• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Determinan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis Tahun 2016"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR KUESIONER

DETERMINAN PEMANFAATAN KB METODE OPERASI PRIA DI PUSKESMAS BATANG KUIS

TAHUN 2015

Nomor Responden : Tanggal Kegiatan :

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Alamat :

3. Umur :

4. Umur Istri :

II.Karakteristik Akseptor Vasektomi A.Pendidikan terakhir

1. Lulus SMA/D3/S1

2. Lulus SMP/SD/Tidak Lulus SD B.Pekerjaan

Apakah pekerjaan Bapak sekarang ini?

………

C.Pendapatan

Berapakah pendapatan keluarga Bapak rata-rata setiap bulan?

(2)

D.Jumlah anak

Berapakah jumlah anak Bapak?... orang

E.Pengetahuan

No Daftar Pertanyaan Jawaban

1

Apakah Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi itu? (jawaban boleh lebih dari satu)

1. Cara KB yang mantap atau sterilisasi pria 2. Alat kontrasepsi bagi pasangan suami istri

yang tidak ingin memiliki anak lagi

Tahu Tidak tahu

2

Apakah kelebihan Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi itu? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Tidak mengganggu fungsi tubuh secara hormonal

b. Tidak mengganggu hubungan seksual

Tahu Tidak tahu

3

Apakah keterbatasan Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi itu? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Susah jika ingin mempunyai anak lagi b. Harus dengan tindakan pembedahan

Tahu Tidak tahu

4

Apakah syarat untuk menjadi peserta Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Sudah memiliki anak minimal 2 b. Mendapat persetujuan dari istri

Tahu Tidak tahu

5 Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi tidak disarankan untuk? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Pasangan muda yang masih ingin mempunyai anak

b. Pasangan muda yang baru menikah

(3)

F. Sikap

Jawaban

No Pertanyaan Sangat

Setuju Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju 1 Sebelum memakai/menggunakan KB

Metode Operasi Pria (MOP) / Vasektomi sebaiknya Bapak berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas kesehatan

2 Sebelum memakai/menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi sebaiknya Bapak meminta persetujuan dari istri terlebih dahulu

3 Jika tidak ingin menambah anak lagi sebaiknya Bapak memakai/ menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi.

4 Bapak tidak akan merasa malu karena menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi

5 Bapak memilih KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi karena tidak akan menurunkan gairah seks Bapak terhadap pasangan (istri)

G.Ketersediaan Pelayanan Metode Operasi Pria/ Vasektomi

Jawaban

No Pertanyaan Sangat

Setuju Setuju

dalam menggunakan KB vasektomi 2 Apabila melakukan operasi KB

vasektomi akan mendapat kemudahan pelayanan kesehatan

3

Sewaktu bapak mengalami komplikasi / efek samping saat menggunakan KB vasektomi, Bapak akan mudah mengunjungi tempat pengobatan

4

Sewaktu mengalami ganggguan kesehatan setelah menggunakan KB vasektomi, petugas kesehatan akan segera menanggapi dan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik

5

(4)

H.Keterjangkauan Sarana Kesehatan

1 Apakah Bapak pernah mendengarkan informasi tentang KB pria dari istri Bapak?

2 Apakah istri Bapak pernah menganjurkan untuk mengikuti penyuluhan tentang KB pria?

3

Apakah istri Bapak pernah menganjurkan Bapak untuk menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

J. Peran Petugas Kesehatan

Jawaban

No Pertanyaan Ya Tidak

1

Petugas kesehatan pernah memberikan informasi tentang KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi kepada Bapak?

2

Petugas kesehatan pernah menganjurkan agar Bapak menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi?

3

Petugas kesehatan pernah menjelaskan tentang tempat kesehatan yang dapat memberikan pelayanan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

4

Petugas pernah menjelaskan besar biaya yang dikeluarkan dalam menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

5

(5)

K.Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria

No Pertanyaan

1

Apakah Anda menggunakan alat kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi? 1. Ya (jika menjawab Ya, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya)

2. Tidak, berikan alasan Bapak.

... ... ... ... ...

2

Mengapa Anda menggunakan Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi? Jawaban:

(6)

Master Data Pengetahuan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Ptot PTotK

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 5 2

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1

1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1

1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1

(7)

0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1

0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1

0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1

1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 1

0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 1

1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 4 2

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

(8)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1

0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 4 2

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1

1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 6 1

0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 1

0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 1

0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 1

0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 5 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1

(9)

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1

0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 5 2

1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 6 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 2

0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 1

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 1

0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 4 2

0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 6 1

1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 1

(10)

Master Data Pengetahuan

S1 S2 S3 S4 S5 Stot STotK

3 3 3 3 2 14 1

3 4 4 3 2 16 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 2 2 12 1

3 3 2 3 2 13 1

4 4 3 3 2 16 1

3 4 3 3 2 15 1

3 3 2 3 3 14 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 3 14 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 2 2 13 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

(11)

3 3 3 3 2 14 1

4 4 3 3 2 16 1

3 3 2 2 2 12 1

3 3 2 2 2 12 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 2 2 12 1

3 3 3 3 2 14 1

3 4 3 3 3 16 1

3 3 2 3 2 13 1

3 4 3 3 2 15 1

4 4 4 3 3 18 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 2 2 12 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 2 14 1

4 4 2 3 2 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 2 2 2 12 1

(12)

