• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

i

PADA MATA PELAJARAN TEKNIK INSTALASI TENAGA

LISTRIK

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Prodi Pendidikan Teknik Elektro

oleh

Akhmad Roni Nurhadi 5301407007

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii Panitia,

Ketua Sekertaris

Drs. Suryono, M.T. Drs. Suryono, M.T.

NIP. 195503161985031001 NIP. 195503161985031001 Penguji

Anggraini Mulwinda, S.T., M.Eng. NIP. 197812262005012002

Penguji/ Pembimbing I Penguji/ Pembimbing II

Drs. Henry Ananta, M.Pd. Drs. Djoko Adi Widodo, M.T. NIP. 195907051986011002 NIP. 195909271986011001

Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik

(3)

iii

karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagaian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 25 Juli 2013

(4)

iv

 Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya.

( Al Baqarah: 286 )

 I control my life, you control your life but don't forget your destiny. ( Stratovarius )

PERSEMBAHAN :  Ibu dan Bapak

(5)

v M.Pd., Drs. Djoko Adi Widodo, M.T.

Kata Kunci : bahan ajar, interaktif, instalasi tenaga listrik.

Peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan merupakan masalah yang selalu menuntut perhatian. Tingkat penyerapan pelajaran yang diterima antara siswa yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda, ada yang berkemampuannya rendah ada yang tinggi. Ini merupakan tantangan bagi guru agar dapat memaksimalkan daya serap masing-masing siswa.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah merencanakan, membuat atau memproduksi dan menguji perangkat lunak berupa bahan ajar interaktif untuk pembelajaran mata pelajaran teknik instalasi tenaga listrik dengan macromedia flash dan apakah pemakaian bahan ajar interaktif ini sesuai untuk digunakan di SMK.

Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah merencanakan, membuat atau memproduksi dan menguji perangkat lunak berbentuk bahan ajar interaktif untuk

membantu pembelajaran dalam penyajian materi mata pelajaran “Teknik Instalasi Tenaga Listrik” di SMK. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini dengan wawancara, dokumentasi, dan angket/ cheklist. Hasil ujicoba media pembelajaran secara keseluruhan responden, dari pakar multimedia menyatakan 84,30% dengan kriteria baik, dari guru menyatakan

81,79% dengan kriteria baik, dari siswa di bagi dua variabel yaitu variabel tanggapan dari siswa menyatakan 78,19% dengan kriteria baik dan variabel sikap siswa menyatakan 77,04% dengan kriteria baik. Hasil ujicoba kepada seluruh responden menyatakan bahan ajar interaktif ini layak digunakan sebagai bahan ajar di SMK dan telah memenuhi indikator keberhasilan dengan prosentase rata-rata sebesar 81,23% atau dalam kategori baik.

(6)

vi

penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan tuntas dan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Penulisan Skripsi ini selesai berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Henry Ananta, M.Pd dan Drs. Djoko Adi Widodo, M.T selaku dosen pembimbing

2. Bapak Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

3. Bapak Drs. Suryono, M.T, Ketua Jurusan Teknik Elektro.

4. Bapak Drs. Agus Suryanto, M.T, Ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektro 5. Bapak dan Ibu dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang yang

telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Guru dan siswa siswi prodi Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 1 Semarang yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.

7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya.

Tersadar bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak.

Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Semarang, 25 Juli 2013 Penulis

(7)

vii

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Bahan Ajar ... 7

(8)

viii

BAB III METODE PENELITIAN ... 14

3.1 Karakteristik Penelitian ... 14

3.1.1 Jenis Penelitian... 14

3.1.2 Populasi dan Sampel Penelitian... 14

3.1.3 Variabel Penelitian... 15

3.2 Desain Penelitian... 16

4.1.1 Media Pembelajaran... 28

4.1.2 Uji Coba... 38

(9)

ix

5.1 Simpulan ... 52

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA... 54

(10)

x

Tabel 3.2 Range Nilai Kriteria Untuk Angket Guru... ... 26

Tabel 3.3 Range Nilai Kriteria Untuk Angket Dosen... ... 26

Tabel 4.1 Data Angket Kriteria Pendidikan (Guru) ... 39

Tabel 4.2 Data Angket Kriteria Tampilan Program (Guru) ... 40

Tabel 4.3 Data Angket Kriteria Kualitas Teknis(Guru) ... 41

Tabel 4.4 Data Angket Kriteria Pendidikan (Dosen) ... 42

Tabel 4.5 Data Angket Kriteria Tampilan Program (Dosen) ... 43

Tabel 4.6 Data Angket Kriteria Kualitas Teknis (Dosen) ... 44

Tabel 4.7 Data Angket Variabel Tanggapan Siswa ... 45

(11)

xi

Gambar 3.2 Prosedur Kerja Pembuatan Program...... ... 20

Gambar 4.1 Tampilan Utama Program...... ... 28

Gambar 4.2 Keterangan Tampilan...... ... 29

Gambar 4.3 Tampilan Menu Bantuan...... ... 30

Gambar 4.4 Tampilan Menu Bantuan...... ... 30

Gambar 4.5 Tampilan Menu Materi...... ... 31

Gambar 4.6 Tampilan Pengaturan Volume Suara Dan Tombol Pilihan Musik Backsound...... ... 32

Gambar 4.7 Tampilan Tombol On/Off Backsound...... ... 32

Gambar 4.8 Tampilan Awal Menu Evaluasi...... ... 33

Gambar 4.9 Soal-soal Pada Menu Evaluasi...... ... 34

Gambar 4.10 Tampilan Akhir Menu Evaluasi...... ... 34

Gambar 4.11 Tampilan Menu Praktek...... ... 35

Gambar 4.12 Tampilan Submenu Praktek...... ... 36

Gambar 4.13 Tampilan Jobsheet...... ... 37

Gambar 4.14 Tampilan Simulasi Praktek...... ... 37

(12)

xii

Lampiran 2. Angket Responden Dosen ... 59

Lampiran 3. Angket Responden Guru ... 63

Lampiran 4. Angket Responden Siswa ... 67

Lampiran 5. Analisis Hasil Angket Guru ... 71

Lampiran 6. Analisis Hasil Angket Dosen ... 73

Lampiran 7. Analisis Hasil Angket Siswa... 75

Lampiran 8. Foto Hasil Penelitian ... 77

(13)

1

1.1 Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan merupakan masalah yang selalu menuntut perhatian. Peningkatan pemahaman dan kesiapan pendidik terhadap pelaksanaan kurikulum yang berlaku, penggunaan metode yang tepat serta optimalisasi sarana dan prasarana pendidikan tentunya merupakan jalan strategis untuk melakukan transformasi keilmuan.

Tingkat penyerapan pelajaran yang diterima antar siswa yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda, ada yang berkemampuannya rendah ada yang tinggi, kurangnya motivasi belajar, cara belajar yang kurang efektif, minimnya frekuensi dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah, media belajar atau bahan ajar yang masih kurang disediakan pihak sekolah. Ini merupakan tantangan bagi guru agar dapat memaksimalkan kemampuan masing-masing siswa.

(14)

mengajar guru. Media pembelajaran yang selama ini diterapkan untuk penyampaian materi mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik adalah dengan ceramah dan pemberian tugas kepada siswa. Dengan cara tersebut siswa sulit untuk memahami dan mencerna materi apa yang telah diajarkan. Selain itu juga cara pembelajaran tersebut membuat siswa merasa jenuh untuk mengikuti pelajaran.

