• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh :

KIKI REZEKI ANANDA 112102024

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA : KIKI REZEKI ANANDA

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NIM : 112102024

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS

PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

Tanggal : 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(

NIP. 19550908 198103 1 005 Drs. Rasdianto, M.Si, Ak )

Tanggal : 2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(

NIP. 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

NAMA : KIKI REZEKI ANANDA

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NIM : 112102024

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS

PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

Medan, Agustus2014

NIM. 112102024

(4)

Alhamdulillah, segala rasa syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah

satu syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Judul tugas akhir

penulis adalah “

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis tentunya tak terlepas dari

kendala maupun hambatan yang ditemukan, baik dalam proses pencarian data,

metode penyusunan tugas akhir dan lain sebagainya. Oleh karena itu, penulis

dengan segala kerendahan hati mengucapkan banyak terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu penulis baik dari segi materil maupun moril sehingga

tugas akhir ini dapat selesai, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas

ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi D-III

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

(5)

6. Bapak/Ibu dosen seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang banyak membantu selama perkuliahan

maupun selama penyelesaian tugas akhir ini.

7. Bapak Ir. Eddy Saputra Salim, M.Si selaku Kepala Dinas dan Bapak H.

Indra Ginting, SH selaku Sekretaris Dinas serta staf pegawai pada Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yang memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan riset serta Bapak Joko Supriono, SE

selaku pembimbing saat melakukan riset.

8. Kepada orang tuaku , teristimewa untuk Ayahanda tercinta Alm. H.

Syamsul Bahri Siregar, serta Ibu yang paling hebat Hj. Siti Zubaidah

Nasution. Terima kasih sudah memberikan do’a, semangat, cinta dan kasih

sayangnya selama ini.

9. Seluruh keluarga besarku, terutama Kakakku Hera, Abangku Babang,

kakak iparku Dian, keponakan yang lucu Lea, Wanda, Een, Putri, Kak

Nova sepupu-sepupu seperjuangan yang telah membantu dalam iringan

do’a dan kasih sayangnya.

10.Buat sahabat tercinta Fitri Aini Nasution, Febri Nanda Sari & Visti

Nurhidayati, Silfani, dan seluruh teman-teman seperjuangan D III

Akuntansi Grup A stambuk 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu terima kasih atas kebersamaan kita selama 3 tahun dan semoga

kita semua menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa dan bangsa

(6)

Namun, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi perbaikan dan kemajuan penulis dimasa yang akan

datang.

Akhirul kalam penulis berharap semoga tugas akhir ini berguna bagi para

pembaca dan semoga Allah SWT akan selalu melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kita semua.

Aamiin yaa Robbal’aalamiin.

Medan, Agustus 2014

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

BAB II : PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA ... 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 15

C. Job Description ... 17

D. Jaringan Kegiatan... 28

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 29

(8)

BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN KAS PADA DINAS PERTAMBANGAN

DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA ... 31

A.Pengertian Kas ... 31

B.Pengertian Sistem Akuntansi ... 33

C. Sistem Pengendalian Intern Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 37

D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 39

E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 43

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Logo Dinas Pertambangan dan EnergiProvinsi

Sumatera Utara ………10

2.2 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Neraca ... 51

2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja ... 52

3. Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja ... 53

4. Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah ... 54

(12)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Berdasarkan kemajuan teknologi dan meluasnya arus informasi yang

berkembang saat ini, perusahaan-perusahaan milik swasta maupun milik

negara semakin banyak bermunculan. Perusahaan-perusahaan tersebut terus

tumbuh dan berkembang dengan tujuan utamanya dengan memperoleh

keuntungan agar mampu mempertahankan eksistensi dan efektivitas

perusahaan.

Sistem akuntansi merupakan salah satu alat bantu manajemen dalam

rangka pengendalian aktivitas perusahaan untuk menghasilkan informasi

yang baik bagi perusahaan. Sistem akuntansi yang memadai juga dapat

digunakan sebagai sarana manajemen untuk aktivitas-aktivitas perusahaan,

sehingga rencana yang ditetapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan

baik. Dengan adanya peninjauan terhadap perusahaan, maka akan terlihat

apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam sistem yang telah

diterapkan oleh perusahaan yang mungkin dapat menjadi penyebab rencana

perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik.

Kas adalah aktiva yang paling lancar digunakan dalam operasi perusahaan.

(13)

seaktu-sehingga perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang cukup besar dimasa

yang akan datang.

Guna pencapaian tujuan perusahaan ke arah yang lebih baik, maka

penerimaan dan pengeluaran kas harus direncanakan sebaik-baiknya. Dengan

menyusun anggaran kas terlebih dahulu pada awal periode akuntansi, maka

perusahaan akan mempunyai pedoman untuk menentukan jumlah kas yang

diterima dan jumlah kas yang dikeluarkan selama periode tersebut.

Penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan sangat

membantu perusahaan memberi informasi penting dalam pengambilan

keputusan dan mengadakan ramalan tentang masa depan perusahaan serta

kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kas. Dengan

adanya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik, dapat

menunjang keberhasilan kegiatan operasi suatu perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memilih Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Sumatera Utara sebagai objek penelitian dan mewakili

langsung untuk mengetahui sejauh mana sistem akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas yang diterapkan perusahaan untuk mengorganisir kegiatan

usahanya, maka penulis merasa tertarik untuk menulis sebuah tugas akhir

dengan judul :

“Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Dinas

(14)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian penulis dalam latar belakang masalah, maka perumusan

masalah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah :

“Apakah penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara sudah berjalan

dengan baik? ”

C.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui cara yang diterapkan Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas.

b. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran

kas yang diterapkan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera

Utara sudah berjalan dengan baik.

2. MANFAAT PENELITIAN

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti

(15)

a. Bagi penulis, berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan,

memperluas wawasan mengenai sistem akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas.

b. Bagi instansi, dapat digunakan sebagai dasar masukan dalam pengambilan

keputusan dan penilaian masa depan perusahaaan, serta merumuskan

rencana selanjutnya dalam menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara

tepat.

c. Bagi pihak lain, dapat menjadi bahan masukan untuk mendalami sistem

akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dan juga sebagai bahan

perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis.