4 3 3 3 2 15 1

3 3 3 3 3 15 1

4 4 3 3 2 16 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 2 2 12 1

3 4 3 3 2 15 1

3 3 3 3 2 14 1

4 4 3 3 2 16 1

4 4 3 3 2 16 1

3 3 2 3 2 13 1

3 4 3 3 2 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 2 2 12 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 2 2 2 12 1

4 4 3 3 2 16 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 2 14 1

(13)

3 4 3 3 2 15 1

3 3 2 2 2 12 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 3 15 1

4 4 4 3 2 17 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 2 14 1

4 4 3 3 3 17 1

4 4 3 3 2 16 1

4 4 4 3 3 18 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 3 3 2 14 1

3 3 2 3 2 13 1

4 4 3 3 2 16 1

3 3 2 2 2 12 1

3 4 3 3 3 16 1

(14)

Master Data Ketersediaan Pelayanan Metode Operasi Pria (MOP)

KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KPTot KPTotK

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

4 3 3 3 3 16 1

3 3 3 3 3 15 1

4 3 3 3 3 16 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 3 14 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

(15)

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

(16)

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

4 3 3 3 3 16 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 2 3 3 3 14 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

(17)

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 2 3 2 13 1

4 3 3 3 3 16 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 2 3 2 13 1

3 3 3 3 3 14 1

3 3 3 3 3 15 1

3 3 3 3 3 1 1

(18)

Master Data Keterjangkauan Sarana Kesehatan

KS1 KS2 KS3 KSTot KStotK

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 0 2 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 0 2 1

1 1 1 3 1

1 1 0 2 1

1 1 1 3 1

1 1 0 2 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

(19)

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

(20)

1 0 1 2 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 2

0 0 1 1 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

1 0 1 2 2

(21)

1 0 1 2 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 1

1 0 1 2 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 1

1 0 1 2 2

1 0 0 1 1

1 0 1 2 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

1 0 0 1 2

0 0 1 1 1

1 0 1 2 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 1

1 1 1 3 1

1 1 1 3 1

(22)

Master Data Dukungan Istri

DI1 DI2 DI3 DITot DITotK

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

1 0 1 2 1

0 0 1 1 2

1 0 1 2 1

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

1 0 0 1 2

1 0 1 2 1

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

(23)

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

(24)

0 0 1 1 2

1 0 0 1 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

1 0 0 1 2

1 0 0 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

(25)

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

1 0 1 2 1

1 0 1 2 1

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

1 0 0 1 2

1 0 1 2 1

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 1 1 2

0 0 0 0 2

0 0 0 0 2

(26)

Master Data Peran Petugas Kesehatan

PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PKTot PKTotK

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 0 4 1

0 0 0 0 0 0 2

(27)

1 1 1 1 0 4 1

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 0 4 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 0 4 1

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

(28)

1 1 1 1 0 4 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 0 4 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 0 4 1

1 1 1 0 0 3 1

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 0 4 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 0 4 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

(29)

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 0 4 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 1 5 1

1 1 1 1 0 4 1

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 0 4 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 1 5 1

0 0 0 0 0 0 2

1 1 1 1 0 4 1

0 0 0 0 0 0 2

0 0 0 0 0 0 2

(30)

HASIL UJI STATISTIK

Analisa Statistik Frequency Table Pengetahuan

Apakah Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi itu cara KB yang mantap atau sterilisasi pria?

Frequency Percent

Apakah Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi itu alat kontrasepsi bagi pasangan suami istri yang tidak ingin memiliki

anak lagi?

Apakah kelebihan Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi itu tidak mengganggu fungsi tubuh secara hormonal?

(31)

Apakah kelebihan Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi itu tidak mengganggu hubungan seksual?

Frequency Percent

Apakah keterbatasan Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi itu susah jika ingin mempunyai anak lagi?

Frequency Percent

Apakah keterbatasan Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi itu harus dengan tindakan pembedahan?

(32)

Apakah syarat untuk menjadi peserta Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi sudah memiliki anak minimal 2?

Frequency Percent

Apakah syarat untuk menjadi peserta Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi mendapat persetujuan dari istri?

Frequency Percent

Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi tidak disarankan untuk pasangan muda yang masih ingin mempunyai anak?

Frequency Percent

Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi tidak disarankan untuk pasangan muda yang baru menikah?

(33)

Sikap

Sebelum memakai/menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi sebaiknya Bapak berkonsultasi terlebih dahulu dengan

petugas kesehatan

Sebelum memakai/menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi sebaiknya Bapak meminta persetujuan dari istri terlebih

dahulu

Jika tidak ingin menambah anak lagi sebaiknya Bapak memakai/ menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi

(34)

Bapak tidak akan merasa malu karena menggunakan KB Metode

Bapak memilih KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi karena tidak akan menurunkan gairah seks Bapak terhadap istri

Frequency Percent

Ketersediaan Pelayanan Metode Operasi Pria

(35)

Apabila melakukan operasi KB vasektomi akan mendapat

Sewaktu bapak mengalami komplikasi / efek samping saat menggunakan KB vasektomi, Bapak akan mudah mengunjungi

tempat pengobatan

Sewaktu mengalami ganggguan kesehatan setelah menggunakan KB vasektomi, petugas kesehatan akan segera menanggapi dan

memberikan pelayanan kesehatan terbaik Frequenc

Jika terjadi gangguan kesehatan terhadap penggunaan KB vasektomi, mudah mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan

(36)

Keterjangkauan Sarana Kesehatan

Apakah Anda bertempat tinggal dekat dengan pelayanan KB ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 40 40.0 40.0 40.0

ya 60 60.0 60.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Apakah pelayanan KB dapat ditempuh dengan berjalan kaki ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 73 73.0 73.0 73.0

ya 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Apakah banyak kendaraan dari rumah menuju ke pelayanan KB ?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 9 9.0 9.0 9.0

ya 91 91.0 91.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Dukungan Istri

Apakah Bapak pernah mendengarkan informasi tentang KB pria dari istri Bapak?