Bahan ajar merupakan proses penyusunan materi pembelajaran yang dikemas secara sistematis sehingga siap untuk dipelajari atau dijadikan bahan pembelajaran. Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan pada buku. Padahal banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan. Bukupun tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Bahan ajar juga merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di SMK. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan.

(15)

Berdasarkan penjelasan di atas diharapkan dengan menggunakan media yang dikembangkan ini dapat meminimalisir kejenuhan siswa dalam mengikuti pelajaran teknik instalasi tenaga listrik pada pokok bahasan mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik. Untuk itu peneliti memilih judul skripsi ”PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF

PADA MATA PELAJARAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dalam skripsi ini merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang, membuat dan menguji bahan ajar interaktif pada mata pelajaran Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan Macromedia Flash?

2. Apakah pemanfaatan media pembelajaran ini sudah layak untuk digunakan dalam proses belajar mengajar di SMK ?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah agar penelitian lebih berfokus pada masalah yang dihadapi. Adapun fokus penelitian tersebut adalah :

(16)

2. Pengujian media pembelajaran yang dibuat hanya meliputi uji kelayakan program, tidak diuji pengaruhnya terhadap prestasi siswa.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Dapat merancang, membuat dan menguji bahan ajar interaktif pada mata pelajaran Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan Macromedia Flash dengan merencanakan naskah, membuat format naskah, pemrograman lengkap, ujicoba program, dan evaluasi.

2. Bahan ajar interaktif pada mata pelajaran “Teknik Instalasi Tenaga

Listrik” dapat digunakan sebagai bahan ajar di SMK.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa SMK, dapat mempermudah pemahaman mengenai materi pada pokok bahasan mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik.

(17)

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar sistematika skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi.

1. Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, abstrak, lembar pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran.

2. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan, berisi: Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, dan Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II : Landasan Teori, berisi tentang materi – materi yang mendukung penelitian antara lain : pengertian bahan ajar, jenis bahan ajar, tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar, perangkat lunak, program macromedia flash, dan kerangka berfikir.

(18)

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian yang dilakukan, pembahasannya, dan keterbatasan penelitian.

BAB V : Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.

(19)

7

2.1 Bahan ajar

Bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber balajar. Bahan ajar terdiri dari 2 buah suku kata, yaitu bahan dan ajar. Bahan berarti segala sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu, seperti untuk pedoman atau pegangan, untuk mengajar, member ceramah (Depdiknas, 2007: 87). Sedangkan ajar diartikan sebagai petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut (Depdiknas, 2007: 17).

Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar (http://www.dikti.go.id/files/atur/KTSP-SMK/11.ppt diakses 28 juli 2013). Bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi, alat dan teks yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis (Abdul Majid, 2007: 174).

(20)

Dari berbagai pendapat di atas dapat diartikan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi baik tertulis maupun tidak tertulis yang disusun secara sistematis untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

2.2 Jenis Bahan Ajar

Jenis-jenis bahan ajar menurut Tocharman dalam diklat pembinaan SMA oleh Depdiknas antara lain:

1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/ gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/ maket.

2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. 4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

(21)

2.3 Perangkat Lunak

Perangkat lunak merupakan program – program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. Program tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti oleh komputer (Janner Simarmata. 2006: 99). Perangkat lunak adalah program komputer yang isi instruksinya dapat diubah dengan mudah. Perangkat lunak umumnya digunakan untuk mengontrol perangkat keras, melakukan perhitungan (memproses), berinteraksi dengan perangkat lunak yang lebih mendasar lainnya (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain-lain.

Menurut Janner Simarmata, ada 2 jenis perangkat lunak, yaitu 1. Perangkat lunak sistem (system software)

Perangkat lunak sistem melaksanakan tugas-tugas dasar tertentu yang diperlukan semua pengguna komputer. Perangkat lunak sistem biasanya disiapkan oleh pembuat perangkat keras (penjual atau pemasok perangkat keras sering disebut sebagai vendor) atau perusahaan yang mengkhususkan diri dalam membuat perangkat lunak (penjual atau pemasok perangkat lunak) (Janner Simarmata, 2006: 100).

2. Perangkat lunak aplikasi (application software)

(22)

informasi bagi pengguna akhir (end user). Program aplikasi khusus menyelesaikan tugas pemrosesan informasi yang mendukung fungsi atau proses bisnis tertentu (Janner Simarmata, 2006: 126).

2.4 Program Macromedia Flash

Program Macromedia Flash adalah sebuah program animasi yang telah banyak digunakan para animator untuk menghasilkan animasi yang professional. Macromedia Flash merupakan program yang paling fleksibel dalam pembuatan animasi, seperti animasi Interaktif, Game, Presentasi dan tampilan animasi lainnya (MADCOMS, 2007: 1).

Program ini berbasis vektor grafis, jadi aksesnya lebih cepat dan terlihat halus pada skala resolusi layar berapapun. Program ini juga dapat diisi dengan bitmap yang di-impor dari program lain. Salah satu keunggulannya adalah ukurannya yang begitu kecil namun dapat menampilkan animasi web yang mengagumkan. Flash juga mempunyai kemampuan untuk membuat animasi secara streaming, yaitu dapat menampilkan animasi langsung meskipun proses download dan loading belum selesai seluruhnya ( _____, 2006: 156 ). Selain itu, dengan flash juga dapat dibuat movie kartun dan aplikasi web interaktif yang memungkinkan pengguna dapat berinteraksi langsung dengan aplikasi yang dibuat.

(23)

bagian-bagian yang berbeda dari sebuah movie, memindahkan objek-objek, memasukkan informasi melalui form, dan operasi-operasi lainnya.

Kelebihan lain yang dimiliki program macromedia flash adalah mampu membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek yang lain. Macromedia flash mampu membuat perubahan transparansi warna dalam movie. Macromedia flash mampu membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk lain dan mampu membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah ditetapkan. Dengan macromedia flash, file dapat dikonversi dan dipublikasikan (publish) ke dalam file aplikasi (.exe).

Pembutan animasi dengan macromedia flash selalu berhubungan dengan frame. Frame adalah suatu bagian dari layer yang terdapat dalam panel timeline yang digunakan untuk mengatur pembuatan animasi. Frame dapat diibaratkan seperti selembar kertas dimana gambar dapat disusun kemudian dimainkan menjadi sebuah animasi (Chandra, 2006: 14).

(24)

Inti dari macromedia flash adalah animasi, berikut ini dasar-dasar dari animasi:

1. Motion Tween

Motion tween adalah animasi yang digunakan untuk menggerakkan objek yang sudah dikonversi ke dalam bentuk simbol berdasarkan batas suatu keyframe tertentu. Simbol-simbol dalam flash yaitu movie clip, button dan graphic. Teknik motion tween lebih sederhana dibandingkan dengan teknik frame by frame, caranya cukup menyiapkan gambar mulai bergerak diawal keyframe dan satu lagi kondisi diakhir keyframe, selanjutnya gerakan kedua keyframe akan terbentuk secara otomatis (Chandra, 2006: 100).