D. RENCANA PENULISAN

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survey/ observasi dan rencana isi.

1. Jadwal Survey/Observasi

Lokasi Penelitian : Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumatera Utara

(16)

Berikut ini adalah penjelasan dari jadwal survey/observasi penulis :

Tabel 1. 1

Jadwal survey/observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN JUNI 2014

I II III IV

1. Pengesahan Pengajuan Tugas Akhir

2. Pengajuan Judul

3. Permohonan Ijin Riset

4. Penunjukan Dosen Pembimbing

5. Penyerahan Proposal

6. Pengumpulan Data

7. Penyusunan Tugas Akhir

8. Bimbingan Tugas Akhir

(17)

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan

antara satu dengan yang lain. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan

pembuatan Tugas Akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan Tugas Akhir

ini disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

B. Rumusan Masalah

C. TujuandanManfaatPenelitian

D. RencanaPenulisan

1. Jadwal Survey / Observasi

2. Rencana Isi

BAB II : PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

A. SejarahSingkat

B. Struktur Organisasi

C. Job Description

D. Jaringan Kegiatan

E. Kinerja Kegiatan Terkini

(18)

BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Kas

B. Pengertian Sistem Akuntansi

C. Sistem Pengendalian Intern Kas di Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi Sumatera Utara

D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Dinas

Pertambangandan Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumatera Utara

E. Sistem Akuntansi Pengeluaran kas di Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi Sumatera Utara

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

(19)

BAB II

PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

diawali dari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan

Sumatera bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian

menjadi kantor wilayah pada tahun 1978, kantor wilayah ini adalah instansi

vertikal. Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di daerah

tingkat I, dimana tanggung jawab dipegang oleh Gubernur. Adapun tugas yang

dibebankan adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Departemen Pertambangan dan

Energi di wilayah bersangkutan

b. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur KDH tingkat I

dan instansi lain terkait dalam rangka koordinasi pertimbangan pertunjuk

dan bantuan teknis serta memberikan laporan mengenai usaha

Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

c. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi baik dalam

(20)

serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah daerah dengan tugas

pokoknya masing – masing.

d. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan suksesnya program

pertambangan dan energi daerah.

Secara garis besar perusahaan status Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut :

1. Tahun 1945, jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran.

2. Tahun 1949, Kementrian Kemakmuran diganti menjadi Kementerian

Perekonomian, jawatan Pertambangan menjadi Dinas Pertambangan.

3. Tahun 1950, Kementerian Perekonomian diubah menjadi Kementerian

Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi jawatan

Pertambangan.

4. Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen

Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa jawatan dan

Biro Minyak dan Gas Bumi.

5. Tahun 1964, Depatemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan

(DEPERDATAM ).

6. Tahun 1966, Depatemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah

menjadi Departemen Perindustrian dan Pertambangan.

7. Tahun 1970, tanggal 1 Juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan

Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara di Medan. Pendirian

(21)

8. Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera

Bagian Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera

Bagian Utara di Medan.

9. Tahun 1978, kantor Departemen diubah menjadi Departemen

Pertambangan dan Energi terdiri dari 2 (dua) Direktorat Jenderal

Pertambangan Umum, Direktorial Jenderal Ketenagaan sedangkan

Sekretaris Jenderal dan Inspektorat masih dalam satu organisasi Kantor

Daerah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.

10.Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi

Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Kantor Wilayah Departemen

Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.

11.Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi

Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Departemen

Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.

12.Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I

Sumatera Utara berdasarkan Perda No. 16 Tahun 1989.

13.Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan

Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

14.Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi dan

Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks

Kantor Wilayah Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi

Sumatera Utara.

15.Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001

(22)

maka Eks Kantor Wilayah Energi Sumber Daya Mineral Provinsi

Sumatera Utara dan Eks Dinas Pertambangan Tingkat I Provinsi Sumatera

Utara digabungkan menjadi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumatera Utara.

1. Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Ditunjukkan oleh gambar berikut :

Gambar 2.1

Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Makna logo adalah sebagai berikut :

a. Kepalan Tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai

beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat

Provinsi Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan

(23)

b. Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan

masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.

c. Pabrik, Pelabuhan, Pohon Karet, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan,

Daun Padi Tulisan “SUMATERA UTARA” melambangkan daerah yang

indah permai masyur dengan kekayaan alamnya yang melimpah – limpah.

d. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat

puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun

Kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah kepalan

tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran

bangsa, patriotisme, pecinta keadaan dan pembela keadilan.

e. Bukit Barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan

yang berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotong-royongan

yang dinamis.

2. Visi Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara

Pada tahun 2009 s/d 2013 Gubernur Sumatera Utara menyusun rencana

Strategis Dinas Pertambangan dan Energi dengan visinya : “Terwujudnya

Pengusahaan Pertambangan dan Energi Berwawasan Lingkungan Yang

Memberi Nilai Tambah Untuk Mencapai Sumatera Utara Yang Maju,

Sejahtera Dalam Keberagaman”.

Dengan Visi tersebut diatas, maka masyarakat di Sumatera Utara dalam

jangka waktu sesingkat mungkin hidupnya lebih Tentram dan Makmur bila

(24)

kebutuhannya masing-masing baik kebutuhan Jasmani maupun kebutuhan

Rohani.

