• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsumsi Yoghurt Dan Persepsi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun Angkatan 2012-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsumsi Yoghurt Dan Persepsi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun Angkatan 2012-2015"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

43

Anonim, 2015.Uang .http://kbbi.web.id/uang.Diakses pada tanggal 20 September 2015.

Arifina, Noviani Istiqomah. 2005. Komponen Kalsium, Magnesium, Forfor dan Zinc dalam Yoghurt. Istitut Teknologi Bandung.Skripsi.

Baron, Robert dan Nyla R. Branscome. 2006. Sosial Psychology. Pearson Education, Inc.

Budianto, Agus Krisno. 2009. Dasar- Dasar Ilmu Gizi. Malang : UMM Press.

Directory Mahasiswa, 2015.

http://dirmahasiswa.usu.ac.id/mahasiswa/index/fakultas/10.xhtml#. Diakses pada tanggal 20 September 2015.

Dewi, Lucky alfitasari. 2015. Uji Organoleptik Dan Kadar Vitamin C Yoghurt Buah Bligo (Benincasa Hispida) Dengan Penambahan Kosentrasi Starter Bakteri Dan Ekstrak Buah Nangka (Arthrocarpus Heterophyllus) Yang Berbeda. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dhyani, Prita Swamilaksita. 2008. Konsumsi Dan Persepsi Manfaat Minuma

Probiotik Pada Lansia Di Koa Bogor.Fakultas Pertanian Istitut Pertanian. Skripsi.

Dilapanga, Alfira. 2008. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Soft Drinks Pada Siswa SMP Negeri 1 Ciputat Tahun 2008. Universitas Islam Negeri.Skripsi.

Engel JF, RD Blackwell, dan PW Miniard. 1994. Perilaku konsumen. Jakarta : Binarupa Akasara.

Haryono, Marya. 2015. Yoghurt tingkatkan kinerja organ tubuh. http://googleweblight.com/?lite_url=http://koran-jakarta.com/?30637-

yoghurt-tingkatkan-kinerja-organ-tubuh&ei=8mTtiyf-lc=id-ID&s=1&m=193&ts=1440837838&sig=APONPFn9Z_TOJPmM34G2b8 AXKdNayJU2lg. Diakses pada tanggal 24 September 2015.

(2)

44

Hidayat, Nur, Irnia Nurika dan Wike Agustine Prima Dania. 2006. Membuat Minuman Prebiotik & Probiotik.Cetakan 1. Surabaya: Trubus Agrisarana.

Hidayati, NR, dkk. 2014. Pengaruh Jumlah Ekstrak Angkak dan Sukrosa Terhadap Kualitas Yogurt.Universitas Negeri Surabaya.Skripsi.

Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta : PT Prenhallindo.

Isolauri, E, 2001. Probiotik In Human Diseases.American Journal Clinical Nutrition.http://www.ajon.org. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015. Kasmadi.2011. Preferensi Konsumen Terhadap Minuman Susu Fermentasi

Di Tiga Mall Kota Pekanbaru.Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.Jurnal.

Kurniasih.2012. Persepsi Tentang Makanan Sehat Pada Anak Usia Sekolah Di SDN 02 Duren Sawit Jakarta Timur. Fakultas Ilmu Keperawatan. Legowo, Anang Mohamad, Ph.D. 2003. Yoghurt Untuk

Kesehatan.http://groups.yahoo.com/neo/groups/resep_vegetarian/convers ations/messages/179. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2015.

Mowen, Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga.

Munawar, Muh Taufiq. 2009. Bakteri

Yoghurt.http://muhtaufiqmunawar.blogspot.com/2009/01/bakteri-pada yoghurt.html?m=1. Diakses pada tanggal 15 Agustus 2015.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT.

Rineka cipta

Notoatmodjo, S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku kesehatan.Jakarta :

Rineka Cipta.

(3)

Rachmat, Yati. 2015. Manfaat Yogurt Heavenly Blush untuk Kesehatan. http://www.bundayati.com/2015/09/manfaat-yogurt-heavenly-blush-untuk.html.Diakses pada tanggal 24 September 2015.

Rahmawati, Anita. 2010. Total Bakteri Asam Laktat (BAL), Kadar Laktosa Dan Keasaman Whey Yang Difermentasi Dengan Bifidobacterium Bifidum Pada Lama Inkubasi Yang Berbeda. Universitas Diponegoro. Skripsi.

Robbins,Stephen dan Timothy A. Judge. 2006. Organizational behavior. Prentice hall.

Ruspriana, Devi. 2008. Konsumsi Dan Persepsi Manfaat Minuman Probiotik Pada Remaja Putri (Studi Kasus Di SMAN 1, SMAN 2, SMAN3 Kota Bogor). Institut Pertanian Bogor. Fakultas Pertanian.Skripsi.

Santrock, J.W. 2007.Psikologi Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1.Jakarta :Erlangga.

Sekar, Deani Hapsari, 2013. Makin Banyak Makan Yoghurt, Makin Sehat?http://m.detik.com/food/read/2013/03/19/160008/2198077/900/ Makin-Banyak-Makan-Yoghurt-Makin-Sehat.Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015.

Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen (Teori Dan Penerapannya Dalam Pemasaran). Bogor : Ghalia Indonesia.

Supranto, J. 2011 .Perilaku Konsumen &Strategi Pemasaran.Jakarta : Mitra Wacana Media.

Surajudin, Fauzi R Kusuma, Dwi Purnomo. 2005. Yoghurt : Susu Fermentasi yang Menyehatkan. Jakarta: Agromedia.

Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Tresnani, Tina. 2005. Pengaruh Asam Laktat Bagi Tubuh Manusia. Institut Teknologi Bandung.

Wahyudi Ahmad, Sri Samsundari. 2008. Bugar dengan Susu Fermentasi . Malang: UMM press.

Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. PT.Gramedia. Jakarta.

(4)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui gambaran Konsumsi Yoghurt dan Persepsi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Universitas no. 21 kampus USU Medan.Lokasi yang dipilih didasarkanpada alasan bahwa peneliti ingin melihat seberapa sering mahasiswa FKM dalam mengonsumsi yoghurt dan persepsinya tentang yoghurt, dengan asumsi bahwa mahasiswa FKM suddah belajar yang berkaitan dengan hal kesehatan dan diduga lebih memahami mengenai kesehatan.diharapkan mahasiswa FKM memiliki persepsi yang baik tentang yoghurt dan tingkat konsumsi yoghurt yang baik. Adapun pertimbangan dalam pemilihan lokasi penelitian ini bahwa belum terdapat penelitian mengenai konsumsi yoghurt dan persepsi pada mahasiswa FKM USU serta kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian karena lokasinya dapat dijangkau dengan mudah.

3.3.2 Waktu Penelitian

(5)

3.3 Populasi dan sampel 3.3.1 Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat tahun angkatan 2012-2015, yang terdiri dari 2560 orang.

3.3.2 Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus (Notoadmodjo, 2002) :

Keterangan : N = besar populasi n = besar sampel

d = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan, ditetapkan sebesar 0,1. Berdasarkan rumus diatas, maka didapat sampel dari mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat sebanyak 96 orang. Sampel yang diambil berdasarkan pembagian kelas dihitung menggunakan metode proposional dengan memakai rumus (Gaspersz, 1991) :

Keterangan :

nh = Besar Sampel setiap angkatan (…)

n =

(6)

23

Nh = Populasi setiap angkatan (2012-2015)

n = Besar sampel angkatan (2012-2015) sebanyak 96 orang N = Populasi keseluruhan sebanyak 2560 orang

Tabel 3.1 Sampel Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Tahun Angkatan 2012-2015

No Tahun Angkatan Jumlah populasi Jumlah sampel

1 2012 513 19

2 2013 772 29

3 2014 720 27

4 2015 555 21

Sampel yang diambil secara proposional itu, dipilih secara acak dan kemudian disusun berdasarkan urutan angkatan.