2. Shape Tween adalah animasi yang digunakan untuk mengubah satu bentuk ke bentuk yang lain. Objek harus berupa objek normal (objek ter-break a part). Animasi ini posisi objek tidak berubah, hanya mengalami perubahan bentuk. Menggunakan teknik shape tween cukup dengan menyiapkan objek dengan bentuk yang berbeda, transisi atau efek perubahannya akan terbentuk secara otomatis (Chandra, 2006: 103).

3. Teknik guide adalah teknik menggerakkan animasi sesuai guide yang telah dibuat pada layer guide. Guide yang dibuat berupa garis yang mempunyai arah dan lintasan tertentu (____, 2006: 80)

(25)

objek yang dimask diam, yang kedua adalah area masking yang diam sedang objek yang dimask bergerak. Kedua teknik tersebut akan menampilkan animasi yang berbeda. Intinya, dengan teknik masking dapat membuat animasi sorot pada bagian yang diinginkan dan menyembunyikan bagian yang tidak diinginkan(Chandra, 2006: 132).

2.7 Hipotesis

(26)

14

3.1 Karakteristik Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D) yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2010:297).

Untuk dapat menghasilkan bahan ajar interaktif pada mata pelajaran teknik instalasi tenaga listrik digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan bahan ajar interaktif pada mata pelajaran teknik instalasi tenaga listrik tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji media pembelajaran tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan ini bersifat longitudinal.

3.1.2 Populasi dan Sampel penelitian

(27)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2008: 81). Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok siswa kelas XI SMK.

Teknik pengambilan sampel (sampling) adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampel bertujuan atau purposive sample. Purposive sample adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2008 : 85). Purposive sample dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Muchamad Fauzi, 2009. 192). Teknik ini dilakukan peneliti karena beberapa pertimbangan, antara lain alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.

3.1.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,2008:38). Variabel dalam penelitian ini adalah :

(28)

Potensi dan

media pembelajaran mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik berbasis macromedia flash.

2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2008:39). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah tanggapan dan sikap siswa kelas XI terhadap media pembelajaran berbasis macromedia flash.

3.2 Desain Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode research and development (R&D). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

1.

(29)

3.2.1 Potensi dan Masalah

Persiapan awal dalam penelitian ini, peneliti melakukan melakukan observasi awal untuk identifikasi masalah, melalui wawancara dengan guru atau tenaga pendidik mata pelajaran teknik instalasi tenaga listrik pada pokok bahasan mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik tentang media yang digunakan selama ini.

Setelah beberapa kali melakukan pengamatan awal peneliti menemukan masalah pada ketidak kondusifan kelas akibat sikap beberapa siswa yang bosan dalam mengikuti pembelajaran dan mengganggu temannya. Hal ini disebabkan karena media yang digunakan kurang interaktif dengan siswa. Disekolah tersebut sudah menerapkan komputer dan LCD sebagai sumber media. Kemudian peneliti menentukan bentuk pengembangan media pembelajaran berupa penggunaan animasi dengan program macromedia flash dan menyusun perangkat model media pembelajaran.

3.2.2 Pengumpulandata

(30)

1. Metode Wawancara

Wawancara adalah Tanya jawab antara petugas dengan responden (J. Supranto, 2003: 85). Metode wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data awal untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan wawancara dengan beberapa guru dan menemukan permasalahan dalam penyampaian materi yang memerlukan pengembangan.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode dengan carra mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi, 2010 : 274). Metode dokumentasi dilakukan dengan mendata siswa kelas XI SMK Negeri 1 Semarang sebanyak 30 siswa / responden.

3. MetodeAngket

(31)

langsung atau dikirim melalui pos atau melalui internet (Sugiyono, 2008 : 142).

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2007 : 134). Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Dalam menganalisis data yang berasal dari angket berdegradasi atau berperingkat 1 sampai 4, peneliti menyimpulkan setiap alternatif untuk pernyataan positif sebagai berikut :

1. “Sangat Setuju” menunjukkan gradasi paling tinggi, diberi nilai 4. 2. “Setuju” menunjukkan peringkat yang lebih rendah dibandingkan

dengan yang ditambah kata “Sangat”, diberi nilai 3.

3. “Tidak Setuju” karena berada dibawah “Setuju” dan sebagainya, diberi nilai 2.

(32)

3.2.3 Desain produk

Desain produk diperlukan agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Adapun hal-hal yang akan dikerjakan dalam penelitian ini antara lain :

Revisi

Layak

Gambar 3.2 Prosedur Kerja Pembuatan Program Pembuatan

Naskah

Pengembangan Bahan ajar Interaktif

Pengujian Program

Desain Program

Selesai Menyiapkan

(33)

1. Penyiapan komponen

Dalam pembuatan bahan ajar interaktif ini diperlukan beberapa komponenyang saling terkait satu sama lain. Komponen-komponen tersebut antara lain: komputer, adobe flash CS 5, visio 2007, kamera digital, CD-DVD RW.

2. Pembuatan naskah

Pembuatan naskah meliputi, penentuaan materi, penentuan pangguna dan penentuan indikator program. Ketiga kegiatan merupakan hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dilakukan secara terpisah. Pemilihan materi merupakan kegiatan menentukan topik atau materi yang nantinya akan disampaikan kepada pengguna. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah model pembelajaran tersebut baik atau tidak, bergantung pada indikator–indikator program aplikasi pembelajaran yang baik. Dalam penelitian ini, materi yang dipilih adalah pokok

bahasan “Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik”.

Pengguna dari media pembelajaran ini natinya adalah siswa kelas XI sekolah menengah kejuruan (SMK).

3. Desain Program

(34)

4. Pengembangan Bahan ajar Interaktif

Berdasarkan naskah dan desain program yang sudah direncanakan, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah membuat program bahan ajar interaktif flash dengan standar kompetensi mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik. Dalam media ini, terdapat teks, grafis, animasi.

5. Pengujian Program

Ujicoba dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas XI SMK program keahlian teknik instalasi tenaga listrik dan sejumlah guru mata pelajaran dengan mencari komentar terhadap bahan ajar interaktif yang diujicobakan.

3.2.4 Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk bahan ajar interaktif berbasis macromedia flash dalam penelitian ini sudah sesuai dan layak digunakan atau tidak.

(35)

3.2.5 Revisi desain

Revisi desain dilakukan jika diperlukan karena ada kekurangan dalam desain bahan ajar interaktif berbasis macromedia flash yang dirancang. Jika tidak ada yang perlu direvisi maka media sudah dapat diujikan.

3.2.6 Ujicobaproduk

Produk dalam penelitian ini adalah bahan ajar interaktif mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik menggunakan macromedia flash yang akan digunakan sebagai media pembelajaran di

SMK untuk mata pelajaran “ Teknik Instalasi Tenaga Listrik”.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan ujicoba medianya di SMK Negeri 1 Semarang untuk mendapatkan komentar dan tanggapan dari calon pengguna, yaitu siswa-siswi dan guru program keahlian teknik instalasi tenaga listrik. Peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut karena lokasinya yang mudah dijangkau dan telah menerapkan sistem pembelajaran dengan komputer.

3.2.7 Tanggapandan sikap

(36)

3.2.8 Analisis

Analisis hasil penelitian dilakukan setelah peneliti mendapatkan data-data penelitian dari angket yang telah dibagikan, yang berisi tentang tanggapan-tanggapan dan sikap siswa terhadap media pembelajaran yang telah peneliti buat dan menyimpulkan hasilnya.