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 88 88.0 88.0 88.0

ya 12 12.0 12.0 100.0

(37)

Apakah istri Bapak pernah menganjurkan untuk mengikuti penyuluhan tentang KB pria?

Frequency Percent

Apakah istri Bapak pernah menganjurkan Bapak untuk menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

Frequency Percent

Petugas kesehatan pernah memberikan informasi tentang KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi kepada Bapak?

Frequency Percent

Petugas kesehatan pernah menganjurkan agar Bapak menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi?

(38)

Petugas kesehatan pernah menjelaskan tentang tempat kesehatan yang dapat memberikan pelayanan KB Metode Operasi Pria

(MOP)/Vasektomi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 48 48.0 48.0 48.0

ya 52 52.0 52.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Petugas pernah menjelaskan besar biaya yang dikeluarkan dalam menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 49 49.0 49.0 49.0

Ya 51 51.0 51.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Petugas pernah menyatakan kesediannya berkunjung ke rumah Bapak untuk menjelaskan tentang KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 62 62.0 62.0 62.0

Ya 38 38.0 38.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pemanfaatan

Apakah Anda menggunakan alat kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memanfaatkan 50 50.0 50.0 50.0

Tidak

Memanfaatkan

50 50.0 50.0 100.0

(39)

Analisis Bivariat

KORELASI PEARSON

Variabel Variabel Terikat P

Pengetahuan 0,006

Sikap Pemanfaatan <0,001

Ketersediaan Pelayanan MOP Metode <0,001

Keterjangkauan Sarana Kesehatan Operasi Pria 0,840

Dukungan Istri (MOP) 0,006

Peran Petugas Kesehatan <0,001

(40)

Sikap * Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria

Crosstab

Pemanfaatan

Total Memanfaatkan

Tidak Memanfaatkan

Sikap Baik Count 50 50 100

% within Sikap

50.0% 50.0% 100.0%

Total Count 50 50 100

% within Sikap

50.0% 50.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 92.308a 1 .000

Continuity Correctionb

88.502 1 .000

Likelihood Ratio 121.675 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association

91.385 1 .000

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Analisis Multivariat

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a TotalX1 .036 .980 .001 1 .971 1.036

TotalX2 -1.440 1.849 .607 1 .436 .237

TotalX3 2.599 4.435 .343 1 .558 13.449 TotalX5 -3.655 3.148 1.348 1 .246 .026 TotalX6 -2.793 1.339 4.352 1 .037 .061 Constant -7.823 59.496 .017 1 .895 .000 Step 2a TotalX2 -1.394 1.340 1.083 1 .298 .248 TotalX3 2.565 4.314 .354 1 .552 13.000 TotalX5 -3.656 3.133 1.362 1 .243 .026 TotalX6 -2.773 1.208 5.272 1 .022 .062 Constant -7.789 59.244 .017 1 .895 .000 Step 3a TotalX2 -1.075 1.043 1.063 1 .303 .341 TotalX5 -4.664 3.382 1.902 1 .168 .009 TotalX6 -2.689 1.200 5.021 1 .025 .068 Constant 25.831 18.352 1.981 1 .159 1.653E11 Step 4a TotalX5 -5.250 3.580 2.150 1 .143 .005

TotalX6 -2.357 .975 5.837 1 .016 .095

(46)
(47)
(48)

67

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Yetti, Martini. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Rohima Press.

Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara.

BkkbN. 2012. Artikel Kontrasepsi Mantap Pria. www.BkkbN.go.id

. 2013. Artikel Metode Operasi Pria/ Vasektomi. www.BkkbN.go.id . 2013. Sejarah Perkembangan BkkbN. www.BkkbN.go.id

Dinkes. Kabupaten Deli Serdang. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. Lubuk Pakam.

Dinkes. Provinsi Sumatera Utara. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014. Medan.

Erliani, Desi. 2014. Determinan Pemanfaatan Metode Operasi Pria (MOP) di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2014. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Green L.W., Kreuter M.W., Deeds S.G., Partridge K.B., 1980. Health Education Planning a Diagnostic Approach. Mayfield Publishing Company.

Hartanto, Hanafi. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Tema Baru.

Hasibuan, Silvia S. 2014. Faktor yang Memengaruhi Penggunaan Vasektomi di Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi tahun 2014. Tesis Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Surabaya: Salemba Medika.

Kepmenkes. RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta.

(49)

68

Lubis, Ade Yus M. 2010. Pengaruh Karakterisktik Akseptor Vasektomi dan Konpensasi Terhadap Tingkat Keputusan Menggunakan Vasektmi di Kota Tebing Tinggi tahun 2009. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia. Jakarta: EGC.

Manurung, Sarida Surya. 2012. Analisis Faktor Yang Memengaruhi Suami Dalam Memilih Kontrasepsi Vasektomi Di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012. Tesis Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Maryani. 2006. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta.

Meilani, Niken. 2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya. Mulyani, Nina Siti dan Mega Rinawati. 2013. Keluarga Berencana dan Alat

Kontrasepsi. Yogyakarta: Numed.

Notoadmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukidjo, 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku, Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. . 2012. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Permenkes. RI. No. 75 Tahun 2014. Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Proverawati, A, S. 2009. Panduan Memilih Kontrasepsi. Jakarta: Natawijaya. Puskesmas Batang Kuis 2015. Laporan KB Bulan September 2015.

Sari, Rahma. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Petisah Kota Medan Tahun 2012. Skripsi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Helvetia.

(50)

69

SDKI. 2012. Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.

Suratun. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Natawijaya.

Undang-undang RI. No. 36 tahun 2009. Tentang kesehatan.

Undang-undang RI. No. 52 tahun 2009. Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga.

(51)

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey explanatory yaitu penelitian yang menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis. Metode ini dipilih untuk menjelaskan determinan pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di seluruh desa yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Batang Kuis Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian

(52)

33

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah semua Pria Pasangan Usia Subur yang telah mempunyai anak minimal 2 (dua), mempunyai istri berusia < 45 tahun, dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Batang Kuis.

Dari kriteria tersebut, maka Populasi yang dimaksud berjumlah 7.016 dari 10.023 akseptor KB dan 10.249 PUS yang ada. 7.616 tersebar di 11 desa terdiri dari desa Batang Kuis Pekan sebanyak 669 orang, Bintang Meriah 699 orang, Sidodadi 538 orang, Sugiharjo 693 orang, Desa Mesjid 306 orang, Paya Gambar 408 orang, Tanjung Sari 1.248 orang, Desa Sena 662 orang, Tumpatan Nibung 1.069 orang, Desa Baru 1.031, dan Bakaran Batu 239 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel diambil dari seluruh desa, kemudian dari setiap desa ditentukan orang-orang yang dijadikan sebagai sampel. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Notoatmodjo,2010).

N n =

1+N(d)² 7.616 =

1+7.616(0,1)² = 100 orang

(53)

34

d = Tingkat kepercayaan/ketetapan yang diinginkan

Hasil perhitungan di atas didapatkan bahwa jumlah sampel yaitu 100 orang dan dalam penelitian ini sampel adalah pria pasangan usia subur yang menjadi sasaran pelayanan KB di Puskesmas Batang Kuis.

Penentuan besar sampel tiap desa di wilayah kerja Puskesmas Batang Kuis Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Sedang dengan metode Proporsional Random Sampling, kemudian setelah diperoleh unit sampel per Kelurahan/Desa, sampel diambil secara acak menggunakan teknik Simple Random Sampling.

Rumus yang digunakan yaitu:

= Jumlah sampel

= Jumlah sampel yang diambil tiap desa

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Metode Proposional Random Sampling di Kecamatan Batang Kuis Tahun 2016

No Desa/kelurahan Jlh. Pria PUS

Perhitungan Sampel 1 Desa Batang Kuis Pekan 859 (669/7.616) × 100 9 2 Desa Bintang Meriah 893 (699/7.616) × 100 9

3 Desa Sidodadi 682 (538/7.616) × 100 7

4 Desa Sugiharjo 892 (693/7.616) × 100 9

5 Desa Mesjid 395 (306/7.616) × 100 4

6 Desa Paya Gambar 542 (408/7.616) × 100 5 7 Desa Tanjung Sari 1.745 (1.248/7.616) × 100 16

8 Desa Sena 862 (662/7.616) × 100 9

9 Desa Tumpatan Nibung 1.517 (1.069/7.616) × 100 14

10 Desa Baru 1.480 (1.031/7.616) × 100 14

11 Desa Bakaran batu 382 (293/7.616) × 100 4

(54)

35

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen-dokumen resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang dan Puskesmas Batang Kuis yang terkait dengan penelitian ini.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Dependen

Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP) adalah jumlah pengguna KB dengan Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis.

3.5.2 Variabel Independen

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang KB Metode Operasi Pria.

2. Sikap adalah pendapat atau pandangan responden terhadap pemanfaatan KB Metode Operasi Pria.

(55)

36

4. Keterjangkauan sarana kesehatan adalah biaya, transportasi dan jarak pemukiman responden dengan lokasi puskesmas. Jarak dibedakan atas 2 kategori yaitu ≤ 5 KM (dekat) dan > 5 KM (jauh).

5. Dukungan istri adalah dukungan yang diberikan oleh istri sehingga responden mau memanfaatkan KB Metode Operasi Pria.

6. Peran petugas kesehatan adalah sikap, motivasi, dan dukungan yang diberikan oleh petugas yang dapat mendorong responden untuk mau memanfaatkan KB Metode Operasi Pria.

3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Variabel Dependen

Pengukuran variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Dependen

(56)

37

3.6.2 Variabel Independen

Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Independen

(57)

38

3.7 Metode Analisis Data

1. Analisis univariat yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel-variabel penelitian baik variabel dependen maupun variabel independen dalam bentuk distribusi frekuensi.

2. Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini dilakukan dengan uji Chi-Squere untuk melihat ada/tidaknya hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen pada tingkat kepercayaan 0,05%.

3. Analisis multivariat merupakan analisis lanjutan untuk menguji ada atau tidaknya faktor yang memepengaruhi pemanfaatan pelayanan KB secara bersama-sama. Analisis multivariat yang digunakan adalah dengan analisis regresi logistik berganda, dengan persamaan:

Logit P(x) = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + … + bnXn

Keterangan:

P : Probabilita b123n : Nilai Bet

(58)

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang Kecamatan Batang Kuis secara administratrif berada di bawah pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, memiliki 11 desa yaitu Desa Batang Kuis Pekan, Desa Bintang Meriah, Desa Sidodadi, Desa Sugiharjo, Desa Mesjid, Desa Payagambar, Desa Tanjung Sari, Desa Sena, Desa Tumpatan Nibung, Desa Baru, dan Desa Bakaran Batu. Jumlah penduduk 56.633 jiwa dan 12.031 kepala keluarga dengan luas wilayah 40,34 hektar. Puskesmas Batang Kuis terletak di jalan pancasila No. 26 Desa Batang Kuis Pekan, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang.