Adapun makna dari visi diatas adalah sebagai berikut :

a. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi melalui pengelolaan

pembangunan yang berwawasan lingkungan berarti pengusahaan

pertambangan dan energi dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah

pertambangan dan energi yang baik dan benar dari aspek teknis

pertambangan, keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan hidup

serta aspek hukum.

b. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang menghasilkan

nilai tambah yaitu usaha pertambangan dan energi yang dapat

meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan

Tambang dan Energi.

c. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang menghasilkan

kemajuan bagi masyarakat berarti dapat meningkatkan kemampuan dan

keterampilan.

d. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang menghasilkan

kesejahteraan masyarakat berarti masyarakat dapat memenuhi kebutuhan

hidup dan mampu meningkatkan kualitas hidupnya.

e. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang bermanfaat

(25)

Selain visi, maka Dinas Pertambangan dan Energi juga mempunyai

misi demi mewujudkan visinya adalah :

a. Meningkatkan profesionalisme, etika dan moral aparatur yang

mencerminkan pemerintah yang baik, bersih, transparan dan akuntabel

serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (good governance).

b. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan potensi sumber daya

mineral, energi dan air tanah dalam rangka pengembangan dan

pengusahaannya.

c. Meningkatkan kualitas data dan informasi potensi bencana alam geologi

(tanah longsor, letusan gunung api, gempa bumi) dalam rangka upaya

penanggulangan dan pencegahannya.

d. Meningkatkan pencarian sumber-sumber mineral dan energi baru untuk

kelangsungan ketersediaan sumberdaya mineral dan energi.

e. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan pertambangan dan energi

berwawasan lingkungan.

f. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak

terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi

masyarakat dan industri di Sumatera Utara.

g. Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan

pertambangan dan energi.

h. Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan

(26)

i. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengusahaan pertambangan

dan energi dalam rangka terlaksananya kegiatan pertambangan dan

energi yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan.

j. Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam

pengusahaan pertambangan dan energi.

4. Tujuan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan

tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera

Utara mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan penyelidikan dan pengembangan potensi energi dan

sumberdaya mineral serta potensi bencana alam geologi.

2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi lingkungan

hidup, kehutanan dan instansi terkait dalam rangka pengusahaan energi

dan sumber daya mineral.

3. Meningkatkan pengelolaan pengusahaan energi dan sumber daya mineral

agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4. Meningkatkan penerimaan pajak, PNBP dan retribusi dari sektor energi

dan sumber daya mineral.

5. Meningkatkan pemanfaatan energi dan energi baru terbarukan serta air

(27)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran skematis tentang pola

interaksi dari hubungan kerja sama orang-orang pada tiap bagian yang

terdapat dalam suatu organisasi perusahaan, yaitu mengenai hubungan antara

pembagian tugas dan fungsi-fungsi dari pekerjaan yang akan dilakukan serta

wewenang yang mengalir dari atasan menuju bawahan dan sebaliknya. Suatu

instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan,

maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian

kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran

tunggal. Struktur Organisasi yang digunakan pada Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Sumatera Utara berbentuk garis vertikal dan horizontal yang

saling berinteraksi. Artinya seluruh anggota yang berada di dalam suatu

organisasi tersebut diharuskan saling kerjasama yang baik untuk mencapai

tujuan sesuai dengan Visi dan Misinya. Struktur Organisasi Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utaradapat dilihat pada Gambar

(28)

Gambar 2.2

(29)

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

Kepala Dinas : Ir. Eddy Saputra Salim, M.Si Sekretaris : H. Indra Ginting Situmorang, SH Ka. Sub Bag Umum : Dra. Erni Nurcahaya Siahaan Ka. Sub Bag Keuangan : Nazilah, SE

Ka. Sub Bag Program : Ilham, ST Kabid. Pertambangan Umum : Ir. Zubaidi

Kasi. Perizinan : Inoky Rokky Sitanggang, ST Kasi. Pembinaan Usaha : Ir. Neftiana Awalia Sitepu, M.Sc Kasi. Pertambangan Umum : Asrul Sani Siregar, ST

Kabid. Geogoli dan Sumber Daya Mineral: Ir. Gagarin Sembiring Kasi. Hidrogeologi : Eri Musika Karo Karo, ST Kasi. Sumber Daya Mineral : Nazli, ST

Kasi. Geologi Lingkungan : John Perry Girsang, ST, M.Si Kabid. Listrik dan Pemanfaatan Energi : Ir. Nasril

Kasi. Perizinan : Karlo Purba, ST, MT Kasi Energi Baru : Ir. Erwin Tambunan Kasi Ketenagalistrikan : Budi Batubara, ST, MT

Kabid. Migas : Ir. Sumintarto

Kasi. Distribusi Minyak dan Gas : Welnawaty, SH

(30)

Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit pada

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari :

1) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

- Tugas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah

yang bersifat spesifik di bidang administrasi umum, pertambangan

umum, geologi, dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan

energi, minyak dan gas bumi serta tugas pembantuan;

- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

menyelenggarakan fungsi :

• Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pertambangan umum,

geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan

energi, minyak dan gas bumi;

• Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah

di bidang pertambangan umum, geologi dan sumber daya

mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi;

• Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertambangan dan

energi;

• Pelaksanaan tugas pembantu pemerintah di bidang

(31)

• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2) Kepala Dinas

- Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur dalam

melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas

pembantu di bidang pertambangan dan energi;

- Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat 1

pasal ini, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:

• Penyiapan konsep kebijakan daerah, ketentuan dan standar

pelaksanaan tugas-tugas daerah kabupaten/kota serta

standar-standar pelaksanaan tugas-tugas dinas di bidang pertambangan

dan energi;

• Pelaksanaan dan pengendalian pembangunan jangka menengah

dan tahunan di bidang pengembangan geologi dan sumberdaya

mineral, pertambangan umum, tenaga listrik dan pertambangan

energi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan;

• Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama kemitraan dengan

pihak terkait dalam pelaksanaan, sesuai ketentuan dan standar

yang ditetapkan;

• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur dan

Sekretaris Daerah, sesuai bidang tugas dan fungsinya;

• Pemberian masukan yang perlu kepada Gubernur dan Sekretaris

(32)

• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Gubernur, melalui Sekretaris Daerah sesuai

standar yang ditetapkan.