3.3 Metode Analisis Data

Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tesebut dengan sistem deskriptif persentase. Untuk menganalisis data hasil checklist dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Membuat tabulasi data.

3. Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus: % =

� x 100% Keterangan :

% = persentase yang diperoleh tiap sub variabel n = jumlah skor yang diperoleh tiap sub variabel N = jumlah skor maksimum

(Ali Muhammad, 1993:186)

(37)

(skor maksimum) = skor tertinggi x jumlah butir x jumlah responden; (2) Menentukan persentase skor terendah (skor minimum) = skor terendah x jumlah butir x jumlah responden; (3) Menentukan interval yang dikehendaki = 4 (baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik); (4) Menentukan lebar interval / 5

Lebar interval untuk angket siswa:

Skor tertinggi = 4, Jumlah butir = 38, Jumlah responden = 30 Skor maksimal 4 x 38 x 30 = 4560

Skor minimal 1 x 38 x 30 = 1140 Range 4560/4 = 1140

Tabel 3.1 Range Nilai Kriteria Untuk Angket Siswa

No Interval Kriteria

1. 3420 < Skor ≤ 4560 Baik

2. 2280 < Skor ≤ 3420 Cukup Baik

3. 1140 < Skor ≤ 2280 Kurang Baik

4. 0 < Skor ≤ 1140 Tidak Baik

Lebar interval untuk angket guru:

Skor tertinggi = 4, Jumlah butir = 35, Jumlah responden = 2 Skor maksimal 4 x 35 x 2 = 280

(38)

Tabel 3.2 Range Nilai Kriteria Untuk Angket Guru

No Interval Kriteria

1. 210 < Skor ≤ 280 Baik

2. 140 < Skor ≤ 210 Cukup Baik

3. 70 < Skor ≤ 140 Kurang Baik

4. 0 < Skor ≤ 70 Tidak Baik

Lebar interval untuk angket dosen:

Skor tertinggi = 4, Jumlah butir = 35, Jumlah responden = 2 Skor maksimal 4 x 35 x 2 = 280

Skor minimal 1 x 35 x 2 = 70 Range 280/4 = 70

Tabel 3.3 Range Nilai Kriteria Untuk Angket Dosen

No Interval Kriteria

1. 210 < Skor ≤ 280 Baik

2. 140 < Skor ≤ 210 Cukup Baik

3. 70 < Skor ≤ 140 Kurang Baik

(39)

Sedangkan untuk menganalisis data dari angket dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya, kemudian disusun sesuai dengan kode responden.

2. Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.

(40)

28

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Media Pembelajaran

Setelah dilaksanakan tahap-tahap dalam prosedur kerja yang telah ditetapkan seperti dalam gambar 2.1, maka telah dihasilkan media pembelajaran berbasis macromedia flash dengan judul “Bahan Ajar

Interaktif Pada Mata Pelajaran Teknik Instalasi Tenaga Listrik”, dengan tampilan berpedoman pada tampilan desain web. Dalam tampilan media ini terdiri atas menu yang dapat dipilih masing-masing dengan memilih menu yang tersedia.

Gambar 4.1 Tampilan Utama program

(41)

terdapat tombol navigasi on-off untuk menyalakan dan mematikan backsound dan tombol navigasi exit untuk keluar dari program.

Gambar 4.2 Keterangan Tampilan

Menu beranda berisi profil atau data diri pembuat program, dalam program ini adalah profil peneliti. Menu beranda juga menjadi tampilan awal program. Tampilan menu beranda dapat dilihat pada gambar 4.2.

(42)

Gambar 4.3 Tampilan Awal Menu Bantuan

Gambar 4.4 Tampilan Akhir Menu Bantuan

Menu materi berisi materi-materi tentang “Mengoperasikan Sistem

(43)

berfungsi untuk pindah ke halaman berikutnya atau kembali ke halaman sebelumnya dan terdapat suara narasi. Tampilan menu materi dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Tampilan Menu Materi

(44)

Gambar 4.6 Tampilan Pengaturan Volume Suara Dan Tombol Pilihan Musik Backsound.

(45)

Menu evaluasi berisi soal-soal evaluasi. Menu evaluasi perlu dimasukkan dalam media sebagai alat evaluasi pengguna dalam mengikuti dan memahami materi-materi yang dipaparkan dalam program.

Gambar 4.8 Tampilan Awal Menu Evaluasi

(46)

Gambar 4.9 Soal-soal Pada Menu Evaluasi

Pada tampilan akhir menu evaluasi terdapat tombol kembali yang berfungsi untuk memulai kembali test. Pada tampilan akhir menu evaluasi terdapat animasi dan keterangan hasil tes yang berbeda antara pengguna yang lulus dan yang tidak lulus. Tampilan akhir menu evaluasi dapat dilihat pada gambar 4.10.

(47)

Menu praktek berisi tentang simulasi praktek mengoperasikan sistem kendali elektromagnetik. Pada menu praktek terdapat 5 daftar simulasi praktek, klik salah satu untuk memulai simulasi praktek. Tampilan menu praktek dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Tampilan Menu Praktek

(48)

Gambar 4.12 Tampilan Submenu Praktek

(49)

Gambar 4.13 Tampilan Jobsheet

Submenu praktek berikutnya adalah simulasi praktek. Pada menu simulasi terdapat tombol navigasi next dan previus. Tombol ini berfungsi untuk menuju tahap berikutnya atau tahap sebelumnya. Terdapat pula tombol menu yang berfungsi untuk kembali ke tampilan sebelumnya. Tampilan menu simulasi dapat dilihat pada gambar 4.14.

(50)

Untuk keluar dari program ini, pengguna dapat mengklik tombol exit. Tombol ini dapat diakses dari berbagai halaman menu. Setelah pengguna mengklik tombol exit, selanjutnya tampil menu pilihan ya atau tidak. Tampilan untuk tombol exit dapat dilaihat pada gambar 4.15.

Gambar 4.15 Tampilan Menu Exit

4.1.2 Uji Coba

4.1.2.1 Analisis Hasil Angket Cheklist

Media pembelajaran yang telah dibuat diujikan kepada 2 dosen Teknik Elektro dan 2 guru yang berkompeten dalam bidangnya, untuk memvalidasi program dan kemudian diujicobakan pada sejumlah siswa untuk mencari tanggapan dan sikap siswa terhadap program media pembelajaran yang telah dibuat.

(51)

Tabel 4.1 Data Angket Kriteria Pendidikan (Guru)

- Program dapat digunakan sebagai

bahan ajar 8 6 75

- Program dapat digunakan sebagai

pengganti guru 8 6 75

Interaksi (Interaction)

(52)

Hasil analisis skor angket untuk kriteria tampilan program yang telah diisi oleh guru ditunjukkan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data Angket Kriteria Tampilan Program (Guru)

No Indikator

- Menggunakan huruf atau karakter

sesuai 8 6 75

- Menggunkan bahasa Indonesia 8 8 100

3. Tampilan pada layar

- Terdapat navigasi 8 8 100

- Multimedia tersedia secara lengkap 8 7 87,5

4. Program bersifat portable 8 8 100

5. Grafis (Graphics)

- Gambar membuat tampilan lebih

menarik 8 7 87,5

- Gambar membantu mengingat

(53)

Hasil analisis skor angket untuk kriteria kualitas teknis yang telah diisi oleh guru ditunjukkan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Data Angket Kriteria Kualitas Teknis (Guru)

No Indikator

- Program dapat dioperasikan

dengan mudah 8 8 100

- Program dapat dijalankan tanpa

menggunakan CD 8 8 100

2. Reaksi pemakai

- Pemakai merasa senang

menggunakan program 8 6 75

- Pemakai tidak merasa bosan

menggunakan program 8 6 75

3. Keamanan program 8 6 75

4.

