PENGARUH PEMANFAATAN LAYANAN INTERNET
PERPUSTAKAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos)
Dalam bidang studi Perpustakaan dan Informasi
OLEH
Nama : Novita Riana Lubis
NIM
: 080723017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN & INFORMASI
MEDAN
ABSTRAK
Novita riana lubis pengaruh pemanfaatan layanan internet terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA, Negeri 2 Medan. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Layanan Internet di perpustakaan terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 2 Medan dan pengaruh Layanan Internet terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 2 Medan. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Medan. Populasi penelitian adalah siswa X dan XI SMA Negeri 2 Medan yang berjumlah 512 orang, sedang sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang berjumlah 128 siswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner untuk variabel pengaruh Layanan Internet dan sampel untuk variabel motivasi belajar siswa. Kemudian data dari angket diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban . untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut data dianalisis dengan rumus Regresi Linear Sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan layanan internet sangat bermanfaat dalam mendukung proses belajar mengajar,dan adanya pengaruh yang signifikan anatara pemanfaatan layanan internet terhadap motivasi belajar siswa Sma Negeri 2 Medan oleh ditunjukkan oleh Hasil uji thitung variabel ketersediaan sarana layanan (X) adalah 45,314. Nilai ttabel pada α = 5%
untuk uji satu arah, dengan derajat kebebasan (df) = (n – k) yaitu (254 – 1) = 253 yaitu 1,960. Maka variabel pemanfaatan Layanan Internet dinyatakan berpengaruh positif / signifikan terhadap motivasi belajar dengan kriteria thitung > ttabel atau 45,314 > 1,960r = 1,960 pada α = 5%. Pengaruh Pemanfaatan Layanan Internet perpustakan terhadap motivasi belajar siswa SMA negeri 2 medan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan hidayah Nya serta salawat dan salam penulis ucapkan keharibaan
junjungan nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “pengaruh pemanfaatan Layanan Internet Perpustakaan terhadap
Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 2 Medan” sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan perkuliahan pada program studi ilmu perpustakaan dan informasi
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna baik dari segi
isi maupun penyajiannya, untuk itu kritik dan saran yang bertujuan membangun
sangat diharapkan agar penulis dapat meningkatkan kemampuan penulis yang
datang.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan,
dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini
Teristimewa, ayahanda H. Abdullah ma’arif lubis (alm) yang telah menjadi
inspirasi dan sprit dalam kehidupan ku dan ibunda Hj. Yanuati a.m yang telah
mendidik dan senantiasa mencurahkan kasih sayang, do’a, semangat, dan
dorongan baik dari segi moril maupun materil kepada penulis.
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Sastra USU.
2. Bapak Jonner Hasugian, Msi, Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi.
3. Ibu Himma Dewiyana, S.T.,M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Syakirin Pangaribuan, SH, selaku dosen pembimbing II yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan pegawai program Studi Ilmu Perpustakaan dan informasi
Akhir kata, penulis juga menyadari masih terdapat kekurangan dan
kesalahan dalam penyajian maupun dalan penulisan. Untuk itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Medan, agustus 2010
penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……….i
KATA PENGANTAR………..ii
DAFTAR ISI……….iv
DAFTAR TABEL………vii
BAB I : PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5Hipotesis. ... 4
BAB II : TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengertian Internet dan Sejarah Perkembangan Internet ... 5
2.1.1 Pengertian Internet ... 5
2.1.2 Sejarah Internet ... 5
2.1.3 Fasilitas Internet ... 6
2.1.4 Manfaat Internet ... 7
2.2. Layanan Internet ... 8
2.2.1 Pengertian Layanan ... 8
2.2.2 Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan ... 9
2.2.3 Layanan Internet sebagai Sumber Informasi di Perpustakaan ... 10
2.2.4 Jenis – Jenis Informasi yang Ada di Internet ... 11
2.3.1 Pengertian Pemanfaatan ... 11
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 25
3.9 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrument ... .30
3.9.1 Pengujian Validitas Instrument………31
3.9.1.1 Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan ... 31
3.9.1.2 Motivasi Belajar Siswa ... 32
3.9.2 Pengujian Realibitas Instrument ... 33
3.9.2.2 Motivasi Belajar Siswa ... 34
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tujuan Penggunaan Internet ... 35
4.2 Frekuensi Kunjungan Layanan Internet ... 36
4.3 Lama waktu penggunaan Internet ... 37
4.4 Pemanfaatan Layanan Internet ... 38
4.4.1 Pemanfaatan Layanan Internet untuk keperluan belajar .... 39
4.4.2 Pemanfaatan Layanan Internet untuk kelengkapan informasi di Perpustakaan ... 39
4.4.3 Pemanfaatan Layanan Internet Sangat Mendukung Proses Belajar Mengajar ... 40
4.4.4 Pemanfaatan Layanan Internet Untuk Menyelesaikan Tugas Lebih cepat ... 41
4.4.5 Pelayanan Terminal Internet Yang Kurang Memadai……….42
4.5 Frekuensi Belajar Siswa………43
4.6 Lama Belajar siswa………...44
4.7 Motivasi Belajar Siswa……….44
4.7.1 Layanan Internet Memotivasi Siswa Untuk Berhasil Dalam Pelajaran………..45
4.7.2 Layanan Internet Memotivasi Siswa Untuk Mendapatkan Nilai Yang Baik………46
4.7.3 Layanan Internet Memotivasi Siswa agar lebih giat dan Semangat untuk Belajar………..47
4.7.5 Layanan Internet Menimbulkan Lingkungan Belajar Yang
Kondusif………...48
4.7.6 Layanan Internet Memotivasi Siswa Lebih Aktif Dalam Mencari Informasi Untuk Kebutuhan Belajar………..50
4.8 Analisis Statistik……….51
4.8.1 Uji Validitas...51
4.8.2 Uji Reliabilitas……….52
4.8.3 Metode Regresi Linier Sederhana………...52
4.8.4 Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji-t)...53
4.8.5 Identifikasi Determinan (R2)………...54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan……….56
5.2. Saran...56
DAFTAR PUSTAKA……….58
ABSTRAK
Novita riana lubis pengaruh pemanfaatan layanan internet terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA, Negeri 2 Medan. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Layanan Internet di perpustakaan terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 2 Medan dan pengaruh Layanan Internet terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 2 Medan. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Medan. Populasi penelitian adalah siswa X dan XI SMA Negeri 2 Medan yang berjumlah 512 orang, sedang sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang berjumlah 128 siswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner untuk variabel pengaruh Layanan Internet dan sampel untuk variabel motivasi belajar siswa. Kemudian data dari angket diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban . untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut data dianalisis dengan rumus Regresi Linear Sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan layanan internet sangat bermanfaat dalam mendukung proses belajar mengajar,dan adanya pengaruh yang signifikan anatara pemanfaatan layanan internet terhadap motivasi belajar siswa Sma Negeri 2 Medan oleh ditunjukkan oleh Hasil uji thitung variabel ketersediaan sarana layanan (X) adalah 45,314. Nilai ttabel pada α = 5%
untuk uji satu arah, dengan derajat kebebasan (df) = (n – k) yaitu (254 – 1) = 253 yaitu 1,960. Maka variabel pemanfaatan Layanan Internet dinyatakan berpengaruh positif / signifikan terhadap motivasi belajar dengan kriteria thitung > ttabel atau 45,314 > 1,960r = 1,960 pada α = 5%. Pengaruh Pemanfaatan Layanan Internet perpustakan terhadap motivasi belajar siswa SMA negeri 2 medan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu bangsa di era globalisasi tergantung pada kemampuan
masyarakat memanfaatkan pengetahuan dan informasi untuk meningkatkan
produktifitasnya. Karakteristik masyarakat yang memanfaatkan pengetahuan adalah siapa
yang mengusai pengetahuan dan informasi merupakan masyarakat yang mampu bersaing
dalam era informasi. Salah satu sarana penyedia informasi kepada masyarakat adalah
perpustakaan
Perpustakan selama ini dikenal sebagai tempat penyimpanan buku. Namun seiring
dengan berkembangnya teknologi, perpustakaan bukan sekedar tempat penyimpanan
tetapi berubah sebagai penyedia informasi dengan memanfaatkan teknologi seperti
internet. Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi terutama di bidang
pendidikan adalah kesulitan akses kepada sumber-sumber informasi terbaru. Dengan
adanya internet kesulitan akses kepada sumber informasi tersebut dapat teratasi.