Kecamatan Batang Kuis memiliki 12 unit sarana kesehatan yang dibagi atas 3 jenis yaitu 1 unit puskesmas, 4 unit puskesmas pembantu, dan 7 unit Pos kesehatan desa (Poskesdes). Selain itu, Puskesmas Batang Kuis juga memiliki 3 tenaga kesehatan yang ditempatkan di bagian KB yaitu ibu Elinar, A.M.Keb sebagai kepala bagian KB, sedangkan untuk staf dibagian KB ada ibu Mastiur Linda Sitorus, A.M.Keb dan ibu Elinar, A.M.Keb

(59)

40

memanfaatkan tokoh masyarakat, perangkat desa, dan orang berpengaruh lainnya untuk menarik minat ibu-ibu dan bapak-bapak dalam memanfaatkan KB.

Namun dalam menjalankan penyuluhan KB ini, tidak sedikit tantangan yang dihadapi terutama dalam penyuluhan KB untuk para suami yaitu Metode Operasi Pria/Vasektomi salah satunya. Masih banyak persepsi yang membuat para suami malas untuk datang mengikuti penyuluhan KB ini, mulai dari KB itu hanya urusan istri sampai baranggapan bahwa Suami tidak perlu ber KB. Karena persepsi inilah peserta penyuluhan tidak selalu memenuhi target. Walaupun demikian, Ibu Elinar, A.M.Keb, Ibu Mastiur Linda Sitorus, A.M.Keb, dan Ibu Deden Traigan, A.M.Keb terus berupaya semaksimalkan mungkin agar tercapai target yang diharapkan.

4.2 Analisis Univariat

Pada analisis univariat digunakan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden

(60)

41

adalah >3 orang yaitu sebanyak 61 responden (61%). Distribusi kategori responden berdasarkan pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan jumlah anak dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Kategori Responden Berdasarkan pendidikan, pekerjaan,

pendapatan, dan jumlah anak

No. Variabel Jumlah

Tidak Bekerja (Pengangguran) 1 1

(61)

42

4.2.2 Faktor Predisposisi

4.2.2.1Deskripsi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Pengetahuan responden dalam penelitian ini dapat dikategorikan berdasarkan jawaban responden yaitu 93 responden (93%) berada pada kategori baik dan 7 responden (7%) berada pada kategori tidak baik. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan No. Pertanyaan tentang

pengetahuan

Cara KB yang mantap atau sterilisasi pria

Alat kontrasepsi bagi pasangan suami istri yang tidak ingin memiliki anak lagi

Tidak mengganggu fungsi tubuh secara hormonal

Tidak mengganggu

hubungan seksual

Susah jika ingin mempunyai anak lagi Harus dengan tindakan pembedahan

Sudah memiliki anak minimal 2

Mendapat persetujuan dari istri

Pasangan muda yang masih ingin mempunyai anak

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan

Pernyataan F (%)

Baik 93 93

Tidak Baik 7 7

(62)

43

4.2.2.2Deskripsi Responden Berdasarkan Sikap

Sikap responden dalam penelitian ini dapat di kategorikan berdasarkan jawaban responden yaitu semua responden setuju mengenai sikap terhadap pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis. Distribusi responden berdasarkan sikap dapat di lihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap

(63)

44

4. KB MOP/ Vasektomi

0 0 87 87 13 13 0 0 100 100

5. Bapak

memilih KB MOP/

Vasektomi karena tidak akan

menurunkan gairah seks Bapak

terhadap pasangan (istri)

0 0 20 20 80 80 0 0 100 100

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap

Pernyataan F (%)

Setuju 100 100

Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

4.2.3 Faktor Pemungkin

4.2.3.1Deskripsi Responden Berdasarkan Ketersediaan Pelayanan Metode Operasi Pria (MOP)

(64)

45

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Pelayanan Metode Operasi Pria (MOP)

(65)

46

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Ketersediaan Pelayanan Metode Operasi Pria (MOP)

Pernyataan F (%)

Setuju 100 100

Tidak Setuju 0 0

Total 100 100

4.2.3.2Deskripsi Responden Berdasarkan Keterjangkauan Sarana Kesehatan

Keterjangkauan sarana kesehatan Puskesmas Batang Kuis berdasarkan jawaban responden yaitu 57 responden (57%) berada pada kategori mudah dalam menjangkau sarana kesehatan dan 43 responden (43%) berada pada kategori sulit dalam menjangkau sarana kesehatan. Distribusi responden berdasarkan keterjangkauan sarana kesehatan dapat di lihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Keterjangkauan Sarana Kesehatan No Pertanyaan tentang

Keterjangkauan Sarana Kesehatan

Apakah Anda bertempat tinggal dekat dengan pelayanan KB ?

Apakah pelayanan KB dapat ditempuh dengan berjalan kaki ? Apakah banyak kendaraan dari rumah menuju ke pelayanan KB ?