Fasilitas pendukung dan tambahan 8 6 75

(54)

Penilaian selanjutnya oleh pakar media dosen Jurusan Teknik Elektro yang berkompeten. Dalam pengisian angket oleh dosen yang telah dilakukan dengan baik dan benar, dan diperoleh hasil oleh tabel 4.4.

Tabel 4.4 Data Angket Kriteria Pendidikan (Dosen)

No Indikator Skor Max

- Program dapat digunakan sebagai

bahan ajar 8 7 87,5

- Program dapat digunakan sebagai

pengganti guru 8 6 75

Interaksi (Interaction)

(55)

Hasil analisis skor angket untuk kriteria tampilan program yang telah diisi oleh pakar multimedia ditunjukkan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Data Angket Kriteria Tampilan Program (Dosen)

No Indikator

- Menggunakan huruf atau karakter

sesuai 8 7 87,5

- Gambar membantu mengingat

(56)

Hasil analisis skor angket untuk kriteria kualitas teknis yang telah diisi oleh pakar multimedia ditunjukkan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Kriteria Kualitas Teknis (Dosen)

No Indikator - Program dapat dioperasikan dengan

mudah 8 7 87,5

- Program dapat dijalankan tanpa

menggunakan CD 8 7 87,5

2.

Reaksi pemakai

- Pemakai merasa senang

menggunakan program 8 8 100

- Pemakai tidak merasa bosan

menggunakan program 8 5 62,5

3. Keamanan program 8 7 87,5

4. Fasilitas pendukung dan tambahan 8 7 87,5

Jumlah 48

(57)

Tabel 4.7 Data Angket Variabel Tanggapan Siswa

6. Menggunakan huruf dan karakter sesuai

120 94 78,33

7. Teks terlihat jelas 120 99 82,5

8. Menggunakan Bahas Indonesia baik dan benar

120 103 85,83

9. Gambar terlihat jelas 120 98 81,67

10. Gambar membuat materi lebih menarik

120 97 80,83

11. Animasi menarik 120 92 76,67

12. Sound dapat didengarkan dengan jelas dan sudah tepat

120 82 68,33

13. Program mempunyai menu dan ikon 120 94 78,33 14. Terdapat splash screen sesaat sebelum

program berjalan

120 97 80,83

15. Desain antar muka interaktif 120 99 82,5

16. Program dapat dioperasikan dengan mudah

120 97 80,83

17. Fungsi program tidak dapat diubah oleh pengguna

120 75 62,5

18. Program memiliki fasilitas lain sebagai pendukung proses belajar mengajar

120 95 79,17

(58)

Hasil analisis skor angket untuk mencari sikap siswa ditunjukkan pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Data Angket Variabel Sikap Siswa

No Indikator Skor Max

9. Animasi program mempermudah pemahaman saya.

120 104 86,67

10. Suara dalam program ini terdapat banyak noise (gangguan)

120 81 67,5

15. Ketika menggunakan program ini saya tidak pernah jenuh.

120 89 74,17

16.

Saya lebih tertarik belajar secara manual dibanding belajar menggunakan program ini

(59)

No Indikator Skor Max

Saya lebih tertarik belajar tentang Teknik Instalasi Tenaga Listrik setelah menggunakan program ini.

120 95 79,17

18.

Saya tidak senang dengan program ini karena membingungkan saya dalam memahami materi.

120 92 76,67

19.

Ketika sudah menjalankan program dalam waktu yang relative lama, saya merasa bosan dengan program

120 86 71,67

20. Saya dapat latihan soal mandiri untuk belajar.

120 89 74,17

Jumlah 1849

4.1.2.2 Analisis Jawaban Pertanyaan Terbuka

(60)

Program ini masih mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut: suara narasi kurang jelas, animasi kurang banyak, warna kabel sama sehingga membingungkan pengguna. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut guru dan dosen memberikan saran perbaikan program antara lain: suara narasi diganti dengan yang lebih bagus, animasi diperbanyak, warna kabel perlu dibedakan. Berdasarkan saran yang diterima, penulis telah melakukan perbaikan pada progam ini. Sedangkan pertanyaan apakah program ini layak digunakan sebagai bahan ajar, menurut siswa, guru dan dosen sudah layak digunakan sebagai bahan ajar dengan beberapa tambahan memperbaiki atau membenahi bahan ajar ini agar lebih sempurna.

2.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari hasil angket yang telah diberikan dan diisi dengan baik dan benar, dalam arti seluruh pertanyaan angket dijawab semua oleh 2 dosen dan 2 orang guru, program layak untuk dijadikan bahan ajar teknik instlasi tenaga listrik pada pokok

bahasan “Mengoperasikan Sistem Kendali Elektromagnetik” yang telah

(61)

persentase 81,25% dapat dilihat pada tabel 4.2, kriteria kualitas teknis mempunyai nilai 48 dengan persentase 85,71% dapat dilihat pada tabel 4.3. Menurut dosen, program ini mempunyai nilai keseluruhan 235 dengan persentase keseluruhan program 84,30% yang termasuk dalam kategori

“Baik”, dengan rincian sebagai berikut : kriteria pendidikan mempunyai nilai 81 dengan persentase 84,38% dapat dilihat pada tabel 4.4, kriteria tampilan program mempunyai nilai 106 dengan persentase 82,81% dapat dilihat pada tabel 4.5, kriteria kualitas teknis mempunyai nilai 48 dengan persentase 85,71% dapat dilihat pada tabel 4.6.

Hasil angket yang diberikan kepada 30 siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik 1 mempunyai nilai 3543 dengan persentase 77,70% menunjukkan bahwa program ini sudah layak untuk digunakan di SMK program keahlian teknik instalasi tenaga listrik, dengan rincian sebagai berikut: hasil angket variabel tanggapan siswa mempunyai nilai 1694 dapat dilihat pada tabel 4.7. Persentase tanggapan siswa terhadap program ini 78,43% termasuk dalam kategori baik. Skor tertinggi pada variabel tanggapan siswa adalah pada indikator pemakaian kata dan bahasa, yaitu pernyataan nomor 8 (Menggunakan Bahas Indonesia baik dan benar) dengan skor 103 dengan persentase sebesar 85,83%, sedangkan skor terendah pada indikator keamanan program, yaitu pernyataan nomor 17 (Fungsi program tidak dapat diubah oleh pengguna) dengan skor 75 dengan persentase 62,5%.

(62)

menunjukkan 77,04% termasuk dalam kategori baik. Skor tertinggi pada variabel sikap siswa adalah pada indikator reaksi pemakai, yaitu pernyataan nomor 14 (Saya dapat belajar secara mandiri dengan menggunakan program ini) dengan skor 104 dan persentase 86,67%, sedangkan skor terendah pada indikator Interaksi (Interaction), yaitu pernyataan nomor 6 (Saya tidak dapat mengoreksi kesalahan dalam memasukkan input) dengan skor 61 dan persentase 67,5%.