3.4 Metode Pengumpulan data 3.4.1 Data primer

Data primer mencakup data identitas responden yaitu mahasiswa (nama, angkatan, umur, jenis kelamin, uang saku) diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner.

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder dikumpulkan dari data-data fakultas kesehatan masyarakat, meliputi jumlah populasi, dan gambaran fakultas yang bersangkutan (Direktori Mahasiswa, 2015).

3.5Definisi Operasional

(7)

2. Uang saku adalah jumlah uang yang diberikan kepada anaknya untuk jajan dan biaya transportasi kuliah.

3. Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi.

4. Yoghurt adalah salah satu hasil produk susu yang difermentasi menggunakan bakteri baik.

5. Konsumsi yoghurt adalah jumlah yoghurt yang dikonsumsi yang dinyatakan dengan satuan botol/hari yang diperoleh melalui metode kuesioner.

6. Frekuensi konsumsi yoghurt adalah berapa kali mahasiswa mengkonsumsi yoghurt.

7. Persepsi adalah pandangan atau pendapat mahasiswa tentang yoghurt. 8. Pengetahuan tentang yogurt adalah pemahaman yang dimiliki oleh

mahasiswa mengenai yoghurt yang diperoleh dengan bantuan kuesioner. 3.4 Aspek Pengukuran

1. Pengetahuan

Skala pengukuran yang dipakai adalah skala Guttman.Sebelumnya setiap jawaban diberi nilai terlebih dahulu.Skor 1 untuk benar, dan skor 0 untuk jawaban salah.Kemudian nilai yang ada ditotal secara keseluruhan (Riduan, 2009). Selanjutnya jumlah nilai akan diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu : - Baik : Pengetahuan dikategorikan baik bila skor jawaban >75%) dari total

(8)

25

- Sedang : Pengetahuan dikategorikan sedang bila skor jawaban 40%-75% dari total nilai 12 atau nilai 5-9

- Kurang: Pengetahuan dikategorikan kurang bila skor jawaban <40%) dari total nilai 12 atau nilai<5.

2. Persepsi

Skala pengukuran yang dipakai adalah skala Linkert.Pernyataan persepsi yang digunakan adalah pertanyaan negatif.Sebelumnya setiap jawaban diberi nilai terlebih dahulu. Skor untuk jawaban sangat setuju (SS) adalah 4, skor untuk jawaban setuju (S) adalah 3, skor untuk jawaban tidak setuju (TS) adalah 2, dan skor untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) adalah skor 1. Selanjutnya skor setiap pernyataan yang dijawab masing-masing responden dijumlahkan.Hasil penjumlahan masing-masing pernyataan pada setiap responden kemudian di masukkan ke dalam kategori penelitian skor jawaban agar dapat diinterpretasikan dalam bentuk persen.

Cara menentukan kategori penilaian skor adalah dengan membuat skala skor : - Jumlah skor tertinggi : 4x15(jumlah soal) = 60

- Jumlah skor terendah: 1x15(jumlah soal) =15 skala skor

15 22,530 45 60

(terendah) (median) (tertinggi)

(9)

- Sedang :Persepsi dikategorikan sedang bila skor jawabannya 22,5-45 - Kurang : Persepsi dikategorikan kurang bila skor jawabannya <22,5

Kemudian dikategorikan penilaian persepsi setiap responden di distribusikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Tabel 3.2 Jenis Dan Kategori Variabel

Variabel Kategori Variabel

Uang saku (1)Rp20000-Rp30000

(2)Rp3000-Rp40000 (3)Rp40000-Rp50000

Pengetahuan yoghurt Baik (>75%)

Sedang (40%-75%) Kurang(<40%) Frekuensi konsumsi yoghurt 1 hari sekali

2 hari sekali 3 hari sekali 1 minggu sekali 2 minggu sekali Sebulan sekali Jumlah minuman yoghurt yang

dikonsumsi

(1) 1 botol (2) 2 botol (3) 3 botol

(4) Lainnya… (sebutkan) Mendengar sumber informasi

tentang yoghurt

(1) Pernah (2) Tidak pernah Sumber informasi tentang yoghurt (1) Keluarga

(2) Teman (3) Televisi (4) Majalah

(5) Ahli kesehatan/dokter (6) Sales/distributor

Informasi yang dicari (1) Manfaat minuman yoghurt (2) Harga minuman yogurt (3) Merek minuman yoghurt Persepsi tentang yoghurt Baik (>45)

(10)

27

3.5 Metode Analisis Data

(11)

28

Program studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara diresmikan pada tanggal 31 juli 1985 berada dibawah asuhan Fakultas Kedokteran Universita Sumatera Utara. Kemudian berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no. 0376/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993 tentang pembukaan Fakultas Kesehatan Masyarakat pada Universitas Sumatera Utara berdirilah FKM USU sebagai fakultas ke-10 di Universitas Sumatera utara. Peresmian pembukaan dilakukan oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan pada tanggal 25 januari 1994.

Fakultas Kesehatan Masyarakat mengalami perkembangan dan pertumbuhan dari tahun ketahun. Semula program Studi S1 Kesehatan Masyarakat menggunakan fasilitas gedung Fakultas Kedokteran Usu berupa ruang kuliah, ruang computer, ruang baca, dan ruang diskusi. Pada tahun 1988 secara keseluruhan Program Studi telah dipindahkan ke gedung baru. Pada tahun 1996 FKM USU mendapat tambahan gedung baru tiga lantai.kemudiandari perkembangan ini berbagai departemen mulai didirikan, salah satu Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat.

4.2 Karakteristik Mahasiswa FKM

(12)

29

dari umur adalah 20 tahunyaitu 27 orang (28,1%), dan sebagian besardari uang saku adalah sekitar Rp40000-50000 yaitu 51 orang (53,1%).

Gambaran distribusi karakteristik mahasiswa FKM dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Mahasiswa FKM

No Karaketistik n %

Gambaran umum mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat universitas sumatera utara menurut sumber informasi yang telah dikumpulkan melalui kuisioner, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Sumber Informasi

(13)

Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa mendapat informasi dari teman yaitu 53 orang (54,1%), sedangkan mahasiswa yang mendapat informasi dari keluarga yaitu 18 orang (18,4%). 4.4Pengetahuan Yoghurt

Pengetahuan mahasiswa dihitung melalui pertanyaan dari kuisioner yang terdiri dari 12 pertanyaan mengenai pengetahuan yoghurt, maka pengetahuan mahasiswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Pengetahuan Yoghurt Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun Angkatan 2012-2015

Tingkat Pengetahuan Tentang Yoghurt n %

Kurang 1 1,0

Sedang 23 24,0

Baik 72 75,0

Jumlah 96 100,0

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pengetahuan mahasiswa terhadap yoghurt berada pada kategori baik yaitu 72 orang (75%), sedangkan pengetahuan pada kategori sedang yaitu 23 orang (24,0%), dan pada kategori kurang yaitu 1 orang (1,0%). Dari hasil ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumaterapengetahuan terhadap yoghurt berkategori baik.

Tabel 4.4 Persentase Mahasiswa Yang Menjawab Pengetahuan Yoghurt Dengan Benar Dan Salah

(14)

31

8 Bukan manfaat yoghurt 84 87,5 12 12,5

9 Yoghurt mengatasi laktosa intoleran 93 96,9 3 3,1 Lanjutan tabel 4.4

No Jenis Pertanyaan Pengetahuan Yoghurt banyak dijawab dengan benar oleh mahasiswa adalah pertanyaan mengenai manfaat yoghurt sebesar (97,9%) serta yoghurt dapat mengatasi laktosa intoleran (96,9%). Sedangkan pertanyaan paling banyak salah dijawab oleh mahasiswa adalah pertnyaan mengenai bakteri jahat sebesar (43,8%).