Teknologi informasi membawa perubahan penting dan mendasar bagi
perpustakaan dalam mengelola, memberikan layanan baru, menjalan hubungan
antar-perpustakaan atau dengan berbagai pangkalan data di luar antar-perpustakaan. Konsep
pelayanan perpustakaan yang secara konvensional menekankan penyediaan akses ke
informasi yang dimiliki, kini dengan kehadiran internet telah berubah ke arah konsep
tanpa harus memilikinya. Peran perpustakaan yang secara tradisional.
Perpustakaan yang menggunakan layanan internet sebagai alat penelusur akan
memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pengguna dari pada perpustakaan yang tidak
memiliki layanan internet. Pemanfaatan layanan internet dapat menginformasikan kepada
pengguna material atau bahan pustaka secara cepat, mudah, dan tepat.
Perubahan dalam pemanfaatan layanan penelusuran informasi seperti layanan
internet didasarkan atas dorongan yang timbul baik dari luar maupun dalam diri
pengguna itu sendiri. Setiap manusia digerakkan dan dilatarbelakangi oleh motif (Stainer
paling sederhana dari motivasi dasar mereka atau dengan kata lain perilaku manusia
timbul dengan adanya motivasi.
Motivasi seseorang yang dirasakannya dapat mendorongnya untuk bertindak
dapat atau melakukan sesuatu seperti memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhan
informasinya. Pada umumnya perilaku seseorang diarahkan untuk untuk suatu tujuan
tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Proses motivasi sebagai pengaruh
perilaku, dapat dikatakan sebagai siklus yang terdiri atas tiga unsur yakni kebutuhan,
dorongan, dan tujuan. Ketiga unsur ini saling mendukung dan saling mempengaruhi.
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald
ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu
mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan
dirangsang karena adanya tujuan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam
kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas.
SMA Negeri 2 (SMAN2) Medan adalah salah satu sekolah yang menargetkan diri
menjadi smart school dengan basis ICT (information comunication and technology).
Dalam hal ini langkah yang telah dilakukan sekolah adalah menyediakan Layanan
Internet di perpustakaan SMA Negeri 2 Medan (SMAN 2) . ( Layanan ini bertujuan
menyediakan akses informasi untuk siswa). Disamping tujuan tersebut sekolah memiliki
tujuan khusus yaitu untuk memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. Dengan adanya
fasilitas internet siswa lebih mudah untuk mencari informasi dalam menyelesaikan tugas
sekolah, tidak ada lagi alasan kesulitan memperoleh bahan atau informasi.
bergantian. Menurut pengamatan awal penulis minat siswa dalam memanfaatkan internet
begitu besar, hal ini dapat dilihat dari antrian yang terjadi pada jam istirahat sekolah.
Lama pemakaian per siswa per hari adalah 30 menit. Data pengguna layanan internet di
perpustakaan per harinya adalah berkisar 23 orang. Dari angka tersebut dapat
diperkirakan jumlah siswa yang menggunakan 1 unit komputer per harinya adalah antara
7-8 orang. Menurut informasi yang diperoleh dari Pustakawan pada umumnya tujuan
pengunjung perpustakaan sebagian besar adalah menggunakan internet.
Dilatarbelakangi pemikiran tersebut, penulis berkeinginan untuk mengetahui
apakah tujuan layanan internet pada Perpustakaan SMAN 2 dapat memotivasi siswa
untuk lebih giat belajar dengan memanfaatkan internet dapat tercapai? Sehingga penulis
memilih judul penelitian ini yaitu “Pengaruh pemanfaatan layanan internet di
Perpustakaan terhadap motivasi belajar siswa SMAN 2 Medan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh pemanfaatan layanan internet di
perpustakaan terhadap motivasi belajar siswa?
1.3. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan internet di
Perpustakaan terhadap motivasi belajar siswa?
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi pihak sekolah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
siswa dalam penelusuran layanan internet referensi dan perbandingan dalam penelitian
lanjutan yang memfokuskan pada penelitian sama.
2. Peneliti, dapat dijadikan sebagai referensi dan perbandingan dalam penelitian lanjutan
yang memfokuskan pada penelitian sama.
3. Bagi penulis, untuk menambah pengatahuan dan wawasan serta pemahaman tentang
1.5Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Pemanfaatan layanan internet berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian dan Sejarah Perkembangan Internet
2.1.1 Pengertian Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang memungkinkan terhubungnya satu
komputer dengan komputer yang lainnya di seluruh dunia. Dalam Kamus Istilah
komputer dan internet (2005: 132) disebutkan pengertian dari internet adalah jaringan
komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer regional diseluruh
dunia. LaQuery dalam Hasugian (2006:9) menyatakan, “Internet adalah merupakan
jaringan dari ribuan jaringan computer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia.
Sementara pendapat lain menurut Hasugian (2006:1), “internet disebut sebagai pusat
informasi bebas hambatan karena dapat menghubungkan satu pusat atau situs informasi
ke situs informasi lainnya dalam waktu yang relatif mudah dan cepat. Dengan demikian
perpustakaan dapat terbantu oleh adanya internet dalam hal memuaskan kebutuhan
informasi pengguna.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa internet merupakan
jaringan global yang menghubungkan para pengguna komputer di seluruh dunia yang
memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi tanpa terbatas ruang dan waktu
2.1.2 Sejarah Perkembangan Internet
Sejarah perkembangan internet awalnya adalah sebuah proyek yang bernama
ARPANET dan berkembang dengan cepat, berdasarkan pendapat Amperiyanto(2003:7)
yang menyatakan bahwa, “seiring dengan perkembangan ARPANET yang begitu pesat
sehingga keluar dari lingkungan network militer, yaitu dengan penambahan subnetwork
dari universitas, perusahaan, komunitas pemakai, maka dikenal sebutan internat”. Tujuan
awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Dimana mereka
membangun sebuah sistem jaringan yang menghubungkan semua strategis diseluruh
Amerika. Pada awalnya ARPANET hanya menghubungkan 3 situs saja dari 4 perguruan
tinggi yaitu Stanford Research Institute (SRI), UCLA, UCSB (University of California
terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET dikenalkan pada bulan Oktober
1972.
Tidak lama kemudian ARPANET ini berkembang pesat diseluruh daerah
Amerika, dan seluruh Universitas di negara itu ingin bergabung sehingga menyebabkan
mereka kesulitan dalam mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua
bagian yaitu “ MILNET” untuk mengatur keperluan militer dan “ARPANET” untuk
keperluan non-militer seperti universitas-universitas. Kedua jaringan ini digabung yang
dikenal dengan nama DARPA Internet, dan kemudian disederhanakan dengan nama
Internet.