Secara keseluruhan, responden menilai program pembelajaran ini cukup menarik, interaktif, dan telah memenuhi indikator keberhasilan sebesar 81,26% atau dalam kategori “Baik” (hasil ini didapat dari rata-rata keseluruhan persentase yang didapat), tetapi masih ada beberapa kekurangan pada program pembelajaran ini. Berdasarkan hasil tanggapan angket dari siswa, guru dan dosen dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari program ini. Kelebihan-kelebihan program sebagai berikut:

1. Program ini dapat membantu siswa dalam memahmi materi mengoperasikan sistem kendali elektromagnetik.

2. Animasi gambar dibuat seperti gambar nyatanya sehingga mempermudah siswa dalam mempelajari praktek.

3. Program ini dapat digunakan untuk belajar mandiri ataupun instruktur praktek karena sesuai dengan kurikulum serta terdapat visualisasi praktek. 4. Belajar menggunakan program ini lebih efektif dan efisien.

(63)

Sedangkan kekurangan-kekurangan dari program sebagai berikut: 1. Suara narasi kurang jelas.

2. Animasi pada materi masih kurang.

3. Warna kabel sama sehingga membingungkan pengguna.

Perubahan yang diperlukan dalam bahan ajar interaktif ini antara lain:

1. Mengganti suara narasi dengan kualitas suara yang lebih baik. 2. Mengganti gambar pada materi dengan gambar animasi. 3. Pemberian warna kabel yang berbeda.

Dari hasil uji kelayakan oleh siswa dan guru SMK N 1 Semarang, serta dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang menyatakan bahwa bahan ajar mengoperasikan sistem kendali elektromagnetik ini layak digunakan sebagai bahan ajar interaktif di SMK.

(64)

52

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Program bahan ajar interaktif untuk mata pelajaran “Teknik Instalasi

Tenaga Listrik” dapat dikembangkan dengan bantuan program macromedia flash. Diwujudkan dengan merencanakan naskah, membuat format naskah, pemrograman lengkap, ujicoba program, dan evaluasi. 2. Hasil ujicoba media pembelajaran secara keseluruhan responden, dari

pakar multimedia menyatakan 84,30% dengan kriteria baik, dari guru menyatakan 81,79% dengan kriteria baik, dari siswa di bagi dua variabel yaitu tanggapan dari siswa menyatakan 78,43% dengan kriteria baik dan sikap siswa menyatakan 77,04% dengan kriteria baik. Menurut hasil ujicoba kepada seluruh responden bahan ajar interaktif pada mata

(65)

5.2 Saran

Berdasar penelitian yang telah dilakukan, dapat disarankan bahwa :

1. Program bahan ajar interaktif ini sebaiknya digunakan sebagai bahan ajar tambahan untuk mata pelajaran teknik instalasi tenaga listrik. 2. Perlu diadakannya penelitian lanjutan tentang pengembangan Program

(66)

DAFTAR PUSTAKA

__________, 2006. Jalan Pintas Menguasai Flash MX. Yogyakarta: CV. Andi

Ali, Mohammad. 1998. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Garfindo persada.

Chandra. 2006. 7 Jam Belajar Interaktif Flash Profesional 8 Untuk Orang Awam. Palembang: CV. Maxicom

Darsono & Punidjo, Agus. 1980. Petunjuk Praktek Listrik 2. Departemen Pendidikan Menengah Kejuruan Depdikbud.

Depdiknas.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Fauzi, Muchamad. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang: Walisongo Press

Ibrahim, R & Syaodih S, Nana. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Koesnandar, Ade. 2003. Pembelajaran Interaktif Dengan Komputer. Jurnal teknodik. Edisi no. 13/VII/ Desember.

MADCOMS. 2007. Macromedia Flash Pro 8. Yogyakarta: CV. Andi.

Majid, Abdul. 2007, Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sunaryo. 1989. Strategi Belajar Mengajar Dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Depdikbud.

(67)
(68)
(69)

LAMPIRAN 1

DAFTAR NAMA RESPONDEN PAKAR MULTIMEDIA

No. Nama Responden NIP Asal Instansi

1. Feddy Setio Pribadi, S.Pd, M.T 197808222003121002 UNNES 2. Drs. Subiyanto, M.T 195003121978031002 UNNES

DAFTAR NAMA RESPONDEN GURU PAKAR

No. Nama Responden NIP Asal Instansi

1. Drs. Maryuni 196308042008011004 SMK N 1 Semarang

2. Hery Prabowo, S.Pd - SMK N 1 Semarang

DAFTAR NAMA RESPONDEN SISWA

No. Nama Responden Asal Instansi

1. Muhamad Bayu Marjoko SMK N 1 Semarang

2. Jafar Sodiq SMK N 1 Semarang

3. Lilik Adi P SMK N 1 Semarang

4. Odi meifyga P SMK N 1 Semarang

(70)

6. M. Ifnu R SMK N 1 Semarang

7. Aris Subyanto SMK N 1 Semarang

8. Zaki Raihan Mahdy SMK N 1 Semarang

9. Ferah Suhalang SMK N 1 Semarang

10. Arif Nurracman SMK N 1 Semarang

11. Nur Chalim SMK N 1 Semarang

12. Rian Nugroho SMK N 1 Semarang

13. Wimada Prasota SMK N 1 Semarang

14. Rifqi Maulana SMK N 1 Semarang

15. Rifqi Raeinaki SMK N 1 Semarang

16. Yuli andre G.S SMK N 1 Semarang

17. Bagus Acung B SMK N 1 Semarang

18. Iman Rachmad Santoso SMK N 1 Semarang

19. Dio Wishananta SMK N 1 Semarang

20. Faiq Zaki SMK N 1 Semarang

(71)

22. Arief Setio Budhi SMK N 1 Semarang

23. Rahmatia W.Ch SMK N 1 Semarang

24. Cahya Fajar santosa SMK N 1 Semarang

25. Danu Waluyo SMK N 1 Semarang

26. Annisa Andriyani SMK N 1 Semarang

27. Renaldi Priyatna SMK N 1 Semarang

28. Hardi SMK N 1 Semarang

29. Amat Tori SMK N 1 Semarang

(72)

Lampiran 2

Angket Software Bahan Ajar Instalasi Listrik

Nama : ...

1. Materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku 2. Topik materi dinyatakan secara terstruktur

3. Program dapat digunakan untuk pembelajaran individu

4. Isi materi lengkap

5. Program bersifat fleksibel (dapat menyesuaikan pengguna)

6.

