Analysis Of Third Party Funds Using The Analysis Of Bank Environment, A Comparative Study Between PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. with
The Other Three Government Bank Period 2002-2011
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Diploma (D3) Pada Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh :
VICY ADHANI 21510029
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ix
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... iii
MOTTO ... iv
ABSTRACT ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
1.2.1 Identifikasi ... 7
1.2.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8
1.3.1 Maksud Penelitan ... 8
x
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 9
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 9
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Bank ... 11
2.1.1.1 Pengertian Bank ... 11
2.1.1.2 Tugas Bank ... 15
2.1.1.3 Fungsi Bank ... 16
2.1.2 Sumber Dana Bank ... 17
2.1.2.1 Pengertian Sumber Dana Bank ... 17
2.1.2.2 Jenis-jenis Sumber Dana Bank ... 18
2.1.2.3 Dana Pihak Ketiga ... 20
2.1.3 Analisa Laporan Keuangan ... 23
2.1.4 Metode Analisa Bank Environment ... 24
2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 27
2.2 Kerangka Pemikiran ... 28
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 31
xi
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 35
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 37
3.2.3.1 Sumber Data ... 37
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 37
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.2.5 Rancangan Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 42
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ... 42
4.1.2 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ... 47
4.1.3 Struktur Organisasi ... 47
4.1.4 Deskripsi Jabatan ... 48
4.1.5 Aktifitas Perusahaan ... 52
4.2 Pembahasan 53 4.2.1 Perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank Indonesia (Persero) Tbk. dan Tiga bank pemerintah lainnya berdasarkan metode analisa bank environment Periode 2002-2011 ... 53
xii
berdasarkan metode analisa bank environment
Periode 2002-2011 ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA 64
vii
atas berkat trahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
yang berjudul ANALISIS DANA PIHAK KETIGA DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISA BANK ENVIRONMENT Studi Komparatif Antara PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan Tiga Bank Pemerintah Lainnya Periode 2002-2011. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program studi Ahli Madya (D3) pada
Fakultas Ekonomi Jurusan Keuangan dan Perbankan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan pengalaman dan ilmu
pengetahuan yang dimiliki penulis. Sangat disadari pula selesainya penulisan
tugas akhir ini berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Ernie Trisnawati Sule, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeni Dwi Santy SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Keuangan
viii
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
atas ilmu dan nasihat yang telah diberikan, seluruh staf dan karyawan
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia atas bantuannya.
6. Pihak PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Alianyang yang
telah memberikan informasi, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
7. Bapakku Effendi beserta kedua saudaraku Vidi Sitarda dan Reza Fitria
yang paling aku sayangi di dunia ini. Dan tentunya Alm Ibuku yang aku
cintai.
8.
Teman-temanku Monika Sari (monik), Gina Maryam (gege), dan LadySekar Mayang (mayang).
9. Baltasar Melki yang selalu ikhlas membantuku dimanapun dan kapanpun.
10.Semua teman-temanku angkatan 2010 di Fakultas Ekonomi Jurusan
Keuangan dan Perbankan.
Dengan ini penulis berharap, semoga amal baik yang telah mereka berikan
mendapat balasan dari Allah SWT.Amin
Bandung, Juli 2013
Penulis
64
Jakarta: Pradya Paramita.
Dendawijaya, Lukman. (2001). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan ( ). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Harahap,S.S. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hasibuan, Malayu. (2006). Dasar dasar Perbankan ( Jakarta: Bumi Aksara.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). (2004). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ). Jakarta: Salemba Empat.
Irham Fahmi. (2011). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta
Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan ( ). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Narimawati, Umi.,Anggadini, Dewi., & Ismawati, Linna. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.
Narimawati, Umi. (2010). Metodologi Penelitian : Dasar Penyusun Penelitian Ekonomi. Jakarta: Genesis.
Purnama, & Sehawan. (2003). Analisis Pengaruh Sumber-Sumber Keunggulan Bersaing Bidang Pemasaran Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis, 2(8).
65
Suyatno, Thomas. (1999). Kelembagaan Perbankan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama .
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan
Williams, L., Molyneux, Phil., Thorton, J. (1994). Market Structure and Performance in Spanish Banking. Journal of Banking and Finance,
18.1994. 433-443.
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Menurut Lukman Denda Wijaya (2001:25) bank adalah suatu badan usaha
yang tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediaries), yang
menyalurkan dana dari pihak yang berlebihan dana (idlefund/surplus) kepada
pihak yang membutuhkan dana (defisit unit) pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam UU No. 10 tahun 1998 bank adalah usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana
merupakan kegiatan pokok yang salah satu sumber dananya berasal dari
masyarakat yaitu sumber dana pihak ketiga.
Sumber dana pihak ketiga berasal dari masyarakat baik individu maupun
perusahaan. Dana yang dikumpulkan dapat berbentuk simpanan tabungan, giro,
dan deposito. Tabungan dapat diartikan sebagai simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu. Syarat tersebut adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat
antara bank dengan nasabah (penabung). Contohnya dalam sarana atau alat
penarikan yang akan digunakan. Tabungan dapat ditarik dengan menggunakan
Sedangkan pengertian giro adalah simpanan yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemidahbukuan. Giro terdiri dari tiga jenis, yaitu rekening atas nama suatu badan,
rekening perseorangan, dan rekening gabungan (atas nama beberapa
orang/pribadi, beberapa badan dan atau campuran keduanya). Sarana penarikan
simpanan giro adalah cek (surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank
yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar uang kepada
pihak yang disebutkan didalamnya atau kepada orang memegang cek tersebut)
dan bilyet giro (surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang dari
rekening giro nasabah yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan
namanya pada bank yang sama atau bank lainnya). Dan yang dimaksud dengan
deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
yang ditentukan berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank
yang bersangkutan menurut jatuh temponya (minimal 1 bulan).
