PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh :
KIKI REZEKI ANANDA 112102024
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
NAMA : KIKI REZEKI ANANDA
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NIM : 112102024
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS
PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanggal : 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
(
NIP. 19550908 198103 1 005 Drs. Rasdianto, M.Si, Ak )
Tanggal : 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
(
NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
NAMA : KIKI REZEKI ANANDA
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NIM : 112102024
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS
PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
Medan, Agustus2014
NIM. 112102024
Alhamdulillah, segala rasa syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah
satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Judul tugas akhir
penulis adalah “
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis tentunya tak terlepas dari
kendala maupun hambatan yang ditemukan, baik dalam proses pencarian data,
metode penyusunan tugas akhir dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penulis
dengan segala kerendahan hati mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis baik dari segi materil maupun moril sehingga
tugas akhir ini dapat selesai, terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas
ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi D-III
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
6. Bapak/Ibu dosen seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara yang banyak membantu selama perkuliahan
maupun selama penyelesaian tugas akhir ini.
7. Bapak Ir. Eddy Saputra Salim, M.Si selaku Kepala Dinas dan Bapak H.
Indra Ginting, SH selaku Sekretaris Dinas serta staf pegawai pada Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yang memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan riset serta Bapak Joko Supriono, SE
selaku pembimbing saat melakukan riset.
8. Kepada orang tuaku , teristimewa untuk Ayahanda tercinta Alm. H.
Syamsul Bahri Siregar, serta Ibu yang paling hebat Hj. Siti Zubaidah
Nasution. Terima kasih sudah memberikan do’a, semangat, cinta dan kasih
sayangnya selama ini.
9. Seluruh keluarga besarku, terutama Kakakku Hera, Abangku Babang,
kakak iparku Dian, keponakan yang lucu Lea, Wanda, Een, Putri, Kak
Nova sepupu-sepupu seperjuangan yang telah membantu dalam iringan
do’a dan kasih sayangnya.
10.Buat sahabat tercinta Fitri Aini Nasution, Febri Nanda Sari & Visti
Nurhidayati, Silfani, dan seluruh teman-teman seperjuangan D III
Akuntansi Grup A stambuk 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu terima kasih atas kebersamaan kita selama 3 tahun dan semoga
kita semua menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa dan bangsa
Namun, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan dan kemajuan penulis dimasa yang akan
datang.
Akhirul kalam penulis berharap semoga tugas akhir ini berguna bagi para
pembaca dan semoga Allah SWT akan selalu melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua.
Aamiin yaa Robbal’aalamiin.
Medan, Agustus 2014
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
BAB II : PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA ... 7
A. Sejarah Ringkas ... 7
B. Struktur Organisasi ... 15
C. Job Description ... 17
D. Jaringan Kegiatan... 28
E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 29
BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS PADA DINAS PERTAMBANGAN
DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA ... 31
A.Pengertian Kas ... 31
B.Pengertian Sistem Akuntansi ... 33
C. Sistem Pengendalian Intern Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 37
D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 39
E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 43
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Logo Dinas Pertambangan dan EnergiProvinsi
Sumatera Utara ………10
2.2 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Neraca ... 51
2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja ... 52
3. Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja ... 53
4. Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah ... 54
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan kemajuan teknologi dan meluasnya arus informasi yang
berkembang saat ini, perusahaan-perusahaan milik swasta maupun milik
negara semakin banyak bermunculan. Perusahaan-perusahaan tersebut terus
tumbuh dan berkembang dengan tujuan utamanya dengan memperoleh
keuntungan agar mampu mempertahankan eksistensi dan efektivitas
perusahaan.
Sistem akuntansi merupakan salah satu alat bantu manajemen dalam
rangka pengendalian aktivitas perusahaan untuk menghasilkan informasi
yang baik bagi perusahaan. Sistem akuntansi yang memadai juga dapat
digunakan sebagai sarana manajemen untuk aktivitas-aktivitas perusahaan,
sehingga rencana yang ditetapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan
baik. Dengan adanya peninjauan terhadap perusahaan, maka akan terlihat
apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam sistem yang telah
diterapkan oleh perusahaan yang mungkin dapat menjadi penyebab rencana
perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik.
Kas adalah aktiva yang paling lancar digunakan dalam operasi perusahaan.
seaktu-sehingga perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang cukup besar dimasa
yang akan datang.
Guna pencapaian tujuan perusahaan ke arah yang lebih baik, maka
penerimaan dan pengeluaran kas harus direncanakan sebaik-baiknya. Dengan
menyusun anggaran kas terlebih dahulu pada awal periode akuntansi, maka
perusahaan akan mempunyai pedoman untuk menentukan jumlah kas yang
diterima dan jumlah kas yang dikeluarkan selama periode tersebut.
Penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan sangat
membantu perusahaan memberi informasi penting dalam pengambilan
keputusan dan mengadakan ramalan tentang masa depan perusahaan serta
kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kas. Dengan
adanya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik, dapat
menunjang keberhasilan kegiatan operasi suatu perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memilih Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Sumatera Utara sebagai objek penelitian dan mewakili
langsung untuk mengetahui sejauh mana sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas yang diterapkan perusahaan untuk mengorganisir kegiatan
usahanya, maka penulis merasa tertarik untuk menulis sebuah tugas akhir
dengan judul :
“Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Dinas
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian penulis dalam latar belakang masalah, maka perumusan
masalah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :
“Apakah penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara sudah berjalan
dengan baik? ”
C.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui cara yang diterapkan Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas.
b. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran
kas yang diterapkan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera
Utara sudah berjalan dengan baik.