3) Sekretaris

- Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di bidang

Umum, Keuangan, Kepegawaian, Organisasi dan Hukum;

- Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1),

Sekretaris menyelenggarakan fungsi:

• Penyusunan dan penyempurnaan standar penyelenggaraan, urutan

umum, pengelolaan keuangan, pemberdayaan pegawai,

pemberdayaan organisasi dan penyiapan produk-produk hukum;

• Perencanaan kebutuhan internal dan kebutuhan administratif

dinas, serta penyempurnaan/peningkatan pengelolaan dan

pengendalian atas pelaksanaannya sesuai ketentuan standar yang

ditetapkan;

• Perencanaan, pengelolaan dan pengurusan pertanggungjawaban

keuangan Dinas, sesuai ketentuan standar yang ditetapkan;

• Perencanaan, pengelolaan dan peningkatan pendayagunaan

kepegawaian, sesuai ketentuan standar yang ditetapkan;

• Perencanaan dan peningkatan sesitem kerja serta pengelolaan

(33)

• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas, sesuai bidang

dan fungsinya;

• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai

bidang dan fungsinya;

• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada kepala dinas, sesuai ketentuan standar yang

ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, sekretaris dibantu oleh :

a) Sub Bagian Umum

b) Sub Bagian Keuangan

c) Sub Bagian Program

a) Kepala Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksana

tugas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub

bagian umum.

3. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data pengawai.

4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan

gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian

penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan dan pelatihan

(34)

5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.

6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta

pemberhentian pegawai.

7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan

ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan dinas.

8. Melaksanakan penyusunan bahan ramcangan dan pendokumentasian

peraturan perundang-undangan.

9. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian,

surat-surat, naskah dinas dan arsip.

10.Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana

pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,

kenderaan dan asset lainnya, serta ketertiban, keindahan, keamanan dan

layanan kantor.

b) Kepala Sub Bagian Keuangan

Sub bagian Keuangan mempunyai uraian tugas :

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksana

tugas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub

bagian Keuangan.

3. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas.

(35)

7. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolan teknis

administrasi keuangan.

8. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan

lainnya.

9. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak

langsung pada dinas dan unit pelaksana teknis.

c) Kepala Sub Bagian Program

Sub bagian program mempunyai urain tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksana

tugas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub

bagian Program.

3. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program kerja

sekretaris dan sub bagian program yang meliputi pertambangan dan

energi.

4. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring.

5. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data pertambangan dan energi.

6. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem informasi

pertambangan dan energi

(36)

- Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, mempunyai tugas membantu

kepala dinas dalam pengembangan, pengendalian dan pengawasan

minyak dan gas bumi;

- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1),

Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi menyelenggarakan fungsi:

• Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan

Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan Standar pelaksanaan

tugas-tugas dinas dalam pengembangan dan pengawasan minyak

dan gas bumi serta minyak pelumas;

• Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian pengembangan,

pengawasan minyak dan gas bumi serta minyak pelumas, sesuai

ketentuan standar yang ditetapkan;

• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai

bidang tugas dan fungsinya;

• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai bidang

tugas dan fungsinya;

• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, dibantu oleh :

a) Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

(37)

5) Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral

- Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam pengembangan sumber daya mineral,

geologi lingkungan dan hidrogeologi;

- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1), Kepala

Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi:

• Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan

kewenangan daerah kabupaten/kota dan standar pelaksanaan

tugas-tugas dinas dalam pemantauan dan pengembangan sumber daya

mineral, pelayanan pengelolaan air bawah tanah, geologi lingkungan

dan hidrogeologi;

• Pelaksanaan, pengkoordinasi dan pengendalian pemantauan, survey,

penelitian dan pemetaan sumber daya mineral, geologi lingkungan

dan hidrogeologi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;

• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai

bidang tugas dan fungsinya;

• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai bidang

tugas dan fungsinya;

• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

Kepala Geologi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh :

a. Kepala Seksi Sumber Daya Mineral

(38)

c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan

6) Kepala Bidang Pertambangan Umum

- Kepala Bidang Pertambangan Umum mempunyai tugas membantu

kepala dinas dalam pelayanan perijinan, pembinaan usaha, pengawasan

pertambangan umum dan panas bumi;

- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1), Kepala

Bidang Pertambangan Umum menyelenggarakan fungsi:

• Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan

kewenangan daerah kabupaten/kota dan standar pelaksanaan

tugas-tugas dinas di bidang pelayanan perijinan, pembinaan usaha dan

pengawasan pertambangan umum dan panas bumi;

• Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengevaluasian pelayanan

perijinan, pembinaan dan pengawasan pertambangan umum dan

panas bumi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;

• Pengelolaan data dan informasi mineral, batubara dan panas bumi

serta pengusahaan sistem informasi geografis wilayah kerja

pertambangan;

• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai

bidang tugas dan fungsinya;

• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai bidang

(39)

• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

Kepala Bidang Pertambangan Umum dibantu oleh :

a) Seksi Perizinan Pertambangan Umum

b) Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan

c) Seksi Pengawasan Pertambangan Umum

7) Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi

- Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai tugas

membantu kepala dinas dalam pengembangan, pengawasan dan

pelayanan perijinan ketenaga listrikan, energi baru dan terbarukan;

- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1), Kepala

Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi menyelenggarakan fungsi:

• Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan

kewenangan daerah kabupaten/kota dan standar pelaksanaan

tugas-tugas dinas dalam pengembangan, pengawasan dan pelayanan

perijinan ketenagalistrikan, dan energi baru dan terbarukan;

• Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian, pengembangan,

pengawasan dan pelayanan perijinan ketenagalistrikan dan energi

baru dan terbarukan;

• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai

(40)

• Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai bidang

tugas dan fungsinya;

• Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, dibantu oleh:

a) Kepala Seksi Perijinan Ketenagalistrikan.

b) Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru.

c) Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.

D. Jaringan Kegiatan

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki

jaringan kegiatan sebagai berikut :

1. Tersedianya data dan informasi yang akurat, terbukanya peluang

investasi di bidang energi dan sumber daya mineral serta mitigasi

bencana alam geologi.

2. Terwujudnya persepsi yang yang sama dengan instansi lingkungan

hidup, kehutanan dan instansi terkait dalam pengelolaan pengusahaan

energi dan sumber daya mineral.