Masyarakat yang kelebihan dana dapat menyimpan dananya dibank dalam
bentuk giro, deposito, tabungan dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu
sesuai kebutuhan dan disebut sebagai dana pihak ketiga. Sementara masyarakat
yang kekurangan dan membutuhkan dana dapat mengajukan pinjaman atau kredit
pada bank. Lukman Dendawijaya (2005:49) mengumumkan bahwa dana-dana
yang dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80% - 90% dari seluruh dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito ini
dihimpun oleh bank melalui berbagai macam produk dana yang ditawarkan pada
masyarakat luas, yang menaruh kepercayaan terhadap bank yang bersangkutan
untuk menyimpan uangnya kemudian ditarik kembali pada saat jatuh tempo
dengan imbalan bunga maupun capital gain dari bank tersebut (Muljono, 2006
dalam Rahmawati,2011).
Menurut catatan biro statistik Bank Indonesia, dana pihak ketiga yang
berhasil dihimpun sektor perbankan terutama bank pemerintah mengalami
peningkatan dari Rp 669.827 milyar pada 2008 menjadi Rp 898.405 milyar pada
2010. Peningkatan keberhasilan bank dalam menghimpun dana pihak ketiga
mengindikasikan beberapa hal diantaranya kepercayaan masyarakat yang semakin
meningkat terhadap sektor perbankan dan kesuksesan bank dalam menerapkan
strategi pemasaran untuk produk atau jasa perbankan. Hal ini dapat
mempengaruhi pangsa pasar dana pihak ketiga bank tersebut.
Pangsa pasar yaitu “the percentage of the total market held by a particular
company or brand.” (Keegan et al.,1995 dalam I Made Sudana dan Chorry
Sulistyowati, 2010). Dalam sektor perbankan pangsa pasar dapat diukur dengan
dana pihak ketiga dan aset suatu bank, sedangkan pangsa pasar dana pihak ketiga
merupakan rasio antara jumlah dana pihak ketiga yang mampu dihimpun oleh
suatu bank dibanding dengan total dana pihak ketiga yang dihimpun seluruh bank.
Bank yang memiliki pangsa pasar dana pihak ketiga tinggi, menunjukkan bank
Pangsa pasar merupakan salah satu karakteristik utama yang
mempengaruhi eksposur sebuah perusahaan terhadap kondisi suatu industri
(Madura, 2001). Perusahaan yang memiliki pangsa pasar lebih besar daripada
pesaing akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan permintaan industri.
Perusahaan yang memiliki pangsa pasar besar juga terkena dampak lebih besar
dibandingkan perusahaan dengan pangsa pasar kecil pada saat permintaan industri
menurun. Pangsa pasar merupakan pengukuran kinerja pemasaran atau kinerja
operasional yang dapat membedakan pemenang dan pecundang karena pangsa
pasar yang tinggi menunjukkan perusahaan lebih unggul dalam bersaing daripada
pesaing dalam suatu industri (Purnama dan Sehawan,2003). Pangsa pasar dana
pihak ketiga yang dapat mempengaruhi profitabilitas suatu bank dapat diketahui
dengan menganalisis implikasi peningkatan persentase dana pihak ketiga terhadap
keuntungan bank. Pangsa pasar dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap
profitabilitas, artinya semakin tinggi pangsa pasar suatu bank, maka semakin
besar profitabilitas bank tersebut. Reidenbach dan Pitts dalam bukunya yang
berjudul Bank Marketing (1986) memperkuat pendapat tersebut dengan
menyatakan “Staticticallyspeaking, the greater market share, the greater the long
term profitability of the bank”, perhitungan secara statistik dengan data yang
akurat menyimpulkan bahwa semakin besar persentase pangsa pasar suatu bank
semakin besar pula keuntungan jangka panjang yang dicapai.
Kepemilikan bank umum secara garis besar diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu bank pemerintah dan bank swasta. Kedua bank tersebut memiliki
program-program pemerintah, ada campur tangan dari pemerintah, sehingga
membuat tata kelola bank mengandung unsur birokrasi pemerintah atau kurang
independen. Sisi positifnya bank pemerintah mempunyai akses penghimpunan
dana pihak ketiga yang lebih mudah karena dukungan dari pemerintah. Bank
swasta memiliki tata kelola yang lebih bebas dari campur tangan pemerintah,
sistem manajemen yang tertata secara profesional. Bank swasta harus bersaing
dengan bank pemerintah dalam meraih nasabah, sedangkan akses bank swasta
lebih kecil terutama kepada institusi pemerintah, sehingga lebih sulit dalam
menghimpun dana pihak ketiga. Lloyd-Williams et al. (1994) menyatakan bahwa
perbedaan kepemilikan mayoritas suatu bank mempengaruhi profitabilitasnya
karena ada perbedaan pengelolaan manajemen dan kebijakan perusahaan dalam
kegiatan operasional.