2. MANFAAT PENELITIAN
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti
a. Bagi penulis, berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
memperluas wawasan mengenai sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas.
b. Bagi instansi, dapat digunakan sebagai dasar masukan dalam pengambilan
keputusan dan penilaian masa depan perusahaaan, serta merumuskan
rencana selanjutnya dalam menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara
tepat.
c. Bagi pihak lain, dapat menjadi bahan masukan untuk mendalami sistem
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dan juga sebagai bahan
perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis.
D. RENCANA PENULISAN
Rencana penulisan terdiri dari jadwal survey/ observasi dan rencana isi.
1. Jadwal Survey/Observasi
Lokasi Penelitian : Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utara
Berikut ini adalah penjelasan dari jadwal survey/observasi penulis :
Tabel 1. 1
Jadwal survey/observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
NO KEGIATAN JUNI 2014
I II III IV
1. Pengesahan Pengajuan Tugas Akhir
2. Pengajuan Judul
3. Permohonan Ijin Riset
4. Penunjukan Dosen Pembimbing
5. Penyerahan Proposal
6. Pengumpulan Data
7. Penyusunan Tugas Akhir
8. Bimbingan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan
antara satu dengan yang lain. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
pembuatan Tugas Akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan Tugas Akhir
ini disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
B. Rumusan Masalah
C. TujuandanManfaatPenelitian
D. RencanaPenulisan
1. Jadwal Survey / Observasi
2. Rencana Isi
BAB II : PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
A. SejarahSingkat
B. Struktur Organisasi
C. Job Description
D. Jaringan Kegiatan
E. Kinerja Kegiatan Terkini
BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
A. Pengertian Kas
B. Pengertian Sistem Akuntansi
C. Sistem Pengendalian Intern Kas di Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Sumatera Utara
D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Dinas
Pertambangandan Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utara
E. Sistem Akuntansi Pengeluaran kas di Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Sumatera Utara
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
BAB II
PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
A. Sejarah Ringkas
Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
diawali dari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan
Sumatera bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian
menjadi kantor wilayah pada tahun 1978, kantor wilayah ini adalah instansi
vertikal. Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di daerah
tingkat I, dimana tanggung jawab dipegang oleh Gubernur. Adapun tugas yang
dibebankan adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Departemen Pertambangan dan
Energi di wilayah bersangkutan
b. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur KDH tingkat I
dan instansi lain terkait dalam rangka koordinasi pertimbangan pertunjuk
dan bantuan teknis serta memberikan laporan mengenai usaha
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.
c. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi baik dalam
serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah daerah dengan tugas
pokoknya masing – masing.
d. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan suksesnya program
pertambangan dan energi daerah.
Secara garis besar perusahaan status Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut :
1. Tahun 1945, jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran.
2. Tahun 1949, Kementrian Kemakmuran diganti menjadi Kementerian
Perekonomian, jawatan Pertambangan menjadi Dinas Pertambangan.
3. Tahun 1950, Kementerian Perekonomian diubah menjadi Kementerian
Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi jawatan
Pertambangan.
4. Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen
Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa jawatan dan
Biro Minyak dan Gas Bumi.
5. Tahun 1964, Depatemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan
(DEPERDATAM ).
6. Tahun 1966, Depatemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah
menjadi Departemen Perindustrian dan Pertambangan.
7. Tahun 1970, tanggal 1 Juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan
Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara di Medan. Pendirian
8. Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera
Bagian Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera
Bagian Utara di Medan.
9. Tahun 1978, kantor Departemen diubah menjadi Departemen
Pertambangan dan Energi terdiri dari 2 (dua) Direktorat Jenderal
Pertambangan Umum, Direktorial Jenderal Ketenagaan sedangkan
Sekretaris Jenderal dan Inspektorat masih dalam satu organisasi Kantor
Daerah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.
10.Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Kantor Wilayah Departemen
Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.
11.Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi
Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Departemen
Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.
12.Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I
Sumatera Utara berdasarkan Perda No. 16 Tahun 1989.
13.Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.
14.Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks
Kantor Wilayah Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi
Sumatera Utara.
15.Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001
maka Eks Kantor Wilayah Energi Sumber Daya Mineral Provinsi
Sumatera Utara dan Eks Dinas Pertambangan Tingkat I Provinsi Sumatera
Utara digabungkan menjadi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utara.
1. Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Ditunjukkan oleh gambar berikut :
Gambar 2.1
Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Makna logo adalah sebagai berikut :
a. Kepalan Tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai
beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat
Provinsi Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan
b. Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan
masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.
c. Pabrik, Pelabuhan, Pohon Karet, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan,
Daun Padi Tulisan “SUMATERA UTARA” melambangkan daerah yang
indah permai masyur dengan kekayaan alamnya yang melimpah – limpah.
d. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat
puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun
Kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah kepalan
tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran
bangsa, patriotisme, pecinta keadaan dan pembela keadilan.
e. Bukit Barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan
yang berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotong-royongan
yang dinamis.
2. Visi Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara
Pada tahun 2009 s/d 2013 Gubernur Sumatera Utara menyusun rencana
Strategis Dinas Pertambangan dan Energi dengan visinya : “Terwujudnya
Pengusahaan Pertambangan dan Energi Berwawasan Lingkungan Yang
Memberi Nilai Tambah Untuk Mencapai Sumatera Utara Yang Maju,
Sejahtera Dalam Keberagaman”.
Dengan Visi tersebut diatas, maka masyarakat di Sumatera Utara dalam
jangka waktu sesingkat mungkin hidupnya lebih Tentram dan Makmur bila
kebutuhannya masing-masing baik kebutuhan Jasmani maupun kebutuhan
Rohani.