3. Terwujudnya pengusahaan energi dan sumber daya mineral yang baik

dan benar serta berwawasan lingkungan.

4. Terwujudnya peningkatan penerimaan pajak, PNBP dan retribusi dari

(41)

5. Terwujudnya pemanfaatan energi dan energi baru terbarukan serta

tersedianya air bersih di daerah sulit air.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus

dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai

itu semua, begitu juga pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumatera Utara sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas data/informasi pertambangan dan energi.

2. Peningkatan pencarian/eksplorasi sumber-sumber baru bahan galian

mineral, energi dan air bawah tanah.

3. Pengelolaan pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan.

4. Mendorong peran swasta dalam pengusahaan pertambangan dan energi.

5. Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternative alamiah,

seperti : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit

Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh swasta.

6. Mendorong pemakaian air permukaan untuk industri, pabrik, pertanian

dan pemanfaatan air tanah sebagai alternative terakhir.

7. Menggalangkan industri yang menggunakan bahan tambang sebagai

bahan baku.

8. Mengoptimalkan sosialisasi kebijakan/hasil-hasil kegiatan dibidang

(42)

9. Mengoptimalkan pengadaan peralatan survei/eksplorasi dalam

laboratorium.

F. Rencana Kegiatan

Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas

Pertambangan dan Energi Sumatera Utara membuat rencana kegiatan sebagai

berikut :

1. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang

geologi, sumber daya mineral dan energi, air tanah/hidrogeologi dan

bencana alam.

2. Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pengusahaan

pertambangan, migas, panas bumi, ketenagalistrikan dan sumber daya

air.

3. Terwujudnya pengusahaan sumber daya mineral dan energi yang baik

dan benar serta berwawasan lingkungan.

4. Tersedianya listrik Pedesaan untuk masyarakat di daerah terpencil.

(43)

BAB III

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Kas

Hampir setiap transaksi dalam perusahaan melibatkan perkiraan

kas.Bagi perusahaan, kas menjadi alat pembayaran yang siap dan bebas

digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari serta

untuk investasi aktiva tetap. Kas merupakan alat pertukaran yang baku serta

menjadi dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua perkiraan.

Menurut Warren, Reeve, dan Fees, dalam buku Pengantar Akuntansi,

(2008:320) pengertian kas adalah:

“Kas (cash) meliputi uang receh, uang kertas, cek, wesel (money order atau

kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank; hal

ini untuk selanjutnya diistilahkan wesel), dan uang yang disimpan dibank

yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan.”

Sedangkan Menurut Kieso dan Weygandt dalam buku Akuntansi

Intermediate, (2008:342) yang menyebutkan bahwa kas adalah sebagai

berikut:

“Kas yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran

standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.

(44)

uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia pada deposito bank.

Instrument yang dapat dinegoisasikan seperti pos wesel (money order), cek

yang disahkan (certified check), cek kasir (chasier check), cek pribadi, dan

wesel bank (bank draft) juga dipandang sebagai kas.

Menurut Soemarso dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar, (2002:296) kas didefinisikan sebagai berikut: “Kas adalah segala sesuatu (baik berbentuk

uang atau logam) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat

pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”

Dari definisi definisi kas diatas dapat disimpulkan bahwa kas adalah segala

sesuatu yang dapat segera dikeluarkan untuk membiayai kegiatan sehari-hari

perusahaan. Yang termasuk sebagai kas adalah uang logam dan uang logam

yang ada di perusahaan dan rekening giro yang ada di bank.

Kas adalah aktiva lancar yang sifatnya sangat likuid dibandingkan

aktiva lancar lainnya. Likuiditas merupakan salah satu indikasi kemampuan

perusahaan untuk memnuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Penting bagi

perusahaan untuk mempertahankan posisi likuiditas yang memadai,

perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tidak memadai cenderung

memiliki resiko kegagalan, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat

likuiditas yang memadai umumnya memiliki fleksibilitas keuangan yang

lebih besar untuk menerima peluang investasi baru yang tidak terduga. Selain

itu, kas merupakan aktiva yang tidak produktif, karena kas tidak dapat

(45)

Oleh karena itu, perusahaan harus merancang sistem akuntansi kas yang

didalamnya terdapat prosedur-prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang

dapat digunakan sebagai sarana unruk pengendalian terhadap kas.

B. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi mempunyai tujuan menghasilkan informasi informasi

keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam mengawasi usahanya atau

untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan. Manajemen memerlukan

informasi tersebut untuk mengetahui, mengevaluasi, dan mengambil

keputusan dalam menjalankan perusahaan. Disamping itu, sistem akuntansi

tersebut harus benar-benar diperhatikan agar jangan ada satu transaksi yang

berhubungan dengan kas awal sampai akhir dikerjakan oleh satu orang.

Pada dasarnya, sistem akuntansi adalah jaringan dari prosedur-prosedur

yang disusun dalam rangkaian secara menyeluruh untuk melaksanakan

berbagai kegiatan atau fungsi pokok dalam perusahaan. Sistem ini sendiri

diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secara rutin

terjadi dan sistem dibuat dengan sedemikian rupa sehingga tidak memberikan

peluang kepada siapa saja untuk melakukan penyelewengan.

Berikut ini beberapa definisi sistem akuntansi menurut bebrapa ahli:

Menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2010:182) sistem akuntansi adalah :

“Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh

(46)

Menurut Warren, Reeve, dan Fees, dalam buku Pengantar Akuntansi,

(2008:206) sistem akuntansi adalah :

“ Metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan,

mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah

perusahaan.”

Menurut Niswronger dan Fees, dalam buku Prinsip-Prinsip Akuntansi,

(2004:182) :

“Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,

mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan mendapatkan informasi keuangan

dan operasi usaha.”

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi

adalah keseluruhan tata cara dari prosedur-prosedur yang meliputi

dokumen-dokumen yang berbentuk catatan yang saling berkaitan dan berhubungan erat

antara satu dengan yang lain sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan

atau kebijaksanaan dalam melakukan terhadap jalannya operasi perusahaan.