Sebagai salah satu lembaga keuangan di Indonesia, PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. dapat melayani kebutuhan dan melancarkan mekanisme
bagi semua sektor perekonomian. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga
merupakan salah satu asset pemerintah yang sedang berkembang ditengah-tengah
persaingan antar bank yang ada di seluruh Indonesia. Adapun bank pemerintah
lainnya yaitu PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk., dan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT. Bank Rakyat Indonesia juga berupaya meningkatkan pertumbuhan
dana khususnya pada sumber dana pihak ketiga. Akan tetapi perkembangan
bank pemerintah lainnya selalu berubah-ubah (berfluktuasi) setiap tahunnya. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Dana Pihak Ketiga
PT. Bank Rakyat Indonesia dan Tiga Bank Pemerintah Lainnya Periode 2002-2011
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Dana Pihak Ketiga BRI Dana Pihak Ketiga Tiga Bank Pemerintah Lainnya
2002 69.615.703 300.019.502
2003 76.304.421 300.453.309
2004 82.398.747 293.603.669
2005 97.045.469 334.030.751
2006 124.466.447 355.262.348
2007 165.475.256 406.413.734
2008 201.495.222 468.398.662
2009 254.168.613 530.672.726
2010 328.778.818 568.505.628
2011 372.083.736 663.787.756
Sumber : Laporan Keuangan Publikasi Tahunan BI
Dari Tabel 1.1 dana pihak ketiga PT. Bank Rakyat Indonesia dan tiga bank
pemerintah lainnya mengalami fluktuasi dari tahun 2002 hingga 2011. Dapat
terlihat jelas bahwa dana pihak ketiga pada tiga bank pemerintah lainnya
mengalami penurunan pada tahun 2004. Sedangkan PT. Bank Rakyat Indonesia
tetap stabil mengalami peningkatan. Penurunan dana pihak ketiga pada tiga bank
pemerintah lainnya ini dapat berpengaruh terhadap penurunan pangsa pasar dana
pihak ketiga karena menurut pendapat Lloyd-Williams et al (1994) dan Katib (2005), dalam sektor perbankan pangsa pasar dapat diukur dengan dana pihak
rasio antara jumlah dana pihak ketiga yang mampu dihimpun oleh suatu bank
dibanding dengan total dana pihak ketiga yang dihimpun seluruh bank. Artinya
bank yang memiliki pangsa pasar dana pihak ketiga yang tinggi menunjukkan
bank tersebut memiliki keunggulan kompetitif dalam memperebutkan dana pihak
ketiga. Dana pihak ketiga yang memadai membuat bank lebih baik dalam
menjalankan peran sebagai lembaga perantara semakin tinggi pangsa pasar suatu
bank, maka semakin besar profitabilitas bank tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian
dengan judul ANALISIS DANA PIHAK KETIGA DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISA BANK ENVIRONMENT Studi Komparatif Antara PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan Tiga Bank Pemerintah Lainnya Periode 2002-2011.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjelaskan tentang dana pihak
ketiga antara PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. & tiga bank pemerintah
lainnya, penulis akan mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan dibahas
diantaranya sebagai berikut :
1. Dana pihak ketiga pada PT. Bank Rakyat Indonesia setiap tahunnya
mengalami peningkatan sedangkan dana pihak ketiga pada tiga bank
2. Dana pihak ketiga sangat berpengaruh terhadap pangsa pasar dana pihak
ketiga setiap bank. Semakin tinggi pangsa pasar dana pihak ketiga maka
bank tersebut semakin baik profitabilitasnya dan berhasil menghimpun
dana dibandingkan dengan bank yang lain.
1.2.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya
sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. & tiga bank pemerintah lainnya berdasarkan
metode analisa bank environment periode 2002-2011.
2. Bagaimana perkembangan pangsa pasar dana pihak ketiga pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berdasarkan metode analisa bank
environment periode 2002-2011.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan
data-data dan mendapatkan informasi sebagai bahan penelitian yang berkenaan dengan
Analisis Dana Pihak Ketiga Dengan Menggunakan Analisa Bank Environment
Studi Komparatif Antara PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.& Tiga Bank
Pemerintah Lainnya Periode 2002-2011.
1. Untuk mengetahui perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. & Tiga Bank Pemerintah Lainnya.
2. Untuk mengetahui perkembangan pangsa pasar dana pihak ketiga pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
a) Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi perbandingan perusahaan untuk
mengetahui perkembangan dana pihak ketiga serta pangsa pasarnya antara
bank lainnya.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a) Bagi penulis
Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan, wawasan serta
pengalaman yang berharga dalam mempelajari, memahami dan
mengimplementasikan ilmu perbankan yang khususnya berkaitan dengan
dana pihak ketiga dan pangsa pasar dana pihak ketiga.
b) Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen Keuangan dan Perbankan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi dalam pengembangan ilmu pada bidang yang terkait tanpa
mengurangi kebenaran dan manfaat dari ilmu tersebut.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, menambah wawasan
dan pengetahuan bagi masyarakat umum yang ingin melakukan penelitian.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. & tiga bank pemerintah lainnya.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank
2.1.1.1 Pengertian Bank
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan,
yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Abdurachman (1991) menyatakan bahwa :
“Bank adalah suatu Lembaga Keuangan yang melaksanakan berbagai
macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan
lain-lain”.
Sedangkan menurut Lukman Denda Wijaya (2001:25) bahwa :
“Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai perantara
keuangan (financial intermedaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berlebihan dana (idlefund/surplus) kepada pihak yang membutuhkan
dana (defisit unit) pada waktu yang telah ditentukan”
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bank adalah
sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan
untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes
atau yang dikenal sebagai banknote.
1. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya
Pengertian bank umum dan bank perkreditan rakyat sesuai dengan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut :
a. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang
diberikan oleh bank umum bersifat umum, dalam arti memberikan seluruh
jasa perbankan yang ada.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih
sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
2. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya
Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya (Kasmir 2012:21), jenis bank
terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank
milik swasta asing.
a. Bank Milik Pemerintah
Merupakan bank yang akte pendirian maupun modal bank ini sepenuhnya
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan bank ini
dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank-bank milik Pemerintah
Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank Mandiri. Kemudian Bank
Pemerintah Daerah (BPD) terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II
masing-masing provinsi. Modal BPD sepenuhnya dimiliki oleh Pemda
masing-masing tingkatan. Contoh BPD dewasa ini adalah BPD DKI
Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, dan BPD lainnya
b. Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun
didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga
dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank
Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.
c. Bank Milik Koperasi
Merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank jenis ini adalah
Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
d. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik
milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh
pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO Bank, City Bank, dan
lain-lain.
e. Bank Milik Campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak
warga negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain Bank Sakura
Swadarma, Ing Bank, dan lain-lain.