Adapun makna dari visi diatas adalah sebagai berikut :
a. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi melalui pengelolaan
pembangunan yang berwawasan lingkungan berarti pengusahaan
pertambangan dan energi dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah
pertambangan dan energi yang baik dan benar dari aspek teknis
pertambangan, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan hidup
serta aspek hukum.
b. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang menghasilkan
nilai tambah yaitu usaha pertambangan dan energi yang dapat
meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan
Tambang dan Energi.
c. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang menghasilkan
kemajuan bagi masyarakat berarti dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilan.
d. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang menghasilkan
kesejahteraan masyarakat berarti masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
hidup dan mampu meningkatkan kualitas hidupnya.
e. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang bermanfaat
Selain visi, maka Dinas Pertambangan dan Energi juga mempunyai
misi demi mewujudkan visinya adalah :
a. Meningkatkan profesionalisme, etika dan moral aparatur yang
mencerminkan pemerintah yang baik, bersih, transparan dan akuntabel
serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (good governance).
b. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan potensi sumber daya
mineral, energi dan air tanah dalam rangka pengembangan dan
pengusahaannya.
c. Meningkatkan kualitas data dan informasi potensi bencana alam geologi
(tanah longsor, letusan gunung api, gempa bumi) dalam rangka upaya
penanggulangan dan pencegahannya.
d. Meningkatkan pencarian sumber-sumber mineral dan energi baru untuk
kelangsungan ketersediaan sumberdaya mineral dan energi.
e. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan pertambangan dan energi
berwawasan lingkungan.
f. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak
terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi
masyarakat dan industri di Sumatera Utara.
g. Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan
pertambangan dan energi.
h. Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan
i. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengusahaan pertambangan
dan energi dalam rangka terlaksananya kegiatan pertambangan dan
energi yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan.
j. Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengusahaan pertambangan dan energi.
4. Tujuan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan
tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera
Utara mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan penyelidikan dan pengembangan potensi energi dan
sumberdaya mineral serta potensi bencana alam geologi.
2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi lingkungan
hidup, kehutanan dan instansi terkait dalam rangka pengusahaan energi
dan sumber daya mineral.
3. Meningkatkan pengelolaan pengusahaan energi dan sumber daya mineral
agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. Meningkatkan penerimaan pajak, PNBP dan retribusi dari sektor energi
dan sumber daya mineral.
5. Meningkatkan pemanfaatan energi dan energi baru terbarukan serta air
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu gambaran skematis tentang pola
interaksi dari hubungan kerja sama orang-orang pada tiap bagian yang
terdapat dalam suatu organisasi perusahaan, yaitu mengenai hubungan antara
pembagian tugas dan fungsi-fungsi dari pekerjaan yang akan dilakukan serta
wewenang yang mengalir dari atasan menuju bawahan dan sebaliknya. Suatu
instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan,
maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran
tunggal. Struktur Organisasi yang digunakan pada Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Sumatera Utara berbentuk garis vertikal dan horizontal yang
saling berinteraksi. Artinya seluruh anggota yang berada di dalam suatu
organisasi tersebut diharuskan saling kerjasama yang baik untuk mencapai
tujuan sesuai dengan Visi dan Misinya. Struktur Organisasi Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utaradapat dilihat pada Gambar
Gambar 2.2
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
Kepala Dinas : Ir. Eddy Saputra Salim, M.Si Sekretaris : H. Indra Ginting Situmorang, SH Ka. Sub Bag Umum : Dra. Erni Nurcahaya Siahaan Ka. Sub Bag Keuangan : Nazilah, SE
Ka. Sub Bag Program : Ilham, ST Kabid. Pertambangan Umum : Ir. Zubaidi
Kasi. Perizinan : Inoky Rokky Sitanggang, ST Kasi. Pembinaan Usaha : Ir. Neftiana Awalia Sitepu, M.Sc Kasi. Pertambangan Umum : Asrul Sani Siregar, ST
Kabid. Geogoli dan Sumber Daya Mineral: Ir. Gagarin Sembiring Kasi. Hidrogeologi : Eri Musika Karo Karo, ST Kasi. Sumber Daya Mineral : Nazli, ST
Kasi. Geologi Lingkungan : John Perry Girsang, ST, M.Si Kabid. Listrik dan Pemanfaatan Energi : Ir. Nasril
Kasi. Perizinan : Karlo Purba, ST, MT Kasi Energi Baru : Ir. Erwin Tambunan Kasi Ketenagalistrikan : Budi Batubara, ST, MT
Kabid. Migas : Ir. Sumintarto
Kasi. Distribusi Minyak dan Gas : Welnawaty, SH
Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit pada
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari :
1) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
- Tugas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
yang bersifat spesifik di bidang administrasi umum, pertambangan
umum, geologi, dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan
energi, minyak dan gas bumi serta tugas pembantuan;
- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
menyelenggarakan fungsi :
• Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pertambangan umum,
geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan
energi, minyak dan gas bumi;
• Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah
di bidang pertambangan umum, geologi dan sumber daya
mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi;
• Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertambangan dan
energi;
• Pelaksanaan tugas pembantu pemerintah di bidang
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2) Kepala Dinas
- Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas
pembantu di bidang pertambangan dan energi;
- Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat 1
pasal ini, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:
• Penyiapan konsep kebijakan daerah, ketentuan dan standar
pelaksanaan tugas-tugas daerah kabupaten/kota serta
standar-standar pelaksanaan tugas-tugas dinas di bidang pertambangan
dan energi;
• Pelaksanaan dan pengendalian pembangunan jangka menengah
dan tahunan di bidang pengembangan geologi dan sumberdaya
mineral, pertambangan umum, tenaga listrik dan pertambangan
energi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan;
• Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama kemitraan dengan
pihak terkait dalam pelaksanaan, sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan;
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur dan
Sekretaris Daerah, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
• Pemberian masukan yang perlu kepada Gubernur dan Sekretaris
• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Gubernur, melalui Sekretaris Daerah sesuai
standar yang ditetapkan.