Dengan demikian, sistem akuntansi terdiri dari beberapa unsur, yaitu:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam suatu

transaksi keuangan dan catatan usaha yang digunakan sebagai dasar untuk

menganalisa dan mencatatat transaksi termasuk didalamnya faktur, bukti

(47)

melaksanakan suatu pekerjaan guna menjaga keabsahan transaksi. Prinsip

perencanaan formulir yang baik, yaitu sederhana, murah, mudah diisi, dan

membuat informasi secara tepat dan ringkas. Formulir dan catatan yang

digunakan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

sehubungan dengan pengawasan pengeluaran kas adalah:

 Cek

 Faktur

2. Jurnal (Buku Harian)

Jurnal adalah formulir khusus yang digunakan untuk mencatat secara

kronologis transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan, merupakan

nama perkiraan dan jumlah yang harus didebit maupun kredit. Jurnal

merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,

mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

Sumber informasi adalah formulir yang digunakan pada Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, yang berkaitan dengan

Formulir terdiri dari: faktur pembelian alat tulis kantor dan faktur

pemeliharaan barang sebagai bukti pengeluaran kas.

3. Buku Besar (General Ledger)

Buku besar adalah kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling

berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri. Merupakan

tempat untuk menampung informasi yang akan disajikan dalam laporan

keuangan. Dengan demikian susunan informasi yang akan disajikan dalam

laporan keuangan merupakan dasar untuk menyusun rekening-rekening

(48)

dalam buku besar digunakan sebagai dasar penggolongan transaksi yang

dicatat dalam jurnal. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumatera Utaradigunakan BKU (Buku Kas Umum) yang didalamnya

mencatat semua jenis biaya pengeluaran dan penerimaan Negara.

4. Buku Pembantu (Subsidiary Ledgers)

Buku pembantu adalah suatu kelompok rekening yang merupakan rincian

rekening tertentu dalam buku besar (general ledger), yang dibentuk untuk

memudahkan dan mempercepat penyusunan laporan dan neraca

percobaan. Rekening buku besar yang dirinci informasinya dalam buku

pembantu disebut rekening control (controlling account), sedangkan

rekening-rekening rincian yang terdapat dalam buku pembantu disebut

rekening pembantu (subsidiary account). Pada Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Sumatera Utara buku pembantu dibuat sebagai buku

catatan pengeluaran harian.

C. Sistem Pengendalian Intern Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Pengendalian Intern Kas merupakan alat pengendalian yang sangat

membantu seorang pemimpin perusahaan dalam melaksanakan tugas

sehingga mempunyai peran yang sangat penting bagi perusahaan. Sistem

(49)

Menurut Mulyadi (2010:163), pengertian sistem pengendalian intern adalah: “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen untuk mendorong tercapainya hal-hal

tersebut diperlukan syarat-syarat tertentu yang merupakan unsur dari

pengendalian itu sendiri, yang apabila syarat ini dipenuhi maka tujuan

perusahaan dapat dicapai secara maksimal dengan menggunakan fasilitas

yang ada secara efektif dan efisien.”

Pengendalian internal meliputi organisasi serta semua metode

ketentuan yang terkoordinir yang dianut dalam suatu perusahaan untuk

menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Unsur Sistem Pengendalian Intern:

a. Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang

secara tegas

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

c. Praktik yang sehat

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya

Pengendalian Penerimaan Kas

Dalam upaya mengusahakan adanya pengeluaran kas secara

berhari-hari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara melakukan

(50)

yang dilakukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

terhadap penerimaan kas yaitu dengan cara:

Semua penerimaan kas yang berhubungan dengan penerimaan APBN

dan APBD harus diterima oleh pemegang kas.

Setiap saldo uang kas harus diperiksa oleh pejabat yang berwenang.

Pada waktu tertentu dinas membuat rekonsiliasi bank untuk

membandingkan saldo yang ada di bank.

Dinas hanya menyimpan sejumlah uang kas sehubungan dengan yang

digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Pada waktu tutup kas, kebenaran buku kas, bukti-bukti pendukung,

serta saldo kas yang ada akan diperiksa.

Pengendalian Pengeluaran Kas

Pengawasan intern terhadap pengeluaran kas yang dilakukan oleh

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai

berikut:

 Seluruh bukti pengeluaran kas bank ditandatangani oleh pemegang kas

dan atasan langsung pemegang kas sebagai bukti bahwa pengeluaran

kas diketahui dan disetujui oleh dinas.

 Seluruh transaksi harus dicatat tepat waktu.

 Melakukan cek silang oleh pemegang kas dan bidang keuangan untuk

melihat apakah ada perbedaan dalam pencatatan.

(51)

D. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk peningkatan aktiva

atau penurunan hutang dari berbagai sumber dalam periode tahun anggaran

yang bersangkutan:

Ada beberapa sumber penerimaan kas pada Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Sumatera Utara, yaitu:

-Royalti

-Iuran tetap

-Landrent

Berikut ini adalah prosedur-prosedur penerimaan kas pada Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, yaitu:

a. Pemegang Kas

• Membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

• Membuat Surat Perintah Membayar (SPM)

• Surat Perintah Membayar ke KPPN

• Keluar SP2D sebagai tanda dana dicairkan bisa diambil

pencairan dana

b. Pencatat Pembukuan

• Menerima Surat Perintah Membayar (SPM) rangkap 2 yang

dikirim oleh pemegang kas dan mencatatnya di buku

pembantu.

(52)

1. Prosedur Penerimaan Kas

Menurut Mulyadi (2010:427) ada beberapa prosedur penerimaan kas:

• Penerimaan Order dari Pembeli Diotorisasi oleh fungsi Penjualan

Dengan Menggunakan Formulir Faktur Penjualan Tunai.

• Penerima Kas Diotorisasi oleh Fungsi Penerimaan Kas dengan

Cara Membubuhkan Cap ”Lunas” Pada Faktur Tunai dan

Penempelan Pita Register Kas pada Faktur Tersebut.