4.5 Persepsi Terhadap Yoghurt

Persepsi mahasiswa dihitung melalui pertanyaan dari kuisioner yang terdiri dari 15 pertanyaan mengenai persepsi terhadap yoghurt, maka persepsi mahasiswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Persepsi Terhadap Yoghurt

(15)

Tabel 4.6 Persentase Mahasiswa Yang Menjawab Persepsi Tentang Yoghurt

No Jenis pertanyaan persepsi

tentang yoghurt

2 Yoghurt merupakan minuman

probiotik

7 Yoghurt mengandung mikroba

bagi kesehatan

0 0 3 3,1 24 25,0 69 71,9

8 Yoghurt mencegah kanker 0 0 2 2,1 13 13,5 81 84,4

9 Yoghurt meningkatkan daya

tahan tubuh

0 0 13 13,5 42 43,8 41 42,7

10 Konsumsi yoghurt

meningkatkan bakteri baik

0 0 11 11,5 50 52,1 35 36,5

11 Yoghurt merupakan tindakan

preventif

Berdasarkan pada tabel 4.6 menunjukkan rata-rata mahasiswa memberikan penilaian setuju terhadap jenis pertanyaan persepsi tentang yoghurt.Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan minuman yoghurt dipersepsikan dengan baik oleh mahasiswa.

4.6 Konsumsi Yoghurt

Distribusi konsumsi yoghurt mahasiswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Frekuensi Konsumsi Yoghurt Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Frekuensi Konsumsi Yoghurt n %

Sehari sekali 3 3,1

(16)

33

Lanjutan tabel 4.7

Frekuensi Konsumsi Yoghurt n %

Tiga hari sekali 14 14,6

Seminggu sekali 48 50,0

Dua minggu sekali 13 13,5

Sebulan sekali 12 12,5

Jumlah 96 100,0

Berdasarkan pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa lebih banyak mahasiswa yang mengonsumsi yoghurt seminggu sekali yaitu 48 orang (50,0%). Hanya sebagian kecil mahasiswa yang mengonsumsi yoghurt tiga hari sekali yaitu 14 orang (14,6%), sedangkan dua minggu sekali yaitu 13 orang (13,5%), sebulan sekali yaitu 12 orang (12,5), dua hari sekali yaitu 6 orang (6,3%), dan untuk sehari sekali yaitu 3 orang (3,1%).

Tabel 4.8 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Jumlah Konsumsi Yoghurt Dengan Ukuran Kemasan Saji mahasiswa mengonsumsi yoghurt sebanyak 150 ml tiap kali konsumsi yaitu 76 orang (79,2%).

4.7 Pengetahuan Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Sumber Informasi

(17)

Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Sumber Informasi

No Sumber Informasi Pengetahuan Tentang Yoghurt Jumlah Kurang Sedang Baik

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik sebagian besar diperoleh dari teman yaitu 41 mahasiswa (77,4%) sedangkan dari keluarga yaitu 12 mahasiswa (66,7%).

4.8 Pengetahuan Yoghurt Berdasarkan Persepsi Tentang Yoghurt

Distribusi antara pengetahuan yoghurt berdasarkan persepsi tentang yoghurt mahasiswa dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini :

Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Persepsi

No Tingkat Pengetahuan Yoghurt

Persepsi tentang yoghurt Jumlah

Sedang Baik

n % n % n %

1 Kurang 0 0,0 1 100,0 1 100,0

2 Sedang 5 21,7 18 78,3 23 100,0

3 Baik 7 9,7 65 90,3 72 100,0

(18)

35

4.9 Persepsi Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Yoghurt

Distribusi persepsimahasiswa tentang yoghurtberdasarkan frekuensi konsumsi yoghurt mahasiswa dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini :

Tabel 4.11 Distribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Frekuensi Mengonsumsi Yoghurt

N yang tingkat persepsinya baik yang frekuensi konsumsi yoghurt seminggu sekali sebanyak 42 mahasiswa (50,0%). Sedangkan dari 12 mahasiswa yang tingkat persepsinya sedang yang frekuensi konsumsi yoghurt dalam seminggu sekali yaitu 6 mahasiswa 50,0%.

4.10 Uang Saku Mahasiswa Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Yoghurt Distribusi antara uang saku mahasiswa berdasarkan frekuensi konsumsi yoghurt mahasiswa dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini:

Tabel 4.12Distribusi Uang Saku Mahasiswa Berdasarkan Frekuensi Mengonsumsi Yoghurt

N o

Uang Saku

Frekuensi Konsumsi Yoghurt Jumlah

(19)
(20)

37 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pengetahuan Mahasiswa Tentang Yoghurt

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 75,0% mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik mengenai minuman yoghurt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mendapat informasi mengenai yoghurt sebagian besar diperoleh dari teman dan keluarga.Hal ini disebabkan karena dalam kesehariannya temanlah yang lebih dekat dibanding keluarga.Santrock (2007) menyatakan bahwa teman sebaya sebagai sumber informasi mengenai dunia diluar keluarga.

Pada umumnya mahasiswa akan merasa senang apabila menghabiskan waktu dengan teman sebayanya dan sering kali berkelompok. Dalam kelompok ini mereka saling bertukar informasi dan pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2003) bila seseorang banyak memperoleh informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan tentang yoghurt.Teman dapat mempengaruhi kita bagaimana berpikir dan bersikap.Selain itu hal-hal yang menjadi kebiasaan teman kelompoknya akan menjadi kebiasaannya juga.Misalnya mahasiswa akan lebih cenderungmenerima jenis makanan ataupun minuman dari teman sekelompoknya.

5.2 Persepsi Mahasiswa Tentang Yoghurt

(21)

tentang yoghurt memiliki persepsi yang baik pula terhadap yoghurt. Hal ini menunjukkan kecenderungan bahwa semakin baik pengetahuan mahasiswa tentang yoghurt maka akan semakin baik persepsi terhadap minuman yoghurt. Menurut penelitian Ruspriana (2008) mengungkapkan bahwa semakin baik pengetahuan responden tentang produk yaitu yoghurt maka semakin baik persepsi responden terhadap manfaat dan berbagai atribut minuman probiotik.

Prihardany (2004) dalam Kurniasih (2012) menyatakan bahwa salah satu faktor yang berhubungan secara signifikan dengan persepsi adalah faktor pengetahuan.Menurut Notoatmodjo (2010) bahwa pengetahuan adalah hasil yang didapat mahasiswa tentang yoghurt setelah dia melihat maupun mendengar tentang yoghurt. Pengetahuan tentang minuman yoghurt yang didapat dari informasi yang berkembang baik dari teman, keluarga maupun media massa, ini tentu akan mempengaruhi persepsi mahasiswa.Pengetahuan ini salah satunya mengenai manfaat minuman yoghurt.

5.3 Konsumsi Yoghurt Pada Mahasiswa FKM

Berdasarkan dari persepsi yang baik, sebagian besar mahasiswa mempunyai alasan mengonsumsi yoghurt yaitusebesar 60,4% untuk menjaga kesehatan usus. Kesehatan usus dinilai mahasiswa menjadi hal yang penting karena usus merupakan hal yang penting bagi tubuh.Dengan pencernaaan yang sehat makan nutrisi makanan akan terserap dengan baik.

(22)

39

(2004) manfaat merupakan hal positif yang diberikan oleh atribut kepada konsumen.

Konsumen sering sekali berfikir mengenai manfaat yang ia akan rasakan jika mengonsumsi atau membeli suatu produk. Konsumen mungkin tidak tertarik untuk mengetahui berbagai kandungan zat gizi suatu produk, ia lebih tertarik untuk mengetahui apa manfaat yang dirasakan (Sumarwan, 2004). Hal inilah yang membuat alasan seseorang dalam mengkonsumsi suatu produk.