3) Sekretaris
- Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di bidang
Umum, Keuangan, Kepegawaian, Organisasi dan Hukum;
- Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1),
Sekretaris menyelenggarakan fungsi:
• Penyusunan dan penyempurnaan standar penyelenggaraan, urutan
umum, pengelolaan keuangan, pemberdayaan pegawai,
pemberdayaan organisasi dan penyiapan produk-produk hukum;
• Perencanaan kebutuhan internal dan kebutuhan administratif
dinas, serta penyempurnaan/peningkatan pengelolaan dan
pengendalian atas pelaksanaannya sesuai ketentuan standar yang
ditetapkan;
• Perencanaan, pengelolaan dan pengurusan pertanggungjawaban
keuangan Dinas, sesuai ketentuan standar yang ditetapkan;
• Perencanaan, pengelolaan dan peningkatan pendayagunaan
kepegawaian, sesuai ketentuan standar yang ditetapkan;
• Perencanaan dan peningkatan sesitem kerja serta pengelolaan
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas, sesuai bidang
dan fungsinya;
• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai
bidang dan fungsinya;
• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai ketentuan standar yang
ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, sekretaris dibantu oleh :
a) Sub Bagian Umum
b) Sub Bagian Keuangan
c) Sub Bagian Program
a) Kepala Sub Bagian Umum
Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksana
tugas dan fungsi sekretaris.
2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub
bagian umum.
3. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data pengawai.
4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan
gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian
penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan dan pelatihan
5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.
6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta
pemberhentian pegawai.
7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan dinas.
8. Melaksanakan penyusunan bahan ramcangan dan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan.
9. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian,
surat-surat, naskah dinas dan arsip.
10.Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana
pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,
kenderaan dan asset lainnya, serta ketertiban, keindahan, keamanan dan
layanan kantor.
b) Kepala Sub Bagian Keuangan
Sub bagian Keuangan mempunyai uraian tugas :
1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksana
tugas dan fungsi sekretaris.
2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub
bagian Keuangan.
3. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas.
7. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolan teknis
administrasi keuangan.
8. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan
lainnya.
9. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak
langsung pada dinas dan unit pelaksana teknis.
c) Kepala Sub Bagian Program
Sub bagian program mempunyai urain tugas sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksana
tugas dan fungsi sekretaris.
2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub
bagian Program.
3. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program kerja
sekretaris dan sub bagian program yang meliputi pertambangan dan
energi.
4. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring.
5. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data pertambangan dan energi.
6. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem informasi
pertambangan dan energi
- Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, mempunyai tugas membantu
kepala dinas dalam pengembangan, pengendalian dan pengawasan
minyak dan gas bumi;
- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1),
Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi menyelenggarakan fungsi:
• Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan Standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas dalam pengembangan dan pengawasan minyak
dan gas bumi serta minyak pelumas;
• Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian pengembangan,
pengawasan minyak dan gas bumi serta minyak pelumas, sesuai
ketentuan standar yang ditetapkan;
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai bidang
tugas dan fungsinya;
• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, dibantu oleh :
a) Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
5) Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
- Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam pengembangan sumber daya mineral,
geologi lingkungan dan hidrogeologi;
- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1), Kepala
Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi:
• Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
kewenangan daerah kabupaten/kota dan standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas dalam pemantauan dan pengembangan sumber daya
mineral, pelayanan pengelolaan air bawah tanah, geologi lingkungan
dan hidrogeologi;
• Pelaksanaan, pengkoordinasi dan pengendalian pemantauan, survey,
penelitian dan pemetaan sumber daya mineral, geologi lingkungan
dan hidrogeologi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai bidang
tugas dan fungsinya;
• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Geologi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh :
a. Kepala Seksi Sumber Daya Mineral
c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan
6) Kepala Bidang Pertambangan Umum
- Kepala Bidang Pertambangan Umum mempunyai tugas membantu
kepala dinas dalam pelayanan perijinan, pembinaan usaha, pengawasan
pertambangan umum dan panas bumi;
- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1), Kepala
Bidang Pertambangan Umum menyelenggarakan fungsi:
• Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
kewenangan daerah kabupaten/kota dan standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas di bidang pelayanan perijinan, pembinaan usaha dan
pengawasan pertambangan umum dan panas bumi;
• Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengevaluasian pelayanan
perijinan, pembinaan dan pengawasan pertambangan umum dan
panas bumi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
• Pengelolaan data dan informasi mineral, batubara dan panas bumi
serta pengusahaan sistem informasi geografis wilayah kerja
pertambangan;
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai bidang
• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Pertambangan Umum dibantu oleh :
a) Seksi Perizinan Pertambangan Umum
b) Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan
c) Seksi Pengawasan Pertambangan Umum
7) Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi
- Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai tugas
membantu kepala dinas dalam pengembangan, pengawasan dan
pelayanan perijinan ketenaga listrikan, energi baru dan terbarukan;
- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1), Kepala
Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi menyelenggarakan fungsi:
• Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
kewenangan daerah kabupaten/kota dan standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas dalam pengembangan, pengawasan dan pelayanan
perijinan ketenagalistrikan, dan energi baru dan terbarukan;
• Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian, pengembangan,
pengawasan dan pelayanan perijinan ketenagalistrikan dan energi
baru dan terbarukan;
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai
• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai bidang
tugas dan fungsinya;
• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, dibantu oleh:
a) Kepala Seksi Perijinan Ketenagalistrikan.
b) Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru.
c) Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.