(66)

47

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Keterjangkauan Sarana Kesehatan

Pernyataan F (%)

Mudah 57 57

Sulit 43 43

Total 100 100

4.2.4 Faktor Penguat

4.2.4.1Deskripsi Responden Berdasarkan Dukungan Istri

Dukungan istri dalam penelitian ini dapat di kategorikan berdasarkan jawaban responden yaitu 7 responden (7%) dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan istri termasuk dalam kategori tidak baik. Distribusi responden berdasarkan hubungan istri dapat di lihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Istri No Pertanyaan tentang dukungan

istri

mendengarkan informasi tentang KB pria dari istri Bapak?

Apakah istri Bapak pernah menganjurkan untuk mengikuti penyuluhan tentang KB pria? Apakah istri Bapak pernah menganjurkan Bapak untuk menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Istri

Pernyataan F (%)

Baik 7 7

Tidak Baik 93 93

(67)

48

4.2.4.2Deskripsi Responden Berdasarkan Peran Petugas Kesehatan

Peran petugas kesehatan dalam penelitian ini dapat di kategorikan berdasarkan jawaban responden yaitu 52 responden (52%) peran petugas kesehatan berada pada kategori baik dan 48 responden (48%) peran petugas kesehatan berada pada kategori tidak baik. Distribusi responden berdasarkan peran petugas kesehatan dapat di lihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Distribudi Deskripsi Responden Berdasarkan Peran Petugas Kesehatan

No Pertanyaan tentang peran petugas kesehatan

Petugas kesehatan pernah memberikan informasi tentang KB

Metode Operasi Pria

(MOP)/Vasektomi kepada Bapak? Petugas kesehatan pernah menganjurkan agar Bapak menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/ Vasektomi?

Petugas kesehatan pernah menjelaskan tentang tempat kesehatan yang dapat memberikan pelayanan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

Petugas pernah menjelaskan besar biaya yang dikeluarkan dalam menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP)/Vasektomi?

Petugas pernah menyatakan kesediannya berkunjung ke rumah Bapak untuk menjelaskan tentang KB Metode Operasi Pria

Tabel 4.13 Distribudi Deskripsi Responden Berdasarkan Kategori Peran Petugas Kesehatan

Pernyataan F %

Baik 52 52

Tidak Baik 48 48

(68)

49

4.2.5 Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 50 orang (50%) memanfaatkan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis dan 50 orang (50%) tidak memanfaatkan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis. Distribusi pemanfaatan KB Metode Operasi Pria dapat di lihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Distribusi Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria

Pernyataan F (%)

Memanfaatkan 50 50

Tidak Memanfaatkan 50 50

Total 100 100

4.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas (meliputi pengetahuan, sikap, ketersediaan pelayanan Metode Operasi Pria (MOP), keterjangkauan sarana kesehatan, dukungan istri, dan peran petugas kesehatan) dengan variabel terikat, yakni pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP). Untuk mengetahui kemaknaan dilakukan analisis bivariat dengan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh

nilai . Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat disajikan pada tabel berikut.

4.3.1 Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis

(69)

50

pelayanan KB Metode Operasi Pria dan sebesar 46,24% tidak memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria. Responden yang berpengetahuan tidak baik sebanyak 7 orang, 0% memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria dan sebesar 100% tidak memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria. Tabulasi silang antara pengetahuan dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis

Pengetahuan

Pemanfaatan Pelayanan MOP

Total

P Value Memanfaatkan Tidak

Memanfaatkan

F % F % F %

Baik 50 53,76 43 46,24 93 93

0,006

Tidak Baik 0 0 7 100 7 7

Jumlah 50 50 50 50 100 100

4.3.2 Tabulasi Silang antara Sikap dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis

(70)

51

Tabel 4.16 Tabulasi Silang antara Sikap dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis

Sikap

4.3.3 Tabulasi Silang antara Ketersediaan Pelayanan Metode Operasi Pria (MOP) dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis

Hasil tabulasi silang antara ketersediaan pelayanan Metode Operasi Pria (MOP) dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis Berdasarkan uji chi-square diperoleh data bahwa 100 responden yang menganggap ketersediaan pelayanan Metode Operasi Pria baik, sebesar 50% memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria dan sebesar 50% tidak memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria. Sedangkan responden yang menganggap ketersediaan pelayanan Metode Operasi Pria tidak baik tidak ada. Tabulasi silang antara ketersediaan pelayanan Metode Operasi Pria dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 Tabulasi Silang antara Ketersediaan Pelayanan Metode Operasi Pria (MOP) dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria

(71)

52

4.3.4 Tabulasi Silang antara Keterjangkauan Sarana Kesehatan dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis Hasil tabulasi silang antara keterjangkauan sarana kesehatan dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis Berdasarkan uji chi-square diperoleh data bahwa 57 responden yang menganggap mudah dalam

menjangkau sarana kesehatan, sebesar 49,13% memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria dan sebesar 50,87% tidak memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria. Responden yang menganggap sulit dalam menjangkau sarana kesehatan sebanyak 43 orang, 51,16% memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria dan sebesar 48,84% tidak memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria. Tabulasi silang antara keterjangkauan sarana kesehatan dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.18.