Apa yang kita rasakan menimbulkan persepsi. Terbentuknya persepsi yang tepat pada konsumen menyebabkan mereka mempunyai kesan dan memberikan penilaian yang tepat (Suryani, 2008). Berdasarkan persepsi yang baik inilah mahasiswa tertarik untuk mengonsumsi yoghurt.

(23)

tingkat konsumsi yoghurt pada mahasiswa.Lingkungan sosial disini adalah teman maupun keluarga.

Minuman yoghurt yang mengandung bakteri baik mempunyai peranan yangbaik untuk membantu mengembangkan bakteri baik dalam usus dan membunuh bakteri pathogen. Jika kita mengonsumsi minuman yoghurt dengan jumlah yang cukup manfaat seperti peningkatan sistem pencernaan dan sistem kekebalan tubuh akan semakin terasa. Pada MahasiswaFKM sebagian besarmenghabiskan satu botol dalam ukuran 150 ml dalam sekali konsumsi yoghurt. Menurut Dhyani (2008) menyatakan bahwa jumlah bakteri minimum yang dapat memberikan efek bagi kesehatan adalah 1x105 bakteri, sedangkan

Fermented Milks and Lactic Acid Bacteria Association (2000) mensyaratkan

jumlah minimal 1x107 bakteri setiap satu gr atau ml produk probiotik. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diartikan bahwa satu botol telah mencukupi kebutuhan bakteri sehingga memberikan efek positif bagi tubuh.

(24)

41

Sampai saat ini belum ada batasan takaran yang pasti mengenai jumlah konsumsi minuman yoghurt yang baik dalam setiap hari. Namun, berdasarkan hasil penelitian Meance (2001) yang dikutip oleh Dhyani (2008) bahwa kelompok yang diberi perlakuan 3 kemasan minuman probiotik dalam sehari maka lebih efektif dibandingkan yang hanya diberi perlakuan 2 kemasan minuman probiotik dalam sehari.

5.4 Uang Saku Mahasiswa Terhadap Konsumsi Yoghurt

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besaruang saku mahasiswa adalah sekitar Rp40000-50000 yaitu sebanyak (53,1%).Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki uang saku Rp40000,00-Rp50000,00 sebagian besar mengonsumsi yoghurthanyaseminggu sekali yaitu sebesar 49,0%.

Uang saku merupakan bagian pengalokasian pendapatan keluarga yang diberikan kepada anak untuk keperluan harian, mingguan, atau bulanan.Semakin besar pendapat keluarga maka semakin besar uang saku yang diterima oleh anak (Azizah, 2007 dalam Dilapanga, 2008).

(25)

42

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bagian sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik tentang minuman yoghurt dalam hal manfaat mengonsumsi yoghurt sebagian besar diperoleh dari teman dan keluarga.

2. Pengetahuan dan persepsi mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat mengenai yoghurt sebagian besar tergolong baik. Terlihat mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebagian besar memiliki persepsi tentang yoghurt yang baik.

3. Mahasiswa yang memiliki tingkat persepsi yang baik sebagian besar frekuensi konsumsi yoghurt dalamseminggu sekali.

4. Mahasiswa yang memiliki uang saku Rp40000,00-Rp50000,00 sebagian besar frekuensi konsumsi yoghurt dalam seminggu sekali.

6.2 Saran

1. Diharapkan kantin di area kampus dapat menyediakan jenis minuman kesehatan seperti susu dan minuman yoghurt.

2. Kepada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat sebaiknya meningkatkan konsumsi yoghurt guna menjaga kondisi pencernaan agar tetap sehat.

(26)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Yoghurt

Yoghurt merupakan salah satu produk olahan susu yang banyak dikonsumsi secara luas, selain rasanya yang segar dan enak juga cocok dikonsumsi bagi orang yang alergi laktosa yang biasanya terkandung dalam susu murni (Hidayat, dkk, 2006). Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki yaitu jugurt atau yogurut yang artinya susu asam. Secara definisi yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri tertentu sampai keasaman, bau, dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan (Surajudin, dkk, 2006).

Yoghurt mengandung bakteri hidup sebagai probiotik, yaitu mikroba dari makanan yang menguntungkan bagi mikroflora di dalam saluran pencernaan. Definisi lain mengenai yoghurt dikemukakan (Wahyudi dan Sri, 2006) yoghurt adalah hasil fermentasi susu menggunakan bakteri asam laktat (umumnya kombinasi bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) yang mempunyai cita rasa yang khas karena mengandung komponen flavor seperti diasetil, asetaldehit dan karbondioksida. Menurut Legowo (2003) yoghurt biasanya mengandung jutaan hingga milyaran sel bakteri-bakteri ini setiap militernya.

Mengonsumsi produk makanan yang mengandung bakteri menguntungkan seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, dapat menekan pertumbuhan bakteri pathogen.Hal ini karena

(27)

mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan bakteri patogen sepertiSalmonella

typhi.Menurut Tresnani (2005) bakteri asam laktatyang diistilahkan sebagai

probiotik mampu menghasilkan berbagai substansi antimikrobia yang dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen enterik.

Yoghurt dapat dibuat dari susu segar atau produk susu dengan atau tanpa menambahkan susu bubuk atau susu skim bubuk. Sumber susu segar dapat berasal dari susu sapi, kerbau, kambing atau onta. Namun dari semua itu susu sapi paling umum digunakan. Yoghurt yang dibuat dari susu skim mengandung semua komponen gizi dari susu yang tidak dipisahkan, kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak (Surajudin, dkk, 2006).

2.1.1 Kandungan Nutrisi Yoghurt

Yoghurt merupakan salah satu hasil produk fermentasi yang banyak mengandung zat gizi. Dari segi gizi, yoghurt merupakan makanan kaya akan zat gizi. Komposisi zat gizinya mirip dengan susu dan bahkan ada beberapa komponen seperti vitamin B kompleks, kalsium, dan protein justru kandungannya relatif tinggi.

Legowo (2003) selama fermentasi yoghurt terjadi sistesis vitamin B komples khususnya thiamin (B1) dan riboflavin (B2), serta beberapa asam amino penyusun protein.Jelas bahwa beberapa zat gizi penting untuk memperbaiki kondisi tubuh dan mencegah timbulnya penyakit tertentu.

(28)

8

murni, yaitu kandungan total mineral ditunjukan oleh lebar interval dari variasi mineral-mineral tersebut dengan penambahan fraksi yang berbeda pada proses pembuatannya(kalsium 1090-2050 mg/l, magnesium 101-177 mg/l, fosfor 878-1500 mg/l, dan zinc 4-7,3 mg/l). Peningkatan jumlah mineral di fasa terlarut akan memperbaiki penyerapan nutrient di gastrointestinal.

Tabel 2.1 Nilai Beberapa Senyawa Utama Penyusun Susu dan Yoghurt

Tabel 2.2 Kandungan Beberapa Vitamin Penyusun Susu dan Yoghurt

Vitamin (unit/100 gram) Susu Yoghurt

(29)

2.1.2 Jenis-jenis Yoghurt

Surajudin, dkk (2006) mengemukakan yoghurt dapat diklasifikasikan berdasarkan cita rasa, kandungan lemak, dan proses pascafermentasi.

a) Berdasarkan Rasa (Flavor) 1. Plain yoghurt

Plain yoghurt memiliki rasa asam yang asam tajam yang merupakan rasa asli dari yoghurt.Karena itu, tidak semua atau hanya sebagian orang yang menyukainya.