3. Jenis Bank Berdasarkan Status (Kasmir 2012:24)
a. Bank devisa
Bank Devisa merupakan bank yang dapat melakukan transaksi keluar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia
setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
b. Bank Non Devisa
Bank Non Devisa merupakan bank yang belum mempunyai ijin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa
dalam melakukan transaksi masih dalam batas-batas negara
4. Jenis Bank Berdasarkan Cara Menentukan Harga (Kasmir 2012:25)
a. Prinsip Konvensional (Barat)
Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para
nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan
dua metode yaitu
Menetapkan bunga sebagai harga, untuk produk simpanan seperti giro,
tabungan maupun deposito. Dengan demikian pula dengan harga
produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku
Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional
menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal
atau persentase tertentu.
b. Prinsip Syariah (Islam)
Dalam menetukan harga atau mencari keuntungan bank bank yang
berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut :
Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan
(ijarah).
atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang
disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya juga sesuai dengan
syariah Islam yang dasar hukumnya adalah Al-Qur`an dan Sunnah Rasul.
2.1.1.2Tugas Bank
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
1. Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi
yang ditetapkannya.
2. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara
Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah maupun valuta
asing
Penetapan tingkat diskonto
Penetapan cadangan wajib minimum
Pengaturan kredit dan pembiayaan
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas jasa sisa
pembayaran.
2. Mewajibkan penyelenggaraan jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan tentang kegiatannya.
3. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi bank
2.1.1.3 Fungsi Bank
Fungsi bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyarakat luas
(funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit (lending) untuk
berbagai tujuan. Tetapi sebenarnya fungsi bank dapat dijelaskan dengan lebih
spesifik seperti yang diungkapkan oleh Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, dan A.
Totok Budi Santoso (2006), yaitu sebagai berikut :
Agent of Trust
Dasar kegiatan utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan,
akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur
kepercayaan.
Agent of Development
Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyaluran dana sangat
diperlukan untuk kelancaran disektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi dan juga
konsumsi yang selalu berkaitan dengan penggunaan uang.
Agent of Service
Jasa-jasa yang ditawarkan oleh bank ini erat kaitanya dengan kegiatan
perekonomian secara umum. Jasa-jasa bank antara lain berupa jasa
pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan
bank dan jasa penyelesaian tagihan.
2.1.2 Sumber Dana Bank
2.1.2.1 Pengertian Sumber Dana Bank
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana
dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Untuk menopang kegiatan bank
sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli
uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank
memperoleh keuntungan.
Kasmir (2000:61) menyatakan :
“Sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk
Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan, (1997:84) menyatakan :
“Dana Bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar
yang dikuasai Bank dan setiap waktu dapat diuangkan “
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank adalah perantara
yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali untuk
masyarakat.
2.1.2.2Jenis-jenis Sumber Dana Bank
Menurut Muchdarsyah Sinungan (1997:84), dana-dana bank yang
digunakan sebagai modal operasional bersumber dari :
a. Dana Dari Modal Sendiri (Dana Pihak Ke 1)
Yaitu Dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik
bank. Dana sendiri ini terdiri dari beberapa bagian (pos) yaitu :
1. Modal yang disetor, yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh
para pemegang saham pada saat bank berdiri.
2. Cadangan-cadangan, yaitu sebagian dari laba baik yang disisihkan
dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan
untuk menutup timbulnya risiko dikemudian hari.
3. Laba yang di tahan, yang semestinya milik para pemegang saham, tapi
oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan
kembali dalam modal kerja.
Dana dari pihak kedua ini, yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana
pada bank, terdiri dari 4 pihak, yaitu :
1. Pinjaman dari bank-bank lain yang dikenal dengan (Call Money)
Yaitu pinjaman harian antar bank. Pinjaman ini biasanya diminta bila
ada kebutuhan mendesak yang diperlukan bank.
2. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain di luar negeri, yang
biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah panjang.
3. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank
Pinjaman dari LKBB ini kadangkala tidak benar-benar berbentuk surat
berharga yang dapat diperjual belikan sebelum tanggal jatuh tempo.
Misalnya berbentuk Sertifikat bank atau Deposito no Call.
4. Pinjaman Dari Bank Sentral (BI)
Untuk membiayai usaha-usaha masyarakat yang tergolong prioritas
apalagi yang berprioritas tinggi seperti kredit investasi pada
sektor-sektor yang harus ditunjang sesuai dengan petunjuk pelita (Misalnya
pertanian, pangan, perhubungan, maka BI memberikan bantuan dana
dengan nama “Kredit Likuiditas”.
c. Dana Dari Masyarakat (Dana Pihak Ke 3)
Dana-dana Masyarakat yang disimpan di bank adalah merupakan sumber
dana terbesar yang paling diandalkan bank dan terdiri dari 3 jenis, yaitu
2.1.2.3Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga atau dana dari masyarakat merupakan sumber dana
yang paling penting bagi bank. Dana masyarakat dianggap berasal dari surplus
unit yang menyerahkan kelebihan dananya sebagai unsur bagi bank. Selanjutnya
dana tersebut disalurkan kembali oleh bank dalam bentuk pemberian pinjaman
kepada pihak yang defisit. Penghimpunan dana pihak ketiga relatif lebih gampang
bila dibandingkan dengan sumber dana lainnya asal dapat memberikan bunga dan
fasilitas yang menarik bagi nasabah sehingga sumber dana ini termasuk sumber
dana mahal dibandingkan sumber dana lainnya. Sumber dana ini merupakan
sumber dana yang paling dominan diantara keseluruhan sumber dana yang
dimiliki oleh bank.