Tabel 4.18 Tabulasi Silang antara Keterjangkauan Sarana Kesehatan dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis Keterjangkauan

4.3.5 Tabulasi Silang antara Dukungan Istri dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis

(72)

53

memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria sedangkan yang tidak memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria tidak ada. Responden yang dukungan istrinya tidak baik sebanyak 93 orang, sebesar 46,24% memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria dan sebesar 53,76% tidak memanfaatkan pelayanan KB Metode Operasi Pria. Tabulasi silang antara dukungan istri dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 Tabulasi Silang antara Dukungan Istri dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis

Dukungan Istri

Pemanfaatan Pelayanan MOP

Total P

Value Memanfaatkan Tidak

Memanfaatkan

F % F % F %

Baik 7 100 0 0 7 100

0,006

Tidak Baik 43 46,24 50 53,76 93 100

Jumlah 50 50 50 50 100 100

(73)

54

Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.20.

Tabel 4.20 Tabulasi Silang antara peran petugas kesehatan dengan Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis Peran Petugas

4.3.7 Ringkasan Hasil Uji Statistik chi-square

Tabel 4.21 Hasil Uji Bivariat antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat No Variabel Bebas Variabel

Terikat

Sig. (p)

Keterangan

1 Pengetahuan 0,006 Hubungan Signifikan

2 Sikap Pemanfaatan <0,001 Hubungan Signifikan 3 Ketersediaan Pelayanan

MOP

Metode Operasi Pria

<0,001 Hubungan Signifikan 4 Keterjangkauan Sarana

Kesehatan

(MOP) 0,840 Hubungan Tidak Signifikan

5 Dukungan Istri 0,006 Hubungan Signifikan

6 Peran Petugas Kesehatan

<0,001 Hubungan Signifikan

4.4 Analisis Multivariat

(74)

55

terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model regresi logistik ganda adalah variabel yang mempunyai nilai p<0,05 pada analisis bivariatnya. Variabel yang memiliki nilai probabilitas (p) lebih kecil dari 0,05 adalah variabel pengetahuan, sikap, ketersediaan, dukungan istri dan peran petugas kesehatan. Selanjutnya seluruh variabel tersebut dianalisis dengan metode regresi logistik Backward LR, yakni dimasukkan secara bersama-sama kemudian variabel yang nilai p>0,05 akan dikeluarkan secara otomatis dari komputer sehingga diperoleh variabel yang berpengaruh signifikan. Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi logistik berganda dapat dilihat pada tabel 4.22.

Tabel 4.22 Hasil Uji Regresi Logistik antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

No Variabel Bebas Variabel

Terikat

Exp(B) Sig.

1 Pengetahuan Pemanfaatan 1,036 0,971

2 Sikap Metode 0,341 0,303

3 Ketersediaan Pelayanan MOP Operasi Pria 13,00 0,552

4 Dukungan Istri (MOP) 0,005 0,143

5 Peran Petugas Kesehatan 0,095 0,016

(75)

56

BAB V PEMBAHASAN

Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi logistik berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel peran petugas kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP), sedangkan variabel pengetahuan, sikap, ketersediaan pelayanan Metode Operasi Pria (MOP), Keterjangkauan Sarana Kesehatan, dan dukungan istri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP).

5.1 Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis tahun 2016

5.1.1 Variabel Peran Petugas Kesehatan

Hasil uji chi square menunjukkan hubungan yang signifikan antara peran petugas kesehatan dengan penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) yaitu (ρ=<0,001<0,05). Begitu pula dengan hasil uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel peran petugas kesehatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP) (ρ=0,016<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP) apabila peran petugas kesehatan meningkat.

(76)

57

penggunaan vasektomi di Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi (p=0,03<0,05).

Menurut Azwar (2010) Pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan merupakan salah satu penunjang keberhasilan pelayanan kepada pasien yang sedang menjalani pengobatan serta perawatan. Perilaku pelayanan oleh perawat, dokter, bidan dan petugas kesehatan lainnya harus ditunjukkan dengan baik kepada pasien.

Berdasarkan hasil penelitian, peran petugas kesehatan di Puskesmas Batang Kuis memang sangat memengaruhi pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP) di wilayah kerja Puskesmas Batang Kuis. Hal ini bisa dilihat dari keaktifan petugas kesehatan di bagian KB yang telah melakukan promosi kesehatan kepada pasangan usia subur tentang KB Metode Operasi Pria (MOP) melalui penyuluhan-penyuluhan. Petugas kesehatan memanfaatkan perangkat desa dalam penyuluhan ini walaupun hasil yang didapatkan belum maksimal Puskesmas Batang Kuis mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dalam mencapai target pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP) yaitu dari 1,83% pada tahun 2014 menjadi 2.04% pada tahun 2015.

5.2 Faktor-faktor yang tidak Mempengaruhi Pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis tahun 2016

5.2.1 Variabel Pengetahuan

(77)

58

variabel pengetahuan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis (ρ=0,971).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian lubis (2010) bahwa pengetahuan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan KB Metode Operasi Pria (p= 0,233 > 0,05). Berbeda dengan penilitian Sariyono (2007) bahwa ada hubungan pengetahuan suami dengan pertisipasi dalam memakai Metode Operasi Pria di barito kuala.

Pengetahuan merupakan indikator dari seseorang dalam melakukan tindakan terhadap sesuatu, jika seseorang didasari pengetahuan yang baik terhadap kesehatan maka orang tersebut akan memahami bagaimana kesehatan itu dan mendorong untuk mengaplikasikan apa yang diketahuinya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka semakin besar keputusan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan (Notoatmodjo (2010).