Dilihat dari perkembangan internet di atas, maka internet adalah jaringan yang
merupakan hasil teknologi yang banyak diminati oleh instansi-instansi, masyarakat,
termasuk juga perpustakaan. Dimana dalam misinya perpustakaan memberikan layanan
yang memuaskan pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi yang berkembang
pesat. Sekarang perkembangan internet semakin cepat dengan fungsi yang sangat
beragam.
2.1.3 Fasilitas yang ada di Internet
Internet menawarkan banyak fasilitas yang beraneka ragam dan dapat
dimanfaatkan oleh berbagai masyarakat yang membutuhkan informasi tidak terkecuali
pengguna perpustakaan. Beberapa fasilitas internet yang sering digunakan menurut (NH,
Fairus 2007: 4-5), antara lain:
1. Elektronik Mail (e-mail) adalah surat elektronik yang dikirimkan melalui internet.
Dengan fasilitas ini, orang biasa mengirim atau menerima surat dari dan ke pengguna
internet ke seluruh dunia.
2. World Wide Web (Web) adalah sistem yang menghubungkan antar dokumen
Hypertext di internet. Melalui web, orang dapat mengakses informasi tidak hanya
berupa teks, tetapi juga gambar, suara, dan film.
3. File Transfer Protocol (FTP) adalah mekanisme transfer data di internet. Melalui
software FTP, orang dapat mengirim dan menerima data atau file dari satu komputer
4. News Group yaitu merupakan ruang percakapan bagi para anggota yang mempunyai
kepentingan sama. Di internet tersedia bermacam-macam Newsgroup dengan tema
yang berbeda-beda.
5. Mailing List (milis) adalah ajang berdiskusi dalam kelompok melalui email. Melalui
milis, orang dapat biasa berdiskusi dan bertukar informasi dalam satu kelompok.
Informasi yang ingin dipertukarkan atau didiskusikan dapat dikirim dalam bentuk
surat elektronik.
6. Gopher adalah sistem yang digunakan pemakai agar dapat mengakses informasi di
komputer lain. Perbedaan Gopher dengan Web adalah Gopher tidak bias menampikan
gambar hanya teks. Oleh sebab itu saat ini Gopher mulai banyak ditinggalkan oleh
pemakai internet.
7. Chat Group adalah forum untuk pemakai internet agar dapat saling berdiskusi atau
berbincang-bincang dengan pemakai internet lain.
8. Telnet yang berada pada terminal dapat berhubungan dengan komputer lain melalui
internet. Pengguna internet dapat mengakses dan bekerja pada komputer yang
dihubungi dengan Telnet.
9. Ping (Packet Internet Gopher) berfungsi untuk mengetahui hubungan antara komputer
kita dan komputer lain di internet. Pengecekan hubungan dilakukan dengan
mengirimkan paket data.
2.1.4 Manfaat internet
Manfaat internet yang paling banyak digunakan secara luas adalah untuk
komunikasi. Jutaan pesan dipertukarkan setiap harinya di seluruh dunia melalui sistem
surat elektronik (email). Para peneliti menggunakan fasilitas ini untuk berbagai ide
informasi bahkan dokumen. Internet melalui fasilitas e-mail, memungkinkan kerjasama
dalam proyek penelitian dan penulisan walaupun pesertanya terpisah ribuan kilometer
jauhnya. Internet juga memungkinkan percakapan interaktif langsung dengan orang lain
dimana saja dibelahan dunia layaknya suatu telekonferensi, walaupun kata–katanya
harus diketik, bukan diucapkan (Siregar, 2004: 5).
Temu balik informasi adalah manfaat kedua dari internet. Ratusan katalog
perpustakaan seperti Library of Congress, University of California dan Havard
University. Disamping itu pengguna dapat mengakses ribuan pangkalan data yang dibuka
untuk umum oleh perusahaan–perusahaan, pemerintah, dan organisasi nirlaba. Kita dapat
mengumpulkan informasi dalam berbagai topik yang tersimpan di
perpustakaan-perpustakaan dan pangkalan-pangkalan data tersebut (Siregar, 2004 : 5-6).
Manfaat ketiga dari internet adalah penawaran produk informasi dan produk yang
mudah digunakan. Fungsi ini disediakan melalui fasilitas World Wide Web (Web), sering
disebut dengan web saja. Penyediaan fasilitas ini merupakan akibat dari banyaknya
penggunaan internet oleh kalangan bisnis. WWW adalah suatu standard untuk
menyimpan, menulusur, memformat dan menampilkan informasi menggunakan suatu
arsitektur client/ server (Siregar, 2004 : 6).
Dengan melihat berbagai manfaat internet yang telah disebutkan di atas, apabila
dikaitkan dengan pendidikan, maka internet memiliki peran yang sangat potensial dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini tampak dari salah satu fungsi internet yaitu
resources discovery, di mana internet mampu menyediakan direktori mengenai
dokumen-dokumen (elektronik) yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, yang dapat diakses dengan
menelusuri katalog online – nya. Selain itu fasilitas WWW pada internet juga banyak
membantu, karena fasilitas ini menyediakan beragam informasi, termasuk bidang
pendidikan, yaitu dengan penyediaan artikel-artikel lepas, makalah, hasil penelitian, serta
informasi lainnya, yang dapat menyelesaikan tugas – tugas sekolah.
2.2. Layanan Internet
2.2.1 Pengertian Layanan
Kegiatan pelayanan perpustakaan adalah melayani atau memberikan pelayanan
dalam kebutuhan informasi pengguna. Dimana pengguna perpustakaan menginginkan
pelayanan yang berkualitas baik yang aka menghasilkan kepuasan dalam memenuhi
kebutuhan informasi pengguna. Menurut Kotler dalam Purba (2009: 9), “ pelayanan
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain, pada
mungkin berkaitan dengan produksi fisik atau tidak”.
Sedangkan menurut Lasa (1994:122) pelayanan adalah “ mencakup semua
kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan
koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna
perpustakaan”.
Melihat penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa layanan/pelayanan (service)
adalah suatu kegiatan atau tindakan yand dapat ditawarkan oleh satu pihak dalam
memenuhi kepuasaan pada pihak lain, sedangkan pada konsep perpustakaan dapat
disimpulkan pengertian layanan/pelayanan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan.
Sehingga pelayanan (service) dalam bidang layanan internet yaitu merupakan satu
layanan tambahan pada sebuah perpustakaan yang digunakan dengan adanya kemajuan
dalam bidang teknologi informasi.
2.2.2 Jenis-jenis Layanan Perpustakaan
Setiap perpustakaan pasti memiliki layanan yang menjadi pendorong bagi
pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan. Layanan perpustakan merupakan
keberhasilan suatu perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam Pedoman
Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 31-34) dinyatakan
pada umumnya perpustakaan memiliki layanan antara lain :
1. Orientasi Perpustakaan
7. Penelusuran Pustaka, dimana layanan ini terbagi dua yaitu:
a. Layanan internet
b. Layanan CD-ROM
8. Layanan Fotocopy
9. Kerjasama Pinjam Antar Perpustakaan
10Kerjasama Silang Layan
12Layanan Terjemahan
13Tendon Buku ( Book on Reseved)
14Penyewaan Fasilitas
Untuk beberapa layanan yang telah disebutkan di atas tidak semua perpustakaan
memilikinya, sebab setiap perpustakaan memiliki layanan yang sesuai dengan pengguna
dan dana yang teralokasikan kepada perpustakaan yang bersangkutan.