Pengertian dana pihak ketiga menurut Thomas Suyatno (1999:38) yaitu :
“Simpanan pihak ketiga adalah berupa penyimpanan sejumlah uang di
bank dalam bentuk Giro, Tabungan, Deposito, dan Rekening Koran. Simpanan ini dilakukan dengan kesepakatan atau perjanjian antara pihak
nasabah dengan bank”.
Menurut Muljono (2000:153) mendefinisikan dana pihak ketiga yaitu :
“Dana yang dihimpun dari masyarakat ini akan digunakan untuk
pendanaan sektor riil melalui penyaluran kredit. Dana pihak ketiga ini dihimpun oleh bank melalui berbagai macam produk dana yang ditawarkan pada masyarakat luas, yang menaruh kepercayaan terhadap bank yang bersangkutan untuk menyimpan uangnya kemudian ditarik kembali pada saat jatuh tempo dengan imbalan bunga maupun capital gain dari bank tersebut.”
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei
2004 dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dapat berupa :
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, giro
ialah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindahbukuan.
Simpanan giro terdiri dari tiga jenis, yaitu :
Rekening atas nama suatu badan
Instansi-instansi pemerintah/lembaga-lembaga negara dan masyarakat
yang tidak merupakan perusahaan.
Rekening perorangan
Rekening atas nama pribadi masuk kedalam rekening ini yang tidak
termasuk dalam golongan atas nama badan tetapi menggunakan nama
dagang.
Rekening Gabungan
Rekening atas nama beberapa orang (pribadi), beberapa badan dan atau
campuran keduanya.
Sarana penarikan simpanan giro adalah cek (surat perintah tanpa syarat
dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut, untuk membayar uang kepada pihak yang disebutkan didalamnya
atau kepada orang memegang cek tersebut) dan bilyet giro (surat perintah
dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut
untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening giro nasabah yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank
rekening koran yang dapat digunakan untuk menatausahakan kredit yang
diberikan dalam bentuk giro.
b. Tabungan
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,
tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, dan atau lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan
dapat ditarik dengan menggunakan buku tabungan, slip penarikan dan
kartu yang terbuat dari plastik (Kartu ATM). Tabungan lebih ditujukan
untuk maksud berjaga-jaga atau keamanan dana oleh masyarakat.
c. Deposito
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,
deposito ialah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpanan dengan
bank.
Deposito terdiri dari tiga jenis, yaitu :
Deposito berjangka
Diterbitkan menurut jangka waktu tertentu (1, 2, 3, 6, 12, 18, dan 24
bulan). Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh
tempo sesuai dengan jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun
nontunai dan dikenakan pajak.
Diterbitkan dengan jangka waktu 2, 3, 6, 12 dan 24 bulan. Sertifikat ini
diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Bunga
deposito dapat dicairkan dimuka secara tunai maupun nontunai.
Deposito On Call
Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar, tetap
berada di bank selama deposan belum menggunakannya dan
penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat pemberitahuan
sebelumnya. Deposito ini berjangka waktu minimal 7 hari dan paling
lama kurang dari sebulan.
2.1.3 Analisa Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah :
“Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga.”
Pengertian Laporan Keuangan menurut Myer dalam bukunya Financial
Statement Analysis seperti dikutip oleh S. Munawir dalam bukunya Analisa
“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba-rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak
dibagikan (laba yang ditahan).”
Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut S. Munawir (2004:2)
adalah :
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data perusahaan.”
Definisi analisa laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap
(2009:189-190) adalah sebagai berikut :
“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang
lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”
2.1.4 Metode Analisa Bank Environment
Menurut Teguh Pudjo Muljono dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan
Untuk Perbankan (2000:51) untuk mengetahui sejauh mana kemampuan bersaing
suatu bank/suatu cabang, ataupun dalam rangka mengetahui pangsa pasar yang
bersangkutan maka diperlukan analisis bank environment yang bermanfaat untuk
a. Untuk mengetahui daya saing/pangsa pasar dari suatu bank baik secara
regional maupun nasional.
b. Untuk mengetahui tingkat laju perkembangan (rate of growth) dari
c. Dengan membandingkan butir a dan butir b diatas akan dapat diukur tingkat
perkembangan yang riil dari suatu bank.
Agar analisa ini menghasilkan kesimpulan yang memuaskan maka perlu
diadakan beberapa kombinasi analisa antara lain :
a. Sesama bank sejenis, misalnya antara bank swasta dengan bank swasta
lainnya secara total.
b. Membandingkan dengan perkembangan bank jenis lain-lain misalnya antara
bank swasta dengan bank pemerintah ataupun sebaliknya.
c. Antara bank yang bersangkutan dengan kegiatan industri bank secara
keseluruhan.
d. Sedangkan untuk cabang perbandingkannya dapat dikombinasikan juga
seperti butir a sampai dengan c di atas ataupun diperbandingkan dengan
kegiatan bank yang bersangkutan secara keseluruhan/gabungan seluruh
cabang yang ada.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut :
Tabel 2.1 Bank ABCD
Analisa Bank Environment - Giro Periode 20A s/d 20E
Tahun
Dari data di atas dapat diambil kesimpulan-kesimpulan antara lain :
Dari tabel 2.1 dapat diperoleh kesimpulan baik secara absolute maupun secara
relative menunjukkan bahwa perkembangan giro Bank ABCD selama 5 tahun
menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, karena mengalami
kenaikan sebanyak 2 ⁄ kali dari tahun ke tahun mengalami perkembangan
rata-rata 60%.
Kesimpulan di atas akan menjadi salah setelah diadakan perbandingan dengan
bank laindalam analisa environment seperti di bawah ini
Dari grafik 2.2 dapat disimpulkan bahwa laju perkembangan bank lain
dibandingkan dengan Bank ABCD jauh lebih pesat, hingga kata lain secara
relative Bank ABCD tersebut mengalami kemunduran dengan bank lain.
2.1.5 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No. Judul Penelitian Penulis Tahun Hasil Penelitian
1. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Bopo,
size dan kepemilikan
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan
dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kegiatan dari suatu
bank yaitu menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit.
Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok
yang salah satu sumber dananya berasal dari masyarakat yaitu sumber dana pihak
ketiga.
Pengertian dana pihak ketiga menurut Thomas Suyatno (1999:38) yaitu :
“Simpanan pihak ketiga adalah berupa penyimpanan sejumlah uang di
bank dalam bentuk Giro, Tabungan, Deposito, dan Rekening Koran. Simpanan ini dilakukan dengan kesepakatan atau perjanjian antara pihak
nasabah dengan bank”.
“Dana yang dihimpun dari masyarakat ini akan digunakan untuk
pendanaan sektor riil melalui penyaluran kredit. Dana pihak ketiga ini dihimpun oleh bank melalui berbagai macam produk dana yang ditawarkan pada masyarakat luas, yang menaruh kepercayaan terhadap bank yang bersangkutan untuk menyimpan uangnya kemudian ditarik kembali pada saat jatuh tempo dengan imbalan bunga maupun capital gain dari bank tersebut.”
Peningkatan keberhasilan bank dalam menghimpun dana pihak ketiga
mengindikasikan beberapa hal diantaranya kepercayaan masyarakat yang semakin
meningkat terhadap sektor perbankan dan kesuksesan bank dalam menerapkan
strategi pemasaran untuk produk atau jasa perbankan. Hal ini dapat
mempengaruhi pangsa pasar dana pihak ketiga bank tersebut.
Menurut Teguh Pudjo Muljono dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan
Untuk Perbankan (2000:51) untuk mengetahui sejauh mana kemampuan bersaing
suatu bank/suatu cabang, ataupun dalam rangka mengetahui pangsa pasar dana
pihak ketiga yang bersangkutan maka diperlukan analisis bank environment yang
bermanfaat untuk
a. Untuk mengetahui daya saing/pangsa pasar dari suatu bank baik secara
regional maupun nasional.
b. Untuk mengetahui tingkat laju perkembangan (rate of growth) dari
industri-industri perbankan dalam skala regional maupun nasional.
c. Dengan membandingkan butir a dan butir b diatas akan dapat diukur
tingkat perkembangan yang riil dari suatu bank.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Analisis Dana Pihak Ketiga
Metode Analisa Bank Environment
Teguh Pudjo Muljono (2000:51)
Analisa Bank Environment
Perkembangan Dana Pihak Ketiga
Perkembangan Pangsa Pasar
Teguh Pudjo Muljono (2000:51) Dana Pihak Ketiga
“Simpanan pihak ketiga adalah berupa penyimpanan sejumlah
uang di bank dalam bentuk Giro, Tabungan, Deposito, dan
Rekening Koran. Simpanan ini dilakukan dengan kesepakatan
atau perjanjian antara pihak nasabah dengan bank”.
Giro
Tabungan
Deposito
31
3.1 Objek Penelitian
Menurut Husien Umar dalam Umi Narimawati (2012:29) : “Objek
penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian,
juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain
jika dianggap perlu”.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian
digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek
dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga. Dalam penelitian ini penulis
mengumpulkan data yang dibutuhkan, kemudian dianalisis mengenai dana pihak
ketiga pada bank pemerintah yaitu akan membandingkan antara PT. Bank Rakyat
Indonesia dengan tiga bank pemerintah lainnya dengan menggunakan metode
analisa bank environment. Penulis mengumpulkan data berupa laporan keuangan
bank pemerintah tersebut selama sepuluh tahun yaitu tahun 2002-2011.
3.2 Metode Penelitian
Metode Penelitian menurut Sugiyono (2010:4) adalah sebagai berikut :
“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat
data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan
menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran
atau data yang diperoleh.
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan bersaing suatu bank ataupun
dalam rangka untuk mengetahui pangsa pasar bank yang bersangkutan baik secara
regional maupun nasional maka digunakanlah Analisa Bank Environment.
Menurut Sugiyono (2010:21), metode deskriptif ialah :
“Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu
hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan”.
Metode digunakan dalam penelitan ini adalah metode deskriptif yaitu
merupakan bentuk analisis dengan menyimpulkan data mentah sehingga hasilnya
ditafsirkan. Metode deskriptif ini digunakan untuk mengetahui perkembangan
dana pihak ketiga dan perkembangan pangsa pasar dana pihak ketiga antara PT.
Bank Rakyat Indonesia dengan tiga bank pemerintah lainnya.
3.2.1 Desain Penelitian
Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian maka
penelitian yang dikerjakan. Desain penelitian adalah semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Moh Nazir dalam
Narimawati Umi, 2012:30). Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi
Narimawati adalah :
1. Penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul Analisis Dana Pihak
Ketiga Dengan Menggunakan Analisa Bank Environment Studi Komparatif
Antara PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan Tiga Bank
Pemerintah Lainnya Periode 2002-2011.
2. Berdasarkan latar belakang yang menjelaskan variabel, penulis
mengidentifikasi permasalahan yang akan dibahas diantaranya sebagai
berikut :
Dana pihak ketiga pada PT. Bank Rakyat Indonesia setiap tahunnya
mengalami peningkatan sedangkan dana pihak ketiga pada tiga bank
pemerintah lainnya tidak selalu mengalami peningkatan.
Dana pihak ketiga sangat berpengaruh terhadap pangsa pasar dana pihak
ketiga setiap bank. Semakin tinggi pangsa pasar dana pihak ketiga maka
bank tersebut semakin baik profitabilitasnya dan berhasil menghimpun
dana dibandingkan dengan bank yang lain.
3. Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :
Bagaimana perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. & tiga bank pemerintah lainnya berdasarkan
Bagaimana perkembangan pangsa pasar dana pihak ketiga pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. & tiga bank pemerintah lainnya
berdasarkan metode analisa bank environment periode 2002-2011.
4. Menetapkan tujuan penelitian antara lain
Untuk mengetahui perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. & Tiga Bank Pemerintah Lainnya.
Untuk mengetahui perkembangan pangsa pasar dana pihak ketiga pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. & Tiga Bank Pemerintah
Lainnya.
5. Variabel dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga. Dana pihak ketiga
adalah Simpanan pihak ketiga adalah berupa penyimpanan sejumlah uang di
bank dalam bentuk Giro, Tabungan, Deposito, dan Rekening Koran.
Simpanan ini dilakukan dengan kesepakatan atau perjanjian antara pihak
nasabah dengan bank. Thomas Suyatno (1999:38). Dalam penelitian ini,
variabel akan diukur menggunakan analisa bank environment yaitu untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan bersaing suatu bank/cabang, ataupun
dalam rangka mengetahui pangsa pasar dana pihak ketiga yang bersangkutan.
6. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder karena
peneliti mengumpulkan informasi mengenai data-data terkait dengan
perusahaan. Teknik penentuan data dibagi menjadi dua bagian yaitu populasi
dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
publikasi bulanan neraca PT. Bank Rakyat Indonesia dan tiga bank
dalam penelitian tersebut yaitu dana pihak ketiga yaitu giro, tabungan, dan
deposito PT. Bank Rakyat Indonesia dan tiga bank pemerintah lainnya
periode 2002-2011. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara
mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk
mendapatkan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui
teknik observasi (pengamatan langsung), sedangkan data sekunder didapatkan
melalui teknik dokumentasi.
7. Dalam menganalisis data tersebut, penulis menggunakan analisis deskriptif
yaitu metode penelitian yang digunakan dalam penelitian sebagai suatu upaya
untuk mencegah masalah atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam
situasi tertentu untuk menghasilkan informasi baru yang digunakan untuk
menganalisa masalah yang sedang diteliti. Penulis menganalisis data
menggunakan metode analisa bank environment.
8. Melakukan pelaporan hasil penelitian yang akan dibahas pada bab berikutnya.
Dan penelitian ini pada dasarnya adalah ingin mengetahui seberapa besar
perkembangan sumber dana pihak ketiga dan pangsa pasar dana pihak ketiga pada
PT. Bank Rakyat Indonesia dan tiga bank pemerintah lainnya periode 2002-2011.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel menurut Nur Indriantoro dalam Umi Narimawati
(2012:31) adalah sebagai berikut :
“Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur,
peneliti dalam mengoperasionalkan construct. Sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untk melakukan replika pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukan construct yang lebih
baik”.
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini bersumber pada satu variabel yaitu dana pihak ketiga
(variabel X).
Adapun tabel operasionalisai sesuai dengan variabel tersebut adalah :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep
Variabel
Indikator Skala Ukuran Sumber
Dana
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder.
Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2012:37) : “Sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Penulis menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan
informasi mengenai data-data terkait dengan perusahaan.
3.2.3.2Teknik Penentuan Data
Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi
dan sampel.
1. Populasi
Menurut Umi Narimawati (2008:37) populasi adalah “Objek atau
Subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang
ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka populasi dalam penelitian
ini adalah Laporan Keuangan Publikasi Bulanan Neraca PT. Bank
Rakyat Indonesia dan tiga bank pemerintah lainnya periode 2002-2011.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi
unit pengamatan dalam penelitian (Umi Narimawati,2008). Berdasarkan
ketiga yaitu giro, tabungan, dan deposito PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. dan tiga bank pemerintah lainnya periode 2002-2011.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (Field Research) yang dilakukan dengan cara mengadakan
peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data
primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui teknik-teknik sebagai
berikut :
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data
yang diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan yang
berhubungan dengan variabel penelitian. Hasil dari observasi dapat
dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil keputusan.
Sedangkan data sekunder didapat melalui teknik-teknik sebagai berikut :
a. Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang
terdapat pada perusahaan. Mulai dari artikel, dokumen yang bersumber
dari media internet serta buku-buku dari perpustakaan guna mendapatkan
informasi yang mendetail.
3.2.5 Rancangan Analisis
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami pleh diri sendir maupun orang lain”.
Setelah data dikumpulkan dengan lengkap, langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah menganalisis data. Dalam menganalisis data tersebut, penulis
menggunakan analisis deskriptif yaitu metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian sebagai suatu upaya untuk mencegah masalah atau menjawab
permasalahan yang dihadapi dalam situasi tertentu untuk menghasilkan informasi
baru yang digunakan untuk menganalisa masalah yang sedang diteliti. Penulis
menganalisis data menggunakan metode analisa bank environment.
Perhitungan menggunakan metode analisa bank environment dilakukan
dengan urutan sebagai berikut :
1. Mengelompokkan sesama bank sejenis, misalnya antara bank pemerintah
dengan bank pemerintah lainnya secara total.