(78)

59

43 orang lagi memutuskan untuk tidak menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP) karena berbagai alasan seperti tidak mau tahu soal KB, menyerahkan urusan KB sepenuhnya kepada istri, tidak ada kepikiran untuk ber KB, dan lain-lain. Sedangkan 7 orang yang berpengetahuan tidak baik, semuanya tidak menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP) karena berbagai alasan seperti tidak tahu soal KB Metode Operasi Pria (MOP), beranggapan bahwa KB yang lain selain KB Metode Operasi Pria (MOP) juga bisa mencegah istri untuk hamil lagi, dan lain-lain.

5.2.2 Variabel Sikap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden termasuk dalam kategori dengan sikap baik dan dari 100 responden yang diwawancarai, 50 responden (50%) menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP), sedangkan 50 responden (50%) lagi tidak menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP). Hasil uji chi square menunjukkan hubungan yang signifikan antara sikap dengan penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) yaitu (ρ=<0,001<0,05). Namun berbeda dengan hasi uji regresi logistik berganda yaitu sikap tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) yaitu (ρ=0,303).

(79)

60

antara sikap dengan partisipasi pria dengan vasektomi di Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng (p=0,001).

Berdasarkan hasil wawancara, beberapa responden menganggap keikutsertaan responden dalam ber-KB adalah pilihan terakhir setelah upaya istri dalam menggunakan KB telah maksimal. Maka dari itu responden yang bersikap setuju tidak semua memanfaatkan KB Metode Operasi Pria (MOP).

Sikap adalah kecendrungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana (Notoatmodjo, 2010). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas atau sarana dan pasarana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap suami tidak menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) karena ada anggapan dalam keluarga yang menyatakan bahwa KB Metode Operasi Pria (MOP) bukan merupakan kebutuhan suami dan suami juga menyebutkan bahwa untuk menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP) harus melalui prosedur yang rumit dan operasi yang besar serta dapat menyebabkan gangguan terhadap organ vital suami tersebut.

5.2.3 Variabel Ketersediaan Pelayanan Metode Operasi Pria (MOP)

(80)

61

Metode Operasi Pria (MOP) dengan penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) (p=0,000). Namun pada hasil uji regresi logistik berganda ketersediaan pelayanan KB Metode Operasi Pria (MOP) tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis (p=0,552). Hal ini menggambarkan bahwa semakin baik ketersediaan pelayanan KB Metode Operasi Pria (MOP), maka belum tentu suami semakin menerima KB Metode Operasi Pria (MOP) sebagai alat kontrasepsi.

Berdasarkan hasil wawancara dilapangan, responden mengaku bahwa ketersediaan pelayanan Metode Operasi Pria di Puskesmas Batang Kuis tergolong baik, namun hal itu belum dibutuhkan, bahkan beberapa responden mengatakan bahwa itu tidak diperlukan karena istri mereka saja ber-KB sudah bisa menjarangkan anak dan kalau tidak mau punya anak lagi pun, KB yang dipakai istri cukup efektif.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan (2014) bahwa ada hubungan antara ketersediaan pelayanan KB Metode Operasi Pria (MOP) dengan penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi (p=0,013<0,05).

(81)

62

5.2.4 Variabel Keterjangkauan Sarana Kesehatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mudah dalam menjangkau sarana kesehatan yang lebih banyak yaitu 59 responden (59%) dari 59 responden, 50 responden memutuskan untuk menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP), sedangkan keterjangkauan sarana kesehatan yang sulit ada 41 responden (41%) dan semuanya memutuskan untuk tidak menggunakan KB Metode Operasi Pria (MOP).

Hasil uji chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keterjangkauan sarana kesehatan dengan penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis (p=0,840). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan (2014) bahwa keterjangkauan sarana kesehatan tidak berpengaruh langsung terhadap pemanfaatan KB Metode Operasi Pria di Kecamatan Padang Hilir Kota Tebing Tinggi (p=0,074>0,05).

(82)

63

kesehatan, dan sebaliknya jarak yang relatif lebih dekat akan lebih meningkatkan keinginan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan.

5.2.5 Variabel Dukungan Istri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 responden (7%) yang istrinya memberikan dukungan yang baik kepada suami untuk menggunakan pelayanan KB Metode Operasi Pria (MOP), sedangkan 93 responden (93%) istrinya tidak memberikan dukungan yang baik kepada suami untuk menggunakan pelayanan KB Metode Operasi Pria (MOP). Namun pada hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan istri dengan penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis (p=0,006<0,05). Namun pada hasil uji regresi logistik berganda dukungan istri tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan istri dengan penggunaan KB Metode Operasi Pria (MOP) di Puskesmas Batang Kuis (p=0,143).

(83)

64

Gambar

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Metode Proposional Random Sampling di Kecamatan Batang Kuis Tahun 2016
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Dependen Jumlah Kategori Bobot Kriteria Skor
Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Independen Jlh. Kategori Bobot Kriteria Skor
Tabel 4.1 Distribusi Kategori Responden Berdasarkan pendidikan, pekerjaan,
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk hasil analisis Koefisien Korelasi (r) = 0,978 yang berarti terdapat hubungan erat antara biaya promosi terhadap hasil penjualan sehingga biaya promosi yang dikeluarkan

[r]

Zainul Basri

Menunjuk dosen untuk menjadi peserta workshop sebanyak seperti tersebut dalam lampiran, dengan ketentuan dosen tersebut berpendidikan minimal S2, telah mengusulkan

Wahyudi Taufan Santoso, S.Pd. Paket Keahlian Seni

Menunjuk dosen untuk menjadi peserta workshop sebanyak seperti tersebut dalam lampiran, dengan ketentuan dosen tersebut berpendidikan minimal S2, telah mengusulkan

BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN