perubahan Musiman
– Pola yang berulang pada periode tertentu
• Pengaruh Siklus
– Pengaruh perekonomian jangka panjang
Peran Peramalan
• Penjadwalan sumberdaya yang ada • Menyediakan sumber daya
tambahan/baru yang dibutuhkan di masa depan
• Menentukan sumberdaya yang dibutuhkan
Metode Peramalan
• Linear Regression • Moving Average
48
Linear Regression
• Merupakan prosedur statistika yang paling banyak digunakan sebagai metode
peramalan, karena mudah dipahami dan cukup akurat untuk berbagai situasi. • Terdapat variabel (independen) yang
mempengaruhi variabel lain (dependen).
Persamaan Linear Regression
( )
22
∑
∑
∑
∑ ∑
∑
∑
−
−
=
−
=
+
=
x
x
N
y
x
xy
N
b
N
x
b
y
a
bx
a
Y
50
Moving Average
• Metode rata-rata bergerak merupakan metode yang mudah perhitungannya. Tujuan utama dari pengunaan metode ini adalah menghilangkan atau mengurangi
randomness yang terdapat dalam time
series.
• Nilai rata-rata baru diperoleh dengan membuang nilai observasi yang lama diganti dengan yang baru.
Persamaan Moving Average
t
Xi
F
t
i
t
52
Single Exponential Smoothing
• Single eksponensial smoothing adalah metode peramalan yang menggunakan suatu faktor tertentu yang disebut
smoothing constantyang mempengaruhi
peramalan.
• Smoothing constant bernilai diantara 0 dan 1, nilai yang kecil cocok untuk
penjualan yang stabil dan nilai yang besar untuk penjualan yang lebih berfluktuasi.
Persamaan Single Exponential
Smoothing
constant
smoothing
terakhir
Peramalan
F
terbaru
aktual
Nilai
X
)
1
(
)
(
t t
1
=
=
=
−
+
=
+
α
α
α
t tt
X
F
F
Peramalan Dengan Software
• Pada saat ini tersedia banyak software yang dapat digunakan untuk menghitung peramalan dengan mudah.
• Software yang biasa digunakan adalah Excel, WinQSB, dan SPSS.
Perencanaan Produksi
• Perencanaan produksi digunakan untuk mengetahui jumlah barang yang harus diproduksi berdasarkan hasil peramalan dan persediaan yang ada.
56
Fungsi Perencanaan Produksi
• Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap strategi perusahaan.
• Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
• Sebagai alat monitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi.
• Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi.
• Mengarahkan penyusunan pelaksanaan jadwal induk produksi.
57
Strategi Perencanaan Produksi
• Pengendalian persediaan.
• Pengendalian jumlah tenaga kerja. • Mengadakan subkontrak.
• Mempengaruhi permintaan.
58
Latihan
• Diketahui hasil peramalan agregat untuk PT. Baru Jaya adalah sebagai berikut
200 220 200 180 170 160 140 130 120 110 100 90
Dec Nov Oct Sep Aug Jul Jun May Apr Mar Feb Jan
• Kondisi perusahaan adalah sebagai berikut – Pekerja awal 5 orang
– Upah pekerja $200/orang/bulan overtime 150% max 25% – Kapasitas pekerja 15 unit/orang/bulan
– Harga Produk $1000
– Biaya inventori 1% harga produk – Hiring $200 dan Layoff $300
• Buat Agregat Planning dengan strategi pekerja tetap.
59
Pengendalian Inventori
• Tujuan Inventori
– Memperlancar produksi – Menghindari lost-sales
• Inventori adalah sumberdaya tertahan (cost) untuk keperluan produksi atau penjualan • Jenis Inventori
– Material di gudang (bahan utama, tambahan, dan pelengkap)
– Spare Parts untuk keperluan proses produksi – Barang dalam proses (setengah jadi)
60
Fungsi Inventori
• Penyangga
• Penghubung antar proses produksi • Distribusi
• Stabilisator Harga
61
Alasan Adanya Inventori
• Cadangan (Safety Stock)
– Minimasi dampak ketidakpastian pasokan, permintaan, dan lead time
• Efisiensi biaya pengadaan
– Minimasi biaya pemesanan per unit – Mendapatkan potongan harga partai – Minimasi biaya transportasi per unit – Minimasi biaya produksi per unit
• Antisipasi
– Ketersediaan – Fluktuasi harga
Masalah Inventori
• Masalah kuantitatif
– Berapa pemesanannya – Kapan pemesanannya – Berapa safety stock
– Metode pengendalian yang digunakan
• Masalah Kualitatif
– Jenis barang/material yang masih tersedia – Di mana ditempatkannya
– Berapa banyakpipeline inventory – Siapa pemasoknya
– dll
Komponen Biaya Inventori
• Biaya pembelian • Biaya pengadaan
– Ordering cost – Setup cost
• Biaya penyimpanan (carrying cost)
– Biaya modal – Biaya gudang
– Biaya asuransi dan pajak – Biaya keusangan
64
EOQ
• Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu metode pengendalian
persediaan dengan menentukan berapa jumlah pemesanan yang ekonomis.
• Dikembangkan oleh F. Harris tahun 1915 dan digunakan sampai saat ini.
65
Asumsi dalam EOQ
• Demand independen, konstan, dan kontinyu
• Lead time diketahui dan tetap
• Harga per unit tetap, tidak dipengaruhi jumlah
• Pengiriman sekaligus pada waktu yang sama
66
Model EOQ
Reorder Point
Lead Time EOQ
67
Model EOQ
TC
Biaya simpan
Model EOQ
material Harga M t/periode simpan/uni Biaya H optimal pemesanan Jumlah Q periode per Permintaan A Pesan Biaya P MA Material Biaya 2 Q H Simpan Biaya Q A P Pemesanan Biaya Pembelian Biaya n Penyimpana Biaya Pemesanan Biaya Biaya Total = = = = = = = = + + = H PA Q H Q A P H Q A P dQ TC d MA Q H Q A P TC 2 0 2 2 ) ( 2 2 2 = = + − + − = + + = 69EPQ
• Economic Production Quantity (EPQ) adalah pengembangan model
ppersediaan dimana pengadaan
material/komponen tertentu diproduksi secara masal dan dipakai sendiri
• Komponen diproduksi dengan kecepatan konstan, dan kecepatan produksi lebih tinggi dari kecepatan konsumsinya
72
Keseimbangan Lintasan
• Masalah lain yang sering muncul dalam pengendalian produksi adalah keseimbangan lintasan perakitan.
• Perencanaan yang tidak tepat mengakibatkan setiap stasiun kerja dalam lintasan perakitan memiliki kecepatan berbeda.
• Perbedaan kecepatan pada lintasan perakitan akan menimbulkan penumpukan persediaan atau menganggurnya stasiun kerja.
73
Lintasan Perakitan
• Lintasan perakitan adalah sekelompok orang dan atau mesin yang melakukan tugas-tugas berurutan dalam memerkit suatu produk.
• Lintasan perakitan merupakan lini
produksi dimana material bergerak secara kontinyu dengan rata-rata laju kedatangan material berdistribusi uniform melewati stasiun kerja.
74
Lintasan Perakitan
MATERIAL HANDLING TOOL
Final Assembling Material Input
WS 1
WS 2
WS 3
WS 4
75
Tujuan Lintasan Perakitan
• Menyeimbangkan stasiun kerja • Menjaga kontinyuitas operasi
Upaya
76
Terminologi Lintasan
• Elemen Kerja (elemen of work/”i”), adalah pekerjaanyang harus dilakukan dalam suatu kegiatan perakitan • Stasiun Kerja (workstation/”K”), adalah
lokasi-lokasitempat elemen kerja dikerjakan
• Waktu Siklus (cycle time/”C”), adalah waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk pada satu stasiun kerja
• Waktu Stasiun Kerja (Station time/”SK”), adalah waktu yang dibutuhkan oleh stasiun kerja untuk menyelesaikan semua elemen yang didistribusikan pada stasiun
tersebut Waktu Operasi, adalah waktu standar untuk menyelesaikan suatu operasi
77
Lanjutan Terminologi Lintasan
• Waktu Elemen (Elemental Time/”Ei”) adalahwaktu penyelesaian elemen kerja
• Balance Delay, rasio antara delay time dengan waktu tersedia
BD = C - SK
• Precedence Chart, adalah diagram yang
menggambarkan urutan dan keterkaitan elemen kerja sebuah produk
• Predecessor (P*), adalah elemen kerja yang harus dilakukan
• Follower (F†), adalah elemen kerja yang
mengikuti
Precedence Chart
1 2 2 5 3 8 4 2 5 2 6 3 7 2 13 3 11 1 12 2 9 3 8 4 10 7Data Keseimbangan Lintasan
80
Menentukan Keseimbangan
• Jumlah waktu elemen = 44 menit• Waktu siklus yang diinginkan (S) = 8 menit (waktu elemen maksimal = C) atau faktor dari 44 (2, 4, 11, 22, 44) tentukan dengan coba-coba, misalnya ditetapkan 8 • Jumlah stasiun kerja optimal = 44/8 = 5.5 ~ 6
• Balance delay optimal = (6 x 8) - 44 = 48 – 44 = 4 menit • Gunakan metode heuristik berikut untuk menentukan
stasiun kerja
81
Metode Heuristik
• Catat baris dengan matriks P berisi 0 semua (tidak ada predesesor) dan tambahkan sebanyak-banyaknya elemen, tandai elemen yang telah ditugaskan.
• Catat nomor elemen pada matriks F yang berhubungan dengan elemen yang telah ditugaskan kemudian ganti nilai matriks P nomor tersebut dengan angka 0 • Lanjutkan perhitungan sampai batasan
Maksimum Ei<=Si<=C
84
Sistem Produksi
Sistem Produksi
85
Produksi
• Produksi disebut juga dengan istilah manufaktur merupakan salah satu fungsi dalam perusahaan (fungsi lainnya a.l pemasaran, personalia, dan finansial). • Produksi bertanggung jawab terhadap
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah sehingga dapat dijual.
• Pada perusahaan modern fungsi produksi perlu dikendalikan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sistem Produksi
• Sistem produksi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi untuk mentransformasi bahan baku menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah.
• Sub-sub sistem produksi meliputi
– Perencanaan & Pengendalian Produksi – Pengendalian Kualitas
– Penentuan Standar Operasi – Penentuan Fasilitas Produksi
88
Pemasaran dan Penjualan
• Perintah melaksanakan kegiatan produksi umumnya akan diformulasikan oleh
Departemen Pemasaran.
– Customer memesan suatu rancangan produk sesuai dengan spesifikasi kebutuhannya.