Misalnya saja penyediaan layanan internet, tidak semua perpustakaan
menyediakan layanan, sebab layanan internet memakan banyak dana dalam
pengadaannya, yaitu sarana dan peralatan ruangan khusus untuk layanan tersebut.
2.2.3. Layanan Internet Sebagai Sumber Informasi di Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang dahulunya memiliki koleksi
yang hanya tercetak saja. Tetapi dengan perubahan perkembangan kemajuan teknologi
informasi yang sangat pesat saat ini, mengakibatkan perpustakaan juga mengalami
perubahan dalam perkembangannya dimana perpustakaan tidak lagi hanya menyediakan
koleksi tercetak, melainkan koleksi elektronik juga misalnya e-book, e-journal dan lain
sebagainya.
Dalam perkembangan teknologi informasi menyebabkan informasi yang semakin
banyak dan cepat dalam perkembangannya. Untuk itu perpustakaan harus selalu
menyediakan informasi-informasi yang up-date atau terbaru juga mutakhir agar tidak
ketinggalan zaman. Layanan internet menjadi salah satu solusi layanan yang banyak
digunakan oleh perpustakaan untuk mengadakan dan menyediakan informasi tanpa kuatir
ketinggalan informasi.
Dengan adanya layanan internet pada sebuah perpustakaan memungkinkan
perpustakaan tersebut memberikan informasi yang lengkap dan baru. Seperti yang
dinyatakan oleh Garret dalam Hasugian ( 2005:10) “dengan internet, mungkin puluhan
ribu perpustakaan atau pusat informasi yang memiliki sumber informasi yang tak
terhingga banyaknya dapat saling terhubung, dan dapat dimanfaatkan oleh jutaan
pemakai yang terdiri dari individu maupun organisasi”.
Pernyataan Simanjuntak dalam Hasugian (2005:10) menyatakan bahwa
sistem informasi yang maha besar, yang sering disebut perpustakaan virtual.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan dapat saling bertukar
informasi yang ada pada perpustakaan masing-masing, sehingga pengguna yang tidak
menemukan informasi yang dibutuhkan pada sebuah perpustakaan dapat mengakses
informasi pada perpustakaan lain dengan menggunakan jaringan internet. Hal ini
tentunya didukung dengan adanya katalog online, dimana perpustakaan-perpustakaan itu
memberikan fasilitas katalog online.
2.2.4 Jenis-jenis Informasi yang terdapat di Internet
Banyaknya pengguna yang menggunakan internet maka beragam pula jenis
informasi yang dicari sesuai dengan kebutuhan informasi yang mereka inginkan. Begitu
juga halnya dengan perpustakaan yang memiliki banyak dan beragam pengguna terlebih
lagi apabila perpustakaan tersebut telah memiliki jaringan internet.
Banyak jenis informasi yang ditemukan di internet misalnya saja elektronik
magazine yaitu majalah elektronik berupa artikel-artikel yang disimpan dalam file-file
yang diakses oleh semua orang, baik dengan topik ilmiah maupun hiburan. Melalui
internet juga dapat ditemukan white pages directory yaitu server yang menampilkan
daftar referensi, dimana kita dapat mencari informasi yang kita perlukan, sama dengan
kita membuka yellow pages (Petra, 2000:2-3).
Fairuz (2007:4) menyatakan melalui web orang dapat mengakses informasi tidak
hanya berupa teks, tetapi juga gambar, suara dan film. Informasi yang ingin pengguna
cari juga dapat ditemukan dengan berbagai bentuk, sesuai dengan kebutuhan yang
mereka inginkan.
Dari pernyataan dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis informasi
di internet sangat beragam, yang semuanya biasa didapat dari internet, sehingga
pengguna dapat memenuhi kebutuhan akan informasi mereka lebih mudah dan lengkap.
Pengguna juga dapat memilih sendiri informasi apa yang hendak mereka cari mulai dari
artikel ilmiah sampai artikel popular, dari informasi penelitian sampai informasi hiburan.
2.3 Pemanfataan Layanan Internet
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 711) pemanfaatan merupakan kata
dari manfaat yang diberi tambahan awalan ”pe” dan akhiran “an” yang berarti proses,
cara dan perbuatan memanfaatkan.
Dari pengertian di atas dapat dinyatakan bahwa pemanfaatan adalah suatu proses,
cara, atau perbuatan dalam memanfaatkan sesuatu hal. Contohnya seorang pengguna
perpustakaan dapat memanfaatkan fasilitas yang ada pada perpustakaan dalam memenuhi
kebutuhan akan informasi yang diinginkannya.
2.3.2 Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan
Tujuan pengguna datang ke perpustakaan adalah ingin mencari informasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi mereka. Pada umumnya masyarakat umum hanya
mengenal perpustakaan yang memiliki sumber informasi yang tercetak saja. Tetapi
dengan perubahan perkembangan zaman dan teknologi informasi, perpustakaan juga
mengalami perubahan dalam penyimpanan dan penyajian informasi dari tercetak beralih
dalam bentuk elektronik dan cara penelusuran informasi pun semakin cepat dan lebih
mudah untuk ditemu balikkan.
Menurut Sidharta dalam Zainuddin (2006:39) menjelaskan bahwa:
“walaupun secara fisik internet adalah interkoneksi antar-jaringan komputer, namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan internet dipandang dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan didunia nyata ada di internet seperti bisnis, hiburan,olahraga, politik dan lain sebagainya.
Dengan melihat penjelasan diatas, pemanfaatan layanan internet seperti
menggantikankedudukan sebuah perpustakaan, karena internet seperti menggantikan
kedudukan sebuah perpustakaan, karena internet memberikan hampir seluruh kebutuhan
informasi pengguna dimana internet juga memberikan fasilitas atau saran penelusuran
informasi sama halnya seperti perpustakaan yang memberikan fasilitas sarana
penelusuran informasi yang dikenal dengan sebutan “katalog”.
2.3.3 Temu Balik Informasi di Internet
Sistem temu balik informasi pada sebuah perpustakan dikenal dengan istilah
katalog. Dimana katalog merupakan daftar koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan yang
menunjukkan secara lengkap dimana koleksi tersebut di tempatkan. Pada pencarian
informasi di internet, pengguna dapat menggunakan fasilitas search engine.
Fairuz (2007:68) mengatakan dengan mengetikkan kata kunci atau yang sering
disebut dengan keyword sesuai dengan informasi yang sedang dicari, akan ditampilkan
sebuah link yang akan mengarahkan pengguna kepada situs yang ada hubungannya
dengan keyword yang dimasukkan. Search engine saat ini sangat beragam, seperti
misalnya search engine yang terkenal adalah Google, Yahoo, Altavista dan lain
sebagainya.
2.3.3.2 Temu Balik Informasi di Internet
Dalam memasukkan kata kunci (keyword) pengguna dapat memanfaatkan
operator Boolean. Ada beberapa fungsi operator Boolean yang dapat dimanfaatkan dalam
menggunakan search engine:
1. Menggunakan operator “OR”
Untuk mencari dua subjek tertentu dan hasil yang ditampilkan semua yang berkaitan
dengan semua subyek yang diketikkan.