Progam bersifat responsif (dapat memberikan balikan kepada input yang diberikan oleh pengguna)

7. Balikan bersifat korektif

8. Balikan memiliki respon yang berfariasi sehingga pengguna tidak merasa bosan

Untuk : Pakar Multimedia

Petunjuk :

1. Isilah nama dan asal instansi Anda pada kolom yang disediakan

2. Angket ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan bahan ajar Instalasi Listrik 3. Berikan pendapat Anda dengan sejujurnya dan sebenarnya

(73)

9. Terdapat soal tes

10. Program dapat digunakan sebagai bahan ajar 11. Program dapat digunakan sebagai pengganti guru 12. Soal - soal sesuai dengan materi

Kriteria tampilan program

13. Pemakaian warna sesuai

14. Pengunakan huruf atau karakter sesuai

15. Mengunakan Bahasa Indonesia baik dan benar 16. Terdapat navigasi untuk memudahkan penjelajahan 17. Program bersifat portable

18. Multimedia tersedia secara lengkap 19. Gambar membuat tampilan lebih menarik

20. Gambar membantu mengingatkan informasi yang dipelajari

21. Gambar terlihat jelas 22. Animasi menarik

23. Sound dapat didengarkan dengan baik dan sudah

tepat

24. Program mudah dioperasikan 25. Program mempunyai menu dan ikon 26. Tersedia menu pilihan dan ikon

27. Terdapat splash screen (layar) yang muncul sesaat sebelum program berjalan

(74)

Kriteria Kualitas Teknis

29. Program memudahkan pengguna dalam peng-instalan.

30. Program dapat dioperasikan dengan mudah

31. Program dapat dijalankan tanpa menggunakan CD / flashdisk

32. Penggunaan program ini menyenagkan

33.

Saya merasa bosan dengan program, setelah menjalankan program dalam waktu yang relatif lama.

34. Fungsi program tidak dapat diubah oleh pengguna

35.

Program memiliki fasilitas lain sebagai pendukung proses belajar mengajar, misal : kalkulator, jam, hari dan tanggal

Pertanyaan Pendukung

1. Menurut Anda apa saja kelebihan – kelebihan yang terdapat dalam program ini ? Jawaban : ... ... ... ... 2. Menurut Anda apa saja kekurangan yang terdapat dalam program ini ?

Jawaban :... ... ... ... 3. Bagaimana pendapat dan saran Anda tentang program ini ?

(75)

... 4. Apakah program ini layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMK pada Mata Pelajaran Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada pokok bahasan Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik?

Jawaban :... ... ... ………...

Semarang, ...

(76)

Lampiran 3

Angket Software Bahan Ajar Instalasi Listrik

Nama : ...

1. Materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku 2. Topik materi dinyatakan secara terstruktur

3. Program dapat digunakan untuk pembelajaran individu

4. Isi materi lengkap

5. Program bersifat fleksibel (dapat menyesuaikan pengguna)

6.

Progam bersifat responsif (dapat memberikan balikan kepada input yang diberikan oleh pengguna)

7. Balikan bersifat korektif

8. Balikan memiliki respon yang berfariasi sehingga pengguna tidak merasa bosan

Untuk : Guru

Petunjuk :

1. Isilah nama dan asal instansi Anda pada kolom yang disediakan

2. Angket ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan bahan ajar Instalasi Listrik 3. Berikan pendapat Anda dengan sejujurnya dan sebenarnya

(77)

9. Terdapat soal tes

10. Program dapat digunakan sebagai bahan ajar 11. Program dapat digunakan sebagai pengganti guru 12. Soal - soal sesuai dengan materi

Kriteria tampilan program

13. Pemakaian warna sesuai

14. Pengunakan huruf atau karakter sesuai

15. Mengunakan Bahasa Indonesia baik dan benar 16. Terdapat navigasi untuk memudahkan penjelajahan 17. Program bersifat portable

18. Multimedia tersedia secara lengkap 19. Gambar membuat tampilan lebih menarik

20. Gambar membantu mengingatkan informasi yang dipelajari

21. Gambar terlihat jelas 22. Animasi menarik

23. Sound dapat didengarkan dengan baik dan sudah

tepat

24. Program mudah dioperasikan 25. Program mempunyai menu dan ikon 26. Tersedia menu pilihan dan ikon

27. Terdapat splash screen (layar) yang muncul sesaat sebelum program berjalan

(78)

Kriteria Kualitas Teknis

29. Program memudahkan pengguna dalam peng-instalan.

30. Program dapat dioperasikan dengan mudah

31. Program dapat dijalankan tanpa menggunakan CD / flashdisk

32. Penggunaan program ini menyenagkan

33.

Saya merasa bosan dengan program, setelah menjalankan program dalam waktu yang relatif lama.

34. Fungsi program tidak dapat diubah oleh pengguna

35.

Program memiliki fasilitas lain sebagai pendukung proses belajar mengajar, misal : kalkulator, jam, hari dan tanggal

Pertanyaan Pendukung

1. Menurut Anda apa saja kelebihan – kelebihan yang terdapat dalam program ini ? Jawaban : ... ... ... ... 2. Menurut Anda apa saja kekurangan yang terdapat dalam program ini ?

Jawaban :... ... ... ... 3. Bagaimana pendapat dan saran Anda tentang program ini ?

(79)

... 4. Apakah program ini layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMK pada Mata Pelajaran Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada pokok bahasan Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik?

Jawaban :... ... ... ………...

Semarang, ...

(80)

Lampiran 4

Angket Software Bahan Ajar Instalasi Listrik

(untuk mencari tanggapan siswa terhadap media pembelajaran) Nama : ...

1. Program mempunyai topik yang jelas 2. Isi materi lengkap

3. Terdapat soal tes

4. Program bersifat portable (dapat dipakai pada beberapa tempat / perangkat)

5. Pemakaian warna sesuai

6. Mengunakan huruf atau karakter sesuai 7. Teks terlihat jelas.

8. Menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar 9. Gambar terlihat jelas

Untuk : Siswa

Petunjuk :

1. Isilah nama dan asal sekolah Anda pada kolom yang disediakan

2. Angket ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan bahan ajar Instalasi Listrik 3. Berikan pendapat Anda dengan sejujurnya dan sebenarnya

(81)

Angket Software Bahan Ajar Instalasi Listrik

(untuk mencari sikap siswa terhadap media pembelajaran) 10. Gambar membuat materi lebih menarik.

11.

15. Desain antar muka interaktif 16.

17. Fungsi program tidak dapat diubah oleh pengguna 18. Program memiliki fasilitas lain sebagai pendukung

proses belajar mengajar, misal : jam & tanggal.

NO KRITERIA SS S TS STS

1. Kalimat – kalimat dalam materi dapat saya pahami 2. Konsep isi materi acak dalam penyampainya,

sehingga membingungkan

3. Program dapat digunakan untuk pembelajaran individu

4. Program tidak dapat digunakan sebagai pengganti guru

5. Program bersifat fleksibel (saya dapat menyesuaikan penggunaannya)

6. Saya tidak dapat mengoreksi kesalahan dalam Program mempunyai menu dan ikon

Animasi menarik

(82)

Pertanyaan Pendukung

1. Menurut Anda apa saja kelebihan – kelebihan yang terdapat dalam program ini ? Jawaban : ...

9. Animasi program mempermudah pemahaman saya. 10. Suara dalam program ini terdapat banyak noise

(gangguan)

11. Tidak terdapat navigasi untuk memudahkan penjelajahan

12. Cara menggunakan program ini mudah bagi saya. 13. Program menyulitkan saya dalam peng-instalan 14. Saya dapat belajar secara mandiri dengan

menggunakan program ini

15. Ketika menggunakan program ini saya tidak pernah jenuh.

16. Saya lebih tertarik belajar secara manual dibanding belajar menggunakan program ini

17. Saya lebih tertarik belajar tentang instalasi penerangan setelah menggunakan program ini. 18. Saya tidak senang dengan program ini karena

membingungkan saya dalam memahami materi. 19.