2. Flavoured Yoghurt

Flavoured yoghurt adalah yoghurt yang diberi tambahan rasa sintetis dan pewarna makanan rasa sintetis yang biasa digunakan adalah rasa stroberi, trambozen, ceri ,jeruk, peach, leci, madu, apricot, melon, dan vanilla. 3. Fruit Yoghurt

Sari atau irisan buah seperti mangga, nenas, papaya, dan pisang dapat ditambahkan ke dalam plain yoghurt.Yoghurt jenis ini disebut fruit yoghurt atau yoghurt buah.Selain aroma dan rasanya menjadi lebih enak, kandungan gizinya pun menjadi lebih lengkap.

b) Berdasarkan Kandungan Kadar Lemak 1. Yoghurt kadar lemak tinggi (4,5-10%) 2. Yoghurt kadar lemak sedang (3-4%) 3. Yoghurt kadar lemak rendah (1-2%)

(30)

10

c) Berdasarkan Proses Pascafermentasi

1. Yoghurt pastteurisasi, yaitu yoghurt yang mengalami proses pasteurisasi. Proses pasteurisasi dilakukan setelah proses inkubasi yang tujuannya untuk memperpanjang umur simpan.

2. Yoghurt beku, yaitu yoghurt yang disimpan dalam suhu beku.

3. Dietetik yoghurt, yaitu yoghurt yang dibuat dengan kalori dan laktosa rendah, bisa juga diberi tambahan vitamin atau protein.

4. Yoghurt konsentrat, yaitu yoghurt dengan total padatan sekitar 24% atau yoghurt kering dengan total padatan 90-94%.

2.1.3 Manfaat Yoghurt

Yoghurt yang memiliki manfaat baik bagi kesehatan kita .Hal ini dikarenakan di dalam yoghurt mengandung bakteri hidup.Menurut Winarno (1980) makanan yang mengalami fermentasi biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.Hal ini disebabkan karena mikroba bersifat katabolik atau memecah komponen-komponen kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna.

Berikut berbagai manfaat secara umum dari yoghurt adalah : 1. Mengatasi Laktosa Intoleran

(31)

enzim laktase akan menyebabkan produksi enzim laktase sangat terbatas. Tanda atau gejala seseorang mengalami laktosa intoleran setelah minum susu adalah diare, mual, muntah, dan gejala sakit perut lainnya. Bakteri asam laktat dalam yoghurt dapat menguraikan laktosa susu menjadi monosakarida yaitu glukosa dan galaktosa, sehingga susu mudah dicerna dan diserap tubuh. Selama proses pembuatan yoghurt diperkirakan terdapat 30% laktosa susu yang diurai menjadi glukosa dan galaktosa (Surajudin, dkk 2006).

2. Menyeimbangkan Bakteri Usus

Kultur hidup di dalam yoghurt dapat menjaga keseimbangan bakteri di dalam usus sehingga bisa mencegah infeksi usus serta dapat menyembuhkan luka akibat infeksi dalam usus (Hidayat, dkk, 2006). 3. Tinggi Akan Zat Gizi

Yoghurt kaya akan kalsium, protein, lemak, dan mineral lain yang diperlukan oleh tubuh (Hidayat, dkk, 2006).

4. Menekan Bakteri Patogen

(32)

12

5. Menyembuhkan diare

Yoghurt sangat baik untuk menyembuhkan diare, karena efektivitas bakteri Lactobacillus sangat efektif untuk menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab diare yaitu Esteria colli di dalam tubuh (Hidayat, dkk, 2006).

6. Melawan Penyakit

Bakteri dalam yoghurt mampu merangsang sel darah putih untuk melawan penyakit sehingga bisa meningkatkan daya tahan tubuh (Hidayat, dkk, 2006).

7. Mencegah Kanker

Bakteri baik di yoghurt dapat mencegah infeksi usus dan menghambat sel-sel kanker di saluran pencernaan (Haryono, 2015).

8. Terapi Hypercholesterol

(33)

9. Mengurangi Risiko Batuk Dan Flu

Dengan mengkonsumsi yoghurt rendah lemak, maka dapat mengurangi risiko terkena batuk dan flu, karena bakteri dalam yoghurt dapat menstimulus produksi sistem imunisasi yang dapat menyerang virus (Hidayat, dkk, 2006).

10. Program Diet

Yoghurt dapat dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalani program diet, karena dengan mengkonsumsi yoghurt, maka dapat membantu menghilangkan lemak perut sehingga dapat menurunkan berat badan serta menjaga berat otot dua kali lipat lebih efektif (Hidayat, dkk, 2006).

11. Menghilangkan Bau Mulut

Yoghurt merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan bau mulut karena mampu melemahkan bakteri yang dapat meningkatkan kadar sulfide yang dihasilkan lidah yang menyebabkan bau mulut (Hidayat, dkk, 2006).

2.2 Konsumsi

Engel (1994) konsumsi pangan sebagai faktor utama untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi yang pada gilirannya zat gizi tersebut berfungsi untuk menyediakan tenaga bagi tubuh, mengatur proses alam tubuh dan pertumbuhan, serta memperbaiki jaringan tubuh.

(34)

14

kebiasaan makan secara perseorangan.Hal ini bergantung pula pada pendapatan, agama, adat kebiasaan, dan pendidikan masyarakat bersangkutan (Almatsier, 2010).

Pangan dikonsumsi oleh seseorang atau sekelompok orang karena disukai, tersedia,dan terjangkau, faktor social, dan alasan kesehatan. Faktor-faktor dasar yang mempengaruhi jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi adanya rasa lapar atau kenyang, selera atau reaksi cita rasa, motivasi, ketersediaan pangan, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi, dan pendidikan (Riyadi (1996) dalam Nurbaiti (2008).

Menurut Betty (2013) konsumsi yoghurt setiap hari, banyak manfaat yang kita peroleh, yang tidak kita dapatkan dari susu. Selain kaya mineral kalsium, fosfor, dan potassium, yoghurt juga kaya vitamin A, B1,B2,serta B3.Kadar laktosa sangat kecil, sehingga yoghurt bisa dikonsumsi oleh penderita laktosa intoleransi.Selain itu yoghurt juga membantu memulihkan fungsi pencernaan pada orang yang tingkat bakteri baik di saluran pencernaannya berkurang.Misalnya karena mengkonsumsi antibiotik, menjalani terapi penyinaran, minum alkohol, mengalami diare, atau keracunan makanan.

2.3 Sumber Informasi

(35)

Konsumen akan mencari informasi mengenai produk baik itu melalui teman,kerabat/informasi dari sumber-sumber pemasaran lainnya. Informasi yang telah dikumpulkan akan dipertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan (Suryani, 2008).

Dalam pengambilan keputusan konsumen, informasi yang ditentukan konsumen melalui komunikasi memainkan peran penting untuk membentuk persepsi konsumen (Suryani, 2008)

2.4 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya) dengan sendirinya pada waktu penginderaan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan pesepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2010). Menurut (Mowen dan Michael, 2002) bahwa pengetahuan diperoleh melalui proses pembelajaran kognitif. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007).

2.4.1 Pengetahuan Yoghurt

(36)

16

Mowen dan Michael (2002) menyatakan bahwa meningkatnya pengetahuan konsumen individu, hal ini memungkinkan bagi konsumen tersebut untuk berpikir tentang produk di antara sejumlah dimensi yang lebih besar dan membuat perbedaan yang baik di antara merek-merek.

Tingkat pengetahuan yang baik akan menghasilkan pola konsumsi yang baik pula. Pengetahuan gizi konsumen akan terkait dengan pengambilan keputusan dalam pembelian suatu produk. Pada pengetahuan poduk meliputi kategori produk, merek, harga, dan kepercayaan terhadap produk (Sumarwan, 2004).

Merek merupakan nama penting bagi sebuah produk. Citra merek umumnya didefinisikan segala hal yang terkait dengan merek yang ada di benak ingatan konsumen.Citra merek merepresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek (Suryani, 2008).

(37)

Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk bahwa produk tersebut memiliki atribut adalah akibat dari pengetahuan konsumen.Pengetahuan konsumen mengenai produk di peroleh melalui teman, kerabat, ataupun sumber-sumber pemasar lainnya.Menurut Mowen dan Michael (1998) dalam Sumarwan (2004) bahwa kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya.