2. Menggunakan operator “AND”
Untuk mencari dua subyek tertentu dan hasil yang ditampilkan adalah informasi
yang berkaitan dengan subyek yang diketikkan secara bersamaan
3. Menggunakan operator “NOT”
Untuk mencari subyek tertentu dimana subyek yang terakhir tidak ingin
ditampilkan hasilnya.
( Oetomo, 2007 186-187).
Ada cara lain yang dapat digunakan pengguna dalam operator Boolean lainnya,
seperti tanda kurung [( )], titk koma [;] dan tanda petik [“”] untuk dikombinasikan secara
bersama-sama atau terpisah saat mengisi subyek pencarian didalam kotak pencarian
search engine.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna maka
dibutuhkan pustakawan yang professional yang mampu melayani kebutuhan informasi
pengguna. Pustakawan sebagai pejabat fungsional di bidang perpustakaan dalam
melaksanakan tugas kepustakawanananya membutuhkan sikap yang baik dalam
bersosialisasi baik kepada dirinya maupun masyarakat umum.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:92), “orang yang bergerak di bidang
perpustakaan; ahli perpustakaan”. Sedangkan menurut Hermawan dan Zen (2006:45)
menyatakan bahwa “Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan
perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
tujuan lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi
yang dimilikinya melalui pendidikan”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan adalah orang yang
bekerja di perpustakaan dengan memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan
dan informasi, dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tujuan
lembaga induknya.
Seorang pustakawan harus memiliki kompetensi didalam bidang pekerjaan
menurut Sulaiman dan Foo dalam Dewiyana (2007:15-16) terdapat 6 (enam) kategori
kompetensi yang perlu dimiliki oleh professional antara lain:
1. Tool and Technology skills (keterampilan teknologi perkakas)
2. Information skills (keterampilan informasi)
3. Social communication skills (keterampilan komunikasi dan sosial)
4. Leadership communication skills (keterampilan manajemen dan kepemimpinan)
5. Strategic thinking and analytical skills (keterampilan berfikir strategis dan
keterampilan analitis)
6. Personal behavior and attributes (prilaku dan sifat-sifat yang bersifat pribadi)
Sedangkan Special Libraries Assosiciation ( SLA) ( 1996:3-5) menjelaskan bagian
utama dari keprofesionalan dan kompetensi pribadi pustakawan adalah:
1. Professional competencies yang berarti kompetensi professional yaitu seorang
pustakawan diharuskan memiliki pengetahuan isi dari sumber daya informasi, memiliki
pengetahuan yang khusus, dapat memanejemeni informasi dan memiliki kemampuan
dalam menggunakan pengetahuan di dalam penyediaan layanan perpustakaan kepada
2. Personal competencies yang berarti kemampuan pribadi yaitu seorang pustakawan
secara individu dapat menjalankan pelayanan secara baik, memiliki kemampuan untuk
dapat melihat peluang diluar maupun didalam perpustakaan, dapat menjadi rekan kerja,
dapat menjadi komunikator yang baik, dapat bekerja dengan tim secara baik, dapat
memimpin, dapat merencanakan sesuatu dan fokus pada suatu hal, dapat memperlihatkan
nilai yang baik sebagai seorang pustakawan, memiliki keterampilan dalam dunia bisnis
dan dapat menciptakan suatu peluang.
Dari kedua pendapat di atas memiliki pernyataan, tujuan dan fungsi yang sama, yaitu
bahwa seorang pustakawan harus memilik keterampilan dalam bidang informasi baik itu
keterampilan komunikasi, keterampilan berfikir, berperilaku dan memahami pengetahuan
secara khusus, bermoral tinggi serta bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
2.3.5 Pengguna Perpustakaan
Sesuai dengan tujuan penyelenggaraan perpustakaan umum, bahwa pengguna
perpustakaan umum adalah masyarakat umum tanpa harus membedakan tingkat
pendidikan, latar belakang status sosial, agama, suku pekerjaan dan sebagainya. Menurut
Sulistyo Basuki (1991:201) “pengguna dapat di bedakan sebagai pengguna aktif dan yang
tidak aktif. Dalam istilah yang luas dapat dikaitkan sebagai orang yang berhubungan
dengan perpustakaan, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari
informasi yang dibutuhkan”.
Informasi adalah unsur utama yang harus disediakan perpustakaan bagi
penggunanya, untuk mencari informasi tersebut pengguna boleh mencari langsung ke
perpustakaan atau dengan cara menelusur menggunakan internet. Ada dua jenis pengguna
pada perpustakaan sebagaimana yang dikemukakan Proboyekti (2008:3) menyatakan
“pengguna perpustakaan terdiri dari dua jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan
perpustakaan dari pada pengguna yang berpotensi menggunakan perpustakaan”.
Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1991:201) jenis-jenis pengguna
perpustakaan yaitu:
1. Pengguna yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti mahasiswa.
2. Pengguna yang mempunyai pekerjaan, informasi yang diinginkan merupakan
3. Pengguna umum yang memerlukan informasi untuk keperluan khusus.
Berdasarkan pendapat dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna
perpustakaan adalah orang yang menggunakan fasilitas yang ada pada perpustakaan,
mulai dari layanan hingga koleksi perpustakaan, baik itu anggota perpustakaan maupun
tidak anggota. Atau pengguna potensial maupun pengguna yang hanya ingin mencari
informasi sesuai dengan pekerjaan mereka.
2.4.1 Pengertian motivasi
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere yang berarti
“menggerakan” (To Move). Menutur George R. Terry seperti yang dikutip oleh Moekijat
(2002 : 5) menyatakan motivasi adalah keinginan di dalam seorang individu yang
mendorong ia untuk bertindak . Hariandja (2002 : 321) berpendapat motivasi adalah
faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku dan keinginan seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa adalah
suatu dorongan yang berasal dari persepsi, pikiran dan perasaan diri siswa untuk
memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkannya melalui layanan internet yang ada
di perpustakaan.
2.4.2 Teori Motivasi
Ada beberapa teori motivasi yang mencoba menerangkan bagaimana hubungan
antara perilaku dengan hasil yang dicapai dari perilaku tersebut. Setiap perilaku
mempunyai dasar atau alasan tertentu serta bagaimana orang berperilaku dan mengapa
mereka berprilaku dengan cara tertentu.
Uno (2007 : 39) mengatakan bahwa ada tujuh teori motivasi yaitu sebagai berikut:
1. Teori F.W.Taylor dan Manajemen Ilmiah
2. Teori Hirarki Kebutuhan dan Maslow
3. Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan (Existence, Relatedness, and
Growth-ERG) Aldefer
5. Teori Prestasi McCelland
6. Teori X dan Teori Y McGregor
7. Teori Manusia Kompleks
1. Teori F.W.Taylor dan Manajemen Ilmiah
Teori ini menggunakan pendekatan yang memusatkan perhatian membuat pekerjaan
seefektif mungkin dengan merampingkan metode kerja, pembagian tenaga kerja, dan
penilaian pekerjaan. Dengan pendekatan ini, motivasi yang disebabkan imbalan keuangan
dapat dicapai dengan memenuhi sasaran-sasaran keluaran. Pemikiran inilah yang
melatarbelakangi sebagian besar penelitian pekerjaan yang didasarkan pada skema
imbalan (insentif).