• Penjualan dengan Kartu Kredit Bank Didahului dengan

Permintaan Otorisasi dari Bank Penerbit Kartu Kredit.

• Penyerahan Barang Diotorisasi oleh Fungsi Pengiriman Dengan

Cara Membubuhkan Cap “Sudah Diserahkan” pada Faktur

Penjualan Tunai.

• Pencatatan ke dalam Catatan Akuntansi Harus Didasarkan atas

Dokumen Sumber yang Dilampirir dengan Dokumen Pendukung

yang Lengkap.

• Pencatatan ke dalam Catatan Akuntansi Harus Dilakukan oleh

Karyawan yang Diberi Wewenang untuk itu.

Pemegang kas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera

Utara meminta Surat Perintah Membayar (SPM) dari pemegang kas untuk

membukukan SPM (rangkap 1) kebuku kas umum. SPM tersebut dikirim ke

Bendahara Umum Daerah (BUD). BUD memberikan cek giro kepada

(53)

transaksi ke dalam buku pembantu. Pemegang kas kemudian membukukan

transaksi tersebut ke rekening buku besar sesuai dengan nomor rekeningnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, fungsi penerimaan kas dikerjakan oleh

pemegang kas dan pencatat pembukuan. Pemegang kas sebagai penerima

uang dan penyetor uang juga sebagai pencatat penerimaan uang yang bekerja

sama dengan pencatat pembukuan. Tugas rangkap yang dikerjakan oleh

pemegang kas ini memang dapat menimbulkan peluang bagi pemegang kas

untuk melakukan penyelewengan. Tetapi dalam hal ini, terdapat

prosedur-prosedur penerimaan kas yang sangat baik, yaitu:

 Pemegang kas langsung mencatat SPM ke buku kas umum dan

mengirimkan SPM ke pencatat pembukuan untuk dicatat di buku

pembantu.

 Pemegang kas juga menyerahkan bukti SPM kepada atasan langsung

sehingga kecocokan jumlah uang yang tercantum dapat diperiksa.

 Formulir-formulir dan catatan-catatan sehubungan dengan

penerimaan kas yang digunakan oleh dinas sudah memenuhi

persyaratan yang ditetapkan, juga didalamnya sudah termasuk aspek

pengawasan.

 Pencatatan bukti dengan segera dimana sepanjang penerimaan kas

tersebut telah dibuktikan dengan bukti yang otentik, maka

pencatatannya dalam pembukuan dilakukan segera oleh pemegang

(54)

 Adanya batasan jumlah kas yang dipegang oleh pemegang kas dapat

mencegah penyalahgunaan uang kas selama belum disetor ke tiap-tiap

bagian.

 Laporan pertanggung jawaban tiap-tiap bagian diterima oleh

pemegang kas dan ditandatangani oleh atasan langsung pemegang

kas.

 Diadakan pengawasan yang ketat pada fungsi penerimaan dan

pencatatan kas.

Dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yang ada

pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara berjalan

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari ketelitian pengecekan oleh atasan

langsung untuk menghindari kesalahan potensial.

E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Pengeluaran kas erat hubungannya dengan pencapaian program dinas

melalui anggaran masing-masing bagian. Setiap bagian diberi otorisasi oleh

pihak manajemen untuk mengelola anggaran dan dalam menggunakan kas.

Kas yang tersedia pada Dinas Pertambangan dan energi Provinsi

Sumatera Utara digunakan untuk membayar biaya operasi dinas, baik

pembayaran non rutin yang dipakai untuk mengatur dan menentukan

(55)

Pengeluaran kas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

dibagi atas dua bagian:

1. Pengeluaran kas dibawah Rp. 5.000.000.00

Pengeluaran kas dimulai dengan tiap-tiap bagian melakukan

permohonan pengeluaran kas kepada pemegang kas yang dilampiri

bukti pendukung pengeluaran kas (kwitansi, dan faktur). Pemegang

kas wajib memeriksa kebenaran perhitungan, sah atau tidaknya

permintaan pembayaran dan kelengkapan lampiran. Kemudian

pemegang kas mengeluarkan kas berdasarkan bukti yang diterima dan

membuat daftar penerimaan dan pengeluaran kas dan cek yang

ditandatangani oleh pemegang kas dan atasan langsung pemegang

kas. Pada bukti kas keluar dibubuhkan tanda tangan penerima kas.

Setelah kwitansi dan fatur (rangkap 1) diterima dari penerima kas,

pemegang kas mengarsipkannya kedalam buku pengeluaran kas dan

laporan kas harian. Pemegang kas juga wajib mengirim kwitansi dan

faktur (rangkap 2) kepada pencatat pembukuan untuk dicatat dibuku

pembantu. Setelah itu, pemegang kas membukukan transaksi

kerekening buku besar sesuai dengan nomor rekeningnya.

2. Pengeluaran kas diatas Rp. 5.000.000.00

Pengeluaran kas dimulai dengan tiap-tiap bagian melakukan

permohonan pengeluaran kas kepada pemegang kas yang dilampiri

bukti pendukung pengeluaran kas (kwitansi, dan faktur). Pemegang

kas wajib memeriksa kebenaran perhitungan, sah atau tidaknya

(56)

dan fatur diterima dari penerima kas, pemegang kas mengarsipkannya

kedalam buku pengeluaran. Pemegang kas juga wajib mengirim

kwitansi dan faktur (rangkap 2) kepada pembukuan untuk dicatat

dibuku pembantu dan dipertanggung jawabkan. Agar lebih efektif dan

efisien harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh dinas, setiap

pengeluaran harus dibawah anggran yang telah dibuat dan juga harus

diotorisasi oleh atasan langsung yang berwenang (kepala dinas).