Kepercayaan konsumen atau pengetahuan konsumen menyangkut kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut, dan manfaat dari berbagai atribut tersebut. Kepercayaan konsumen terhadap suatu poduk, atribut, dan manfaat produk menggambarkan persepsi konsumen.karena itu kepercayaan akan berbeda antara konsumen (Sumarwan, 2004).

Berdasarkan hasil penelitian Rusmiati, dkk (2008) dalam penyuluhan pentingnya konsumsi yoghurt dan metode pembuatannya dengan cara sederhana dalam rangka peningkatan derajat kesehatan dan ekonomi masyarakat di Kelurahan Sukaluyu Kota Bandung, menunjukkan bahwa pengetahuan ibu PKK tentang kegunaan yoghurt masih terbatas. Maka dengan adanya kegiatan penyuluhan tentang manfaat yoghurt tersebut, masyarakat dapat mengetahui betapa pentingnya mengkonsumsi yoghurt.

2.5 Persepsi

(38)

18

menarik atau bernilai bagi seseorang.Hal ini dilakukan melalui pengalaman kehidupan sehari-hari di mana seseorang menyadari adanya berbagai hal yang berbeda dari dirinya sendiri. Proses menyadari adanya hal-hal yang berbeda ini akan memunculkan suatu tanggapan berupa perilaku yang akan dilakukan.

Sejalan dengan Notoatmodjo (2010) bahwa persepsi merupakan pangalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkannya.

Menurut James P. Chaplin yang dikutip oleh Pieter dan Namora (2010) mengatakan bahwa persepsi adalah proses untuk mengetahui atau mengenal objek atau kejadian objektif yang menggunakan indra dan kesadaran dari proses-proses organisme. Sedangkan menurut Irwanto (2002) persepsi bersifat subjektif karena bukan sekedar penginderaan.Persepsi yang kita terhadap dunia nyata merupakan olahan indera-indera yang dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan pengalaman kita.

Menurut Baron dan Nyla (2006) bahwa persepsi merupakan suatu proses kognitif untuk terhadap memberikan interpretasi terhadap orang lain, objek atau dunia sosialnya. Dengan alasan ini, maka persepsi mengenai dunia oleh pribadi ditanggapi berbeda-beda, karena individu menanggapinya berdasarkan aspek-aspek situasi yang memberikan arti khusus pada dirinya.Begitu juga dengan persepsi terhadap yoghurt adalah arti khusus bagi setiap orang terhadap yoghurt berdasarkan pengalaman mereka.

(39)

mengandung bakteri hidup di dalamnya dengan memberikan efek baik bagi kesehatan pencernaan. Dengan mengonsumsi yoghurt maka dapat menjaga pencernaan dan selain itu rasa yoghurt yang enak membuat mereka suka.Lingkungan sosial seperti keluarga maupun teman dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam memilih produk minuman kesehatan.Konsumen sering sekali memutuskan untuk membeli suatu produk berdasarkan persepsi terhadap produk tersebut.Oleh sebab itu konsumsi suatu produk dipengaruhi persepsi. 2.5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Secara umum, adapun faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang menurut Pieter dan Namora (2010) yaitu :

1. Minat, artinya semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa, maka semakin tinggi juga minatnya dalam mempersiapkan objek atau peristiwa.

2. Kepentingan, artinya semakin dirasakan penting terhadap suatu objek atau peristiwa tersebut bagi diri seseorang, maka semakin peka dia terhadap objek-objek persepsinya.

3. Kebiasaan, artinya objek atau peristiwa semakin sering dirasakan seseorang, maka semakin terbiasa dirinya di dalam membentuk persepsi. 4. Konstansi, artinya kecenderungan seseorang untuk selalu melihat objek

(40)

20

2.6 Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian Keterangan :

: Variabel Tambahan Yang Diteliti :Variabel Yang Diteliti

Sumber informasi

Pengetahuan yoghurt

Persepsi tentang yoghurt

Uang saku

(41)

-1

Sehat merupakan harapan setiap orang.Menjadi sehat adalah mahal, apalagi pada saat sedang sakit.Manusia cenderung melakukan segala daya upaya bagaimana untuk menjadi sehat. Melakukan olahraga secara teratur, melakukan general cek up ke Dokter, namun makanan yang kita konsumsi memegang peranan yang sangat penting, ditambah dengan gaya hidup yang modern, kemudian kesibukan aktivitas, ditambah kebiasaan makan minum yang tidak sehat, terlalu banyak bahan kimia, penggunaan antibiotik sebagai obat, berangsur-angsur akan menurunkan daya kekebalan terhadap penyakit, dan lama kelamaan akan menyebabkan sistim pencernaan menjadi tidak seimbang (Setyawati, Erny, 2015).

Bila seseorang sering terkena penyakit influenza, mudah alergi, diare, konstipasi, ini adalah tanda menurunnya tingkat kekebalan tubuh. Menurut Wahyudi dan Sri (2008) menyatakan bahwa seorang Ilmuwan biologi asal Rusia dan Pemenang Nobel Metchnikoff membuktikan makanan dalam usus setelah dilarut oleh bakteri, selain memberikan pengaruh positif dengan memberikan nutrisi, namun juga menghasilkan zat yang dapat merugikan kesehatan, akibatnya manusia mudah terserang penyakit.

(42)

2

menurunnya daya kekebalan terhadap penyakit. Untuk terus mempertahankan kesehatan tubuh, maka harus menjaga jumlah bakteri non pathogen dalam usus agar tetap seimbang. Semakin banyaknya jumlah bakteri baik dalam usus, maka akan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Hal ini dikarenakan bakteri baik dapat merangsang berbagai faktor pencegah penyakit.

Mengonsumsi yoghurt merupakan salah stau jenis makanan ataupun minuman yang baik bagi kesehatan.Menurut Hidayat (2006) bahwa mengonsumsi yoghurt, maka dapat menjaga kondisi pencernaan tetap dalam kondisi asam sehingga bisa meminimalisasi jumlah bakteri pathogen di dalam tubuh. Menurut Wahyudi dan Sri (2008) manyatakan bahwa susu fermentasi seperti yoghurt sangat berpengaruh baik bagi kesehatan manusia sebagai

“makanan fungsional” yang kini dianggap sebagai “probiotik”.

Yoghurt merupakan hasil olahan susu yang diasamkan dengan kultur bakteri Streptococcus thermophillus dan lactobacillus bulgaricus. Adanya bakteri asam laktat inilah yang membuat rasa asam dan aroma khas yoghurt.Bukan saja karena cita rasanya yang spesifik, tetapi yoghurt dikenal memiliki peranan penting bagi kesehatan tubuh (Legowo, 2003).Bakteri asam laktat ini berperan positif menjaga keseimbangan mikroflora usus serta membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, atau dikenal dengan efek probiotik.

(43)

ml/orang/minggu. konsusmi yoghurt di Amerika Serikat meningkat 4,5 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun, dari tahun 1970 sampai tahun 1980 (Wahyudi dan Sri, 2008). Berdasarkan survey yang dilakukan BPS tahun 2011 yang dikutip oleh Dewi (2015) menunjukkan bahwa tingkat konsumsi yoghurt dari tahun ke tahun mengalami peningkatan selama kurun waktu 2002-2008.

Seiring dengan perkembangnya teknologi, minuman hasil olahan susuyang disebut dengan yoghurt kini beredar pesat di pasaran dengan kombinasi berbagai macam rasa dalam penyajiannya. Selain karena rasanya yang spesifik, yoghurt memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, selain karena kandungan gizi didalamnya, yoghurt juga cukup aman dikonsumsi bagi orang tidak dapat mencerna susu dengan baik.