Walaupun uang mungkin dapat menjadi insentif bagi kategori orang-orang tertentu,
tampaknya tidak berlaku terhadap mereka yang pekerjaannya tidak didasarkan pada
keluarannya. Mungkin akan ditemui kesulitan-kesulitan dalam mengukur
keluaran-keluaran di dalam banyak hal dan kemungkinan besar uang merupakan intensif jangka
pendek, bukannya memberikan kesepakatan jangka panjang .
2. Teori Hirarki Kebutuhan dari Moslow
Teori ini berdasarkan pada anggapan bahwa pada waktu orang telah memuaskan
satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi.
Maslow dalam Uno (2004:40) mengemukakan lima macam kebutuhan yang tersusun
dalam suatu hirarki. Lima macam kebutuhan tersebut ialah sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan yang harus di puaskan untuk dapat tetap hidup,
termasuk makanan, perumahan, pakaian , udara untuk bernafas dan sebagainya.
b. Kebutuhan akan rasa aman, yaitu ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah di
puaskan, perhatian dapat di arah kan kepada kebutuhan akan keselamatan itu,
termasuk merasa aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa
terjamin.
c. Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan akan berinteraksi,
d. Kebutuhan akan penghargaan, yaitu kebutuhan ingin dihargai.
e. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan
menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensinya.
Dari uraian di atas bahwa apabila suatu kebutuhan telah dipenuhi maka daya
motivasinya akan berhenti. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kepuasan terpenuhi
semakin rendah daya motivasinya, sebaliknya semakin rendah kepuasan terpenuhi maka
semakin tinggi daya motivasinya.
3. Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan (Existence, Relatedness, and
Growth-ERG) Aldefer
Aldefer dalam Uno (2007 : 43) merumuskan kembali hirarki Maslow dalam tiga
kelompok, yang dinyatakan sebagai keberadaan, keterkaitan, dan pertumbuhan
(Existence, Relatedness, and Growth-ERG), yaitu :
a. Kebutuhan akan keberadaan, adalah semua kebutuhan yang berkaitan dengan
keberadaan manusia yang dipertahankan dan berhubungan dengan kebutuhan
fisiologis dan rasa aman pada hirarki Maslow.
b. Kebutuhan keterkaitan berkaitan dengan hubungan kemitraan.
c. Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan
potensi perorangan dan dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang
dikemukakan Maslow.
Kesimpulan dari teori ini adalah semua kebutuhan itu timbul pada waktu yang
sama. Kalau satu tingkat kebutuhan tertentu tidak dapat dipuaskan, seseorang
kelihatannya kembali ke tingkat yang lain. Jadi kalau pekerjaan orang itu tidak
menyediakan peluang untuk pengembangan diri, sebagai imbangnya mereka memusatkan
perhatian pada hubungan-hubungan masyarakat (sosial), yang lebih condong kepada
kebutuhan keterkaitan dari pada pertumbuhan
4. Teori Motivasi Kesehatan Herzberg
Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor. Teori ini mendalilkan adanya
beberapa faktor yang kalau tidak ada, menyebabkan ketidakpuasan dan yang terpisah dari
faktor motivasi lain yang membangkitkan upaya dan kinerja sangat istimewa. Hal-hal
Herzberg berteori “faktor-faktor kesehatan tidak mendorong minat para pegawai.
Akan tetapi jika faktor-faktor itu dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal,
umpamanya karena gaji tidak cukup tinggi atau kondisi kerja tidak menyenangkan,
faktor-faktor itu menjadi sumber ketidakpuasan potensial yang kuat”. Motivator
sebaliknya, adalah faktor-faktor yang agak mendorong semangat guna mencapai kinerja
yang lebih tinggi dan pekerjaan dengan mutu lebih baik. Harapan akan kemajuan,
misalnya menyebabkan seseorang bekerja lebih keras meskipun pada waktu yang sama
kurangnya harapan semacam itu tidak cukup untuk menyebabkan orang itu meninggalkan
pekerjaan.
Dari uraian di atas gaji tidak dianggap sebagai motivator. Asalkan gaji yang
diterima cukup dan oleh orang-orang yang bersangkutan dianggap adil dalam kaitannya
dengan orang-orang sebaya mereka, maka peningkatan gaji tahunan mungkin tidak cukup
untuk mempengaruhi kinerja yang istimewa. Sebaliknya, pengakuan, kemajuan, dan
peluang-peluang untuk mengembangkan diri mungkin dapat benar-benar memberikan
insentif semacam itu.
5. Teori Presentasi McCelland
Teori ini ada yang menyebut dengan istilah Teori kebutuhan Berprestasi dari
McCelland atau Teori Kebutuhan yang dipelajaridari McCelland. Teori ini pada dasarnya
mengemukakan bahwa setiap orang mempunyai tiga macam kebutuhan. Ketiga macam
kebutuhan itu adalah :
a. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement)
b. Kebutuhanakan persatuan atau afiliasi (need for affiliation)
c. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power) ( Wursanto, 2005 : 305).
Dari penjelasan teori di atas dapat ditarik kesimpulan dengan sebuah contoh : seorang
mahasiswa akan terdorong untuk belajar dengan sungguh-sungguh apabila ia merasa
diberi kesempatan untuk mengembangkan prestasinya, merasa ada persahabatan di
lingkungan pendidikan, dan merasa ada kesempatan untuk menduduki jabatan
6. Teori X dan Y McGregor
Dalam teori ini beranggapan bahwa manejer teori X memandang para pekerja
sebagai pemalas yang tidak dapat diperbaiki, dan oleh karena itu mereka cenderung
menggunakan pendekatan “wortel dan tongkat” untuk menanganinya. Sedangakan
manejer teori Y memandang bekerja harus seimbang dengan istilah dan bermain, dan
bahwa orang-orang pada dasarnya cenderung untuk bekerja keras dan melakukan
pekerjaan dengan baik. Teori bahwa seorang itu mengayomi akan dengan jelas
mempengaruhi cara mereka manangani dan memotivasi bawahan.
Dengan kata lain seseorang akan bekerja dengan giat apabila pemberian imbalan
atau jasa diberikan tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
perhatian dari atasan akan mempengaruhi motivasi kerja para bawahan.
7. Manusia Kompleks
Kebanyakan teori motivasi di atas dianggap orang termotivasi oleh suatu jenis
pendorong. Modal utamanya adalah sebagai berikut :
a. Manusia ekonomi, yang termotivasi terutama oleh imbalan keuangan.
b. Manusia sosial, yang motivasinya dipengaruhi terutama oleh sifat hubungan kemitraan
dalam pekerjaan.
c. Manusia yang mengaktualisasikan diri, seperti yang dinyatakan dalam hirarki
kebutuhan Maslow dan Teori McGregor.
Didalam kenyataan, semua contoh terlalu sederhana karena semua orang berbeda,
dan mempunyai dorongan semangat yang berbeda pula, yang dalam beberapa hal,
berubah sepanjang waktu. Model yang lebih rumit ini disebut sebagai manusia kompleks.
Implikasinya, yaitu para manejer kelihatanya tidak mampu menemukan satu pendekatan
tertentu yang mendorong minat setiap orang dan yang sesuai dengan gaya manajemen
yang luwes.
Dari uraian teori-teori motivasi tersebut dapat terlihat jelas bahwa seseorang akan
termotivasi jika dipengaruhi oleh suatu kebutuhan, tujuan, keinginan, prestasi,
lingkungan, teman dan lain sebagainya. Orang yang mempunyai motivasi yang besar
2.4.3 Jenis- jenis Motivasi
Pada dasarnya motivasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu motivasi positif
dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain agar
menjalankan atau melakukan sesuatu yang diinginkan dengan cara memberikan
kemungkinan untuk “hadiah”. Sedangkan motivasi negatif adalah proses untuk
mempengaruhi orang lain agar mau menjalankan atau melakukan sesuatu yang
diinginkan dengan menggunakan kekuatan, ketakutan atau ancaman.