Ada empat ciri-ciri sistem pengawasan intern yang memadai yang

merupakan unsur-unsur pengawasan intern, yaitu:

1. Suatu bagan organisasi yang memungkinkan pemisahan fungsi secara tepat

Pada dasarnya syarat pengawasan intern yang baik dalam organisasi

adalah terdapatnya pemisahan fungsi tugas dan wewenang. Secara umum

dapat dikatakan antara pelaksanaan dan penyimpanan dan pencatatan harus

ada pemisahan. Seorang tidak diberikan merangkap dua atau lebih tugas dari

setiap bagian.

Pemisahan tidak hanya menghindari adanya manipulasi, akan tetapi

sekaligus merupakan alat yang saling mengecek pekerjaan antara petugas.

Struktur atau bagan organisasi yang dimiliki Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Sumatera Utara menggambarkan suatu tugas, dan setiap bagian

(57)

dan tidak langsung mempengaruhi mereka dalam melaksanakan kegiatan

dinas.

2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak

Salah satu unsur pengawasan intern adalah adanya sistem otorisasi.

Maksud dari sitem otorisasi ini bahwa setiap penerimaan dan pengeluartan

kas harus disahkan oleh petugas yang berwenang. Dalam pelaksanaannya

merupakan pendelegasian wewenang harus diawasi. Dalam dinas ini terlihat

adanya otorisasi atas hal-hal diatas, dimana setiap penerimaan dan

pengeluaran diwewenangkan langsung kepada pihak yang bersangkutan.

3. Perusahaan yang sehat dalam melaksanakan tugas dari setiap unit organisasi

Perusahaan yang mempunyai praktek-praktek yang sehat dapat

membantu tercapainya pengawasan intern yang baik, ini dapat dilihat dengan

membri cuti periodik kepada para karyawan dan diadakannya rotasi pegawai

agar tidak timbul kerjasama untuk berbuat kecurangan didalam dinas.

Praktek yang sehat ini hanya berlaku untuk seluruh prosedur yang ada,

sehingga pekerjaan suatu bagian tidak dipegang oleh satu kerja.

4. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawabnya. Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

kemampuan dan integritas pegawai terhadap pelaksanaan tugas yang telah

(58)

dipercaya akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dengan demikian

akan menunjang pengawasan intern. Untuk mendapatkan pegawai yag

berkompeten dan jujur tersebut, langkah-langkah yang sudah dimulai sejak

penerimaan pegawai yang baru. Dalam Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Sumatera Utara, pegawai yang baru telah diseleksi oleh Pemerintah

Daerah Tingkat II.

Dengan adanya seleksi penerimaan pegawai, maka dilakukan

latihan-latihan bagi pegawai sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai

yang bersangkutan. Pegawai yang ada ditempatkan dan ditugaskan pada

bidang yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimilikinya.

Penempatan pegawai sesuai dengan keahlian dan kemampuannya sangatlah

penting, karena akan menunjang pelaksanaan pengawasan intern dan

(59)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta menganalisa

data-data yang telah diperoleh dari Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Sumatera Utara, maupun teori-teori yang telah ada maka dapat

diambil beberapa kesimpulan :

1. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan memegang peranan

penting dalam menjalankan operasi perusahaan, oleh karena itu

diperlukan pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas.

2. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan

efektif dan efisien.

3. Sistem akuntansi penerimaan kas pada Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik karena

pengecekan dilakukan oleh atasan langsung pemegang kas untuk

menghindari kesalahan yang potensial.

4. Sistem akuntansi pengeluaran kas telah dilaksanakan dinas dengan

baik, karena setiap pengeluaran kas dinas harus didukung oleh

bukti-bukti pengeluaran yang berisikan besarnya kas yang diperlukan, untuk

apa, dan keterangan atau informasi lainnya.

B.Saran

1. Kebijaksanaan yang telah digariskan atas sistem penerimaan dan

(60)

pedoman dan pengalaman dimasa yang akan datang serta

memperhatikan apakah ada kemungkinan pembaharuan terhadap

sistem akuntansi tersebut melihat perkembangan perekonomian saat

ini.

2. Kebiasaan yang baik harus tetap diberlakukan agar dapat dijadikan

pedoman dalam melaksanakan kegiatan.

3. Hendaknya sistem pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas

perlu ditingkatkan lagi, agar tidak terjadi kemungkinan

penyelewengan kas.

4. Dalam pemberian tugas dan tanggung jawab kepada pegawai harus

sesuai dengan kemampuannya agar para pegawai dapat memberikan

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Diana, Lilis Setiawati, 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi

Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kieso, Donald E, dan Jerry J Weygandt, 2008, Akuntansi Intermediate, Edisi Keduabelas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mulyadi. 2010, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, Warren, Reeve, Fees, 2004, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Jilid Satu, Edisi Kesembilan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ritonga Parlaungan, dkk. 2011, Bahasa Indonesia Praktis, Cetakan kelima, Bartongan jaya, Medan.

Roechaty, Tresnati. 2007, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.

S.R Soemarso, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku Satu, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Warren, Carl S, James M, Reeve, and Philip E, Fees, 2008, Pengantar

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

Gambar

Tabel 1. 1
Gambar 2.1 Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Adapun rasio keuangan yang digunakan antara lain (1) Rasio Pertumbuhan (2) Rasio Ketergantungan (3) Rasio Kemandirian yang mana data yang digunakan dalam penelitian

Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan; Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas; Kementerian Keuangan; Kementerian Komunikasi dan Informatika;

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhnya jamur pada buah pepaya jingga (Carica papaya L.) antara lain : suhu, kelembapan, substrat, pH lingkungan dan bahan

(3) Mengetahui relevansi gaya bahasa personifikasi dan nilai pendidikan karakter dalam novel Pukat terhadap kehidupan sehari-hari.. Penelitian ini menggunakan metode

Insignificant differences in the metal concentrations between the females and the males of the same species of grasshoppers showed that both sexes could equally accumulate the

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-3/W22, 2011 ISPRS Conference PIA 2011, 5-7 October, Munich,

Fokus pembahsan dalam buku ini adalah pembinaan diri, sebagaimana dinyatakan dalam kitab Daxue bahwa dari raja sampai rakyat jelata mempunyai kewajiban yang sama, yaitu