Konsumsi yoghurt secara teratur dapat memberikan beberapa efek positif lain bagi kesehatan. Manfaat mengonsumsi yoghurt menurut Haryono (2015) terbukti dapat meningkatkan kerja organ pencernaan, baik lambung, usus halus, dan usus besar, dimana pencernaan memegang peranan yang penting bagi kesehatan. Nutrisi makanan hanya akan terserap sempurna apabila kita memiliki pencernaan yang sehat.

(44)

4

mahal.Maka harga menjadi pertimbangan dalam pembelian pada suatu produk.Konsumsi masyarakat terhadap yoghurt berkaitan dengan tingkat pengetahuan masyarakat.Sejalan dengan pengetahuan yang baik dapat membentuk persepsi yang baik. Dengan memiliki persepsi yang baik akan terkait dengan konsumsi yoghurt. Persepsi seseorang dalam memilih produk minuman kesehatan juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial seperti keluarga maupun teman.

Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui sejauh mana konsumsi yoghurt dan persepsi pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun Angkatan 2012-2015.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut: “Bagaimana Konsumsi Yoghurt dan Persepsi Pada Mahasiswa

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara TahunAngkatan 2012-2015?”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini berutujuan untuk mengetahui konsumsi yoghurt dan persepsi tentang yoghurt pada mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat universitas sumatera utara tahun angkatan 2012-2015.

1.3.2 Tujuan Khusus

(45)

1. Mengetahui sumber informasi yang didapat mahasiswa mengenai yoghurt.

2. Mengetahui pengetahuan mahasiswa mengenai yoghurt.

3. Mengetahui konsumsi yoghurt (frekuensi, jumlah, alasan konsumsi) pada mahasiswa.

4. Mengetahui persepsi mahasiswa terhadap yoghurt. 1.4 Manfaat Penelitian

(46)

ii ABSTRAK

Untuk terus mempertahankan kesehatan tubuh, maka harus menjaga jumlah bakteri non pathogen dalam usus agar tetap seimbang. Semakin banyaknya jumlah bakteri baik dalam usus, maka akan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Hal ini dikarenakan bakteri baik dapat merangsang berbagai faktor pencegah penyakit. Mengonsumsi yoghurt merupakan salah satu upaya dalam menjaga pencernaan agar tetap sehat.

Yoghurt merupakan salah satu makanan fermentasi dari susu dengan penambahan bakteri asam laktat. Adanya bakteri asam laktat pada yoghurt memberikan manfaat yang banyak bagi kesehatan, diantaranya kaya akan zat gizi, meningkatkan repon imun tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan lain-lain.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konsumsi dan persepsi minuman yoghurt pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa FKM Universitas Sumatera Utara tahun angkatan 2012-2015.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Total sampel adalah 96 orang. Metode pengumpulan data meliputi data primer yaitu karakteristik responden yaitu mahasiswa (umur, jenis kelamin, uang saku), sumber informasi, pengetahuan, persepsi, konsumsi yoghurt menggunakan kuesioner, dan data sekunder dikumpulkan dari data-data fakultas kesehatan masyarakat, meliputi jumlah populasi, dan gambaran fakultas yang bersangkutan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik sebagian besar diperoleh dari teman dan keluarga. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebagian besar memiliki persepsi tentang yoghurt yang baik juga yaitu sebesar 90,3%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat persepsi yang baik sebagian besar frekuensi konsumsi yoghurt seminggu sekali yaitu sebesar 50,0%. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki uang saku Rp40000,00-Rp50000,00 sebagian besar frekuensi konsumsi yoghurt dalam seminggu sekali.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada mahasiswa fakultas kesehatan untuk lebih meningkatkanjumlah konsumsi yoghurt, karena konsumsi yoghurt secara teratur dapat memberikan beberapa efek positif lain bagi kesehatan.

(47)

iii

bacteria that stimulate various factors prophylactic. Eating yoghurt is one effort in keeping it healty digestion. Yoghurt is one of functional food which fermented from milk by Using Lactic Acid Bacteria (LAB). Presence of Lactic Acid Bacteria in yoghurt provides a lot of benefits for health, which are rich in

nutrients, increase the body’s immune response, maintain intestinal health, and

etc. The purpose of this study was to analyze the concumption and perception of yoghurt drink on student. The study was conducted to faculty of public health in University student of North Sumatera years generation 2012-2015.

The research’s type used is descriptive with device of cross study

sectional. The total samples were 96 students. Data collection methods include primary data are respondence characteristic of student (age, gender, pocket money), reseources, knowledge, perception, and consumption of yoghurt by using questionnaires, and secondary data collected from the data of the faculty of public health include population numbers and description of the faculty concerned.

The results showed that Students who have a good knowledge derived mostly from friends and family. Result of research Students who have a good knowledge mostly have a good perception of yoghurt also is equal 90,3%. This study also showed that Student who have a good perception mostly have a good frekuensi of yoghurt is equal 50,0%. And The results showed that Student who have pocket money Rp40000-Rp50000 mostly yoghurt drink consumption frequency for one week.

Based on the result of research suggested to student faculty of public health. to increase the frequency of yoghurt consumption, because consuming

yoghurt regularly is able to give some positive effect for human’s health.

(48)

1

KONSUMSI YOGHURT DAN PERSEPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA TAHUN ANGKATAN 2012-2015

SKRIPSI

Oleh:

FATTIA RAMADHANI NIM: 111000058

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(49)

KONSUMSI YOGHURT DAN PERSEPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA TAHUN ANGKATAN 2012-2015

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh:

FATTIA RAMADHANI NIM: 111000058

Oleh:

ATHIRA DEMITRI NIM: 111 000 078

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(50)

3

PERNYATAAN

KONSUMSI YOGHURT DAN PERSEPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA TAHUN ANGKATAN 2012-2015

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2015

(51)
(52)

ii ABSTRAK

Untuk terus mempertahankan kesehatan tubuh, maka harus menjaga jumlah bakteri non pathogen dalam usus agar tetap seimbang. Semakin banyaknya jumlah bakteri baik dalam usus, maka akan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Hal ini dikarenakan bakteri baik dapat merangsang berbagai faktor pencegah penyakit. Mengonsumsi yoghurt merupakan salah satu upaya dalam menjaga pencernaan agar tetap sehat.

Yoghurt merupakan salah satu makanan fermentasi dari susu dengan penambahan bakteri asam laktat. Adanya bakteri asam laktat pada yoghurt memberikan manfaat yang banyak bagi kesehatan, diantaranya kaya akan zat gizi, meningkatkan repon imun tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan lain-lain.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konsumsi dan persepsi minuman yoghurt pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa FKM Universitas Sumatera Utara tahun angkatan 2012-2015.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Total sampel adalah 96 orang. Metode pengumpulan data meliputi data primer yaitu karakteristik responden yaitu mahasiswa (umur, jenis kelamin, uang saku), sumber informasi, pengetahuan, persepsi, konsumsi yoghurt menggunakan kuesioner, dan data sekunder dikumpulkan dari data-data fakultas kesehatan masyarakat, meliputi jumlah populasi, dan gambaran fakultas yang bersangkutan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik sebagian besar diperoleh dari teman dan keluarga. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebagian besar memiliki persepsi tentang yoghurt yang baik juga yaitu sebesar 90,3%. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat persepsi yang baik sebagian besar frekuensi konsumsi yoghurt seminggu sekali yaitu sebesar 50,0%. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki uang saku Rp40000,00-Rp50000,00 sebagian besar frekuensi konsumsi yoghurt dalam seminggu sekali.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada mahasiswa fakultas kesehatan untuk lebih meningkatkanjumlah konsumsi yoghurt, karena konsumsi yoghurt secara teratur dapat memberikan beberapa efek positif lain bagi kesehatan.