Motivasi positif yang diberikan kepada orang lain yaitu berupa penghargaan
terhadap pekerjaan yang dilakukan, informasi, pemberian perhatian kepada orang lain,
persaingan yang sehat, partisipasi, kebangaan (pretise) dan imbalan atau uang.
Motivasi positif yang diberikan kepada orang lain berupa ancaman, pemecatan,
skorsing, denda dan lain sebagainya. (Ranupandojo, 2004). Motivasi positif pada
dasarnya lebih sering diterapkan oleh organisasi atau perusahaan daripada motivasi
negatif. Hal ini disebabkan karena dengan penggunaan motivasi positif seseorang akan
melakukan sesuatu hal yang terbaik bagi perusahaan atau organisasi selain itu dengan
menerapkan motivasi positif dapat meningkatkan rasa saling memiliki seseorang (sense
of belonging) terhadap perusahaan atau organisasi.
Apabila dikaitkan dengan perpustakaan, maka motivasi positif yang diterapkan
diperpustakaan dapat berupa pelayanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan.
Dimana pelayanan perpustakaan dianggap mampu untuk memenuhi kebutuhan informasi
yang diinginkan oleh pengguna perpustakaan dan mudah didalam pengguna pelayanan
tersebut, dengan kata lain semakin mudah dalam pelayanan perpustakaan digunakan oleh
pengguna perpustakaan maka semakin tinggi motivasi siswa untuk menggunakan
perpustakaan didalam memenuhi kebutuhannya akan informasi.
2.4.5 Motivasi Belajar
Motivasi merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Istilah
Motivasi diartikan sebagai sesuatu yang membuat kita bergerak untuk melakukan sesuatu
memungkinkan terjadinya aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 997) bahwa motivasi dapat
diartikan sebagai keinginan, dorongan yang timbul pada diri seseorang, baik secara sadar
maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu.
Menurut Suryabrata (1984 : 23) menerangkan bahwa motivasi sebagai suatu
keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi inilah penting sebagai salah satu
prasyarat yang sangat penting dalam belajar. Kesediaan belajar itu dimulai dari kesediaan
mahasiswa dalam mengerjakan tugas sampai berusaha keras mencapai keberhasilan
belajar itu dipengaruhi oleh motivasi.
Sedangkan belajar didefinisikan oleh Uno (2003: 78) suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah syarat
mutlak untuk belajar sehingga dalam kegiatan belajar motivasi dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
sehingga tujuan belajar yang dikehendaki subjek dapat tercapai. Motivasi belajar adalah
keseluruhan penggerak daya psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar itu demi mencapai suatu tujuan tertentu.
Setiap tingkah laku mempunyai dasar yaitu motif. Motif adalah suatu dorongan
yang mendorong individu untuk bertingkah laku secara menetap yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu, motivasi juga merupakan suatu kondisi fisiologis yang terdapat
dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Motivasi sering
juga disebut sebagai penggerak perilaku (Djaali, 2000 : 25)
Sementara menurut Purwanto (2006 : 71), motif menunjukan suatu dorongan yang
timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak
melakukan sesuatu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu motif adalah keadaan
tujuan yang diinginkan maka makin kuat motifnya, sehingga motif sangat berguna bagi
tindakan/kegiatan dan perbuatan seseorang.
Dari beberapa pengertian motivasi dan didukung dengan beberapa pendapat
pengertian motif di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan
suatu kondisi dan dorongan yang disebabkan oleh adanya motif atau alasan atau sebab
yang muncul dalam diri seseorang yang mendorong ia untuk melakukan usaha-usaha
berupa pekerjaan, berperilaku, sikap tertentu dan membuat dirinya menjadi aktif untuk
terus berusaha mencapai tujuan.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar
adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi
sebagai hasil dari prilaku atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan
berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan
kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan
oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas
belajar yang lebih giat dan bersemangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
mahasiswa-mahasiswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini mempunyai
peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Menurut Suryabrata (1995 : 26) Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut : (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil (2) adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar (3) adanya penghargaan dalam belajar (4) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar (5) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang mahasiswa dapat belajar dengan baik.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa dalam kaitanya dengan pendidikan,
untuk berperilaku tertentu dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu
mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
Setiap manusia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu pada dasarnya karena
didorong oleh suatu motivasi tertentu. Menurut Uno (2007 : 1) motivasi adalah kekuatan,
baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dengan kata lain, motivasi dapat diartikan
sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang sebagi anggota
masyarakat. Motivasi dapat juga diartikan sebagai proses untuk mencoba mempengaruhi
orang atau orang-orang yang dipimpinya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan,
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survei
yang mengambil sampel dari sutu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data. Singarimbun (1989:3) menyatakan bahwa ”penelitian survei adalah
penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok”. Penelitian ini bersifat deskriptif. Menurut Nazir (1999 :
64) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu,
termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta
proses yang sedang berlangsung dan pengaruh – pengaruh dari suatu fenomena.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan yang berlokasi
Jalan Karang Sari no 435 medan.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 populasi
Populasi sebagai objek penelitian diperlukan dalam penelitian ini. Menurut
Sugiono (1998:57) “populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas (jumlah) dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri 2 Medan
yaitu 512 orang. Kelas XII tidak diikut sertakan dengan alasan, mengingat waktu
penelitian akan dilakukan pertengahan hingga akhir bulan April, siswa kelas XII telah
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi untuk dijadikan sumber data dalam
penelitian. Menurut Arikunto (2006), “Sampel adalah sebahagian atau wakil dari
populasi penelitian”. Tetapi karena keterbatasan waktu maka tidak semua dijadikan
sampel penelitian. Ada berbagai cara yang digunakan untuk menghitung besar besar
sampel yang ditetapkan dalam melakukan suatu penelitian. Arikunto menyatakan,
“sampel dapat diambil antara 10% s.d 15% atau 20% s.d 25% atau lebih tergantung
setidak-tidaknya dari:
1.Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
2.Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya dana”
Sebagaimana pendapat Arikunto di atas, berdasarkan jumlah populasi 512 orang,
maka diperoleh sampel 102 orang dengan penempatan sebesar 20%.
Penentuan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu pengambilan
secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan, dalam hal ini yang
dijadikan sampel adalah siswa yang benar-benar memanfaatkan internet di lingkungan
SMA Negeri 2 Medan.
3.4 Instrument Penelitian
Pemilihan alat (instrumen) untuk suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh jenis
dan sifat data yang akan dikumpulkan. Sedang jenis dan sifat data sangat ditentukan oleh
masalah dan tujuan penelitian. Sugiyono (1998 : 84), menyatakan bahwa “instrument
penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati.
Instrument yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah
kuisioner. Kuisioner adalah seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis dalam
lembaran kertas atau sejenisnya dan disampaikan kepada responden penelitian untuk diisi
Adapun kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1 adalah sebagai berikut:
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Angket, yaitu memberikan daftar angket dengan bentuk pertanyaan kepada responden
yang dijadikan sampel.