Ketika sudah menjalankan program dalam waktu yang relative lama, saya merasa bosan dengan program

(83)

2. Menurut Anda apa saja kekurangan yang terdapat dalam program ini ?

Jawaban :... ... ... 3. Bagaimana pendapat dan saran Anda tentang program ini?

Jawaban :... ... ... 4. Apakah program ini layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMK pada Mata Pelajaran Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada pokok bahasan Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik?

(Berikan alasan !!)

Jawaban :... ... ...

Semarang., ...

……..……….

(84)

ANALISIS HASIL ANGKET GURU PAKAR

1. Angket Kriteria Pendidikan

Responden

Jawaban Responden Untuk Item Nomor

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 39

2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37

(85)

Responden

Jawaban Responden Untuk Item Nomor Jumlah

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 53

2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 52

Jumlah 5 6 8 8 8 7 7 6 7 6 6 6 6 6 7 6 105

3. Angket kriteria kualitas teknis

Responden

Jawaban Responden Untuk Item Nomor

Jumlah

29 30 31 32 33 34 35

1 4 4 4 3 3 3 3 24

2 4 4 4 3 3 3 3 24

(86)

ANALISIS HASIL ANGKET PAKAR MULTIMEDIA

1. Angket Kriteria Pendidikan

Responden

Jawaban Responden Untuk Item Nomor

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 2 4 39

2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 42

(87)

Responden

Jawaban Responden Untuk Item Nomor

Jumlah

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 48

2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 58

Jumlah 7 7 8 7 8 6 7 7 7 7 5 6 6 6 6 6 106

3. Angket kriteria kualitas teknis

Responden

Jawaban Responden Untuk Item Nomor

Jumlah

29 30 31 32 33 34 35

1 4 4 4 4 2 4 3 25

2 3 3 3 4 3 3 4 23

(88)

LAMPIRAN 7

ANALISIS HASIL ANGKET SISWA

1. Angket Variabel Tanggapan Siswa

Responden

Jawaban Responden Untuk Item Nomor

(89)

2. Angket Variabel Sikap Siswa

Responden

Jawaban Responden Untuk Item Nomor Jumlah

(90)

LAMPIRAN 8

(91)
(92)
(93)

LAMPIRAN 9

Materi Pelajaran

Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik

Pada pembahasan materi ini akan membahas tentang pemahaman prinsip kerja pengoperasian kendali elektromekanik, mengoperasikan sistem kendali elektromekanik dan memahami data operasi sistem kendali elektromekanik.

1. Memahami prinsip kerja pengoperasian kendali elektromekanik

Untuk pelaksanaan pemasangan instalasi listrik diperlukan sejumlah bahan listrik, bahan bangunan biasa dan bahan-bahan perlengkapan lainnya. Bahan instalasi listrik ini dapat diperinci lagi menjadi beberapa macam kelompok antara lain: penghantar, bulusan, kotak kontak, saklar dan lain-lain ( Darsono dan Agus Punidjo, 1980: 1).

(94)

1.1 Saklar

Saklar mekanis adalah saklar yang gerak membuka dan menutupnya dilakukan secara langsung oleh orang. Yang termasuk dalam saklar mekanis antara lain Saklar SPST, Saklar SPDT, Saklar DPST, Saklar DPDT, Saklar TPST, Saklar TPDT, Drum switch dan Cam switch, (Darsono dan Agus Punidjo,1980: 6-7).

1. Saklar SPST (single pole single throw switch), saklar ini terdiri dari satu kutub dengan satu arah. Hanya digunakan untuk melayani motor-motor 1 fasa yang kecil dengan tenaga kurang dari 1 PK dan untuk arus searah.

Gambar 1. Saklar SPST

(http://www.elementalscientific.net/store/scripts/prodView.asp?idprod uct=962, diakses tanggal 31 juli 2013)

(95)

Gambar 2. Saklar SPDT

(http://www.elementalscientific.net/store/scripts/prodView.asp?idprod uct=963, diakses tanggal 31 juli 2013)

3. Saklar DPST (double pole single throw switch), saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya dapat memutus dan menghubung saja.

Gambar 3. Saklar DPST

(http://www.elementalscientific.net/store/scripts/prodView.asp?idprod uct=964, diakses tanggal 31 juli 2013).

(96)

dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor listrik dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor

Gambar 4. Saklar DPDT

(http://www.elementalscientific.net/store/scripts/prodView.asp?idprod uct=965, diakses tanggal 31 juli 2013).

5. Saklar TPST (three pole single throw switch), saklar TPST adalah saklar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya.

(97)

(http://www.etsy.com/listing/86070857/vintage-knife-switch-barkelew-60-amp, diakses tanggal 31 juli 2013)

6. Saklar TPDT (three pole double throw switch), saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini digunakan pada instalasi motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa, layanan motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.

Gambar 6. Saklar TPDT

(http://bintangjayateknik.com/galery.html, diakses tanggal 31 Juli 2013)

(98)

perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada dinding mesinnya. Pada bagian bawah saklar terdapat lubang untuk pemasangan pipa (Darsono dan Agus Punidjo,1980: 7).

Gambar 7. DrumSwitch

8. Cam switch (saklar putar cam), saklar ini adalah salah satu jenis dari saklar manual. Camswitch banyak digunakan dalam rangkaian utama pada rangkaian kontrol. Misalnya untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa.

Gambar 8. Camswitch 1.2 Kontaktor magnet

(99)

kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik.

Kontaktor magnet atau bisa disebut juga saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kemagnetan. Artinya saklar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontak –kontaknya dengan bantuan pegas pendorong (Darsono dan Agus Punidjo,1980: 10).

Gambar 9. Kontaktor Magnet

(100)

Gambar 10. Rangkaian Kerja Kontaktor

Pada gambar di atas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO. Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi NC.

Gambar

Gambar 3.2 Prosedur Kerja Pembuatan Program
Gambar 4.1 Tampilan Utama program
Gambar 4.2 Keterangan Tampilan
Gambar 4.3 Tampilan Awal Menu Bantuan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan pendidikan yang dikelola lembaga-lembaga Islam sudah harus diupayakan untuk mengalihkan paradigma yang berorientasikan ke masa lalu (abad pertengahan) ke

institusi Islam atau mengadakan atau membantu dalam mengadakan ajaran dalam agama Islam dan untuk mengeluarkan perbelanjaan yang diperlukan untuk tujuan itu.  Kerajaan

Luas daerah yang diarsir dari gambar berikut adalah... Luas daerah yang diarsir dari gambar

Apakah ibu bisa membagi waktu berinteraksi dengan anak seperti menemani belajar dan bermain anak serta berkumpul dengan keluarga?. Pembagian tanggung jawab

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis pada pengembangan sistem pendukung keputusan untuk penentuan tanaman obat sesuai jenis penyakit menggunakan metode

Penelitian tersebut diperbaharui 40 tahun kemudian (Media tenor, McCombs &amp; Shaw: 2008) menemukan bahwa media sangat menentukan dalam membentuk pola piker audiens, khususnya

Kempatbelas, Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut

adalah variabel independent pada kelas eksperimen dan yang memberikan pengaruh kecil adalah variabel independent pada kelas kontrol. Hal tersebut memang sejalan