– Customer membeli satu atau lebih produk yang dibuat secara bebas (standar).
– Suatu pesanan yang didasarkan pada suatu ramalan kebutuhan dari suatu produk tertentu di masa yang akan datang.
89
Perancangan Produk
[image:24.842.15.297.42.501.2]• Rancangan produk didokumentasikan dengan gambar-gambar kerja (gambar lengkap dan detail komponen-komponennya)
• Mengidentifikasi standar maupun spesifikasi teknisnya.
• Menampilkanbill of materials yang dibutuhkan oleh produk.
• Prototypedigunakan untuk melihat aspek kelayakan teknis maupun ekonomis rancangan produk yang akan dibuat dan dipasarkan.
90
Teknik Produksi
• Bagian teknik produksi memiliki empat tanggung jawab pokok, yaitu:
– Memberikan rekomendasi teknis bagi R&D mengenai bisa tidaknya sebuah rancangan diwujudkan. – Menetapkan langkah-langkah proses produksi yang
diperlukan untuk membuat sebuah produk/komponen. – Menetapkan spesifikasi teknis dari perkakas dan
alat-alat lainnya yang diperlukan.
– Bertindak sebagaitroubleshooting bila ada penyimpangan selama proses berlangsung atau setelahnya, seperti:
• Material tidak memenuhi standar.
• Perkakas produksi tidak bisa dioperasikan sesuai dengan yang dikehendaki.
• Komponenyang dibuat menyimpang dari batas toleransi yang diberikan sehingga sulit untuk dirakit.
91
Teknik Industri
• Departemen ini berfungsi menetapkan metode kerja dan waktu standar untuk setiap aktivitas produksi.
• Menyusun program pengurangan biaya, perbaikan atau peningkatan produktivitas. • Melakukan studi tentang tata letak fasilitas
92
Pengendalian Produksi
• Master Schedule
– berapa jumlah produk/komponen yang harus dibuatkan – kapan masing-masing harus dikirim.
• Requirement Planning
– Merencanakan kebutuhan bahan baku yang akan digunakan selama proses permesinan sampai perakitan
• Production Sheduling
– Membuat jadwal kapan mulai dan selesainya suatu proses produksi.
• Dispatching
– Penyebaranroute sheet,gambar kerja, dan instruksi kerja.
• Expedition
– Membandingkan progres dengan jadwal
93
Proses Manufaktur
• Proses Manufacturing merupakan proses untuk merubah bentuk (transformasi) bahan baku menjadi produk jadi, meliputi: • Proses fabrikasi
• Perakitan
• Material handling
• Perawatan mesin
Pengendalian Kualitas
• Departemen Pengendalian Kualitas
bertanggung jawab untuk menjamin agar kualitas dari produk sesuai standar yang telah ditetapkan. Meliputi:
– Pemeriksaan kualitas bahan – Pemeriksaan proses produksi – Pemeriksaan produk jadi
Pengendalian Persediaan
• Aktivitasshipping dan Distribusi membutuhkan
inventory.
• Pengendalian persediaan adalah menjamin agar produk selalu tersedia setiap saat untuk
memenuhi permintaan konsumen.
• Persediaan harus dikendalikan pada tingkat yang optimal larena merupakan investasi tertahan
96
Strategi Sistem Produksi
• Product Positioning Strategy, adalah tipe inventori yang dipilih perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
• Process Positioning Strategy/Production Process Design, adalah klasifikasi proses produksi yang dapat dipilih perusahaan dalam pembuatan produk.
97
Product Positioning Strategy
• Yang dimaksud strategi penempatan produk adalah pemilihan tipe dari
inventory oleh perusahaan, diantaranya:
–Make-to-Stock
–Assemble-to-Order
–Make-to-Order
–Engineering-to-Order
• Yang menentukan pemilihan strategi ini adalahmanufacturing lead time, yaitu waktu menunggu yang dapat diterima konsumen untuk mendapatkan produknya.
98
Make-to-Stock
• Strategi ini menekankan pada:
–Immediate delivery(cepat didapat) –good quality(kualitas baik)
–reasonably price(harga wajar) –off-the-shelf(ada dimana-mana) –standard items(jenis standar)
• Konsumen tidak toleran terhadap waktu. • Manajemen perlu menjaga stok barang
jadi.
• Jumlah persediaannya banyak dan
tersedia ragam warna, ukuran, dan fitur. 99
Assemble-to-Order
• Strategi ini menekankan pada:
–Supply a large variety of high quality. –competitively-priced.
–standar components. –short lead time.
100
Make- or Engineering-to-Order
• Strategi ini menekankan pada:
–Special product. –Technical ability.
–Combination of standard components and custom components.
–Combined material handling and manufacturing processing system.
• Pembelian material setelah ada pesanan. • Pelanggan toleran terhadap waktu tunggu. • Untuk ETO proses dimulai dari proses
perancangan produk
101
Flow Shop
• Flowshop biasa disebut juga Mass
Production System. Memiliki karakteristik sbb:
– Strategi produk MTS atau ATO. – Desain produk secara umum sama. – Urutan proses produksi sama. – Pemasaran luas (mass production). – Siklus hidup produk relatif lama. – Produk baru memiliki proses serupa.
Jenis-jenis strategi flow shop
• Continous & Dedicated Repetitive Flow Process, desain khusus untuk produk tertentu, dengan karakteristik:
– Laju produksi tetap
– Proses produksi dan alat material handling dirancang untuk satu tipe produk.
– Minimasi material handling.
– Jarang berubah karena perubahan mahal. – Produksi terus berjalan dalam waktu lama. – Keseimbangan lintasan produksi sangat penting.
Jenis-jenis strategi flow shop
• Batch Flow, mirip dengan continous tetapi terdapat dua jenis produk atau lebih dibuat dalam satu fasilitas yang sama.
– Muncul biaya setup setiap berganti produk. – Pengganian produk biasanya dalam hitungan jam
atau hari.
– Membutuhkan quality control.
– Biaya lintasan produksi dapat dihitung.
– Diterapkannya lot size (ukuran minimal produksi) – Peralatan bersifat general purpose.
104
Jenis-jenis strategi flow shop
• Mixed-Model Repetitive Flow
– Peralatan general purpose untuk membuat beragam model
– Pekerja multifungsi, dapat melakukan banyak jenis pekerjaan.
– Waktu setup yang singkat.
– Produk yang banyak diminta pasar.
105
Tujuan Flow Shop
• Merupakan kombinasi dari satu atau lebih hal berikut:
– Special skill yang sama. – Alat atau mesin yang sama – Material atau komponen yang sama.
• Adanya satu operasi yang butuh penanganan yang sama. Memisahkan yang bertolak belakang (misalnya operasi yang mengasilkan debu dengan aktivitas yang butuh kebersihan)
• Membatasi pekerjaan-pekerjaan fisik pada lintasan produksi manual. Pekerjaan fisik dilakukan mesin. • Menyediakan produktivitas untuk mencapai laju output.
Fleksibilitas menghadapi perubahan laju output. • Meminimasi tempat yang dibutuhkan.
106
Job Shop
• Proses job shop digunakan oleh perusahaan yan memiliki peralatan dengan fungsi serupa (seperti milling, drilling, turning, forging, and assembly). • Aliran pekerjaan berpindah dari satu work
center ke work center atau dari satu
departemen ke departemen dimana setiap work center atau departemen melakukan pekerjaan yang berbeda.
• Jenis order bisa memiliki urutan proses
yang sama maupun berbeda. 107
Karakteristik Job Shop
• Multipurpose production dan peralatan material handling yang dapat disesuaikan untuk produk yang berbeda.
• Sangat banyak ragam produk yang dibuat. Permintaan sedikit untuk per item produk. • Membutuhkan perencanaan & pengendalian
proses order yang sangat detail karena
perbedaan aliran work center yang berbeda. • Informasi memegang peranan penting untuk
108
Karakteristik Job Shop
• Adanya perbedaan utilitas setiap work center yang dapat menyebabkan bottle neck.
• Butuh koordinasi antara perencanaan order dengan pengadaan sumberdaya yang dibutuhkan.
• Menggunakan teknik penjadwalan tradisional.
• Para pekerja langsung memiliki skill yang
tinggi dibanding di flow shop. 109
Tujuan Job Shop
• Job shop membutuhkan pekerja dengan skill yang tinggi, menggunakan peralatan general purpose, dipilih untuk:
– Membuat prototype produk baru.
– Membuat dalam jumlah sedikit (small batch) untuk pengujian pasar.
– Membuat produk yang unik atau volume rendah.
– Menjamin kualitas dan pemenuhan spesifikasi dengan skill pekerja yang tinggi.
– Memberikan kesempatan pada pekerja untuk bisa membuat produk seorang diri.
Fixed Site (Project)
• Kunci indentifikasi produksi bersifat fixed site adalah semua material, alat, dan personil, dibawa ke tempat produk akan dibuat.
• Seperti pada pekerjaan pembuatan kapal laut, jalan raya, bangunan, turbin, dll.
Karakteristik Fixed Site
• Pekerja langsung memiliki skill yang sangat tinggi, terlatih, dan independen. Mulai bekerja dari blueprint dan perintah langsung.
• Jumlah ordernya sedikit dan memiliki desain khusus.
112
Pengantar Teknik Industri
Manajemen
113
Sejarah Manajemen
• Beberapa penulis mengembangkan pemahaman manajemen dimulai dari para pedagang Sumeria yang menjual budak pada para pendiri piramid di Mesir.
• Para pemilik budak berhadapan dengan
masalah mengeksploitasi dan memotivasi budak yang terkadang malas dan bandel.
• Digunakannya angka arab (abad ke 5 – 15) dan pembukuan (1494) menyediakan alat penilaian, perencanaan, dan pengendalian.
• Semakin kompleksnya perusahaan para pemilik dituntut membagi tugasnya pada para manajer.
114
Manajemen Modern
• Abad ke-19 tercipta manajemen modern berlandaskan pada
– Teori ekonomi Adam Smith (1723 - 1790).
– Teori alokasi sumberdaya, produksi, dan penentuan harga oleh John Stuart Mill (1806 - 1873).
– Pengembangan sandarisasi, pengendalian kualitas, akuntansi biaya, pertukaran komponen, dan rencana kerja oleh Eli Whitney (1765 - 1825), James Watt (1736 - 1819), dan Matthew Boulton (1728 - 1809). • Perkembangan ini membawa pada kemampuan
Mass Production.
115
Pengertian Manajemen
• Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet,1997)
116
Mengapa Manajemen Dibutuhkan
Organisasi?
• Manajemen merupakan salah satu dari tiga upaya perbaikan operasi (Desain, Kontrol, dan Manajemen)
• Desain fisik terbaik dengan pengendalian sistem yang terbaik tidak akan jalan jika pekerja mogok atau tidak termotivasi.
• Manajemen dibutuhkan untuk memberikan kemampuan beradaptasi dengan kondisi yang dinamis.
• Manajemen terbaik ditunjukan oleh Jepang sehingga mereka memiliki istilahkaroshi, yang berarti kematian akibat kerja berlebihan.
117
Dasar Manajemen
• Management Based On Behaviorist Theory
• Managenent Based On Industrial Engeneering
Management Based On BT
• Era manajemen ini diawali dengan publikasi tulisan Abraham H. Maslow yang berjudul Motivation and Personality(1954).
• Sebelum ada teori Maslow, manajer berasumsi bahwa kenaikan upah sebesar $0.05/jam akan menyelesaikan semua masalah pekerja, dan ternyata tidak. • Maslow menyatakan bahwa manusia
memiliki kebutuhan yang berbeda dan berubah.
Management Based On IE
• IE merupakan konsep yang mulai dipakai lebih dari satu abad yang lalu.
• Konsepnya bahwa semua pekerjaan yang akan dilakukan di lantai produksi harus di rekayasa dan desain dan pengendalian sistem produksi menjadi alat peningkatan efektivitas dan efisiensi pekerja.
120
Sumber Daya Organisasi
• Manusia • Mesin • Material • Modal • Metode • Energy • Information
121
Fungsi Manajemen
• Fayol menyebutkan lima fungsi manajemen
– Planning – Organizing – Directing – Staffing – Controlling
122
Fungsi Perencanaan
• Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
123
Aktivitas Perencanaan
• Menetapkan tujuan dan target bisnis • Merumuskan strategi untuk mencapai
tujuan dan target bisnis tersebut
• Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
• Menetapkan standar/indikator
124
Fungsi Pengorganisasian
• Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
125
Aktivitas Pengorganisasian
• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
• Menetapkan struktur organisasi yang
menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
• Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan
Penyusunan
• Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi
Pengarahan dan Penyusunan
• Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
128
Fungsi Pengawasan dan
Pengendalian
• Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
129
Kegiatan dalam Fungsi
Pengawasan dan Pengendalian
• Mengevaluasi keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi
atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
• Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
130
Level Manajemen
Top Management
Middle Management
Lower Management
1-130
131
Top Management
• Top level manajer memerlukanskill dan pengetahuan yang luas mengenai peran manajemen.
• Mereka harus memiliki kesadaran mengenai faktor-faktor eksternal seperti pasar.
• Keputusan-keputusan mereka biasanya bersifat jangka panjang.
• Mereka bertanggung jawab atas keputusan-keputusan strategis.
132
Middle Management
• Mid-level manajer memiliki kemampuan khusus mengenai tugas-tugas managerial tertentu.
• Mereka dan melaksanakann keputusan-keputusan yang dibuat oleh top
management bertanggung jawab kepada top management.
• Mereka bertanggung jawab atas keputusan-keputusan taktis
133
Lower Management
• Tingkatan manajemen ini memastikan bahwa keputusan-keputusan dan rencana-rencana yang diambil oleh yang kedua pihak lain dilaksanakan.
• Keputusan-keputusan mereka biasanya memiliki jangka pendek.
Distribusi Fungsi
Pada Level Manajemen
Top Management
Middle Management
Lower Management
Plan
Control
Organize
Direct
Staff
Organize
Staff
Direct Plan
Control
Direct
Staff Plan
Control
Organize
Formasi Kebijakan Manajemen
• Mission, misi adalah tujuan yang paling jelas terlihat, misalnya perusahaan membuat sabun • Objective, sasaran biasanya mengacu pada
akhir aktivitas yang harus dicapai.
• Policy, kebijakan adalah aturan, regulasi, dan sasaran yang digunakan dalam pengambilan keputusan manajerial.
• Strategy, mengacu pada rencana dari kegiatan dan sumber daya yang digunakan untuk
136
Fungsi Operasional Manajemen
• Human resource management • Marketing management
• Operations management or production management
• Financial management
• Information technology management
137
Manajemen Sumber Daya Manusia
• Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang
senantiasa konstan ataupun bertambah
138
Manajemen Pemasaran
• Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk
mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana
bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan
139
Manajemen Produksi
• Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga
140
Manajemen Keuangan
• Manajemen Keuangan adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh
dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan
141
Manajemen Informasi
• Manajemen Informasi adalah kegiatan
manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk
142
Pengantar Teknik Industri
Total Quality Manajemen
143
Pengertian Kualitas
• Kualitasdapat berarti tingginya derajat
keunggulan/mutu (excellence) atau
kekurangan dari sesuatu (work of average
quality), atau sifat dari sesuatu (“the
addictive quality of alcohol”).
• Dalam TI kualitas harus dilihat dari sudut pandang bisnis bukan istilah sehari hari.
144
Definisi Kualitas
• ISO 9000: "Degree to which a set of inherent characteristic fulfills
requirements." The standard defines requirement as need or expectation.
• Six Sigma: "Number of defects per million opportunities.“ The metric is tied in with a methodology and a management system.
145
• Philip B. Crosby: "Conformance to requirements.“
• Joseph M. Juran: "Fitness for use." Fitness is defined by the customer. • Robert Pirsig: "The result of care." • Peter Drucker: "Quality in a product or
146
• Genichi Taguchi, with two definitions:
– "Uniformity around a target value”.
– "The loss a product imposes on society after it is shipped."
• American Society for Quality: "a subjective term for which each person has his or her own definition. In technical usage, quality can have two meanings:
– the characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs;
– product or service free of deficiencies.
147
Dimensi Kualitas
• Noriaki Kano dkk, mempresentasikan dua model dimensi kualitas yaitu :
– "must-be quality" berhubungan dengan "fitness for use"
– "attractive quality.“ berhubungan dengan kecintaan konsumen,
• Diringkas sebagai "Products and services that meet or exceed customers'
expectations."
Kualitas Produk
• Kualitas produk merupakan salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam TI.
• Kualitas produk menjadi tujuan organisasi sejak tahun 1950-an.
• Berbagai upaya dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas produknya, secara historis meliputi:
– Inspection – Quality Control
– Statistical Process Control – Quality Assurance – Product Assurance – Total Quality Control – Total Quality Management
Inspection
• Menghindari material yang tidak layak diproses.
• Memilih dan memilah produk dari yang terbaik ke terjelek.
150
Quality Control
• Merupakan inspeksi berkelanjutan, mulai dari mengidentifikasi kebutuhan sampai mengidentifikasi dan mengeliminasi
kualitas yang buruk sampai ke sumbernya.
151
SPC
• Merupakan aplikasi teknik-teknik statistika pada pengendalian kualitas.
• Dikenal juga dengan istilah SQC (statistical quality control).
152
Quality Assurance
• Pengendalian kualitas yang melibatkan analis proses dan administrasi untuk menjamin terpenuhinya kualitas konsumen.
• Merupakan pengendalian berbasis audit daripada pengendalian langsung.
153
Product Assurance
• Penjaminan kualitas (QA) yang mencakup mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan untuk mencari solusi kualitas dari produksi untuk desain produk.
154
TQC
• TQC merupakan konsep Armand
Feigenbaum yang dipublikasi tahun 1951 • Penjaminan produk (PA) yang mencakup komitmen untuk perbaikan berkelanjutan (continous improvement) melalui
partisipasi manajemen, dan membuat lini organisasi dan para suplier sebagai penanggung jawab kualitas.
155
TQM
• TQM merupakan pendekatan manajemen kualitas Jepang.
• Merupakan TQC yang melibatkan peninjauan ulang dan penilaian ulang berkelanjutan untuk setiap kebijakan operasional dan manajemen, prosedur, dan praktek, guna mencapai kualitas sempurna dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Paradigma TQM
• Total: melibatkan keseluruhan organisasi, rantai suplai, dan siklus hidup produk (dari mulai dibuat sampai dibuang)
• Quality: Tingkat pemenuhan kepuasan konsumen.
• Management: Sistem yang mengelola berdasarkan tahap-tahap Plan, Organize, Direct, Staff, and Control.
Definisi TQM
• TQM adalah pendekatan manajemen untuk organisasi yang mengutamakan kualitas berdasarkan partisipasi dari semua anggotanya dan bertujuan pada kesuksesan jangka panjang melalui
kepuasan konsumen, benefit untuk semua anggota organisasi, dan untuk
158
Empat Proses terpadu TQM
1. Kaizen
2. Atarimae Hinshitsu 3. Kansei
4. Miryokuteki Hinshitsu
159
Kaizen
• 改 ("kai") berarti “perubahan" atau “upaya perbaikan".
• 善 ("zen") berarti “baik".
• Kaizen berfokus pada "Continuous Process Improvement", untuk membuat proses-proses terlihat, berulang, dan terukur.
• Kaizen merupakan perbaikan kecil yang berkesinambungan.
160
Siklus Kaizen
• Standarisasi operasi.
• Ukur operasi standar (temukan waktu siklus dan jumlah inventori dalam proses/WIP inventory). • Bandingkan hasil pengukuran dengan
persyaratan.
• Lakukan inovasi untuk mencapai persyaratan dan peningkatan produktivitas.
• Standarisasi operasi baru hasil perbaikan. • Lanjutkan siklus terus-menerus.
161
Atarimae Hinshitsu
• Atarimae Hinshitsu, Konsepsi mengenai "things will work as they are supposed to" (misalnya, pena akan menulis). • Syarat fungsi secara aktual. Misalnya
162
Kansei
1. Kansei adalah metode untuk
menterjemahkan perasaan pemakai terhadap produk. Ukuran perasaan itu digunakan untuk memperbaiki produk itu sendiri.
163
Miryokuteki Hinshitsu
• Miryokuteki Hinshitsu – Konsepsi mengenai "things should have an aesthetic quality" (misalnya, pena akan menulis dengan cara yang memuaskan penulis dan meninggalkan tinta yang memuaskan pembaca). Tembok dan lantai dapat diberikan warna, tekstur, semir, dll merupakan aspek miryokuteki yang pasti merupakan bagian yang sangat penting dari kualitas dan menambah nilai produk.
Tujuan TQM
• TQM menuntut perusahaan untuk
memelihara standar kualitas dalam semua aspek bisnisnya. Yakinkan bahwa “things are done right the first time and that defects and waste are eliminated from operations” ini akan menghasilkanzero
defect.
PDCA
• Plan
– Menentukan tujuan dan target
– Menentukan metode pencapaian tujuan
• Do
– Mengikuti pendidikan dan pelatihan – Implementasi pekerjaan
166
Pengendalian Kualitas menurut
Ishikawa
1. Langkah pertama QC adalah mengetahui
requirements of customers (kebutuhan konsumen).
2. Langkah lain QC adalah mengetahui apa yang akan konsumen beli.
3. Tidak dapat menentukan kualitas tanpa mengetahui harga.
4. Antisipasi potensi kerusakan dan komplain.
5. Selalu pertimbangkan tindakan yang tepat. QC tidak melakukan tindakan berdasarkan kegemaran belaka. 6. Keadaan ideal QC adalah ketika pengendali tidak lagi
memanggil untuk melakukan inspeksi.
167
Ishikawa Fishbone
• Dr. Ishikawa mengembangkan
cause-and-effect diagramyang kini dikenal dengan
nama fishbone diagram.
• Diagram ini mencatat dan mengklasifikasi kemungkinan penyebab yang menjadi sumber masalah kualitas.
168
Juran Trilogy
• Juran dalamJuran on Planning for Quality
menjelaskan bahwa peningkatan kualitas melalui tiga fase, yaitu:
– Quality Planning – Quality Control – Quality Improvement
169
Sistem Produksi Toyota
• Toyota adalah salah satu perusahaan yang paling sukses menerapkan TQM.
• TPS menerapkansosio-technical system yang terintegrasi yaitu memadukan filosofi
manajemen dengan praktek teknis.
• TPS mengorganisasikan proses manufaktur dan logistik di pabrik otomotif, meliputi interaksi suplier sampai konsumen.
170
Tujuan TPS
• TPS diterapkan untuk menghindari terjadinya pemborosan 3 Mu:
– Muda – Mura – Muri
171
Muda
• Muda adalah sampah/pemborosan, sesuatu yang tidak terpakai.
• Ada tujuh yang diidentifikasi sebagai Muda yaitu:
– Defect
– Over production
– Conveyance (transportasi produk) – Waiting
– Inventory
– Motion (gerakanproducer/worker/equipment) – Over processing (tidak dibutuhkan konsumen)
• Muda yang lain yaitulatent skill, danger. Poor
information, lost material,danBreakdown.
Mura
• Mura berarti inkonsistensi.
• Dihindari dengan penerapan Sistem Produksi Tepat Waktu/JIT.
• JIT menggunakan konseppull system, yaitu produksi di suatu stasiun akan berjalan jika ada permintaan dari stasiun setelahnya. Sehingga akan menghasilkanzero inventory.
• Kunci keberhasilannya adalah melalui keseimbangan lintasan produksi.
Muri
• Muri berarti tidak beralasan, tidak rasional, atau aneh.
• Muri dihindari melalui standarisasi pekerjaan. • Standarisasi pekerjaan dilakukan dengan
menerapkan standar kualitas.
• Proses dan fungsi direduksi sampai elemen paling sederhana, untuk satu persatu diuji, kemudian dikombinasi ulang. Ini meliputi:
– Work flow
– Urutan proses yang berulang
174
Toyota Way
• Filosofi yang digunakan Toyota dalam sistem produksinya diformulasi dalam Toyota Way yabng terdiri dar 14 prinsip kerja:
1. Base your management decisions on a long-term philosophy, even at the expense of short-term financial goals
2. Create a continuous process flow to bring problems to the surface.
3. Use "pull" systems to avoid overproduction
175 4. Level out the workload (heijunka). (Work like
the tortoise, not the hare).
5. Build a culture of stopping to fix problems, to get quality right the first time.
6. Standardized tasks and processes are the foundation for continuous improvement and employee empowerment.
7. Use visual control so no problems are hidden. 8. Use only reliable, thoroughly tested technology
that serves your people and processes. 9. Grow leaders who thoroughly understand the
176
Pengantar Teknik Industri
Produktivitas
177
Produktivitas
• Secara harafiah produktivitas berarti llaju produksi atau kemampuan untuk
memproduksi.
• Produktivitas (Productivity) adalah salah satu konsep pengukuran performansi sistem produksi, selain produktivitas
dikenal juga efektivitas (effectiveness) dan efisiensi (efficiency).
Efektivitas dan Efisiensi
• Efektivitas berhubungan dengan pengukuran pencapaian target/sasaran, melihat dari sisi output saja.
• Efisiensi berhungan dengan penghematan sumberdaya untuk mencapai target/sasaran tertentu.
– Secara fisika efisiensi berarti rasio output/input, dengan output adalah jumlah input yang berhasil dikonversi menjadi produk, karena sebagian input gagal dikonversi dan menjadi limbah maka rasionya selalu lebih kecil dari 1.
– Secara ekonomi efisiensi adalah kemampuan memproduksi barang sesuai dengan yang diinginkan pasar. Jika terdapat sumberdaya yang tidak terpakai
Produktivitas Departemen Produksi
• Kuantitas Produksi/Kuantitas Penggunaan TK • Kuantitas Produksi/Kuantitas Penggunaan
Material
• Jam Kerja Aktual/Jam Kerja Standar
• Kuantitas Produk Cacat/Kuantitas Produksi • Nilai Total Penjualan/Nilai Inventori
180
Produktivitas Departemen
Pembelian
• Lot Material Cacat/Lot Material diinspeksi • Total Penjualan/Total Pembelian
• Total Pembelian/Total Pesanan Pembelian • Total Pembelian/Anggaran Pembelian • Nilai Total Pembelian/Jumlah Suplier • Dll.
181
Produktivitas Departemen Teknik
• Jumlah Gambar Dihasilkan/Biaya Total Pembuatan Gambar
• Total Penjualan/Anggaran Bagian Teknik • Total Keuntungan/Jumlah TK Bagian
Teknik
• Jumlah Pesanan Teknik/Anggaran Bagian Teknik
• Dll.
182
Produktivitas Departemen
Pemasaran
• Volume Penjualan/Jumlah TK Bagian Penjualan
• Ongkos Penjualan/Jumlah Pesanan • Pengiriman Tepat Waktu/Jumlah
pengiriman
• Jumlah Pelanggan Yang Puas/Jumlah Pelanggan
• Dll.
183
Produktivitas Departemen SDM
• Total Jam Kerja/Total Konpensasi TK • Jam Pelatihan/Jumlah TK
• Jumlah Karyawan Direkrut/Biaya Total Perekrutan
• Jumlah Karyawan Keluar/Jumlah Karyawan
184
Produktivitas Departemen
Keuangan
• Tagihan > 60 hari/Total Tagihan • Total Penjualan/Anggaran Bagian
Keuangan
• Total Laba Perusahaan/Jumlah Karyawan Bagian Keuangan
• Dll.
185
Produktivitas Departemen Sistem
Informasi
• Laporan Yang Didistribusikan/Jumlah Laporan
• Pekerjaan Selesai/Pekerjaan Terjadwal • Total penjualan/Biaya Sistem Informasi • Penggunaan Internet/Jam Terkoneksi • Dll.
Produktivitas Departemen R & D
• Total Penjualan/Anggaran R&D
• Total penjualan Produk Baru/Anggaran R&D
• Jumlah Riset/Biaya Riset • Total Laba/Biaya Riset • Dll.
Siklus Produktivitas Sumanth
Tahap 1: Pengukuran Produktivitas
Tahap 2: Evaluasi Produktivitas
Tahap 3: Perencanaan
Produktivitas Tahap 4:
188
Produktivitas & Profitabilitas
Peningkatan Profitabilitas Melalui Atraksi & Loyalitas Pelanggan
Peningkatan Produktivitas Melalui Siklus Produktivitas
Membangun Sistem Industri Melalui Kualitas, Efektivitas, dan Efisiensi
189
Reengineering, restrukturisasi, atau revitalisasi perusahaan untuk menyelesaikan masalah internal dan eksternal
Bangkrut Rendah
Rendah
Perbaiki masalah eksternal perusahaan Rugi, jika
dibiarkan akan bangkrut Tinggi
Rendah
Perbaiki masalah internal perusahaan Keuntungan
sesaat, dalam jangka panjang profit digerogoti Rendah
Tinggi
Pertahankan dan perbaiki Sehat & Stabil
Tinggi Tinggi
Tindakan Kondisi
Produktivitas Profitabilitas
190
Pengukuran Produktivitas
Rasio O/I
• Rasio Output/Input adalah model yang paling sederhana, terdiri dari:
– Produktivitas Parsial – Produktivitas Faktor Total – Produktivitas Total
191
Pengukuran Produktivitas Mundel
• Mundel (1978) memperkenalkan dua model pengukuran produktivitas menggunakan indeks produktivitas, yaitu:
IP = {(AOMP/RIMP)/(AOBP/RIBP)} x 100 IP = {(AOMP/AOBP)/(RIMP/RIBP)} x 100 Dimana
IP = Indeks Produktivitas
192
Evaluasi Produktivitas
• Masalah produktivitas dapat didefinisikan sebagai adanya kesenjangan antara target produktivitas dan produktivitas aktual. • Masalah produktivitas berhubungan
dengan kecenderungan penurunan IP. • Mencari penyebab penurunan
produktivitas yang terjadi.
193
Penyebab Penurunan Produktivitas
• Ketidak-mampuan manajemen mengukur, mengevaluasi, dan mengelola produktivitas. • Motivasi karyawan yang rendah berkaitan
dengan sistem pengakuan & penghargaan. • Keterlambatan pengiriman produk.
• Peningkatan biaya-biaya
• Ketiadaan sistem pendidikan dan pelatihan karyawan
• Kegagalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi
• Dll.
Metode Evaluasi
• Brainstroming • Diagram Pareto • Diagram Fishbone
Brainstorming
• Brainstrorming digunakan untuk membangkitkan ide-ide dan persepsi dalam sebuah tim kerja, biasa digunakan untuk menemukan masalah yang berpotensi menurunkan produktivitas.
– Tim beranggotakan 6 – 12 orang – Masalah dinyatakan dengan jelas
– Setiap anggota wajib mengemukakan ide atau persepsi tanpa tekanan apapun dari anggota lain – Semua ide dicatat, dievaluasi pada waktu lain atau
196
Diagram Pareto
• Diagram ini berupa diagram batang yang berbasis pada data statistik mengenai masalah yang sering terjadi.
• Masalah dengan frekuensi tertinggi ditempatkan di sebelah kiri berurut ke kanan
• Menentukan prioritas penyelesaian masalah produktivitas
197
Diagram Fishbone
• Digunakan untuk
– Mengidentifikasi akar masalah – Membantu membangkitka ide
– Membantu penyelidikan dan pencarian fakta
198
Bentuk Umum Fishbone
Masalah Produktivitas
Penyebab 1 Penyebab 2
Penyebab 3 Penyebab 4
Penyebab 5 Penyebab 6
Fakta 1.1 Fakta 1.2 Fakta.2.1