2. Pengamatan yaitu mengadakan daftar angket dengan bentuk pertanyaan kepada
responden yang dijadikan sampel
3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data atau dokumen yang berhubungan
3.6 Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur yaitu pemanfaatan
layanan internet (X) sebagai variabel bebas/ independent variable dan motivasi belajar
siswa (Y) sebagai variabel terikat/dependent variable. Secara lebih jelas definisi dari
masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan layanan internet (Variabel X)
Pemanfaatan layanan internet adalah adalah suatu proses, cara, atau perbuatan dalam
memanfaatkan sesuatu hal. Contohnya seorang pengguna perpustakaan dapat
memanfaatkan fasilitas yang ada pada perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan akan
informasi yang diinginkannya. Adapun indikatornya terdiri dari : Pemanfaatan
internet, search engine nya.
2. Motivasi belajar siswa (Variabel Y)
Motivasi belajar siswa adalah suatu dorongan yang disebabkan oleh adanya kebutuhan
informasi yang mendorong siswa untuk menggunakan layanan internet yang ada di
perpustakaan. Adapun indikator yang mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam
memanfaatkan layanan internet terdiri dari: (1) adanya hasrat dan keiginan berhasil (2)
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar (3) adanya penghargaan dalam belajar
(4) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar (5) adanya lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan satu ukuran skala likert
dengan alternatif jawaban mulai dari sangat setuju sampai dengan sangat setuju. Menurut
sugiyono (2003:86) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Bobot untuk setiap
jawaban yang diberikan responden dari setiap indikator pertanyaan adalah sebagai
berikut:
a. Jawaban a mempunyai nilai 4
b. Jawaban b mempunyai nilai 3
d. Jawaban d mempunyai nilai 1
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden yaitu melalui angket,
dan hasil observasi peneliti.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang diperoleh dari buku
teks, jurnal, majalah dan dokumen lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.8 Analisis Data
Semua data yang berasal dari angket diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban
yang akan ditabulasikan untuk mengetahui persentase dari masing-masing jawaban.
Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan layanan internet terhadap motivasi belajar
siswa digunakan Regresi Linier Sederhana (RLS). Model regresi linear sederhana
dirumuskan sebagai berikut:
Ŷ = α + b X
Keterangan :
Ŷ =
M
otivasi siswa a = Konstantab = Koefisien regresi
X = Pemanfaatan layanan internet
a. Ho:β1 = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan layanan
internet terhadap motivasi belajar siswa )
b. Ha:β1 = 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan layanan internet
terhadap motivasi belajar siswa).
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan uji-t yaitu
dengan membandingkan nilai t hitung dengan t table pada tingkat kepercayaan 95% (α =
0.05). jika t hitung > t table, maka Ho ditolak dan Ha diterima sedangkan jika t hitung ≤ t
tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi dari variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y) dapat diketahui dari nilai R Square (r2). Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solution)
versi 13.0.
Data akan disajikan dalam bentuk tabel. Gambar, dan atau grafik untuk memudahkan
dalam analisa dan penafsirannya. Kriteria analisa data dalam penelitian ini berpedoman
pada batasan yang dikemukakan oleh supardi (1979:20).
Yaitu:
1%-25% Sebagian Kecil
26%-49% Hampir Setengah
50% Setengah
51%-75% Sebagian Besar
76%-99% Pada Umumnya
3.9 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument berupa kuesioner. Sebelum
kuesioner diberikan kepada responden terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas instrument.
3.9.1 Pengujian Validitas Instrument
Menurut sugiyono (1998 : 97) “instrument yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Ancok dalam singarimbun
(1998 : 122) menambahkan “validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang diukur”.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri atas 10 (sepuluh)
butir (item) pernyataan pemanfaatan layanan internet dan 10 (sepuluh) butir (item)
motivasi belajar siswa, sehingga jumlah seluruh jawaban pernyataan adalah 20 (dua
puluh) butir. Dimana setiap butir. Terendah diberi skor 1 (satu) dan tertinggi diberi skor 4
(empat). Pengujian validitas instrumen dilakukan kepada 30 orang yang menjadi sampel.
Dalam pengujian validitas, peneliti melakukannya secara terpisah antara konstruk
variabel X dan konstruk variabel Y. pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item,
yaitu mengkorelasikan antar skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Menurut sekaran
(2000: 315) apabila nilai korelasinya positif dan r ≥ 0,3 maka butir pernyataan tersebut
dinyatakan valid.
3.9.1.1Pemanfaatan layanan Internet di Perpustakaan (Variabel X)
Hasil pengujian instrument terhadap 30 (tiga puluh) orang yang diambil sebagai
Tabel – 4 : Uji Validitas Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan
Dari hasil pengujian variabel di atas dapat diketahui bahwa nilai corrected item –
Total correlation pada variabel X semuanya lebih besar dari 0,361 sehingga dapat
dinyatakan seluruh butir pernyataan dinyatakan valid
3.9.1.2Motivasi Belajar Siswa
Hasil pengujian validitas instrument terhadap 30 (tiga puluh) orang yang diambil
Tabel – 5: Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui apakah setiap butir pertanyaan dapat dkatakan valid atau tidak
dikonversikan ke r tabel. Apabila nilai Corrected Item – Total correlation > dari r tabel
maka setiap butir pertanyaan dinyatakan valid. Dengan jumlah responden sebanyak 30
orang, maka nilai r tabel dapat dioperoleh melalui df (degree of freedom) =n – k. k
merupakan jumlah butir pernyataan dalam suatu variabel. Jadi df = 30 – 10 = 20, maka r
tabel = 0,361
Dari hasil pengujian validitas diatas dapat diketahui bahwa nilai Corrected Item –
Total Correlation pada variabel Y semuanya lebih besar dari 0,361 sehingga dapat
dinyatakan seluruh butir pernyataan dinyatakan valid
3.9.2 Pengujian Raliabilitas Instrument
Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah
menguji reliabilitas (keandalan) instrument. Reliabilitas instrument digunakan untuk
melihat apakah alat ukur yang digunakan menujukkan konsistensi didalam mengukur
pernyataan untuk leih dari satu variabel. Namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada
masing – masing variebel sehinnga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak
reliable. Untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan “koefisien alpha” dari
cronbach (umar, 2003).Cronbach Alpha yang baik adalah semakin mendekati 1. Menurut
sekaran (2000:312) reliabilitas yang kurangg dari 0,60 adalah kurang baik, sedangkan
0,70 dapat diterima dan reliabiltas dengan Cronbach Alpha 0,80 atau diatasnya adalah
baik.
3.9.2.1Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan (Variabel X)
Hasil pengujian reliabilitas instrument terhadap 30 (tiga puluh)orang yang
diambil sebagai sampel dapat dilihat pada tabel – 6 berikut ini
Tabel – 6 : Uji reliabilitas Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan
Reliabilitas Statistics
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s
Alpha Based
On
Standardized
Items N of Items
.976 .980 10
Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan reliabel atau
tidak maka harus dikonversikan dengan nilai Cronbach Alpha r alpha sebesar 0,976 . Hal
ini membuktikan instrument Pemanfaatan Layanan Internet di Perpustakaan adalah
reliabel Karena r alpha yang bernilai 0,976 lebih besar dan positif 0,60
Hasil pengujian reliabilitas instrument terhadap 30 (tiga puluh) orang yang
diambil sebagai sampel dapat dilihat pada Tabel – 7 berikut ini
Tabel – 6 : Uji reliabilitas Motivasi Belajar Siswa
Reliabilitas Statistics
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s
Alpha Based
On
Standardized
Items N of Items