D. Jaringan Kegiatan
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki
jaringan kegiatan sebagai berikut :
1. Tersedianya data dan informasi yang akurat, terbukanya peluang
investasi di bidang energi dan sumber daya mineral serta mitigasi
bencana alam geologi.
2. Terwujudnya persepsi yang yang sama dengan instansi lingkungan
hidup, kehutanan dan instansi terkait dalam pengelolaan pengusahaan
energi dan sumber daya mineral.
3. Terwujudnya pengusahaan energi dan sumber daya mineral yang baik
dan benar serta berwawasan lingkungan.
4. Terwujudnya peningkatan penerimaan pajak, PNBP dan retribusi dari
5. Terwujudnya pemanfaatan energi dan energi baru terbarukan serta
tersedianya air bersih di daerah sulit air.
E. Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus
dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai
itu semua, begitu juga pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utara sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas data/informasi pertambangan dan energi.
2. Peningkatan pencarian/eksplorasi sumber-sumber baru bahan galian
mineral, energi dan air bawah tanah.
3. Pengelolaan pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan.
4. Mendorong peran swasta dalam pengusahaan pertambangan dan energi.
5. Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternative alamiah,
seperti : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh swasta.
6. Mendorong pemakaian air permukaan untuk industri, pabrik, pertanian
dan pemanfaatan air tanah sebagai alternative terakhir.
7. Menggalangkan industri yang menggunakan bahan tambang sebagai
bahan baku.
8. Mengoptimalkan sosialisasi kebijakan/hasil-hasil kegiatan dibidang
9. Mengoptimalkan pengadaan peralatan survei/eksplorasi dalam
laboratorium.
F. Rencana Kegiatan
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas
Pertambangan dan Energi Sumatera Utara membuat rencana kegiatan sebagai
berikut :
1. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang
geologi, sumber daya mineral dan energi, air tanah/hidrogeologi dan
bencana alam.
2. Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pengusahaan
pertambangan, migas, panas bumi, ketenagalistrikan dan sumber daya
air.
3. Terwujudnya pengusahaan sumber daya mineral dan energi yang baik
dan benar serta berwawasan lingkungan.
4. Tersedianya listrik Pedesaan untuk masyarakat di daerah terpencil.
BAB III
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Kas
Hampir setiap transaksi dalam perusahaan melibatkan perkiraan
kas.Bagi perusahaan, kas menjadi alat pembayaran yang siap dan bebas
digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari serta
untuk investasi aktiva tetap. Kas merupakan alat pertukaran yang baku serta
menjadi dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua perkiraan.
Menurut Warren, Reeve, dan Fees, dalam buku Pengantar Akuntansi,
(2008:320) pengertian kas adalah:
“Kas (cash) meliputi uang receh, uang kertas, cek, wesel (money order atau
kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank; hal
ini untuk selanjutnya diistilahkan wesel), dan uang yang disimpan dibank
yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan.”
Sedangkan Menurut Kieso dan Weygandt dalam buku Akuntansi
Intermediate, (2008:342) yang menyebutkan bahwa kas adalah sebagai
berikut:
“Kas yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran
standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.
uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia pada deposito bank.
Instrument yang dapat dinegoisasikan seperti pos wesel (money order), cek
yang disahkan (certified check), cek kasir (chasier check), cek pribadi, dan
wesel bank (bank draft) juga dipandang sebagai kas.
Menurut Soemarso dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar, (2002:296) kas didefinisikan sebagai berikut: “Kas adalah segala sesuatu (baik berbentuk
uang atau logam) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat
pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”
Dari definisi definisi kas diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalah segala
sesuatu yang dapat segera dikeluarkan untuk membiayai kegiatan sehari-hari
perusahaan. Yang termasuk sebagai kas adalah uang logam dan uang logam
yang ada di perusahaan dan rekening giro yang ada di bank.
Kas adalah aktiva lancar yang sifatnya sangat likuid dibandingkan
aktiva lancar lainnya. Likuiditas merupakan salah satu indikasi kemampuan
perusahaan untuk memnuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Penting bagi
perusahaan untuk mempertahankan posisi likuiditas yang memadai,
perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tidak memadai cenderung
memiliki resiko kegagalan, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat
likuiditas yang memadai umumnya memiliki fleksibilitas keuangan yang
lebih besar untuk menerima peluang investasi baru yang tidak terduga. Selain
itu, kas merupakan aktiva yang tidak produktif, karena kas tidak dapat
Oleh karena itu, perusahaan harus merancang sistem akuntansi kas yang
didalamnya terdapat prosedur-prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang
dapat digunakan sebagai sarana unruk pengendalian terhadap kas.
B. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi mempunyai tujuan menghasilkan informasi informasi
keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam mengawasi usahanya atau
untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan. Manajemen memerlukan
informasi tersebut untuk mengetahui, mengevaluasi, dan mengambil
keputusan dalam menjalankan perusahaan. Disamping itu, sistem akuntansi
tersebut harus benar-benar diperhatikan agar jangan ada satu transaksi yang
berhubungan dengan kas awal sampai akhir dikerjakan oleh satu orang.
Pada dasarnya, sistem akuntansi adalah jaringan dari prosedur-prosedur
yang disusun dalam rangkaian secara menyeluruh untuk melaksanakan
berbagai kegiatan atau fungsi pokok dalam perusahaan. Sistem ini sendiri
diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secara rutin
terjadi dan sistem dibuat dengan sedemikian rupa sehingga tidak memberikan
peluang kepada siapa saja untuk melakukan penyelewengan.