2. Menentukan Base Year yaitu tahun dasar untuk pembanding dengan
memilih tahun dimana tahun tersebut termasuk dalam periode penelitian.
3. Dana Pihak Ketiga (%) diperoleh dengan cara membagi masing-masing
dana pihak ketiga (Rp) dengan dana pihak ketiga tahun pembanding (Rp)
dan kemudian mengalikannya dengan 100%.
Dana Pihak Ketiga (%) =
x
4. Selanjutnya dari hasil pembagian antara dana pihak ketiga (Rp) PT. Bank
BRI dengan dana pihak ketiga tiga bank pemerintah lainnya kemudian
dikali dengan 100 diperoleh pangsa pasar dana pihak ketiga PT. BRI
Pangsa Pasar PT. BRI =
x
100%
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Metode Analisis Bank Environment
Tahun
PT. BRI Tiga Bank Pemerintah
Lain Pangsa Pasar PT. BRI
Dana Pihak Ketiga Dana Pihak Ketiga Rp
Pada penelitian ini, terdapat satu jenis analisis yaitu deskriptif dengan
variabel yang bersifat kualitatif. Analisis deskriftif digunakan untuk melihat
penyebab dari permasalahan dan upaya yang akan dilakukan. Berikut adalah
tahapan dalam penulisan tugas akhir.
1. Pertama, penulis mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan
publikasi bulanan neraca PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan
tiga bank pemerintah lainnya periode 2002-2011.
2. Kemudian, mengidentifikasi dan merumuskan masalah dengan mengamati
3. Membuat hasil penelitian serta pembahasannya, agar mendapatkan hasil
penelitian berupa perkembangan dana pihak ketiga dan pangsa pasarnya.
4. Terakhir menarik kesimpulan perkembangan dana pihak ketiga dan pangsa
pasar PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan tiga bank pemerintah
61
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilaksanakan
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan tiga bank pemerintah lainnya
periode 2002-2011, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain :
1. Perkembangan dana pihak ketiga pada PT. Bank Rakyat Indonesia periode
2002-2011 mengalami kenaikan yang stabil. Setiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi
bank yang bersangkutan dan membuktikan bahwa bank berhasil
menghimpun dana lebih baik daripada bank lain. Sedangkan, tiga bank
pemerintah lainnya mengalami penurunan pada tahun 2004 hal ini
dikarenakan pada tahun tersebut simpanan deposito ketiga bank tersebut
mengalami penurunan. PT. Bank Negara Indonesia mengalami penurunan
sebesar Rp 4.251.732.000, PT. Bank Tabungan Negara mengalami
penurunan deposito sebesar Rp 1.740.711.000, dan penurunan terbesar
dialami oleh PT. Bank Mandiri sebesar Rp 20.512.289. Penyebabnya
diperkirakan oleh faktor penurunan rata-rata suku bunga deposito rupiah
dalam jangka waktu 3 bulan dari 11,30% menjadi 5,89%, dalam rangka
mendukung program penjaminan pemerintah. Suku bunga deposito jangka
akhir tahun 2003 suku bunga deposito bank tersebut masih bertengger
pada posisi 6,75%.
2. Perkembangan dana pihak ketiga pada tiga bank pemerintah lainnya
mengalami penurunan pada tahun 2004, dan berpengaruh terhadap pangsa
pasar dana pihak ketiga PT. Bank Rakyat Indonesia. Tetapi penurunan ini
tidak terjadi pada tahun 2004 melainkan pada tahun 2011. Hal ini terjadi
karena jumlah dana pihak ketiga pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) pada tahun 2011 lebih kecil daripada jumlah dana pihak ketiga
pada tiga bank pemerintah lainnya. Pada tahun 2011 simpanan giro PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami penurunan sebesar Rp
1.477.790.000. Penurunan ini disebabkan pada tahun tersebut kurangnya
minat nasabah untuk menyimpan dana mereka dalam bentuk giro karena
suku bunga giro mengalami penurunan yang merupakan imbas dari
turunnya BI rate.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilaksanakan
pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan tiga bank pemerintah lainnya
periode 2002-2011, maka penulis memberikan saran antara lain :
1. Tiga bank pemerintah lainnya harus lebih meningkatkan perkembangan
dana pihak ketiganya baik dari sisi simpanan tabungan, giro, maupun
deposito. Jika setiap tahunnya dana pihak ketiga terus meningkat, akan
Begitu juga dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang
harus lebih maju dibandingkan dengan bank yang lain.
2. Penurunan ini diharapkan tidak akan terjadi lagi pada tahun-tahun
berikutnya, karena dapat mengurangi ketertarikan nasabah untuk
menyimpan dana pihak ketiganya pada bank tersebut. Jika dana pihak
ketiga menurun maka keuntungan yang akan diperoleh oleh pihak bank
Nama : Vicy Adhani
Tempat Tanggal Lahir : Singkawang, 10 Juni 1992
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Firdaus 2 Gg. Cibaduyut No. 99
Singkawang
Jl. Sekeloa No. 33 (Kost) Bandung
II. Pendidikan Formal
1. Taman Kanak-Kanak Mesjid Agung Nurul Islam Singkawang Tahun
1996-1998.
2. Sekolah Dasar Negeri 17 Pasiran Singkawang Tahun 1998-2004.
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Singkawang Tahun 2004-2007.
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkawang Tahun 2007 - 2010.
5. Terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Komputer Indonesia Fakultas
Ekonomi Program Diploma III (D3) Program Studi Keuangan dan
Perbankan Tahun 2010.
Bandung, Juli 2013
Yang bersangkutan