(53)

iii

bacteria that stimulate various factors prophylactic. Eating yoghurt is one effort in keeping it healty digestion. Yoghurt is one of functional food which fermented from milk by Using Lactic Acid Bacteria (LAB). Presence of Lactic Acid Bacteria in yoghurt provides a lot of benefits for health, which are rich in

nutrients, increase the body’s immune response, maintain intestinal health, and

etc. The purpose of this study was to analyze the concumption and perception of yoghurt drink on student. The study was conducted to faculty of public health in University student of North Sumatera years generation 2012-2015.

The research’s type used is descriptive with device of cross study

sectional. The total samples were 96 students. Data collection methods include primary data are respondence characteristic of student (age, gender, pocket money), reseources, knowledge, perception, and consumption of yoghurt by using questionnaires, and secondary data collected from the data of the faculty of public health include population numbers and description of the faculty concerned.

The results showed that Students who have a good knowledge derived mostly from friends and family. Result of research Students who have a good knowledge mostly have a good perception of yoghurt also is equal 90,3%. This study also showed that Student who have a good perception mostly have a good frekuensi of yoghurt is equal 50,0%. And The results showed that Student who have pocket money Rp40000-Rp50000 mostly yoghurt drink consumption frequency for one week.

Based on the result of research suggested to student faculty of public health. to increase the frequency of yoghurt consumption, because consuming

yoghurt regularly is able to give some positive effect for human’s health.

(54)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Konsumsi Yoghurt Dan Persepsi Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun Angkatan 2012-2015”.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada ayahanda Yuliardan ibunda LailiArianiyang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan kasih sayang, dukungan, semangat dan doa yang selalu diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan dalam hal apapun.

Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing ibu Dr. Ir. Evawany Y Aritonang, M.SidanibuErnawati Nasution, SKM, M.Kes yang telahmeluangkan waktu di saat bimbingan dan memberikan pemikiran-pemikiran yang baik serta kritikan dan saran untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan lebih baik.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MSselaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan para wakil dekan.

(55)

v

Kesehatan Masyarakat yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk membantu penulis dalam memberi informasi apapun yang penulis butuhkan.

5. Seluruh dosen beserta staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

6. Keluargaku Yenadea Pertiwi, Nenek, Tupah, Shafia Dhani, Sari Hartini, Shafira Aidhilia, Zahwara, Alika terimakasih atas dukungan dan doanya. 7. Sahabat terbaikku dari SD sampai sekarang Nia Sylviana Junaz yang

telah memberikan dukungan dan doa selama ini.

8. Sahabat terbaikku Siti Widya Nazrah, Shyena Zein Lubis, Ervina Damanik, Retno Aryaningrum, Asih Monica Putri, Desy Rahayu Ardhani, Ahmad Ikhwanul, Mico Mio, Odi yang telah memberikan dukungan dan semangat.

9. Sahabat terbaikku LKP Yanti Sibuea, Mhawa, Adisty Lia Pradita, Fitri Annisa, Meiyani Rosaida terimakasih atas dukungan dan doanya.

10.Untuk penyemangat Septian Al Azhar terimakasih atas dukungan semangat dan doanya.

(56)

vi

12.Teman-teman seperjuangan di peminatan gizi kesehatan masyarakat, terimakasih atas dukungan dan doanya selama ini.

13.Untuk semua pihak yang banyak membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih banyak untuk dukungan dan doa yang diberikan.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan sehingga diperlukan kritik dan saran yang membangun. Semoga Allah senantiasa melimpahkan karunia-nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan masyarakat dan dapat menjadi pemecahan masalah dalam bidang kesehatan, terutama di bidang gizi kesehatan masyarakat.

Medan,Oktober 2015

(57)

vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Yoghurt ... 6

2.5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 19

2.6 Kerangka Konsep ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

(58)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 28

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28

4.2 Karakteristik Mahasiswa FKM ... 28

4.3 Sumber Informasi... 29

4.4 Pengetahuan Yoghurt ... 30

4.5 Persepsi Tentang Yoghurt ... 31

4.6 Konsumsi Yoghurt ... 32

4.7 Pengetahuan Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Sumber Informasi ... 33

4.8 Pengetahuan Yoghurt Berdasarkan Persepsi Tentang Yoghurt .... 34

4.9 Persepsi Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Yoghurt... 35

4.10 Uang Saku Mahasiswa Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Yoghurt ... 35

BAB V PEMBAHASAN ... 37

5.1 Pengetahuan Mahasiswa Tentang Yoghurt ... 37

5.2 Persepsi Mahasiswa Tentang Yoghurt... 37

5.3 Konsumsi Yoghurt Pada Mahasiswa FKM... 38

5.4 Uang Saku Terhadap Frekuensi Konsumsi Yoghurt ... 41

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

6.1 Kesimpulan ... 42

6.2 Saran ... 42

(59)

ix

Tabel 2.2 Kandungan Beberapa Vitamin Penyusun Susu Dan

Yoghurt ... 8

Tabel 3.1 Sampel Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Tahun Angkatan 2012-2015 ... 23

Tabel 3.2 Jenis Dan Kategori Variabel ... 26

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Mahasiswa FKM ... 29

Tabel 4.2 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Sumber Informasi ... 29

Tabel 4.3 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Pengetahuan Yoghurt ... 30

Tabel 4.4 Persentase Mahasiswa Yang Menjawab Pengetahuan Yoghurt Dengan Benar Dan Salah ... 30

Tabel 4.5 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Persepsi Terhadap Yoghurt ... 31

Tabel 4.6 Persentasi Mahasiswa Yang Menjawab Persepsi Tentang Yoghurt ... 32

Tabel 4.7 Frekuensi Konsumsi Yoghurt Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara ... 32

Tabel 4.8 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Jumlah Konsumsi Yoghurt Dengan Ukuran Kemasan Saji ... 33

Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Sumber Informasi ... 34

Tabel 4.10Distribusi Pengetahuan Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Persepsi ... 34

Tabel 4.11Distribusi Persepsi Mahasiswa Tentang Yoghurt Berdasarkan Frekuensi Mengonsumsi Yoghurt... 35

(60)

x

DAFTAR GAMBAR

(61)

xi

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Lampiran 3 : Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Fakultas Kesehatan

Masyarakat USU Lampiran 4 : Master Data Lampiran 5 : Output SPSS

(62)

xii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fattia Ramadhani

Tempat/ Tanggal Lahir : Binjai/ 14 Maret 1993

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin

Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang

Alamat Rumah : Jl. Bogor No. 8, Kecamatan Binjai Selatan.

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1998-1999 : TK Aisyiah Binjai

Tahun 1999-2005 : SD Negeri 020267 Binjai

Tahun 2005-2008 : SMP Negeri 1 Binjai

Tahun 2008-2011 : SMA Negeri 2 Binjai

Gambar

Tabel 3.2 Jenis Dan Kategori Variabel Variabel
Tabel 4.1 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Mahasiswa FKM No Karaketistik n
Tabel 4.4 Persentase Mahasiswa Yang Menjawab Pengetahuan Yoghurt Dengan Benar Dan Salah No Jenis Pertanyaan Pengetahuan Benar  Salah
Tabel 4.5 Distribusi Mahasiswa Berdasarkan Persepsi Terhadap Yoghurt Tingkat Persepsi  n %
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode

A new method for direct creation of orthophotos from color point clouds is suggested and tested against traditional photogrammetric process and a hybrid computer-vision and

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode

To acquire images with a defined blur the movement of the camera and the point of time of the image exposure have to be known, which can be achieved using a shaking table.. The

The Random Trees implementation available in eCognition was used to create 1000 trees for classifying high segments into buildings and trees and 1000 trees for

The architectural history and development of the Affandi Museum can be traced by both details of alterations on the buildings themselves and archive documents.

Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan akan dilaksanakan secara elektronik (on line) melalui aplikasi SPSE sesuai Jadwal pada LPSE.. Peserta dan aanwijezer lapangan berkumpul

Sasaran 1 Pemantapan Ketersediaan dan Pola Konsumsi Masyarakat dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2016 sebesar