Berikut ini beberapa definisi sistem akuntansi menurut bebrapa ahli:
Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2010:182) sistem akuntansi adalah :
“Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh
Menurut Warren, Reeve, dan Fees, dalam buku Pengantar Akuntansi,
(2008:206) sistem akuntansi adalah :
“ Metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah
perusahaan.”
Menurut Niswronger dan Fees, dalam buku Prinsip-Prinsip Akuntansi,
(2004:182) :
“Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan mendapatkan informasi keuangan
dan operasi usaha.”
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi
adalah keseluruhan tata cara dari prosedur-prosedur yang meliputi
dokumen-dokumen yang berbentuk catatan yang saling berkaitan dan berhubungan erat
antara satu dengan yang lain sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan
atau kebijaksanaan dalam melakukan terhadap jalannya operasi perusahaan.
Dengan demikian, sistem akuntansi terdiri dari beberapa unsur, yaitu:
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam suatu
transaksi keuangan dan catatan usaha yang digunakan sebagai dasar untuk
menganalisa dan mencatatat transaksi termasuk didalamnya faktur, bukti
melaksanakan suatu pekerjaan guna menjaga keabsahan transaksi. Prinsip
perencanaan formulir yang baik, yaitu sederhana, murah, mudah diisi, dan
membuat informasi secara tepat dan ringkas. Formulir dan catatan yang
digunakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
sehubungan dengan pengawasan pengeluaran kas adalah:
Cek
Faktur
2. Jurnal (Buku Harian)
Jurnal adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat secara
kronologis transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan, merupakan
nama perkiraan dan jumlah yang harus didebit maupun kredit. Jurnal
merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
Sumber informasi adalah formulir yang digunakan pada Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, yang berkaitan dengan
Formulir terdiri dari: faktur pembelian alat tulis kantor dan faktur
pemeliharaan barang sebagai bukti pengeluaran kas.
3. Buku Besar (General Ledger)
Buku besar adalah kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling
berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri. Merupakan
tempat untuk menampung informasi yang akan disajikan dalam laporan
keuangan. Dengan demikian susunan informasi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan merupakan dasar untuk menyusun rekening-rekening
dalam buku besar digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang
dicatat dalam jurnal. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utaradigunakan BKU (Buku Kas Umum) yang didalamnya
mencatat semua jenis biaya pengeluaran dan penerimaan Negara.
4. Buku Pembantu (Subsidiary Ledgers)
Buku pembantu adalah suatu kelompok rekening yang merupakan rincian
rekening tertentu dalam buku besar (general ledger), yang dibentuk untuk
memudahkan dan mempercepat penyusunan laporan dan neraca
percobaan. Rekening buku besar yang dirinci informasinya dalam buku
pembantu disebut rekening control (controlling account), sedangkan
rekening-rekening rincian yang terdapat dalam buku pembantu disebut
rekening pembantu (subsidiary account). Pada Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Sumatera Utara buku pembantu dibuat sebagai buku
catatan pengeluaran harian.
C. Sistem Pengendalian Intern Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Pengendalian Intern Kas merupakan alat pengendalian yang sangat
membantu seorang pemimpin perusahaan dalam melaksanakan tugas
sehingga mempunyai peran yang sangat penting bagi perusahaan. Sistem
Menurut Mulyadi (2010:163), pengertian sistem pengendalian intern adalah: “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen untuk mendorong tercapainya hal-hal
tersebut diperlukan syarat-syarat tertentu yang merupakan unsur dari
pengendalian itu sendiri, yang apabila syarat ini dipenuhi maka tujuan
perusahaan dapat dicapai secara maksimal dengan menggunakan fasilitas
yang ada secara efektif dan efisien.”
Pengendalian internal meliputi organisasi serta semua metode
ketentuan yang terkoordinir yang dianut dalam suatu perusahaan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Unsur Sistem Pengendalian Intern:
a. Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang
secara tegas
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
c. Praktik yang sehat
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Pengendalian Penerimaan Kas
Dalam upaya mengusahakan adanya pengeluaran kas secara
berhari-hari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara melakukan
yang dilakukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
terhadap penerimaan kas yaitu dengan cara:
Semua penerimaan kas yang berhubungan dengan penerimaan APBNdan APBD harus diterima oleh pemegang kas.
Setiap saldo uang kas harus diperiksa oleh pejabat yang berwenang.
Pada waktu tertentu dinas membuat rekonsiliasi bank untukmembandingkan saldo yang ada di bank.
Dinas hanya menyimpan sejumlah uang kas sehubungan dengan yangdigunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Pada waktu tutup kas, kebenaran buku kas, bukti-bukti pendukung,serta saldo kas yang ada akan diperiksa.
Pengendalian Pengeluaran Kas
Pengawasan intern terhadap pengeluaran kas yang dilakukan oleh
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai
berikut:
Seluruh bukti pengeluaran kas bank ditandatangani oleh pemegang kas
dan atasan langsung pemegang kas sebagai bukti bahwa pengeluaran
kas diketahui dan disetujui oleh dinas.
Seluruh transaksi harus dicatat tepat waktu.
Melakukan cek silang oleh pemegang kas dan bidang keuangan untuk
melihat apakah ada perbedaan dalam pencatatan.
D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk peningkatan aktiva
atau penurunan hutang dari berbagai sumber dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan:
Ada beberapa sumber penerimaan kas pada Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Utara, yaitu:
-Royalti
-Iuran tetap
-Landrent
Berikut ini adalah prosedur-prosedur penerimaan kas pada Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, yaitu:
a. Pemegang Kas
• Membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
• Membuat Surat Perintah Membayar (SPM)
• Surat Perintah Membayar ke KPPN
• Keluar SP2D sebagai tanda dana dicairkan bisa diambil
pencairan dana
b. Pencatat Pembukuan
• Menerima Surat Perintah Membayar (SPM) rangkap 2 yang
dikirim oleh pemegang kas dan mencatatnya di buku
pembantu.
1. Prosedur Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2010:427) ada beberapa prosedur penerimaan kas:
• Penerimaan Order dari Pembeli Diotorisasi oleh fungsi Penjualan
Dengan Menggunakan Formulir Faktur Penjualan Tunai.
• Penerima Kas Diotorisasi oleh Fungsi Penerimaan Kas dengan
Cara Membubuhkan Cap ”Lunas” Pada Faktur Tunai dan
Penempelan Pita Register Kas pada Faktur Tersebut.
• Penjualan dengan Kartu Kredit Bank Didahului dengan
Permintaan Otorisasi dari Bank Penerbit Kartu Kredit.
• Penyerahan Barang Diotorisasi oleh Fungsi Pengiriman Dengan
Cara Membubuhkan Cap “Sudah Diserahkan” pada Faktur
Penjualan Tunai.
• Pencatatan ke dalam Catatan Akuntansi Harus Didasarkan atas
Dokumen Sumber yang Dilampirir dengan Dokumen Pendukung
yang Lengkap.
• Pencatatan ke dalam Catatan Akuntansi Harus Dilakukan oleh
Karyawan yang Diberi Wewenang untuk itu.
Pemegang kas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera
Utara meminta Surat Perintah Membayar (SPM) dari pemegang kas untuk
membukukan SPM (rangkap 1) kebuku kas umum. SPM tersebut dikirim ke
Bendahara Umum Daerah (BUD). BUD memberikan cek giro kepada
transaksi ke dalam buku pembantu. Pemegang kas kemudian membukukan
transaksi tersebut ke rekening buku besar sesuai dengan nomor rekeningnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, fungsi penerimaan kas dikerjakan oleh
pemegang kas dan pencatat pembukuan. Pemegang kas sebagai penerima
uang dan penyetor uang juga sebagai pencatat penerimaan uang yang bekerja
sama dengan pencatat pembukuan. Tugas rangkap yang dikerjakan oleh
pemegang kas ini memang dapat menimbulkan peluang bagi pemegang kas
untuk melakukan penyelewengan. Tetapi dalam hal ini, terdapat
prosedur-prosedur penerimaan kas yang sangat baik, yaitu:
Pemegang kas langsung mencatat SPM ke buku kas umum dan
mengirimkan SPM ke pencatat pembukuan untuk dicatat di buku
pembantu.
Pemegang kas juga menyerahkan bukti SPM kepada atasan langsung
sehingga kecocokan jumlah uang yang tercantum dapat diperiksa.
Formulir-formulir dan catatan-catatan sehubungan dengan
penerimaan kas yang digunakan oleh dinas sudah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan, juga didalamnya sudah termasuk aspek
pengawasan.
Pencatatan bukti dengan segera dimana sepanjang penerimaan kas
tersebut telah dibuktikan dengan bukti yang otentik, maka
pencatatannya dalam pembukuan dilakukan segera oleh pemegang
Adanya batasan jumlah kas yang dipegang oleh pemegang kas dapat
mencegah penyalahgunaan uang kas selama belum disetor ke tiap-tiap
bagian.
Laporan pertanggung jawaban tiap-tiap bagian diterima oleh
pemegang kas dan ditandatangani oleh atasan langsung pemegang
kas.
Diadakan pengawasan yang ketat pada fungsi penerimaan dan
pencatatan kas.
Dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yang ada
pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara berjalan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari ketelitian pengecekan oleh atasan
langsung untuk menghindari kesalahan potensial.
E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Pengeluaran kas erat hubungannya dengan pencapaian program dinas
melalui anggaran masing-masing bagian. Setiap bagian diberi otorisasi oleh
pihak manajemen untuk mengelola anggaran dan dalam menggunakan kas.
Kas yang tersedia pada Dinas Pertambangan dan energi Provinsi
Sumatera Utara digunakan untuk membayar biaya operasi dinas, baik
pembayaran non rutin yang dipakai untuk mengatur dan menentukan
Pengeluaran kas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
dibagi atas dua bagian:
1. Pengeluaran kas dibawah Rp. 5.000.000.00
Pengeluaran kas dimulai dengan tiap-tiap bagian melakukan
permohonan pengeluaran kas kepada pemegang kas yang dilampiri
bukti pendukung pengeluaran kas (kwitansi, dan faktur). Pemegang
kas wajib memeriksa kebenaran perhitungan, sah atau tidaknya
permintaan pembayaran dan kelengkapan lampiran. Kemudian
pemegang kas mengeluarkan kas berdasarkan bukti yang diterima dan
membuat daftar penerimaan dan pengeluaran kas dan cek yang
ditandatangani oleh pemegang kas dan atasan langsung pemegang
kas. Pada bukti kas keluar dibubuhkan tanda tangan penerima kas.
Setelah kwitansi dan fatur (rangkap 1) diterima dari penerima kas,
pemegang kas mengarsipkannya kedalam buku pengeluaran kas dan
laporan kas harian. Pemegang kas juga wajib mengirim kwitansi dan
faktur (rangkap 2) kepada pencatat pembukuan untuk dicatat dibuku
pembantu. Setelah itu, pemegang kas membukukan transaksi
kerekening buku besar sesuai dengan nomor rekeningnya.
2. Pengeluaran kas diatas Rp. 5.000.000.00
Pengeluaran kas dimulai dengan tiap-tiap bagian melakukan
permohonan pengeluaran kas kepada pemegang kas yang dilampiri
bukti pendukung pengeluaran kas (kwitansi, dan faktur). Pemegang
kas wajib memeriksa kebenaran perhitungan, sah atau tidaknya
dan fatur diterima dari penerima kas, pemegang kas mengarsipkannya
kedalam buku pengeluaran. Pemegang kas juga wajib mengirim
kwitansi dan faktur (rangkap 2) kepada pembukuan untuk dicatat
dibuku pembantu dan dipertanggung jawabkan. Agar lebih efektif dan
efisien harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh dinas, setiap
pengeluaran harus dibawah anggran yang telah dibuat dan juga harus
diotorisasi oleh atasan langsung yang berwenang (kepala dinas).
Ada empat ciri-ciri sistem pengawasan intern yang memadai yang
merupakan unsur-unsur pengawasan intern, yaitu:
1. Suatu bagan organisasi yang memungkinkan pemisahan fungsi secara tepat
Pada dasarnya syarat pengawasan intern yang baik dalam organisasi
adalah terdapatnya pemisahan fungsi tugas dan wewenang. Secara umum
dapat dikatakan antara pelaksanaan dan penyimpanan dan pencatatan harus
ada pemisahan. Seorang tidak diberikan merangkap dua atau lebih tugas dari
setiap bagian.
Pemisahan tidak hanya menghindari adanya manipulasi, akan tetapi
sekaligus merupakan alat yang saling mengecek pekerjaan antara petugas.
Struktur atau bagan organisasi yang dimiliki Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Utara menggambarkan suatu tugas, dan setiap bagian
dan tidak langsung mempengaruhi mereka dalam melaksanakan kegiatan
dinas.
2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak
Salah satu unsur pengawasan intern adalah adanya sistem otorisasi.
Maksud dari sitem otorisasi ini bahwa setiap penerimaan dan pengeluartan
kas harus disahkan oleh petugas yang berwenang. Dalam pelaksanaannya
merupakan pendelegasian wewenang harus diawasi. Dalam dinas ini terlihat
adanya otorisasi atas hal-hal diatas, dimana setiap penerimaan dan
pengeluaran diwewenangkan langsung kepada pihak yang bersangkutan.
3. Perusahaan yang sehat dalam melaksanakan tugas dari setiap unit organisasi
Perusahaan yang mempunyai praktek-praktek yang sehat dapat
membantu tercapainya pengawasan intern yang baik, ini dapat dilihat dengan
membri cuti periodik kepada para karyawan dan diadakannya rotasi pegawai
agar tidak timbul kerjasama untuk berbuat kecurangan didalam dinas.
Praktek yang sehat ini hanya berlaku untuk seluruh prosedur yang ada,
sehingga pekerjaan suatu bagian tidak dipegang oleh satu kerja.
4. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawabnya. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
kemampuan dan integritas pegawai terhadap pelaksanaan tugas yang telah
dipercaya akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dengan demikian
akan menunjang pengawasan intern. Untuk mendapatkan pegawai yag
berkompeten dan jujur tersebut, langkah-langkah yang sudah dimulai sejak
penerimaan pegawai yang baru. Dalam Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Utara, pegawai yang baru telah diseleksi oleh Pemerintah
Daerah Tingkat II.
Dengan adanya seleksi penerimaan pegawai, maka dilakukan
latihan-latihan bagi pegawai sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai
yang bersangkutan. Pegawai yang ada ditempatkan dan ditugaskan pada
bidang yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimilikinya.
Penempatan pegawai sesuai dengan keahlian dan kemampuannya sangatlah
penting, karena akan menunjang pelaksanaan pengawasan intern dan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta menganalisa
data-data yang telah diperoleh dari Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Utara, maupun teori-teori yang telah ada maka dapat
diambil beberapa kesimpulan :
1. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan memegang peranan
penting dalam menjalankan operasi perusahaan, oleh karena itu
diperlukan pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan
efektif dan efisien.
3. Sistem akuntansi penerimaan kas pada Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik karena
pengecekan dilakukan oleh atasan langsung pemegang kas untuk
menghindari kesalahan yang potensial.
4. Sistem akuntansi pengeluaran kas telah dilaksanakan dinas dengan
baik, karena setiap pengeluaran kas dinas harus didukung oleh
bukti-bukti pengeluaran yang berisikan besarnya kas yang diperlukan, untuk
apa, dan keterangan atau informasi lainnya.
B.Saran
1. Kebijaksanaan yang telah digariskan atas sistem penerimaan dan
pedoman dan pengalaman dimasa yang akan datang serta
memperhatikan apakah ada kemungkinan pembaharuan terhadap
sistem akuntansi tersebut melihat perkembangan perekonomian saat
ini.
2. Kebiasaan yang baik harus tetap diberlakukan agar dapat dijadikan
pedoman dalam melaksanakan kegiatan.
3. Hendaknya sistem pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas
perlu ditingkatkan lagi, agar tidak terjadi kemungkinan
penyelewengan kas.
4. Dalam pemberian tugas dan tanggung jawab kepada pegawai harus
sesuai dengan kemampuannya agar para pegawai dapat memberikan
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Diana, Lilis Setiawati, 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kieso, Donald E, dan Jerry J Weygandt, 2008, Akuntansi Intermediate, Edisi Keduabelas, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mulyadi. 2010, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Niswonger, Warren, Reeve, Fees, 2004, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Jilid Satu, Edisi Kesembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ritonga Parlaungan, dkk. 2011, Bahasa Indonesia Praktis, Cetakan kelima, Bartongan jaya, Medan.
Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.
S.R Soemarso, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Warren, Carl S, James M, Reeve, and Philip E, Fees, 2008, Pengantar